Professional Documents
Culture Documents
POSTNATAL CARE
A. Definisi
Post partum atau periode pascapartum adalah masa 6 minggu sejak
bayi lahir sampai organ-organ reproduksi kembali ke keadaan normal
sebelum hamil. Periode ini disebut puerperium atau trimester keempat
kehamilan (Bobak, 2005).
B. Masa Nifas Dibagi Dalam 3 Periode :
1. Puerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu setelah diperbolehkan
berdiri dan berjalan-jalan. Dalam agama islam, dianggap telah bersih
dan boleh bekerja setelah 40 hari.
2. Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat
genetalia yang lamanya 6-8 minggu.
3. Reumate puerperium yaitu waktu yang diperluakn untuk pulih dan
sehat sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan
mempunyai
komplikasi.
Waktu
untuk
sehat
sempurna
bisa
Berat uterus
Bayi lahir
Plasenta lahir
1 minggu
Setinggi pusat
2 jari bawah pusat
Pertengahan pusat
simpfisis
Tidak teraba diatas
simfisis
Bertambah kecil
Sebesar normal
1000 gram
750 gram
500 gram
2 minggu
6 minggu
8 minggu
Penurunan
kadar
estrogen
350 gram
50 gram
30 gram
dan
progesteron
2) Kontraksi
Kontraksi uterus meningkat secara bermakna setelah
bayi lahir. Hal ini terjadi karena :
a) Diduga terjadi sebagai respon terhadap penurunan volume
intrauterin yang sangat besar.
b) Kompresi pembuluh darah intramiometrium.
c) Hormon oksitosin yang dilepas dari kelenjar hipofise
memperkuat pembuluh darah dan membantu hemostasis.
Selama 1-2 jam pertama pascapartum intensitas
kontraksi uterus bisa berkurang dan menjadi tidak teratur.
Untuk mempertahankan kontraksi uterus maka :
a) Injeksi
oksitosin
(pitosin)
secara
intravena
atau
lahir, jumlah cairan yang keluar dari uterus tidak boleh lebih
dari jumlah maksimal yang keluar selama menstruasi.
Type lokia, antara lain :
a) Lokia rubra; mengadung darah dan desidua serta debris
trofoblastik yang berlangsung 2-3 hari pertama.
b) Lokia serosa; keluar berwarna merah muda sampai
kecoklatan, terjadi dari 3 samapai 10 hari setelah kelahiran.
Setelah 10 hari bayi lahir, warnanya menjadi kuning sampai
putih.
c) Lokia alba; mengandung leokosit, desidua, sel-sel epitel,
mukus, serum dan bakteri. Lokia alba bisa bertahan selama
2-6 minggu setelah bayi lahir.
d) Lokia purulenta; terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah
berbau busuk.
e) Lokia statis; Lokia tidak lancar keluarnya
Lokia rubra yang menetap selama pada awal periode
pascapartum menunjukkan perdarahan lanjut sebagai akibat
fragmen plasenta yang tertinggal. Lokia serosa dan alba yang
berlanjut bisa menandakan endometritis, terutama jika disertai
demam, rasa sakit, atau nyeri tekan pada abdomen, bau tidak
sedap menandakan infeksi.
b. Serviks
Serviks
menjadi
lunak
setela
persalinan.
18
jam
3. Abdomen
Perubahan abdomen setelah melahirkan, antara lain :
Perubahan
Keterangan
4. Sistem Urinarius
Perubahan hormon steroid yang tinggi selama masa kehamilan
akan menurun setelah wanita melahirkan. Fungsi ginjal kembali
normal setalah satu bulan pascapartum. Pada sebagian kecil wanita,
dilatasi traktus urinarius menetapa sampai 3 bulan.
a. Komponen Urin
Glikosuria akan menghilang, Laktosuria (+) pada Ibu
menyusui merupakan hal yang normal. BUN (Blood Urea Nitrogen),
yang meningkat selama pascapartum akibat dari otolisis uterus
yang berinvolusi. Proteinuria ringan (+1) selama 1-2 hari setelah
pascapartum diakibatkan pemecahan berlebihan protein di dalam
sel uterus. Asetonuria bisa terjadi pada wanita yang tidak
mengalami komplikasi persalinan atau setelah suatu persalinan
yang lama disertai dehirasi.
b. Diuerisis Pascapartum
Dalam 12 jam sampai 3 hari pascapartum, Ibu mulai
membuang kelebihan cairan yang tertimbun di jaringan selama
hamil. Kehilangan cairan melalui keringan dan peningkatan jumlah
urine menyebabkan penurunan berat badan sekitar 2,5 kg selama
pascapartum.
c. Uretra dan Kandung Kemih
Trauma uretra dan kandung kemih bisa terjadi saat
persalinan sewaktu bayi melewati jalan lahir. Dinding kandung
kemih dapat mengalami hiperemis, edema, seringkali disertai
daerah-daerah kecil hemoragi, dan distensi. Pengosongan kandung
analgesia
dan
anastesia
bisa
memperlambat
dramatis
dan
cepat.
Respon
wanita
dalam
neurologis
selama
puerperium
merupakan
10
2. Psikologis ayah :
Tergantung keterlibatan selama proses kelahiran berlangsung.
Biasanya ayah merasa lelah dan ingin selalu dekat dengan istri dan
anaknya. Bila ada masalah dengan bayinya dan harus dirawat
terpisah dengan ibunya, maka ayah merupakan sumber informasi
bagi ibu mengenai anaknya. Dalam hal ini ayah sering merasa
khawatir tentang keadaan istri dan anaknya.
