You are on page 1of 4

1

More

Next Blog

Create Blog

PENYAKIT GIGI DAN MULUT


PADA IBU HAMIL
Jumat, 05 Oktober 2012

PENYAKIT GIGI DAN MULUT

Arsip Blog
2012 (1)
Oktober (1)
PENYAKIT GIGI DAN MULUT

P
PE
EN
NY
YA
AK
KIIT
TG
GIIG
GII D
DA
AN
NM
MU
ULLU
UT
TP
PA
AD
DA
A IIB
BU
UH
HA
AM
MIILL
Kondisi gigi dan mulut ibu hamil sering ditandai dengan
adanya pembesaran gusi yang mudah berdarah karena jaringan
gusi merespon secara berlebihan terhadap iritasi lokal. Pembesaran
gusi pada ibu hamil biasa dimulai pada trimester pertama sampai
ketiga
kehamilan.
Pembesaran
gusi
ini
dapat
mengenai/menyerang pada semua tempat atau beberapa tempat.
Bentuk membulat, permukaan licin mengkilat, berwarna merah
menyala, konsisitensi lunak, mudah berdarah bila kena sentuhan.
Pembesaran gusi ini dalam dunia kedokteran gigi disebut gingivitis
gravidarum/pregnancy gravidarum/hyperplasia gravidarum sering
muncul pada trimester pertama kehamilan. Keadaan ini tidak harus
sama bagi setiap ibu hamil.
Keadaan klinis jaringan gusi/gingival selama kehamilan
diantaranya:
1.
Warna gusi/gingival yang mengalami peradangan berwarna
merah terang sampai kebiruan, kadang-kadang berwarna merah
tua.
2.
Kontur gusi terlihat lebih membulat
3.
Konsistensi, daerah sela gigi dan pinggiran gusi terlihat
bengkak, halus dan mengkilat. Bagian gusi yang membengkak
akan melekuk bila ditekan, lunak dan lentur.
4.
Risiko perdarahan akan meningkat
5.
Luas peradangan, radang gusi/gingival pada masa kehamilan
dapat terjadi secara lokal maupun menyeluruh. Proses
peradangan dapat meluas sampai di bawah jaringan periodontal
dan menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada struktur tersebut.
Faktor penyebab timbulnya gingivitis pada masa kehamilan
dapat di bagi dua bagian, yaitu penyebab primer dan sekunder.
1.
Penyebab primer yaitu: iritasi lokal seperti plak, kalkulus,
sisa-sisa makanan, tambalan kurang baik,gigi tiruan yang kurang
baik penyebab ini sama halnya seperti pada ibu yang tidak hamil,
tetapi pada ibu hamil perubahan hormonal yang dapat
memeperberat reaksi peradangan pada gusi oleh iritasi lokal.
Saat kehamilan terjadi perubahan dalam pemeliharan kebersihan
gigi dan mulut yang bisa disebabkan oleh timbulnya perasaan
mual,muntah, perasaan takut ketika menggosok gigi karena
timbul perdarahan atau ibu terlalu lelah dengan kehamilanya
sehingga malas menggosok gigi. Keadan ini dengan sendirinya
akan menambah penumpukan plak sehingga memperburuk
keadaan.
2.
Penyebab sekunder: yaitu perubahan keseimbangan
hormonal, terutama perubahan hormon estrogen dan
progesteron.
Perubahan tersebut pada masa kehamilan
mempunyai efek bervariasi pada jaringan, diantaranya
perlebaran pembuluh darah yang mengakibatkan bertambahnya
aliran darah sehingga gusi menjadi lebih merah, bengkak dan
mudah mengalami perdarahan. Akan tetapi , jika kebersihan
mulut terpelihara dengan baik perubahan mencolok pada
jaringan gusi jarang terjadi .
Tindakan penanggulangan/perawatan radang gusi pada ibu
hamil dibagi dalam 4 tahap, yaitu :
1.
Tahap jaringan lunak, tahap ini iritasi lokal merupakan
penyebab timbulnya gingivitis. Oleh karena itu, tujuan dari
penanggulangan dari
gingivitis selama kehamilan adalah
menghilangkan semua jenis iritasi lokal yang ada seperti plak,
kalkulus, sisa makanan, perbaikan tambalan, dan perbaikan gigi
tiruan yang kurang baik.
2.
Tahap fungsional, tahap ini melakukan perbaikan fungsi gigi
dan mulut seperti pembuatan tambalan pada gigi yang
berlubang, pembuatan gigi tiruan.
3.
Tahap sistemik, tahap ini sangat diperhatikan sekali kesehatan
ibu hamil secara menyeluruh, melakukan perawatan dan
pencegahan gingivitis selama kehamilan. Keadaan ini penting
diketahui karena sangat menentukan perawatan yang akan

