You are on page 1of 11

KONSEP PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP

Pendidikan adalah lembaga dan usaha pembangunan bagsa dan


watak bangsa. Pendidikan yang demikian mencangkup ruang lingkup yang
amat kompresif, yakni pendidikan kemampuan mental, pikir , kepribadiab
manusia seutuhnya. Untuk membina kepribadian demikian jelas
memerlukan rentangan waktu yang relatif panjang bahkan berlangsung
seumur hidup.
Konsepsi oendidikan seumur hidup (lifelong education) mulai
dimasyarakatkan melalui kebijaksanaan Negara (Ketetapan MPR No.
IV/MPR/1973 jo Keetapan MPR No.IV/MPR/1978, tentang GBHN ) yang
meneta[kan prinsip prinsip pembangunan nasional (pembangunan bangsa
dan watak bangsa) antara lain :
B. Arah Pembangunan jangka Panjang :
1. Pembangunan Nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan
manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat
Indonesia.
Dalam Bab IV Bagian Pendidikan, GBHN menetapkan :
d. Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam
lingkungan rumah tangga, sekolah dan masyarakat. Karena itu
pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga,
masyarakat dan pemerintah.
Berdasarkan ketentuan mendasar ini, maka kebijaksanaan negra kita
menetapkan prinsip prinsip :
1. Pembangunan bansa dan watak bangsa dimulai dengan
membangun subyek manusaia indonesia seutuhnya , sebagai
perwujudan manusia Pancasila. Tipe kepribadian ideal ini menjadi
cita cita oembangunan bangsa dan watak bangsa menjadi tanggung
jawab seluruh lembaga negara, bahkan tanggung jawab semua
warga negara untuk mewujudkannya
2. Pembangynan manusia Indonesia seutuhnya secara kusus
merupakan tanggung jawab lembaga dan usaha pendidikan
nasional untuk mewujudkannya memlalui lembaga lembaga
oendidikan. Karena itu konsep manusia indoonesia seutuhnya ini
merupakan konseopsi dasr tujuan pendidikan nasional Indonesia.

Kebijaksanaan pembangunan nasional tersebut khususnya dalam


bidang pendidikan dapat kita mengerti bagwa secara konstituonal
ketetapan ini wajib dilaksanakan oleh lembaga pendidikan. Artinya
menjadi landasan kebijaksanaan untuk merencanakan pembinaan
pendidikan nasional. Meskipun demikian wajar juga bila secara teoristis
dan konsepsional kita memahami latar belakan dan tujuan konsepsi
pendidikan seumur hidup ini.
Asas pendidikan seumur hidup bertitik tolak atas eyakinan, bahwa
proses pendidikan dapat berlangsung selama manusia hidpu , baik di
dalam maupun diluar skolah
Prinsip prinsip dasar yang terkandung dalam diktum ini cukup
mendasar danluas, yakni meliputi asas asas :
1. Asas pendidikan seumur hidup ; nerlangsung sumur hidup ,
sehingga peranan subjek manusia untuk mendidik dan
mengembangkan diri sendiri secara wajar merupakan
kewajibandan kodrati manusia
2. Lembaga pelaksanaan dan wahana pendidikan meliputi
a. Dalam lingkungan rumah tangga (keluarga) sebagai unit
masyarakat pertama dan utama.
b. Dalam liongkungan sekolah sebagai lembaga
oebdudujab formal , dan
c. Dalam lingkungan masyarakat sebagailembagha dan
lingkungan pendidikan non formal , sebagai wujud
kehidupan yang wajar
3. Lembaga penanggung jawab pendidikan mencangkup
kewajiban dan kerjasama ketiga ;lembaga yuang wajar dalam
kehidupan , yaitu
a. Lembaga keluarga (orang tua)
b. Lembaga sekolah : lembaga pendidikan formal;
c. Lembaga
masyarakat
sebagai
keselutuhan
tata
kehidupan dalam negara baik perseorangan maupun
kolektif
Ketiga lembaga (komponen) penanggungjawab pendidikan ini
disebut oleh Dr. Ki Hajar Dewantara sebagai tripusat pendidikan.
Konsepsi pendidikan manusia (indonesia) seutuhnya dan seumur
hiduip ini merupakan orientasi baru yang mendasar. Ini berarti
kebijaksanaan Pendidikan Nasional kita telah tidak berorientasi
kepada sistem dan teori pendidikan Eropa Konstinental yang
diajarkan oleh Prof. Dr. M.J. Langeveld yang mengajarkan adanya

