Professional Documents
Culture Documents
Oleh: Kelompok 3
1391661012
I Nyoman Sutapa
1391661013
1391661014
1391661015
1391661016
MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2014
1. KEKUASAAN
Kekuasaan (power) merupakan kapasitas yang dimiliki A untuk memengaruhi prilaku
B sehingga B melakukannya sesuai keinginan A. Aspek yang paling penting dari
kekuasaan adalah apakah terdapat fungsi ketergantungan. Semakin besar ketergantungan
B terhadap A, semakin besar kekuasaan A dalam hubungan tersebut. Ketergantungan
berdasarkan pada alternatif yang diterima A dan seberapa penting bagi B mengenai
altrnatif kontrol A. Seseorang dapat memiliki kekuasaan atas Anda hanya jika dia
memiliki kontrol terhadap apa yang anda inginkan.
1.1
1.2
Dasar Kekuasaan
Dasar kekuasaan dibagi menjadi dua kelompok yaitu pengelompokan umum
formal dan pribadi kemudaian membagi tiap-tiap kelompok tersebut kedalam
kategori-kategori yang lebih spesifik :
1) Kekuasaan Formal
Kekuasaan formal diasarkan pada posisi seseorang individu didalam organisasi.
Ini dapat berasal dari kemampuan untuk memaksa atau memberikan imbalan, atau
dari wewenang formal.
a. Kekuasaan Paksaa. Dasar kekuasaan paksaan bergantung pada ketakutan
atas hasil yang negatif akibat kegagalan untuk memenuhi. Hal ini bertumpu
pada penerapan, atau ancaman penerapan, atas sanksi fisik seperti
timbulnya
rasa
sakit,
frustasi
atas
hambatan
pergerakan,
atau
1.3
1.4
yang
paling
penting
dari
kekuasaan
adalah
fungsi
dari
keterbegantungan.
Merumuskan Kebergantungan Secara Umum. Semakin tinggi kebergantungan B
terhadap A, maka akan semakin tinggi kekuasaan yang dimiliki oleh A atas B. Ketika
anda memiliki segala sesuatu yang diperlukan oleh orang lain dan hanya anda yang
memilikinya, maka anda dapat membuat mereka menjadi bergantung kepada anda dan
oleh karenanya anda memperoleh kekuasaan atas mereka.
Ketergantungan akan meningkat ketika sumber daya yang akan anda kendalikan
tersebut adalah sangat penting, langka, dan tidak dapat tergantikan.
1) Pentingnya. Jika tidak ada seseorang pun yang mengunginkan apa yang anada
miliki, maka tidak akan mampu menciptakan kebergantungan. Oleh karena
organisasi, secara aktif berupaya untuk menghindari ketidak pastian.
2) Kelangkaan. Kita mengamati kelangkaan- hubungan kebergantungan dalam
kategori kekuasaan jabatan. Dimana penawaran tenaga kerja relatif rendah
terhadap permintaan, sehingga para pekerja dapat melakukan negosiasi
menganai kompensasi dan paket manfaat yang jauh lebih menarik dari pada
melakukannya dalam jabatan dengan banyak sekali para kandidatnya.
3) Tidak Tergantikan. Semakin sedikit yang dapat menggantikan dengan layak
suatu sumber daya, semakin besar pengendalian kekuasaan yang dimiliki oleh
sumber daya tersebut.
1.5
Kekuasaan Taktik
Kekuasaan taktik (power tactic) adalah cara-cara yang mana para individu akan
menerjemahkan kekuasaan yang mendasari ke dalam tindkan-tindakan yang spesifik.
Riset telah mengudentifikasi sembilan pengaruh taktik yang berbeda:
1) Legistimasi. Berdasarkan pada posisi wewenang anda atau menyampaikan
permintaan yang sesuai dengan kebijakan atau aturan oganisasi.
2) Bujukan yang rasional. Menyajikan argumen-argumen yang logis dan buktibukti nyata untuk memperlihatkan bahwa sebuah permintaan tersebut wajar.
3) Daya tarik yang menjadi sumber inspirasi. Mengembangkan komitmen secara
emosional yang menarik bagi sasaran nilai-nilai, kebutuhan, pengarapan dan
aspirasi.
3
1.6
1.7
Pada level individu, para peneliti telah mengidentifikasi sifatsifat kepribadian tertentu,
kebutuhan, dan faktor-faktor lain yang biasanya berkaitan dengan prilak politik. Dalam
hal sifat kita mendapati bahwa para pekerja yang memiliki pengawasan diri yang tinggi,
memiliki tempat kendli secara internal, dan memilikikebutuhan terhadap kekuasaan yang
tinggi akan lebih cenderung untuk terlibat dalam prilaku politik.
a. Kemampuan merefleksikan diri yang baik
b. Pusat kendali internal
c. Kepribadian High Marc (Lincah)
d. Investigasi Organisasi
e. Alternatif pekerjaan yang diyakini ada
f. Harapan akan kesuksesan
pedoman dasar yang dijadikan sebagai fondasi pembentukan dan perjalanan roda
pemerintahan yang biasanya dinyatakan dalam konstitusi negara (Dharma Setywan
Salam: 2006). Di Indonesia Eika Politik dan Pemerintahan diatur dalam Ketetapan MPR
RI No. VI Tahun 2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa. Dalam Ketetapan tersebut
diuraikan bahwa etika kehidupan berbangsa tidak terkecuali kehidupan berpolitik
merupakan rumusan yang bersumber dari ajaran agama, khususnya yang bersifat
universal, dan nilai-nilai luhur budaya bangsa yang tercermin dalam Pancasila sebagai
acuan dasar dalam berpikir, bersikap dan bertingkah laku dalam kehidupan berbangsa.
