You are on page 1of 22

TUGAS MATA KULIAH

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK

Dosen : Drs. Tri Kuntoro Priyambodo, M.Sc

Oleh

Muhammad Diponegoro

13/356010/PPA/04380

Elizabeth Paskahlia Gunawan

13/356429/PPA/04405

Fadli Tamrin

13/356464/PPA/04427

PROGRAM S2 ILMU KOMPUTER


JURUSAN ILMU KOMPUTER DAN ELEKTRONIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2013

DAFTAR ISI
1.

INTRODUCTION.................................................................................................................1
1.1 SCOPE .......................................................................................................................1
1.2 ESTIMASI ..................................................................................................................1
1.2.1ESTIMASI BIAYA .................................................................................................1
1.2.2ESTIMASI WAKTU ..............................................................................................1
1.2.3ESTIMASI SUMBER DAYA ...................................................................................1
1.3 FRAMEWORK ............................................................................................................1
1.4 BREAKDOWN FUNCTIONAL ........................................................................................2
1.5 WORKFLOW ..............................................................................................................3
1.6 RISK MANAGEMENT ..................................................................................................3

ANALISIS .........................................................................................................................4
2.1 PROFIL RUMAH SAKIT ................................................................................................4
2.2 STRUKTUR ORGANISASI .............................................................................................4
2.3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN ...............................................................5
2.4 BUSINESS PROSES REQUIREMENT ..............................................................................6
2.5 BUSINESS RULE..........................................................................................................7
2.6 PEMODELAN PROSES .................................................................................................8
2.6.1ENTITY-RELATIONSHIP DIAGRAM .......................................................................8
2.6.2DATA FLOW DIAGRAM .......................................................................................9
2.7 DATA DICTIONARY................................................................................................... 12

2.7.1

DATA DICTIONARY UNTUK DATA DOKTER ................................................. 12

2.7.2

DATA DICTIONARY UNTUK DATA PERAWAT .............................................. 13

2.7.3

DATA DICTIONARY UNTUK DATA LEVEL PERAWAT .................................... 13

2.7.4

DATA DICTIONARY UNTUK DATA PASIEN .................................................. 13

2.7.5

DATA DICTIONARY UNTUK DATA KAMAR.................................................. 13

2.7.6

DATA DICTIONARY UNTUK DATA RUANG RAWAT INAP ............................. 14

2.7.7

DATA DICTIONARY UNTUK DATA KELAS RUANG RAWAT INAP ................... 14

2.7.8

DATA DICTIONARY UNTUK DATA RAWAT INAP ......................................... 14

2.7.9

DATA DICTIONARY UNTUK DATA POLI ...................................................... 15

2.7.10

DATA DICTIONARY UNTUK DATA PERIKSA................................................. 15

2.7.11

DATA DICTIONARY UNTUK DATA RESEP .................................................... 15

2.7.12

DATA DICTIONARY UNTUK DATA JADWAL RAWAT .................................... 16

PERANCANGAN............................................................................................................... 16
3.1 DATA DESIGN .......................................................................................................... 16
3.2 ARCHITECTURE DESIGN............................................................................................ 17

3.3 USER INTERFACE DESIGN ......................................................................................... 17


3.3.1USER INTERFACE DESIGN FORM LOGIN ............................................................. 17
3.3.2USER INTERFACE DESIGN FORM KAMAR UNTUK BAGIAN ADMINISTRASI .......... 18
3.3.2USER INTERFACE DESIGN FORM DOKTER UNTUK USER DOKTER ........................ 18

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 19

SISTEM INFORMASI PEMERIKSAAN RUMAH SAKIT X


1.

