You are on page 1of 4

ILMU NEGARA - TEORI TEORI ASAL MULA NEGARA

a. Jaman Yunani Kuno


1. Socrates
Pencetus ajaran demokratis. Meurutnya Negara bukanlah suatu keharusan yang bersifat
obyektif, yang asal mulanya dari pekerti manusia. Tugas Negara adalah menciptakan hukum
yang dilakukan oleh para pemimpin atau penguasa yang dipilih oleh rakyat. Maka tersimpul
pemikiran yang demokratis.
2. Plato ( 429 SM 347 SM)
Pencetus ajaran idealisme. Menurutnya tujuan Negara adalah mengetahui, mencapai atau
mengenal ide yang sesungguhnya, sedang yang dapat mengetahui atau mencapai ide adalah
ahli filsafat saja. Maka pemerintahan seaiknya dipegang oleh ahli filsafat.
3. Aristoteles (348 SM 322 SM)
Pencetus ajaran realisme. Menurutnya Negara merupakan suatu kesatuan yang tujuannya
mencapai kebaikan yang tertinggi.
4. Epicurus (342 SM 271 SM)
Pencetus ajaran individualisme. Menurutnya Negara adalah hasil daipada perbuatan manusia
yang diciptakan untuk menyelenggarakan kepentingan angota angotanya.
5. Zeno
Pencetus ajaran universalisme.
a. Jaman Romawi Kuno
1. Polybius
Penemu ajaran cyclus theory (perubahan bentuk bentuk Negara) menurutnya bentuk negara
ada enam bentuk, yaitu : monarki, tyranny, aristokrasi, oligarki, demokrasi dan okhlorasi
2. Cicero
Menurutnya Negara adalah suatu keharusan dan harus di dasarkan atas rasio manusia.
Menrutnya hukum yang baik adalah huku ang di dasarkan atas rasio yang murni dank arena
itu hukum positif harus berdasarkan dalil dalil hukum alam kodrat.
3. Seneca
Pernah menjadi guru kasisar Nero. Cara berpikirnya mengenai Negara dan hukum
dipengaruhi kaum Stoa.
b. Jaman Abad Pertengahan
1. Augustinus (354 M 430 M)
Ajarannya bersifat theokratis, menurutnya kedudukan gereja yang dipimpin paus lebih tinggi
daripada kedudukan Negara yang dipimpin oleh seorang raja.
2. Thomas Aquinas (1225 M 1274 M)
Filsafatnya bersifat finalistis, artinya bahwa apa yang menjadi tujuannya itu dikemukakan
terlebih dahulu, baru kemudian harus diusahakan supaya tujuan itu dapat tercapai.
3. Marsilius Van Padua (1270 M 1340 M)
Filsafatnya bersifat nominalis. Menurutnya Negara itu dianggap sebagai kekuasaan sedunia,
diganti oleh Negara sebagai pusat kekuasaan yang tetap, yang berdiri sendiri, yang terlepas
hubungan dari suatu kekuasaan yang lebih tinggi, seperti gereja.
c. Jaman Renaissance
1. Niccolo Machiavelli (1469 M 1527 M)
Menurutnya tujuan Negara adalah mengusahakan terselengaranya ketertiban, keamanan dan
ketrentaman. Ajarannya kebanyakan berupa ilmu kenegaraan praktis (hukum tatanegara)
daripada teori tentang Negara dan hukum ( ilmu Negara)
2. Thomas Morus (1478 M 1535 M)
Pengarang buku De optimo rei publicae statu deque nova insula Utopia tentang susunan
pemerintahan yang paling baik dan tentang pulau yang tidak dikenal. Yang tidak lain adalah
kritikan yang tajan terhadap ketidakadilan di Inggris pada waktu itu.
3. Jean Bodin (1530 M 1596 M)
Menurutnya Negara adalah keseluruhan dari keluarga keluarga dengan segala miliknya,
yang dipimpin oleh akal dari seorang penguasa yang berdaulat.
d. Kaum Monarkomaken
1. Hotman
Menerbitkan buku karangan bernama Pranco Gallia pada tahun 1573. Dasar yang digunakan
adalah untuk menentang absolutism bukanlah dasar dasar ajaran agama melainkan dasar
dasar ajaran sejarah.
2. Brutus
Pengarang buku Vindiciae contra Tyrannos (alat alat hukum melawan tyrani) merupakan
salah satu tinjauan yang prinsipiel tentang perlawan terhadap raja raja yang mempunyai
kekuasaan absolute.
3. Buchaman
Pengarang buku De Jure regni apud Scotos (tentang kekuasaan raja bangsa Scot)
4. Mariana
Pengarang buku De Rege ac Regis Institutione (tentang hal raja dan kedudukannya) yang
ditujukan untuk raja Philip III di Spanyol
5. Bellarmin
Pengarang buku Disputationes yang mengajarkan bahwa Paus tidak mempunyai kekuasaan di
lapangan keduniawian. Dan Tractuatus de Potestate Summi Pontivicius in Rebus
