Nn. D DI RUANG I GRAHA ARIMBI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG OLEH AGUS WITAHAR NIM : 10.846 PRODI D III KEPERAWATAN AKADEMI KESEHATAN ASIH HUSADA JL. MUCHAROM NO. 01 TEGAL KANGKUNG SEMARANG 201 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Keperawatan jiwa merupakan pelayanan keperawatan profesional di dasarkan pada ilmu perilaku, ilmu keperawatan jiwa pada manusia sepanjang siklus kehidupan dengan respon psikososial, dengan menggunakan diri sendiri dan terapi keperawatan jiwa ( komunikasi terapeutik dan terapi modalitas keperawatan kesehatan jiwa ) melalui pendekatan proses keperawatan untuk meningkatkan, mencegah, mempertahankan, dan memulihkan masalah kesehatan jiwa klien ( individu, keluarga, kelompok komunitas ). ( 1 ) Keperawatan jiwa merupakan proses interpersonal yang berupaya meningkatkan dan mempertahankan perilaku pasien yang berperan pada fungsi yang terintegrasi. Sistem pasien atau klien dapat berupa individu, keluarga, kelompok, organisasi, atau komunitas. ( ) !arga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan " perasaan tentang diri dan kemampuan diri yang negatif, yang di ekspresikan secara langung atau tidak langsung ( # ) !arga diri rendah adalah penilaian individu tentang nilai personal yang diperoleh dengan menganalisa seberapa baik perilaku seseorang sesuai dengan ideal diri. !arga diri yang tinggi adalah perasaan yang berakar dalam penerimaan diri sendiri tanpa syarat walaupun melakukan kesalahan, kekalahan dan kegagalan, tetap merasa sebagai seseorang yang penting dan berharga. $angguan harga diri adalah suatu kondisi dimana individu menilai dirinya atau kemampuan diri yang negatif ( % ) $angguan harga diri adalah evaluasi diri & perasaan negatif tentang diri sendiri atau kemampuan diri yang mungkin secara langsung atau tidak langsung di ekspresikan. ( ' ) (enurut )irektur *S+) ,mino $ondohutomo, Semarang, )r. Sri -idiya .ati S//K (Kes, mengatakan, angka kejadian penderita gangguan jiwa di +awa 0engah berkisar antara #.#11 orang hingga 2.#11 orang. 3erdasarkan pencatatan diruang 4 ( $raha ,rimbi ) *S+) )r. ,mino $ondohutomo Semarang tahun 11 jumlah klien sebanyak 115, sedangkan pada tahun 11# periode januari sampai dengan mei, jumlah pasien sebanyak 111 klien, yang menderita halusinasi sebanyak 6 7, perilaku kekerasan sebanyak 1' 7, isolasi sosial sebanyak 17, harga diri rendah sebanyak 87, dan waham sebanyak # 7. dari total keseluruhan diruangan. ( 8 ) ,ngka kejadian ini merupakan penderita yang sudah terdiagnosa. )ilihat dari angka kejadian diatas penyebab paling sering timbulnya gangguan jiwa adalah masalah himpitan ekonomi, kemiskinan. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan di 9aman global seperti sekarang ini berakibat makin kompleks kebutuhan masyarakat. Semua ini berakibat makin banyaknya masalah pada kehidupan tidak terkecuali problem sosial. Kurangnya adaptasi untuk mengikuti trend itu menjadi masalah baru dalam kehidupan masyarakat. Ketidak mampuan dalam beradaptasi tersebut berdampak pada kebingungan, kecemasan dan frustasi pada sebagian masyarakat, konflik batin dan gangguan emosional menjadi ladang subur bagi tumbuhnya penyakit mental. :aktor psikososial merupakan faktor utama yang berpengaruh dalam kehidupan seseorang (anak, remaja, dan dewasa). .ang mana akan menyebabkan perubahan dalam kehidupan sehingga memaksakan untuk mengikuti dan mengadakan adaptasi untuk menanggulangi stressor yang timbul. 3erdasarkan data diatas penulis ingin mengidentifikasi masalah harga diri rendah dan penulis tertarik dalam membuat karya tulis ilmiah, dengan judul asuhan keperawatan jiwa pada ;n ) di *uang $raha ,rimbi *S+) )r. ,mino $ondohutomo Semarang. B. TUJUAN PENULISAN 1. 0ujuan <mum <ntuk menjelaskan ,suhan Keperawatan +iwa dengan !arga )iri *endah. . 0ujuan Khusus (ampu menjelaskan pengkajian pada klien dengan gangguan harga diri rendah, mampu menjelaskan proses keperawatan, mampu menjelaskan diagnosa keperawatan, mampu menjelaskan intervensi keperawatan, mampu menjelaskan implementasi keperawatan serta manjelaskan evaluasi dari tindakan keperawatan dan menjelaskan pendokumentasian asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan harga diri rendah. C. SISTEMATIKA PENULISAN )alam sistematika penulisan ini berisi tentang = !alaman judul, lembar persetujuan pembimbing, lembar pengesahan penguji, motto, persembahan, kata pengantar, daftar isi = 3,3 4 = />;),!<?<,; 3erisi tentang latar belakang, tujuan, dan sistematika penulisan. 3,3 44 = K@;S>/ ),S,* 3erisi tentang pengertian, etiologi, rentang respon, manifestasi klinis, mekanisme koping, pohon masalah, diagnosa keperawatan, fokus pengkajian, dan fokus intervensi. 3,3 444 = *>S<( K>/>*,-,0,; 3erisi tentang pengkajian, diagnosa keperawatan, rencana keperawatan, implementasi, dan evaluasi. 3,3 4A = />(3,!,S,; 3,3 A = />;<0</ 3erisi tentang kesimpulan dan saran. ),:0,* /<S0,K, ?,(/4*,; BAB II KONSEP DASAR A. PENGERTIAN Konsep diri adalah konsep dasar yang perlu diketahui perawat untuk mengerti perilaku dan pandangan klien terhadap dirinya, masalahnya serta lingkunganya. ( 1 ) Konsep diri adalah semua pikiran, keyakinan, dan kepercayaan yang membuat seseorang mengetahui tentang dirinya dan mengetahui hubunganya dengan orang lain. Konsep diri seseorang tidak terbentuk waktu lahir, tetapi dipelajari sebagai hasil dan pengalaman unik seseorang dalam dirinya sendiri, dengan orang terdekat dan dengan realitas dunia. ( ) Konsep diri terdiri dari komponen B komponen berikut ini = 1. Citra tubuh = Kumpulan dari sikap indvidu yang disasari dan tidak disadari terhadap tubuhnya. 0ermasuk persepsi masa lalu dan sekarang. Serta perasaan tentang ukuran, fungsi, penampilan dan potensi yang secara bersinambungan dimodifikasi dengan persepsi dan pengalaman yang baru. . 4deal diri = /ersepsi individu tentang bagaimana ia seharusnya berperilaku, bedasarkan standar, aspirasi, tujuan atau nilai personal tertentu. #. /enampilan peran = Serangkaian perilaku yang diharapkan oleh lingkungan sosial yang berhubungan dengan fungsi individu di berbagai kelompok sosial, peran yang ditetapkan adalah peran dimana seseorang tidak mempunyai pilihan. /eran yang diterima adalah peran yang terpilih atau di pilih oleh individu. %. 