BAB II Deskripsi Proses BAB II DESKRIPSI PROSES II.1. Unit Amonia Unit amonia Pabrik 2 dibangun pada tahun 1983 dengan kapasitas 1500 MTPD menggunakan lisensi proses dari M.. !ellog. Pada tahun 198" dibangun Hydrogen Recovery nit #$%U& 'ang ber(ungsi untuk mengolah purge gas dan !las" gas 'ang semula digunakan sebagai bahan bakar) diproses men*adi bahan baku pembuatan amonia. Dengan adan'a gas hidrogen dari $%U tersebut kapasitas produksi amonia meningkat men*adi 10+, dari kapasitas terpasang. Pada tahun 199" dilakukan retro!it) 'aitu memodi(ikasi bagian dalam reaktor amonia converter dari tipe aliran gas aksial men*adi tipe aliran gas radial menggunakan lisensi proses dari $aldor Topsoe dan penggantian katalis di re!ormer. -dan'a retro!it ini kapasitas produksi di bagian #ack end men*adi sekitar 1800 MTPD atau 123, dari kapasitas terpasang. -monia disintesa dari gas nitrogen) 'ang berasal dari udara dan gas hidrogen 'ang berasal dari gas alam. Proses produksi amonia terdiri dari . 1. Ra$ %ynt"esis &as %eparation a. Desul!uri'ation #. (atalytic re!orming c. (atalytic s"i!t converter 2. %ynt"esis &as Puri!ication a. /0 2 Removal #. )et"anation 3. Amonia %ynt"esis a. %ynloop b. Amonia re!rigeration +. Hydrogen Recovery nit #$%U& #PT. Pupuk !altim) 1988& *urusan Teknik Kimia niversitas %e#elas )aret Arum +idya Laksmi Paramit"a , I -.-/-01 13 Laporan Praktek Kerja PT. Pupuk Kalimantan Timur BAB II Deskripsi Proses II.1.1. Raw Synthesis Gas Separation a. Desulfurization 1as alam dari 2tasiun !ompresi 1as #2!1& P3%T-1-2 digunakan untuk bahan baku proses dan !uel gas. 1as alam untuk bahan baku proses dimasukkan ke !eed gas knock out drum #12045& tekanan +67+8 kg89m 2 1 dan temperatur 3+7 35 o / untuk memisahkan 9airan dan padatan 'ang tersuspensi dalam aliran gas) terutama sen'a:a sul(ur 'ang dapat mengurangi keakti(an katalis dan sen'a:a hidrokarbon berat 'ang men'ebabkan ke9enderungan terbentukn'a deposit karbon. -liran gas proses 'ang keluar dari bagian atas !04drum) kemudian dipanaskan hingga suhu 3"0 o / #temperatur ker*a e(ekti( bagi a#sor#en ;n0 di reaktor desul!uri'er& di !eed gas pre"eat coil dengan menggunakan panas dari !lue gas primary re!ormer #1014<&. 2etelah dipanaskan) gas proses diin*eksikan hidrogen #$ 2 & 'ang berasal dari $%U. Perbandingan gas proses berbanding $ 2 adalah
10 berbanding 1. 2elan*utn'a gas proses masuk ke reaktor desul!uri'er #1204D- dan 1204 D<& 'ang berisi katalis co#alt moli#denum #/oMo& di bagian atas ber(ungsi mengubah hidrokarbon tidak *enuh men*adi hidrokarbon *enuh dan sul(ur organik #%2%) %2$) dll& men*adi anorganik $ 2 2 dan a#sor#en 'inc o2ide #;n0& ber(ungsi men'erap $ 2 2. Dari proses ini diharapkan keluar dari reaktor mengandung sul(ur maksimal 0)5 ppm. 2en'a:a sul(ur perlu dihilangkan karena mera9uni katalis =i 'ang terdapat di primary re!ormer. %eaksi 'ang ter*adi di desul!uri'er . %2$ #g& > $ 2#g& %$ #g& > $ 2 2 #g& #??.1& /2 2#g& > +$ 2#g&
/$ +#g& > $ 2 2 #g& #??.2& !emudian $ 2 2 'ang terbentuk akan diserap oleh ;n0) dengan reaksi . $ 2 2 #g& > ;n0 ;n2 > $ 2 0 #g& #??.3& *urusan Teknik Kimia niversitas %e#elas )aret Arum +idya Laksmi Paramit"a , I -.-/-01 1+ Laporan Praktek Kerja PT. Pupuk Kalimantan Timur BAB II Deskripsi Proses !andungan sul(ur keluar dari desul!uri'er akan semakin tinggi *ika katalis sebagian besar telah berubah men*adi ;n2) hal ini disebabkan si(at penghilangan sul(ur adalah pen'erapan dengan ;n0. !enaikan kandungan sul(ur keluar dari desul!uri'er dapat *uga disebabkan temperatur gas masuk terlalu rendah #@ 350 o /& sehingga ter*adi penurunan aktiAitas katalis #;n0&. 2edangkan *ika suhu gas masuk lebih dari +00 o / akan ter*adi cracking hidrokarbon membentuk deposit karbon 'ang merusak katalis. 2uhu optimum pen'erapan adalah 3"0 o / #PT. Pupuk !altim) 1988&. b. Catalytic Reforming Tahap ini disebut *uga tahap pembentukan gas sintesa. Terdiri dari primary re!ormer dan secondary re!ormer. Primary Reformer 1as alam 'ang telah bebas sul(ur di9ampur dengan steam tekanan 38 kg89m 2 1. !emudian 9ampuran ini dipanaskan sampai suhu 6104621 o / dan se9ara paralel masuk ke tu#e3tu#e berisi katalis nikel. %eaksi 'ang ter*adi . /$ +#g& > $ 2 0 #g& /0 #g& > 3$ 2#g& B$ o 298 C > +92"1 kal8mol #??.+& /0 #g& > $ 2 0 #g& /0 2#g& > $ 2#g& B$ o 298 C 4 9838 kal8mol #??.5& %eaksi #??.+& disebut met"ane steam re!orming reaction 'ang berlangsung endotermis dan ter*adi pada suhu "60 o /) sedangkan reaksi #??.5& disebut $ater gas s"i!t reaction 'ang berlangsung eksotermis. Untuk memenuhi kebutuhan panas pada reaksi #??.+&) dilakukan pembakaran gas alam pada area radiant !urnace primary re!ormer dengan menggunakan !lue gas arc" #urner. %eaksi #??.+& kurang baik pada tekanan tinggi karena akan men'ebabkan reaksi bergeser ke kiri) namun apabila tekanan rendah akan menaikkan beban syn gas kompresor) sehingga primary re!ormer dioperasikan pada tekanan 307+0 kg89m 2 1. +ater gas s"i!t reaction tidak terpengaruh oleh perubahan tekanan serta dapat menurunkan kadar /0 dan menaikkan kadar $ 2 . 