Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH:
GLORIA KEMALA ATE
112013224
112013208
JOSE TYMOTHY
112012262
DWITA PERMATASARI
112013192
Pendahuluan
Bedah eksisi adalah salah satu cara tindakan bedah yaitu membuang jaringan (tumor)
dengan cara memotong. Tindakan ini dilakukan untuk berbagai tujuan antara lain pemeriksan
penunjang (biopsy), pengobatan lesi jinak ataupun hanas dan memperbaiki penampilan secaa
kosmetis.1
Sebelum melakukan eksisi, anatomi daerah yang akan eksisi harus dikuasai lebih
dahulu. Pada badan dan anggota gerak, eksisi dapat dilakukan dengan mudah, tetapi pada
daerah tangan dan kaki harus hati-hati karena banyak pembuluh darah dan saraf superfivial
dan tendon. Eksisi banyak dilakukan pada muka dan leher, sehingga pengetahuan anatomi
daerah ini sangat penting.2
Irisan operasi yang sejajar dengan garis regangan kulit alami akan membuat jaringan
parut kurang terlihat. Arah garis ini biasanya tegak lurus terhadap otot dibawahnya. Juga bila
irisan searah dengan lipatan anatomis kulit seperti lipat nasolabial akan kurang tampak.
Tujuan operasi adalah mengangkat lesi kulit. Pada pengangkatan yang tidak sesuai dengan
garis atau lipatan kulit atau mempengaruhi organ sekitarnya dapat dilakukan peutupan dengan
macam-macam flap atau plasti. Penutupan yang lebih mudah adalah dengan menggunakan
tandur kulit.
Keuntungan eksisi3
1. Seluruh spesimen dapat diperiksa untuk diagnosis histologis dan sekaligus
melaksanakan eksisi total.
2. Pasien-pasien tidak memerlukn follow up yng berkepanjangan etelah eksisi karena
angka kekambuhan setelah eksisi total sangat rendah.
3. Hanya memerlukan satu terapi saja
4. Penyembuhan luka primer biasanya tercapai dengan memberikan hasil kosmetik yang
baik.
Kerugian eksisi3
1. Diperlukan anestesi lokal
2. Diperlukan tehnik aseptik dengan menggunakan instrumen-instrumen bedah, kain
penyeka dan lap-lap steril
3. Diperlukan sedikit waktu dan tingkat keahlian tertentu operatornya
akan sembuh dengan parut scara kosmetik lebih baik dari pada insisi yang dibuat
tangensial atau memotong RSTL. Pada anak dan dewasa muda garis ini tidak mudah
ditentukan letaknya. Untuk membantu menilai RSTL dapat dengan mencabut kulit
dalam beberapa arah atau pasien d isuruh melakukan ekspresi wajah (senyum,
menyeringai, mengerutkan bibir).
Pada ekstremitas aspek-aspek fleksor sendi-sendi dikerjakan paling baik dengan insisi
melintang. Lesi-lesi pada permukaan ekstensor sendi dapat juga dieksisi dengan pola
horizontal atau miring kalau cukup kecil lesinya. Tes cubitan dengan sendi difleksikan
penuh akan menentukan lesi mana yang memerlukan eksisi longitudinal. Insisi-insisi
longitudinal paling baik untuk ekstremitas di bagian lainnya.
Garis-garis Langer akan bertindak sebagai garis-garis penunjuk arah luka di badan.
Kalau tidak yakin akan arah mana yang paling baik, lakukan eksisi melingkar dengan
kulit direnggangkan dan perhatikan bahwa lingkaran tersebut akan cenderung
membentuk sebuah elips kalau kulit dikendorkan.