4dentitas personal = /engorganisasian prinsip dari kepribadian yang bertanggung jawab kesatuan, keseimbangan, konsistensi dan keunikan individu. (empunyai konotasi otonomi dan meliputi persepsi seksualitas seseorang. /embentukan identitas dimulai pada bayi dan terus berlangsung sepanjang kehiduan tapi merupakan tugas utama pada masa remaja. '. !arga diri = /enilaian individu tentang nilai personal yang diperoleh dengan menganalisa seberapa baik perilaku seseorang sesuai dengan ideal diri. !arga diri yang tinggi adalah perasaan yang berakar dalam penerimaan diri sendiri tanpa syarat walaupun melakukan kesalahan, kekalahan dan kegagalan, tetap merasa sebagai seseorang yang penting dan berharga. !arga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan " perasaan tentang diri dan kemampuan diri yang negatif, yang di ekspresikan secara langung atau tidak langsung. ( # ) $angguan harga diri adalah suatu kondisi dimana individu menilai dirinya atau kemampuan diri yang negatif. ( % ) $angguan harga diri adalah evaluasi diri & perasaan negatif tentang diri sendiri atau kemampuan diri yang mungkin secara langsung atau tidak langsung di ekspresikan. ( ' ) B. RENTANG RESPON KONSEP DIRI , ) K o n s ! r K) e p o ep diri positif rsinalisasi *espon adaptif *espon moladaptif KeteKeterangan = 1. ,ktualisasi individu dimana mampu menempatkan diri sesuai dengan kondisi dan situasi. . Konsep diri positif Keadaan dimana seseorang memproyeksikan diri secara benar sesuai dengan yang dialami. #. !arga diri rendah >valuasi diri dan perasaan " perasaan tentang diri atau kemampuan diri negatif yang dapat di ekspresikan secara langsung maupun tidak langsung. %. Kerancauan identitas Suatu kegagalan individu untuk mengintegrasikan berbagai identitas masa kanak " kanak ke dalam kepribadian psikososial dewasa yang harmonis. '. )eporsonalisasi Suatu perasaan tak realistis dan keasingan dari diri sendiri. 4ni berhubungan dengan tingkat ansietas panik dan kegagalan dalam penguji realitas. 4ndividu mengalami kesulitan untuk membedakan diri sendiri dan orang lain dan tubuhnya sendiri merasa tidak nyata dan asing baginya. (1 ) C. ETIOLOGI 1. :aktor predisposisi :aktor predisposisi adalah kecenderungan untuk menerima atau menolak sesuatu berdasarkan pengalaman dan norma " norma yang dimilikinya ( ) :aktor " faktor predisposisi harga diri rendah adalah = a. /enolakan orang tua b. ,danya harapan orang tua yang tidak realistik c. Kegagalan yang berulang kali d. Kurang mempunyai tanggung jawab personal e. Ketergantungan pada orang lain f. 4deal diri yang tidak realistik ( ) . :aktor presipitasi :aktor presipitasi adalah stimulus yang dipresipitasikan oleh individu sebagai tantangan, ancama, atau tuntutan dan memerlukan energi ekstra untuk koping. ( ) :aktor presipitasi atau stresor pencetus mungkin ditimbulkan dari sumber internal dan eksternal yaitu = a. 0rauma seperti penganiayaan seksual dan psikoloogis atau menyaksikan kejadian seperti yang mengancam kehidupan b. Ketegangan peran berhubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan dimana individu mengalami sebagai frustasi. ,da tiga jenis transaksi peran = 1) 0ransisi peran perkembangan adalah perubahan normatif yang berkaitan dengan pertumbuhan. /erubahan ini termasuk terhadap perkembangan dan kehidupan individu atau keluarga dan norma " noma budaya, nilai " nilai dan tekanan untuk menyesuaikan diri. ) 0ransisi peran situasi terjadi dengan bertambahnya atau berkurangnya anggota keluarga melalui kelahiran atau kematian. #) 0ransisi sehat " sakit sebagai akibat pergeseran dari keadaan sehat ke keadaan sakit. 0ransisi ini mungkin dicetuskan oleh = a) Kehilangan bagian tubuh b) /erubahan ukuran, bentuk, penampilan dan fungsi tubuh c) /erubahan fisik berhubungan dengan tumbuh kembang normal d) /rosedur medis dan keperawatan. ( ) D. MANI!ESTASI KLINIS (anifestasi klinis dari harga diri rendah antara lain = (engkritik diri sendiri dan orang lain, penurunan produktifitas, distruktif yang diarahkan pada orang lain, gangguan dalam berhubungan, perasaan tidak mampu, rasa bersalah, mudah tersinggung, perasaan negatif pada tubuhnya sendiri, pandangan hidup yang pesimis, keluhan fisik, pandangan hidup yang bertentangan, penolakan terhadap personal, distruktif terhadap diri sendiri, pengurusan diri, menarik diri secara sosial, penyalahgunaan obat, menarik diri dari realita , khawatir. ( ) (anifestasi klinis dari harga diri rendah adalah mengungkapkan penilaian negatif tentang diri, mengekspresikan malu dan bersalah, evaluasi terhadap diri sendiri sebagai tidak mampu dalam menghadapi perestiwa, mencari alasan & menarik umpan balik positif dan membesar " besarkan umpan balik negatif tentang diri sendiri, ragu " ragu untuk mencoba sesuatu & situasi yang baru, menyangkal masalah " masalah yang lalu pada orang lain, memproyeksikan kesalahan & tanggung jawab terhadap masalah, merasionalisasikan kegagalan pribadi, sangat peka terhadap kritikan, merasa bermakna. ( ' ) E. MEKANISME KOPING (ekanisme koping termasuk pertahanan koping jangka pendek dan jangka panjang serta penggunaan mekanisme pertahanan ego untuk melndungi diri sendiri dalam menghadapi persepsi diri yang menyakitkan. /ertahanan jangka panjang, jangka pendek, dan ego sebagai berikut = 1. /ertahanan jangka pendek meliputi = a. ,ktivitas yang dapat memberikan pelarian sementara dari krisis identitas, misal = Konser musik, bekerja keras, menonton televisi secara obsesif. b. ,ktivitas yang dapat memberikan identitas penganti sementara, misal = 4kut serta dalam aktivitas sosial, agama, klub politik kelompok atau geng. c. ,ktivitas yang secara sementara menguatkan perasaan diri, misal = olah raga yang kompetitif, pencapaian akademik, kontes untuk mendapatkan popularitas. d. ,ktivitas yang mewakili upaya jangka pendek yang membuat masalah identitas menjadi kurang berarti dalam kehidupan individu, misal = penyalah gunaan obat. . /ertahanan jangka panjang termasuk sebagai berikut = a. /enutupan identitas, adopsi identitas prematur yang diinginkan oleh orang yang penting bagi individu tanpa memperhatikan keinginan, aspirasi dan potensi dari individu tersebut. b. 4dentitas negatif, asumsi identitas yang tidak wajar, bertentangan dengan nilai, dan harapan masyarakat. (ekanisme pertahanan ego termasuk gangguan fantasi, disosiasi, isolasi proyeksi, pergeseran ( displacement ), peretakan ( spiliting ), berbalik marah terhadap diri sendiri, dan amuk. ( ) !. !OKUS PENGKAJIAN 4dentitas meliputi identitas klien dan identitas penanggung jawab, alasan masuk meliputi faktor presdisposisi dan faktor presipitasi, pemeriksaan fisik meliputi head to too, psikososial meliputi genogram, pola asuh, konsep diri terdiri dari = citra tubuh, identitas diri, peran, ideal diri, harga diri. !ubungan sosial terdiri dari orang yang berarti, peran serta dalam kegiatan kelompok & masyarakat, spiritual terdiri dari nilai keyakinan, kegiatan ibadah, status sosial, penampilan terdiri dari kerapian, kesesuaian pengunaan pakaian, cara berpakaian, pembicaraan meliputi cepat, keras, gagap, inkoheren, apatis, lambat, membisu dan tidak mampu memulai pembicaraan, aktivitas motorik meliputi lesu, gelisah, agitas, grimasen, tremor, dan konfulsif, alam perasaan meliputi sedih, ketakutan, putus asa, khawatir, dan gembira berlebihan, afek meliputi datar, tumpul, labil, dan tidak sesuai, interaksi selama wawancara meliputi bermusuhan, kontak mata kurang, tidak kooperatif, mudah tersinggung, dan curiga, persepsi meliputi adakah halusinasi, proses pikir meliputi sirkumtasial, tangkensial, kehilangan asosiasi, dan penggulangan pembicaraan & perseverasi, isi pikir meliputi obsesi, fobia, hipokondria, depersonalisasi, ide yang taktil, dan pikiran magis, tingkat kesadaran meliputi binggung, sedasi, dan stupor, memori meliputi gangguan daya ingat jangka panjang, daya ingat saat ini, dan konfabulasi, tingkat konsentrasi dan berhitung meliputi mudah beralih, tidak mampu berkonsentrasi, dan tidak mampu berhitung sederhana, kemampuan penilaian meliputi gangguan ringan dan gangguan bermakna, daya tilik diri meliputi mengingkari penyakit yang di derita dan menyalahkan hal " hal di luar dirinya. Kebutuhan persiapan pulang terdiri dari = makan, 3,3, 3,K, mandi, berpakaian, kebersihan diri, istirahat dan tidur, penggunaan obat, kegiatan rumah, kegiatan di luar rumah, mekanisme koping, aspek medis. G. MASALAH KEPERAWATAN 1. !arga diri rendah kronis . Koping individu tidak efektif #. 