Professional Documents
Culture Documents
H
DENGAN PENYAKIT FRAKTUR FEMUR SINISTRA POST OP
di RUANG ALAMANDA
RSUD TUGU REJO SEMARANG
A. PENGKAJIAN
Hari / Tanggal : 18 November 2014
Jam
: 08:00 WIB
Oleh
: 1. Mei Riyani Astuti
2. Rulita Hayuningtyas
3. Wahyu Kristiyawan
1. IDENTITAS PASIEN
a. Identitas Pasien
Nama
: Tn. H
Umur
: 36 Th
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Pendidikan
: SLTA
Pekerjaan
: Wirasuwasta
Suku / Bangsa
: Indonesia
Status Perkawinan
: Kawin
Alamat
: Jln. Gedongsongo RT 06/02 Manyaran
Tanggal Masuk RS
: 11-11-14 jam 13.48
No. RM
: 461286
Diagnosa Medis
: Faktur Femur Sinistra
b. Penanggung Jawab
Nama
: Ny. S
Umur
: 34 Th
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Pendidikan
: SLTA
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
: Jln. Gedongsongo RT 06/02 Manyaran
Hubungan dengan Pasien : Istri Pasien
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri post op
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluh nyeri pada kaki kiri riwayat jatuh dari atap kurang lebih 3 meter
sekitar jam 12 siang dan terdapat luka robek di kepala bagian belakang dijahit
kira-kira 7cm.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Garis keturunan
: Garis Pernikahan
3. POLA FUNGSIONAL
a. Kebutuhan Oksigenasi
Sebelum Sakit
: Pasien mengatakan tidak ada gangguan pernafasaan dengan
RR 22x/menit
Selama Sakit
: Pasien mengatakan tidak ada gangguan pernafasaan dengan
RR 22x/menit
b. Kebutuhan Nutrisi
Sebelum Sakit
: Pasien mengatakan tidak mual atau muntah, makan 3x sehari
dan habis dalam 1 porsi piring dengan komposisi nasi, sayur,
lauk pauk.
Selama Sakit
: Pasien mengatakan tidak mual atau muntah, makan 3x
sehari hanya makan, makanan yang sudah di sediakan dari RS
saja dan habis dalam 1 porsi piring dengan komposisi nasi,
sayur, lauk pauk.
c. Kebutuhan Istirahat dan Tidur
Sebelum Sakit
: Pasien mengatakan tidak ada gangguan saat tidur, total tidur
kurang lebih 8 jam perhari.
Selama Sakit
: pasien mengatakan tidak bisa tidur karena rasa nyeri saat post
op
d. Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
18
Sebelum Sakit
Selama Sakit
e. Nyeri
Sebelum Sakit
Selama Sakit
Abdomen
m.Genetalia
n. Ekstermitas
5. DATA PENUNJANG
a. Pemeriksaan Penunjang Laborat
15-11-2014 14:19
Pemeriksaan
Hasil
Satuan
Nilai Normal
Hematologi EDTA (B)
Darah Rutin (WB EDTA)
Lekosit
9.50
10^3/uL
3.8-10.6
Eritrosit
L 3.22
10^3/uL
4.4-5.9
Hemoglobin
L 9.70
g/dL
13.2-17.3
Hematokrit
L 28.80
%
40-52
MCV
89.40
fL
80-100
MCH
30.10
pg
26-34
MCHC
33.70
g/dL
32-36
Trombosit
227
10^3/uL
150-440
RDW
12.10
%
11.5-14.5
Diff count
Eosinofil Absolute
0.15
10^3/uL
0.045-0.44
Basofil Absolute
0.02
10^3/uL
0-0.2
Netrofil Absolute
6.38
10^3/uL
1.8-8
Limfosit Absolute
2.27
10^3/uL
0.9-5.2
Monosit Absolute
0.68
10^3/uL
0.166-1
Eosinofil
L.1.60
%
2-4
Basofil
0.20
%
0-1
Neutrofil
67.10
%
50-70
Limfosit
L 23.90
%
25-40
Monosit
72
%
2-8
b. Pemeriksaan Penunjang Laborat
Pemeriksaan
Hasil
Hematologi (EDTA)
CT + BT
Waktu Pembekuan
45
Waktu Pendarahan
230
14-11-2014 09:46
Satuan
Nilai Normal
Menit
Menit
2-8
1-3
16;16
14;53
12:51
f. Therapy Medis
Parental : Infus RL 20 tpm
Injeksi
: - Asam Traneksamat
- Ketorolac 30 mg
- Mecobalamin
- Cefotaxim 1gr
- Novellmycin 2gr
Oral
: KSR 2x1 tab
3x1 amp
2x1 amp
1x1 amp
2x1 amp
1x1 amp
B. ANALISA DATA
No
Hari / Tanggal
1.
