You are on page 1of 13

Hilmy Bakar Almascaty

INDONESIA RAYA
SUPER POWER AKHIR ZAMAN

Sebuah Refleksi Pemikiran


Aktivis Muslim 1984 - 2014

SINOPSIS
Allah Yang Maha Mengetahui telah berfirman di dalam al-Quran:
Dan telah Kami tetapkan kepada bani Israil di dalam Kitab itu: Sesungguhnya kamu
akan membuat kerusakan di atas bumi dua kali dan kamu akan menjadi sombong dengan
kesombongan yang besar. Maka apabila datang janji yang pertama, Kami bangkitkan atas
kamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan besar, lalu mereka menguasai
seluruh negeri. Dan itu adalah ketentuan yang berlaku. Kemudian kami berikan giliran
kepada kamu (bani Israil) untuk mengalahkan mereka (hamba-hamba Allah) kembali dan
Kami membantu kamu dengan harta kekayaan melimpah dan pengikut, dan Kami jadikan
kamu kelompok terbanyak (terkuat). Jika kamu berbuat baik maka kebaikan itu untuk
dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka akibatnya buat kamu juga. Maka apabila
datang janji yang terakhir (kedua), (Kami bangkitkan kembali hamba-hamba Kami) supaya
mereka menghinakan muka kamu dan supaya memasuki al-Masjid, sebagaimana mereka
memasukinya pertama kali
dan supaya mereka menghancurkan kamu sehancurhancurnya. (al-Isra: 4-7)
Bani Israil menurut para ahli tafsir al-Quran klasik 1 adalah salah satu rumpun
bangsa keturunan bapak para Nabi, Ibrahim as dari anaknya Ishaq as yang mendapat
keutamaan dari Allah SWT dan dijuluki sebagai bangsa pilihan, baik oleh Taurat, Injil
maupun al-Quran. Sejak pertama ke hadiran mereka sebagai sebuah bangsa, Allah Yang
Maha Agung telah memberikan berbagai bentuk keutamaan dan nikmat yang tiada
taranya, sampai mereka diberikan makanan surga ketika memintanya. Namun kenikmatan
yang diberikan dibalasnya dengan kekufuran dan
akibat perbuatan mereka yang
melampaui batas terhadap para utusan Allah, mereka dihukum Allah dengan berbagai
bentuk hukuman. Akhirnya mereka ditakdirkan akan membuat kerusakan (fasad) dua kali
(dua gelombang). Mereka umumnya menafsirkan ayat di atas dengan kejadian-kejadian
masa lalu yang tidak berhubungan dengan pengikut Nabi Muhammad masa kini.
Tapi para ahli tafsir kontemporer seperti Prof. Said Hawa dalam pembahasan dan
penafsirannya2 terhadap ayat ini, menghubungkannya dengan kejadian-kejadian masa
kini. Menurut penafsiran beliau, kerusakan (fasad) gelombang pertama yang dilakukan
Bani Israil yang sekarang dikenal dengan Yahudi adalah sebelum bangkitnya Nabi
Muhammad dengan gerakan yang sangat radikal, terutama membunuh para Nabi as,
membuat keonaran dan adu domba, merubah ajaran Nabi Musa as, membuat agama dan
1

Lihat tafsir ayat ini pada: Ibnu Abbas, Tanwir al-Miqbas min Tafsir Ibn Abbas, Teheran: Intatsorot Istiqlal, tt. Thabari,
Tafsir al-Thabari, Kaherah: Dar al-Maarif, tt. Qurthubi, al-Jami al-Ahkam al-Quran, Beirut: Dar Ihya al-Turats al-Arbi, 1965.
Jamaluddin al-Qashimi, Mahasin al-Tawil, Beirut: Dar Ihya al-Kutub al-Arbi,1958. al-Radzi, al-Tafsir al-Kabir, Beirut: Dar
Fiqr, 1878. Ibnu Katsir, Tafsir al-Quran al-Adzim. Kaherah: Dar al-Khairat, 1988. al-Naisaburi, Gharaib al-Quran wa
Raghaib al-Furqan, Hulfa: M.Nashir al-Halbi, 1962. al-Alusyi al-Bagdadi, Ruh al-Maani, Beirut: Dar Ihya al-Turats al-Arbi,
Thabaah Rabiah, 1985. al-Jalalayn, Tafsir Jalalayn, Beirut: Dar Fiqr, 1981. Khazin (Ibrahim al-Bagdadi), Tafsir al-Khazin,
Beirut: Dar Fiqr, 1979. al-Baghawi, Tafsir al-Baghawi, juz II, Beirut: Dar Fiqr, 1979. al-Syaukani, Fath al-Qadir, Beirut: Dar
Fiqr, tt. al-Nasafi, Tafsir al-Nasafi, Beirut: Dar Fiqr, tt. al-Wahidi, Marah labid Tafsit al-Nawawi, Beirut : Dar Fiqr, tt. alQushairi, Lataif al-Isyarah, Tafsir Shauf Kamil li al-Quran al-Karim, Mesir: Markaz Tahqiq al-Turats, Thabaah Tsaniyah,
1981. al-Baidhawi, Tafsir Baidhawi, Beirut: Dar Fiqr, tt. al-Zamakhsari, al-Khasysyaf, Beirut: Dar al-Marifah, tt. alMudzkari, Tafsir al-Mudzkari, Pakistan: Masjid Ruud, 1982. Ibn Abi Hayyan, Tafsir al-Bahr al-Muhith, Beirut: Dar Fiqr,
Thabaah Tsaniyah, 1988. Thanthawi Jauhari, al-Jawakhir fi Tafsir al-Quran al-Karim, Teheran: Intasyarat Aatab, Thabaah
Tsaniyah, 1350 H. Al-Thabathabai, al-Mizan, Beirut: Muassasah al-Alami, Thabaah Tsaniyah, 1974) Al-Sabzawari, alJadid fi Tafsir al-Quran al-Majid, Beirut: Dar al-Taaruf li al-Batbaah, 1982. Jawad al-Mughniyah, al-Tafsir al-Kasysyaf,
Beirut: Dar Ilm li al-Maliyin, thabaah tsaditsah, 1980. Al-Shabuni, Shafwat al-Tafasir, Beirut: Dar al-Quran al-Karim,tt. AlMaraghi, Tafsir al-Maraghi, Beirut: Dar Fiqr, tt. Abduh, M, Tafsir al-Quran al-Karim, Asyakir bi Tafsir al-Manar, Beirut: Dar
Marifah, tt.. Sayyid Qutb, Fi Zilal al-Quran, Jeddah: Dar Ilm li al-Thabaah, Thabaah al-Tsaniyah asyarah, 1987.
Syaikh Said Hawa, Madkhal ila dawah Ikhwan al-Muslimin, Amman: Dar al-Arqam,tt. Khususnya Muqaddimah. Dan juga
lihat al-Asas fi al-Tafsir, juz.III, Kaherah : Dar Salam, 1985 karangan beliau.

