You are on page 1of 4

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ORGANIK
DISTILASI MINYAK ATSIRI










Oleh:
SHOFIYAWATI ELOK FH
131810401058



LABORATORIUM KIMIA ORGANIK
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER


PRAKTIKUM DISTILASI MINYAK ATSIRI

Hasil
Berat labu alas bulat = 102,99 gram
Berat sereh = 60 gram
Berat Erlenmeyer = 59,72 gram
Berat Beaker glass = 68 gram
Berat hasil = 2,5 gram
Warna = putih bening kekuningan
Bau = sereh
Bentuk = minyak
Volume Aquades = 200 ml
Volume Distilat = 80 ml
Waktu awal = 13.55
Waktu akhir = 14.55
Berat MgSO
4
= 11,12 1,40
=9,72 gram

Berat minyak atsiri
Rendemen = x 100%
Berat sampel

3,1 gram
= x 100%
60 gram
= 5,1%





Pembahasan
Pada praktikum destilasi minyak atsiri kali ini menggunakan prinsip
hidrodestilasi. Hidrodistilasi merupakan proses pemisahan komponen yang berupa
cairan atau padatan dari dua macam campuran atau lebih berdasarkan perbedaan
titik uapnya, proses ini dilakukan terhadap minyak atsiri yang tidak larut dalam
air. Hidrodistilasi dilakukan dengan cara menaruh sampel di dalam air sehingga
sampel mengalami kontak langsung dengan air kemudian minyak atsiri akan
keluar setelah uap menerobos jaringan-jaringan tanaman yang terdapat di
permukaan.
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah serai atau sereh
(Cymbopogan Cympogon nardus) . Sereh yang digunakan sebesar 60 gram
dengan perbandingan aquades 200 ml. . Sereh dipilih sebagai sampel karena sereh
merupakan tumbuhan yang mudah didapat, sering digunakan dalam kehidupan
sehari-hari misalnya untuk obat dan bumbu masakan, sereh juga bernilai
ekonomis. Sereh memiliki banyak kandungan seperti geraniol, sitronellol dan
sitronellal. Gabungan ketiga komponen utama minyak sereh dikenal sebagai total
senyawa yang dapat diasetilasi. Ketiga komponen ini menentukan intensitas bau
harum, nilai dan harga minyak sereh. Sitronelol dan geraniol (biasa disebut
rodinol), serta ester geraniol dan ester sitronelol banyak digunakan sebagai bahan
pengharum ruangan, tisu, sabun, dan kosmetik. Sitronellol di dalam sereh dapat
menyebabkan minyak berwarna kuning bening. Sitronella adalah zat utama yang
menyebabkan minyak sereh memiliki bau khas seperti sereh.
Praktikum destilasi minyak atsiri ini diawali dengan memotong bahan
menjadi kecil-kecil. Menurut (Guenther, 1987) .Apabila bahan dibiarkan utuh,
minyak atsiri hanya dapat diekstraksi apabila uap air berhasil melalui jaringan
tanaman dan mendesaknya ke permukaan. Proses ekstraksi dalam keadaan
tersebut hanya terjadi karena peristiwa hidrodifusi, tetapi proses ini berlangsung
sangat lambat bila bahan dalam keadaan utuh. Sehingga randemen yang
dihasilkan rendah, hal ini disebabkan karena kandungan minyak atsiri masih tetap
tertahan di dalam jaringan, sulit untuk terekstrak dengan baik. Namun bukan
berarti semakin kecil ukuran bahan akan menghasilkan rendemen yang semakin
tinggi, justru ukuran yang terlalu kecil akan menurunkan randemen minyak atsiri.
Bahan dimasukkan kedalam labu alas bulat yang sebelumnya sudah ditambahkan
batu didih didalamnya. Batu didih berfungsi menghindari letupan / bumping dan
juga untuk meratakan panas ke permukaan labu. Distilasi dilaksanakan selama 1
jam. Dipanaskan dengan suhu 90 C. Suhu ditingkatkan dengan tujuan untuk
menghasilkan destilat lebih cepat karena titik didih sereh lebih rendah daripada air
sehingga akan menyebabkan sereh menguap lebih cepat. Kemudian dihasilkan
distilat sebesar 80 ml yang akan didekantasi dengan bantuan MgSO
4.
MgSO
4

berguna untuk mengikat air sehingga air dan minyak atsiri terpisah sehingga
minyak atsiri lebih mudah didekantasi. Selain MgSO
4
, bisa menggunakan bantuan
bahan yang lain yakni bahan yang juga bisa mengikat air. Berikut adalah reaksi
MgSO
4
dengan air :
MgSO
4
+ H
2
O MgO + H
2
SO
4
Hasil dekantasi larutan sebesar 3,1 gram atau 5,1% rendemen
minyak atsiri. Banyaknya rendemen minyak atsiri yang dihasilkan tergantung
pada keadaan sampel yang digunakan, suhu yang digunakan dalam pemanasan,
dan banyaknya aquades yang digunakan dalam pemanasan sereh. Selain itu waktu
destilasi juga sangat berpengaruh terhadap hasil minyak atsiri yang diperoleh.
Semakin panjang waktu destilasi, maka semakin banyak minyak atsiri yang akan
dihasilkan. Hasil minyak atsiri kemudian diamati warna dan baunya. Minyak atsiri
yang diperoleh memiliki warna putih bening kekuningan dan berbau sereh.
Warna putih kekuningan dari minyak atsiri didapat dari sitronellol dalam sereh.
Sedangkan bau sereh yang khas didapat dari sitronellal yang ada dalam sereh.

You might also like