2uhu keluar primary re!ormer di*aga antara "957 800 o / dengan metana lolos antara 10712 , mol dry gas. *urusan Teknik Kimia niversitas %e#elas )aret Arum +idya Laksmi Paramit"a , I -.-/-01 15 Laporan Praktek Kerja PT. Pupuk Kalimantan Timur BAB II Deskripsi Proses Dumlah steam 'ang diperlukan untuk reaksi4reaksi di primary re!ormer ditentukan dari perbandingan antara mol steam dan mol karbon di gas alam 'ang masuk ke primary re!ormer. %asio steam3karbon 'ang baik antara 373)5. Pengurangan rasio steam4karbon menimbulkan beberapa masalah 'aitu . a. !e9enderungan pembentukan karbon pada permukaan katalis 'ang men'ebabkan keakti(an katalis menurun dan menambah pressure drop di katalis. <ila ini ter*adi) maka deposit karbon dapat dihilangkan dengan steaming beberapa *am pada suhu di ba:ah suhu operasi 'aitu pada 6004 "00 o /. %eaksi pembentukan karbon . 2 /0#g& /0 2 #g& > /#s& B$ o 298 C4+1220 kal8mol #??.6& Untuk men9egah ter*adin'a deposit karbon dapat dilakukan dengan menaikkan suhu untuk memperke9il harga !p atau memperbesar perbandingan steam3karbon. Pembentukan karbon biasan'a ter*adi pada perbandingan di ba:ah 2)5. b. %eaksi re!orming dan reaksi s"i!t akan bergeser ke kiri sehingga metana dan /0 lolos akan bertambah 'ang men'ebabkan kenaikan *umlah /0 lolos dari $T2 dan ET2 'ang akhirn'a akan menaikkan inert di synloop. Primary re!ormer #1014<& adalah gas !ired processing !urnace 'ang terdiri dari radiant dan convection section. %eaksi di packed tu#e katalis 'ang berada di radiant section. Pada convection section terdapat pipa4pipa 'ang berbentuk coil3 coil pemanas 'ang digunakan di pre"eating4 super"eating4 dan steam generation untuk meman(aatkan !lue gas radiant section sehingga akan di9apai e(isiensi termal 'ang maksimum. -liran gas alam dari desul!uri'er ke radiant section #1014 <& di9ampur dengan medium pressure steam #M2&. /ampuran gas dan steam mengalir melalui mi2ed !eed pre"eat pada coil convection section dipanaskan sampai 621 o / kemudian mengalir ke pun9ak radiant section 'ang mana akan dibagi ke dalam 12 su# "eader se9ara merata dan paralel. Tiap4tiap su# "eader membagi aliran ke +2 tu#e packed 'ang berisi katalis nikel. Tu#e3tu#e meman*ang *urusan Teknik Kimia niversitas %e#elas )aret Arum +idya Laksmi Paramit"a , I -.-/-01 16 Laporan Praktek Kerja PT. Pupuk Kalimantan Timur BAB II Deskripsi Proses ke ba:ah mele:ati radiant section #50+ tu#e katalis& dan berakhir di "ori'ontal collection "eader. Masing4masing collection "eader mempun'ai pipa riser yang ditempatkan di tengah4tengah) ber(ungsi untuk mengalirkan gas ke atas melalui radiant !ire #o2 ke primary re!ormer e!!luent c"am#er #10"4D&. 5!!luent c"am#er dilapisi re!ractory dan bagian luarn'a diselubungi air sebagai $ater jacket. Re!ormer e!!luent c"am#er #10"4D& merupakan penghubung primary dengan secondary re!ormer #PT. Pupuk !altim) 1988&. Secondary Reformer Tahap kedua re!orming adalah secondary re!ormer #1034D& 'aitu dengan mereaksikan gas 'ang keluar dari primary re!ormer dengan udara 'ang telah dikompresi hingga tekanan 35 kg89m 2 . Udara proses 'ang keluar dari kompresor dipanaskan dulu sampai +96 o / melalui air8steam pre"eat coil 'ang terdapat di convection section #1014<&. %econdary re!ormer berisi katalis nikel) 'ang ber(ungsi untuk mengubah sisa4sisa metana dari primary re!ormer men*adi /0 dan /0 2. %eaksi 'ang ter*adi selain reaksi #??.+& dan #??.5& dalam primary re!ormer adalah . 2 $ 2 > 0 2 2 $ 2 0 F$ o 298 C 4 115596 kal8mol #??."& Tu*uan re!orming di secondary re!ormer adalah memperke9il kandungan hidrokarbon #/$ + & dari 10412 , mol men*adi 0)240)8 , mol dengan reaksi #??.+& dan #??.5&. Panas 'ang dibutuhkan untuk reaksi diberikan dari reaksi #??."&. Tu*uan berikutn'a adalah oksidasi gas $ 2 . <an'akn'a $ 2 'ang bereaksi dibatasi oleh kebutuhan nitrogen di proses sintesa amonia #*umlah oksigen 'ang masuk berbanding lurus dengan *umlah nitrogen pada udara bebas&. %eaksi ini mempun'ai tu*uan utama 'aitu penghilangan gas oksigen dalam gas sintesa karena oksigen bisa men'ebabkan teroksidasin'a katalis. %eaksi ini sangat eksotermis dan panas 'ang dihasilkan diman(aatkan untuk reaksi sisa /$ + dari primary re!ormer dengan steam. Di samping itu secondary re!ormer ber(ungsi *urusan Teknik Kimia niversitas %e#elas )aret Arum +idya Laksmi Paramit"a , I -.-/-01 1" Laporan Praktek Kerja PT. Pupuk Kalimantan Timur BAB II Deskripsi Proses *uga untuk memperoleh = 2 'ang dibutuhkan di sintesa amonia dengan perbandingan $ 2 . = 2 sebesar 3 . 1 di sintesis loop. Pada secondary re!ormer setelah dilakukan retro(it) pada prosesn'a ditambahkan steam #$ 2 0& sebagai pen'erap panas. =itrogen 'ang diperlukan di pabrik amonia diperoleh dari atmos(er dan diteruskan ke proses oleh kompresor 1014D dan 1014D-M. !ompresor 1014D merupakan kompresor turbin 'ang digerakkan dengan menggunakan tenaga steam) sedangkan kompresor 1014D-M merupakan kompresor dengan penggerak motor listrik. Udara atmos(er masuk ke mesin melalui (ilter udara 1024E 'ang men'aring partikel4partikel ke9il di dalam aliran udara. <agian 'ang menghubungkan antara udara (ilter dan no''le suction compressor terdapat peredam suara #silencer6 2P4101. 