sistem hidup baru, memonopoli perekonomian dan kerusakan-kerusakan lainnya


sebagaimana disebutkan ahli sejarah. Terjadilah Gerakan Kebangkitan (Islah) Islam
gelombang pertama yang dipimpin Nabi Muhammad dan para pengikutnya yang dijuluki
dengan sebutan hamba-hamba Allah yang memiliki kekuatan besar (super power) yang
menghancurkan dominasi Yahudi setelah hijrah ke Madinah. Kemudian generasi Islam
sesudahnya yang dibina Rasulullah menguasai negeri-negeri lain sampai ke Palestina yang
terdapat masjid al-Aqsha. Selama beberapa abad, generasi Islam telah membangun
sebuah peradaban baru yang telah melahirkan tokoh-tokoh besar dalam semua bidang
kehidupan.
Kemudian generasi Islam dan penerusnya mengalami kemunduran setelah 7 abad
lebih memimpin peradaban dunia, dan bangkitlah kekuatan dan peradaban baru yang
berpusat di Eropa akibat transformasi pengetahuan pasca perang salib. Kebangkitan Eropa
yang melahirkan Imperialisme dijadikan alat oleh Yahudi untuk mengumpulkan sebanyakbanyaknya harta kekayaan dan pengikut sehingga mereka mendapatkan apa yang telah
dijanjikan Allah SWT dengan banyaknya harta benda dan pengikut-pengikut setia.
Terutama pengikut berbagai bentuk idilogi dan isme yang mereka ciptakan, baik
Sekulerisme, Kapitalisme, Nasionalisme, Liberalisme, Demokratisme dan lainnya. Dengan
kekuatan harta kekayaan dan pengikut, termasuk pengikut secara tidak sadar ideologi
ataupun pemikiran ciptaannya, Yahudi dengan berbagai jaringannya seperti Zionisme
Internasional, Free Masonry, Rotari Club dan lainnya telah membuat kerusakan (fasad)
gelombang kedua dan berhasil mendirikan negara Israel serta menjajah Palestina dan
menguasai masjid al-Aqsha. Dengan kekayaan melimpah mereka telah menguasai pusatpusat kekuatan politik, ekonomi, informasi, teknologi, pengetahuan sampai kekuatan
militer di seluruh dunia. Bukan rahasia lagi bagaimana saat ini lobi Zionisme menguasai
pemerintahan Amerika dan Persatuan Bangsa Bangsa yang selalu membelanya. Jika
dianalisis lebih teliti hampir semua jenis kerusakan bersumber dari angkara Zionis Yahudi
karena menganggap semua bangsa selainnya sebagaimana disebutkan Talmud adalah
keledai tunggangan yang diperalat untuk mencapai maksud dan tujuan mereka.
Maka pada saat kerusakan yang ditimbulkan Zionis Yahudi dan pengikut-pengikut
setianya mencapai puncak ekstrimnya, maka pasti akan terjadi Gerakan Kebangkitan
(Islah) Islam gelombang kedua dengan hadirnya generasi-generasi Islam yang dijuluki
dengan hamba-hamba Allah yang memiliki kekuatan besar (super power) yang akan
menghancurkan dominasi Zionis Yahudi dalam semua aspek kehidupan. Dan generasi ini
akan kembali menguasai al-Masjid yang tidak lain adalah masjid al-Aqsha di Palestina yang
sekarang sedang dikuasai Zionis Yahudi.
Nabi Muhammad saw dalam beberapa haditsnyapun telah menyatakan tentang
akan terjadinya kebangkitan Islam di akhir zaman ini, diantaranya dinyatakan dalam
sebuah hadits shahih;
Dari Khuzaifah al-Yaman yang berkata: Telah bersabda Rasulullah saw: Akan
tegak pada kamu masa Nubuwwah (Kenabian) maka tegaklah ia seberapa
lama yang dikehendaki Allah, kemudian ia diangkat. Sesudah itu tegaklah
padamu Khalifah atas manhaj Kenabian, maka tegaklah ia beberapa lama
yang dikehendaki Allah kemudian diangkat. Sesudah itu tegaklah atasmu
Mulkan Adhudan, tegaklah ia seberapa lama yang dikehendaki Allah,
kemudian diangkat. Sesudah itu tegaklah padamu Mulkan Jabariyin,
tegaklah ia seberapa lama yang dikehendaki Allah, kemudian ia diangkat.
Sesudah itu tegaklah padamu Khalifah atas manhaj Kenabian yang
menjalankan Sunnah Rasul di kalangan manusia. Islam akan tersebar luas di
muka bumi yang diridhai oleh penghuni langit dan bumi. Langit tidak akan
meninggalkan setetespun air hujan, kecuali ia mencurahkannya. Dan bumi

tidak akan meninggalkan


mengeluarkannya.3

tanaman

dan

berkahnya

kecuali

ia

akan

Hadits di atas adalah di antara hadits-hadits yang menandakan Kenabian Rasulullah


saw yang dapat membaca keadaan masa depan. Perjalanan sejarah umat Islam ditandai
dengan diangkatnya Nabi Muhammad sebagai utusan Allah, masa ini dikenal sebagai
masa Nubuwwah yang telah meletakkan fondasi bagi sebuah ajaran kebangkitan Islam.
Setelah Rasulullah wafat, digantikan oleh para Khalifah yang mendapat petunjuk yang
menjalankan dan meneruskan ajaran Rasulullah yang disebut sebagai masa Khalifah ala
Manhaj al-Nubuwwah. Setelah mereka wafat, dimulai dengan pemerintahan Muawiyah bin
Abi Sofyan umat Islam dikendalikan oleh sistem dinasti kerajaan (Mulk adhudhan) dari
masa Kerajaan Dinasti Umayyah, Abbasiah sampai Kerajaan Islam terakhir di Turki tahun
1914. Sesudah itu umat Islam berada di bawah Kerajaan/pemerintahan Kolonialis Barat
dan sampai sekarang masih di bawah pemerintahan yang melanjutkan sistem Kolonialis
Barat Sekuler dalam sistem pemerintahan nasional. Setelah pemerintahan sistem
Kolonialis ini menemui kegagalan, maka akan diganti oleh sistem pemerintahan Khalifah
atas manhaj Kenabian yang menjalankan Sunnah Rasul. Untuk menegakkan kembali
sistem ini sebagaimana awalnya, maka akan ada gerakan kebangkitan Islam sebagaimana
yang terjadi pada awal kebangkitan Islam terdahulu. Hadits ini dikuatkan oleh beberapa
hadits yang diakui kesahihannya oleh para ahli Hadits, diantaranya:
Dari Abdullah bin Masud dari Nabi Saw yang bersabda: Jika tidak tinggal dari
dunia hanya sehari sahaja niscaya allah memanjangkan hari itu hingga bangkit padanya
seorang lelaki dari keturunanku atau dari kaum keluargaku, yang namanya menyerupai
namaku dan nama bapaknya menyerupai nama bapakku, ia akan memenuhi bumi dengan
keadilan dan kemakmuran sebagaimana bumi dipenuhi kezaliman dan kekezaman.
Dalam riwayat Tirmizi disebutkan:Dunia tidak akan berakhir sehingga bangsa Arab
dipimpin oleh seorang laki-laki dari kelurgaku yang namanya menyerupai namaku. 4
Dari Jabir katanya : Rasulullah Saw telah bersabda: Akan hadir pada hari akhir
Ummatku seorang khalifah yang membagikan harta dan tidak menghitung-hitungnya. 5
Dari Abu Said al-Khudri dari Rasulullah Saw yang bersabda: Akan hadir diakhir
ummatKu al-Mahdi yang disirami oleh Allah dengan hujan, bumi mengeluarkan tumbuhan,
harta diberikan kepada yang sehat, binatang ternakan membiak, ummat Islam menjadi
agung dan mulia, ia hidup selama tujuh atau delapan kali haji. 6
Dari Abdullah bin Masud ra, katanya: ketika kami berada di sisi Rasulullah saw,
tiba-tiba datang sekumpulan anak muda dari kalangan Bani Hasyim. Apabila terlihat
mereka, maka kedua-dua mata baginda saw dilinangi air mata dan wajah baginda
berubah. Akupun bertanya, Mengapakah kami melihat pada wajah baginda sesuatu yang
tidak kami sukai? Baginda saw menjawab, Kami ahlul bayt adalah kaum yang Allah
memilihkan untuk kami akhirat lebih daripada dunia. Sesungguhnya ahlul baytku
sepeninggalku nanti akan mengalami berbagai bencana ujian, pencerai-beraian dan
3

