You are on page 1of 18

Poliester

Ditulis oleh Jim Clark pada 07-11-2007


Halaman ini menjelaskan tentang pembentukan, struktur dan kegunaan sebuah poliester umum
yang terkadang disebut Terylen jika digunakan sebagai sebuah serat, atau disebut PET jika
digunakan dalam, misalnya, botol minuman plastik.

Poli(etilen tereftalat)
Pengertian poliester
Poliester adalah sebuah polimer (sebuah rantai dari unit yang berulang-ulang) dimana masingmasing unit dihubungkan oleh sebuah sambungan ester.

Diagram di atas menunjukkan sebuah rantai polimer yang sangat kecil dan kelihatan sedikit
rumit. Tetapi tidak terlalu sulit untuk menuliskan strukturnya menggambarkan strukturnya
akan lebih mudah ketimbang mencoba untuk mengingatnya. Berikut anda akan melihat
bagaimana melakukannya dalam sesaat.
Nama lazim dari poliester umum ini adalah poli(etilen tereftalat). Nama sehari-harinya
tergantung pada apakah digunakan sebagai serat atau sebagai material untuk membuat produk
seperti botol untuk minuman ringan.
Jika digunakan sebagai serat untuk membuat kain, biasanya sering hanya disebut poliester.
Terkadang juga dikenal dengan nama perdagangannya seperti Terilen.
Jika digunakan untuk membuat botol, misalnya, biasanya disebut PET.
Pembuatan poliester sebagai sebuah contoh polimerisasi kondensasi
Pada polimerisasi kondensasi, jika monomer-monomer bergabung bersama, ada sebuah molekul
kecil yang hilang. Ini berbeda dengan polimerisasi adisi yang menghasilkan polimer seperti
poli(eten) dimana pada proses ini tidak ada yang hilang ketika monomer-monomer bergabung
bersama.
Sebuah poliester dibuat dengan sebuah reaksi yang melibatkan sebuah asam dengan dua gugus COOH, dan sebuah alkohol dengan dua gugus -OH.

Pada poliester umum yang digambarkan di atas terdapat:


Asam benzen-1,4-dikarboksilat (nama lama: asam tereftalat).
Alkohol yaitu etana-1,2-diol (nama lama: etilen glikol).

Sekarang bayangkan kita menyusun senyawa-senyawa ini secara bergantian dan membuat ester
dimana masing-masing gugus asam dan masing-masing gugus alkohol, kehilangan satu molekul
air setiap kali sebuah sambungan ester terbentuk.

Hasilnya adalah rantai seperti ditunjukkan di atas (walaupun kali ini dituliskan tanpa
memisahkan ikatan rangkap C=O namun anda bisa menuliskannya sesuai selera anda).

Pembuatan poli(etilen tereftalat) dalam skala produksi


Reaksi terjadi dalam dua tahap utama, yaitu: tahap pra-polimerisasi dan polimerisasi
sesungguhnya.
Pada tahap pertama, sebelum polimerisasi terjadi, terbentuk sebuah ester yang cukup sederhana
dari asam dan dua molekul etana-1,2-diol.

Pada tahap polimerisasi, ester sederhana ini dipanaskan pada suhu sekitar 260C dan pada
tekanan rendah. Dalam hal ini diperlukan sebuah katalis ada beberapa kemungkinan termasuk
senyawa-senyawa antimoni seperti antimoni(III) oksida.

Poliester terbentuk dan setengah dari etana-1,2-diol diperbaharui. Ini selanjutnya dilepaskan dan
disiklus ulang.

Hidrolisis poliester
Ester-ester sederhana mudah dihidrolisis melalui reaksi dengan asam atau basa encer.
Poliester diserang dengan mudah oleh basa, tetapi jauh lebih lambat oleh asam encer. Hidrolisis
dengan air saja sangat lambat sehingga hampir tidak diperhitungkan. (Poliester tidak akan terurai
menjadi bagian-bagian kecil jika terkena air hujan)
Jika anda menumpahkan basa encer pada sebuah kain yang terbuat dari poliester, maka
sambungan-sambungan esternya akan putus. Etana-1,2-diol terbentuk bersama dengan garam
asam karboksilat.
Karena dihasilkan molekul-molekul kecil dan bukan polimer asli, maka serat-serat kain tersebut
akan hancur, dan terbentuk sebuah lubang pada kain.
Sebagai contoh, jika anda mereaksikan poliester dengan larutan natrium hidroksida, reaksi yang
terjadi adalah sebagai berikut:

POLIESTER

Poliester
Poliester adalah suatu kategori polimer yang mengandung gugus fungsional ester dalam rantai
utamanya. Meski terdapat banyak sekali poliester, istilah "poliester" merupakan sebagai sebuah bahan
yang spesifik lebih sering merujuk pada polietilena tereftalat (PET). Poliester termasuk zat kimia yang
alami, seperti yang kutin dari kulit ari tumbuhan, maupun zat kimia sintetis seperti polikarbonat dan
polibutirat.
Dapat diproduksi dalam berbagai bentuk seperti lembaran dan bentuk 3 dimensi, poliester sebagai
termoplastik bisa berubah bentuk sehabis dipanaskan. Walau mudah terbakar di suhu tinggi, poliester
cenderung berkerut menjauhi api dan memadamkan diri sendiri saat terjadi pembakaran. Serat poliester
mempunyai kekuatan yang tinggi dan E-modulus serta penyerapan air yang rendah dan pengerutan yang
minimal bila dibandingkan dengan serat industri yang lain.
Kain poliester tertenun digunakan dalam pakaian konsumen dan perlengkapan rumah seperti seprei
ranjang, penutup tempat tidur, tirai dan korden. Poliester industri digunakan dalam pengutan ban, tali,
kain buat sabuk mesin pengantar (konveyor), sabuk pengaman, kain berlapis dan penguatan plastik
dengan tingkat penyerapan energi yang tinggi. Fiber fill dari poliester digunakan pula untuk mengisi
bantal dan selimut penghangat.
Kain dari poliester disebut-sebut terasa tak alami bila dibandingkan dengan kain tenunan yang sama
dari serat alami (misalnya kapas dalam penggunaan tekstil). Namun kain poliester memiliki beberapa
kelebihan seperti peningkatan ketahanan dari pengerutan. Akibatnya, serat poliester kadang-kadang
dipintal bersama-sama dengan serat alami untuk menghasilkan baju dengan sifat-sifat gabungan.
Poliester juga digunakan untuk membuat botol, film, tarpaulin, kano, tampilan kristal cair, hologram,
penyaring, saput (film) dielektrik untuk kondensator, penyekat saput buat kabel dan pita penyekat.
Poliester kristalin cair merupakan salah satu polimer kristalin cair yang digunakan industri yang pertama
dan digunakan karena sifat mekanis dan ketahanan terhadap panasnya. Kelebihan itu penting dalam
penggunaannya sebagai segel mampu kikis dalam mesin jet.
Poliester keraspanas (thermosetting) digunakan sebagai bahan pengecoran, dan resin poliester
chemosetting digunakan sebagai resin pelapis kaca serat dan dempul badan mobil yang non logam.
Poliester tak jenuh yang diperkuat kaca serat banyak digunakan dalam bagian badan dari kapal pesiar
serta mobil.
Poliester digunakan pula secara luas sebagai penghalus (finish) pada produk kayu berkualitas tinggi
seperti gitar, piano, dan bagian dalam kendaraan / perahu pesiar. Perusahaan Burns London, RollsRoyce, dan Sunseeker merupakan segelinter perusahaan yang memakai poliester untuk memperhalus
produk-produk mereka. Sifat-sifat tiksotropi dari poliester yang bisa dipakai sebagai semprotan

membuatnya ideal untuk digunakan pada kayu gelondongan bijian-terbuka, sebab mampu mengisi biji
kayu dengan cepat, dengan ketebalan saput yang terbentuk dengan kuat per lapisan. Poliester yang
diawetkan bisa diampelas dan dipoleskan ke produk akhir.

