Professional Documents
Culture Documents
Presentan
Dr. Dwi Putri Arlina
Pendamping
Dr. Christiawaty
Topik :
Tanggal Kasus :
5-11-2014
Nama Pasien :
Ny. Sri M
Tanggal Presentasi :
Nomor RM :
12123
Pendamping :
dr. Christiawaty
Tempat Presentasi :
Objektif Presentasi :
Keilmuan
Keterampilan
Penyegaran
Tinjauan Pustaka
Diagnostik
Manajemen
Masalah
Istimewa
Neon Bayi
Anak
Re
De
Lansia
Bu
atus
Deskripsi :
maja
wasa
mil
Pasien wanita 42 tahun, datang diantar keluarga dengan pusing berputar sejak 1
Tujuan :
Bahan
Bahasan :
Cara
Pustaka
Diskusi Presentasi dan Diskusi
Nama :
No. Reg:
Pos
Membahas :
Data
Ny. Sri M
Pasien
Nama Klinik : RSUD Embung Fatimah
12123
Terdaftar sejak :
sebelumnya.
4. Riwayat keluarga : tidak ada anggota keluarga yang mengalami sakit saat ini
5. Riwayat Pekerjaan : ibu rumah tangga
Kesadaran
: Compos Mentis
Tensi
: 110/70 mmHg
Nadi
: 86 x/mnt
Nafas
: 20 x/mnt
Suhu
: 36,6 0C
Berat Badan
: 58kg
Kepala
Mata
: Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokhor, diameter pupil 3
mm, refleks cahaya +/+, mata cekung -/-
Hidung
Leher
Dada
:
Paru
Pa
Pe
: sonor
Jantung I
Abdomen
Pa
Pe
: Tidak membuncit
Pa
Pe
: Timpani
Ekstremitas
Diagnosis Kerja
: Vertigo Perifer
Pemeriksaan Penunjang :
Hb
: 12.8 gr/dl
Leukosit
: 10.300 /mm3
Ht
: 35 %
Trombosit
: 267.000/mm3
Daftar Pustaka :
1. Bashiruddin J, vertigo posisi paroksisimal jinak. dalam : Soepardi EA, Iskandar N
editor. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher. Edisi
keenam. Jakarta: Balai Penerbit FK-UI.2007. hal 104-109
2. Li J, Benign paroxysmal positioning vertigo. Diakses dari : www.emedicine.com.
Pada tanggal 3 Desember 2014.
3. Lumbantobing SM. Vertigo Tujuh Keliling. Edisi pertama. Jakarta:Balai Penerbit
FK-UI.1996
4. Riyanto B. Vertigo: Aspek Neurologi Jakarta: Cermin dunia Kedokteran
Pasien pusing berputar sejak 1 hari, pusing timbul mendadak dan terasa hilang timbul,
serangan dapat terjadi beberapa detik sampai beberapa menit, pusing terasa apabila ada
: Compos Mentis
Tensi
: 110/70 mmHg
Nadi
: 86 x/mnt
Nafas
20 x/mnt
Suhu
36.6 0C
Kulit
Kepala
Mata
Mulut
Abdomen
: tidak membuncit
Pa
Pe
: timpani
Ekstremitas
Assesment :
A. Definisi
Vertigo berasal dari bahasa latin vertere yang artinya memutar-merujuk pada
sensasi berputar sehingga mengganggu rasa keseimbangan seseorang,
umumnya
berubah.4
C. Manifestasi Klinis
BPPV terjadi secara tiba-tiba. Kebanyakan pasien menyadari saat bangun tidur, ketika
berubah posisi dari berbaring menjadi duduk. Pasien merasakan pusing berputar yang lama
kelamaan berkurang dan hilang. Terdapat jeda waktu antara perubahan posisi kepala dengan
timbulnya perasaan pusing berputar. Pada umumnya perasaan pusing berputar timbul sangat
kuat pada awalnya dan menghilang setelah 30 detik sedangkan serangan berulang sifatnya
menjadi lebih ringan. Gejala ini dirasakan berhari-hari hingga berbulan-bulan.2,4,6
Pada banyak kasus, BPPV dapat mereda sendiri namun berulang di kemudian hari.
Bersamaan dengan perasaan pusing berputar, pasien dapat mengalami mual dan muntah.