3mbun 'ang terba:a dalam aliran udara masuk ke mesin) dikondensasikan dan dipisahkan oleh 3 intercooler. Udara proses 'ang keluar dari kompresor dipanaskan lebih dahulu sampai +96 o / melalui air8steam pre"eat coil 'ang terdapat di convection section 1014<. Temperatur di secondary re!ormer men9apai 1100 o /) agar suhu gas keluar tidak terlalu tinggi maka metana harus tersedia agar reaksi kedua dapat berlangsung karena panas 'ang dihasilkan dapat diserap sehingga suhu keluaran gas proses tidak terlalu tinggi sekitar 950 o /. $al ini mempun'ai alasan ekonomis karena material 'ang ada tidak dapat menahan suhu 'ang lebih tinggi dan dapat berakibat kerusakan. 2elain itu secondary re!ormer *uga dilengkapi dengan $ater jacket 'ang dapat pula diman(aatkan untuk trans(er panas. Dengan suhu gas hasil reaksi di secondary re!ormer sekitar 980 o /) car#on !ormation masih dapat ter*adi di keluaran secondary re!ormer karena temperatur minimum untuk reaksi car#on !ormation adalah 650G/) sedangkan gas keluaran masih mengandung /0 sebesar ")578)5, mol 7dry #asis6 dan suhu 'ang diinginkan untuk masuk ke unit selan*utn'a adalah 350 o /. 0leh karena itu) temperatur 'ang memungkinkan ter*adin'a pembentukan karbon harus dile:ati se9epat mungkin dengan 9ara pendinginan gas keluaran dengan mengalirkann'a melalui s"ell side memberikan panas ke +aste Heat Boiler #$<& 1014/ 'ang *urusan Teknik Kimia niversitas %e#elas )aret Arum +idya Laksmi Paramit"a , I -.-/-01 18 Laporan Praktek Kerja PT. Pupuk Kalimantan Timur BAB II Deskripsi Proses menghasilkan "ig" pressure steam #$2& pada suhu 515 o /) kemudian gas mengalir ke pre"eater didapatkan suhu keluaran 3504360 o / masuk ke "ig" temperature s"i!t converter #PT. Pupuk !altim) 1988&. c. Catalytic Shift Converter 1as4gas 'ang keluar dari secondary re!ormer mengandung se*umlah /0 'ang akan diubah men*adi /0 2 dengan reaksi #??.5&. !enaikan suhu akan membuat kesetimbangan bergeser ke kiri sehingga /0 'ang lolos semakin besar) tetapi dari segi kinetika akan memper9epat la*u reaksi sehingga mendekati konAersi /0 pada kondisi kesetimbangan. Penambahan steam #$ 2 0& akan menggeser kesetimbangan ke arah kanan sehingga konAersi /0 men*adi lebih besar. High emperatur Shift (HTS) Pada Hig" Temperature %"i!t #$T2& reaksi berlangsung dengan 9epat namun konAersi /0 2 'ang diperoleh sedikit. !atalis 'ang digunakan pada $T2 adalah iron o2ide #5e 2 0 3 &. /ampuran gas3steam process masuk ke #ed katalis $T2 pada suhu 360 o /) dimana sebagian besar /0 'ang keluar dari secondary re!ormer akan diubah men*adi /0 2 . !arena reaksi eksotermis) maka suhu keluar $T2 akan naik men*adi +20 o / dan /0 'ang lolos antara 2)573)5, mol dry gas. Dika suhu gas3steam process masuk $T2 dinaikkan maka 'ang akan ter*adi adalah. 1& Dumlah /0 'ang lolos $T2 meningkat 2& Dumlah /0 'ang lolos ET2 meningkat 3& Dumlah inert pada methanator meningkat +& 2uhu keluar methanator naik 5& 2uhu keluar $T2 naik Untuk men9apai konAersi /0 'ang diinginkan ada dua Aariabel 'ang perlu diperhatikan) 'aitu suhu dan rasio steam3gas masuk #ed. Untuk memperoleh konAersi 'ang diinginkan) suhu masuk #ed di*aga rendah) tetapi harus di*aga agar tidak ter*adi kondensasi $ 2 0 #steam&. 2uhu masuk $T2 #3"0 o /& lebih tinggi daripada suhu masuk ET2 #2004235 o /&. 2elan*utn'a gas proses keluaran $T2 *urusan Teknik Kimia niversitas %e#elas )aret Arum +idya Laksmi Paramit"a , I -.-/-01 19 Laporan Praktek Kerja PT. Pupuk Kalimantan Timur BAB II Deskripsi Proses akan didinginkan di 1034/ oleh #oiler !eed $ater #<5& sehingga suhun'a akan turun men*adi 332 o /. !emudian didinginkan kembali di 10+4/ dengan media pendingin gas proses 'ang akan masuk ke met"anator suhun'a akan turun men*adi 231 o /. Terakhir gas proses didinginkan kembali oleh <5 di 1124/ hingga suhun'a men9apai 210 o /. 2etelah didinginkan) gas akan masuk ke separator 1+345 untuk dipisahkan kondensatn'a) gas proses akan masuk ke lo$ temperature s"i!t converter #PT. Pupuk !altim) 1988&. !ow emperatur Shift (LTS) Pada unit ET2 reaksi 'ang ter*adi lambat tetapi konAersi /0 2 'ang diperoleh besar. !atalis 'ang digunakan pada ET2 adalah copper o2ide #/u0&. -kan tetapi karena copper o2ide sangat sensiti( terhadap sul(ur maka unit ET2 *uga dilengkapi dengan ;n0. Di ET2) sisa /0 'ang masih lolos dari unit $T2 akan dikonAersikan men*adi /0 2 pada suhu reaksi 'ang lebih rendah 'aitu 200 o /. Pengaruh suhu dan rasio steam3gas masuk #ed terhadap konAersi /0 sama dengan di $T2. 1as 'ang keluar dari ET2 akan mengalami pendinginan beberapa tahap dengan media pendingin berupa <5 pada 1314/ dan 1114/) media #en!ield pada 1054/) <5 pada 1604/ dan berupa air demin pada 1064/) sehingga suhu terakhir gas proses men*adi 91 o /. !arena ter*adi pendinginan beberapa tahap) maka kondensat akan terbentuk dimana kondensat akan dipisahkan di ra$ gas separator #10245& untuk dikirim ke kondensat stripper #21043& di unit utilitas. 2edangkan ra$ gas4n'a akan dimasukkan sebagai umpan di /0 2 a#sor#er #1014 3& di /0 2 removal #PT. Pupuk !altim) 1988&. II.1.2. Synthesis Gas Purification a. CO 2 Removal Unit /0 2 removal terdiri dari unit pen'erapan /0 2 'aitu di menara a#sor#er #10143& dan unit pelepasan /0 2 di menara stripper #10243&. 