You are on page 1of 11

LAPORAN KELOLAAN

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN


An. EJ DENGAN Susp KANKER NASOPHARING
DI BANGSAL THT RSUP DR SARDJITO
DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT KELULUSAN
STASE KMB TAHAP PROFESI
OLEH
Effata Soetriatmo
03/172144/EIK/00333
KULIAH PROFESI
PROGRAM STUI ILMU KEPERA!ATA"
FAKULTAS KEOKTERA" U"I#ERSITAS GA$AH MAA
%OG%AKARTA
200&
AFTAR PUSTAKA
Barbara, CL., 1996, Perawatan Medikal Bedah (Suatu Pendekatan
proses keperawatan), Bandung.
Brunner Suddarth, !""!, Buku #$ar %eperawatan Medikal Bedah,
alih bahasa& 'alu(o #gung., )as*in #sih., +uli.,
%un,ara., -.*ade kar(asa, ./C, +akarta.
%uliah il*u pen(akit dala* PS-% 0 1/M, !""2, 3i* spesialis dr.
pen(akit dala* 4S1P dr.Sard$ito, (og(akarta.
M,Closke(Bule,hek, 1996, Nursing Interventions
Classifications, Se,ond edisi, B( Mosb(5)ear
book.-n,,6ew(ork
6#67#, !""15!""!, Nursing Diagnosis: Definitions and
classification, Philadelphia, 1S#
1ni8ersit( -9'#., 6-C and 69C Pro$e,t., 1991, Nursing outcome
Classifications, Philadelphia, 1S#
Fi't()a Peria*a)
A+ Pe*,ertia*+
Fistula Perianal adalah saluran tipis, tubuler, fibrosa yang meluas ke dalam saluran
anal dari lubang yang terletak disamping anus. Fistula biasanya adalah akibat infeksi.
Fistula juga dapat terjadi akibat trauma, fisura, atau enteritis regional.
-+ Ma*ife'ta'i .)i*i'
Pus atau feses dapat bocor secara konstan dari lubang kutaneus. Gejala lain mungkin
pasase flatus atau feses dari vagina atau kandung kemih, tergantung pada saluran
fistula. Fistula yang tidak teratasi dapat menyebabkan infeksi sistemik disertai gejala
yang berhubungan.
/+ Pe*ata)a.'a*aa*
Pembedahan selalu dianjurkan karena beberapa fistula sembuh secara
spontan.fistulektomi (eksisi saluran fistula) adalah prosedur bedah yang dianjurkan.
Usus baah dievakuasi secara seksama dengan enema yang diprogramkan. !elama
pembedahan, saluran sinus diidentifikasi dengan memasang alat ke dalamnya atau
dengan menginjeksi saluran dengan larutan biru metilen. Fistula didiseksike luar atau
dibiarkan terbuka, dan insisi lubang rektalnya mengarah ke luar. "uka diberi tampon
dengan kasa.
HEMORROID
A+ Pe*,ertia*
#emorroid adalah bagian vena yang berdilatasi dalam kanal anal. #emorroid
adalah pelebaran pembuluh darah$fle%us vena. #emorroid sangat umum terjadi. Pada
usia &'(an, &') individu mengalami berbagai tipe hemorroid berdasarkan luasnya vena
yang terkena. *ehamilan diketahui mengaali atau memperberat adanya hemorroid.
-+ Etio)o,i
+. *elainan organis
( !erosis hepatic
( ,rombosis vena porta
( ,umor intra(abdominal, terutama pelvis
-. .diopatik, predisposisi/
( #erediter/ kelemahan pembuluh darah
( 0natomi/ tak ada katup pada vena porta sehingga darah mudah kembali,
tekanan di ple%us hemorrhoid akan meningkat.
( Gravitasi/ banyak berdiri
( ,ekanan intra abdominal yang meningkat/ batuk kronis, mengejan.
( ,onus spinter ani lemah
( 1bstipasi atau konstipasi kronis
( 1bisitas
( 2iit rendah serat
Pada anita hamil faktor yang mempengaruhi timbulnya hemorrhoid adalah/
( ,umor intra abdomen menyebabkan gangguan aliran vena daerah pelvis.
( *elemahan pembuluh darah aktu hamil kerena pengaruh hormon
( 3engedan selama partus.