4solasi sosial %. /erubahan sensori = halusinasi '. *esti perilaku kekerasan ( 6 ) H. POHON MASALAH *esiko tinggi ( *esti ) perilaku kekerasan >ffect perubahan persepsi sensori = halusinasi 4solasi sosial Core problem Cousa koping individu tidak efektif ( 6 ) I. DIAGNOSA KEPERAWATAN )iagnosa keperawatan adalah penilaian klinis tentang respon aktual atau potensial dari individu, keluarga atau masyarakat terhadap masalah kesehatan & proses kehidupan. ( % ) )iagnosa keperawatan yang dapat diambil dari pohon masalah adalah sebagai berikut = 1. !arga diri rendah . Koping individu tidak efektif #. 4solasi sosial %. /erubahan sensori = halusinasi '. *esti perilaku kekerasan ( 6 ) J. !OKUS INTER!ENSI 1. )iagnosa 1 = !arga diri rendah a. *encana tindakan keperawatan pada klien. 0ujuan & strategi pelaksanaan. Strategi pelaksanaan 1 ( S/ 1 ) untuk klien. 1) (engidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien. ) (embantu klien menilai kemampuan yang masih dapat dilakukan. #) (embantu klien menentukan kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan klien. %) (elatih klien sesuai dengan kemampuan yang dipilih. ') (emberikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan klien. 6) (enganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian. Strategi pelaksanaan ( S/ ) untuk klien. 1) (engevaluasi jadwal kegiatan harian klien. ) (elatih kemampuan kedua. !arga diri rendah kronis #) (enganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian. b. 0indakan keperawatan untuk klien. 1) (engidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien. /erawat dapat melakukan hal " hal berikut untuk membantu klien mengungkapkan kemampuan dan aspek positif yang masih dimilikinya. a) (endiskusikan bahwa klien masih memiliki sejumlah kemampuan dan aspek positif seperti kegiatan klien dirumah, adanya keluarga dan lingkungan terdekat klien. b) 3eri pujian yang realistis atau nyata dan hindarkan penilaiaan yang negatif setiap kali bertemu dengan klien. ) (embantu klien menilai kemampuan yang masih dapat dilakukan. 0indakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut = a) (endiskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan saat ini setelah mengalami bencana. b) 3antu klien menyebutkanya dan penguatan terhadap kemampuan diri yang berhasil di ungkapkan klien. c) /elihara respons yang kondusif dan jadilah pendengar yang aktif. #) (embantu klien menentukan kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan klien. Keperawatan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut = a) (endiskusikan dengan klien beberapa aktivitas yang dapat dilakukan dan dipilih sebagai kegiatan yang akan klien lakukan sehari " hari. b) 3antu klien menetapkan aktivitas yang dapat dilakukan secara mandiri. 0entu aktivitas " aktivitas yang memerlukan bantuan minimal dan bantuan penuh dari keluarga atau lingkungan terdekat dengan klien. 3erikan contoh cara pelaksanaan aktivitas yang dapat dilakukan klien. ?akukan penyusunan aktivitas bersama klien dan buatlah daftar kegiatan atau kegiatan sehari " hari klien. %) (elatih klien sesuai dengan kemampuan yang dipilih. 0indakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut = a) (endiskusikan dengan klien untuk menetapkan urutan kegiatan ( yang sudah dipilih klien ) yang akan dilatihkan. b) 3ersama klien dan keluarga memperagakan beberapa kegiatan yang akan dilakukan klien. c) 3erikan dukungan dan pujian yang nyata pada setiap kemajuan yang diperlihatkan klien. ') (embantu klien agar dapat merencanakan kegiatan sesuai kemampuanya. a) (emberikan kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang yang telah dilatihkan. b) 3eri pujian atas aktivitas atau kegiatan yang dapat dilakukan klien setiap hari. c) 0ingkatkan kegiatan sesuai dengan tingkat toleransi dan perubahan setiap aktivitas. d) (enyusun daftar aktivitas yang sudah dilatihkan bersama klien dan keluarga. e) 3erikan kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya setelah melakukan kegiatan f) .akinkan bahwa keluarga mendukung setiap aktivitas yang dilakukan klien. c. *encana tindakan keperawatan pada keluarga. 0ujuan & strategi pelaksanaan Strategi pelaksanaan 1 ( S/ 1 ) untuk keluarga. 1) (endiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien. ) (enjelaskan pengertian, tanda dan gejala harga diri rendah yang dialami klien dan proses terjadinya. Strategi pelaksanaan ( S/ ) untuk keluarga. 1) (elatih keluarga mempraktikan cara merawat klien harga diri rendah ) (elatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada klien harga diri rendah. Strategi pelaksanaan # ( S/ # ) untuk keluarga. 1) (embantu keluarga membuat jadwal aktivitas dirumah termasuk minum obat. ) (enjelaskan follow up klien setelah pulang. d. 0indakan keperawatan untuk keluarga. 1) )iskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat klien. ) +elaskan kepada keluarga tentang kondisi klien yang mengalami dangguan konsep diri = harga diri rendah kronis. #) )iskusikan dengan keluarga kemampuan yang dimiliki klien. %) +elaskan cara " cara merawat klien dengan gangguan konsep diri = harga diri rendah kronis. ') )emonstrasikan cara merawat klien dengan gangguan konsep diri = harga diri rendah. 6) 3antu keluarga menyusun rencana kegiatan klien dirumah. . )iagnosa = 4solasi Sosial. a. *encana tindakan keperawatan untuk klien. Strategi pelaksanaan 1 ( S/ 1 ) untuk klien. 1) (engidentifikasi penyebab isolasi sosial. ) 3erdiskusi dengan klien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain. #) 3erdiskusi dengan klien tentang kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain. %) (engajarkan kepada klien tentang cara berkenalan dengan satu orang. ') (enganjurkan kepada klien memasukkan kegiatan berbincang " bincang dengan orang lain dalam kegiatan harian Strategi pelaksanaan ( S/ ) untuk klien. 1) (engevaluasi jadwal kegiatan harian klien. ) (emberikan kesempatan kepada klien mempraktikan cara berkenalan dengan satu orang. #) (embantu klien memasukkan kegiatan berbincang " bincang dengan orang lain sebagai salah satu kegiatan harian. Strategi pelaksanaan # ( S/ # ) untuk klien. 1) (engevaluasi jadwal kegiatan harian klien. ) (emberikan kesempatan klien berkenalan dengan dua orang atau lebih. #) (enganjurkan kepada klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian. b. *encana tindakan keperawatan untuk keluarga. Strategi pelaksanaan 1 ( S/ 1 ) untuk keluarga. 