Professional Documents
Culture Documents
: Plantae
Divisio
:Spermatophyta
Subdivisio
: Angiospermae
Kelas
: Monicotyledonae
Ordo
: Liliales
Famili
: Liliaceae
Genus
: Allium
Spesies
: Allium sativum L.
(anonymousa2014,)
OPTK
dalam
Permentan
digolongkan
golongan yaitu :
1.
2.
3.
4.
Serangga/Insects
Nematoda/Nematodes
Cendawan/Fungal
Bakteri/Bacterial dan Fitoplasma/Phytoplasma
menjadi
5.
6.
7.
8.
Virus/Viral
Gulma/Weeds
Tungau/Mites
Keong dan Siput/Snail and Slug
2.3 OPTK Golongan Cendawan Pada Bawang Putih (Allium sativum L.) Asal
Cina
Dalam setiap wilayah terdapat target OPTK yang berbeda-beda tergantung
pada komoditas, iklim dan wilayah geografisnya. Maka dari itu setiap negara
mempunyai sasaran OPTK yang berbeda-beda. Di dalam Permentan No 93 Th.
2011 telah di atur mengenai jenis-jenis OPTK yang dicegah agar tidak masuk ke
wilayah Indonesia.
Target OPTK golongan cendawan pada bawang putih asal Cina yaitu :
2.3.1
Botryotinia squamosa
Botryotinia squamosa merupakan penyebab utama penyakit hawar daun
bawang putih, pada wilayah dingin dengan suhu optimum 50 0C. menyerang
produksi umbi dan biji pada kelembaban dan curah hujan tinggi.
Klasifikasi Ilmiah Hawar daun bawang adalah sebagai berikut :
Kerajaan
Divisi
: Fungi
: Ascomycota
Kelas
: Leotiomycetes
Ordo
: Helotiales
Famili
: Sclerotiniaceae
Genus
: Botryotinia
Spesies
: Botryotinia squamosa
Sinonim
: Sclerotinia squamosa.
Botryotinia squamosa
(ceb.wikipedia.org, 2014)
kerusakan dan kematian sel daun pada kondisi optimum (curah hujan dan
kelembaban tinggi, dan suhu rendah) menyebabkan penurunan prosuksi yang
signifikan. Dapat menghasilkan sclerotia berwarna kecoklatan yang dapat
bertahan pada musim dingin.(Plant Health Australia, 2014)
Gambar 2. Gejala B. squamosa. Pada bawang putih (Plant Health Australia, 2014)
(B)
(C)
Gambar 3. (a-b.) Koloni B. squamosa umur 9 & 13 hari, (c) bentuk Spora B.
squamosa. (Chilvers and Toit. 2006.)
2.3.2
Ordo : Helotiales
Famili : Sclerotiniaceae
Genus : Botryotinia
Spesies: Botrytis aclada
Nama lain Botrytis allii Munn.
(ceb.wikipedia.org, 2014)
Gambar 4. Gejala serangan Botrytis aclada pasca panen (A-D) dan sebelum panen
(E-G) (Chilvers and Toit. 2006.)
Gambar 5. Gejala serangan Botrytis aclada pada tangkai dan batang bunga (A-B)
(C), dan kerusakan pada bunga (D) (Chilvers and Toit. 2006.)
2.3.3
Sclerotium cepivorum
Stromatinia cepivorum (Berk.) menyebabkan penyakit white rot of onion
(ceb.wikipedia.org, 2014)
(B)
dan
10
S.
cepivorum
merupakan
patogen
tular
tanah
yang
di
menyebabkan
dasar
umbi,
menyebar
di
permukaan
dan
(A)
(A)
(A)
2.3.4
Stemphylium vesicarium
Pleospora allii (Wallr.) Menyebabkan penyakit hawar daun bawang putih,
11
2.3.5
magica, Urocystes cepulae. leek smut, onion smut penyakit ini disebut juga
bercak daun atau hawar daun pada bawang putih.
Bercak memanjang berwarna abu-abu atau lesi daun coklat, dengan antara
daun sehat dan sakit terdapat garis merah muda, menjadi hitam dengan timbulnya
sporulasi jamur. Menyebabkan kerusakan parah pada tanaman muda.
Patogen ini tersebar luas di Eropa, Asia Barat, Kanada dan Amerika
Serikat, dan juga dikenal dari Australia, Chili, Mesir, India, Jepang, Republik
Korea, Meksiko, Maroko, Peru, Filipina dan Thailand.
Morfologi berupa Askomata bulat, sampai dengan 0,5 mm lebar. ASCI
bitunicate, sempit silinder untuk clavate, 110-150 (-170) 24-35 (-38) m.
Ascospores uniseriate, ellipsoidal, bagian atas sempit meruncing ke sedikit dari
titik, dasar bulat, kuning pucat sampai coklat, 33-38 (-44) 15-20 m, 3-7
12
melintang septa dan 6-14 septa longitudinal, tercekat terutama di septa melintang
utama.