3. Usia pasien
Skar pada anak-anak yang eritem dan hipertropik akan menetap untuk waktu yang
lama akan menyebabkan penampilan akhir yang tidak memuaskan. Untuk proses
maturasi skar dari skar yang merah dan meninggi menjadi tipis dan berwarna putih
membutuhkan waktu sekitar 2 bulan.4
4. Lokasi
Skar yang berasal dari eksisi atau insisi pada telapak tangan, telapak kaki dan mukus
membran biasanya baik dan tidak terlalu terlihat. Hal ini terlihat kontras dengan skar
pada area sternal, pundak atau punggung. Sebelum melakukan eksisi pada daerah
tersebut pasien perlu dijelaskan kemungkinan timbulnya skar hipertropik.4,6
5. Tipe kulit
Ada pasien yang mempunyai kuit tebal, berminyak dengan kelenjar sebaseus yang
hipertropik dan over aktif. Skar pada jenis kulit ini dapat menyembuh dengan skar
yang depress
6. Kelainan kulit
Pasien dengan kelainan pada jaringan fibrous dan elastin akan menyebabkan skar yag
luas. Pasien dengan kelainan ini dapat dilihat dengan cara melakukan hiperekstensi
jari tangan atau mencubit kulit kulit punggung tangan untuk melihat peningkatan
elastisitas. Penyakit Ehlers-Danloss syndrome adalah bentuk kelainan fibroelastik
yang berat dimana penyembuhan luka berlangsung sangat lambat dengan skar yang
luas.6
Tehnik eksisi
Tehnik eksisi ada beberapa macam yatu eksisi elips simpel, eksisi wedge, eksisi sirkular dan
eksisi multipel.
1. Eksisi elips (fusiform)
Merupakan bentuk eksisi dasar, dengan arah yang sejajar dengan garis dan lipatan
kulit. Perbandingan panjang dan lebar minimal 3:1 dengan sudut 30 derajat. Irisan
tegak lurus atau lebih meluas ke dalam sampai ke subkutis. Bila perlu dapat dilakukan
undermining yang kalau dimuka tepat dibawah dermis dan kalau di skalp di daerah
subgaleal. Pendarahan yang terjadi di kulit dapat ditekan beberapa saat dan bila perlu
dilakukan hemostasis dengan elektrokoagulasi, tetapi jangan berlebihan terutama pada
pendarahan
dermis.
Pendarahan
dari
pembuluh
darah
kecil
dapat
Jika terdapat keraguan dalam merencanakan eksisi elips makan dapatdilaukan eksisi
sirkular dengan kulit direnggangkan dan perhatikan lingkaran tersebut akan
cenderung membentuk elips kalau kulitnya dikendorkan.
4. Eksisi multipel4,5,6
Eksisi serial atau ekspansi jaringan kadang diperukan untuk lesi-lesi yang luas seperti
congenital nevi. Tehnik ini memungkinkan luka ditutup dengan skar yang lebih
pendek dibanding dengan eksisi elips satu langkah.
Eksisi tumor7,8
Definisi
Suatu tindakan pembedahan onkologis pada kanker kulit yaitu melakukan eksisi luas dengan
free margin (bebas tumor secara patologi) yang telah ditentukan yaitu 0,5 cm-1cm dari tepi
tumor pada kanker kulit non melanoma dan 2 cm pada kanker kulit melanoma maligna
Ruang lingkup
Kulit permukaan tubuh dan jaringan sekitar tumor.
Faktor resiko kanker kulit
Tipe kulit: fairy skin (rambut pirang, mata biru) mempunyai resiko 10x lebih besar
Usia: insidens meningkat dengan bertambahnya umur
Jaringan parut (pasca luka bakar, fistula kronis)
Previous melanoma
Paparan sinar matahari
Benign nevi: > 50 dengan diameter 2 mm resiko antara 5-17 kali
Predisposisi genetic: xeroderma pigmentosum, albino
Atypical mole and melanoma syndrome
Imunosupresi
Intoksikasi arsen kronis dan tar
Sindroma nevus basal (autosomal dominan)
Diagnosa kanker kulit ditegakkan dengan:
Diagnosa konfirmasi keganasan: pemeriksaan klinis, sitologi atau histopatologi &
6
pencitraan (foto polos kepala atau ekstremitas, CT scan atau MRI) (tripple diagnostic)
Diagnosa stadium kanker kulit: pemeriksaan klinis- laboratorium dan pencitraan serta
sitologi atau histopatologi dari metastase regionalnya (foto toraks/paru- USG
liver/abdomen).