3) Pandangan Interaksi
Pandangan ini menganggap bahwa konflik dalam organisasi perlu diciptakan.
Konfik bukan hanya suatu kekuatan positif dalam suatu organisasi tetapi juga
diperlukan agar kinerja organisasi lebih efektif. Selain itu, organisasi yang
tenang, harmonis, penuh kedamaian, maka kondisinya akan menjadi statis dan
tidak inovatif. Akibat selanjutnya adalah organisasi tersebut tidak dapat
bersaing untuk maju.
10
Tahap ini penting karena dalam tahap inilah biasanya isu-isu konflik
didefinisikan. Pada tahap ini pula para pihak memutuskan konflik itu tentang apa.
Konflik yang dipersepsi adalah kesadaran oleh satu atau lebih pihak akan adanya
kondisi-kondisi yang menciptakan peluang munculnya konflik. Konflik yang
dirasakan adalah keterlibatan dalam sebuah konflik yang menciptakan
kecemasan, ketegangan, frustasi atau rasa bermusuhan.
3) Maksud
Maksud adalah keputusan untuk bertindak dengan cara tertentu. Banyak konflik
semakin rumit karena salah satu pihak salah dalam memahami maksud pihak
lain. Di sisi lain, biasanya ada perbedaan yang besar antara maksud dan perilaku,
sehingga perilaku tidak selalu mencerminkan secara akurat maksud seseorang.
4) Perilaku
Pada tahap inilah konflik mulai terlihat jelas. Tahap perilaku ini meliputi
pernyataan, aksi, dan reaksi yang dibuat oleh pihak-pihak yang berkonflik.
Perilaku konflik ini biasanya merupakan upaya untuk menyampaikan maksud
dari masing-masing pihak.
5) Akibat
Jalinan
aksi-reaksi
konsekuensi.
antara
pihak-pihak
yang
berkonflik
menghasilkan
4. NEGOSIASI
Dalam buku Teach Yourself Negotiating, karangan Phil Baguley, dijelaskan tentang
definisi NEGOSIASI yaitu suatu cara untuk menetapkan keputusan yang dapat disepakati
dan diterima oleh dua pihak dan menyetujui apa dan bagaimana tindakan yang akan
dilakukan di masa mendatang.
sedangkan pihak yang lainnya kalah, atau biasa dikenal dengan pendekatan
distributif.
2) Negosiasi Menang-Menang ( Win-Win )
Pendekatan yang sama-sama menguntungkan, atau pendekatan integratif ,
dalam bernegosiasi memberikan cara pandang yang berbeda dalam proses
negosiasi. Negosiasi menang-menang adalah pendekatan penjumlahan positif.
Situasi situasi penjumlahan positif adalah pendekatan di mana setiap pihak
mendapatkan keuntungan tanpa harus merugikan pihak lain.
jika ada , yang mungkin akan muncul? Pada persoalan-persoalan apa saja
negosiasi dibatasi? Adakah prosedur khusus yang harus diikuti jika menemui
jalan buntu? Dalam fase ini, para pihak juga akan bertukar proposal atau
tuntutan awal mereka.
3) Klarifikasi dan justifikasi: ketika posisis awal sudah saling dipertukarkan,
baik pihak pertama maupun kedua akan memaparkan, menguatkan,
mengklarifikasi, mempertahankan, dan menjustifikasi tuntutan awal.
4) Penutupan dan implementasi : tahap akhir dalam negosiasi adalah
memformalkan kesepakatan yang telah dibuat serta menyusun prosedur yang
diperlukan untuk implementasi dan pengawasan pelaksanaan.
13
perdamaian yang kita inginkan. Mengalah dalam hal ini bukan berarti kita
kalah, tetapi kita menciptakan suasana untuk memungkinkan penyelesaian
yang paripurna terhadap konflik yang timbul antara kedua pihak. Mengalah
memiliki esensi kebesaran jiwa dan memberi kesempatan kepada pihak lain
untuk juga mau mengakomodasi kepentingan kita sehingga selanjutnya kita
bersama bisa menuju ke kuadran pertama.