5
6

Hadits ini diriwayatkan dari Abu Ubaidullah al-Jarrah dan diriwayatkan oleh Imam Tabrany. Diriwayatkan pula
oleh Khuzaifah al-Yaman oleh Imam Ahmad (4/273) dalam Musnadnya. Telah berkata al-Hatamy dalam Majmu
al-Zawaid, (5/179), diriwayatkan oleh Ahmad dan al-Bazzar, dan Tabrany dalam al-Ausath menyatakan
perawinya adalah thiqah. Dan al-Hafidz al-Iraqi berkata :ini adalah hadits Shohih. Sebagaimana dinukil dari
Muhammad Nasiruddin al-Bany dalam Salsilah al-Hadits al-Shahih. Damsyik : al-Maktab al-Islamy tt, hal. 9.
Diriwayatkan oleh Abu Dawud (no 4282) dalam Sunan bab al-Mahdi, dan al-Tirmidzi berkata : Hadits ini adalah
Hasan Shohih. Dan Ibn Thaymiyah telah menshohihkannya dalam Minhaj al-Sunnah al-Nabawiyyah (4/211) dan
dihasankan isnadnya oleh al-Bany dalam Takhrij Ahadits al-Miskah.
Diriwayatkan oleh Muslim dalam Shoheh (no.2913) bab al-Fitan dan Imam Ahmad dalam Musnad (no. 3/37,
318,333).
Diriwayatkan oleh al-Hakim dalam al-Mustadrak (no. 4/577,558). Berkata al-Bany : Sanadnya Soheh dan
perawinya tsiqoh.. Dikutip dari Salsilah al-Hadits al-Shohihah, op.cit hal. 117.

pengusiran, sampailah akhirnya datang muncul sebuah kaum dari arah timur yang
membawa panji-panji hitam. Mereka meminta kebaikan (kekuasaan), namun tidak
diberi. Maka mereka berjuang sehingga meraih kemenangan. Maka merekapun diberi
kekuasaan yang sebelumnya mereka minta, namun mereka enggan menerimanya sampai
akhirnya mereka menyerahkannya kepada seorang laki-laki dari ahlul baytku. Ia akan
memenuhi bumi dengan keadilan setelah sebelumnya dipenuhi dengan kesewenangwenangan. Maka barangsiapa di antara kalian mendapati kaum tersebut, hendaklah ia
mendatangi dan bergabung dengan mereka, meski harus merangkak di atas salju. (HR.
Ibnu Majah)
Dan dalam lafal Al-Hakim: Maka barangsiapa di antara kalian atau anak cucu
kalian mendapati laki-laki tersebut, hendaklah ia mendatangi imam (pemimpin) ahlul
baytku, meski harus merangkak di atas salju. Karena sesungguhnya panji-panji tersebut
adalah panji-panji petunjuk yang mereka serahkan kepada seorang laki-laki dari ahlul
baytku, namanya seperti namaku, dan nama bapaknya seperti nama bapakku. Ia
berkuasa di bumi dan menenuhi bumi dengan ketentraman dan keadilan, setelah
sebelumnya dipenuhi dengan kesewenangan dan kezaliman.
Dari Al-Hasan bahwasanya Rasulullah saw menyebutkan berbagai bencana yang
akan menimpa ahlul bayt, kemudian beliau bersabda, Sehingga Allah mengutus panji
hitam dari timur. Barangsiapa menolongnya, niscaya ia akan ditolong Allah. Dan
barangsiapa yang menelantarkannya, niscaya ia akan ditelantarkan oleh Allah. Sehingga
mereka (para pembawa panji hitam) mendatangi seorang laki-laki yang namanya seperti
namaku (yaitu al-Mahdi). Ia akan memegang urusan mereka, maka Allah akan mendukung
dan memenangkannya. (HR. Nuaim)
Dari Tsauban bahwasanya Rasulullah saw bersabda: Akan berperang tiga orang di
sisi perbendaharaanmu (Kabah). Mereka semua adalah anak khalifah. Tetapi tak
seorangpun di antara mereka yang berhasil menguasainya. Kemudian muncullah panjipanji hitam dari arah timur, lantas mereka memerangi kamu dengan suatu
peperangan yang belum pernah dialami oleh kaum sebelummu. Kemudian Rasulullah saw
menyebutkan sesuatu yang aku tidak hafal, lalu bersabda: Maka jika kamu melihatnya,
berbaiatlah kepadanya walaupun dengan merangkak di atas salju. (HR. Ibnu Majah).
Dari Said bin Musayib bahwasanya Rasulullah bersabda, Akan keluar panji-panji
hitam dari timur milik Bani Abbas, kemudian bertahan selama rentang waktu yang
dikehendaki oleh Allah. Kemudian keluar panji-panji hitam yang kecil dari timur,
untuk memerangi seorang laki-laki keturunan Abu Sufyan dan pasukannya. (HR. Nuaim)
Dari Abdullah bin Harits bin Jaz Az-Zabidi, ia berkata: Rasulullah saw bersabda,
Dari arah timur akan keluar orang-orang yang akan melempengkan jalan kekuasaan AlMahdi.. (HR. Ibnu Majah dan Thabrani).
Dari Ali bin Abi Thalib, ia berkata, Nabi saw bersabda, Akan muncul seorang lakilaki dari (negeri-negeri) belakang sungai, yang disebut Harist bin Harrats. Pada bagian
depan pasukannya (dipimpin) seorang laki-laki yang disebut Manshur. Ia akan
memudahkan atau mengokohkan kekuasaan keluarga Muhammad, sebagaimana suku
Quraisy telah mengokohkan (kekuasaan) bagi Rasulullah. Maka setiap orang mukmin
wajib membantunya atau menyambut ajakannya. (HR. Abu Dawud)
Ali bin Abi Thalib berkata, Akan keluar panji-panji hitam yang memerangi Sufyani.
Di tengah mereka ada seorang pemuda dari Bani Hasyim, yang pada telapak tangan
kirinya ada khal. Pada bagian depan pasukannya ada seorang laki-laki dari Bani Hasyim
bernama Syuaib bin Shalih. Ia akan mengalahkan pasukan Sufyan. (R. Nuaaim)
Muhammad bin Al-Hanafiah berkata, Akan keluar panji-panji hitam milik Bani
Abbas. Setelah itu akan keluar dari Khurasan panji-panji lainnya yang berwarna hitam..
(R. Nuaim)

