You are on page 1of 8

Penentuan Tegangan Permukaan Cairan

dengan Metode Aksi Kapiler


Diposkan oleh Agustin Fernandes Label: Laporan di 13.22
Tegangan Permukaan air tanpa detergen, dengan air yang diberi detergen sangat
berbeda.
Apa yang membuat orang mencuci memakai detergen? Kenapa tidak dengan air
saja?
Apa kelebihannya? Bagaimana percobaan praktikum untuk membuktikannya?
Temukan jawabannya pada percobaan berikut ini.

A. Tujuan

Menentukan tegangan permukaan cairan dengan metode kapiler


Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tegangan permukaan
Mengetahui konsep tegangan permukaan dalam tegangan permukaan
cairan

B. Teori Dasar
Tegangan permukaan adalah gaya perentang yang diperlukan untuk membentuk
selaput yang diperoleh dengan membagi suku energi permukaan dengan panjang
suku Rn selaput dalam kesetimbangan. Tegangan permukaan ini terjadi akibat
perbedaan tarik menarik timbal-balik antara molekul-molekul zat cair dekat
permukaan dan molekul-molekul yang terletak agak lebih jauh dari permukaan
dalam zat cair yang sama.
Tegangan permukaan didefinisikan sebagai kerja yang dilakukan dalam
memperluas permukaan cairan dengan satu satuan luas. Daya kohesi suatu zat
selalu sama, sehingga pada permukaan suatu zat cair akan terjadi perbedaan
tegangan karena tidak adanya keseimbangan daya kohesi. Tegangan permukaan
juga merupakan sifat fisik yang berhubungan dengan gaya antar molekul dalam
cairan dan didefinisikan sebagai hambatan peningkatan luas permukaan cairan.

Tegangan permukaan () suatu cairan dapat didefinisikan sebagai banyaknya


kerja yang dibutuhkan untukmemperluas permukaan cairan sebanyak satuan luas
pada satuan CGS. Bila kapiler dicelupkan ke dalam cairan maka akan menimbulkan
aksi kapiler, apakah naik atau turun tinggi cairan dalam kapiler. Untuk mengatasi
kesalahan pengukuran jari-jari kapiler maka dilakukan metode membandingkan aksi
kapiler suatu cairan terhadap suatu cairan pembanding yang telah diketahui
tegangan permukaan pada alat yang sama, denga menggunakan persamaan
sebagai berikut :

Prosedur pencucian merupakan proses penurunan tegangan permukaan cairan.


Sehingga dapat melarutkan kotoran dan lemak yang melekat pada pakaian.
Detergen atau sabun cuci yang paling baik daya cucinya yang paling menurunkan
tegangan permukaannya. Tegangan permukaan terjadi karena permukaan zat cair
cenderung untuk menegang, sehingga permukaannya tampak seperti selaput tipis.

Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengatur tegangan permukaan.
Cara yang paling sederhana dan mudah adalah dengan menggunakan metode
kapiler. Pada metode ini, sebuah tabung kapiler yang bersih dengan jari-jari r
dimasukkan kedalam cairan yang akan diukur tegangan permukaannya. Permukaan

cairan akan naik sampai gaya gravitasi sama dengan gaya keatas yang disebabkan
tegangan permukaan.

Molekul-molekul pada permukaan cairan mempunyai sifat-sifat khusus yang tidak


dimiliki oleh sebagian besar molekul-molekul dalam cairan. Salah satu sifat khusus
ini adalah tegangan permukaan. Tegangan permukaan disebabkan molekul-molekul
pada permukaan cairan mempunyai sifat-sifat khusus. Molekul pada permukaan
cairan ini mengalami gaya resultan yang mengarah ke dalam cairan. Sebaliknya
molekul-molekul di dalam cairan, tidak mengalami gaya resultan tersebut, karena
molekul didalam cairan akan mengalami gaya yang sama kesegala arah.