/+ K)a'ifi.a'i
+. #emorroid interna/
( 4erasal dari ple%us vena hemnhoidalis superior dan medius
( ,erletak diatas linea dentate atau -$5 atas dari saluran anus.
( Permukaannya mukosa (epitel thora%)
( ,iga posisi utama/ jam 5, jam 6, jam ++
-. #emorroid e%terna/
( 4erasal dari ple%us hemorroidalis inferior
( ,erletak +$5 baah saluran anus
( Permukaannya kulit (epitel gepeng$s7uamous)
+Patofi'io)o,i
#emorrhoid interna/
!umbatan aliran darah system porta menyebabkan timbulnya hipertensi portal dan
terbentuk kolateral pada vena hemorroidalis superior dan medius.
#emorrid eksterna/
8obeknya vena hemorroidalis inferior membentuk hematoma di kulit yang berarna
kebiruan, kenyal(keras,dan nyeri.
E+ Ma*ife'ta'i .)i*i'
#emorrhoid menyebabkan rasa gatal dan nyeri, dan sering menyebabkan perdarahan
berarna merah terang pada saat defekasi. #emorroid eksterna dihubungkan dengan
nyeri hebat akibat inflamasi dan edema yang disebabkan oleh trombosis. ,rombosis
adalah pembekuan darah dalam hemorroid. .ni dapat menimbulkan iskemia pada area
tersebut dan nekrosis. #emorroid internal tidak selalu menimbulkan nyeri sampai
hemorroid ini membesar dan menimbulkan perdarahan atau prolaps.
Ta*0a 0a* ,e1a)a2
+. 4ab berdarah, biasanya berupa darah segar yang menetes pada akhir defekasi
-. Prolaps/
( Grade . / prolaps ((), perdarahan (9)
( Grade .. / prolaps (9), masuk spontan
( Grade ... / prolaps (9), masuk dengan manipul
( Grade .: / prolaps (9), inkarserata
5. 404 berlendir, timbul karena iritasi mukosa rectum.
;. pruritus ani sampai dermatitis, proctitis
&. <yeri
Pe*ata)a.'a*aa*
#emorroid interna diterapi sesuai dengan gradenya. ,etapi hemorroid eksterna selalu
dengan operasi. *onservatif indikasi untuk grade +(-, = > jam, belum terbentuk trombus.
1peratif indikasi untuk grade 5(;, perdarahan dan nyeri.
Ge1a)a 3emorroi0 0a* .eti0a.*4ama*a* dapat dihilangkan
dengan/
( #igiene personal yang baik dan menghindari mengejan
berlebihan selama defekasi.
( 2iet tinggi serat yang mengandung buah dan sekam, bila
gagal dibantu dengan menggunakan laksatif yang berfungsi mengabsorbsi air saat
meleati usus.
( ,indakan untuk mengurangi pembesaran dengan cara/
rendam duduk dengan salep, supositoria yang mengandung anestesi, astringen
(itch ha?el) dan tirah baring.
-e5era6a ti*0a.a* *o*o6eratif (*t(. 3emorroi02
( Foto .oa,()a'i i*fra mera37 0iatermi bipolar, terapi
laser adalah tehnik terbaru untuk melekatkan mukosa ke otot yang mendasarinya
( .njeksi larutan sklerosan efektif untuk hemorrhoid yang
berukuran kecil.
Ti*0a.a* 5e0a3 .o*'er8atif 3emorr3oi0 i*ter*a)
0dalah prosedur ligasi pita karet. #emorrhoid dilihat melalui anosop, dan bagian
proksimal diatas garis mukokutan dipegang dengan alat. Pita karet kecil kemudian
diselipkan diatas hemorrhoid. 4agian distal jaringan pada pita karet menjadi nekrotik
setelah beberapa hari danm dilepas. ,erjadi fibrosis yang mengakibatkan mukosa anal
baah turun dan melekat pada otot dasar. 3eskipun tindakan ini memuaskan beberapa
pasien, namun pasien lain merasakan tindakan ini menyebabkan nyeri dan
mengakibatkan hemorroid sekunder dan infeksi perianal.