Indikasi operasi
Kanker kulit yang masih terlokalisir (I,II)
Kanker kulit dengan infiltrasi lokal yang masih operabel dengan persyaratan tertentu
Kontra indikasi operasi
Kanker kulit dengan infiltrasi pada struktur vaskuler dan saraf
Komorbiditas yang berat
e. Diagnosa banding
Keganasan jaringan lunak yang menginfiltrasi kulit
Lesi premaligna kulit
Keratosis senilis
f. Pemeriksaan penunjang
Mandatory:
Foto toraks
Sitologi atau histopatologi tumor primer
USG liver/abdomen
Pemeriksaan kimia darah lengkap untuk persiapan operasi
Optional:
Foto polos: kepala, ekstremitas
Pemeriksaan kimia darah/tumor maker: CEA,Ca 15-3,CA 125
Faktor prognostik: pengukuran klinis atau biologis yang berhubungan dengan disease free
survival atau overall survival tanpa pemberian adjuvant systemic therapy
Faktor prognostik tersebut saling memiliki keterkaitan yaitu:
Yang berhubungan dengan penderita: usia, ras, kadar LDH
Yang berhubungan dengan tumor: jenis histopatologi, grading, ukuran tumor, metastase
KGB, dalamnya infiltrasi (Clark-Breslow), adanya ulkus
Yang berhubungan dengan modalitas terapi
Faktor prediktif adalah setiap pengukuran yang berhubungan dengan berespon atau kurang
beresponnya terhadap pengobatan tertentu.
Yang termasuk faktor prediktif adalah:
Status reseptor hormonal (ER/PR)
Over ekspresi gen HER-2/neu
Over ekspresi gen topoisomerase 2 alfa
Teknik operasi
1. Penderita dalam general atau regional anesthesia tergantung dari lokasi tumor kulit berada
di tubuh.
2. Desinfeksi lapangan operasi dilanjutkan dengan mempersempit lapangan operasi dengan
doek steril.
3. Untuk lebar safety margin pada tindakan eksisi luas tergantung dari jenis tumor kulit
seperti dibawah ini:
.
A. Melanoma Maligna
- Bila masih In Situ - Safety margin 0,5 cm
- Bila 0,76 mm - Safety margin 1 cm
- Bila 0,76 1,5 mm Safety margin 1,5 cm
- Bila > 1,5 mm Safety margin 2 cm
- Bila Subungual - Amputasi proksimal dari interphalangeal joint
- Bila telah infiltrasi ke tulang tindakan terpilih adalah Amputasi
8
radioterapi
3. Untuk lesi yang inoperabel dapat diberikan pemberian radioterapi pra operatif atau
dilakukan operasi de-bulking dilanjutkan dengan radioterapi pasca operatif.
* Bila terdapat metastasis ke KGB regional > dilakukan diseksi.
* Penutupan defek akibat eksisi luas dapat berupa:
- jahitan primer,
- transplantasi kulit baik secara STSG / FTSG
- pembuatan flap kulit, bila radikalitas operasi tercapai
* Apabila fasilitas memungkinkan, terapi terbaik untuk karsinoma kulit adalah dengan Mohs
Micrographic Surgery (MMS).
g. Komplikasi operasi
Dini:
- Pendarahan,
- Lesi n. Thoracalis longus wing scapula
- Lesi n. Thoracalis dorsalis.
Lambat:
- infeksi
- nekrosis flap
- wound dehiscence
- seroma
- edema lengan
- kekakuan sendi bahu kontraktur
h. Mortalitas
11
Tahun 3 s/d 5
Setelah tahun 5
Pemeriksaan fisik
Thorax foto
: tiap 6 bulan
Lab. Marker
Bone scanning
Kista Aterom9
Definisi
Tumor jinak di kulit yang terbentuk sebagai akibat tersumbatnya muara kelenjar sebasea.