C.

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan :

Gelas piala 250 ml, berfungsi sebagai tempat mereaksikan bahan kimia
secara tidak teliti

Labu semprot, berfungsi sebagai tempat aquades

Batang pengaduk, berfungsi untuk membantu menghomogenkan larutan

Kaca arloji, berfungsi sebagai tempat wadah menimbang bahan kimia


padatan

Piknometer, berfungsi untuk mendapatkan densitas suatu larutan

Neraca analitik, berfungsi untuk menimbang bahan secara teliti

Termometer, berfungsi sebagai alat pengukur suhu

Bahan yang digunakan :

Aquades, berfungsi sebagai pelarut

Detergen, berfungsi sebagai sampel

D. Prosedur Kerja

E. Hasil Percobaan
Massa Piknometer kosong = 15,9845 gram

Data cairan pembanding ( Aquades )


T = 30 0 C

F. Pembahasan
Tegangan permukaan sampel lebih rendah daripada tegangan permukaan
pembanding (aquades), hal ini wajar karena fungsi pelarutan deterjen dalam
aquades yaitu untuk menurunkan teganagan permukaannya karena di dalam
deterjen terdapat suatu zat yaitu surfaktan. Surfaktan merupakan zat yang dapat
mengaktifkan permukaan. Karena cenderung unutk terkonsentrasi pada permukaan
atau antar muka, surfaktan mempunyai orientasi yang jelas sehingga cenderung
pada rantai lurus. Surfaktan memiliki dua permukaan yang dapat mengikat air pada
salah satu permukaannya dan lemak pada permukaan yang lain. Dari hasil
pengukuran tegangan permukaan yang telah dilaksanakan dapat diketahui bahwa
semakin tinggi konsentrasi suatu larutan maka semakin tinggi juga densitas larutan
tersebut tetapi semakin rendah tegangan permukaannya. Hal ini terjadi karena
semakin tinggi konsentrasi suatu larutan maka akan semakin kental larutan tersebut
sehingga semakin sulit terjadinya proses kapilaritas (kenaikan larutan) pada pipa
kapiler.

G. Kesimpulan

Semakin tinggi konsentrasi larutan detergen maka busanya juga semakin


banyak.
Semakin tinggi konsentrasi larutan maka ketinggian didalam pipa kapilernya
semakin rendah.
Fungsi dari pelarutan deterjen yaitu untuk menurunkan tegangan permukaan
dari air sehingga dapat menghilangkan noda dan minyak pada pakaian.
Nilai tegangan permukaan dari hasil analisa :

0,02%

0,06%

0,1%

Sampel 1
(dyne/cm)
Sampel 2
(dyne/cm)

0,02%

0,06%

0,1%

59,82

50,64

46,09

50,59

46,04

42,75

Daftar Pustaka

Pelita, elda. 2011. Modul Praktikum Kimia Fisika I. Padang : ATIP


Bird, Tony. 1985. Kimia Fisika untuk Universitas. Jakarta : Gramedia

P. Atkins. 2007. Physical Chemistry.


Great

edition. Oxford University Press :

Britain

M. Kanginan. 2006. Fisika 2006. Erlangga : Jakarta

www.wikipedia.org

www.chemistry. Org

Herinaldi.2004.Mekanika Fluida, terjemahan dari Fundamental of Fluids Mechanic oleh


Donald F. Young. Erlangga.Jakarta.

Mawarda. 2009. Tegangan Permukaan dan Kapasitas. PT Gramedia Pustaka Utama.Jakarta.

Prijono, Arko.1995. Mekanika Fluida, tejemaham dari Fluids of Mechanic oleh Victor L.
Streeter. Erlangga.Jakarta.

Suminar.2001. Prinsip-Prinsip Kimia Modern, tejemaham dari Principles of Modern


Chemistry oleh David Oxtoby. Erlangga.Jakarta.

You might also like