batasan umur dan baas waktu pendidikan, misalua : adanya batas


atas-bawah antara 5-6 tahun dan batas atas- antara 19-25 tahun
yang dianggap segai tinggkat kedewasaan (kematangan) pribadi .
Dengan kebijakan tanpa batas umur dan batas waktu untuk belajar
(sekolah) , maka kita mendorong supaya tiap probadi sebagai
subyek yang bertanggung jawab atas poendidikan diiri sendiri
menyarai, bahwa :
Proses dan waktu pendidikan bverlangsung seumur hidup sejak
dalam kandungan hingga manusia meninggal. Asas ini berarti
pula memberikan tanggug jawab pedagogis psikologis kepada
orangtua, lebih lebih bu yang mengandung untuk membina
kandungan nya secara psikofisis yang ideal.

Bahwa untuk belajar tiada batas waktu ; artinya tidak ada


istilah terlmabat atau terlalu dini untuk belajar. Ini berarti
pula tidak ada konsep bahwa :terlalu tua untuk belajar !

Bahwa belajar atau mendidik diri sendiri adalah proses alamiah


sebagai bagian integrak atau merupakan totalitas kehidupan.
Jadi menusiabekajar atau mendidik ini, bukanlah sebagai
persiapan (bekal) bagi kehidupan(yang akan datang dalam
mastarakat), melaiinkan pendidikan adalah kehidupoan itu
sendiri. Prinsip pendidikan demikian, memberikan makna
bahwa pendidikan adalah tanggung jawab menusia sebagai
subjek atas diri sendiri , lebih lebih yang sudah dewasa supaya
meningkat terus menerus, yakni mandiri secara sosial,
ekonomis, psikologis dan etis. Sifat danderajat inilah yang
dimaksud dengan kedewasaan ataui kematangan kepribadian.

A. PENDIDIKAN MANUSIA SEUTUHNYA


Disamping dasar (landasan) yuridis konstituonal (kenegaraan :
GBHN) , pendidikan menusia seutuhnya ini sesuai pula dengan konsepsi
atau teori kejiwaan manusia menurut teori kepribadian dan psikologi
gelstalt
Teori ilmu jiwa mengajarkan bahwa keoribadian manusia merupakan
satu kebulatan antara potensi potensi lahir batin bahkanjuga jasman dan
penampilannya , antara lain sebagai dikatakan oleh garett :
In fact , their defination of personality not only includes an individual
characteristic ways of conducting himself in everyday situation but
stresses as well such conditioning faktors as phtsique , appearance,
intellegence aptitude and character traits. All these contribute ,

