Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH
TENTANG
KONTRASEPSI DARURAT
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Oleh : Kelompok
SUSI AFRIANI
SUTRI MAHDALENA
TRI KURNIA NENGSIH
VENI HERYANI
WILDA PURWATI
YENI LAILA SARI
YERI CAHYA PELITA
YETI SRI RAHAYU
YUVA MUSTIKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kontrasepsi yang sangat efektif sekarang ini beberapa sudah tersedia di
pasaran dan dapat dipilih sesuai dengan keinginan calon akseptor, namun tidak
semua pemakai kontrasepsi dapat menemukan kontrasepsi yang ideal untuk
dirinya. Kondisi saat ini, dengan adanya perubahan gaya hidup keluarga (life
style) sering membuat hubungan seksual lebih tidak teratur sehingga kebutuhan
kontrasepsi secara insidentil dengan indeks keamanan yang tinggi dan
memungkinkan pemakaian dalam berbagai situasi tanpa komplikasi.
Kelompok masyarakat seperti ini mungkin mengalami kesulitan untuk
memakai pil yang harus diminum setiap hari untuk mencegah kehamilan sebagai
akibat hubungan seksual yang sangat jarang dilakukan. Mereka mungkin juga
mempunyai pengalaman buruk atau menderita komplikasi akibat pemakaian Alat
Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR), kontrasepsi suntikan, atau sering tidak tertib
menerapkan senggama terputus (coitus interuptus), sistem kalender, kondom,
spermisida sehingga upaya kontrasepsi yang dilakukan tidak adekuat. Untuk
mereka, dibutuhkan pencegahan kehamilan yang dapat diberikan sesudah
terjadinya sanggama.
Pemakaian kontrasepsi sampai dengan saat ini tidak ada satupun yang tanpa
kegagalan, efek samping atau komplikasi. Apabila terjadi kegagalan, komplikasi,
maupun efek samping maka petugas kesehatanlah yang dituntut untuk
menanggulanginya. Kejadian kegagalan pemakaian kontrasepsi akan membuat
masalah tersendiri, terutama bagi para petugas kesehatan. Jumlah kegagalan
diperkirakan akan bertambah banyak apabila yang menggunakan kontrasepsi
tradisional (seperti jamu dan cara-cara tradisional lainnya) juga diperhitungkan
selain kegagalan dari yang menggunakan cara modern. Dampak dari kegagalan
pemakaian kontrasepsi ini akan mengakibatkan adanya kehamilan yang tidak
dapat mengurangi
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
yang
dapat diatasi
dengan
Per os:
1) Memberikan estrogen dengan dosis 50mg 2 kali dengan interval 12
jam.
2) Memberikan ethinyrestradiol 5mg selama 5 hari.
b. Suntikan:
Suntikan estradiol benzoate 30mg setiap hari selama 5 hari.
Pemberian antiprogestine mifepristone.
- Mifepristone diberikan 200mg setiap hari selama 4 hari, mulai hari 27
-
mensruasi.
Terjadi penurunan estrogen dan progesterone darah yang menimbulkan
perdarahan, sehingga hasil konsepsi ikut serta dalam perdarahan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kontrasepsi darurat memberika harapan baru untuk menurunkan kejadian
kehamilan yang tidak dikehendaki (KTD) sehingga secara langsung menurunkan
permintaan gugur kandung. Dalam jangka waktu kurang dari 72 jam kontrasepsi
darurat hormonal efektif bertindak sebagai alat untuk menghindari kehamilan.
Sedangkan insersi IUCD sebaiknya dilakukaun bila hubungan seks tanpa proteksi
berlangsung lebih dari 72 jam (3 hari) tetepi kurang dari 7 hari. Cara kerja
kontrasepsi hormonal terutama untuk menghindari konsepsi, sedangkan insersi
IUCD terutama untuk menghindari nidasi disamping menghalangi terjadinya
konsepsi.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh maka dapat diberikan beberapa
saran sebagai berikut:
1. Dengan menyediakan kontrasepsi darurat diharapkan akan dapat berpengaruh
pada angka kematian ibu maupun kejadian aborsi, bahkan akan meningkatkan
penggunaan kontrasepsi reguler.
2. Mengingat kontrasepsi darurat tersebut masih belum banyak diketahui oleh
wanita usia subur, maka untuk pemasaran obat kontrasepsi darurat perlu
didukung dengan KIE yang lengkap, benar dan secara luas.
3. Kontrasepsi darurat bukan merupakan obat kontrasepsi reguler, maka dalam
rangka meningkatkan akses perempuan terhadap informasi dan pelayanan
kontrasepsi darurat yang berkompeten hendaknya melakukan tindak lanjut
dengan mempersiapkan materi KIE bagi provider dan masyarakat.
4. Informasi dan KIE mengenai kontrasepsi darurat perlu disebarluaskan, karena
ada persepsi yang salah dari subyek tentang penggunaan kontrasepsi darurat.
10
10
11
DAFTAR PUSTAKA
Affandi B. (1993). Early experience with Implanon. VIIIth World Congress on
Human Reproduction. Bali.
BKKBN : (2006). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta
Biro Pelayanan Kontrasepsi BKKBN (1985). Petunjuk Pelayanan Medis Pelayanan
Kontrasepsi di Lapangan, Jakarta.
Prawirohardjo, S., Hanifa, W. (2007). Ilmu kebidanan. Edisi 3, hal. 905. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta
Saifuddin, Abdul Bari (2006). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, edisi 2,
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
Sastrawinata RS (1985). Teknologi KB Masa Kini dan Masa Depan. Lokakarya
Sukabumi.
12
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmad-Nya kami
bisa menyelesaikan tugas makalah ini. Bahwasannya makalah ini kami buat untuk
memenuhi tugas di Akademi Kebidanan Manna.
Dalam makalah ini kami membahas tentang kontrasepsi yang merupakan
upaya pencegahan kehamilan yang bersifat sementara atau menetap serta cara
penggunaan kontrasepsi tersebut sehingga kita semua bisa mengambil manfaat dari
isi makalah ini.
Tidak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Erma Yanti,
Amd. Keb, SKM selaku dosen pembimbing dan pihak-pihak yang membantu atas
penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran untuk menyempurnakan
makalah ini.
.
Manna,
Maret 2014
Penulis
13
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................................
BAB I
BAB II
BAB III
i
ii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .........................................................................
B. Tujuan Penulisan ......................................................................
1
2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Kontrasepsi Darurat
.................................3
B. Indikasi Kontrasepsi Darurat
.................................3
C. Metode Kontrasepsi Darurat
.................................4
D. Konsep Kerja Kontrasepsi Darurat .................................6
E. Penyulit Pemakaian Kontrasepsi Darurat .............................
F.Pelayanan Kontrasepsi Darurat Bagi Yang Memerlukan ...........
7
8
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
................10
................10
DAFTAR PUSTAKA
ii