Sensasi ini dapat timbul lagi bila kepala dikembalikan ke posisi semula, namun arah
nistagmus yang timbul adalah sebaliknya. 2-4,6
D. Patofisiologi
Pada telinga dalam terdapat 3 kanalis semisirkularis. Ketiga kanalis semisirkularis
tersebut terletak pada bidang yang saling tegak lurus satu sama lain. Pada pangkal setiap
kanalis semisirkularis terdapat bagian yang melebar yakni ampula. Di dalam ampula terdapat
kupula, yakni alat untuk mendeteksi gerakan cairan dalam kanalis semisirkularis akibat
gerakan kepala. Sebagai contoh, bila seseorang menolehkan kepalanya ke arah kanan, maka
cairan dalam kanalis semisirkularis kanan akan tertinggal sehingga kupula akan mengalami
defleksi ke arah ampula. Defleksi ini diterjemahkan dalam sinyal yang diteruskan ke otak
sehingga timbul sensasi kepala menoleh ke kanan. Adanya partikel atau debris dalam kanalis
semisirkularis akan mengurangi atau bahkan menimbulkan defleksi kupula ke arah
sebaliknya dari arah gerakan kepala yang sebenarnya. Hal ini menimbulkan sinyal yang tidak
sesuai dengan arah gerakan kepala, sehingga timbul sensasi berupa vertigo.2,4.
E. Komplikasi
1. Cedera Fisik
2. Kelemahan Otot
F. Pemeriksaan Fisik
Diagnosis BPPV pada kanalis posterior dan anterior dapat ditegakkan dengan cara
memprovokasi dan mengamati respon nistagmus yang abnormal dan respon vertigo dari
kanalis semisirkularis yang terlibat. Pemeriksaan dapat memilih perasat Dix-Hallpike atau
Sidelying. Pada pasien BPPV parasat Dix-Hallpike akan mencetuskan vertigo (perasaan
pusing berputar) dan nistagmus.1-4,6,7
(KSS) horizontal. KSS Horizontal dan posterior memiliki persarafan dan suplai pembuluh
darah yang berbeda. Dengan demikian BPPV yang timbul pada pasien yang tidak
memberikan respon pada tes kalori disebabkan oleh kanalit pada KSS posterior atau
anterior.3,4,7
H. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan BPPV meliputi observasi, obat-obatan untuk menekan fungsi vestibuler
(vestibulosuppressan), reposisi kanalit dan pembedahan. Dasar pemilihan tata laksana
berupa observasi adalah karena BPPV dapat mengalami resolusi sendiri dalam waktu
mingguan atau bulanan. Oleh karena itu sebagian ahli hanya menyarankan observasi. Akan
tetapi selama waktu observasi tersebut pasien tetap menderita vertigo. Akibatnya pasien
dihadapkan pada kemungkinan terjatuh bila vertigo tercetus pada saat ia sedang
beraktivitas.1,2,6
Obat-obatan penekan fungsi vestibuler pada umumnya tidak menghilangkan vertigo. Istilah
vestibulosuppresant digunakan untuk obat-obatan yang dapat mengurangi timbulnya
nistagmus akibat ketidakseimbangan sistem vestibuler. Pada sebagian pasien pemberian
obat-obat ini memang mengurangi sensasi vertigo, namun tidak menyelesaian masalahnya.
Obat-obat ini hanya menutupi gejala vertigo. Pemberian obat-obat ini dapat menimbulkan
efek samping berupa rasa mengantuk. Obat-obat yang diberikan diantaranya diazepam dan
amitriptilin. Betahistin sering digunakan dalam terapi vertigo. Betahistin adalah golongan
antihistamin yang diduga meningkatkan sirkulasi darah ditelinga dalam dan mempengaruhi
fungsi vestibuler melalui reseptor H3. 2,3,4
semisirkularis
posterior,
pemotongan
nervus
aminoglikosida transtimpanik.2,6
Plan :
Diagnosis : Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV)
vestibuler
dan
pemberian
Pengobatan :
-
Pendidikan :
-
Konsultasi
Konsultasi dilakukan dengan spesialis saraf untuk penatalaksanaan selanjutnya.
Rujukan
Saat ini pasien belum perlu dirujuk.