2'arat ter*adin'a pen'erapan /0 2 di a#sor#er adalah pada kondisi operasi tekanan tinggi *urusan Teknik Kimia niversitas %e#elas )aret Arum +idya Laksmi Paramit"a , I -.-/-01 20 Laporan Praktek Kerja PT. Pupuk Kalimantan Timur BAB II Deskripsi Proses dan suhu rendah) sedangkan s'arat untuk pelepasan /0 2 adalah pada kondisi operasi tekanan rendah dan suhu tinggi. 2ebagai pen'erap /0 2 digunakan larutan #en!ield dimana aktiAator menggunakan -/T41 dan sebagai pelindung terhadap korosi digunakan vanadium. 2elain itu) di dalam absorber *uga diin*eksikan sen'a:a anti !oam dengan merk dagang U/0=. Proses !oaming ter*adi karena adan'a kotoran4kotoran masuk sistem seperti debu katalis. Proses !oaming ini men'ebabkan ter*adin'a buih 'ang men'ebabkan larutan #en!ield terikut aliran gas keluar a#sor#er dan pen'erapan terhadap /0 2 kurang sempurna #/0 2 'ang lolos ban'ak&. %eaksi 'ang ter*adi . /0 2 > $ 2 0 > ! 2 /0 3 2 !$/0 3 > Panas #??.8& 2 !$/0 3 > Panas /0 2 > ! 2 /0 3 > $ 2 0 #??.9& %eaksi #???.8& ter*adi di a#sor#er dan reaksi #??.9& ter*adi di stripper. Tu*uan dari penghilangan /0 2 adalah agar tidak mera9uni katalis di amonia converter sehingga *umlah produksi amonia turun. Ra$ gas dari 10245 masuk ke a#sor#er melalui bagian ba:ah) sedangkan larutan pen'erap masuk melalui bagian atas a#sor#er. 1as mengalir ke atas melalui packing3packing sehingga ter*adi kontak antara ra$ gas dengan larutan #en!ield. Earutan #en!ield 'ang digunakan untuk men'erap /0 2 terbagi men*adi 2 *enis 'aitu lean solution #larutan bebas /0 2 & dan semi lean solution #larutan 'ang masih mengandung !$/0 3 &. Lean solution masuk pada stage pertama a#sor#er #a#sor#er terdiri dari + #ed 3MTP&) sedangkan semi lean solution masuk pada stage ketiga. <ahan isian 'ang digunakan pada a#sor#er dan stripper sebelumn'a adalah pall ring tetapi untuk memperluas area kontak maka bahan isian diganti men*adi 3MTP. 2etelah ter*adi kontak antara larutan #en!ield dengan /0 2 ) maka gas sintesis 'ang telah terserap gas /0 2 4n'a akan keluar dari bagian atas a#sor#er dengan suhu "2 o /. 1as tersebut masuk ke K83drum #10345& untuk memisahkan *urusan Teknik Kimia niversitas %e#elas )aret Arum +idya Laksmi Paramit"a , I -.-/-01 21 Laporan Praktek Kerja PT. Pupuk Kalimantan Timur BAB II Deskripsi Proses gas dari kondensatn'a. 2elan*utn'a) gas akan dipanasi di 1364/ dan 10+4/ sehingga suhun'a men9apai 300 o / kemudian diumpankan ke met"anator #1064 D&. Earutan #en!ield 'ang ban'ak mengandung /0 2 7ric" solution6 akan keluar dari bagian ba:ah a#sor#er pada suhu 118 o / dan tekanan 28 kg89m 2 1 akan dikirim ke /0 2 stripper 'ang terdiri dari tiga #ed 3MTP melalui pompa "ydraulic tur#ine #10"4D-8D<&) sehingga tekanann'a akan turun men*adi +)8 kg89m 2 1. -dan'a penurunan tekanan) akan men'ebabkan sebagian gas /0 2 di larutan terlepas kembali) sedangkan larutan #en!ield akan turun ke bagian ba:ah stripper. Pada stripper selain tekanan diturunkan) larutan #en!ield *uga dipanaskan oleh lo$ pressure steam #E2& dan larutan #en!ield panas 'ang bersumber dari 1054 /) 13245 dan 1604/. Tu*uan dilakukan pemanasan agar /0 2 'ang terdapat dalam larutan dapat terlepas sehingga larutan #en!ield dapat dipakai kembali sebagai pen'erap /0 2 . Pada /0 2 stripper4 lean solution masuk dari bagian atas stripper 'ang kemudian distrip oleh steam sehingga /0 2 keluar dari bagian atas stripper. 2edangkan lean solution sebagai #ottom product dari 10243 akan didinginkan di 1094/ hingga suhu "0 o / dengan media pendingin !res" cooling $ater #5/& dan dipompa oleh 108 D-8D<8D/ ke 10143 sebagai pen'erap. Pada intermediate li9uid top pan stripper) semi lean solution dikirim ke semi lean solution !las" tank #1324 5& 'ang terdiri dari 3 stage dan dilengkapi dengan steam ejector #meman(aatkan steam dari 1114/) dimana media pemanas adalah e!!luent ET2&. Pada stage keempat 13245) semi lean solution akan dipompa oleh semi lean solution pump #10"4D& sehingga dapat dipakai sebagai pen'erap di 10143. /0 2 'ang berasal dari keluaran stripper #102 o /& sebelum dikirim ke unit urea dan P0P!- akan didinginkan di 1104/ #$3 tipe !in !an 'ang ber*umlah 16 !an& men*adi suhu 56 o /. !ondensat 'ang terbentuk dipisahkan di separator 11345 dan didinginkan lagi di stripper over"ead trim cooler 10"4/ hingga suhu 38 o /) dimana kondensatn'a kembali terpisah di separator 12345. !ondensat 'ang terpisah dari 11345 dan 12345 akan dipompa dengan pompa 1094D8D- sebagai *urusan Teknik Kimia niversitas %e#elas )aret Arum +idya Laksmi Paramit"a , I -.-/-01 22 Laporan Praktek Kerja PT. Pupuk Kalimantan Timur BAB II Deskripsi Proses re(luks di stripper dan umpan steam) sedangkan kondensat 'ang berlebih akan dikirim ke neutrali'ing sump. Dika /0 2 tidak dikirim ke unit urea maupun P0P!- maka /0 2 dibuang melalui vent untuk men*aga tekanan dalam stripper. 