Sintesis
Sintesis poliester pada umumnya dicapai dengan reaksi polikondensasi. Rumus umum untuk reaksi dari
sebuah diol dengan sebuah asam dikarboksilat adalah:
(n+1) R(OH)2 + n R(COOH)2 ---> HO[ROOCRCOO]nROH + 2n

H2O

Esterifikasi azeotrop
Dalam metode klasik ini, satu alkohol dan satu asam alkanoat bereaksi membentuk ester karboksilat.
Untuk menghimpun sebuah polimer, air yang terbentuk dari reaksi harus terus-menerus dihilangkan
dengan penyulingan azeotrop

Transesterifikasi beralkohol
O

\\

\\
C - OCH3

OH[Oligomer2]

/
[Oligomer1]

(ester-terminated oligomer + alcohol-terminated


oligomer)

C - O[Oligomer2]

CH3OH
/
[Oligomer1]

(oligomer yang lebih besar + metanol)

Asilasi (metode HCl)


Asam bermula sebagai sebuah asam klorida, dan dengan begitu polikondensasi meneruskan emisi
(pemancaran) asam klorida (HCl), bukannya air. Metodi ini bisa dilakukan di dalam larutan atau sebagai
sebuah email.
Metode silil
Dalam varian metode HCl ini, asam alkanoat klorida diubah dengan trimetil silil eternya komponen
alkohol dan hasilnya adalah trimetil silil klorida.

Polimerisasi pembukaan-cincin

Poliester alifatik bisa disusun dari lakton pada kondisi temperatur ruang dan tekanan 1 atm,
dikatalisasikan secara anion, kation, atau organologam (metalorganik).
http://id.wikipedia.org/wiki/Poliester

Poliester
Ditulis oleh Jim Clark pada 07-11-2007
Halaman ini menjelaskan tentang pembentukan, struktur dan kegunaan sebuah poliester umum yang
terkadang disebut Terylen jika digunakan sebagai sebuah serat, atau disebut PET jika digunakan dalam,
misalnya, botol minuman plastik.

Poli(etilen tereftalat)
Pengertian poliester
Poliester adalah sebuah polimer (sebuah rantai dari unit yang berulang-ulang) dimana masing-masing
unit dihubungkan oleh sebuah sambungan ester.

Diagram di atas menunjukkan sebuah rantai polimer yang sangat kecil dan kelihatan sedikit rumit. Tetapi
tidak terlalu sulit untuk menuliskan strukturnya menggambarkan strukturnya akan lebih mudah
ketimbang mencoba untuk mengingatnya. Berikut anda akan melihat bagaimana melakukannya dalam
sesaat.
Nama lazim dari poliester umum ini adalah poli(etilen tereftalat). Nama sehari-harinya tergantung pada
apakah digunakan sebagai serat atau sebagai material untuk membuat produk seperti botol untuk
minuman ringan.
Jika digunakan sebagai serat untuk membuat kain, biasanya sering hanya disebut poliester. Terkadang
juga dikenal dengan nama perdagangannya seperti Terilen.
Jika digunakan untuk membuat botol, misalnya, biasanya disebut PET.
Pembuatan poliester sebagai sebuah contoh polimerisasi kondensasi
Pada polimerisasi kondensasi, jika monomer-monomer bergabung bersama, ada sebuah molekul kecil
yang hilang. Ini berbeda dengan polimerisasi adisi yang menghasilkan polimer seperti poli(eten)
dimana pada proses ini tidak ada yang hilang ketika monomer-monomer bergabung bersama.

Sebuah poliester dibuat dengan sebuah reaksi yang melibatkan sebuah asam dengan dua gugus -COOH,
dan sebuah alkohol dengan dua gugus -OH.
Pada poliester umum yang digambarkan di atas terdapat:
Asam benzen-1,4-dikarboksilat (nama lama: asam tereftalat).
Alkohol yaitu etana-1,2-diol (nama lama: etilen glikol).

Sekarang bayangkan kita menyusun senyawa-senyawa ini secara bergantian dan membuat ester dimana
masing-masing gugus asam dan masing-masing gugus alkohol, kehilangan satu molekul air setiap kali
sebuah sambungan ester terbentuk.

Hasilnya adalah rantai seperti ditunjukkan di atas (walaupun kali ini dituliskan tanpa memisahkan ikatan
rangkap C=O namun anda bisa menuliskannya sesuai selera anda).