Hemoroi0e.tomi .rio'ir(r,i
0dalah metode untuk menghambat hemorroid dengan cara membekukan jaringan
hemorroid selama aktu tertentu sampai timbul nekrosis. 3eskipun hal ini kurang
menimbulkan nyeri, prosedur ini tidak digunakan dengan luas karena menyebabkan
keluarnya rabas yang berbau angat menyengat dan luka yang ditimbulkan lama
sembuh.
La'er "02 %AG
2igunakan dalam mengeksisi hemorroid eksternal. ,indakan ini cepat dan kurang
menimbulkan nyeri. #emoragi dan abses jarang menjadi komplikasi pada periode
paska operatif.
Meto0e 6e*,o5ata* 3emorroi0 tidak efektif untuk vena
trombosis luas, yang harus diatasi dengan bedah lebih luas.
Hemorroi0e.tomi ata( e.'i'i 5e0a3, dapat dilakukan untuk
mengangkat semua jaringan sisa yang terlibat dalam proses ini. !elma pembedahan,
sfingter rektal biasanya didilatasi secara digital dan hemorroid diangkat dengan klem
dan kauter atau dengan ligasi dan kemudian dieksisi. !etelah prosedur operasi selesai,
selang kecil dimaukkan melalui sfingter untuk memungkinkan keluarnya flatus dan
darah@ penempatan Gelfoan atau kasa 1%igel dapat diberikan diatas luka kanal
Pemeri.'aa* 6e*(*1a*,2
0noskopi
Pemeriksaan feses/ untuk mengetahui occult(bleding
Kom6)i.a'i
+. 0nemia, jarang terjadi
-. trombosis akut pada prolaps hemorroid
Pro,*o'a
#emorroidektomi tampaknya lebih efektif danpermanen, tetapi mempunyai kerugian
kompliksi post operasi.
Pro'e' .e6era9ata*
+. Pengkajian
( 8iayat kesehatan diambil untuk
menentukan adanya gatal, rasa terbakar, dan nyeri beserta karakteristiknya.
( 0pakah ini terjadi selama
defekasiA
( 4erapa lama ini berakhirA
( 0dakah nyeri abdomen yang
dihubungkan dengan hal ituA
( 0pakah terjadi perdarahan pada
rectumA
( !eberapa banyakA
( !eberapa seringA
( 0pakah arnanyaA
( 0dakah rabas lain seperti pus,
mukusA
( 4agaimana pola eliminasi dan
penggunaan laksatifA
( 4agaimana riayat diet, termasuk
masukan seratA
( Bumlah latihan, tingkat aktifitas
dan pekerjaan (khusunys bila mengharuskan duduk dan berdiri lama)A
Pengkajian obektif mencakup/ menginfeksi feses akan adanya darah atau mucus, area
perianal akan adanya hemorroid, fistula atau pus.
Pemeriksaan fisik/
( .nspeksi/
#emorroid e%terna/
terlihat benjolan diantara kulit perineum.
#emorroid interna/
terlihat benjolan mukosa keluar dari anus
( Palpasi/ Pada 8, tidak teraba apa(
apa kecuali jika ada trombus atau penebalan mukosa
-. 2iagnosa keperaatan
( <yeri akut berhubungan dengan
agen injuri fisik
( 2efisit self care / mandi,
berpakaian b. 2 nyeri
( Cemas b.d krisis situasional
( 8esiko konstipasi berhubungan
dengan obstruksi post pembedahan
( 8esiko infeksi dengan faktor
resiko tindakan invasif (pembedahan di daerah anal)
( *urang pengetahuan tentang
pengobatan dan peraatan b.d. kurangnya sumber informasi
1. 7:. %.P.4#'#3#6& 6).4- #%13 B.4;1B16/#6 7.6/#6 AGEN INJURI (INSISI PEMBEDAHAN PADA
HEMOROIDEKTOMY)
"O/ 0a* i*0i.ator "I/ 0a* a.tifita' Ra'io*a)
<1C/ *ontrol nyeri, setelah
dilkukan peraatan
selama 5%-; jam
nyeri ps berkurang
dg/
.ndikator/
3enggunakan skala nyeri
untuk mengidentifikasi tingkat
nyeri
Ps menyatakan nyeri
berkurang
Ps mampu istirahan$tidur
3enggunakan tekhnik non
farmakologi
<.C/ 3anajement nyeri
0ktifitas/
+. "akukan penilaian terhadap nyeri,
lokasi, karakteristik dan faktor(
faktor yang dapat menambah
nyeri
-. 0mati isyarat non verbal tentang
kegelisaan
5. Fasilitasi linkungan nyaman
;. 4erikan obat anti sakit
&. 4antu pasien menemukan posisi
nyaman
>. 4erikan massage di punggung
6. ,ekan dada saat latihan batuk
+. untuk menentukan
intervensi yang sesuai dan
keefektifan dari therapi yang
diberikan
-. 3embantu dalam
mengidentifikasi derajat
ketidaknyamnan
5. 3eningkatkan kenyamanan
;. 3engurangi nyeri dan
memungkinkan pasien untuk
mobilisasi tampa nyeri
&. Peninggin lengan
menyebabkan pasie rileks
>. 3eningkatkan relaksasi dan
membantu untuk menfokuskan
perhatian shg dapat
meningkatkan sumber coping
6. 3emudahkan partisipasi
pada aktifitas tampa timbul rasa
tidak nyaman
-. 2.0G<1!0 *DPD80E0,0</ 2DF.C.,D !D"F C08D 4.2 <FD8.