1) (endiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien. ) (enjelaskan pengertian, tanda dan gejala isolasi sosial beserta proses terjadinya. #) (enjelaskan cara merawat klien isolasi sosial. Strategi pelaksanaan ( S/ ) untuk keluarga. 1) (elatih keluarga mempraktekkan cara merawat klien isolasi sosial. ) (elatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada klien isolasi sosial. Strategi pelaksanaan # ( S/ # ) untuk keluarga. 1) (embantu keluarga membuat jadwal aktifitas dirumah termasuk minum obat. ) (enjelaskan follow up klien setelah pulang. ( 6 ) BAB III RESUME KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN /engkajian dilakukan pada tanggal 1# mei 11# di*uang 1 ( $raha ,rimbi ) di *umah Sakit +iwa )aerah )r. ,mino $ondohutomo Semarang. 1. I"#n$%$&' Klien bernama ;n. ) umur 1' tahun, berjenis kelamin perempuan, agama islam, alamat pemalang, status belum menikah, pendidikan S), pekerjaan belum bekerja, diagnosa medis ski9ofrenia, masuk tanggal 1# ,pril 11# dengan ;o .*( 182.885 /enanggung jawab bernama 0n. ), berjenis kelamin laki " laki, pendidikan S(,, pekerjaan wiraswasta, hubungan dengan klien adalah ayah kandung. 2. A(&'&n M&')* Keluarga klien mengatakan bahwa klien sudah # bulan terakhir lebih sering menyendiri di kamar, merasa malu, minder dan klien tidak mau bergabung dengan teman " temannya, karena sering diejek oleh teman " temanya saat sekolah dulu, selama disekolah klien tidak bisa menangkap pelajaran dengan baik, waktu luang digunakan untuk melamun, hanya tiduran dan tidak mau melakukan kegiatan sehari " hari. Kemudian oleh keluarga dibawa ke *umah Sakit +iwa )aerah )r. ,mino $ondohutomo Semarang. (K = $angguan konsep diri = !arga diri rendah . !&*$+r Pr#"%',+'%'% Keluarga klien mengatakan bahwa klien ( ;n. ) ) tidak pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya, baru pertama kali ini dirawat di *umah Sakit +iwa )aerah )r. ,mino $ondohutomo Semarang. Sebelum dibawa ke *umah Sakit +iwa )aerah )r. ,mino $ondohutomo Semarang keluarga klien membawa klien ke dokter yang praktek di dekat rumahnya, akan tetapi tidak memberikan hasil yang sesuai di harapkan keluarga klien. Setelah mendapatkan saran dari dokter praktek dan keluarga klien baru membawa ke *umah Sakit +iwa )aerah )r. ,mino $ondohutomo Semarang, Keluarga klien tidak ada yang mengalami gangguan kejiwaan seperti yang dialami klien saat ini. )i rumah klien mengatakan tidak pernah mengalami trauma yang berhubungan dengan fisik, penolakan, kekerasan dalam keluarga dan tindakan kriminal. (K = 0idak efektifnya koping keluarga 4. !&*$+r Pr#'%,%$&'% Klien mengatakan pengalaman yang tidak menyenangkan masa lalu adalah kehilangan kakak kandung ( meninggal ). Klien mengatakan Klien sering diejek teman " teman sekolahnya dulu. Sehingga klien merasa malu, dan minder, dirinya tidak pantas untuk bergaul dengan teman " temanya karena sering diejek tentang ayahnya. (K = 0idak efektifnya koping individu -. P#.#r%*'&&n !%'%* Keadaan umum klien baik, tanda " tanda vital 0) = 111 & 51 mm!g, ; = 21 D & menit, suhu = #6,' o C, ** = D & menit, 03 = 1'1 cm, 33 = %# kg. Klien mengatakan kalau tidak ada keluhan fisik yang dirasakan. Klien berambut panjang lurus, berwarna hitam, tidak ada kelainan penglihatan, hidung simetris tidak ada secret, lidah dan gigi bersih, tidak ada kelainan pendengaran, telinga bersih tidak ada serumen, tidak ada kelainan ekstermitas atas maupun bawah. 6. P'%*+'+'%&( a. $enogram Keterangan = = ?akiBlaki = /erempuan = (eninggal = Klien = 0inggal dalam 1 rumah Klien merupakan anak ke " dari ' bersaudara akan tetepi kakak klien sudah meninggal. Klien tinggal bersama ke tiga saudaranya dan kedua orang tuanya. /ola asuhnya secara adil dalam hal pengasuhan anak tidak dibeda " bedakan. 4bu klien sebagai ibu rumah tangga di rumah, ayahnya bekerja sebagai wiraswasta. 0anggung jawab dalam biaya rumah tangga adalah ayah. )alam pengambilan keputusan keluarga adalah ayah klien. Komunikasi dalam keluarga baik, jika ada permasalah dalam keluarga di musyawarahkan bersama " sama. !ubungan klien dengan keluarga baik, mau bicara dengan keluarga tetapi jarang. )i keluarganya tidak ada yang menderita gangguan jiwa seperti yang dialami oleh klien. b. Konsep )iri 1) Citra tubuh = Klien mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya. ) 4dentitas diri = Klien mengatakan E saya anak perempuan berusia 1' tahun nama saya ;n. ), saya suka di panggil ,. Saya senang menjadi seorang perempuan, karena perempuan itu cantik. #) /eran = Saya anak kedua dari lima bersaudara akan tetapi kakak saya sudah meninggal, saya suka membantu ibu bersih " bersih rumah. %) 4deal = !arapan saya adalah agar dapat cepat pulang untuk berkumpul dengan keluarga di rumah. ') !arga diri = Klien mengatakan kalau klien merasa malu, minder, karena sering diejek sama teman " temannya. Kalau saya ada masalah saya sering mengurung diri dikamar. (K = $angguan konsep diri = harga diri rendah c. !ubungan Sosial Klien mengatakan orang yang paling dekat dengan saya adalah ibu, ibu sangat perhatian sama saya dan ibu adalah orang yang baik, dan ayah karena ayah sayang sama saya dan baik. Selama di rumah sakit hubungan dengan teman dan para pegawai baik, saya suka dengan orang " orang disini karena baik " baik. Kadang " kadang klien tampak sedih dan lebih suka menyendiri dikamar. (K = 4solasi sosial = (enarik diri d. Spiritual 1) ;ilai dan keyakinan = Saya beragama islam dan percaya kalau tuhan itu ada, saya yakin dengan berdoFa saya bisa cepat sembuh dan cepat pulang. ) Kegiatan ibadah = Selama di rumah sakit saya tidak pernah sholat dan mengaji tetapi kalau dirumah saya selalu sholat dan berdoFa. /. S$&$)' M#n$&( a. /enampilan /enggunakan klien memakai seragam dari rumah sakit, yaitu celana merah muda, dan baju merah muda, rambut lurus dan kulit sawo matang. b. /embicaraan Klien kooperatif. Klien dapt berbicara dengan lancar, tetapi dengan nada suara pelan, klien selalu menjawab semua pertanya yang diajukan atau diberikan kepada klien, Klien tidak mampu memulai pembicaraan. Klien hanya menjawab jika ditanya dan jika tidak di tanya diam saja. (K = $angguan konsep diri = !arga diri rendah c. ,ktivitas (otorik Klien tampak gelisah, tampak lesu, aktivitas klien selama dirumah sakit hanya makan, tidur, dan menonton televisi, klien senang menyendiri di kamar. (K = 4solasi sosial = (enarik diri. d. ,lam /erasaan Klien merasa putus asa akan kehidupan saat ini. Klien merasa sedih dan stress dalam menghadapi kehidupan ini. (K = Keputusasaan e. ,fek Komunikasi klien baik menanggapi dan kooperatif, afek datar dalam suasana serius maupun dalam bercanda atau senang. f. 4nteraksi Selama -awancara Klien kooperatif, kontak mata kurang, klien mau menjawab pertanyaan " pertanyaan yang di ajukan kepada dirinya. g. /ersepsi Saya tidak mendengar bisikan suara " suara ditelinga saya dan tidak melihat bayangan " bayangan dan tidak merasakan ada sentuhan di tubuh saya. h. /roses /ikir /ada saat wawancara klien sering menjawab sesuai dengan pertanyaan dengan jawaban singkat, bicara