18
2014
Symptom
November Ds
Pasien
Etiologi
mengatakan Terputusnya
21
Problem
Gangguan
rasa
nyaman nyeri
2.
Ds
Pasien
mengatakan Kerusakan
Gangguan
mobilitas fisik
ativitas
Do : pasien tampak di bantu
dalam beraktivitas terdapat
3.
Gangguan
tidur
pola
kaki
Do : pasien tidurnya tampak
tidak nyenyak
C. DIAGNOSA KEPERAWTAN
1. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d terputusnya kontinuitas fragmen tulang
2. Gangguan mobilitas fisik b.d kerusakan neuromuskular
3. Gangguan pola tidur b.d nyeri post OP
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Hari
Dx Tanggal
1. 18/11/201
4
Tujuan Keperawatan
Setelah
tindakan
Intervensi
dilakukan
Rasional
a. Observasi
keperawatan
a. Peningkatan
tanda-tanda
vital
b. Evaluasi skala
nyeri,
terkontrol.
KH :
a. Nyeri
karakteristik
dan lokasi
c. Atur
posisi
berkurang/hilang
b. Skala nyeri 1
c. TTV normal
22
nadi
menunjukan
adanya nyeri
b. Mempengaruhi
@
pilihan
keefektifan
intervensi
c. Meningkatkan
umum,
menurunkan
area
obat analgesic
e. Anjurkan pada
membatasi
sirkulasi yang @
(abduksi)
klien
TTD
utuk
lokal
tekanan
dan
kelelahan otot
d. Untuk
pergerakan
membantu
mengurangi
rasa nyeri
e. Membuat klien
lebih @
merasa
2.
18/11/201
Setelah
tindakan
dilakukan
a. Diskusikan
keperawatan
dengan pasien
mengetahui
selama 3 x 24 jam
aktifitas yang
aktifitas yang
imobilisasi teratasi.
KH :
Pasien dapat melakukan
bisa ditoleransi
b. Anjurkan
masih bisa di
keluarga untuk
membantu
bantuan keluaga
pasien
c. Anjurkan
pasien
untuk
aktifitas ringan
d. Peragakan
penggunaan
alat
bantu
untuk (walker)
e. Kaji
kemampuan
rentan
dan
gerak
kekuatan
otot klien
18/11/201
Setelah
tindakan
dilakukan
selama 3 x 24 jam
gangguan
pola
tidur
pasien teratasi.
KH:
Jumlah jam tidur dalam
batas normal
Pola tidur
23
untuk
atifitas pasien
c. Untuk
meningkatkan
mobilisasi
pasien
d. Membantu
pasien
untuk @
meningkatkan
atifitas pasien
e. Untuk
mengetahui
tingkat
a. Untuk
lingkungan
memberikan
yang nyaman
b. Berikan posisi
kenyamanan
yang menurut
pada pasien
b. Untuk
pasien adalah
memberikan
posisi
kenyamanan
yang
paling nyaman
kualitas
pasien
kekuatan otot
a. Berikan
keperawatan
toleransi
b. Membantu
meningkatkan
melakukan
3.
nyaman
a. Untuk
pada
pasien
untuk
pasien
dapat tidur
c. Batasi
dapat
pengunjung.
d. Jelaskan pada
klien
saat tidur
c. Agar
pasien
pengetahuan
keluarga klien
mengenai
penyebab
penyebab
waktu
tidur
teratur
dan
dengan cukup
d. Menambah
dan
gangguan tidur
e. Pertahankan
tidur
gangguan tidur
e. Agar pola tidur
menjadi
seimbang
waktu bangun
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari
/Tanggal
/Jam
No
Dx
Implementasi
Respon / Hasil
24
TTD
18/11/2014
08:00
kaki kiri
O : Pasien terlihat meringis
menahan
sakitnya,
dengan
karakteristik :
P = Sakit saat bergerak /
bergeser
Q = Terasa nyeri
R = fraktur femur kiri
1/3 tengah
S = Skala 3
T = Kadang-kadang
terutama saat bergerak
S: Pasien mengatakan tidak
I
kakinya.
