You are on page 1of 6

a.

Evaluasi Viskositas
Viskositas atau kekentalan adalah sutau sifat cairan yang berhubungan erat dengan
hambatan untuk mengalir. Dalam suatu suspense viskositas dapat dinaikkan dengan adanya
sspending agent. Tetapi suatu produk yang mempunyai viskositas tinggi umumnya tidak
diinginkan karena sukar dituang dan juga sukar untuk diratakan kembali. Karena itu bila
viskositas suspense dinaikkan biasanya dilakukan sedemikian rupa sehingga viskositas
sedang

sajauntuk

menghindari

kesulitan-kesulitan

seperti

yang

diperlukan

tadi.

(Ansel,1989:357)
b. Evaluasi Kerapatan Partikel (Bobot Jenis)
Kerapatan partikel (zat terlarut) umumnya lebih besar daripada kerapatan zat
pembawanya, sutau sifat yang diinginkan, karena bila partikel-partikel lebih ringan dari
pembawa, partikel-partikel cenderung untuk mengambang dan partikel-partikel ini sangat
sukar didistribusikan secara seragam ke dalam pembawa. (Ansel,1989:357)
c. Evaluasi Waktu Redispersi
Waktu redispersi dapat diketahui dengan cara mengocok sediaan dalam wadahnya
atau dengan menggunakan pengocok mekanik atau tangan. Suspense didiamkan hingga
mengendap kemudian masing-masing suspense dikocok homogen dan dicatat waktunya.
Kemampuan redispersi baik bila suspense telah terdispersi sempurna dengan pengocokan
dalam waktu maksimal 30 detik.
a. Evaluasi Laju sedimentasi
Meruapakan kecepatan pengendapan dari partikel-partikel suspense. Adapun factorfaktor yang terlibat dalam laju dari kecepatan mengendap partikel-partikel suspense
tercakup dalam persamaan hokum srokes (Ansel, 1989:356,357) yaitu:
V=
Keterangan:

V = Kecepatan jatuhnya suatu partikel padat (cm/dtk)


g = Konstanta gravitasi (980,7 cm/dtk)
1 = Kerapatan fase terdispersi (g/ml)
2= Kerapatan fase pendispersi (g/ml)
d = Diameter partikel (cm)
= Viskositas mmedium disperse (poise)
Kecepatan sedimentasi berdasarkan hukum stokes di atas dipengaruhi :
Kerapatan fase terdispersi dan kerapatan fase pendispersi
Sifat yang diinginkan yaitu kerapatn partikel lebih besar daripada kerapatn pembawa,
karena bila partikel lebih ringan dari kerapatn pembawa maka partikel akan mengambang
dan sulit didistribusikan secara homogeny ke dalam pembawa.
Diameter ukuran partikel
Laju sedimentasi dapat diperlambat dengan mengurangi ukuran partikel dari fase
terdispersi karena semakin kecil ukuran partikel maka kecepatan jatuhnya lebih kecil.
Viskositas medium pendispersi
Laju sedimentasi dapat berkurang dengan cara menaikkan viskositas medium disperse,
tetapi suatu produk yang mempunyai viskositas tinggi umumnya tidak diinginkan karena
sulit dituang, sebaiknya viskositas suspense dinaikkan sampai viskositas sedang saja.
(Ansel,1989:357)
b. Evaluasi volume Sedimentasi
Volume sedimentasi (F) adalah perbadingan dari volume endapan yang etrjadi (VU)
terhadap volume awal dari suspense sebelum mengendap (V0) setelah suspense didiamkan.
(Anief, 1993:31)
Rumus : F =
Keterangan:
F = Volume sedimentasi
VU = Volume akhir suspense
V0 = Volume awal suspense sebelum mengendap
Prosedur evaluasi volume sedimentasi adalah sebagai berikut:
1. Sediaan dimasukkan ke dalam tabung sedimen yang berkala
2. Volume yang diisikan merupakan volume awal
3. Setelah didiamkan beberapa waktu/ hari diamati volume akhir dengan terjadinya sedimentasi
volume akhir terhadap volume yang diukur ((VU)