Kaab Al-Ahbar berkata, Jika seseorang telah menjadi penguasa Syam dan seorang
lainnya telah menjadi penguasa Mesir, maka penguasa Syam akan berperang dengan
penguasa Mesir. Pasukan Syam akan menawan beberapa suku Mesir. Setelah itu akan
muncul seorang laki-laki dari timur dengan membawa panji-panji hitam yang kecil. Ia
bergerak kearah penguasa Syam. Dialah yang akan memberikan ketaatan kepada AlMahdi. (R. Nuaim)
Dari Nafi bin Utbah, ia berkata: Rasulullah saw bersabda, Kalian (Al-Mahdi dan
pengikutnya) akan memerangi Jazirah Arab, maka Allah menaklukkannya untuk kalian.
Kemudian kalian akan memerangi bangsa Persia, maka Allah menaklukkannya untuk
kalian. Kemudian kalian akan memerangi bangsa Romawi, maka Allah menaklukkannya
untuk kalian. Kemudian kalian akan memerangi Dajjal, maka Allah-pun mengalahkannya
untuk kalian. (HR. Muslim)
Rasulullah saw bersabda: Akan berperang tiga orang di sisi perbendaharaanmu
(Kabah). Mereka semua adalah anak khalifah. Tetapi tak seorangpun di antara mereka
yang berhasil menguasainya. Kemudian muncullah panji-panji hitam dari arah timur,
lantas mereka memerangi kamu dengan suatu peperangan yang belum pernah dialami
oleh kaum sebelummu. Kemudian Rasulullah saw menyebutkan sesuatu yang aku tidak
hafal, lalu bersabda: Maka jika kamu melihatnya, berbaiatlah kepadanya walaupun
dengan merangkak di atas salju. (HR. Ibnu Majah).
Rasulullah saw bersabda: Jika pedang telah digunakan untuk memerangi umatku,
maka peperangan itu tidak akan dihentikan hingga hari kiamat. Kiamat tidak akan terjadi
sehingga beberapa kabilah dari umatku bergabung dengan orang-orang musyrik, dan
sehingga beberapa kabilah dari umatku menyembah berhala. (HR. Ahmad dll)
Dari Ibnu Umar bahwasanya Nabi saw bersabda: Sesungguhnya Islam bermula
dalam keadaan asing, dan kelak ia akan kembali asing sebagaimana dahulu ia bermula
dalam keadaan asing, dan sesungguhnya Islam akan kembali ke sarangnya di antara dua
masjid (masjid al-Haram di Makkah dan masjid al-Nabawi di Madinah) sebagaimana seekor
ular akan kembali ke lubang sarangnya. (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Amru bin Auf bahwasanya Rasulullah saw telah bersabda: Sesungguhnya
agama ini benar-benar akan kembali bersarang di bumi Hijaz (Mekah dan Madinah)
sebagaimana seekor ular akan kembali ke lubang sarangnya. Agama Islam bermula dalam
keadaan asing, dan kelak ia akan kembali asing sebagaimana dahulu ia bermula dalam
keadaan asing dan sesungguhnya Islam benar-benar akan menjadikan Hijaz sebagai
banteng perlindungan sebagaimana berlindungnya kambing gunung betina di puncak
gunung. (HR. Tarmizi)
Dari Ummu Salamah ra bahwasanya Rasulullah saw bersabda: Akan terjadi
persengketaan saat kematian seorang khalifah, lantas keluarlah seseorang dari penduduk
Madinah berlari menuju Mekah. Maka beberapa orang penduduk Mekah mendatanginya
dan mengeluarkannya, namun ia tidak suka. Mereka membaiatnya di antara rukun
(Kabah) dan maqam (Ibrahim). Lalu diberangkatkanlah sekelompok tentara dari Syam
untuk mengejarnya. Maka mereka ditelan bumi di daerah Baidaa, antara Mekah dan
Madinah. Maka ketika orang-orang melihat hal itu, tokoh-tokoh dari Syam dan orangorang mulia dari Iraq mendatanginya. Mereka membaiatnya di antara rukun (Kabah) dan
maqam (Ibrahim). Kemudian datang seseorang dari Quraisy; paman-paman (dari ibunya)
adalah bani Kalb (anjing). Ia memberangkatkan satu pasukan untuk menyerang mereka
(Al-Mahdi
dan
orang-orang
bersamanya)
namun
mereka
(Al-Mahdi)
dapat
mengalahkannya. Itulah pasukan Kalb. Dan merugilah orang yang tidak menyaksikan
ghanimah Kalb. Lalu harta dibagi-bagi dan diberlakukanlah sunnah Nabi saw mereka. Ia
(Al-Mahdi) akan menyiarkan Islam ke seluruh penjuru bumi. Ia akan menetap selama tujuh
tahun, lalu meninggal, dan iapun dishalati oleh kaum muslimin. (HR. Abu Dawud)

Dari Abu Hurairah ra bahwa Nabi saw bersabda: Seseorang yang dipanggil alSufyani akan keluar dari dalam Damaskus. Kebanyakan dari pengikutnya adalah dari
kabilah Kalb. Ia akan membunuh sehingga perut para wanita dibelah dan anak-anak
dibunuh, sehingga kabilah Qais bersatu untuk melawannya, dan ia pun membantai
mereka sampai kepada orang yang paling lemah dari mereka. Lantas seseorang dari ahlul
baytku keluar menuju Harrah. Kabarnya didengar oleh al-Sufiyani sehingga ia
memberangkatkan satu pasukan dari pasukannya. Pasukan ini dapat dikalahkan. Maka alSufiyani sendiri berangkat bersama pasukannya. Tatkala mereka sampai di Baidaa
merekapun ditelan bumi. Tidak ada seorangpun yang selamat kecuali orang yang
mengabarkan kejadian itu. (HR. Al-Hakim)
Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah saw bersabda, Kiamat tidak akan terjadi
sehingga umat Islam memerangi orang-orang Yahudi, lantas umat Islam membunuhi
mereka sehingga orang Yahudi bersembunyi di belakang batu dan pohon, namun batu dan
pohon itu berkata, Wahai Muslim, wahai hamba Allah, inilah orang Yahudi di belakangku,
kemarilah, lantas bunuhlah ia. Kecuali pohon Gharqad yang tidak mau memberitahukan,
karena ia merupakan pohon orang-orang Yahudi. (HR. Bukhari Muslim)
Dzi Mikhbar meriwayatkan dari Rasulullah saw, yang bersabda: Kalian akan
mengadakan perjanjian peradamaian dengan bangsa Romawi. Selama masa perjanjian
tersebut, kalian dan bangsa Romawi akane memerangi musuh bersama. Kalian akan
meraih kemenangan, mendapatkan harta rampasan perang yang cukup banyak, dan
kembali dengan selamat. Ketika kalian pulang dan sampai di padang sabana yang
berbukit-bukit, seorang prajurit Romawi mengangkat salib dan berteriak dengan
lantangnya berjayalah salib !!. Mendengar hal itu, seorang laki-laki dari barisan kaum
muslimin pun bangkit dan mematahkan kayu salib. Ketika itulah bangsa Romawi
membatalkan perjanjian perdamaian dan mempersiapkan kekuatan untuk memerangi
kalian. Mereka datang dengan membawa delapan puluh panji, dan masing-masing panji
berkekuatan dua belas ribu pasukan. (HR. Abu Dawud)
Yusair bin Jabir berkata: Tatkala angin mereha berhembus kencang di Kufah, ada
seorang laki-laki yang tidak mengerti sopan santun mendatangi Abdullah bin Masud,
seraya berkata: Wahai Abdullah bin Masud, kiamat telah terjadi !!. Abdullah bin Masud
yang semula bersandar pun terkejut, lalu duduk dan berkata: Sesungguhnya kiamat tidak
akan terjadi sehingga tiba suatu masa, pada saat itu harta warisan tidak lagi dibagi-bagi,
dan manusia tidak bergembira manakala mendapat harta rampasan perang. Ibnu Masud
lantas menunjuk dengan tangannya kearah Syam, dan kembali melanjutkan jawabannya,
Di sana akan berkumpul musuh yang bersatu untuk memerangi umat Islam, dan umat
Islam pun bersatu untuk menghadapi mereka. Saya (Yusair bin Jabir) bertanya, Apakah
yang anda maksudkan adalah bangsa Romawi ? Ibnu Masud menjawab: Ya benar, dan
dalam pertempuran itu akan terjadi pertarungan sengit.. Maka pada hari keempat,
kaum muslimin yang tersisa maju ke medan pertempuran dengan ganas, sehingga
akhirnya Allah mengalahkan bangsa Romawi. Pasukan Romawi terbunuh dalam jumlah
yang sangat banyak yang belum pernah dialami sebelumnya.. dalam suasana seperti
itu, seorang penyeru meneriakkan bahwa Dajjal telah menguasai keluarga mereka.
Merekapun melemparkan segala rampasan perang yang masih mereka genggam, dan
segera bergegas untuk memerangi Dajjal. Mereka mengirim sepuluh orang prajurit
berkuda sebagai pasukan mata-mata terdepan. Rasulullah saw bersabda: Sungguh aku
mengenal nama-nama mereka, nama-nama bapak mereka, dan bahkan warna kuda-kuda
mereka. Mereka pada waktu itu adalah sebaik-baik prajurit berkuda di muka bumi. (HR.
Muslim)
Dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Rasulullah saw bersabda: Tidak akan terjadi
kiamat sehingga bangsa Romawi sampai di Amaq atau Dabiq. Kedatangan mereka akan