O: pasien tampak kooperatif
S: Pasien mengatakan dapat
10:45
II
Diskusikan
dengan
pasien
III
melakukan duduk
@
O:pasien terlihat dapat duduk
sendiri
III
dengan
penjelasan
Menganjurkan
11:30
mengerti
klien
membatasi pergerakan
beristirahat
S:
25
Klien,keluarga
klien,erta
19/11/2014
08:00
pengunjung
mau
mengikuti
@
anjuran
Mengkaji
Skala
nyeri,
Berkolaborasi
pemberian
bergeser
Q = Terasa nyeri
R = fraktur femur kiri
1/3 tengah
S = Skala 2
T = kadang - kadang
S: O: inj Asam Traneksamat
09:00
II
II
3x1 amp
- Ketorolac 30 mg
Menganjurkan keluarga untuk
III
@
1gr
2x1 amp
Novellmycin 2gr 1x1 amp
melakukan aktifitas yang ringan S: keluarga mau membantu @
Menganjurkan
09:40
2x1 amp
- Mecobalamin
1x1 amp
- Cefotaxim
membantu pasien
pasien
untuk
pasien
O: keluarga tampak membantu
10:00
Memberikan
posisi
pasien
yang S: pasien mengatakan makan
@
menurut pasien adalah posisi minum secara mandiri dan bisa
yang paling nyaman untuk miring kanan dan kiri meski
perlahan
O: klien tampak melakukan
III
20/11/2014
08:00
mandiri
S: Pasien mau diberikan posisi
II
Memberikan
yang nyaman
Skala
tidak ramai,
pasien istirahat
tampak
rileks,
dengan karakteristik :
P = Sakit saat bergerak /
Berkolaborasi
pemberian
II
09:30
II
bergeser
Q = Terasa sedikit nyeri
R = fraktur femur kiri
1/3 tengah
S = Skala 1
T = kadang-kadang
@
S: O: inj Asam Traneksamat
Menganjurkan keluarga untuk
3x1 amp
- Ketorolac 30 mg
2x1 amp
27
membantu pasien
- Mecobalamin
1x1 amp
- Cefotaxim
11:00
III
Menganjurkan
pasien
untuk
1gr
2x1 amp
Novellmycin 2gr 1x1 amp
S: keluarga pasien mengatakan
mau untuk membantu pasien
O: keluarga tampak membantu
12:00
12:30
III
Memberikan
posisi
yang
minum
makan
Mengobservasi tanda-tanda vital
mandiri
klien
II
secara
duduk
dan
kemudian
minum
secara
mandiri
S:Pasien mau diberikan posisi
14:00
III
Memberikan
yang nyaman
S: O: TD = 120/80 mmHg
Mendiskusikan dengan pasien
N = 80x/menit
aktifitas yang bisa ditoleransi
S =36,20C
RR = 20x/menit
S: O: lingkungan sekitar pasien
a. Menjelaskan
keluarga
penyebab
tidak ramai,
pasien istirahat
gangguan tidur
S:Pasien
mengatakan
dapat
dibantu keluarga
S: keluarga pasien dan pasien
mengatakan
paham
mengeni
dengan
penyebab
gangguan tidur
F. EVALUASI
No
No Dx
Evaluasi
1.
Selasa18
November 2014
08:00
teratasi
P : Lanjutkan Intervensi 1-5
29
TTD
2.
Selasa18
November 2014
08:00
3.
Selasa18
November 2014
08:00
bantu keluarga
:Pasien tampak
dibantu
keluarga
dalam
melakukan aktivitas
A :Masalah gangguan mobilitas fisik belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi 1-5
S : Pasien mengatakan sulit untuk tidur karena nyeri @
pada kakinya
O : Pasien tidur tampak tidak nyenyak dan sering
terbangun
A : Masalah gangguan pola tidur belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi 1-5
Rabu 19 November
2014
08:30
1
Rabu 19 November
2014
08:30
Rabu 19 November
2
2014
08:30
November 2014
08:00
nyeri berkurang
O : Pasien tampak rileks, dengan karakteristik :
P = Sakit saat bergerak / bergeser
Q = Terasa sedikit nyeri
R = fraktur femur kiri 1/3 tengah
S = Skala 1
T = kadang-kadang
A: Masalah gangguan rasa nyaman nyeri teratasi
P : Pertahankan Intervensi
November 2014
08:00
Kamis20
P : Pertahankan Intervensi
November 2014
08:00
2
31
32
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pada bab pembahasan ini akan menguraikan pelaksanaan u asuhan keperawatan
pada TN H dengan fraktur femur sinistra yang di lakukan pada tanggal 18-20
november 2013 mulai dari pengkajian sampai evaluasi. Dari aspek yang dikaji
muncul beberapa masala keperawatan yaitu Nyeri akut b.d terputusnya kontinuitas
fragmen tulang, Gangguan mobilitas fisik b.d fraktur, Gangguan pola tidur b.d
ketidak nyamanan.