4. Dihitung volume sedimentasi


5.
Keterangan:
A = suspense yang baik
B = suspense agak baik
C = Suspensi yang jelek

A
Buat kurva grafik antar F (sumbu Y) terhadap waktu (sumbu X)
C
B

Bila F = 1 atau mendekati 1, maka sediaan baik karena tidak adanya supernatant jernih
pada pendiaman
Bila F > 1 terjadi floc sangat longgar dan halus sehingga volume akhir lebih besardari
volume awal
Formulasi lebih baik jika dihasilkan kurva garis horisontal.
(Martin, 1993:1132)

**********************************
Evaluasi Stabilitas Fisik Suspensi
1. Organoleptis
Pemeriksaan organoleptik yang dilakukan meliputi bau,warna, dan rasa
2. Massa Jenis
Piknometer kosong yang bersih dan kering ditimbang (a). Kemudian aquadest dimasukkan ke
dalam piknometer dan ditimbang beratnya
(b). Piknometer dibersihkan dan dikeringkan. Suspensi ibuprofen dimasukkan ke dalam
piknometer, kemudian ditimbang beratnya
(c). Massa jenis suspensi ibuprofen ditentukan menggunakan
persamaan (1).
=

x ................................
3. Distribusi Ukuran Partikel
Suspensi diencerkan dan dibuat sediaan yang cukup antara 3-5 sediaan diatas objek glass.
Kemudian objek glass yang berisi preparat yang akan diamati diletakkan di tengah-tengah meja
benda. Lensa objektif diturunkan sampai berjarak kira-kira 3mm dengan benda yang akan
diamati. Sambil melihat melalui lensa okuler, pengatur kasar diputar keatas sehingga partikel
yang akan diamati terlihat jelas. Kemudian dihitung nilai antilog SD diameter dari 20 partikel
suspensi tersebut. Jika nilai antilog SD<1,2, maka jumlah partikel yang diukur 500. Sedangkan
jika nilai antilog SD>1,2 maka jumlah partikel yang harus diukur adalah 1000. Selanjutnya
dilakukan pengelompokkan dengan menentukan ukuran partikel yang terkecil yang tersebar.
Dibuat grafik distribusi ukuran partikel dan ditentukan harga diameternya.
4. Viskositas

Tahapan awal, ditentukan nilai Kv viscometer stormer dengan sampel suspensi ibuprofen.
Sampel
dimasukkan ke dalam wadah. Sampel dinaikkan hingga tanda batas pada dayung terendam, tepat
letaknya di tengah sampel. Rem dilepas sehingga pemberat akan meluncur ke bawah. Lakukan
prosedur dengan pemberat anak timbangan yang bervariasi (W) yaitu: 30, 60, 90, 120, dan 150
gram. Dicatat nilai rpm yang dihasilkan pada setiap anak timbangan yang berbeda. Selanjutnya
dicari nilai regresi linier dari bobot anak timbangan (x) vs rpm (y) sehingga diperoleh persamaan
(2). Nilai y pada persamaan regresi dianggap nol, sehingga dapat dicari nilai x (Wf). Ditentukan
viskositasnya dengan
menggunakan persamaaan (3).
y=bx+a.................................. (2)
=
()

........................ (3)
5. Volume Sedimentasi
Suspensi ibuprofen dimasukkan ke dalam gelas ukur 10 mL dan disimpan pada suhu kamar serta
terlindung dari cahaya secara langsung. Volume suspense ibuprofen yang diisikan merupakan
volume awal (Vo). Perubahan volume diukur dan dicatat setiap selama 30 hari tanpa pengadukan
hingga tinggi sedimentasi konstan. Volume tersebut merupakan volume akhir (Vu). Volume
sedimentasi dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan 4.
F=Vu/Vo ...........................
6. Redispersi
Uji Redispersi dilakukan setelah evaluasi volume sedimentasi selesai dilakukan. Tabung reaksi
berisisuspensi ibuprofen yang telah dievaluasi volume sedimentasinya diputar 180 derajat dan
dibalikan ke posisi semula. Kemampuan redispersi baik bila suspensi telah terdispersi sempurna
dan diberi nilai 100%. Setiap pengulangan uji redispersi pada sampel yang sama, maka akan
menurunkan nilai redispersi sebesar 5%.
7. Pengukuran pH

Suspensi ibuprofen dituangkan kedalam wadah khusus pada pH meter secukupnya. Tunggu
hingga pH meter menunjukkan posisi tetap, pH yang ditampilkkan pada layar digital pH meter
dicatat

You might also like