INTRODUCTION
1.1 SCOPE
Scope dari sistem informasi pemeriksaan Rumah Sakit X adalah sebagai berikut:
1. Sistem informasi pemeriksaan Rumah Sakit X meliputi sistem untuk pemeriksaan
pasien inap, pemeriksaan pasien jalan, penjadwalan dokter jaga serta penjadwalan
perawat yang bertugas.
2. Dalam sistem informasi ini, tidak termasuk sistem administrasi, sistem distribusi obat,
sistem sarana-prasarana, dan juga tidak mencakup sistem lainnya.
3. Yang dapat mengakses sistem informasi pemeriksaan Rumah Sakit X adalah bagian
administrasi, dokter,dan perawat.
4. Sistem informasi ini diperkirakan akan selesai dalam 4 (empat) bulan.
1.2 ESTIMASI
1.2.1ESTIMASI BIAYA
Estimasi biaya yang dibutuhkan untuk mengerjakan sistem ini adalah sebagai berikut:
No.
Kebutuhan
Jumlah
Harga
Total
1
Project manager
1 orang
7.000.000
7.000.000
2
Sistem analis
1 orang
5.000.000
5.000.000
3
Programmer
2 orang
3.000.000
6.000.000
4
DBA
1 orang
4.000.000
4.000.000
5
Dokumentator & tester & trainer
1 orang
2.000.000
2.000.000
6
Biaya operasional
2.400.000
7
Biaya Faktor X
4.800.000
Total
31.200.000
1.2.2ESTIMASI WAKTU
Estimasi waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan ini adalah 4 bulan atau 16 (enam
belas) minggu, dengan rincian sebagai berikut:
No.
Kebutuhan
Jumlah
1
Proses Analisis & Design
4 minggu
2
Proses pembuatan aplikasi
6 minggu
3
Proses Testing
2 minggu
4
Proses Implementasi
4 minggu
1.2.3ESTIMASI SUMBER DAYA
Estimasi sumber daya yang digunakan adalah 5 (lima) orang, dengan rincian sebagai
berikut:
No.
Kebutuhan
Jumlah
1
Project manager
1 orang
2
Sistem analis
1 orang
3
Programmer
2 orang
4
DBA
1 orang
5
Dokumentator & tester & trainer
1 orang

1.3 FRAMEWORK
Metode yang digunakan adalah Waterfall lifecycle with feedback loops. Bahasa
pemrograman yang digunakan adalah PHP (CI) sedangkan pada management menggunakan
PMBOK (Project Management Body Of Knowledge).
1

1.4 BREAKDOWN FUNCTIONAL


Breakdown functional dari Sistem informasi pemeriksaan Rumah Sakit X adalah sebagai
berikut:

Gambar 1. Breakdown Functional Sistem informasi pemeriksaan Rumah Sakit X

1.5 WORKFLOW
Workflow yang direncanakan dalam mengerjakan project ini adalah sebagai berikut:
1. Analisis dan Design Sistem (minggu I - IV)
2. Design Aplikasi (minggu IV)
3. Pembuatan Aplikasi (minggu V-XI)
4. Testing Program (minggu XI-XIII)
5
Implementasi (minggu XIII-XV)
6. Training (SDM) (minggu XV-XVI)
7. Dokumentasi (minggu XVI)
1.6 RISK MANAGEMENT
Resiko yang diperkirakan dapat terjadi selama proses pengerjaan sistem ini adalah sebagai
berikut:
No

RESIKO

Terjadi perubahan
design

Staff yang
bermasalah
(sakit,
mengundurkan
diri, cuti, dll)

Tingkat
kemampuan
adaptasi user
terhadap aplikasi
yang telah
dihasilkan.

Bisnis analis
melakukan
kekeliruan dalam
proses analisis.

Programmer tidak
mengerti tentang
teknologi yang
akan dipakai atau
yang harus
digunakan pada
project ini.

PROBABILITY

IMPACT

40% (4)

Diperlukan tambahan
waktu dan resource
untuk dapat
menyesuaikan
perubahan tersebut.

75% (2)

Mundurnya deadline,
tidak ada
penanggung jawab
modul yang
dikerjakan

60% (3)

40% (3)

40% (2)

Aplikasi tidak dapat


dipakai secara
maksimal.
Adanya keluhan dari
user mengenai
aplikasi tersebut.
Proses selanjutnya
mengalami
kekeliruan dan harus
diulang kembali
sehingga boros
waktu, resource, dan
dana.

Aplikasi yang dibuat


tidak sesuai dengan
yang diharapkan.