Adapun uraian pembahasan masalah keperawatan tersebut adalah :
B. Diagnosa Keperawatan yang Pertama : Gangguan rasa nyaman nyeri b.d
terputusnya kontinuitas fragmen tulang.
Gangguan rasa nyaman nyeri adalah salah satu keadaan dimana seseorang
individu mengalami suatu ganggauan nyaman nyeri.
Gangguan rasa nyeri pada Tn H disebabkan karena adanya luka fraktur terbuka.
Hal tersebut didukung adanya tanda-ada yang muncul pada pasien seperti : pasien
mengeluh kesakitan pada daerah kaki yang terjadi fraktur.
Pada tahap perencanaanya penulis memperiotaskan diagnosa keperawatan
pertama, karena penulis melihat bahwa akibat adanya reaksi utama dari fraktur
menyebabkan terjadinya nyeri pada daerah fraktur. Adapun kriteria tujuan penulis
tetapkan adalah nyeri sudah tidak terasa atau berkurang, setelah dilakukan
33
tindakan keperawatan selama 3x24 jam untuk pencapaian lebih jelas penulis
menetapkan beberapa kriteria hasil yang harus dicapai yaitu : klien sudah tidak
mengeluh nyeri, skla nyeri berkurang. Dengan memberikan tindakn mengkaji
tingkat nyeri, mengajarkan teknik relaksasi, memberikankondisi yang nyaman,
kolaborasi pemberian analgetik.
C. Diagnosa yang kedua gangguan mobilitas fisik b.d kerusakan rangka
neuromuskuler.
Kerusakan neuromuskuler adalah adanya salah satu rangka pada salah satu bagian
tubuh yang patah atau retak yang mengakibatkan adanya gangguan gerak.
Sedangkan pada Tn. H adanya luka fraktur di bagian kaki kiri 1/3 tengah yang
menyebabkan gangguan gerak. Untuk mengatasi ganggaun mobilitas fisik yang
terjadi pada Tn. H , penulis atau perawat memberikan beberapa tindakan kepada
pasien ,salah satunya menganjurkan keluarga untuk membantu pasien dalam
melakukan aktifitas.
D. Diagnosa yang ketiga gangguan pola tidur b.d nyeri post OP
Gangguan pola tidur adalah keadaan dimana individu mengalami atau berisiko
mengalami suatu perubahan dalam kualitas atau kuantitas pola istirahatnya yang
menyebabkan rasa tidak nyaman atau mengganggu gaya hidup yang dingininya.
Sedangkan pada Tn. H mengalami gangguan pola tidur karena nyeri post OP.
Untuk mengatas gangguan pola tidur yang di alami oleh Tn.H, penulis atau
perawat melakukan beberapa tndakan yang salah satunya yaitu memberikan posisi
yang menurut pasien itu adalah posisi yang paling nyaman untuk tidur.
34
BAB V
PENUTUP
Bab ini memuat tentang kesimpulan dan saran, disini penulis akan
menyimpulkan beberapa hal-hal yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya
dan memberikan saran sesuai kemampuan penulis.
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengalaman hasil pembahasan dan tujuan dari penulis,
maka penulis dapat membuat kesimpulan sesuai dengan tujuan penulis
tersebut.
Permasalahan yang muncul pada Tn.H dengan fraktur adalah gangguan
rasa nyaman nyeri. Penyusunan rencana tindakan dilakukan dengan tindakan
mandiri atau kolaborasi untuk mengatasi masalah yang terjadi pada Tn. H
dengan fraktur antara lain: gangguan rasa nyaman nyeri dengan memberikan
kolaborasi
pemberian
analgetik.
Gangguan
mobilitas
fisik
dengan
yang
dapat
penulis
berikan
sebagai
msukan
dalam
36