5aktor4(aktor 'ang mempengaruhi konsentrasi /0 2 'ang lolos a#sor#er antara lain *umlah sirkulasi larutan. Media pen'erap 'ang disirkulasikan di*aga lebih tinggi 3, dari rate gas proses. -pabila sirkulasi diturunkan lebih rendah atau sama dengan rate gas proses) maka /0 2 'ang lolos akan semakin ban'ak. 2ebalikn'a bila rate sirkulasi dinaikkan) maka harus diperhatikan kapasitas pompa dan !looding di a#sor#er. Dika melebihi batas !looding maka gas akan tertahan) sehingga tidak dapat mengalir ke bagian atas a#sor#er. 5aktor lain adalah temperatur. !ondisi operasi pen'erapan pada tekanan tinggi #20730 kg89m 2 1& dan temperatur rendah #607120 o /&. !e9epatan pen'erapan tinggi pada temperatur tinggi) sedangkan pada posisi kesetimbangan konAersi dapat dinaikkan dengan menurunkan temperatur #untuk reaksi eksotermis&. !arena itu) pen'erapan dilakukan pada temperatur tinggi di bagian ba:ah #H 115 o /& dan pada bagian atas dengan temperatur rendah #607"0 o /&. 5aktor berikutn'a adalah *umlah split larutan. Dumlah aliran karbonat untuk pen'erapan dibagi dua) 'aitu aliran utama ke bagian tengah dan sebagian aliran masuk ke bagian atas a#sor#er setelah didinginkan. Dumlah aliran harus diatur sedemikian rupa agar reaksi pen'erapan optimum. Ea*u aliran ke bagian atas adalah 10,725, dari !lo$ total sirkulasi dan la*u aliran larutan ke bagian tengah adalah "5,790,. 5aktor penentu terakhir pada proses absorbsi /0 2 adalah konsentrasi larutan. Untuk memaksimalkan pen'erapan /0 2 konsentrasi karbonat di*aga pada rentang operasi normal 'akni 2"730 , ! 2 /0 3 dengan konsentrasi aktiAator 0)5,7 1 ,. Untuk men*aga konsentrasi larutan #en!ield dilakukan dengan memonitor keseimbangan air dalam larutan dan menghindari level rendah di a#sor#er dan stripper #PT. Pupuk !altim) 1988&. b. "ethanator *urusan Teknik Kimia niversitas %e#elas )aret Arum +idya Laksmi Paramit"a , I -.-/-01 23 Laporan Praktek Kerja PT. Pupuk Kalimantan Timur BAB II Deskripsi Proses Unit met"anator ber(ungsi menghilangkan kandungan /0 dan /0 2 'ang masih terba:a oleh sintesis gas dari /0 2 removal. Pada met"anator) /0 dan /0 2 dikonAersi men*adi /$ + melalui proses metanasi 'aitu mereaksikan kedua sen'a:a tersebut dengan $ 2 dengan menggunakan katalis nikel #=i&. %eaksi 'ang ter*adi . /0 > 3 $ 2 /$ + > $ 2 0 B$ C 4 +9)3 kkal8mol #??.10& /0 2 > + $ 2 /$ + > 2 $ 2 0 B$ C 4 133)5 kkal8mol #??.11& !edua reaksi di atas adalah reaksi eksotermis dimana setiap 1, mol /0 akan menaikkan suhu sistem sebesar "2 o / dan setiap 1, mol /0 2 akan menaikkan suhu sistem sebesar 61 o /) sehingga temperatur gas proses 'ang berasal dari keluaran met"anator akan naik men*adi sekitar 330 o / dengan *umlah /0 dan /0 2 'ang masih lolos maksimum 10 ppm. 0leh karena itu) untuk men9egah kenaikan suhu reaktor 'ang terlalu tinggi maka *umlah /0 dan /0 2 'ang masuk met"anator dibatasi maksimal 0)35, /0 dan 0)1, /0 2 . %yn gas 'ang keluar dari met"anator pada suhu 330 o / akan didinginkan dengan pendingin <5 di 11+4/) air demin di 1684/) 5/ di 1154/ dan =$ 3 re!rigerant di 130 /18/2) sehingga suhu men*adi + o /. 2elan*utn'a syn gas akan dile:atkan ke 10+45 untuk memisahkan kondensat dengan gas sintesa) dimana kondensatn'a dikirim ke unit utilitas. 1as sintesa akan di*adikan umpan ke suction EP syn gas kompresor 1034D. Pada :aktu start up) ketika suhu #ed katalis dinaikkan dari suhu kamar ke suhu reaksi perlu memperhatikan kenaikan suhu pada suhu lebih dari 20+ o / karena ada kemungkinan ter*adin'a reaksi pembentukan nickel car#onyl 'ang akan mengurangi komposisi nikel di katalis) seperti telihat pada persamaan #??.12&. =i #s& > + /0 #g& =i#/0& +
#g& #??.12& *urusan Teknik Kimia niversitas %e#elas )aret Arum +idya Laksmi Paramit"a , I -.-/-01 2+ Laporan Praktek Kerja PT. Pupuk Kalimantan Timur BAB II Deskripsi Proses Untuk mengurangi reaksi di atas) kenaikan suhu sebelum men9apai 20+ o / diper9epat 'aitu dengan "04"5 o /8*am dan setelah suhu lebih dari 20+ o / diturunkan men*adi 3+ o /8*am #PT. Pupuk !altim) 1988&. II.1.3. #monia Synthesis a. Synloop Syn Gas Compressor Puri!ied synt"esis gas dikompresi di centri!ugal kompresor 1034D. !ompresor terdiri dari stage lo$ pressure #EP&) medium pressure #MP&) "ig" pressure #$P&) dan resirkulasi kompresor 'ang digerakkan oleh steam turbin ekstraksi. Puri!ied synt"esis gas) mengandung "ydrogen dan nitrogen dengan perbandingan Aolume 3 . 1 dikirim ke suction EP kompresor pada temperatur 5 o / dan tekanann'a 2642" kg89m 2 1. 1as dikompresi sampai 53 kg89m 2 1) temperatur 122 o /. !emudian didinginkan men*adi 38 o / dengan mele:atkan se9ara seri ke dalam tu#e side e2c"anger 1364/ dengan pendingin syn gas umpan met"anator dan 1"04/ 'ang menggunakan 5/. !ondensat 'ang terbentuk pada pendinginan syn gas dipisahkan di syn gas !irst stage separator 1+245) kemudian dibuang ke se$er system. 2edangkan gas 'ang keluar dari bagian atas separator 1+245 sebelum masuk ke MP kompresor diin*eksikan $ 2 'ang diperoleh dari $%U. 2elan*utn'a gas dikompresi hingga tekanan 98 kg89m 2 1 dan temperatur 11" o /. Dari disc"arge MP kompresor4 syn gas didinginkan sampai 8 o / dengan dialirkan melalui s"ell side 1164/ dengan media pendingin 5/ dan kemudian mele:ati tu#e side 1294/ didinginkan oleh =$ 3 re!rigerant. !ondensat 'ang terbentuk pada pendinginan dipisahkan di syn gas stage separator 10545) kemudian dibuang ke se$er system. %yn gas mengalir dari 10545 ke suction $P case. Disc"arge syn gas 'ang ditekan dari $P case pada tekanan 182 kg89m 2 1) suhu 113 o / dan digabung dengan aliran e!!luent amonia converter 'ang mengalir dari side s"ell e2c"anger 1214/. 