<1C dan indikator <.C dan aktifitas
8asional
<1C/ Peraatan diri / (mandi,
berpakaian), setelah
diberi motivasi peraatan
<.C/ 3embantu peraatan diri
pasien
selama -%-; jam, ps
mampu melakukan mandi
dan berpakaian sendiri
dg/
.ndikator/
,ubuh bebas dari bau
dan menjaga keutuhan kulit
0ktifitas/
1+ ,empatkan alat(alat mandi
disamping ,, ps
2+ "ibatkan keluarga dan ps
3+ 4erikan bantuan selama ps
masih mampu mengerjakan
sendiri
<.C/ 02" berpakaian
0ktifitas/
1+ .nformasikan pd ps dlm
memilih pakaian selama
peraatan
2+ !ediakan pakaian di tempat
yg mudah dijangkau
3+ 4antu berpakaian yg sesuai
4+ Baga privcy ps
&+ 4erikan pakaian pribadi yg
digemari dan sesuai
1+ 3empermudah jangkauan
2+ 3elatih kemandirian
3+ 3eningkatkan kepercayaan
+. 3emudahkan
intervensi
-. 3elatih
kemandirian
5. 3enghindari nyeri
bertambah
;. 3emberikan
kenyamanan
&. 3emberikan
kepercayaan diri ps
3. DX. KEPERAWATAN: CEMAS B.D STATUS KESEHATAN
"O/ 0a* i*0i.ator "I/ 0a* a.tifita' Ra'io*a)
<1C/ kontrol kecemasan dan
coping, setelah
dilakukan peraatan
selama -%-; jam
cemas ps hilang atau
berkurang dg/
.ndikator/
Ps mampu/
3engungkapkan cara
mengatasi cemas
3ampu menggunakan
coping
2apat tidur
3engungkapkan tidak
ada penyebab fisik yang dapat
menyebabkn cemas
<.C/ Penurunan kecemasan
0ktifitas/
+. 4ina #ub. !aling percaya
-. "ibatkan keluarga
5. Belaskan semua Prosedur
;. #argai pengetahuan ps
tentang penyakitnya
&. 4antu ps untuk
mengefektifkan sumber support
>. 4erikan reinfocement untuk
menggunakan !umber Coping
yang efektif
+. 3empermudah intervensi
-. 3engurangi kecemasan
5. 3embantu ps dlam
meningkatkan pengetahuan
tentang status kes dan
meningkatkan kontrol
kecemasan
;. 3erasa dihargai
&. 2ukungan akan
memberikan keyakinan thdp
peryataan harapan untuk
sembuh$masa depan
>. Penggunaan !trategi
adaptasi secara bertahap ( dari
mekanisme pertahan, coping,
samapi strategi penguasaan)
membantu ps cepat
mengadaptasi kecemsan
4. Resiko konstipasi be!"b"n#an $en#an obst"ksi post pe%be$a!an
"O/ 0a* i*0i.ator "I/ 0a* a.tifita' Ra'io*a)
<1C/ Bowel elimination, setelah
dilakukan peraatan
selama ;%-; jam
pasien tidak
mengalami
konstipasi
.ndikator/
Pasien mampu/
G4.0.4 lembek
GPs menyatakan 4.0.4 lembek
dan mampu mengontrol 4.0.4
G3empertahankan pola eliminasi
usus tanpa ilius

NIC: *onstipation atau impaction
management
0ktifitas/
( 3onitor tanda dan
gejala konstipasi
( 3onitor pergerakan
usus, frekuensi, konsistensi
( 0njurkan pada pasien
untuk makan buah(buahan dan serat
tinggi
( 3obilisasi bertahab
( evaluasi intake
makanan dan minuman