Pada tahap polimerisasi, ester sederhana ini dipanaskan pada suhu sekitar 260C dan pada tekanan
rendah. Dalam hal ini diperlukan sebuah katalis ada beberapa kemungkinan termasuk senyawasenyawa antimoni seperti antimoni(III) oksida.
Poliester terbentuk dan setengah dari etana-1,2-diol diperbaharui. Ini selanjutnya dilepaskan dan
disiklus ulang.

Hidrolisis poliester
Ester-ester sederhana mudah dihidrolisis melalui reaksi dengan asam atau basa encer.
Poliester diserang dengan mudah oleh basa, tetapi jauh lebih lambat oleh asam encer. Hidrolisis dengan
air saja sangat lambat sehingga hampir tidak diperhitungkan. (Poliester tidak akan terurai menjadi
bagian-bagian kecil jika terkena air hujan)
Jika anda menumpahkan basa encer pada sebuah kain yang terbuat dari poliester, maka sambungansambungan esternya akan putus. Etana-1,2-diol terbentuk bersama dengan garam asam karboksilat.
Karena dihasilkan molekul-molekul kecil dan bukan polimer asli, maka serat-serat kain tersebut akan
hancur, dan terbentuk sebuah lubang pada kain.
Sebagai contoh, jika anda mereaksikan poliester dengan larutan natrium hidroksida, reaksi yang terjadi
adalah sebagai berikut:

Poliester
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia
Merapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf atau wikifikasi artikel. Setelah
dirapikan, tolong hapus pesan ini.

Gambar SEM (Scanning electron microscope) dari sebuah belokan di dalam serat poliester dengan 7
potongan melintang berlekuk

Poliester adalah suatu kategori polimer yang mengandung gugus fungsional ester dalam rantai
utamanya. Meski terdapat banyak sekali poliester, istilah "poliester" merupakan sebagai sebuah
bahan yang spesifik lebih sering merujuk pada polietilena tereftalat (PET). Poliester termasuk zat
kimia yang alami, seperti yang kutin dari kulit ari tumbuhan, maupun zat kimia sintetis seperti
polikarbonat dan polibutirat.
Dapat diproduksi dalam berbagai bentuk seperti lembaran dan bentuk 3 dimensi, poliester
sebagai termoplastik bisa berubah bentuk sehabis dipanaskan. Walau mudah terbakar di suhu
tinggi, poliester cenderung berkerut menjauhi api dan memadamkan diri sendiri saat terjadi
pembakaran. Serat poliester mempunyai kekuatan yang tinggi dan E-modulus serta penyerapan
air yang rendah dan pengerutan yang minimal bila dibandingkan dengan serat industri yang lain.
Kain poliester tertenun digunakan dalam pakaian konsumen dan perlengkapan rumah seperti
seprei ranjang, penutup tempat tidur, tirai dan korden. Poliester industri digunakan dalam
pengutan ban, tali, kain buat sabuk mesin pengantar (konveyor), sabuk pengaman, kain berlapis
dan penguatan plastik dengan tingkat penyerapan energi yang tinggi. Fiber fill dari poliester
digunakan pula untuk mengisi bantal dan selimut penghangat.

Kain dari poliester disebut-sebut terasa tak alami bila dibandingkan dengan kain tenunan yang
sama dari serat alami (misalnya kapas dalam penggunaan tekstil). Namun kain poliester memiliki
beberapa kelebihan seperti peningkatan ketahanan dari pengerutan. Akibatnya, serat poliester
kadang-kadang dipintal bersama-sama dengan serat alami untuk menghasilkan baju dengan sifatsifat gabungan.