Mengenai Saya
H
Heerraa M
Muullyyaattii
Ikuti

Lihat profil lengkapku

Sign In

dilakukan.
Tahap pemeliharaan, tahap ini dilakukan untuk mencegah
kambuhnya penyakit periodontal setelah perawatan. Tindakan
yang dilakukan adalah pemeliharaan kebersihan mulut di rumah
pemeriksaan secara berkala oleh petugas kesehatan gigi/dokter
gigi sehingga semua iritasi lokal selama kehamilan dapat
terdeteksi lebih dini dan dapat dihilangkan secepat mungkin
(Maulid, 2002).
Kelainan-kelainan yang sering terjadi pada gigi dan mulut ibu
hamil diantaranya adalah gigi berlubang dan pembengkakan gusi :
1.
Gigi berlubang (karies gigi) terjadi akibat malasnya ibu hamil
untuk memelihara kebersihan gigi dan mulut ketika masa
kehamilan dapat menimbulkan kerusakan pada gigi dengan
ditandai adanya gigi berlubang (karies gigi) dan ditambah juga
dengan kesenangan untuk makan buah-buahan yang asam yang
akan mempermudah terjadinya kerusakan pada gigi.
2.
Pembengkakan pada gusi (gingivitis) sering terjadi pada masa
kehamilan akibat gangguan keseimbangan hormonal yang
menyebabkan pembengkakan pada gusi. Bila kebersihan gigi
dan mulut ibu hamil kurang terpelihara dengan baik akan timbul
peradangan pada gusi, gusi akan membengkak dan mudah
berdarah sehingga menyebabkan gangguan pada waktu
mengunyah (Depkes RI., 1996 cit. Dodoh, 2006).
Jenis-jenis penyakit gigi dan mulut yang sering dialami oleh
ibu hamil diantaranya adalah:
4.

1.

Gingivitis

Gingivitis biasanya tidak akan timbul pada masa kehamilan


bila rongga mulut dapat dipertahankan dalam keadaan bersih.
Inflamasi gingival yang disebabkan karena kebersihan mulut yang
buruk, jaringan memberi respon yang berlebihan terhadap
perubahan hormonal yang berhubungan dengan kehamilan.
Gingival akan menjadi bengkak, berwarna merah terang,
sensitif dan mudah berdarah secara spontan, terlihat adanya
peningkatan eksudat gingival dan mobilitas gigi. Perubahan ini
dimulai sejak bulan kedua kehamilan. Setelah melahirkan akan
berkurang (Manson dan Eley, 1989).

2.

Penyakit Periodontal
a.

3.