although in varying degree, to a person total quality that is, to the


impression which he makes on other peolple (1 : 495)
Dalam kenyataan , pengertian/ definisi kepribadian menurut para
ahli ilmu jiwa bukan hanya mencakup sifat (ciri, karakteristika)
bagaimana seseorang bertingkah laku dalam kehidupan dan situasi
sehari hari , melainkan lebih ditekankan bersamaan dengan itu juga
faktor fakto jasmania , penampilan , intelehensi, nakat dan
karakteristka. Semuanya ini mentumbang , walaupun dalam derajat
yang berbeda beda terhadap keseluruhan kualira seseorang , yaitu
baghi kesan orang lain tentang dirinya
Kepribadian manusia ialah suatu perwujudan keseluruhan b\segi
manusiawinya yuang unik, lahir batin dan dalam antar hubungannya
dengan kehidupan soisial dan indivudualnya. Kepribadian , disampung
satu perwujudan setiap manusa (yang dalam proses berkembang terus
menerus) , juga suatu kualitas dan intehritas yuang diinginkan, yakni
sebagai satu derajat atau mertabat manusia. Pengertian demikian
tersurat dalam ungkapan ia tidak mempunyai kepribadian. Padahal
istilah dan konsepsi kepribadian , hanyalah suatu konsep kejiwaan yang
belum duberikan perstaratan dan predikat apapun. Dengan perkataan
lain, istilah kepribadian dapa mengandung makna (diberi predikat) baik ,
ideal ataupun buruk , jahat dan sebagainya.
Membahas pendidikan manusia seutuhnya , sebenanrnya adalah
menganalisa secara konsepsional (teoristis dan praktis) apa dan
bagaimana perwujudan manusa\ia seutuhnya itu. Konsepsi tradisional ,
seutuhnya (kebulatan) dimaksud ialah kebulatan atau integritas anatara
aspek jasmaniah dnegan rokhaniah ; antara akal dengan ketrampilan.
Atau lebih luas takni konsepsi kebulatan (keseimbangan) antara 3hs :
head(akal), Heart(hati nurani) dan hand(ketrampilan). Ada pulateori ilmu
jiwa daya ( = fakulty psycology dari herbart) yang mengatakan bahwa
daya daya jiwa seperti ingatan, pikiran, perassaan, tanggapan dan
sebagainya saling sberasosiasi
Manusia sutuhnya sebagai satu konsepsi modern perlu kita analisa
menutur pandangan ( berdasar sistem nilai dan psikologi) sosio budaya
indonesia. Untuk inilah pemikiran secara konsepsional perlu dirintis.
Berdasarkan pemikiran demikian dapat diuraikan konsepsi manusia
seutuhnya itu secara mendasar, yakni mencakup pengertian :
1. Keutuhan potensi subyek manusia sebagai subyek yang berkembang

2. Keutuhan wawasan (orientasi) manusia sebagau subyek yagn sadar


nilai (yang menghhayati dan yakin akan citacita dan tujuan hidupnya)
Uraian :
A. Konsepsi keutuhan potensi subyek manusia sebagai subyek yang
berkembang.
Kepribadian manusia lahir batin ialah satu kebulatan yang utuh
antara potensi potensi hereditas(bawaan) dengan faktor faktor
lingkungan (pendidikan , tata nilai dan antar hubungan). Potensi
potensi subyek manusia secara universal mencakup tujuh potensi
a. Potensi jasmaniah : phisik, badan dan panca indera yang
sehat(normal);
b. Potensi pikir(akal , rasio, intelegensi, intelek);
c. Potensi rasa(perasaan, emosi) baik perasaan etis moral maupun
estetis.
d. Potensi karsa (kehendak, kemauan, keinginan, hasrat atau
kecenderuyngan kecenderyungan , nafsu; termasuk prakarsa).
e. Potensi cipta (daya cipta, kreativitas, fantasi, khaayal dan
imajinasi);
f. Potensi karya ( kemampuan menghasilkan, kerja, amal sebagai
tindak lanjut dari ae atau tindakan dan lakon manusia);
g. Potensi budi nurani ( jesadaran budi, hati nuranui , kata hati,
consciencia, geweten ataw gewessen , yang bersifat superasional
Ketujuh pootensi ini merupakan potensi dan watak bawaan dan
watak b waan yang potensial; artinya dalam proses berkembang dan
tidak perkembangan atau aktualitasnya itu akan menentukan
kualitas pribadi seseorang . iniulah yang dimaksud dengan istulah
self realization , atau self actualization; yang menurut istilah
indonesia dapat kita artikan realisasi kedirian atau mandiri
B. Konsepsi keutuhan wawancara (orientasi) manusia sebagai subyek
yang sadar nilai.
Tiap pribadi , terutama manusia yang dewasa dan berpendidikan
memadai , wajar mempunyai wawasan atas nilai nilai dalam
kehidupan, Manusia sebagai subuek nilai ialah pribadi yang
menjunjung nilai; artinya menghayati , meyakini dan mengamalkan
sistem nilai tertentu, baik secara sosial (kemastarakatan dan
kenegaraan),
maupun
secara
pribadi
(individual).
Bahkan
sesungguhnya prestasu dan kualitas pribadi amat ditentukan oleh
penghayatan dan pngamalan nilai nilai yang berlaku dalam
lingkungan hidupnya.