1abungan aliran ini didinginkan men*adi 433 o / dengan mengalirkan se9ara seri mele:ati side s"ell e2c"anger 12+4/ pendingin *urusan Teknik Kimia niversitas %e#elas )aret Arum +idya Laksmi Paramit"a , I -.-/-01 25 Laporan Praktek Kerja PT. Pupuk Kalimantan Timur BAB II Deskripsi Proses 5/ dan kemudian melalui sebelah luar tu#e gabungan dari e2c"anger 1204/ pendingin =$ 3 re!rigerant. Unit e2c"anger 1204/ didesain khusus 'ang terdiri dari multiple konsentris tu#e 'ang melintang membagi s"ell #+ ruangan terpisah&. Uap dingin dari amonia separator 10645 melalui center tu#e dan aliran dari 12+4/ dile:atkan se9ara counter current #berla:anan arah& melalui annulus #bagian luar tu#e&. %"ell 'ang disekat4sekat 7partional s"ell6 terdapat empat tingkatan temperatur amonia re!rigerant) sehingga aliran gas dari 12+4/ se9ara bertahap didinginkan dari sisi luar oleh amonia re!rigerant dan dari sisi dalam oleh uap dari 10645. 3(ek pendinginan ter*adi pen9airan kandungan amonia 'ang ada di aliran gas dari 12+4 /. Di amonia separator 10645) 9airan amonia dipisahkan dari aliran gas. :apor dari 10645 mengalir melalui center tu#e dari uniti'ed "eat e2c"anger 1204/) dimana vapor ini se9ara bertahap dipanaskan sampai temperatur 29 o / dan masuk recycle suction dari kompresor 1034D pada tekanan 181 kg89m 2 1 dan suhu 29 o / dengan mele:atkann'a melalui tu#e side dari conventional e2c"anger 1214 / dan masuk ke amonia converter melalui inlet mani!old. Perpindahan panas di 1214/ dengan amonia conventer e!!luent #PT. Pupuk !altim) 1988&. Amonia Converter (105D) %eaksi sintesis amonia di amonia converter dapat dituliskan sebagai berikut. = 2 > 3$ 2 2=$ 3 F$ o 298 C 4110+0 kal8mol #??.13& %eaksi pembentukan amonia berlangsung pada tiga #ed katalis dengan Aolume ketiga #ed 'ang berbeda4beda. Bed teratas 'ang paling ke9il kemudian #ed di ba:ahn'a lebih besar karena untuk membatasi panas reaksi eksotermis pada bagian atas) reaksin'a sangat 9epat sehingga sesuai dengan suhu 'ang diinginkan. Untuk mengoptimalkan reaksi pada setiap #ed dilengkapi dengan 9uenc" untuk mengatur suhu 9ampuran masuk #ed. *urusan Teknik Kimia niversitas %e#elas )aret Arum +idya Laksmi Paramit"a , I -.-/-01 26 Laporan Praktek Kerja PT. Pupuk Kalimantan Timur BAB II Deskripsi Proses 1as sintesis 'ang keluar dari resirkulator bertekanan 181 kg89m 2 1 dipanaskan di 1214/ men*adi 128 o /) selan*utn'a dimasukkan converter melalui bagian ba:ah dan mengalir ke atas melalui ruang annulus ke s"ell side dari interc"anger 1224/) dimana aliran memberikan media pendingin untuk tekanan s"ell sehingga menerima panas sebelum masuk ke interc"anger. -liran gas 'ang memasuki s"ell interc"anger dipanaskan hingga 385 o / oleh gas e!!luent dari #ed ketiga dan aliran turun mele:ati katalis #ed pertama se9ara radial. 1as meninggalkan #ed pertama pada suhu 583 o / dan untuk men*aga supa'a temperatur masuk pada #ed kedua tidak terlalu tinggi maka di9ampurkan gas pendingin se9ara 9uenc". 2ebagian gas sintesis dimasukkan ke dalam converter melalui bagian atas dan mengalir turun le:at dua do$ncomer ke dalam dasar inter#ed "eat e2c"anger dan melalui sisi tu#e inter#ed $3. Tu*uann'a untuk mendinginkan gas 'ang meninggalkan #ed kedua katalis menu*u #ed ketiga katalis. 5!!luent dari #ed kedua memasuki sisi s"ell inter#ed H5 untuk pendinginan suhu 'ang akan masuk #ed ketiga. 2etelah syn gas melalui #ed ketiga) gas 'ang terkonAersi men*adi amonia akan mele:ati per!orated centre tu#e dan mengalir melalui pipa tengah ke sisi tu#e dari e!!luent H5 untuk pertukaran panas gas 'ang dimasukkan melalui inlet utama di dasar converter) lalu menu*u keluaran converter. 2uhu keluaran dari amonia converter adalah 350 o / kemudian didinginkan berturut4turut di 1234/) 1214/) 1394/ dan 125 /. 2ebelum masuk 1394/) aliran gas dibagi men*adi 2 'aitu aliran pertama masuk ke 1394/ lalu ke 1254/ dan 1084 5 #purge gas separator&. Di 10845) gas 'ang terkondensasi dikirim ke $%U sebagai purge gas. Untuk aliran kedua) gas masuk ke e2c"anger 12+4/ 'ang sebelumn'a bergabung dengan syn gas keluaran $P case. !emudian aliran dile:atkan ke 1204/ sehingga ter*adi perpindahan panas dengan menggunakan =$ 3 dari re!rigerant !las" sebagai media pendingin. /ampuran gas kemudian dimasukkan ke separator 10645 sebagai umpan reaktor sedangkan amonia 'ang terkondensasi masuk ke 10"45 #PT. Pupuk !altim) 1988&. *urusan Teknik Kimia niversitas %e#elas )aret Arum +idya Laksmi Paramit"a , I -.-/-01 2" Laporan Praktek Kerja PT. Pupuk Kalimantan Timur BAB II Deskripsi Proses b. Amonia Refrigeration 2istem re(rigerasi amonia terdiri dari + tahapan 'ang dilengkapi dengan pendinginan untuk interstage syn gas compressor dan kondensasi amonia di synloop. !ondisi + tahapan pada re!rigeration system #11045) 1+145) 11145) 11245& sebagai berikut . Tabel ??41 !ondisi + Tahapan pada Re!rigeration %ystem Sta!" T"m#"$at%$ T"&anan ? #11045& 16)" o / 8)8 kg89m 2 1 ?? #1+145& 41)+ o / +)3 kg89m 2 1 ??? #11145& 419)3 o / 2)1 kg89m 2 1 ?I #11245& 433)+ o / 0)0+ kg89m 2 1 -monia 9air 'ang diperoleh dari 10"45 akan di!las" di 11045 dan sebagian di 11245. Di 11045) sebagian =$ 3 'ang tidak terkondensasi akan menguap dan masuk ke stage pertama pada kompresor 1054D sedangkan amonia 9air 'ang terkondensasi digunakan sebagai pendingin di 1204/. 