Professional Documents
Culture Documents
Alkalosis Metabolik adalah suatu keadaan dimana darah dalam keadaan basa karena
tingginya kadar bikarbonat.
PENYEBAB
Alkalosis metabolik terjadi jika tubuh kehilangan terlalu banyak asam.
Sebagai contoh adalah kehilangan sejumlah asam lambung selama periode muntah
yang berkepanjangan atau bila asam lambung disedot dengan selang lambung (seperti
yang kadang-kadang dilakukan di rumah sakit, terutama setelah pembedahan perut).
Pada kasus yang jarang, alkalosis metabolik terjadi pada seseorang yang
mengkonsumsi terlalu banyak basa dari bahan-bahan seperti soda bikarbonat.
Selain itu, alkalosis metabolik dapat terjadi bila kehilangan natrium atau kalium
dalam jumlah yang banyak mempengaruhi kemampuan ginjal dalam mengendalikan
keseimbangan asam basa darah.
Penyebab utama akalosis metabolik:
Penggunaan diuretik (tiazid, furosemid, asam etakrinat)
Kehilangan asam karena muntah atau pengosongan lambung
Kelenjar adrenal yang terlalu aktif (sindroma Cushing atau akibat penggunaan
kortikosteroid).
GEJALA
Alkalosis metabolik dapat menyebabkan iritabilitas (mudah tersinggung), otot
berkedut dan kejang otot; atau tanpa gejala sama sekali.
Bila terjadi alkalosis yang berat, dapat terjadi kontraksi (pengerutan) dan spasme
(kejang) otot yang berkepanjangan (tetani).
DIAGNOSA
Dilakukan pemeriksaan darah arteri untuk menunjukkan darah dalam keadaan basa.
PENGOBATAN
Biasanya alkalosis metabolik diatasi dengan pemberian cairan dan elektrolit (natrium
dan kalium) .
Pada kasus yang berat, diberikan amonium klorida secara intravena.
http://info.medicastore.com/index.php?mod=penyakit&id=748
ASIDOSIS METABOLIK: SALAH SATU PENYULIT DIARE AKUT PADA
ANAK YANG SEHARUSNYA DAPAT DICEGAH
PENDAHULUAN
Di Indonesia, walau diare sudah dapat dikendalikan dengan adanya
kompensasi dan koreksi fisiologis oleh paru-paru dan ginjal. 11-12,14-16 Bila
pH
darah meningkat dari normal disebut alkalemia dan sebaliknya pH darah
menurun disebut asidemia. Sedangkan istilah osis (asidosis atau
alkalosis)
merupakan proses yang menyebabkan perubahan kadar asam atau basa
dalam darah (asidemia atau alkalemia). Demikian juga, istilah - osis tidak
selalu berarti ada perubahan pH darah. Misalnya, pada asidosis metabolik
tidak selalu ada asidemia. Karena penumpukan asam dapat dinetralisir
oleh
sistem buffer yang dibantu mekanisme kompensasi dan koreksi oleh
paruparu
dan ginjal. Dalam praktik sehari-hari kedua istilah ini, -osis dan emia
selalu disamakan.
HCO3
,
H2CO3
WHO (2005) dalam revisi ke-4 mengenai Tatalaksana Diare Akut pada
Anak
10
http://www.usu.ac.id/id/files/pidato/ppgb/2007/ppgb_2007_atan_baas_sinuhaji.pdf