Manusia bersikap, berpikir , bertindak dan bertingkah laku


dipengaruhi oleh wawasan atau orientasinya terhadap kehidupan dan nilai
nilai yang ada di dalamnya.
Wawasan yang dimaksud mencakup
a. Wawasan dunia dan akhirat : manusia yakin bahwa kehidupan di
dunia
akan
bverakhir
dengan
kematian.
Dan
pasti
manusiamengalami kehidupan di akhirat.karenanya sikap dan
tingkah lakunya diorientasikan bagi kehidupan yang baik di akhirat;
katenanya manusia cenderung berbnuat kebaikan atau paling
sedikit tidak maw beruat dosa
b. Wawasan individualitas dan sosial ,secara berkesaimbangan.
Kecenderuyngan aku (ego) yang berhadapan dngen realitas
sosial(masyarakat, negara) mendorong manusia untuk dapat hidup
harmonis;
c. Wawasan jasmania dah rokhaniah : kesadara bahwa priobadi kita
mempunya kebutuhan jasmanuah sperti kesehatan makanan yang
bergizi, olahraga, rekreasi, istirahat pakaian dans sebagainya. Juga
kesadarab adanya kebutuhan rihaniah seperti ngehayati nilai nilai
budaya, ilmu pengetahuan, kesenian sastra, filsafat dan nlai ke
agamaan. Juga memberi wawasan material dan spiritual dalam
kehidupan yang seimbang
d. Wawasan masa lampau dan masa depan : kesadaran dimensi
esejahteraan , masa lampau bangsa yang jaywa dan penjajahan
mendimbulakan penderitaan kebodohan dan kemiskinan; semua
keadaan
ini
memberikan
kesadaran
cinta
bangsa
dan
kemerdekaan , motivasi berjuang demi cita cita nasuonal, kesetiaan
kepada bangsa dan sebagainya
Keempat wawasan ini akan memberikan aspirasi dan motivasi bagi
sikap dan tindakan seseorang menurut kadar kesadarany wawasanyya
masing masing. Seseorang berbuat atau tidak atas sesuatu hal banyak
didasarkan atas pertimbangan pertimbangan yang bersumber atas ruang
lingkup wawasan tersebut. Misalnya kita iri hati atau benci pada
seseorang / golongan , biasanya dnegan mawas diti demi kehidupan
rohaniah yang sehat dan demi kehidupan di akhirat yang lebih baik,
secara sadar kes\cenderungan itu kita buang. Begitu juga penonkolan aku
kita yang dapat melanggar kepend\tungan bersama (masyarakat, negara)
kitra taklukan demi martabat kita di hadapan kehidupan bersama itu dab
demi kebenaran dan keadilan