dihadapi oleh sebuah pasukan (muslimin) yang keluar dari sebuah kota Madinah yang
merupakan penduduk bumi yang terbaik pada masa itu. Maka terjadilah pertempuran
antara kedua pasukan itu. Sepertiga pasukan Islam akan melarikan diri, maka Allah tidak
akan mengampuni mereka selama-lamanya. Sepertiga pasukan Islam akan terbunuh, dan
mereka adalah sebaik-baik orang yang mati syahid di hadapan Allah. Sepertiga pasukan
Islam lainnya memenangkan peperangan, tanpa mendapatkan fitnah sedikitpun
selamanya. Kemudian mereka menaklukkan kota Konstantinopel. Tatkala mereka
sampai di Syam, barulah Dajal muncul. Ketika mereka tengah mempersiapkan diri untuk
berperang dan merapikan barisan, tiba-tiba datang waktu shalat. Pada saat itulah Nabi Isa
bin Maryam turun. Ia memimpin mereka.. Allah membunuhnya (Dajal) melalui
perantaraan tangan Isa, sehingga Isa menunjukkan kepada kaum muslimin darah musuh
Allah itu yang masih segar menempel di ujung tombaknya. (HR. Muslim)
Dari Jabir bin Abdullah berkata: Saya mendengar Nabi saw bersabda: Akan senantiasa
ada satu kelompok dari umatku yang berperang di atas kebenaran sampai hari kiamat.
Maka pada saat itu Nabi Isa bin Maryam turun. Pemimpin kelompok tersebut (Al-Mahdi)
berkata kepada Nabi Isa, kemarilah, andalah yang berhak mengimami kami shalat.
Namun Nabi Isa menjawab, Tidak. Sebagian kalian adalah pemimpin atas sebagian yang
lain, sebagai bentuk pemuliaan Allah atas umat ini. (HR. Muslim).
Menurut keterangan beberapa hadits di atas, dapatlah disimpulkan bahwa Islam
akan bangkit kembali gemilang di akhir zaman setelah munculnya seorang pemimpin
besar dari keturunan Rasulullah yang bernama Muhammad bin Abdullah bergelar sebagai
Imam al-Mahdi al-Muntazar dengan pasukannya yang gagah perkasa dari bumi sebelah
timur yang membawa panji-panji hitam. Mereka akan menegakkan keagungan Islam
kembali sebagaimana di zaman para sahabat terdahulu dan menjadikannya sebagai satusatunya jalan keluar bagi problem dan krisis yang dihadapi masyarakat dunia modern,
yang akan menegakkan keadilan dan kemakmuran, yang akan membagi-bagikan harta
tanpa menghitungnya. Seluruh manusia akan merasa keadilan dan kemakmuran yang
dibawanya.
Walaupun ada yang menolak hadits-hadits al-Mahdi ini, seperti Ibn Khaldun
misalnya, namun banyak imam-imam dan ulama-ulama besar yang membenarkannya,
karena hadists-hadists tentang al-Mahdi adalah hadits mutawattir. Diantara yang
mensahehkan dan menghasankan hadits-hadits al-Mahdi yaitu: al-Imam Abu Dawud, alImam Tirmizi, al-Hafidz Abu Jafar al-Aqili, al-Imam al-Hasan bin Ali bin Khilaf Abu
Muhammad al-Barbahary, al-Imam Abu al-Hasan Ahmad bin Jafar al-Munady, al-Imam
Ibnu Hibban, al-Hafidz Abu al-Hasan Muhammad bin al-Husain al-Abari as-Sajzy, al-Imam
Abu Sulaiman al-Khataby, al-Imam Baihaqi, al-Qadhi Abu Bakar bin al-Arbi, al-Qadhi Iyad,
al-Imam al-Suhaily, al-Imam Abu Faraj al-Jauzy, al-Imam Ibnu Athir, al-Imam Qurthubi, alImam Ibn Thaimiyah, al-Imam al-Hafidz al-Dzahaby, al-Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyah, alHafidz Ibn Katsir, al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalany, al-Hafidz Suyuty, al-Allamah Ibn Hajar
al-Haithami, al-Allamah al-Barzanji, Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab, al-Allamah alQadhi al-Saukani dan lain-lainnya.7
Ulama dari kalangan Wahabi yang terkenal kehati-hatiannya dalam memelihara
ajaran salafpun mengakui tentang akan hadirnya al-Mahdi, sebagaimana dinyatakan oleh
Syaikh Abdul Aziz bin Baaz, Mufti Saudi Arabia yang berkata: Adapun pengingkaran
terhadap al-Mahdi al-Muntazar dengan segala yang berkaitan dengannya sebagaimana
yang difahami sebagian orang masa ini, maka pengingkaran itu adalah perkataan yang
bathil. Karena sesungguhnya hadists-hadists tentang keluarnya (al-Mahdi) diakhir zaman,
dan ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kemakmuran untuk menggantikan
7

Muhammad bin Ahmad bin Ismail, al-Mahdi Haqiqoh la Khurafah, Kaherah: al-Maktabah al-Tarbiyat al-Islamiyah,
1990. Hal. 59-62.