RMMM
Apabila perubahan design
hanya pada hal-hal yang
tidak mempegaruhi design
secara keseluruhan, maka
perubahan tersebut dapat
di ACC.
Namun, apabila
sebaliknya, maka
perubahan tersebut tidak
dapat di ACC.
Apabila staff tersebut
sakit, mengundurkan diri,
dan cuti, maka perlu
adanya pengganti untuk
staff tersebut. Namun, bila
karena hal lain, maka perlu
adanya cara seperti
penerapan reward agar
dapat membangkitkan
semangat.
Perlu adanya pendataan
terhadap level user.
Aplikasi dibuat sedemikian
rupa agar user-friendly.
Perlu adanya inspeksi,
kontrol, komunikasi yang
baik dan pendampingan
(bila diperlukan)dari
project manager selama
proses analisis.
Perlu adanya
worshop/pelatihan untuk
programmer terkait
dengan teknologi yang
akan digunakan pada
project ini.
3

ANALISIS
2.1 PROFIL RUMAH SAKIT
Rumah Sakit X terletak di wilayah administrasi Kabupaten Z yang berlokasi tepatnya
di Jalan A Nomor 53 Kecamatan B Kabupaten Z dan memiliki luas bangunan 6.990,237 M2
serta luas lahan 19.875 M2.
Adapun batas batas lahan adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara berbatasan dengan rumah penduduk
Sebelah Timur berbatasan dengan rumah penduduk
Sebelah Selatan berbatasan dengan rumahpenduduk
Sebelah Barat berbatasan dengan rumah penduduk/Jalan C
Untuk memenuhi tuntutan masyarakat akan pelayanan yang lebih baik dan bermutu,
maka pihak RS X memiliki komitmen untuk mewujudkan pelayanan optimal (Pelayanan
Prima) dengan memformulasikan dalam visi dan misi sebagai berikut:

Visi :
Menjadi Rumah Sakit yang terbaik di Provinsi Y
Misi :
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang profesional, bermutu, tepat waktu dan
terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat
2. Meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia melalui pendidikan dan
pelatihan.
3. Meningkatkan pendapatan Rumah Sakit dan mandiri dalam pendanaan.
4. Meningkatkan kesejahteraan karyawan.
5. Mengembangkan penelitian dan pengembangan dalam teknologi kesehatan.
2.2 STRUKTUR ORGANISASI

2.3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN


1. Proses Penambahan Pasien
Sistem rumah sakit X saat ini masih menjalankan sistem yang konvensional.
Sistem konvensional yang dimaksud adalah pasien-pasien yang datang ke rumah sakit
ini akan dimintai data yang diperlukan untuk proses penanganan selanjutnya di rumah
4

sakit tersebut. Mereka akan diberi formulir data pasien dan akan mengisi formulir
tersebut. Kemudian, formulir yang sudah terisi akan disimpan ke dalam arsip data
pasien, sedangkan pasien akan mendapatkan kartu yang dapat dipakai untuk
keperluan-keperluan yang terkait dengan rumah sakit X pada kunjungan berikutnya.
2.

Proses Penambahan Dokter


Sistem yang diterapkan oleh rumah sakit X dalam proses pendataan
(penambahan) dokter juga merupakan sistem konvesional. Dokter yang baru diberi
formulir data dokter beserta ketentuan-ketentuan yang nantinya akan dilengkapi oleh
dokter tersebut dan akan disimpan ke dalam arsip data dokter oleh rumah sakit X.
Penerapan sistem yang konvensional tentu akan berpotensi mengakibatkan
ketidakkonsistenan data, ketidak efektifan serta ketidak efisienan kerja. Hal ini tentu
akan sangat mempengaruhi kualitas kinerja rumah sakit tersebut. Oleh karena itu,
untuk memperbaiki kinerja rumah sakit X diperlukan sebuah sistem komputerisasi
yang membantu dalam pengolahan data dokter. Dalam pembuatannya, diperlukan
kerjasama berbagai pihak baik pihak rumah sakit maupun pihak developer.

3.