Wawasan atau orientasi ini memberikan arah dan pertimbangan


daam berbagai keputusan dan kebijaksanaan pribadi dalam pergaulan
dan kehidupan. Keputusan keputusan dalam semua sikap dan tindakan
manusia lebih lebih orang dewasa ditentukan berdasarkan dimensi
dimensi dalam wawasan ersebut.
B. DASAR DASAR TUJUAN DAN IMPLIKASINYA
Pendidikan manusia seutuhnya dan seumur hidup yang menjadi
diktum dalam ketetapan MPR No. IV/MPR1973 jo ketetapan MPR
No.IV/MPR/1978(GBHN) sebagai landasan formal pedoman pendidikan
nasional kita, tentu didasar atas asas asas yang mendasar (fundamental).
Kebijakan i atas sebagai landasar formal(kelembagaan negara dan yuridis)
dan landasan operasionalnya (pedoman pelaksanaan) oleh aparatur
negara, khususnya lembaga pendidikan , didasarkan pula atas berbagai
pertimbangan. Dasar dasar pertimbangan ini tentu meliputi berbagai
aspek.Untuk itu keseluruhannya jika kita analisa , mempunya dsar dasr
dan tujuan serta implikasinya
1. Dasar dasar
Prinsip pendidikan manusia sutuhnya dan berlangsung seumur hidup
didasarkan atas berbagai landasan yang meliputi
a.
Dasar dasar filosofis
Bahwa sesungguhnya secara filosofis(filsafat manusia) hakekat
kodrat martabat manusia merupakan kesatuan intregal segi segi /
potensial potensial(essensial):
(1).
(2).
(3).

Manusia sebagai makhluk pribadi (individual being)


Manusia sebagai makhluk sosial (social being)
Manusia sebagai makhluk susila (moral being)

Ketiga essensia ini merupakan potensi potensi dan kesadaran yang


ontegral (bulat dan utuh) yang dimiliki setiap manusia. Bahkan
ketiganya menentukan martabat dan kepribadian manusia. Artinya
bagaimana individu itu merealisasikan potensi potensi tersebut
secara
optimal
dan
berkeseimbangan
,
itulah
wujud
kepribadiannya .Mereka yuang menonjol individual kualitasnya
(egonya) ialah pribadi yang individualistis atau egoistis; mereka
yang memonjolkan sosialnyaialah probadi yang sosial (altruis atauu
pengabdi; dan mereka yang menonjolkan moralitasnya dianggap
sebagai pribadi moralis. Sedangkan pribadi yang berkesimbangan
ialah yang dengan sadar mengembangankan porensi potensi itu

secara wajar dan seimbang, jadi tidak menonjolkan atau leboih


mengutamakan salah satunya. Misalnya jika seseorang lebih
menonkolkan pengabdiannya pada masyaakat dengan melupakan
ibdividualitasnya tidaklah wajar
b.

Dasar dasar prokofisis

Yand dimaksud dasar dasar psikogisis ialah dasar dasar kejiwaan


dan kejasmanian manusia. Realiras psikogisis manusia menunjukan
bahwa pribadi manusia merupakan kesatuan antara:
(1). Potensi potensi dan kesar\daran rokhaniah baik segi pikir,
rasa, karsa,cipta maupun budi nurani;
(2). Potensi potensi dan kesadaran jasmaniah yakni jasmani yang
sehat dengan panca indra yang normal yang secara fisiologis
bekerjasama dengan sistem staraf dan kejiwaan;
(3). Potensi potensi psikofisis ini juga berada di dalamsuatu
lingkungan hidupnya baik slamiah (fisik) maupun sosila budaya
(manusia dan nilai nilai).
Ketiga kesadaran ini menampilkan
seseorang sebagai suatu keutuhan
c.