( *olaborasi medis
( 3empermudah dalam
intervensi
( 3enentukan gerakan
peristaltik usus sudah
berfungsi dengan
baik$belum
&. Resiko in'eksi $en#an 'akto esiko tin$akan in(asi' )pe%be$a!an $i $aea! ana*+
"O/ 0a* i*0i.ator "I/ 0a* a.tifita' Ra'io*a)
<1C/
*ontrol infeksi dan kontrol resiko,
setelah diberikan peraatan selama
5%-; jam tidak terjadi infeksi
sekunder dg/
.ndikator/
4ebas dari tanda(tanda
infeksi
0ngka leukosit normal
Ps mengatakan tahu
tentang tanda(tanda dan gejala
infeksi
<.C/ Peraatan luka (incision site care)
0ktifitas/
+. 0mati luka dari tanda- infeksi (flebitis)
-. "akukan peraatan area insersi dengan
tehnik aseptic dan gunakan kassa steril untuk
meraat dan menutup luka
5. 0njurkan pada ps untuk melaporkan
dan mengenali tanda(tanda infeksi
;. *elola th$ sesuai program
<.C/ proteksi infeksi/
a. monitor tanda dan gejala
infeksi
b. Pantau hasil laboratorium
c. 0mati faktor(faktor yang bisa
meningkatkan infeksi
d. monitor :!
<.C/ *ontrol infeksi
0ktifitas/
+. 4atasi pengunjung
-. Cuci tangan sebelum dan sesudah
meraat ps
5. ,ingkatkan masukan gi?i yang cukup
;. 0njurkan istirahat cukup
&. Pastikan penanganan aseptic daerah .:
>. 4erikan PD<(*D! tentang risk infeksi
2aerah ini merupakan port de
entry kuman
+. Penanda proses infeksi
-. 3enghindari infeksi
5. 3encegah infeksi
;. 3empercepat
penyembuhan
+. 3encegah infeksi
sekunder
-. 3encegah .<1!
5. 3eningkatkan daya
tahan tubuh
;. 3embantu relaksasi dan
membantu proteksi infeksi
&. 3encegah tjdnya infeksi
>. 3eningkatkan
pengetahuan ps
,. K"an# pen#eta!"an tentan# pen#obatan $an pea-atan b.$ k"an# papaan
in'o%asi
<1C/ Pengetahuan tentang pengobatan
dan peraatan , setelah
diberikan penjelasan
selama - % pasien
mengerti proses
pengobatan dan
peraatan yg diberikan
dg/
.ndikator/
Pasien mampu/
3enjelaskan kembali tentang
penyakit,
3engenal kebutuhan
peraatan dan pengobatan tanpa
cemas
NIC: Pengetahuan penyakit
0ktifitas/
+. *aji pengetahuan klien tentang
penyakitnya
-. Belaskan tentang program pengobatan
dan alternatif pengobantan
5. 2iskusikan perubahan gaya hidup yang
mungkin digunakan untuk mencegah
komplikasi
;. 2iskusikan tentang terapi dan
pilihannya
&. Dksplorasi kemungkinan sumber yang
bisa digunakan$ mendukung
>. instruksikan kapan harus ke pelayanan
6. ,anyakan kembali pengetahuan klien
tentang penyakit, prosedur peraatan dan
pengobatan
1+ 3empermudah
dalam memberikan penjelasan
pada klien
2+ 3empermudah
intervensi
3+ 3encegah
keparahan penyakit
4+ 3emberi
gambaran tentang pilihan
terapi yang bisa digunakan
&+ .
:+
7+ 3erevi

You might also like