4) Kuadran Menang-Menang (Kolaborasi)
Kuadran pertama ini disebut dengan gaya manajemen konflik kolaborasi atau
bekerja sama. Tujuan kita adalah mengatasi konflik dengan menciptakan
penyelesaian melalui konsensus atau kesepakatan bersama yang mengikat
semua pihak yang bertikai. Proses ini biasanya yang paling lama memakan
waktu karena harus dapat mengakomodasi kedua kepentingan yang biasanya
berada di kedua ujung ekstrim satu sama lainnya. Proses ini memerlukan
komitmen yang besar dari kedua pihak untuk menyelesaikannya dan dapat
menumbuhkan hubungan jangka panjang yang kokoh . Secara sederhana
proses ini dapat dijelaskan bahwa masing-masing pihak memahami dengan
sepenuhnya keinginan atau tuntutan pihak lainnya dan berusaha dengan penuh
komitmen untuk mencari titik temu kedua kepentingan tersebut.
15
Skenario
Sebuah agensi layanan sosial nirlaba yang besar, bekerja sama dengan sistem sekolah swasta
di Washington, D.C. Agensi ini bertujuan untuk meningkatkan hasil pembelajaran murid. Hal
yang perlu dilakukan peningkatan antara lain:
1. Sekolah-sekolah bermasalah dengan pembolosan,
2. kinerja murid yang rendah, dan
3. kejahatan.
Banyaknya pergantian pekerja di antara para guru baru sangat tinggi dan banyak dari guru
terbaik mengundurkan diri dikarenakan sekolah yang bermasalah. timbul rencana untuk
menciptakan sebuah program percobaan pascasekolah yang akan menggabungkan
keterampilan
dari
Woodson
Foundation
dalam
menggalang
dana
swasta
dan
mengoordinasikan para pemimpin masyarakat dengan keahlian pendidikan dari staf sekolah.
Tahapan-tahapan yang dilakukan untuk menjalankan rencana ini adalah, Melaksanakan
rencana baru agar segeranya tercapai harapan baru dengan pembentukan rencana
pengembangan eksekutif. Tim ini akan menjangkau banyak area fungsional dan menetapkan
rencana operasional untuk meningkatkan kinerja sekolah.
2
Organisasi tersebut meyakini dengan adanya kerjasama dari orang tua dan murid akan lebih
baik mencapai keberhasilan bersama-sama.
Beberapa permasalahan demografi yang menyebabkan rumitnya situasi dari tim. NCPIE
pada umumnya dibentuk untuk menyesuaikan keanekaragaman demografis dari area yang
dilayani oleh sekolah publik. Kepemimpinan dari program yang baru akan dapat menyajikan
pesan yang efektif untuk menghasilkan antusiasme bagi program di seluruh kelompok
16
17
Hasil pengamatan
1 Untuk membentuk tim-tim yang efektif ada beberapa tahap yaitu:
a. Membentuk tujuan dan sasaran yang jelas atas dasar komitmen bersama
perlu dibentuk tujuan dan sasaran yang jelas atas dasar komitmen bersama
dikarenakan apabila tim sudah mengetahui tujuan dan sasaran dari
terbentuknya tim ini maka, mereka akan bekerjasama untuk memenuhi hal
tersebut. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara melakukan proses rapat
antara Woodson foundation, NCPLE, dan sekolah-sekolah agar menemukan
kesepakatan dalam menentukan tujuan dan sasaran dari tim yang akan
dibentuk.
b. Pembagian peran kepemimpinan
Memilih pemimpin berdasarkan kompetensi seseorang, bukan berasal dari
titel, otoritas dan senioritas. Sehingga tim di setiap fase proyek akan
didelegasikan kepada anggota yang memiliki keahlian dan pengalaman di
bidang itu.
c. Norming
Berbicara terbuka dan saling terbuka tentang masalah dan isu yang ada. Tim
membuat Aturan Dasar Baru, Proses Baru dan Prosedur Baru untuk
penyelesaian Masalah.
d. Pencapaian kinerja
Melakukan evaluasi atas pencapaian kinerja dengan focus pada 5 fungsi utama
yaitu,
Goals
(Tujuan),
Roles
(Peran),
Procedures
(Prosedur),
18
19
DAFTAR PUSTAKA
Aryanto Riza. 2013. Membentuk Tim yang Efektif diakses pada tanggal 17-11-2014.
http://manajemenppm.wordpress.com/2013/06/12/membentuk-tim-yang-efektif/
Ferryco Enggi Laventosa. 2010. Konflik Dan Negosiasi. diakses pada tanggal 19-11-2014.
https://www.scribd.com/doc/37560054/Konflik-Dan-Negosiasi#download
ikhtisar.com. 2012. Pentingnya Membangun Tim Kerja Anda yang Efektif diakses pada
tanggal 17-11-2014. http://ikhtisar.com/membangun-tim-kerja-yang-efektif/
Starainisa. 2009. Kekuasaan Dan Politik diakses pada tanggal
https://www.scribd.com/doc/24033727/Kekuasaan-Dan-Politik
17-11-2014.
Stephen P. Robbins dan Timothy A. Judge. Perilaku Organisasi. Buku 2. 2008. Penerbit
Salemba Empat: Jakarta.
Wikipedia.org.
2014.
Konflik.
http://id.wikipedia.org/wiki/Konflik
diakses
pada
tanggal
19-11-2014.
20