watak

dan

kepribadian

Dasar dasar sosio-budaya

Meskipun manusia adalah makhluk ciptaan tugan yang merupakan


bagian dari umat manusia dan alam semesta namun manusia
indonesia terbina pula oleh tata nilai sosio budayanya sendiri . Inilah
segiswgi sosio budaya bangsa dan sosio psikologis manusia yang
wajar diperhatikan oleh pendidikan. Tiap warga negara dan tiap
generasi bangsa indonesia merupakan bagian bagian dari tata nilai
dimaksud ; merka jugapewaris dan penerus tata nilai tersebut.
Kesadaran demikian akan berkembang jika manusia indonesia
menyadari dan mengahayati bahwa dirinya merupakan bagian yang
bulat dari rakyat / bangsa indonesia dan kebudayaannya
Segi segi sosio budaya bangsa itu mencakup :
(1). Tata nilai warisan budaya bangsa yang menjadi filsafat hidup
rakyat
seperti ketuhanan , kekeluargaan , musyawarah ,
mufakat, gotong royong dan tenggang rasa
(2). Nilai nilai filsafat negaranya yakani pancasila
(3). Nilai nilai budaya dan tradisi bangsanya sepertui bahasa
nasional. Adat istiadat, unsur unsur kesenian dancita cita yang
berkembang.
(4). Tata kelembangaan dalam hidup kemasyarakatan dan
kenegaraan baik yang non formal (paguyuban ) maupun yang

formal seperti lembagaan negara menurut undang undang dasar


negara. Termasuk juga tata sosial ekonomi raktyat
Pendidikan berkewajiban menanamkan kesadaran penghayatan
untuk mampu mengamalkan dan melestarikan tata nilai dimaksud .
karena kelestarian tata nilai di atas tidak dapat dipisahkan dengan
kehidupan manusia indonesia. Ini berarti generasi mudawajib
menyadari bahhwa hidupnya ada di dalam dan untuk tata nilai
tersebut . bahkan pendidikan merupakan usaha dan lembagha
untuk mwariskan dan melestarikan keseluruhan tata nilai sosio
budaya bangsanya di sampung menguasai nilai nilai ilmu
pengetahuan dan teknologi.
2. Tujuan
Tujuan untuk pendidikan manusia seutuhnya dan seumur hidup ialah
a.
Untuk mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai
dengan kodrat dan hakekatnya, yakni seluruh aspek pembawaannya
seoptimal mungkin. Dengan demikian secara [potensial keseluruhan
potensi manusia diisi kebutuhan upaya berkembang secara wajar;
Penjelasan :
(1). Potensi jasmani(fisiologis dan pancaindra) menurut ilmu
kesehatan memerlukan gizi dan berbagai vitamin termasuk
udata yang bersih dan lingkungan yang sehat sebagai prakondisi
idupnya.jika kebutuhan jasmaniah ini sebagian tidak tercukupi,
maka tubuh orang yang bersngkitan akan lemah, bahkan dapat
sakit. Karena itulah ilmu keseharan dan ilmu ekonomi berusaha
meningkatkan kesejahteraan (jasmani ) manusia
(2). Potensi potensi rokhaniah (psikolgis dan budi burani) juga
membutuhkan
makanan
.
makan
kesadaran
kebutuhan/keagamaan , nilai nilai budaya (ilmu pengetahuan,
sastra dan filsafat). Supaya kepribbadian kita sehat dan
sejahtera disamping itu juga rokhani kita harus tenang sabar,
optimis, memp[ercayai orang lain , bahkan mencintai sesama
manusia, tidak irihai, tidak menyimpan rasa benci atau dendam
dan sebagainya. Hidup rokhani ini pangkal kebahagiaan manusia
b.
Dengan mengingat proses pertumbuhan dan perkembangan
kepriobadian manusia bersifat hidup dan dinamis maka pendidikan
wajar berlangsung manusia hidup.
Dengan keseimbangan yang wajar hidup jasmani dan rokhani kita
itu , berariti kita mengembangkan keduanya secara utuh sesuai