dengan nada suara pelan dan tiba " tiba berhenti ( bloking ). (k = /erubahan proses pikir i. 4si /ikir Klien mengatakan dirinya baik " baik saja tetapi selalu ingin pulang karena kangen denga keluarga. j. 0ingkat Kesadaran Klien tidak mengalami disorientasi waktu, tempat dan orang, klien menyadari kalau klien berada di *umah Sakit +iwa )aerah )r. ,mino $ondohutomo Semarang. k. (emori Klien masih bisa mengingat masa lampau atau kejadian di masa lampau contohnya = Klien masih bisa mengingat dimana rumahnya, nama " nama anggota keluarganya dan yang mengantar ke rumah sakit. l. 0ingkat Konsentrasi dan 3erhitung Klien masih dapat berkonsentrasi dengan baik, 0erbukti klien masih bisa menyebutkan jumlah saudaranya, klien masih bisa berkonsentrasi melakukan perhitungan sederhana contoh = ' D ' G '. m. Kemampuan /enilaian Klien dapat mengambil keputusan sendiri tanpa bantuan orang lain, seperti mandi, gosok gigi, menyisir rambut dan keramas, memakai pakaian sendiri tanpa bantuan orang lain, mengambil makan dan minum sendiri. n. )aya 0ilik Saya berada dirumah sakit jiwa karena saya sakit, dirumah sering marah " marah, mengamuk, sering menyendiri dikamar, karena malu diejek teman " teman, sehingga saya dibawa kesini. Saya harus baik, tidak boleh marah " marah dan menyendiri dikamar, agar cepat sembuh dan cepat pulang. 8. K#0)$)1&n P#r'%&,&n P)(&n2 a. (akan Klien makan sehari # D dengan menu yang disediakan di rumah sakit jiwa. Klien mau makan dengan menu yang disediakan di rumah sakit jiwa dan tidak ada pantangan dalam makanan. Klien sudah mampu untuk menyedialkan sendiri alat makan dan mengambil makanannya sendiri. b. Kebutuhan eliminasi 3,3 dan 3,K. Klien mampu melakukan aktivitas 3,3 dan 3,K secara mandiri, klien 3,K H 6 D sehari, dan 3,3 H 1 D sehari. c. (andi Saya mandi D sehari secara mandiri, saya mandi dengan sabun, gosok gigi D sehari dengan pasta gigi, kadang " kadang saya keramas. d. 3erpakaian Klien memakai pakaian dengan mandiri tanpa bantuan orang lain, pakaian dari rumah sakit jiwa, dan memakai sandal. e. 4stirahat dan tidur Klien tidak mengalami gangguan pola istirahat dan tidur. Saya tidur siang selama 1 " jam dan tidur malamnya selama 8 " 2 jam. f. /enggunaan obat Klien minum obat di rumah sakit kali sehari sesuai yang diberikan oleh perawat. Klien menggunakan obat dengan dosis yang sesuai, klien meminum obat tanpa bantuan orang lain. g. /emeliharaan kesehatan )i daerah saya tinggal jauh dari rumah sakit, akan tetapi dekat dengan puskesmas dan klinik. h. ,ktivitas dalam rumah Saya masih bisa beraktifitas seperti mencuci baju, mencuci piring, menyapu, menegepel lantai, dan kadang " kadang membantu ibu memasak. i. ,ktivitas luar rumah Saya masih bisa beraktivitas di luar rumah seperti bermain bersama teman " teman, belajar kelompok. 3. M#*&n%'.# K+,%n2 Sebelum masuk rumah sakit jiwa klien banyak teman waktu sekolah, mudah bergaul, tetapi kalau klien ada masalah selalu diprndam sendiri dan menghindar dari kenyataan, klien sering melamun dan menyendiri di kamar, semenjak klien sering diejek teman " temanya di sekolah dulu klien sering melamun, mengurung diri dikamar. (k = /erilaku kekerasan, Koping individu tidak efektif, $angguan, konsep diri = harga diri rendah, 4solasi sosial = menarik diri. 10. M&'&(&1 ,'%*+(+2% "&n (%n2*)n2&n Saya tidak ada masalah dengan keluarga saya. 0etapi saya punya masalah dengan teman " teman saya, klien mengatakan waktu sekolah dulu sering diejek sama teman " temanya, tantang ayahnya yang sering dibuat bahan ejekan. Klien mengatakan seblum saya suka marah " marah saya orangnya periang, tetepai setelah saya sering diejek teman " teman saya, saya sering menyendiri, mengurung diri dikamar karena malu. (k = !arga )iri *endah 11. P#n2#$&1)&n Klien mengatakan pernah sekolah di S) dan S(/ tetapi klien keluar sampai dengan kelas S(/. Klien belum mengetahui yang sebenarnya tentang penyakit yang di alaminya sekarang. 12. A',#* M#"%* a. )iagnosa medik = Ski9ofrenia b. 0erapi medik = Chlorproma9ine 1 D 111 mg Iofredal D mg ,mitriptilin D ' mg 1. D&4$&r M&'&(&1 a. 4solasi Sosial = (enarik )iri b. $angguan Konsep )iri = !arga )iri *endah c. 0idak >fektifnya Koping Keluarga d. 0idak >fektifnya Koping 4ndividu. 14. An&(%'& D&$& ;@ ),0, (,S,?,! 1 )s = B Klien mengatakan malu karena tidak bisa meneruskan sekolahnya. B Klien mengatakan merasa kehilangan kakak ( meninggal ). B Klien merasa minder karena sering diejek teman " temanya waktu sekolah. B Klien mengatakan kurang bisa menangkap pelajaran selama di sekolah. )o = B /andangan mata kosong, kontak mata kurang, saat di wawancara. B +arang bahkan tidak pernah memulai pembicaraan dulu. B 3icara pelan dan kontak mata kurang pada saat diajak ber bincang B bincang. B 00A, 0) = 111 & 51 mm!g. ; = 21 D & menit S = #6,' J C ** = D & menit B Klien tampak sedih dan klien lebih suka menyendiri. $angguan konsep diri = !arga diri rendah. )s = B Klien mengatakan lebih suka menyendiri dan klien suka melamun, klien lebih suka di kamar dari pada berkumpul dengan teman " temannya. 4solasi sosial = menarik diri B Klien mengatakan malas bicara kalau tidak teman atau perawat memulai pembicaraan. )o = B Klien tampak gelisah, pandangan mata kosong. B Klien lebih suka menyendiri dikamar dari pada saling berinteraksi dengan teman " teman di ruangan. B Klien tidak mampu memulai pembicaraan terlebih dahulu. 1-. P+1+n M&'&(&1 4solasi Sosial = (enarik )iri
Core /roblem 0idak efektifnya koping individu. B. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. $angguan Konsep )iri = !arga )iri *endah . 4solasi Sosial = (enarik )iri $angguan Konsep )iri = !arga )iri *endah C. INTER5ENSI 1. )iagnosa Keperawatan 1 = $angguan Konsep )iri = !arga )iri *endah. a. 0ujuan & strategi pelaksanaan. Strategi pelaksanaan ( Sp 1 ) untuk klien. 1) 4dentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien. ) 3antu klien menilai kemampuan yang masih dapat dilakukan. #) 3antu klien menentukan kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan klien. %) ?atih klien sesuai dengan kemampuan yang dipilih. ') 3erikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan klien. 6) ,njurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian. Strategi pelaksanaan ( S/ ) untuk klien. 1) >valuasi jadwal kegiatan harian klien. ) ?atih kemampuan kedua. #) ,njurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian. Strategi pelaksanaan 1 ( S/ 1 ) untuk keluarga. 1) )iskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien. ) +elaskan pengertian, tanda dan gejala harga diri rendah yang dialami klien dan proses terjadinya. Strategi pelaksanaan ( S/ ) untuk keluarga. 1) ?atih keluarga mempraktikan cara merawat klien harga diri rendah ) ?atih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada klien harga diri rendah. Strategi pelaksanaan # ( S/ # ) untuk keluarga. 