Patofisiologi
Terbentuk akibat sumbatan pada muara kelenjar sebasea, oleh karena itu ditemukan puncta
12
berbentuk titik kehitaman sebagai muara kelenjar di kulit yang tersumbat.Sekret kelenjar
sebacea yaitu sebum dan sel-sel mati tertimbun dan berkumpul dalam kantung kelenjar. Lama
kelamaan membesar dan terlihat sebagai masa tumor yang berbetuk lonjong sampai bulat,
berbatas tegas, berdinding tipis, tidak terfiksir ke dasar, tetapi melekat pada dermis di
atasnya. Isi kista adalah bubur eksudat berwarna putih abu-abu yang berbau asam.
Diagnosa
Tampak bulat atau oval, superficial-subkutan, batas tegas, ada puncta berupa titik kehitaman
yang letaknya biasanya dipermukaan kulit tepat ditengah masa.Batas tegas, konsistensi lunak
sampai kenyal, umumnya tidak nyeri, Predileksi di bagian tubuh yang berambut (kepala,
wajah, belakang telinga, leher, punggung, dan daerah genital).
Epidemiologi
Sering terjadi pada usia 20 sampai 30 -an, predileksi pada pria dua kali lebih banyak
dibanding pada wanita.
Terapi
Terapi Antibiotik diberikan jika terdapat tanda adanya infeksi yaitu kemerahan dan inflamasi,
seringnya adalah infeksi bakteri staphylococci.
13
Eksisi menyertakan kulit dan puncta untuk mengangkat seluruh bagian kista hingga
Teknik operasi
Lakukan tindakan aseptik.
Tutup dengan duk bolong
Lakukan anestesi lokal (blok/infiltrate) dengan lidocaine 2%
Tandai batas insisi yang akan dilakukan, berbentuk elips, dengan panjang sejajar dengan
garis Langers
14
Perdarahan dirawat
Jahit luka operasi lapis demi lapis.
Masa dibelah dan dilihat isinya kemudian dikirim ke patologi anatomi
15
Setelah kista terangkat , lakukan pencucian kemudian jahitan subkutis dan kutis
EKSISI HEMANGIOMA10
Definisi
Eksisi Hemangioma merupakan prosedur pembedahan untuk mengambil tumor jinak
pembuluh darah yang biasanya terlentak di kulit.
Pembedahan meliputi pengambilan hemangioma dengan meminimalisasi efek samping fisik
berupa jaringan parut dan efek psikologi yang timbul.
Ruang Lingkup
Hemangioma merupakan tumor jinak yang berasal dari pembuluh darah.Sekitar 30% timbul
pada saat lahir, sisanya timbul sekitar beberapa minggu pasca lahir.Biasanya berupa titik
berwarna pucat dengan batas tegas, dan semakin jelas apabila bayi menangis.Bentuk
hemangioma sangat sangat bervariasi, mulai dari yang berbentuk datar, kemerahan yang
dikenal sebagai hemangioma superficial, sampai dengan bentuk hemangioma yang terletak
dilapisan dalam kulit dan berwarna biru yang dikenal sebagai hemangioma profunda. Selama
usia 6-18 bulan, hemangioma mengalami pertumbuhan ukuran yang pesat, hal ini disebabkan
karena pembelahan abnormal sel-sel. Bentuk akhir hemangioma sangat bervariasi. Hampir
semua hemangioma, membutuhkan waktu lambat dan panjang untuk menyelesaikan proses
involusi. Proses ini terjadi setelah proses proliferasi. Tanda awal proses involusi adalah warna
merah tumor yang semakin dalam, permukaan tumor tampak abu-abu, dan timbulnya titik
putih. Pada umumnya, 50% dari semua hemangioma menyelesaikan tahap involusi pada
umur 5 tahun, dan 50% 75% sisanya selesai umur 7 tahun.
c. Indikasi operasi
1. Pertumbuhan tumor mengancam nyawa
2. Pertumbuhan tumor menimbulkan masalah medis atau psikososial
16
f. Pemeriksaan penunjang
Laboratorium darah lengkap
Radiografi
CT Scan
MRI
Angiografi
Biopsi
Teknik Operasi
Lakukan aseptik dan antiseptik pada daerah operasi lalu berikan anestesi lokal jika
hemangioma tidak terlalu besar. Anestesi dilakukan blok atau infiltrasi.