kerusakan, adalah hadists-hadists yang mutawattir dan sangat banyak serta diakui
sebagaimana telah disyahkan oleh kebanyakan Ulama, diantaranya Abul Hasan al-Aburi
as-Sajastani daripada Ulama kurun keempat, al-Allamah as-safarany, al-Allamah Syaukany
dan lain-lainnya. Dan hal ini seakan-akan telah ijma (sepakat) dari ahli ilmu. 8
Maka berdasarkan pada al-Quran dan al-Hadits serta pendapat para ulama
terkemuka, tidak diragukan bahwa Islam telah dijanjikan oleh Allah dan Rasul-Nya akan
mendapat kemenangan dan kejayaan sekali lagi di akhir zaman untuk membuktikan
kebenaran ajarannya. Dan janji Allah dan Rasul-Nya adalah sebenar-benarnya janji.
Sebagaimana ketika Rasulullah telah menjanjikan kemenangan ummatnya terhadap
Romawi, Persia dan Mesir. Termasuk menguasai Konstantinopel setelah ratusan tahun
zaman para sahabat di bawah kepemimpinan seorang Penguasa yang baik yang sangat
terkenal bernama Muhammad al-Fatih, dengan pasukan terbaik yang di dukung oleh
masyarakat terbaik pada zamannya. Demikian pula kemenangan Islam dan ummatnya di
akhir zaman adalah sebuah kebenaran yang pasti akan terjadi sebagaimana disebutkan
al-Quran dan al-Hadist.
Kemenangan gemilang ini tentu tidak akan datang dengan sendirinya, karena
bertentangan dengan akal sehat dan semangat agama Islam sendiri. Dahulu kemenangan
Rasulullah dan para sahabatnya juga melalui tahapan demi tahapan sesuai dengan
kemampuan mereka. Infrastruktur kemenangan dan kejayaan ini harus dipersiapkan
dengan matang dan sistematis oleh para pemimpin dan cendikiawan Islam sebagaimana
telah dicontohkan oleh Rasulullah dan para sahabatnya terdahulu. Generasi Islam pertama
telah mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan kemenangan mereka melalui
perjuangan dan pengorbanan yang luar biasa seriusnya sebagaimana disebutkan dalam
sejarah. Janji Allah dan Rasul-Nya adalah janji yang bersyarat, dan kemengan akan
diperoleh apabila Ummat memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Pemahaman
sebagian umat yang menunggu al-Mahdi dengan perbuatan statis adalah bertentangan
dengan ajaran Islam yang memerintahkan pengikutnya untuk berjuang dengan seluruh
daya upaya mereka. Kedatangan al-Mahdi sebagai pemimpin Islam di akhir zaman harus
disambut
dengan
persiapan-persiapan
matang,
menyempurnakan
pembinaan
infrastruktur masyarakat, terutama pemahaman dan pengamalan mereka pada Islam
harus sudah sesuai dengan kehendak ajaran Islam. Maka hal ini adalah tugas para
pemimpin dan intelektual Islam untuk mengarahkan dan membimbing umatnya agar
sesuai dengan ajaran yang dikehendaki Islam.
Sehubungan dengan kebangkitan kembali Islam, pemikir Islam Mesir, Sayyid Qutb
dalam buku terkenalnya al-Mustaqbal li hadza al-Dien, dengan tegas menyatakan masa
depan hanyalah milik Islam, artinya bahwa Islam dengan peradaban Ilahiyahnya pasti
akan memenangkan pertarungan antar peradaban yang tengah berlangsung sebagaimana
dinyatakan Huntington dalam The Clash of Civilizations. Atau apa yang dikatakan
intelektual besar Barat, George Bernard Shaw, "the future religion for educated, cultured
and enlightened people will be Islam". Agama masa depan bagi kaum terdidik, berbudaya
dan tercerahkan hanyalah Islam. Karena peradaban Sekuler dengan segala produk
Materialisme yang dikembangkan Barat akan mencapai titik jenuh, karena produk
peradaban yang dikembangkannya justru telah mendorong penghancuran alam semesta
dan pemusnahan kehidupan umat manusia dengan berbagai konflik, perang, kerusakan
serta paradok yang ditimbulkannya sebagaimana disebutkan banyak penelitian. 9
8

Dikutip dari Jaridah Ukadz, 18 Muharram 1400.


Masalah ini banyak mendapat sorotan para intelektual Islam, lihat misalnya: Prof. Ismail Faruqi dalam Islamization of
Knowledge, Dr. Yusuf al-Qardhawi dalam Aina al-Khalal, Prof. Muhammad Qutb dalam Jahiliya al-Qorn al-Isyrien, Prof. Said
Hawwa dalam Durus fi al-Amal al-Islami. Prof. Fazlur Rahman dalam Islam and Modernity, Prof. Sayyid Hossein Nashr dalam
Islam and The Plight of Modern Man, Ziauddin Sardar dalam The Future of Muslim Civilization, dan lain-lainnya.
9

Kebangkitan Islam pertama pada zaman Rasulullah dan para sahabat sebagaimana
yang kita baca dalam sejarah mendapat dukungan pertama dari kalangan keluarga beliau
dari Bani Hasyim, kemudian mendapat dukungan dari suku Quraisy dan selanjutnya
berbondong-bondong bangsa Arab masuk Islam dan menyebarkannya ke seluruh penjuru
dunia. Maka demikian pula halnya dengan kebangkitan Islam di akhir zaman. Akan bangkit
sebuah bangsa muslim masa kini dengan segala potensi dan keutamaannya menjadi
bangsa yang dipilih Allah SWT untuk menyelamatkan umat manusia dari angkara musuhmusuh-Nya yang menegakkan tradisi Nabi Muhammad dan para sahabatnya. Bangsa
manakah yang akan mendapat kesempatan emas ini untuk mendukung kepemimpinan
Imam Mahdi dan gerakannya dalam membangkitkan Islam sebagai pemimpin peradaban
dunia di akhir zaman sebagaimana dijanjikan Allah dan Rasul-Nya.
Sebagaimana diuraikan dalam hadits-hadits terdahulu, disebutkan bahwa Imam
Mahdi akan mendapat dukungan utama sebuah bangsa dari Timur (kaum min masyrik)
yang membawa panji-panji hitam (ashabu raayu al-Saud). Ketika Nabi Muhammad saw
menyampaikan hadits tersebut, beliau sedang bearada di Madinah Jazirah Arabia. Maka
artinya, bangsa tersebut berasal dari sebelah timurnya Madinah. Dan tentu jika dilihat
arah timur, maka akan kelihatan beberapa kaum, seperti Yaman dan Oman atau terus
melintasi Samudera Hindia akan bertemu dengan bangsa-bangsa Timur Jauh yang kini
dikenal dengan bangsa Indonesia.
Sehubungan dengan masalah ini, ketika menganalisis kaum muslimin di belahan
dunia manakah yang akan mempelopori kebangkitan Islam masa depan, tokoh Islam AlJazair, Malik Ben Nabi menyatakan setelah berakhirnya perang dunia kedua pusat
peradaban dunia Islam bukan lagi berada di Makkah, Mesir, Baghdad, Andalusia ataupun
negara Timur Tengah lainnya, akan tetapi akan berpindah ke Indonesia. Dengan teorinya
ini kemudian Ben Nabi dalam bukunya al-Fikr Commenwelt Islamy mengusulkan
terbentuknya sebuah gerakan yang diusulkannya bernama "Persemakmuran Islam"
(Commenwelt Islamy).10
Cendekiawan Muslim yang terkenal dengan ide-ide pembaruannya, Prof.
Fazlurrahman, berkesimpulan bahwa kebangkitan kembali dunia Islam untuk memimpin
peradaban akan dimotori oleh salah satu dari dua bangsa muslim terbesar saat ini, yaitu
bangsa Turki ataupun bangsa Melayu di Asia Tenggara. Namun menurut analisis yang lebih
konprehensif, bangsa Melayu Nusantaralah yang memiliki peluang yang lebih besar, sebab
proses Islamisasi yang berkelanjutan dan mendapat sambutan diseluruh lini kehidupan,
yang dimotori oleh berbagai pihak, baik cendekiawan, politisi, usahawan, pemuda sampai
kepada petinggi militer. Hal ini jauh lebih maju dan berpotensi jika dibandingkan dengan
bangsa Turki yang masih terkungkung sekulerisme peninggalan rezim Mustafa Kamal Atta
Turk.
Prof Ismail R. Faruqi, telah membuat penelitian tentang bangsa-bangsa Nusantara,
kemudian menyimpulkan dengan tepat siapa mereka dengan kalimat singkat "One of the
oldest and bloodiest struggle of the Muslims have waged against ChristianColonialist aggression". Tidak diragukan bangsa ini adalah bangsa yang paling tertua
dan paling berdarah diantara bangsa Muslim dalam menentang kolonialis dan imprialisme,
sebagaimana perjuangan Kerajaan Pasai yang dilanjutkan Kerajaan Aceh Darussalam
dalam menentang kolonialis Portugis.
Prof. Naquib Al-Attas, salah seorang cendekiawan Muslim terkemuka yang berasal
dari Nusantara dan bermukim di Malaysia adalah salah seorang yang telah membuktikan
kebesaran dan keagungan intelektualitas yang dikembangkan oleh generasi Melayu
Nusantara. Prof. Naquib telah mengasaskan pilar-pilar kebangkitan intelektualitas dunia
10