Foto baju dari poliester yang diambil dari dekat

Poliester juga digunakan untuk membuat botol, film, tarpaulin, kano, tampilan kristal cair,
hologram, penyaring, saput (film) dielektrik untuk kondensator, penyekat saput buat kabel dan
pita penyekat.
Poliester kristalin cair merupakan salah satu polimer kristalin cair yang digunakan industri yang
pertama dan digunakan karena sifat mekanis dan ketahanan terhadap panasnya. Kelebihan itu
penting dalam penggunaannya sebagai segel mampu kikis dalam mesin jet.
Poliester keraspanas (thermosetting) digunakan sebagai bahan pengecoran, dan resin poliester
chemosetting digunakan sebagai resin pelapis kaca serat dan dempul badan mobil yang non
logam. Poliester tak jenuh yang diperkuat kaca serat banyak digunakan dalam bagian badan dari
kapal pesiar serta mobil.
Poliester digunakan pula secara luas sebagai penghalus (finish) pada produk kayu berkualitas
tinggi seperti gitar, piano, dan bagian dalam kendaraan / perahu pesiar. Perusahaan Burns
London, Rolls-Royce, dan Sunseeker merupakan segelinter perusahaan yang memakai poliester
untuk memperhalus produk-produk mereka. Sifat-sifat tiksotropi dari poliester yang bisa dipakai
sebagai semprotan membuatnya ideal untuk digunakan pada kayu gelondongan bijian-terbuka,
sebab mampu mengisi biji kayu dengan cepat, dengan ketebalan saput yang terbentuk dengan
kuat per lapisan. Poliester yang diawetkan bisa diampelas dan dipoleskan ke produk akhir.

Daftar isi

1 Sifat-sifat serat poliester


o 1.1 Sifat mekanis

o 1.2 Sifat kimiawi


2 Industri poliester
o 2.1 Dasar-Dasar
o 2.2 Produsen bahan mentah
o 2.3 Pengolahan poliester
3 Sintesis
o 3.1 Esterifikasi azeotrop
o 3.2 Transesterifikasi beralkohol
o 3.3 Asilasi (metode HCl)
o 3.4 Polimerisasi pembukaan-cincin
4 Thermosetting (keraspanas)
5 Rujukan
6 Pranala luar

Sifat-sifat serat poliester


Sifat mekanis

Penyerapan energi plastik yang diperkuat dengan serat kimia (uji benturan, pelentukan, dan
tarik) Investigasi atas persyaratan praktis untuk mengukur penyerapan energi dari bahan-bahan
gabungan (komposit), dan pengembangan metode yang cocok untuk melaksanakan pengukuran
tersebut. Sejumlah metode uji dinamis untuk mengukur penyerapan energi dari berbagai lapisan,
termasuk uji benturan pelentukan, uji benturan berulang-ulang, uji benturan tarikan, dan uji
tumbukan pembengkokan. Didiskusikan pula ujian benturan pada lempengan berlapis.
Penekanan khusus ditempatkan pada studi pada berbagai komposit yang diperkuat dengan
sebuah serat kimia. Tak dapat dipungkiri bahwa ada hubungan antara penyerapan energi statis
yang semu dari berbagai serat dan penyerapan energi dinamisnya komposit. Komposit
berpoliester komersial dan serat poliamida memiliki penyerapan energi yang tertinggi, dimana
piranti pengujian memiliki efek yang signifikan.
Sifat kimiawi

Poliester tidak diketahui memiliki sifat kimiawi.

Industri poliester
Dasar-Dasar

Poliester merupakan salah satu polimer sintetis yang terbuat Purified Terephtalic Acid (PTA)
atau dimetil ester dimethyl terephthalate (DMT) dan Mono Etilena Glikol (MEG). Dengan
pangsa pasar sebesar 18% dari semua bahan plastik yang diproduksi, poliester berada di urutan
ketiga setelah polietilena (33.5%) dan polipropilena (19,5%).
Bahan-bahan mentah utamanya adalah sebagai berikut:

Purified Terephthalic Acid PTA CAS-No.: 100-21-0


Sinonim: 1,4 Dibenzenedicarboxylic acid,
Sum formula; C6H4(COOH)2 , berat mol: 166,13

Dimethylterephthalate DMT- CAS-No: 120-61-6


Sinonim: 1,4 Dibenzenedicarboxylic acid dimethyl ester
Sum formula C6H4(COOCH3)2 , berat mol: 194,19

