Professional Documents
Culture Documents
Universitas Indonesia.
Dunia pasca Perang Dunia menciptakan jurang pemisah antara negara yang mampu
bertahan dengan yang tidak mampu. Akibatnya, keadaan dunia sekarang yang penuh dengan
hubungan kertergantungan ekonomi global membuat adanya paham baru dalam dunia
internasional. Globalisme muncul sebagai paham yang meyakini betul adanya hubungan
ketergantungan antara negara periferi dengan negara berkuasa.
Sebenarnya, pada saat itu sudah berkembang sebuah paham yang bernama
strukturalisme. Banyak pihak mengatakan, strukturalisme memiliki banyak kemiripan dengan
globalisme. Kaum strukturalis berpendapat bahwa kolaborasi multilateral ditujukan untuk
menyediakan berbagai kebutuhan kolektif bagi suatu negara yang tidak dapat disediakan oleh
hubungan bilateral. Bagi strukturalis, keberadaan organisasi internasional tidak terlalu
penting, kecuali bila organisasi internasional tersebut dapat memenuhi berbagai keutuhan
kolektif. Hal ini disanggah dengan menyebutkan satu kelemahan pemikiran para strukturalis,
yaitu mereka tidak memikirkan adanya kemungkinan seseorang “keluar” dari sistem dan
menganti aturan sistem.
Viotti-Kauppi juga berpendapat bahwa pengetahuan para pengambil keputusan
tentang suatu masalah akan mempengaruhi cara mereka dalam menemukan solusi
permasalahan, dengan mempertimbangkan keputusan mereka; pengetahuan teknis dan
pandangan politis kemudian digabungkan untuk sampai kepada apa yang menjadi kebutuhan
seseorang. Dikarenakan setiap pihak mempunyai kepentingan yang berbeda-beda, maka
sangat sulit untuk menghasilkan keputusan yang seimbang untuk semua pihak, yang hanya
dapat dilakukan bila kedua penawar mempunyai beberapa kesamaan dalam hal kepentingan
yang mendorong mereka untuk membuat perjanjian.
Page | 1
Erika . 0706291243 . Jurusan Ilmu Hubungan Internasional . Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Universitas Indonesia.
ekspor barang mentah dari Negara Sedang Berkembang (NSB), yang kemudian
diolah negara industri, dan akhirnya diekspor kembali oleh negara industri dalam bentuk
barang jadi ke NSB. Ini menyebabkan suatu ketergantungan dari NSB kepada negara-negara
industri, karena mereka tidak dapat mencukupi sendiri berbagai kebutuhannya. Beberapa dari
NSB pada akhirnya dapat berkembang, namun hal itu hanya dapat terjadi apabila negara
berkembang bergantung pada ekspor bahan mentah/hasil pertanian dari NSB. Pada kasus
Amerika Latin, yang terjadi adalah suatu keterkurungan yang diakibatkan oleh besarnya
kekuasaan kapitalis, juga oleh kondisi politik, sosial, dan hubungan budaya mereka dengan
negara-negara kapitalis, yang pada akhirnya menghasilkan suatu bentuk dominasi.
Berbagai faktor internal dan eksternal yang terjadi menyebabkan perkembangan
yang dialami suatu negara berbeda dengan negara lainnya. Oleh karena itu, pengamat teori
dependensia tidak mengatakan stagnasi ekonomi di NSB itu kekal. Mereka mengatakan,
ketergantungan yang terjadi akan mempertajam perbedaan sosial, yang pada akhirnya akan
menyebabkan besarnya campur-tangan dunia luar pada kondisi ekonomi Negara Dunia
Ketiga.
Selain Teori Dependensia, para globalis juga menganut perspektif sistem kapitalis
dunia. Perspektif sistem kapitalis dunia ini mempunyai dua sudut pandang yang berbeda
dengan Teori Dependensia. Perbedaan pertama adalah, perspektif sistem kapitalis dunia ini
tidak hanya memusatkan perhatian pada ketidakberhasilan pembangunan di Negara Dunia
Ketiga, tetapi juga pada pembangunan ekonomi, politik, dan sosial di seluruh dunia.
Perbedaan kedua adalah perspektif ini bertujuan untuk memahami fakta dari beberapa
kejadian dunia yang terjadi pada waktu tertentu dalam sejarah, yang berkaitan dengan
perkembangan kehidupan ekonomi politik dunia. Dengan kata lain, perspektif ini lebih
menekankan sisi sejarah sebagai unsur yang penting dalam mempelajari perkembangan
ekonomi politik dunia.
Dalam perspektif sistem kapitalis dunia, tokoh yang paling berpengaruh adalah
Immanuel Wallerstein. Menurut Wallerstein, dunia terbagi menjadi 3 daerah, yaitu daerah
teras (core), daerah periferi, dan daeran semi-periferi. Daerah teras (core) meliputi daerah
dengan aktivitas ekonomi termaju, seperti pembangunan kapal. Bank, dan lain-lain. Daerah
periferi adalah daerah yang menyediakan bahan mentah; di mana pada daerah periferi, tidak
Page | 5
Erika . 0706291243 . Jurusan Ilmu Hubungan Internasional . Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Universitas Indonesia.
Page | 6