Selanjutnya lihat: Hilmy Bakar Almascaty, Ummah Melayu: Kuasa Baru Dunia Abad 21, Kuala Lumpur: Berita Publ., 1994.

Islam dengan ide-idenya yang telah mendunia seperti de-sekularisasi ataupun dewesternisasi pengetahuan yang berkembang pada dunia modern.
Alvin Toffler, seorang intelektual dan peramal Barat yang terkenal dengan karyakarya agungnya seperti Future Shock, The Third Wave dan Power Shif pada 8 Januari
1993 di hadapan para pakar Institut Kepahaman Islam Malaysia (IKIM) telah berkata: "the
centre of Islam will move the Middle East, it's original and traditional locality, to
this place (Malaysia and Indonesia). Pusat peradaban Islam akan berubah dari Timur
Tengah, tempat asal dan tradisinya, menuju ke tempat ini (Malaysia dan Indonesia).
Pada tahun 1994, saya telah menerbitkan sebuah buku yang menjadi best seller di
Malaysia berjudul Ummah Melayu: Kuasa Baru Dunia Abad 21. Buku ini membahas
segala potensi yang dimiliki oleh bangsa Melayu Nusantara untuk menjadi pelopor dan
motor kebangkitan peradaban Islam, yang akan menjadi alternatif terhadap kepincangan
peradaban dunia modern yang dianut Barat sekuler.
Pada tahun 1997, Dato Sri Anwar Ibrahim, Wakil Perdana Menteri Malaysia
meluncurkan buku yang terkenal dengan judul Asian Renaissance, yang memberikan
sebuah wacana tentang kebangkitan negara-negara Asia sebagai kekuatan baru dunia,
yang akan menjadi mitra sejajar dari Barat yang telah menganggap dirinya sebagai
pengatur dunia. Data-data yang disampaikan Anwar serta ramalannya kini telah terbukti
dengan bangkitnya Cina dan India sebagai kekuatan ekonomi baru dunia kontemporer.
Pada tahun 2006, Prof. Azyumardi Azra, Guru Besar Sejarah Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah, telah meluncurkan buku berjudul Renaisan Islam Asia Tenggara yang
memberikan hujjah terkini tentang tengah berlangsungnya proses kebangkitan Islam di
Asia Tenggara, tentu dengan Indonesia sebagai poros utamanya. Renaisan yang
disampaikan Prof. Azra utamanya berdasarkan kepada kesadaran kaum Muslimin atas
ajaran agamanya.
Beberapa analisis yang dikemukakan di atas menyimpulkan bahwa wilayah di
kawasan Asia Tenggara, yang digerakkan oleh bangsa Indonesia Raya sebagai kelompok
mayoritas Muslim di seluruh dunia dengan segala potensi yang mereka miliki akan
menjadi penggerak dan pelopor kebangkitan peradaban Islam yang akan berujung pada
tegaknya sebuah tata dunia baru yang adil dan makmur berdasarkan ajaran Islam.
Analisis ini diperkuat dengan keadaan terkini. Sementara bangsa-bangsa kaum
muslimin di seluruh penjuru dunia yang terus bergolak di bawah kepemimpinan para
diktator, maka dengan segala kelebihan dan kekurangannya, bangsa Muslim Indonesia
yang jumlahnya terbesar di dunia adalah di antara yang memiliki pertumbuhan ekonomi
terbaik dan memiliki sumber daya alam yang kaya raya serta di dukung sumber daya
manusia yang berlimpah yang diakui dunia kualitasnya. Bertaburnya peraih juara
olimpiade pengetahuan, fisika, matematika dan lainnya membuktikan kualitas terpendam
generasi muda bangsa Indonesia. Demikian pula dengan mulai maraknya para penghafal
al-Quran cilik yang mengangumkan dunia. Bangsa muslim Indonesia adalah penemu
sistem pembelajaran al-Quran terbaik yang dikenal dengan metode Iqra yang kini
dipergunakan dunia, termasuk dunia Arab tempat diturunkannya al-Quran. Di Indonesia
pula telah dikembangkan metode penghafalan al-Quran tercepat yang diakui dunia.
Pengembangan teknologi dan pengetahuan dalam semua bidangnya (ingat: bangsa
Indonesia adalah bangsa muslim yang berhasil membuat pesawat sendiri) yang
digerakkan generasi mudanya yang gigih akan mengantarkan bangsa Indonesia sebagai
bangsa besar dan maju. Akan bangkit menjadi salah satu kekuatan baru dunia dan
sebagai penggerak kebangkitan kaum muslimin, sebagaimana diramalkan Malik Ben Nabi
dan lainnya.
Ada yang berpendapat bahwa kaum dari Timur yang dimaksud hadits adalah
kelompoknya, seperti yang diyakini pengikut Salafi bahwa kaum pembela Imam Mahdi itu

adalah bangsa Arab (bangsa Saudi penguasa Mekkah dan Madinah) yang sekarang yang
tinggal di Jazirah Arabia. Atau pendapat dari kalangan Syiah di Persia (Iran) yang
menyakini merekalah bangsa yang disebutkan hadits tersebut. Telah muncul juga
pendapat bahwa kaum dari Timur itu adalah sekelompok Mujahidin yang tengah berjihad
di Afghanistan ataupun gerakan Al-Qaidah yang didirikan Usamah bin Ladin yang telah
melahirkan berbagai gerakan jihad, dan terakhir telah memproklamasikan berdirinya
Khalifah Islamiyah di Irak, Syuriah dan sekitarnya di bawah pimpinan Abu Bakar AlBaghdadi dengan panji-panji hitamnya.
Jika kita kembali kepada pemahaman hadits-hadits di atas tentang kaum dari Timur,
terutama hadits riwayat Imam Muslim dari Nafi bin Utbah, ia berkata: Rasulullah saw
bersabda, Kalian (Al-Mahdi dan pengikutnya) akan memerangi Jazirah Arab, maka Allah
menaklukkannya untuk kalian. Kemudian kalian akan memerangi bangsa Persia, maka
Allah menaklukkannya untuk kalian. Kemudian kalian akan memerangi bangsa Romawi,
maka Allah menaklukkannya untuk kalian. Kemudian kalian akan memerangi Dajjal, maka
Allah-pun mengalahkannya untuk kalian. Ataupun hadits riwayat Ibnu Majah: Kemudian

muncullah panji-panji hitam dari arah timur, lantas mereka memerangi kamu
dengan suatu peperangan yang belum pernah dialami oleh kaum sebelummu.