1) 3antu keluarga membuat jadwal aktivitas dirumah termasuk minum obat. ) +elaskan follow up klien setelah pulang. *encana tindakan keperawatan untuk klien = b. 0ujuan strategi pelaksanaan untuk klien 1) Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien. a) )iskusikan bahwa klien masih memiliki sejumlah kemampuan dan aspek positif seperti kegiatan klien dirumah, adanya keluarga dan ligkungan terdekat klien. b) 3eri pujian yang realistis atau nyata dan hindarkan penilaian yang negatif setiap kali bertemu dengan klien. ) 3antu klien dalam menilai kemampuan yang dapat digunakan. a) (endiskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan saat ini. b) 3antu klien menyebutkanya dan beri penguatan terhadap kamampuan diri yang berhasil diungkapkan klien. c) /erhatikan respons yang kondusif dan jadilah pendengar yang aktif. #) 3antu klien agar dapat memilih atau menetapkan kegiatan sesuai dengan kemampuan klien. a) )iskusikan dengan klien beberapa aktivitas yang dapat dilakukan dan dipilih sebagai kegiatan yang akan dilakukan sehari " hari. b) 3antu klien menetapkan aktivitas yang dapat dilakukan secara mandiri. 0entu aktivitas " aktivitas yang memerlukan bantuan minimal dan bantuan penuh dari keluarga atau lingkungan terdekat dengan klien. 3erikan contoh cara pelaksanaan aktivitas yang dapat dilakukan klien. ?akukan penyusunan aktivitas bersama klien dan buatlah daftar kegiatan atau kegiatan sehari " hari klien. %) ?atih klien sesuai dengan kemampuan yang dipilih. a) )iskusikan dengan klien untuk menetapkan urutan kegiatan ( yang sudah dipilih klien ) yang akan dilatihkan. b) 3ersama klien dan keluarga memperagakan beberapa kegiatan yang akan dilakukan klien. c) 3erikan dukungan dan pujian yang nyata pada setiap kemajuan yang diperlihatkan klien. ') 3antu klien agar dapat merencanakan kegiatan sesuai kemampuanya. a) 3erikan kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah dilatihkan. b) 3eri pujian atas aktivitas atau kegiatan yang dapat dilakukan klien setiap hari. c) 0ingkatkan kegiatan sesuai dengan tingkat toleransi dan perubahan setiap aktivitas. d) (enyusun daftar aktivitas yang sudah dilatihkan bersama klien dan keluarga. e) 3erikan kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya setelah melakukan kegiatan f) .akinkan bahwa keluarga mendukung setiap aktivitas yang dilakukan klien. *encana tindakan keperawatan untuk keluarga. c. 0ujuan strategi penatalaksanaan untuk keluarga. 1) )iskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat klien. ) +elaskan kepada keluarga tentang kondisi klien yang mengalami dangguan konsep diri = harga diri rendah kronis. #) )iskusikan dengan keluarga kemampuan yang dimiliki klien. %) +elaskan cara " cara merawat klien dengan gangguan konsep diri = harga diri rendah kronis. ') )emonstrasikan cara merawat klien dengan gangguan konsep diri = harga diri rendah. 6) 3antu keluarga menyusun rencana kegiatan klien dirumah. . )ignosa Keperawatan = 4solasi Sosial a. 0ujuan & strategi pelaksanaan Strategi pelaksanaan 1 ( S/ 1 ) untuk klien. 1) 4dentifikasi penyebab isolasi sosial. ) )iskusikan dengan klien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain. #) )iskusikan dengan klien tentang kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain. %) ,jarkan kepada klien tentang cara berkenalan dengan satu orang. ') ,njurkan kepada klien memasukkan kegiatan berbincang " bincang dengan orang lain dalam kegiatan harian Strategi pelaksanaan ( S/ ) untuk klien. 1) (engevaluasi jadwal kegiatan harian klien. ) 3erikan kesempatan kepada klien mempraktikan cara berkenalan dengan satu orang. #) 3antu klien memasukkan kegiatan berbincang " bincang dengan orang lain sebagai salah satu kegiatan harian. Strategi pelaksanaan # ( S/ # ) untuk klien. 1) (engevaluasi jadwal kegiatan harian klien. ) 3erikan kesempatan klien berkenalan dengan dua orang atau lebih. #) ,njurkan kepada klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian. Strategi pelaksanaan 1 ( S/ 1 ) untuk keluarga. 1) )iskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien. ) +elaskan pengertian, tanda dan gejala isolasi sosial beserta proses terjadinya. #) +elaskan cara merawat klien isolasi sosial. Strategi pelaksanaan ( S/ ) untuk keluarga. #) ?atih keluarga mempraktekkan cara merawat klien isolasi sosial. %) ?atih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada klien isolasi sosial. Strategi pelaksanaan # ( S/ # ) untuk keluarga. 1) 3antu keluarga membuat jadwal aktifitas dirumah termasuk minum obat. ) +elaskan follow up klien setelah pulang. D. IMPLEMENTASI DAN E5ALUASI 1. )iagnosa keperawatan 1 = $angguan konsep diri = harga diri rendah. a. 4mplementasi /ada !ari Senin 1# (ei 11#, +am = 12.11 -ib. Strategi pelaksanaan ( S/ 1 ) untuk klien. 1) 4dentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien. ) 3antu klien menilai kemampuan yang masih dapat dilakukan. #) 3antu klien menentukan kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan klien. %) ?atih klien sesuai dengan kemampuan yang dipilih. ') 3erikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan klien. 6) ,njurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian. b. >valuasi = S = Selamat pagi mas, kabar saya baik. Saya dibawa kesini karena dirumah sering marah " marah, dan mengurung diri dikamar. Saya juga merasa minder malu karena teman " teman saya sering mengejek saya. Kegiatan saya dirumah biasanya mencuci baju, mencuci piring, mengepel lantai dan membantu ibu memesak. Saya masih bisa melakukan kegiatan nomor ... mencuci piring. .a... saya mau melakukan kegiatan nomor ... mencuci piring. 4ya mas nanti saya masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian. @ = Klien mau berjabat tangan, klien menjawab salam dan menyebutkan nama terang dan nama panggilan yang disukai, klien berbicara dengan nada suara rendah, kontak mata kurang. Klien tampak cerdas dan bisa mempraktekan cara mencuci piring yang baik seperti yang diajarkan kepada klien. Klien mau memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian yang dibuat & disepakati. , = 0ujuan S/ 1 / tercapai dengan baik /p = ?anjutkan S/ /. (elatih kegiatan selanjutnya ( merapikan tempat tidur ) sesuai yang di pilih klien. /k = Aalidasi kegiatan yang telah di ajarkan yaitu mencuci c. 4mplementasi /ada !ari Selasa 1% (ei 11#, +am = 11.11 -ib. Strategi pelaksanaan ( S/ ) untuk klien 1) >valuasi jadwal kegiatan harian klien. ) ?atih kemampuan kedua. #) ,njurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian. d. >valuasi = S = Siang mas saya masih ingat nama masnya...mas agus. Saya sudah melakukan latihan mencuci piring tadi pagi seperti kemarin yang di ajarkan mas agus. 4ya...saya mau diajari kegiatan yang kedua yang di sepakati kemarin, merapikan tempat tidur. Saya akan melakukan merapikan tempat tidur setelah bangun tidur mas. 4ya mas nanti saya masukkan dalam jadwal kegiatan harian. @ = 3erjabat tangan, duduk berhadapan, kontak mata kurang, klien mau mempraktekan cara merapikan tempat tidur. , = 0ujuan S/ / tercapai dengan baik. /p = ?anjutkan diagnosa kedua isolasi sosial S/ 1 /. 3erkenalan dengan satu orang. /k = Aalidasi kegiatan yang telah diajarkan yaitu merapikan tempat tidur. . )iagnosa keperawatan = 4solasi Sosial. a. 4mplementasi /ada !ari *abu 1' (ei 11#, +am = 12.11 -ib. Strategi pelaksanaan 1 ( S/ 1 ) untuk klien. 