Mono Etilena Glikol MEG CAS No.: 107-21-1


Sinonim: 1,2 Ethanediol
Sum formula: C2H6O2 , berat mol: 62,07

Lebih banyak informasi mengenai berbagai bahan mentah poliester bisa ditemukan untuk PTA
[1]
,DMT [2] dan MEG [3], di laman web INCHEM "Chemical Safety Information from
Intergovernmental Organizations".
Dibutuhkan katalis untuk menghasilkan sebuah polimer dengan berat molekul yang tinggi.
Katalis yang paling umum dipakai adalah antimon trioksida (atau antimon tri asetat):
Antimon trioksida ATO CAS-No.: 1309-64-4 Sinonim: tak ada, berat mol: 291,51 Sum
formula: Sb2O3
Pada 2008, sekitar 10 000 t Sb2O3 digunakan untuk memproduksi sekitar 49 Mio t polietilena
tereftalat.
Poliester dideskripsikan sebagai berikut:
Polyetilena Tereftalat CAS-No.: 25038-59-9 Sinonim / singkatan: poliester, PET, PES Sum
Formula: H-[C10H8O4]-n=60-120 OH, berat unit mol: 192,17
Ada beberapa alasan pentingnya PTA:

Relatif mudah diaksesnya berbagai bahan mentah PTA atau DMT dan MEG
Proses kimianya sintesis poliester yang mudah dijelaskan dan sangat mudah dipahami
Rendahnya tingkat toksisitas semua bahan mentah serta produk sampingan selama produksi
dan pengolahan
PET bisa diproduksi dalam sebuah simpal (gelung) tertutup pada emisi yang rendah ke
lingkungan
Bisa didaur ulang
Banyaknya varian produk antara dan final yang terbuat dari poliester

Dalam tabel 1: produksi poliester sedunia untuk poliester tekstil, resin poliester botol, poliester
saput (film) yang terutama sekali untuk pengepakan dan poliester khusus buat plastik mesin.

Berdasarkan tabel ini, produksi poliester dunia melebihi 50 juta ton tiap tahun sebelum tahun
2010.
Tabel 1: Produksi poliester dunia
Pangsa pasar per
tahun
Jenis Produk

2002 [Mio t/a]

2008 [Mio t/a]

Tekstil -PET

20

39

Resin, Botol/A-PET 9

16

Film-PET

1.2

1.5

Poliester Spesial

2.5

TOTAL

31.2

49

Produsen bahan mentah

Kebanyakan bahan mentah PTA, DMT, dan MEG diproduksi perusahaan kimia besar yang
kadang-kadang diintegrasikan ke penyulingan minyak mentah dimana p-xilena merupakan bahan
dasar untuk menghasilkan PTA dan elpiji merupakan bahan dasar memproduksi MEG.
BP, Reliance, Sinopec, SK-Chemicals, Mitsui, dan Eastman Chemicals merupakan contoh dari
sekian banyak produsen PTA. Produksi MEG ada dalam genggaman sekitar 10 pemain global
yang dipimpin oleh MEGlobal a JV of DOW dan PIC Kuweit diikuti oleh Sabic.
Berikut ini adalah nama-nama produsen poliester terbesar:
Artenius, Advansa, DAK, DuPont, Eastman/Voridian, Hyosung, Huvis, Indorama, Invista,
Jiangsu Hengli Chemical Fiber, Jiangsu Sanfangxian Industry, M&G Group, Mitsui, Mitsubishi,
NanYa Plastics, Reichhold, Reliance, Rongsheng, Sabic, Teijin, Toray, Trevira, Tuntex,
Wellman, Yizheng Sinopec, Zhejiang Hengi Polymerization.
Di China terdapat lebih dari 500 pabrik poliester, tak heran bila setengah produksi poliester
dunia berasal dari negara tirai bambu itu. Informasi lebih lanjut mengenai poliester di China bisa
ditemukan di situs China Chemical Fiber Economic Information Network [4].

Pengolahan poliester

Sesudah tahap pertama produksi polimer dalam fase leleh, arus produk terbagi menjadi dua
bidang aplikasi yang berbeda yakni aplikasi tekstil dan aplikasi pengepakan. Dalam tabel 2,
terdapat daftar berbagai penerapan (aplikasi) utama poliester pengepakan dan tekstil.
Tabel 2: Daftar penerapan poliester pengepakan dan tekstil
POLIMER BERBASIS-POLIESTER (LELEH atau
BUTIRAN)
Tekstil

Pengepakan

Serat stapel (PSF)