Proses Penambahan Perawat


Sama halnya dengan pendataan dokter, sistem yang diterapkan oleh rumah sakit
X dalam proses pendataan (penambahan) perawat juga merupakan sistem
konvesional. Perawat yang baru akan diberi formulir data perawat beserta ketentuanketentuan yang nantinya akan dilengkapi oleh perawat tersebut dan akan disimpan ke
dalam arsip data perawat oleh rumah sakit X. Dari data perawat-perawat yang ada,
pihak rumah sakit dapat menentukan level dari perawat tersebut.
Penerapan sistem yang konvensional tentu akan berpotensi mengakibatkan
ketidakkonsistenan data, ketidak efektifan serta ketidak efisienan kerja. Hal ini tentu
akan sangat mempengaruhi kualitas kinerja rumah sakit tersebut. Oleh karena itu,
untuk memperbaiki kinerja rumah sakit X diperlukan sebuah sistem komputerisasi
yang membantu dalam pengolahan data dokter. Dalam pembuatannya, diperlukan
kerjasama berbagai pihak baik pihak rumah sakit maupun pihak developer.

4.

Proses Penambahan Kamar


Serupa dengan sistem pendataan di atas, sistem yang diterapkan oleh rumah
sakit X dalam proses pendataan (penambahan) kamar juga merupakan sistem
konvesional. Kamar yang baru akan didata detailnya (nama kamar dan lokasi kamar)
dan akan disimpan ke dalam arsip data kamar oleh rumah sakit X.

5.

Proses Penambahan Ruang Rawat Inap


Pada proses (pendataan) penambahan ruang rawat inap, digunakan sistem
konvensional yang pendataannya dilakukan secara manual. Ruang rawat inap yang
baru akan didata detailnya (nama ruang rawat inap) dan akan disimpan ke dalam arsip
data ruang rawat inap oleh rumah sakit X. Dari data ruang rawat inap yang ada, pihak
rumah sakit X dapat mengatur kelas dari ruang rawat inap tersebut yang berisi detail
nama kelas, harga, dan fasilitas dari ruang rawat inap tersebut.

6.

Proses Penambahan Poli


Proses (pendataan) penambahan poli juga dilakukan secara konvensional oleh
rumah sakit X. Poli yang baru akan didata detailnya (nama poli) dan akan disimpan ke
dalam arsip data poli oleh rumah sakit X.

7.

Proses Penjadwalan Dokter dan Perawat


Berdasarkan data-data dokter dan perawat, rumah sakit X mengatur penjadwalan
dokter yang jaga dan perawat yang bertugas pada waktu dan lokasi tertentu.
Kemudian, jadwal akan didistribusikan kepada mereka yang terlibat di dalam jadwal
tersebut.
5

8.

Proses Pemilihan Ruang


Proses pemilihan ruang yang dilakukan oleh pihak rumah sakit X (dalam hal ini adalah
operator) akan ditentukan berdasarkan jenis perawatan atau penanganan terhadap
pasien yang datang ke rumah sakit tersebut. Ruang yang telah dipilih tersebut didata
dan disimpan dalam berkas rumah sakit X.

2.4 BUSINESS PROSES REQUIREMENT


Berdasarkan hasil dari analisis sistem yang sedang berjalan saat ini, dapat diperoleh
kebutuhan bisnis sebagai berikut:
1.

Proses Penambahan Pasien


Proses penambahan pasien yang menggunakan sistem yang konvensional akan
menyebabkan ketidakkonsistenan data, ketidak efektifan kerja serta ketidak efisienan
kerja. Hal ini tentu akan sangat mempengaruhi kualitas kinerja rumah sakit tersebut.
Oleh karena itu, untuk memperbaiki kinerja rumah sakit X diperlukan sebuah sistem
komputerisasi yang membantu dalam pengolahan data pasien. Dalam pembuatannya,
diperlukan kerjasama berbagai pihak baik pihak rumah sakit maupun pihak developer.

2.