1) 4dentifikasi penyebab isolasi sosial. ) )iskusikan dengan klien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain. #) )iskusikan dengan klien tentang kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain. %) ,jarkan kepada klien tentang cara berkenalan dengan satu orang. ') ,njurkan kepada klien memasukkan kegiatan berbincang " bincang dengan orang lain dalam kegiatan harian b. >valuasi = S = Selamat pagi mas. Saya dibawa kesini karena dirumah saya sering mengurung diri dikamar karena malu diejek teman " teman. 4ya mas saya tahu keuntungan berinteraksi dengan orang lain. 4ya mas saya tahu kerugian kalau tidak berinterksi dengan orang lain. 4ya mas saya mau berkenalan dengan satu orang yang baru pertama kali saya lihat dan saya akan berkenalan. 4ya mas nanti saya masukkan dalam jadwal kegiatan harian. @ = 3erjabat tangan, klien mau menjawab salam, klien mau berkenalan dengan orang yang baru pertama kali klien lihat, klien tampak cerdas dan bisa melakukan perkenalan dengan baik seperti yang diajarkan. , = 0ujuan S/ 1 / tercapai dengan baik. /p = ?anjutkan S/ /. .aitu berkenalan dengan dua orang atau lebih. /k = Aalidasi kegiatan sebelumnya yaitu berkenalan dengan satu orang. c. 4mplementasi /ada !ari *abu 1' (ei 11#, +am = 11.11 -ib. Strategi pelaksanaan ( S/ ) untuk klien 1) (engevaluasi jadwal kegiatan harian klien. ) 3erikan kesempatan kepada klien mempraktikan cara berkenalan dengan satu orang. #) 3antu klien memasukkan kegiatan berbincang " bincang dengan orang lain sebagai salah satu kegiatan harian. d. >valuasi = S = Selamat siang mas. Saya tadi sudah berkenalan dengan dua orang yang baru pertama kali saya lihat. 4ya mas nanti saya masukkan kedalam jadwal kegiatan harian. @ = Klien tampak senang, klien dapat berkenalan seperti yang diajarkan. , = 0ujuan S/ / tercapai dengan baik. /p = ?anjutkan S/ # /. .aitu berinteraksi dengan kelompok. /k = validasi kegiatan sebelumnya yaitu berkrnalan dengan orang. BAB I5 PEMBAHASAN )alam pembahasan ini akan membahas keseluruhan asuhan keperawatan yang telah penulis lakukan pada ;n. ) dengan gangguan konsep diri = harga diri rendah untuk mengetahui penyebab dan mencoba mencari suatu pemecahan masalah antara konsep materi dengan kenyataan di lapanan saat melakukan tindakan keperawatan di *umah Sakit +iwa )aerah )r. ,mino $ondhohutomo Semarang. /ada saat melakukan pengkajian tanggal 1# mei 11# pada ;n. ) penulis sedikit mendapatkan kesulitan pasien kooperatif tapi nada suara pelan, pasien merupakan individu dalam proses keperawatan. /roses pengkajian penulis mendapatkan data subyektif dan obyektif. ,dapun data subyektif adalah = Saya malu karena tidak bisa meneruskan sekolah. Saya merasa malu terhadap diri saya, karena sering diejek teman " teman waktu sekolah dulu. )ata obyektifnya adalah = /andangan mata kosong, bicara dengan nada suara pelan. +arang bahkan tidak pernah memulai pembicaraan dahulu. ,dapun masalah " masalah keperawatan yang muncul pada saat dilakukan asuhan keperawatan pada ;n. ) sesuai dengan data yang diperoleh penulis adalah gangguan konsep diri = harga diri rendah. 3erdasarkan data " data yang ditemukan, bahwa klien mengalami gangguan konsep diri = harga diri rendah, isolasi sosial menarik diri, dan tidak efektifnya koping individu. !al ini menunjukkan ada kesenjangan antara teori dan kasus yang penulis angkat. )alam teori juga muncul kasus keperawatan !arga diri rendah, Koping individu tidak efektif, 4solasi sosial, /erubahan sensori = halusinasi, *esti perilaku kekerasan. ;amun dalam kenyataanya didalam praktik kepada klien hanya mendapatkan masalah " masalah keperawatan koping inividu tidak efektif, isolasi sosial = menarik diri dan gangguan konsep diri = harga diri rendah adapun karakteristik dari gangguan konsep diri = harga diri rendah yaitu mengkritik diri sendiri atau orang lain, penurunan produtivitas, destruktif yang diarahkan pada orang lain, gangguan dalam berhubungan, rasa diri penting yang berlebihan, perasaan negatif terhadap tubuhnya sendiri, kegagalan peran yang dirasakan, pandangan hidup yang pesimis, pengurangan diri, menarik diri secara sosial, menarik diri dari realita, khawatir. ( ) ,ntara yang didapat di lahan dibandingkan dengan data " data diteori terdapat kesamaan karena klien menunjukkan tanda situasi transisi peran, sehingga permasalahan di atas penulis penulis mengambil diagnosa = $angguan konsep diri = harga diri rendah yang ditandai dengan data subyektif dan data obyektif. )ata subyektif klien mengatakan = Saya malu karena tidak bisa meneruskan sekolah. Saya merasa malu terhadap diri saya, karena sering diejek teman " teman waktu sekolah dulu. )ata obyektifnya adalah = /andangan mata kosong, bicara dengan nada suara pelan. +arang bahkan tidak pernah memulai pembicaraan dahulu. !arga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang lain. ,spek utama adalah dicintai dan menerima penghargaan dari orang lain. !arga diri rendah terjadi saat rasa kecintaan terhadap diri sendiri yang hilang dan ketika terjadi suatu kegagalan untuk menerima pendapat dari orang lain, sebaiknya hal itu timbul kembali ketika seseorang mencintai dirinya lagi, dihargai dan diberi pujian. ( ) /ada diagnosa pertama gangguan konsep diri = harga diri rendah, diagnosa ini didukung oleh data " data sebagai berikut = klien mengatakan malu karena tidak bisa meneruskan sekolahnya, klien mengatakan merasa kehilangan kakak ( meninggal ), klien merasa minder karena sering diejek teman " temanya waktu sekolah, klien mengatakan kurang bisa menangkap pelajaran selama di sekolah. /ada diagnosa kedua isolasi sosial = menarik diri diagnosa ini didukung oleh data " data sebagai berikut = klien mengatakan lebih suka menyendiri dan klien suka melamun, klien lebih suka di kamar dari pada berkumpul dengan teman " temannya, klien mengatakan malas bicara kalau tidak teman atau perawat memulai pembicaraan. ,dapun intervensi pada diagnosa pertama dan kedua penulis menggunakan strategi pelaksanaan 1. )iagnosa Keperawatan 1 = $angguan Konsep )iri = !arga )iri *endah. a. 0ujuan & strategi pelaksanaan. Strategi pelaksanaan ( Sp 1 ) untuk klien. 1) 4dentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien. ) 3antu klien menilai kemampuan yang masih dapat dilakukan. #) 3antu klien menentukan kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan klien. %) ?atih klien sesuai dengan kemampuan yang dipilih. ') 3erikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan klien. 6) ,njurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian. Strategi pelaksanaan ( S/ ) untuk klien. 1) >valuasi jadwal kegiatan harian klien. ) ?atih kemampuan kedua. #) ,njurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian. . )ignosa Keperawatan = 4solasi Sosial a. 0ujuan & strategi pelaksanaan Strategi pelaksanaan 1 ( S/ 1 ) untuk klien. 