2etelah mengambil panas di 1204/) amonia 'ang berbentuk gas kembali masuk ke 11045 lalu ke 1054D sedangkan untuk amonia 9air 'ang masih tersedia akan dialirkan ke 1+145 setelah tekanann'a diturunkan. Pada 1+145) amonia 9air 'ang telah diekspansikan digunakan untuk mengambil panas di 1204/ dan sebagian dialirkan ke 11145) sedangkan amonia 'ang berbentuk gas akan masuk ke stage kedua dari 1054D. Proses 'ang sama akan ter*adi pada 11145 dan 11245) tetapi pada 11245 amonia 9air 'ang dingin #433)+ o /& akan dipompa ke storage dengan pompa 1104D8D- dan sebagian dipompa dengan 12+4D8- untuk mengontrol suhu amonia panas di re!rigerant receiver 10945 karena amonia panas 'ang dibutuhkan di unit urea dan P0P!- mempun'ai temperatur 28 o / serta tekanan 28)8 kg89m 2 1. Produk amonia panas 'ang akan dikirim ke unit urea dan P0P!- dipompa oleh 1234D8-. Disc"arge stage ke4+ kompresor 1054D dialirkan dengan tekanan 16)+ kg89m 2 1 dan suhu 9" o /) selan*utn'a dikondensasikan di amonia re!rigerant condenser #12"4/& sehingga pada suhu 38 o / keluaran 12"4/ akan dimasukkan ke re!rigerant receiver #10945&. Di 10945 terdapat amonia line dari $%U dan tie3in *urusan Teknik Kimia niversitas %e#elas )aret Arum +idya Laksmi Paramit"a , I -.-/-01 28 Laporan Praktek Kerja PT. Pupuk Kalimantan Timur BAB II Deskripsi Proses ke Pabrik 1 dan Pabrik 3. 1as 'ang tidak terkondensasi pada 12"4/ akan menguap ke 1264/ #!las" gas c"iller6 dan didinginkan dengan amonia re!rigerant dari 1+14 5. 1as 'ang terkondensasi di 1264/ kemudian bergabung dengan keluaran 10945 'ang masuk ke 11045) sedangkan gas 'ang tidak terkondensasi di 1264/ akan dialirkan ke $%U sebagai !las" gas #PT. Pupuk !altim) 1988&. II.1.'. Hydrogen Recovery $nit (HRU) a. HRU I $%U ? merupakan unit pengambilan kembali gas $ 2 dari purge gas 7inert dari syn gas6 dari unit amonia Pabrik 1) 3) dan + dan !las" gas 7inert dari amonia6 dari unit amonia Pabrik 1 dan + dengan prinsip per#edaan titik didih dari komponen 'ang ada 7cryogenic6 dan *oule T"ompson 5!!ect dalam ekspansin'a. $ 2 mempun'ai titik didih 'ang paling rendah) sehingga pada suhu pendinginan 4181 o / komponen selain $ 2 #/$ + ) -r& akan mengembun dan $ 2 keluar sebagai produk gas. Ba!ian Pre%treatment 2e9ara umum) aliran !las" gas dan purge gas dari buangan unit amonia dipisahkan kandungan amonian'a menggunakan air #sistem pen9u9ian& pada a#sor#er. -ir hasil proses masuk ke stripper untuk dipisahkan kandungan amonian'a. $asil amonia dari proses stripping digunakan sebagai re!luks dan sebagai produk hasil $%U. 1as 'ang keluar dari a#sor#er 'ang masih mengandung sisa4sisa amonia dan air masuk adsor#er melalui pen'erapan pada molecular sieve. Tu*uan pemisahan amonia dan air dari gas proses adalah men9egah kebuntuan 'ang mungkin ter*adi pada cold #o2 akibat membekun'a amonia dan air. Purge gas pada tekanan "8 kg89m 2 1 dan temperatur 46 o /) mula4mula dipanasi !eed gas pre"eater 334101 menggunakan pemanas air dari make up vessel 3I4102 sampai suhu 8 o / sebelum masuk ke amonia a#sor#er 3/4101. *urusan Teknik Kimia niversitas %e#elas )aret Arum +idya Laksmi Paramit"a , I -.-/-01 29 Laporan Praktek Kerja PT. Pupuk Kalimantan Timur BAB II Deskripsi Proses -liran !las" gas pada tekanan " kg89m 2 1 dialirkan ke separator 324101 untuk memisahkan kondensatn'a. 1as ditekan hingga "8 kg89m 2 1 kemudian didinginkan dengan !an sampai suhu 38 o / untuk selan*utn'a dikirim ke a#sor#er. amonia dipisahkan dari !eed gas di dalam 3/4101 oleh lean solution. Earutan 29, berat a9ua amonia meninggalkan bagian ba:ah a#sor#er pada suhu "+ o /) diekspansikan dan dipanaskan di ric" solution pre"eater 334102 sampai suhu 129 o / sebelum masuk ke stripper 3/4102. %tripper 3/4102 dioperasikan pada tekanan 2" kg89m 2 1 'ang dilengkapi dengan steam re#oiler 334103 dan sebuah condenser dengan udara sebagai pendingin 33410+. %tripper menghasilkan 99)8, berat amonia di bagian atas dan produk air di bagian ba:ah mengandung 1, berat amonia. Produk gas amonia meninggalkan bagian atas kolom generator pada temperatur 62 o / dan dikondensasikan dengan udara) lalu ditampung dalam accumulator. 2ebagian amonia ini dikembalikan ke bagian atas stripper sebagai re(luks dan sisan'a dikirim sebagai produk amonia. Untuk media stripping digunakan steam 80 kg89m 2 1 dan suhu +80 o / di re#oiler. $asil di bagian ba:ah kolom mengandung 1, a9ua amonia diambil dari re#oiler dan bertukar panas dengan umpan di 334 102 sebelum diekspansikan ke tekanan atmos(er dan masuk ke dalam make3up vessel 3I4102. ;eed gas 'ang meninggalkan a#sor#er dikirim ke adsor#er 3I4101-8< dimana sisa uap air dan amonia 'ang ada diserap oleh molecular sieve. Adsor#er dioperasikan otomatis setiap 6 *am) 'ang satu beroperasi pada tekanan tinggi dan 'ang lain diregenerasi pada tekanan rendah. 