Proses Penambahan Dokter


Penerapan sistem yang konvensional dalam proses penambahan dokter akan
berpotensi mengakibatkan data yang tidak konsisten, serta kinerja yang tidak efektif
dan tidak efisien. Potensi ini pada akhirnya dapat mempengaruhi kualitas kinerja
rumah sakit tersebut. Oleh karena itu, untuk memperbaiki kinerja rumah sakit X
diperlukan sebuah sistem komputerisasi yang membantu dalam pengolahan data
dokter. Dalam pembuatan sistem ini, diperlukan kerjasama berbagai pihak baik pihak
rumah sakit maupun pihak developer.

3.

Proses Penambahan Perawat


Dalam proses penambahan perawat, juga digunakan sistem yang konvensional
yang dapat memicu adanya kinerja yang tidak efektif dan tidak efisien, serta data yang
tidak konsisten. Hal ini akan mempengaruhi kualitas kinerja rumah sakit tersebut.
Oleh karena itu, untuk memperbaiki kinerja rumah sakit X diperlukan sebuah sistem
komputerisasi yang membantu dalam pengolahan data perawat. Dalam
pembuatannya, diperlukan kerjasama berbagai pihak baik pihak rumah sakit maupun
pihak developer.

4.

Proses Penambahan Kamar


Proses penambahan kamar pada rumah sakit X juga menggunakan sistem yang
konvensional yang dapat mengakibatkan adanya data yang tidak konsisten serta
kinerja yang tidak efektif dan tidak efisien. Hal ini akan berpengaruh pada kualitas
kinerja rumah sakit tersebut. Oleh karena itu, diperlukan sebuah sistem komputerisasi
yang membantu dalam pengolahan data kamar sebagai upaya untuk memperbaiki
kinerja rumah sakit X. Dalam pembuatan sistem tersebut, diperlukan kerjasama
berbagai pihak baik pihak rumah sakit maupun pihak developer.

5.

Proses Penambahan Ruang Rawat Inap


Penggunaan sistem yang konvensional pada proses penambahan ruang rawat
inap dapat menimbulkan adanya ketidak konsistenan data serta ketidak efektifan dan
ketidak efisienan kinerja yang dapat mempengaruhi kualitas kinerja rumah sakit X.
6

Oleh karena itu, sebuah sistem komputerisasi diperlukan agar dapat membantu
pengolahan data ruang rawat inap. Dalam pembuatannya, diperlukan kerjasama
berbagai pihak baik pihak rumah sakit maupun pihak developer.
6.

Proses Penambahan Poli


Pada proses penambahan poli, juga digunakan sistem yang konvensional seperti
pada proses-proses yang lain. Dampak dari penerapan sistem ini akan mempengaruhi
kualitas kinerja rumah sakit X. Oleh karena itu, untuk memperbaiki kinerja rumah sakit
tersebut diperlukan sebuah sistem komputerisasi yang membantu dalam pengolahan
data poli. Dalam pembuatannya, diperlukan kerjasama berbagai pihak baik pihak
rumah sakit maupun pihak developer.

7.

Proses Penjadwalan Dokter dan Perawat


Proses Penjadwalan Dokter dan Perawat pada rumah sakit X juga menggunakan
sistem yang konvensional. Apabila terjadi perubahan di dalam jadwal tersebut, akan
mengakibatkan data yang tidak konsisten sehingga kinerja rumah sakit itu menjadi
kurang maksimal. Oleh karena itu, untuk memperbaiki kinerja rumah sakit X
diperlukan sebuah sistem komputerisasi yang membantu dalam pengolahan data
perawat. Dalam pembuatannya, diperlukan kerjasama berbagai pihak baik pihak
rumah sakit maupun pihak developer.

8.

Proses Pemilihan Ruang


Pada proses pemilihan ruang, rumah sakit X mendata dan menyimpan detail data
penggunaan ruang ke dalam berkas rumah sakit tersebut. Hal ini akan merepotkan
pihak rumah sakit dalam mengecek ketersediaan ruang sehingga perlu adanya sistem
komputerisasi yang membantu dalam proses pemilihan ruang di rumah sakit X.

2.5 BUSINESS RULE


Berdasarkan hasil dari analisis sistem yang sedang berjalan saat ini, dapat diperoleh aturan
bisnis sebagai berikut:
1.

Setiap pasien yang datang ke rumah sakit X mendapatkan satu nomor registrasi
pasien.