dengan kodrat kebutuhannya,


akan dapat terwujuad manusia
seutuhnya. Sebaliknya ada kecenderungan kadang k adang tanpa
disadari kita lebih mengutamakan hiudup jasmani dan keduniawian.
Hal ini terbukti dengan kebiasaan hidup yang melipakan kebutuhan
nilai nilai rokaniah spiritual diatas.
Menurut ilmu keseghatan(kedokteran) modern banyak penyakit
disebabkan oleh faktor gaktor non fisis , yakni adanya segi segi
psikosomatik.artinya sumber sumber sebab penyakit berasal dari segi
segi kejiwaan (psikologis, sosio ataupun ekonimi) . misalnya : remaja
tang putus cinta atau sebagainya. Tegasnya, tujuan pendidikan
manusia seutuhnya ialah mengembangkan potensi potensi kodrati
manusia secara proposional sesuai dengan martabat kepribadiannya
3. Implikasi
Sebagai satu kebijakan yang mendasar dalam memandang
hakekat pendidikan manusia dapat kita jelaskan segi implikasi ini
sebagai berikut:
a. Pengertian implikasi :
Ialah akibat langsung atau konsekuensi dari suatu keputusan. Jadi
sesuatu yang merupakan tindak lanjut dari suatu kebijakan atau
keputusan.
b. Segi segi implikasi dari konsepsi pendidikan manusia seutuhnya
dan sumur hidup :
(1). Manusia seutuhnya sebagai subyek didik atau sasaran didik
(2). Proses berlangsungnua pendidikan ; yakni waktunya seumur
hidup mabusia.
Karenyanya lebih menekankan , tanggung jawab pendidikan :
Oleh subuyek didik sendiri (tidak terikat kepada pendidikan
formal)
Untuk mengembangkan diri sendiri seduai dengan potensi
potensi dan minatnya;
Berlangsung selama ia mampu mengembangkan dirinya
c. Isi yang didikkan
Dengan mengingat potensi potensi manusia seutuhnya itu
(meliputi tujuh potensi) maka dapatlah dikembangkan wujud
manusia seutuhnya itu dengan membina dan mengembangkan
sikap hidup :
(1). Potensi jasmani dan panca indera :
Dengam mengembang sikap hidup : sehat , memelihara gizi
makanan , olahraga yang teratur , istirahat yang cukup ,
lingkungan hidup bersih;

(2). Potensi pikir (rasional):


Dengan mengembangkan kecerdasan , suka membaca, belajar
ilmu pengetahuan yang sesuai dengan minat, mengambangkan
daya pikir yang kritis dan obyektif.
(3). Potensi perasaan dikembangkan :
Perasaan yang peka dan halus dalam segi moral dan
kemanusiaan (etika) dengan menhayati tata nilai
ketuhanan/ keagamaan, kemanusiaan, sosial budaya,
filsafat;
Perasaan estetika dengan mengembangkan minat kesenian
dengan vberbagai seginya, sastra dan budaya
(4). Potensi
karsa
atau
kemauan
yang
keras
engan
mengembangkan sikap rajin belajar/bekrja, ulet , tabah
menghadapi segala tantangan , berjiwa penrintis(kepeloporan),
suka berprakarsa, termasuk hemat dan hidup sederhana
(5). Potensi potensi cipta dengan mengembangkan data kreasi
dan imajinasi baik dari segi konsepsi konespi pengetahuan
maupoun seni budaa (sastra, puisi, lukisan ,desai, model)
(6). Potensi karta; konsepsi dan imajinasi tida cukup diciptakan
sebagai konsepsi; semua diharapakan dilaksanakan secara
operasional. Inilah tindakan , amal, atau karya yang
nyata.Misalnya gagasan yang baik tidak cukup dilontarkan; kita
berkewajiban merintis penerapannya
(7). Potensi budi nurani : kesadaran ketuhanan dan keagamaan,
yakni kesadaran moral yang meningkatkan harkat dan
martabatr manusia menjadi manusia ayang berbudi luhur atau
insan kamil; ataupun manusia yangg takwa menurut konsepsi
agama masing masing.
Dengan mengembangkan ketujuh potensi itu dengan sikap hidup
dan isi pendidikan yang secara mendasar disebutkan di muaka, maka
pendidikan manusia seutuhnya itu secara teoristis konsepsional telah
memadai. Untuk merealisasinya merupakan tanggung jawab keluatga,
sekolah dan masyarakat ,bahkan tanggung jawab individu manusia
indonsia (terutama yang sudah dewasa).

You might also like