Pengertian penyakit jaringan periodontal


Penyakit jaringan periodontal adalah penyakit yang
mengenai jaringan periodontal (Be Kien Nio, 1987).
b.
Penyebab penyakit periodontal
1)
Bersifat lokal, yaitu penyebab yang bersumber di dalam
rongga mulut disebut jaringan periodontal efek langsung
(faktor ini meurpakan penyebab utama yaitu plak dan
kalkulus).
2)
Bersifat sistimatik, yaitu penyebab yang bersumber di
tempat lain di dalam merupakan faktor yang mempunyai
pengaruh terhadap jalannya penyakit, penyebab tidak
langsung (Be Kien Nio, 1987).
c.
Macam-macam penyakit periodontal dan akibatnya
1)
Penyakit periodontal yang dapat timbul karena adanya
rangsangan plak dan kalkulus yaitu 1) gingivitis, radang
gusi; 2) periodontitis, radang gusi dan jaringan periodontal
lainnya: yaitu serat-serat periodontal dan tulang alveolus.
2)
Akibat lanjut dari penyakit periodontal yang tidak di rawat
mengakibatkan: (a) gusi mudah berdarah, (b) napas yang
berbau,
(c) goyangnya gigi, (d) rasa sakit waktu
mengunyah, (e) gusi bengkak dan keluar nanah dari leher
gigi, (f) terlepasnya gigi (Be Kien Nio, 1987).
d.
Cara pencegahan dan perawatan penyakit periodontal
1)
Koordinasi dan kooperatif (kerjasama) yang baik dan erat
antara dokter gigi, pembantu dokter gigi, dan pasien.
2)
DHE (Dental Health Education) pada pasien, di mana
pasien diberi petunjuk tentang cara-cara memelihara gigi
dan jaringan pendukungnya (penggunaan sikat gigi atau
alat sejenisnya) (Be Kien Nio, 1987).

Halitosis (Bau Mulut)

Ibu hamil juga seringkali tidak memperhatikan bahwa bau


mulutnya tidak sedap. Itu juga mitos, akan tetapi karena kurang
menjaga kebersihan mulutnya. Bau mulut yang tidak sedap bisa
disebabkan dari mulut sendiri atau dari bagian lain mulut lewat
pernafasan menyebabkan bau mulut tidak enak juga.

a.
b.
c.

d.

Bila bau mulut yang tidak enak itu berasal dari mulut sendiri
disebut odor vetor ex ore. Kalau berasal dari bagian lain dari mulut,
disebut halitosis.
Keadaan gigi yang buruk, seperti kerowok dan meradang, bisa
radang benak gigi (sumsum gigi/pulpa gigi), bisa juga radang
gusi, radang jaringan mukosa mulut lainnya. Apalagi banyak
karang gigi, menyebabkan bau mulut tidak sedap. Disamping itu
keadaan tubuh yang tidaks sehat, seperti kelainan pencernaan
juga dapat menyebabkan bau mulut tidaks sedap. Terhembuskan
waktu berbicara bersama nafas.
Kekurangan vitamin B6 juga menyebabkan bau mulut tidak
enak. Juga orang menderita beberapa jenis penyakit khas seperti
diabetes mellitus menyebarkan bau khas, yang kurang sedap.
Apalagi penyakit yang berhubungan dengan jalan nafas, seperti
penyakit pada paru-paru, jalan nafas sendiri, tenggorokan dll.
Kelainan pada daerah telinga, hidung, tenggorok, juga bisa
menyebabkan bau mulut tak sedap ini.
Bau mulut yang tidak sedap sangat erat juga berkaitan
dengan bau badan yang tidak sedap. Mungkin ada orang mengeluh,
ibu itu lagi hamil, mana keringat tak sedap, apa lagi bau nafasnya.
Oleh karena itu beberapa serat untuk menjaga bau mulut
yang tidak sedap bagi ibu hamil adalah sebagai berikut:
Jagalah kesehatan gigi dan mulut sebaik-baiknya.
Olahraga ringan dan rutin sesuai petunjuk bidan untuk senam
hamil.
Bila terjadi keadaan bau mulut benar-benar mencolok tidak enak
dan mengganggu, periksalah pada dokter gigi dan dokter Ahli THT.
Bila belum berhasil lakukan check kesehatan secara menyeluruh,
melalui dokter kebidanan.
Jangan lupa sering memakai obat kumur untuk menjaga
kesehatan mulut. Obat kumur sangat baik dalam memusnahkan
kuman, meskipun kuman dalam mulut tidak dapat dimusnahkan
secara total. Obat kumur sangat baik dalam memusnahkan kuman
dalam mulut sebanyak 75%. Sedangkan berkumur dengan air biasa
dapat menurunkan kuman sebanyak 20%. Obat kumur yang murah
adalah air garam hangat, karena air garam mengandung khlor yang
dapat membunuh kuman. Atau rebusan daun sirih. Daun sirih
mengandung antiseptis yang khas kuat untuk bakteri mulut.