2.

Satu pasien dapat melakukan pemeriksaan lebih dari satu dokter untuk penyakit yang
berbeda.

3.

Setiap dokter dapat melakukan pemeriksaan ke banyak pasien .

4.

Setiap pasien dapat mengunjungi poli lebih dari satu kali pada kunjungan yang
berbeda.

5.

Setiap pasien yang periksa (di poli, rawat jalan maupun rawat inap) akan dirawat oleh
lebih dari satu perawat.

6.

Penjadwalan perawat dan dokter (yang bertugas/yang jaga) pada kamar rawat inap
dapat dilakukan untuk satu bulan ke depan/beberapa waktu ke depan.

7.

Dalam satu kamar, terdapat banyak ruang rawat inap.

8.

Setiap ruang rawat inap mempunyai kelas ruangan yang menentukan harga /tarif.

9.

Pasien yang periksa akan mendapatkan resep obat dari dokter yang telah
memeriksanya.

10. Setiap perawat mempunyai satu level perawat.

2.6 PEMODELAN PROSES


2.6.1ENTITY-RELATIONSHIP DIAGRAM

2.6.2DATA FLOW DIAGRAM

Gambar diagram konteks

Gambar diagram berjenjang

Gambar Data Flow Diagram Level 2 Proses 1

10

Data Flow Diagram Level 2 Proses 2

Data Flow Diagram Level 2 Proses 3

11

Data Flow Diagram Level 3 Proses 2

2.7 DATA DICTIONARY


2.7.1

DATA DICTIONARY UNTUK DATA DOKTER

deskripsi :

data master dokter

elemen data

deskripsi data

catatan

no_dokter

nomor induk dokter pada rumah sakit X

wajib diisi

nama

nama dokter

wajib diisi

spesialis

spesialisasi dari dokter untuk penyakit


tertentu

wajib diisi

12

2.7.2

DATA DICTIONARY UNTUK DATA PERAWAT

deskripsi:

data master perawat

elemen data

deskripsi data

catatan

no_perawat

nomor induk perawat pada rumah sakit X

wajib diisi

nama

nama perawat

wajib diisi

no_level

kode level dari perawat

wajib diisi

2.7.3

DATA DICTIONARY UNTUK DATA LEVEL PERAWAT

deskripsi:

data level perawat

elemen data

deskripsi data

catatan

no_level

kode level dari perawat

wajib diisi

nama_level

level dari perawat

wajib diisi

gaji_per_jam

gaji perawat per jam berdasarkan level


perawat

wajib diisi

2.7.4

DATA DICTIONARY UNTUK DATA PASIEN

deskripsi:

data master pasien

elemen data

deskripsi data

catatan

no_pas

nomor induk pasien pada rumah sakit X

wajib diisi

nama

nama pasien

wajib diisi

2.7.5

DATA DICTIONARY UNTUK DATA KAMAR

deskripsi:

data master kamar

elemen data

deskripsi data

catatan

no_kamar

kode kamar pada rumah sakit X

wajib diisi

nama_kamar

nama kamar pasien

wajib diisi

no_ruang_rawat_inap nomor ruang rawat inap tempat


pasien menginap

wajib diisi

13

2.7.6

DATA DICTIONARY UNTUK DATA RUANG RAWAT INAP

deskripsi:

data master ruang rawat inap

elemen data

deskripsi data

catatan

no_ruang_rawat_inap kode ruang rawat inap

wajib diisi

nama_ruangan

nama ruangan tempat pasien menginap

wajib diisi

no_kelas

kode kelas ruang rawat pasien

wajib diisi

2.7.7

DATA DICTIONARY UNTUK DATA KELAS RUANG RAWAT INAP

deskripsi :

data kelas ruang rawat inap yang akan ditempati oleh pasien

elemen data

deskripsi data

catatan

no_kelas

kode kelas ruang rawat pasien

wajib diisi

nama_kelas

nama kelas ruang rawat pasien

wajib diisi

fasilitas

fasilitas yang terdapat pada ruang inap


pasien

wajib diisi

harga

harga ruang rawat pasien

wajib diisi

2.7.8

DATA DICTIONARY UNTUK DATA RAWAT INAP

deskripsi:

transaksi rawat inap pasien

elemen data

deskripsi data

catatan

no_rawat_inap

nomor urut transaksi rawat inap

wajib diisi

no_pas

nomor induk pasien pada rumah sakit X

wajib diisi

no_jadwal_rawat kode jadwal yang digunakan sebagai acuan


jadwal jaga dokter dan perawat

wajib diisi

no_kamar

kode kamar pada rumah sakit X

wajib diisi

tanggal_masuk

tanggal pasien mulai menginap di rumah


sakit X

wajib diisi

tanggal_keluar

tanggal pasien keluar dari rumah sakit X

wajib diisi

14

2.7.9

DATA DICTIONARY UNTUK DATA POLI

deskripsi :

transaksi tempat pemeriksaan pasien

elemen data

deskripsi data

catatan

no_poli

kode poli tempat pemeriksaan pasien

wajib diisi

no_dokter

nomor induk dokter pada rumah sakit X

wajib diisi

nama_poli

nama poli tempat pasien diperiksa

wajib diisi

no_jadwal_rawat kode jadwal yang digunakan sebagai acuan


jadwal jaga dokter dan perawat

2.7.10

wajib diisi

DATA DICTIONARY UNTUK DATA PERIKSA

deskripsi:

transaksi proses pemeriksaan pasien

elemen data

deskripsi data

catatan

no_periksa

nomor antrian periksa pasien

wajib diisi

no_pas

nomor induk pasien pada rumah sakit x

wajib diisi

no_poli

kode poli tempat pemeriksaan pasien

wajib diisi

tanggal_periksa tanggal pemeriksaan pasien oleh dokter

wajib diisi

diagnosa

hasil dari pemeriksaan dokter

wajib diisi

keterangan

keluhan dari pasien

wajib diisi

2.7.11

DATA DICTIONARY UNTUK DATA RESEP

deskripsi : transaksi pembuatan resep untuk pasien


elemen data

deskripsi data

catatan

no_resep

kode resep

wajib diisi

no_pas

nomor induk pasien pada rumah sakit X

wajib diisi

no_dokter

nomor induk dokter pada rumah sakit X

wajib diisi

15

2.7.12

DATA DICTIONARY UNTUK DATA JADWAL RAWAT

deskripsi :

data jadwal dokter dan perawat yang bertugas

elemen data

deskripsi data

catatan

no_jadwal_rawat

kode jadwal yang digunakan sebagai acuan


jadwal jaga dokter dan perawat

wajib diisi

no_dokter

nomor induk dokter pada rumah sakit X

wajib diisi

no_perawat

nomor induk perawat pada rumah sakit X

wajib diisi

Hari

hari yang ditentukan bagi dokter dan


perawat untuk menjalankan tugasnya.

wajib diisi

jam_mulai

jam mulai dokter dan perawat bertugas

wajib diisi

jam_selesai

jam selesai dokter dan perawat bertugas

wajib diisi

lokasi_jaga

lokasi pos jaga dokter dan perawat

wajib diisi

PERANCANGAN
Perancangan Sistem Informasi Rumah Sakit X meliputi data design, architecture design,
serta user interface design.
3.1 DATA DESIGN

16

3.2 ARCHITECTURE DESIGN


Architecture Design Sistem Informasi Rumah Sakit X dapat dilihat pada gambar di bawah
ini.
Architecture Design bertujuan untuk membentuk struktur program dengan
menentukan interface yang memungkinkan data mengalir melalui program.

3.3 USER INTERFACE DESIGN


3.3.1USER INTERFACE DESIGN UNTUK LOGIN

17

3.3.2USER INTERFACE DESIGN FORM KAMAR UNTUK BAGIAN ADMINISTRASI

3.3.3USER INTERFACE DESIGN FORM DOKTER UNTUK USER DOKTER

DAFTAR PUSTAKA
Presmann, Roger S. 2001. Software Engineering A Practitioners Approach - Fifth Edition. New York:
McGraw Hill.
18

You might also like