1) 4dentifikasi penyebab isolasi sosial. ) )iskusikan dengan klien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain. #) )iskusikan dengan klien tentang kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain. %) ,jarkan kepada klien tentang cara berkenalan dengan satu orang. ') ,njurkan kepada klien memasukkan kegiatan berbincang " bincang dengan orang lain dalam kegiatan harian Strategi pelaksanaan ( S/ ) untuk klien. 1) (engevaluasi jadwal kegiatan harian klien. ) 3erikan kesempatan kepada klien mempraktikan cara berkenalan dengan satu orang. #) 3antu klien memasukkan kegiatan berbincang " bincang dengan orang lain sebagai salah satu kegiatan harian. Strategi pelaksanaan # ( S/ # ) untuk klien. 1) (engevaluasi jadwal kegiatan harian klien. ) 3erikan kesempatan klien berkenalan dengan dua orang atau lebih. #) ,njurkan kepada klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian. (6) 4mplementasi dari diagnosa pertama pada hari pertama penulis dapat melaksanakan strategi pelaksanaan = Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki. >valuasi = klien = (emvalidasi kegiatan yang telah di ajarkan yaitu mencuci piring. /erawat = (elanjutkan S/ /. (elatih kegiatan selanjutnya ( merapikan tempat tidur ) sesuai yang di pilih klien. >valuasi = (emvalidasi kegiatan yang telah diajarkan yaitu merapikan tempat tidur. /erawat = (elanjutkan diagnosa kedua isolasi sosial S/ 1 /. 3erkenalan dengan satu orang. )an dilanjutkan ke dua pada hari kedua penulis dapat melaksanakan strategi pelaksanaan = >valuasi = klien = (amvalidasi kegiatan sebelumnya yaitu berkenalan dengan satu orang. /erawat = (elanjutkan S/ /. .aitu berkenalan dengan dua orang atau lebih. >valuasi = klien = (emvalidasi kegiatan sebelumnya yaitu berkenalan dengan dua orang atau lebih. Klien = (elanjutkan S/ # /. .aitu berinteraksi dengan kelompok. )isini penulis hanya membuat strategi pelaksanaan untuk pasien saja karena keluarga tidak ada maka strategi pelaksanaan untuk keluarga penulis tidak mencantumkan dan langsung melanjutkan ke diagnosa yang ke dua. )alam evaluasi yang penulis lakukan selama tiga hari, penulis tidak menemukan kesulitan, hanya saja pada diagnosa yang pertama gangguan konsep diri = harga diri rendah. /enulis hanya bisa melakukan tindakan S/ 1 /, S/ /. <ntuk S/ 1 K, S/ K, S/ # K penulis tidak bisa melakukanya, karena keluarga klien tidak ada yang ke rumah sakit, maka dari itu penulis melanjutkan ke diagnosa yang kedua yaitu isolasi sosial = menarik diri S/ 1 / dan S/ / sudah dilakukan sedang S/ # /, S/ 1 K, S/ K, dan S/ # K. 3elum bisa dilakukan karena keterbatasan waktu dalam pemberian asuhan keperawatan maka penulis mendelegasikan kepada kepala ruang dan perawat. BAB 5 PENUTUP A. KESIMPULAN )ari kesimpulan ini penulis menemuka bahwa klien kelolaan yang penulis tangani sejak penulis melakukan asuhan keparawatan pada tanggal 1# " 1' mei 11# yaitu = 0erdapat lima masalah keperawatan yaitu = $angguan konsep diri = harga diri rendah, koping individu tidak efektif, isolasi sosial = menarik diri, perubahan sensori = halusinasi, resti perilaku kekerasan. ;amun dalam pelaksanakan saat melakukan pengkajian selam # hari hanya ditemukan diagnosa gangguan konsep diri = harga diri rendah dan isolasi sosial = menarik diri. /ada saat melakukan proses keperawatan pada klien dengan masalah gangguan konsep diri = harga diri rendang klien mampu melaksanakan S/ 1 / S/ /. )an pada proses keperawatan isolasi sosial = menarik diri klien mampu melaksanakan S/ 1 / S/ /. )apat tercapai dengan baik. /enulis telah berusaha melaksanakan semua intervensi sesuai dengan strategi pelaksanaan keperawatan jiwa, namun belum semua strategi pelaksanaan dapat dilakukan untuk diagnosa pertama gangguan konsep diri = harga diri rendah penulis belum bisa melakukan S/ 1 K, S/ K, S/ # K. )ikarenakan keluarga klien tidak ada yang ke rumah sakit. Sehingga dilanjutkan diagnosa yang kedua isolasi sosial = menarik diri penulis juga belum bisa melakukan S/ # /, S/ 1 K, S/ K, S/ # K. )ikarenakan keterbatasan waktu maka penulis melimpahkan untuk diteruskan kepada kepala ruang dan perawat. /ada klien yang mengalami gangguan konsep diri = harga diri rendah ditemukan masalah sebagai berikut = klien merasa malu karena tidak bisa meneruskan sekolah, klien mengatakan merasa kehilangan kakak ( meninggal ), klien merasa minder karena sering diejek teman " teman sewaktu, kontak mata kurang saat wawancara, jarang bahkan tidak pernah memulai pembicaraan, klien tampak sedih dan klien lebih suka menyendiri. Sedangkan diagnosa yang kedua isolasi sosial = menarik diri ditemukan masalah sebagai berikut = klien mengatakan lebih suka menyendiri dan klien suka melamun, klien mengatakan malas bicara kalau tidak teman atau perawat memulai pembicaraan, klien tampak gelisah, pandangan mata kosong, klien lebih suka menyendiri dikamar dari pada saling berinteraksi dengan teman " teman diruangan. B. SARAN 1. <ntuk rumah sakit a. <ntuk meningkatkan asuhan keperawatan yang paripurna dengan metode asuhan keperawatan (/K/ ( metode praktek keperawatan profesional ) b. (enambah tenaga medis khususnya perawat demi kelancaran proses keperawatan pada klien dengan gangguan jiwa. . <ntuk pelaksanaan pelayanan di rumah sakit a. /erawat sebaiknya menyediakan waktu untuk berdiskusi tentang permasalahan yang dihadapi pasien. b. /erawat hendaknya memberikan penyuluhan pada keluarga cara " cara merawat pasien di rumah. c. /erawat sebaiknya melanjutkan proses keperawatan yang penulis delegasikan agar proses keperawatan menjadi berkesinambungan. #. <ntuk profesi keperawatan a. (elakukan tindakan keperawatan sesuai dengan teori. b. ?ebih banyak melakukan pendekatan pada pasien. %. 3agi institusi pendidikan ?ebih banyak melakukan bimbingan mahasiswa pada saat dilahan untuk membantu kesulitan mahasiswa dan menambah lahan praktek keperawatan jiwa. '. <ntuk keluarga a. Keluarga dapat melanjutkan proses keperawatan pada pasien di rumah sesuai dengan anjuran dari tenaga kesehatan di rumah sakit seperti memberikan obat dan mengontrol sampai obat itu betul " betul diminum sesuai dengan anjuran dokter. b. (emberikan kegiatan sesuai dengan jadwal kegiatan untuk masing " masing kasus. c. (engontrolkan pasien kerumah sakit atau puskesmas sebelum obat habis, minimal # hari sebelumnya atau sesuai dengan rujukan rumah sakit. DA!TAR PUSTAKA 1. Susilawati,dll. 11'. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. 3uku Kedokteran = >$C . Stuart, $. -. 116. Buku Saku Keperawatan +iwa, >disi A. >$C = +akarta. #. 0owsend, (.C. 1228. Diagnosa Keperawatan Psychyatric, >disi 444, ,lih 3ahasa ;ovi !elena C. )ualina.>$C = +akarta. %. Carpenito ?. +. 111. Diagnosa Keperawatan >disi 4A. >$C = +akarta. '. 0ucker, 1228, Buku Saku Keperawatan >disi A >gc = +akarta 6. :itria, ;ita. 2009 Prinsip Dasar Dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan Dan Strategi Pelaksanaan Keperawatan. >disi 1. +akarta = Salemba (edika 5. Keliat, 3. ,, 116, Proses Keperawatan Jiwa >disi . +akarta = >$C +akarta. 8. ,nonim. 111. !arga )iri *endah. (diakses tanggal 1 mei 11# , pukul 1'.#1 wib) )ari http=&www.scribd.cp.doc.611%%%26%8&rata=*S+.Semarang.