Jika hemangioma tidak terlalu besar maka eksisi dilakukan secara lentikular atau bentuk
seperti lensa/elips dengan sumbu panjang searah dengan arah ketegangan kulit
sehingga akan menghasilkan jaringan parut yang minimal berupa garis lurus.
Angkat semua jaringan vaskular yang abnormal.
Hentikan perdarahan yang terjadi baik dengan ligasi ataupun diatermi.
Tutup luka operasi lapis demi lapis.
Pada hemangioma yang luas mungkin diperlukan angiografi untuk mengetahui detil
vaskular yang memperdarahi lesi tersebut dan juga tehnik embolisasi untuk memblok
pembuluh darah tersebut.
17
Komplikasi operasi
Komplikasi tersering adalah perdarahan durante operasi. Hal ini dapat diatasi dengan
penggunaan
thermoscapels
(scapel
dengan
tenaga
panas
listrik)
atau
diatermi/elektrokoagulan.
Kista aterom
Hemangioma
Perdarahan
Hipertrofi skar
Infeksi
Mortalitas
Angka morbiditas dan mortalitas pasca pembedahan hampir mendekati nol, hal ini
disebabkan oleh adanya tehnik pembedahan yang baru dan instrumen pembedahan yang
mencegah perdarahan intra operatif.
Follow Up
Penilaian penanganan lebih lanjut dari pemulihan gejala dan kejadian berulang dari
hemangioma sangat diperlukan
18
Yang dievaluasi:
Gejala Klinis
Pertumbuhan Tumor
Penutup
Bedah eksisi adalah salah satu cara tindakan bedah yaitu membuang jaringan (tumor)
dengan cara memotong. Tindakan ini dilakukan untuk berbagai tujuan antara lain pemeriksan
penunjang (biopsy), pengobatan lesi jinak ataupun hanas dan memperbaiki penampilan secaa
kosmetis.
Pentingnya pengetahuan akan anatomi daerah yang akan eksisi adalah hal yang harus
dilakukan, karena pada badan dan anggota gerak, eksisi dapat dilakukan dengan mudah,
tetapi pada daerah tangan dan kaki harus hati-hati karena banyak pembuluh darah dan saraf
superfivial dan tendon
Irisan operasi yang sjajar dengan garis regangan kulit alami akan membuat jaringan
parut kurang terlihat. Arah garis ini biasanya tegak lurus terhadap otot dibawahnya. Juga bila
irisan searah dengan lipatan anatomis kulit seperti lipat nasolabial akan kurang tampak.
Tujuan operasi adalah mengangkat lesi kulit. Pada pengangkatan yang tidak sesuai dengan
garis atau lipatan kulit atau mempengaruhi organ sekitarnya dapat dilakukan penutupan
dengan macam-macam flap atau plasti. Penutupan yang lebih mudah adalah dengan
menggunakan tandur kulit.
Bedah eksisi adalah salah satu cabang ilmu yang perlu dikembangkan mengingat banyaknya
kasus yang memerlukan bedah eksisi sebagai salah satu terapinya.
Daftar Pustaka
1. Soedarwoto AD. Kombinasi bedah eksisi, skin flaps dan injeksi triamsinolo asetonid
pada intra lesi pada keloid di cuping telinga. Dalam: Perkembangan onkologi dan
19
surgery. Dalam: Aston SJ, Beasley RW, Thorne CM, editor. Grabb and Smiths.
Plastic Surgery. 8th edition. Lippincot- Raven. Philadelphia. 2009. 13-7.
7. Foster ME, Stiff GM. Basic Surgical Operation. London: Harcourt Publishers
Limited. 2010.p. 16-8.
8. Brunicardi F, Andersen D, Billiar T. Schwartzs principles of surgery. New York:
McGraw-Hill Education.2009.p. 798-95
9. Perdanakusuma DS, Halimun EM,
Prasetyono
TOH.
Kulit.
Dalam:
R.
DS,
Halimun
EM,
Prasetyono
TOH.
Kulit.
Dalam:
R.
20