Botol untuk CSD, Air, Bir, Jus, Deterjen

Filamen POY, DTY, FDY

A-PET Film

Benang teknis dan kawat ban

Thermoforming

Tak tertenun dan spunbond

BO-PET

Mono-filamen

Pembalutan

Singkatan: PSF = Polyester Staple Fiber (Serat Stapel Poliester); POY = Partially Oriented Yarn
(Benang Berorientasi Parsial); DTY = Draw Textured Yarn (Benang Tekstur); FDY = Fully
Drawn Yarn; CSD = Carbonated Soft Drink (minuman ringan yang diisi dengan gas karbon); APET = Amorphous Polyester Film (saput poliester tak berbentuk); BO-PET = Biaxial Oriented
Polyester Film (saput poliester berorientasi dwisumbu);
Pangsa pasar kecilnya poliester (<< 1 Million t/a) digunakan untuk memproduksi plastik teknis
dan pembetsan induk.
Untuk menghasilkan poliester leleh dengan sangat efisien, beberapa langkah pengolahan
beroutput tinggi seperti serat stapel (50300 t/d per lini pemintalan) atau POY /FDY (sampai 600
t/d yang dipisahkan menjadi sekitar 10 mesin pemintalan) merupakan proses yang semakin
horizontal, terintegrasi, dan langsung. Ini berarti polimer leleh langsung diubah menjadi filamen
atau serat tekstil tanpa melalui tahap pembutiran. Kita sedang membahas integrasi horizontal
sepenuhnya saat poliester diproduksi mulai dari minyak mentah atau berbagai produk
penyulingan dalam chain oil -> benzena -> PX -> PTA -> PET leleh -> serat / filamen atau
bottle-grade resin. Eastman Chemicals adalah yang pertama kali memperkenalkan ide menutup
rantai dari PX ke resin PET resin dengan apa yang mereka sebut dengan proses INTEGREX.
Kapasitas tempat produksi yang terintegrasi dan horizontal seperti itu >1000 t/d dan bisa dengan
mudah mencapai 2500 t/d.

Di samping unit pengolahan besar untuk memproduksi benang atau serat stapel yang tadi sudah
disebutkan, terdapat sepuluh ribu pabrik pengolahan yang kecil dan sangat kecil, jadi bisa
diperkirakan bahwa poliester diolah dan didaur-ulang di lebih dari 10.000 pabrik di seluruh
dunia. Ini tanpa menghitung semua perusahaan yang terlibat dalam industri supply chain, dimulai
dari perekayasaan dan mesin pengolahan serta diakhiri dengan stabilisator, warna, dan aditif
tambahan.

Sintesis
Sintesis poliester pada umumnya dicapai dengan reaksi polikondensasi. Rumus umum untuk
reaksi dari sebuah diol dengan sebuah asam dikarboksilat adalah:
(n+1) R(OH)2 + n R(COOH)2 ---> HO[ROOCRCOO]nROH + 2n

H2O

Esterifikasi azeotrop

Dalam metode klasik ini, satu alkohol dan satu asam alkanoat bereaksi membentuk ester
karboksilat. Untuk menghimpun sebuah polimer, air yang terbentuk dari reaksi harus terusmenerus dihilangkan dengan penyulingan azeotrop.
Transesterifikasi beralkohol
O
\\
C - OCH3
/
[Oligomer1]

OH[Oligomer2]

(ester-terminated oligomer + alcohol-terminated


oligomer)

O
\\
C - O[Oligomer2]

CH3OH
/
[Oligomer1]

(oligomer yang lebih besar + metanol)

Asilasi (metode HCl)

Asam bermula sebagai sebuah asam klorida, dan dengan begitu polikondensasi meneruskan
emisi (pemancaran) asam klorida (HCl), bukannya air. Metodi ini bisa dilakukan di dalam
larutan atau sebagai sebuah email.
Metode silil
Dalam varian metode HCl ini, asam alkanoat klorida diubah dengan trimetil silil eternya
komponen alkohol dan hasilnya adalah trimetil silil klorida.
Polimerisasi pembukaan-cincin

Poliester alifatik bisa disusun dari lakton pada kondisi temperatur ruang dan tekanan 1 atm,
dikatalisasikan secara anion, kation, atau organologam (metalorganik).