Konidiofor muncul berkelompok, berwarna coklat muda sampai coklat
sedang. Diameter hingga 70 m, 3-8 ml, dengan satu atau lebih nodose bengkak
dan band gelap yang konidia timbul, halus atau teliti verrucose. Konidia tunggal,
lurus atau sedikit melengkung, luas ellipsoidal, 20-50 15-26 m, berwarna coklat
muda sampai kuning langsat, verrucose, septa melintang hingga 6 m. Terkadang
septa longitudinal atau miring, terdapat kerutan di 3 septa melintang utama, basal
bekas luka sangat jelas. (McKenzie, E. 2013)
13
berdasarkan
Peraturan
Menteri
Pertanian
Nomor:
14
MOTTO BBKP Surabaya adalah "Care For Health, Safety and Environment"
NILAI NILAI BUDAYA:
1. Komitmen;
2. Keteladanan;
3. Integritas;
4. Disiplin.
MAKLUMAT PELAYANAN
15
16
Karantina (OPT/OPTK) dan Keamanan Pangan / Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT).
17
dari
Deteksi dan identifikasi Drechslera maydis pada benih padi dengan metode
Morfometri
dengan metode
Morfometri
7
10
11
12
18
13
14
15
Aktivitas pengujian :
- Lab. Cendawan : Pengujian untuk target pest cendawan dilakukan dengan
menggunakan teknik uji: kertas saring (Blotter test), pencucian (washing test),
pemeriksaan langsung (direct inspection), serta agar cawan.
- Lab. Serologi: uji serologi (ELISA, Enzyme Linked Immunosorbent Assay)
dilakukan untuk pengujian target pest: bakteri dan virus. Aktivitas pengujian
ELISA diantaranya: Clavibacter michiganensis sub sp michiganensi (CMM),
Pseudomonas syringae pv. syringae (PSS), Pseudomonas syringae pv.
lacrymans (PSL), Pantoea stewartii, Erwinia chrysanthemi, Erwinia carotovora,
Pectobacterium antrosepticum, Burkholderia glumae, Alfalfa Mosaic Virus
(AMV), (Barley yellow drawrf virus (BYDV), (Onion Yellow Dwarf Virus
(OYDV), Maize Streak Virus (MSV), dll
- Lab. Biomolekuler: uji biomolekuler (PCR, Polymerase Chain Reaction) untuk
target pest bakteri dan virus. Aktivitas pengujian diantaranya: Pseudomonas
syringae pv. syringae (PSS), Pantoea stewartii (PS), Erwinia chrysanthemi,
Barley yellow drawrf virus (BYDV), Potato Spindle Tuber Viroid (PSTVd,)dll.
- Lab. Nematoda: Target pest untuk golongan nematoda dilakukan dengan
menggunakan teknik flotation, corong baerman, dan sidik pantat (Parenial
pattern).
- Lab.Serangga dan Hama: identifikasi serangga dilakukan secara mikroskopis
dengan bahan acuan buku referensi dan buku kunci determinasi serangga.
Aktivitas lab diantaranya: perbanyakan serangga, identifikasi dan pembuatan
koleksi serangga.
- Lab. Gulma: aktivitas pengujian dengan target pest gulma dilakukan terhadap
media pembawa berupa biji. Metode yang dilakukan dengan pemurnian biji yang
kemudian diidentifikasi.
19
- Lab. Mikrobiologi: golongan bakteri dari beberapa target pest yang diuji
dilakukan dengan metode doasnostik agar. Bakteri target dalam pengujian
mikrobiologi diantaranya untuk Xanthomonas vasicola pv. holcicola serta
Pseudomonas viridiflava.
- Laboratorium Keamanan Pangan / PSAT : Berdasarkan peraturan menteri
pertanian nomor 27/Permentan/PP.340/5/2009 Juncto Peraturan Menteri
Pertanian No.
BBKP
Surabaya
terus
berupaya
meningkatkan
kompetensi
20
Sejalan
dengan
adanya
jaminan
mutu
pelayanan
terhadap
komoditi
karantina
hewan
dan
tumbuhan
yang
dilalulintaskan.
Melalui akreditasi laboratorium secara organisasi dan teknis kualitas
pelayanan laboratorium akan dapat dimonitor secara berkala, sistematis dan
sesuai dengan standar SNI ISO/IEC 17025:2008. Monitioring manajerial
organisasi dan teknis akan menghasilkan evaluasi yang diharapkan mampu
menjadi sumber informasi akan kekurangan dan tindakan perbaikan yang perlu
segera diaksanakan demi penemenuhan service atau pelayanan yang berorintasi
21
pada kepuasan customer. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan komitmen yang
tinggi dari manajemen dan manajer puncak untuk mengimplementasikan SNI
ISO/IEC 17025:2008 dan melaksakan sistem yang telah dibuat sesuai dengan
dokumen sistem mutu yang telah disusun.
Sasaran yang diharapkan dapat dicapai dengan pelaksanaan kegiatan
Akreditasi
laboratorium
SNI
ISO/IEC
17025:2008
tersebut
yaitu
22
Penahanan
terjadinya
penyebaran
Organisme
Pengganggu
Tumbuhan