Temporalibus tentang kekuasaan Paus dalam lapangan keduniawian.
6. Suarez
Pengarang buku Tractacus de Ligibus ac Deo Legislatore (uraian tentang undang undah dan
Tuhan, pembentuk undang undang). Berpendapat bahwa suatu Negara tidak dapat berdiri
sendiri tanpa mengadakan hubungan dengan Negara lain.
7. Milton
Seorang penyair termasyhur. Ketika hidupnya ia mengalami masa pembunuhan raja Charle I.
dank arena pembelaannya ia menjadi terkenal.
8. Althusius
Pengarang buku Politica methodice Digesta. Menurutnya Negara merupakan suatu kesatuan
keluarga dalam bentuk yang tertinggi dan mempunyai tujuan beraneka macam, dengan secara
berangsur angsur kesatuan itu berkembang dan akhirnya mencapai bentuknya sebagai
Negara. Jadi ajarannya bersifat Organistis.
e. Jaman Berkembangnya Teori Hukum Alam
1. Grotius (1583 1645 M)
Pencipta hukum alam modern. Menurutnya hukum alam adalah segala ketentuan yang benar
dan baik menurut rasio dan tidak mungkin salah, lagi pula adil.
2. Thomas Hobbes (1588 1679 M)
Menurutnya tujuan hidup, yaitu kebahagiaan itu hanya dapat dicapai dengang cara berlomba,
dengan gerak. Adapun alat untuk mencapai kebahagiaan adalah : kekuasaan, kekayaan dan
nama baik.
3. Benedictuz de Spinoza (1632 1677 M)
Tugas Negara menurutnya adalah menyelenggarakan perdamaian, ketrentaman dan
menghilangkan ketakutan. Menurunya Negara aristokrasi yang dipimpin oleh beberapa orang
lebih kokoh dan kuat daripada monarki yang hanya dipimpin oleh seorang raja.
4. John Locke (1632 1704 M)
Menurutnya hukum alam adalah tetap mempunyai dasar rasional dari perjanjian masyarakat
yang timbul dari hak hak manusia dalam keadaan alamiah, tetapi cara berpikir yang bersifat
logis deduktif matematis telah dilepaskan dan diganti dengan suatu cara berpikir yang
realistis.
5. Frederik Yang Agung (1712 1786 M)
Ajarannya menantang dan membantah ajaran Niccolo Machiavelli yang ditulis dalam
bukunya yang berjudul Antimachiavelli.
6. Montesquieu (1688 1755 M)
Ajarannya bersifat empiris-realistis.menurutnya kekuasaan Negara dibagi menjadi tiga yaitu :
leislatif, eksekutif, judikatif. Yang terkenal dengan trias politica.
7. J.J. Rousseau (1712 1778 M)
Menurutnya raja itu berkuasahanya sebagai wakil daripada rakyat, dan menjalankan
kekuasaan itu atas nama rakyat. Maka setiap waktu raja dapat diganti atau digeser apabila
raja tidak melaksanakan kemauan rakyat atau kemauan umum tadi.
8. Immanuel Kant (1724 1840 M)
Seorang nasionalis. Ajaran filsafatnya bersifat kritis di mana ia menguraikan ajarannya
tentang Negara dan hukum. Menurutnya Negara adalah suatu keharusan adanya karena
Negara harus menjamin terlaksananya kepentingan umum di dalam keadaan hukum.
f. Jaman Berkembangnya Teori Kekuatan
1. F. Oppenheimer
Mengatakan bahwa Negara adalahmerupakan suatu alat dari golongan yang kuat untuk
melaksanakan suatu tertib masyarakat dan dilakukan oleh golongan yang lemah.
2. H.J. Laski
Menurutnya Negara merupakan penjelmaan daripada pertentangan pertentangan kekuatan
ekonomi. Digunakan mereka yang berekonomi kuat untuk menindas ekonomi lemah.
3. Karl Marx
Menurutnya Negara adalah suatu alat pemaksa atau dwang organizatie untuk melaksanakan
dan melangsungkan suatu jenis system produksi yang stabil dan pelaksanaan system produksi
semata mata menguntungkan golongan yang kuat.
g. Teori Positivisme
Hans Kelsen
Menyatakan bahwa tak usah mempersoalkan asal mula Negara, sifat serta hakekat Negara
dan sebagainya, karena kita tidak mengalaminya sendiri.
h. Teori Modern
1. Prof. Mr.R. Kranenburg
Menurutnya Negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang diciptakan oleh sekeompok
manusia yang disebut bangsa.
2. Prof. Dr.J. H. A. Logemann
Menurutnya Negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang meliputi atau menyatukan
kelompok manusia yang kemudian disebut bangsa.

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Beranda
Lang

You might also like