Thermosetting (keraspanas)
Pada umumnya resin thermosetting merupakan kopolimer dari poliester tak jenuh dengan stirena.
Penjenuhan poliester diatur melalui penggunaan asam maleat maupun asam fumarat. Dalam
vinilester, penjenuhan terdapat dalam kelompok alkoholnya poliester. Ikatan gandanya poliester
tak jenuh bereaksi dengan stirena dan menghasilkan struktur pertautan silang 3-D. Struktur ini
bertindak sebagai sebuah thermoset. Pembentukan ikatan pertautan silang dimulai melalui reaksi
eksotermik yang melibatkan sebuah peroksida organik, seperti metil etil keton peroksida atau
benzoil peroksida.

Apa Itu Benang Polyester


Benang Polyester:
Polyester adalah kategori polimer yang terdiri dari Polyethylene Terephthalate (PET) dan MEG. Polyester merupakan
polimer sintetik yang terbuat dari PTA dan MEG. Polyester Benang adalah produk utama dalam kategori
poliester. Hampir 40% dari produksi dunia poliester langsung digunakan untuk membuat Polyester Benang.
Benang polyester dibuat melalui proses langsung PTA & MEG.
Beberapa produk terbesar di dunia PTA adalah British Petroleum, Reliance, Sinopec, Sk-Kimia, dan Eastman Mitsui
Chemicals. produksi MEG di tangan dari sekitar 10 pemain global yang dipimpin oleh seorang MEGlobal JV dari
DOW dan PIC Kuwait diikuti oleh SABIC.
Penggunaan utama dari Polyester yaitu di bidang Tekstil untuk membuat Polyester Benang. Polyester dalam
bentuk yang berbeda digunakan secara luas dalam aplikasi tekstil untuk membuat polyester (PET) resin dan
Filament Yarn seperti sebagian Berorientasi Benang (POY), Polyester bertekstur Benang (DTY), Polyester Full
Benang (FDY), Polyester Staple Fiber (PSF ), Polyester Spun Benang (Psy) dan Mono Benang filamen.
Benang Polyester juga digunakan dalam pembuatan aplikasi kemasan seperti polyester film, kaset isolasi dan
beberapa item lainnya penggunaan sehari-hari.
Benang filamen Polyester digunakan dalam merajut & tenun untuk membuat kain poliester seperti kain konsumen
dan home furnishing seperti tirai, seprai tempat tidur dan tirai.
Demikian pula industri benang Polyester kekuatan tinggi dapat digunakan untuk membuat tali, ban berjalan, sabuk
pengaman & kain ban.
Polyester Staple Fiber terutama digunakan sebagai serat mengisi untuk barang, bantal bantal sofa, & beddings.
Untuk Lebih jelasnya benang Polyester yang lazim diproses antara lain sebagai berikut:

Semi Dull = Merupakan jenis Polyester yang berwarna putih dan agak buram dengan kandungan titanium
dioksida (TiO2) 0,35% dan zat warna yang digunakan pada proses dyeing adalah zat warna dispersi
Full Dull = Merupakan jenis polyester yang berwarna putih dan lebih buram dengan kandungan titanium
oksida (TiO2) 2% dan zat warna yang digunakan pada proses dyeing adalah zat warna dispersi. Full Dull
lebih kuat meyerap dan mengikat zat warna divabding dengan Semi Dull sehingga effec setelah dyeing
benang full dull kelihatan lebih gelap ( dark ) dari semi dull
Bright = Merupakan jenis polyester yang berwarna bening dan mengkilap dengan kandungan titanium
dioksida ( TiO2) 0%, apabila benang dari jenis polyester bright dilakukan proses dyeing maka effec hasil
pada dyeing berwarna cerah ( Light ) serta mengkilap
Cationic = Merupakan polyester berwarna putih bersih. Cationic merupakan jenis polyester yang
menggunakan zat sodium Bi Sulfonat yang tidak dapat bereaksi dengan zat warna cationic seperti maxilone
blue
Dop Dyed = mMerupakan jenis polyester yang sudah berwarna dengan menggunakan zat warna estofil
pada proses pembuatan chips, sehingga benang Dop Dyed tidak mudah luntur.

You might also like