Ayah juga dapat mengalami post partum blue karena masalah
keuangan keluarga, merasa tidak yakin akan kemampuannya
sebagai orang tua dan kesulitan beradaptasi terhadap perubahan
hubungan dengan istrinya.
3. Psikologi keluarga :
Kehadiran bayi yang baru lahir di dalam keluarga menimbulkan
adanya perubahan-perubahan paeran dan hubungan di dalam
11
untuk
mempersiapkan
ibu
sebelum
melahirkan.
4. Cara adaptasi Sibling :
Telepon
12
uretra ditekan oleh kepala janin dalam spasme ototiritasi spingter ani
selama persalinan. Juga karena adanya edema kandung kemih yang
terjadi selama perslinan. Bila kandung kemih penuh dan wanita hamil
sulit kencing, sebaiknya dilakukan kateterisasi
4. Defekasi, buang air besar harus dilakukan setelah 3-4 hari setelah
persalinan bila masih sulit BAB dan terjadi konstipasi apalagi berak
keras, dapat diberikan obat pencahar peroral atau perrektal, jika
belum bisa dilakukan klisma.
5. Perawatan payudara, dilakukan sejak wanita hamil supaya puting
susu lemah tidak keras dan kering sebagai persiapan untuk menyusui
bayinya. Bila bayinya meninggal laktasi harus dihentikan dengan :
a. Membebat payudara
b. Memberi obat estrogen untuk sekresi LH, seperti tablet lynoral
dan parlodel.
6. Laktasi untuk menghadapi masa laktasi (menyusui) sejak dari
kehamilan.
7. Cuti hamil dan bersalin, menurut UU bagi wanita pekerja berhak
mengambil cuti hamil dan bersalin selama 3 bulan, 1 bulan sebelum
bersalin dan 2 bulan setelah besalin
8. Pemeriksaan pasca persalinan:
Pemeriksaan umum : TD, nadi, keluhan dan sebagainya;
keadaan umum : suhu badan, selera makan dan lain-lain; payudara :
ASI, puting susu; dinding perut : perineum, kandung kemih dan
rektum; sekret yang keluar : Lokia, flour albus; kedaaan alat-alat
kandungan
9. Nasehat untuk ibu post partum
Fisioterapi postnatal sangat baik bila diberikan, sebaiknya bayi
disusui, kerjakan gimnastik setelah bersalin, melakukan KB untuk
menjarankan anak, bawalah bayi anda untuk memproleh imunisasi.
G. Komplikasi Pospartum
1. Perdarahan
13
Aktivitas istirahat
Insomnia mungkin teramati
Sirkulasi
Episode diaforetik lebih sering terjadi pada malam hari
Integritas ego
Peka rangsang, takut menangis (post partum blues sering terlihat
kira-kira 3 hari setelah melahirkan
Eliminasi
Diuresis diantara hari ke-2 dan hari ke-5
Makanan / cairan
Kehilangan nafsu makan mungkin dikeluhkan kira-kira hari ke-3
Nyeri / ketidak-nyamanan
14
Seksualitas
Uterus 1 cm diatas umbilikus pada 12 jam setelah kelahiran
menurun kira-kira 1 lebar jari setiap harinya.
Lochia rubra berlanjut sampai hari ke-2 & 3 berlanjut menjadi
lochia serosa dengan aliran tergantung pada posisi (misal ;
rukemben, versus ambulsi berdiri) dan aktivitas (misalnya
menyusui)
Payudara memproduksi kolostrum 48 jam pertama, berlanjut
pada susu matur, biasanya pada hari ke-3, mungkin lebih dini,
tergantung kapan menyusui dimulai
I. Prioritas Keperawatan
1. Meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan umum
2. Mencegah komplikasi
3. Mendukung ikatan keluarga
4. Memberikan informasi dan pedoman antisipasi
Tujuan pulang :
1. Kebutuhan fisiologis / psikologis dipenuhi
2. Komplikasi dicegah / teratasi
3. Ikatan keluarga dimulai
4. Kebutuhan pasca partum dipahami
Diagnosa Keperawatan:
1) Nyeri (akut)
- Dapat dihubungkan dengan trauma mekanis, ecioma/pembesaran
jaringan atau distensi, efek hormonal.
- Kemungkinan dibuktikan oleh : melaporkan kram (after pain), sakit
kepala, ketidak-nyamanan perineal, dan nyeri tekan payudara,
perilaku melindungi/distraksi, wajah menunjukkan nyeri.
15
untuk
mengatasi
ketidak-nyamanan
dengan
tepat.
Meningkatkan
sirkulasi
pada
perineum,
meningkatkan
16
usia
gestasi
bayi,
17
tingkat
dukungan
dan
tinjau
ulang
teknik-teknik
menyusui,
18
anastesi, tromboembolisme
Kemungkinan dibuktikan oleh : (tidak dapat diterapkan, adanya
Berikan kaos kaki penyokong atau balutan elastis untuk kaki bila
risiko-risiko ada atau gejala-gejala flebitis ada.
R/ menurunkan statis vena melalui aliran balik vena
19
Hasil yang diharapkan klien akan : mendemonstrasikan teknikteknik untuk menurunkan risiko atau menaikkan penyembuhan,
menunjukkan luka yang bebas dari drainase purulen. Bebas dari
infeksi, tidak febris dan mempunyai aliran lochia dan karakter
normal.
antenatal, perhatikan
frekuensi
20
21
22
DAFTAR PUSTAKA
23