1as umpan 'ang meninggalkan adsor#er sudah bebas amonia dan air sehingga dapat digunakan untuk proses suhu rendah di cold #o2. Ba!ian T"m#"$at%$ R"n(a) &Cold 'o() ;eed gas didinginkan dan sebagian dikondensasikan oleh main "eat e2c"anger 334201 - dan <) hidrogen produk dan produk !uel 'ang kembali. Dari 9ampuran 2 (ase) maka sebagian terkondensasikan dan dipisahkan di separator *urusan Teknik Kimia niversitas %e#elas )aret Arum +idya Laksmi Paramit"a , I -.-/-01 30 Laporan Praktek Kerja PT. Pupuk Kalimantan Timur BAB II Deskripsi Proses 3I4201 dimana uap 'ang terbentuk merupakan $ 2 produk. 1as meninggalkan separator mele:ati cold #o2) sedangkan 9airan kondensasi diekspansi ke tekanan !uel gas. -kibat e(ek *oule T"ompson) temperatur men*adi turun sehingga 9ukup untuk pengoperasian main e2c"anger. Tekanan 'ang rendah mengakibatkan adan'a 9ampuran dua (ase 'ang masuk ke distri#ution separator 3I4202. !edua (ase tersebut dipisahkan dan 9airann'a diin*eksikan ke dalam !uel gas 'ang mele:ati e2c"anger. Pen9ampuran ter*adi di aliran li9uid<vapor) kemudian dipanaskan lagi oleh !eed 'ang masuk e2c"anger sebelum meninggalkan cold #o2 pada suhu ruangan sebagai produk !uel gas. Di dalam 9old boJ ditambahkan = 2 untuk mengontrol tekanan dan men9egah ter*adin'a ledakan #PT. Pupuk !altim) 1988&. b. HRU II (HRU *"mb$an) Unit ini merupakan unit pengambilan kembali gas $ 2 dari purge gas dari unit amonia Pabrik 2. Prinsip dasar proses membran adalah adan'a perbedaan Relative Permeation Rate #%P%& dari komponen gas masuk. %P% merupakan kemampuan gas mendi(usi dalam membran) gas 'ang mempun'ai %P% tinggi disebut !ast gas dan %P% rendah disebut slo$ gas) berikut urutann'a . $e$ 2 $ 2 0=$ 3 /0 2 $ 2 2/$ 3 0$0 2 -r= 2 /$ + / 2 $ 6 / 3 $ 8 ;ast gas %lo$ gas 1ambar ?.1 %elatiAe Permeation %ate #%P%& !omponen 1as Masuk Membran Ba!ian Pre%treatment -monia 'ang terdapat dalam purge gas diserap dengan menggunakan a#sor#er 'ang berupa $P scru##er. Purge gas dari amonia plant 'ang bertekanan 1"0 kg89m 2 1 diumpankan ke $P scru##er sedangkan air demin dipompakan se9ara kontin'u ke bagian atas $P scru##er sebagai pen'erap amonia di purge gas. 1as keluaran $P scru##er 'ang tidak terserap dikirim ke separator membran untuk memisahkan hidrogen dari gas4gas lain. -monia tersebut merupakan ra9un *urusan Teknik Kimia niversitas %e#elas )aret Arum +idya Laksmi Paramit"a , I -.-/-01 31 Laporan Praktek Kerja PT. Pupuk Kalimantan Timur BAB II Deskripsi Proses terhadap membran sehingga perlu dibatasi maksimum 5 ppm 'ang masuk separator untuk mempertahankan li!e time membran. A9ua amonia sebagai produk #ottom $P scru##er 'ang mengandung amonia dipanaskan di 34222 dan masuk ke menara stripper dengan media stripping berupa steam bertekanan +2)5 kg89m 2 1) lean solution 'ang terbentuk digunakan sebagai media pemanas gas umpan membran. Untuk mengkondensasikan uap amonia 'ang terbentuk sebagai keluaran stripper) maka digunakan 5/ sebagai (asilitas pendingin pada sebuah condenser dan dihasilkan amonia 9air murni #99)59,&. Ba!ian Separator *"mb$an Pada separator membran ter*adi pemisahan hidrogen dari gas4gas lain. Produk atas $P scru##er tekanan 131 kg89m 2 1 'ang mengandung $ 2 dimasukkan ke separator membran. Pemisahan $ 2 dalam separator ini menggunakan teknologi membran 2 stage) 'aitu MP stage 'ang terdiri dari 9 membran separator dan EP stage 'ang terdiri dari 6 membran separator. MP dan EP stage ini disusun seri dimana non permeate produk MP stage merupakan gas umpan EP stage. MP stage menghasilkan $ 2 9+,) tekanan 58 kg89m 2 1 'ang selan*utn'a dikirim ke suction MP syn gas compressor. 2edangkan EP stage menghasilkan $ 2 90,) tekanan 38 kg89m 2 1 dikirim ke suction EP syn gas compressor. %eparator ini dapat merecovery 92, $ 2 gas umpan membran) sedangkan o!! gas #non permeate produk& dikirim ke re!ormer sebagai !uel gas. *urusan Teknik Kimia niversitas %e#elas )aret Arum +idya Laksmi Paramit"a , I -.-/-01 32 Laporan Praktek Kerja PT. Pupuk Kalimantan Timur BAB II Deskripsi Proses 1ambar ??.2 <lok Diagram Proses Pembuatan -monia Pabrik 2 *urusan Teknik Kimia niversitas %e#elas )aret Arum +idya Laksmi Paramit"a , I -.-/-01 %2$ > $2 %$ > $22 /22 > +$2 /$+ >$22 ;n0 > $22 ;n2 > $20 /u0 > $22 /u2 > $20 Meme9ah /$+ men*adi /0 K /02 /$+ > $20 /0 > 3$2 /0 > $20 /02 > $2 2$2 > 02 2$20 /0 > $20 /02 > $2 /$+ > $20 /0 > 3$2 Mengubah /0 men*adi /02 /0 > $20 /02 > $2 Mengubah sisa /0 men*adi /02 /0 > $20 /02 >$2 /02 > !2/03 > $20 2!$/03 /02 > +$2 /$+ > 2$20 /0 > 3$2 /$+ > $20 3$2 > =2 2=$3 Knock 8ut Drum )et"anator /0 2 %tripper /0 2 A#sor#er ET2 #Lo$ Temperatur %"i!t (onverter& $T2 #Hig" Temperatur %"i!t (onverter& %econdary Re!ormer Primary Re!ormer Desul!uri'er $ % U #Hydrogen Recovery nit& Re!rigerant %ystem %ynt"esa Loop 1as -lam +H3 P$o(%& ;las" 1as Purge 1as $2 $2 !atalis =ink 82ide !atalis (o#alt )oli#denum !atalis (opper 82ide !atalis =ikel Udara !atalis Iron 82ide !atalis (opper 82ide Men'erap /02 dengan !alium !arbonat <en(ield /02 Pab$i& U$"a CO2 %team !atalis =ikel !atalis =ikel