Dari uraian di atas, maka jelaslah yang dimaksudkan sebagai kaum dari Timur yang
akan menjadi pengikut utama Imam Mahdi bukanlah Bangsa Arab di Jazirah Arabia dan
bukan pula di Persia, karena mereka adalah bangsa-bangsa yang akan diperangi oleh
Imam Mahdi dan pengikutnya akibat penyimpangan atau kedurhakaan mereka. Dalam hal
ini, Sayyidina Ali ra pernah menyebutkan: ada dua jenis golongan yang akan binasa
karenaku, pertama mereka yang terlalu mencintaiku dan mereka yang terlalu
membenciku. Karena kedua bangsa itu Arab (Wahhabi) dan Persia (Syiah) memiliki
pemahaman yang berbeda dengan kelompok mayoritas kaum muslimin, terutama para
pendukung Imam al-Mahdi yang memiliki ciri khasnya. Sementara umat Islam bangsa
Indonesia adalah bangsa Timur yang mayoritas moderat dalam pemahamannya terhadap
Sunnah Rasul serta mencintai dengan pemahaman dan kewajaran keturunan Rasulullah
(ahl al-Bayt) yang juga keturunan Sayyidina Ali ra asal dari pemimpin akhir zaman, Imam
al-Mahdi Muhammad bin Abdullah kelak. Pemahaman mereka, seperti yang ditunjukkan
organisasi besar seperti NU dan Muhammadiyah yang berbeda dengan pengikut fanatik
Wahabi di Saudi Arabia maupun pengikut Syiah di Persia. Insya Allah dalam pembahasan
penulis akan membuktikan bahwa bahwa Bangsa Indonesia memiliki fondasi pemahaman
keislaman terbaik yang akan mengantarkannya sebagai pengikut setia Imam Mahdi.

Hilmy Bakar Almascaty adalah seorang pendakwah, penulis, peneliti, aktivis kemanusiaan,
pengusaha dan sejak tahun 1983 menjadi pelatih pengembangan sumber daya manusia
berasaskan Islam di Asia Tenggara. Pendiri dan Presiden Al-Hilal Group Internasional.
Pernah menjabat sebagai: Pendiri dan Presiden Institut Sodagar Nusantara (ISNA) Kuala
Lumpur (2013), Pendiri Warta Merah Putih (2012), Penasihat Timses Pusat Partai Aceh (2012),
Konsultan Investasi Stategis Pemerintah Aceh (2010-2012), Kordinator Pembangunan Masjid
Agung Banda Aceh dan Rekonstruksi IAIN Aceh (2005-2009), Direktur Nasional Lembaga
Kemanusiaan Hilal Merah (2003-2009), Kordinator Aliansi Peduli Aktivis (2005-2006), Panglima
Operasi Kemanusiaan Ormas Islam di Aceh (2004-2005), Ketua DPP Front Pembela Islam
(2004-2005), Wakil Ketua PP Al-Irsyad Al-Islamiyyah (2002-2005), Kordinator Nasional
Mudzakarah Ulama, Habaib dan Cendekiawan Muslim (2002-2006), Ketua Persaudaraan
Pekerja Muslim (2000-2003), Direktur R&D Universitas Islam Azzahra (2005-2006), Anggota

Pleno Partai Bulan Bintang (2002-2003), Bendahara Umum Partai Daulat Rakyat (1998-2000),
Preskom Madani Group (1999-2004), Pendiri dan Deputy Presiden Intelektual Muda Muslim Asia
Tenggara (1995-1997), Profesional Senior di beberapa Perusahaan Multinasional Malaysia dan
beberapa jabatan dan konsultan di swasta dan pemerintah (19951998), Ketua Umum Yayasan
Islam An-Nur (19861991). Pernah juga aktiv di beberapa organisasi seperti: Pelajar Islam
Indonesia (PII) (1982-19884), Pemuda Masjid BKPMI (1984-1985), Gerakan Mujahidin Asia
Tenggara (1985-1991), Persekutuan Pelajar Islam Asia Tenggara (1991-1993), Jamaah Arqam
Internasional (1989-1993) dan Gerakan Mujahidin Nusantara (1997-1999).
Lahir di Mataram NTB pada 01 Agustus 1966. Mendapat Pendidikan di Madrasah Diniyah
dan SD Kristen Jayapura-Papua (1974), Madrasah Tsanawiyah Mataram NTB (1979), Madrasah
Aliyah Jogyakarta (1982), Islamic College Malaysia (Mahad Al-Dakwah) (1985), Pasca Sarjana
Fakultas Pentadbiran Perniagaan (MBA) Universiti Kebangsaan Malaysia (1994), Doktor
Administrasi Bisnis (DBA), Institute of Management Studies-American University (1997),
Program Doktor Falsafah (Ph.D) bidang Sejarah Melayu pada Institutut Tamadun Melayu
Antarabangsa (ATMA) Universiti Kebangsaan Malaysia (2007), Program Advant Studies
setingkat Post Doktoral bidang Peradaban Islam di CASIS-Universiti Teknologi Malaysia (2012).
Menulis Risalah: Problematika Umat Islam Indonesia (Furqon Press, Yogya-1983), Studi
Kritis Terhadap Idiologi Pancasila di Zaman Soeharto (Tanpa Penerbit, Yogya-1983), Risalah
Panduan Jihad (Annur, 1987).
Menulis buku: Ummah Melayu Kuasa Baru Abad 21 (Berita
Publ. Malaysia-1994), Generasi Penyelamat Ummah (Berita Publ. Malaysia-1995), Panduan
Jihad untuk Aktivis Islam (GIP-JKT, 2001), Membangun Kembali Sistem Pendidikan Kaum
Muslimin (Azzahra Press, 2002). Aceh Renaissance (Unimal Press, 2013), Rekonstruksi Sejarah
Aceh (Unimal Press, 2013), Prasyarat Kebangkitan Islam Nusantara (Unimal Press, 2013). Dan
20 buku lainnya di web: www.scribd.com/hilmy bakar
Menulis di berbagai koran dan majalah nasional dan regional, terutama Malaysia.
Menjadi nara sumber di berbagai seminar/konferensi nasional dan regional. Pernah
diwawancarai media masa lokal dan internasional seperti CNN, BBC, CNBC, Al-Jazeera, Spain
TV, La Monde, The Washington Post, Newsweek dll. Pada November 2001 majalah internasional
ASIAWEEK meletakkannya sebagai cover (sampul depan) dan menjuluki sebagai tokoh
jembatan Moderat Islam dengan Radikal Islam di Asia Tenggara.

You might also like