4.

Stomatitis (Sariawan)

Seorang ibu hamil mengeluh kesakitan, jengkel tak habishabisnya, karena sariawan menyerang mukosa mulutnya, dibagian
lidah, gusi dan lainnya, padahal semasa tidak hamil, amat jarang
terserang penyakit ini. Memang, ada kalanya amat jarang terserang
penyakit ini. Memang, ada kalanya semasa tidak hamil pun, bahkan
kaum pria ada yang mempunyai bakat terkena sariawan terus
menerus, Orang Jawa menyebutnya lumpangen. Lumpangen ini
kalau dibiarkan dalam tempo sekitar 7 10 hari mungkin akan
sembuh sendiri. Sebenarnya tergantung daya tahan tubuhnya. Ini
juga bukan mitos, kalau ibu hamil suka terserang penyakit sariawan
atau stomatitis ini. Tetapi memang sakitnya menjengkelkan sekali.
Kadang-kadang bahkan dapat menyebabkan kelenjar limfe di
bagian bawah tulang rahang bawah meradang, sehingga terjadi
pembengkakan. Bahkan bisa mengenai syaraf dinagian bagian
dalam dari pipi, sehingga terjadi komplikasi (penyulut) migrain
kambuh, sebelah dari kepala ikut terasa sakit.
Mula-mula sariawan ini kecil saja, tetapi makin lama makin
besar. Luka yang membulat memutih dikelilingi oleh keadaan
selaput lendir yang memerah.
Sebab-sebab yang lazim adalah keadaan tertekan (stress),
alergi, keadaan hormon tubuh yang tiad seimbang terutama pada
ibu hamil, bisa mempermudah terjadinya sariawan ini. Demikian
juga kekurangan vitamin C, sangat lazim. Kekurangan vitamin C
yang berat mengakibatkan penyakit skorbut pada mulut, dengan
ciri-ciri sariawan yang berat. Pada penyakit skorbut yang disebut
juga penyakit Moller Barrow , disamping sariawan berat, akan
disertai bintik-bintik merah pada kulit, terutama sekitar panggul,
paha, dada dan tangan. Hal ini disebabkan rapuhnya pembuluh
darah perifer atau tepian tubuh.
Kondisi-kondisi seperti disebutkan di atas, termasuk
kekurangan vitamin C, tersebut menyebabkan daya tahan tubuh
menurun, sehingga bibit penyakit menyerang jaringan mukosa
mulut, terjadilah sariawan (stomatitis).
Karena itu beberapa nasehat dibawah ini perlu diperhatikan:
a.
Periksalah ke dokter gigi untuk menjaga kesehatan mulut,
seterusnya jagalah kesehatan mulut dan gigi sebaik mungkin.
b.
Biasakan berkumur dengan obat kumur setiap bangun tidur. Juga
hendak tidur bila mau, sangat baik. Obat kumur yang murah adalah
air garam hangat atau rebusan daun sirih.
c.
Makanan harus dijaga nilai gizinya yang lengkap seimbang
seperti diutarakan di atas bagi ibu hamil.
Diposkan oleh Hera Mulyati di 04.17

Tidak ada komentar:

Rekomendasikan ini di Google

Beranda
Langganan: Entri (Atom)

Template Watermark. Diberdayakan oleh Blogger.

You might also like