Professional Documents
Culture Documents
COMPACTOR
DISUSUN OLEH :
ALDI MUHAMMAD FAIZAL
4112110010
3 D4 JALAN TOL
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2014
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan
Depok,
2014
November
Penulis
Daftar Isi
Kata
pengantar.................................................................................................
i
Daftar
Isi............................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................
1
1.2
Tujuan.....................................................................................................
2
1.3 Metode
Penulisan................................................................................
2
BAB II COMPACTOR
2.1 Pengertian
Compactor.......................................................................
3
BAB I
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
Pesatnya perkembangan teknologi dewasa ini mempengaruhi segala
sampai
dunia
konstruksi
juga
ikut
terpengaruh
oleh
teknologi
yang
berperan
besar
dalam
menggeser
pekerjaan.
Negara-negara
maju
berlomba-lomba
untuk
1.2
Tujuan
Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Bpk Kusumo D.S, selaku
dosen mata kuliah Pemindahan Tanah Mekanis (PTM) dan Alat Berat dan
mengetahui pengertian compactor, fungsi compactor, tipe-tipe compactor,
Metode Penulisan
Metode penulisan ini berdasarkan studi pustaka dari buku-buku dan
BAB II
COMPACTOR
2.1
pemberat berupa air atau pasir, bisa terbuat dari karet (berupa roda ban)
dengan bentuk kaki kambing (sheep foot). Ada juga yang ditarik dengan
alat penarik seperti bulldozer, atau mesin penggerak sendiri maupun
secara manual ditarik dengan tangan (untuk ukuran kecil). Berfungsi
untuk :
Memadatkan tanah
* (Penyiapan lapis subgrade(jalan) padat
* Talud (tebing)
110 m
perkerasan
Subgrade
(padat)
CBR 90 % dan
bentuk
getaran
sebagai
unsur
utama
roller
dalam
bekerja
usaha
pemampatan tanah.
10
11
pengaruhnya
dengan
membuat
sumbu
roda
yang
dapat
kemampatan
yangn
optimal.
Perlu
diperhatikan
pada
penggilasan bahan dengan butir kasar yang tajam ban ban penggilas akan
cepat rusak,sehingga pneumatic tired roller banyak digunakan dalam
pekerjaan pengaspalan jalan,misalnya pada hot mix asphalt concrete, di
samping juga baik untuk penggilasan lapisan-lapisan tanah yang tipis.
12
dimampatkan besar , maka tekanan per satuan luas ini untuk bagian
bawah sudah tidak cukup besar untuk mencapai kemampatanyang
diharapkan.
Untuk
usaha
pemampatan
tanah
dengan
butiran
yang
banyak
mengandung butiran kasar lebih baik digunakan meshgrid roller. Alat ini
memperbesar tekana per satuan luas permukaan, juga bidang bidang
rodanya
dapat
masuk
ke
dalam
lapisan
tanah,
sehingga
terjadi
pemampatan dari bawah. Meshgrid roller adalah mesin gilas yang roda
rodanya berbentuk anyam-anyaman.
Meshgrid roller
Segment roller
Untuk tanah yang banyak mengandung lempung (tanah liat), terutama
tanah yang basah,meshgrid roller kurang member hasil yang baik karena
tanah akan tertinggal di antara batang batang besi anyaman roda. Untuk
menghindari hal tersebut dapat digunakan segment roller yang rodanya
tersusun dari lempengan lempengan baja kecil kecil yang akan member
tekanan per satuan luas cukup besar dan dapat masuk ke dalam tanah,
sehingga terjadi pemampatanlangsung dari bawah.
13
Segment roller
Sheepfoot roller
Sheepfoot roller ini termasuk alat pampat yang melindas dari bawah.
Bagian utama roller ini berupa drum yang sekelilingnya diberi kaki kaki,
sehingga tekanan roller dapat terpusat padakepala kaki yang merupakan
bidang bidang kecil dan memberikan tekanan per satuan luasyang besar.
Sheepfoot roller ini merupakan alat pampat yang ditarik, dan pada waktu
ditarik kaki kakidomba akan masuk ke dalam lapisan tanah, dan dinding
drum yang ada pada permukaanlapisan akan memberikan kemampatan
sementara. Sehingga tebal lapisan yang efektif untuk pemampatan
dengan sheepfoot roller ini antara 20-25 cm, dan bahan tanah yang cocok
untuk sheepfoot roller ini adalah tanah yang banyak mengandung
lempung.
14
Sheepfoot roller
d. Three Wheel Roller
Penggilas roda tiga merupakan alat penggilas yang tertua dan sampai
sekarng masihdigunakan dalam pekerjaan-pekerjaan pemampatan. Three
wheel roller ini digunakan untuk memampatkan lapisan yang terdiri dari
bahan bahan yang berbutir kasar, misalnya untuk
pembuatan jalan
macadam.
Three wheel roller mempunyai berat antara 6 - 12 ton, apabila
diinginkan untuk pemampatanyang besar, roda silindernya dapat diisi
dengan zat cair (minyak atau air) atau dapat juga diisi pasir. Usaha
penambahan berat dengan zat cair atau pasir dapat meningkatkan berat
alat 15%sampai 35%.
15
walking
beam,
yang
dapat
bergerak
bebas
naik
turun
16
Tandem roller
e. Vibration roller
Vibration
roller
adalah
termasuk
tandem
roller,
yang
cara
c
Vibration roller
17
2.3
yang
digilas
mempunyai
kecenderungan
untuk
menggeser
tanah
akan
tertahan
oleh
jalur
jalur
yang
sudah
18
timbunan
15-30 cm
lebar drum
19
2
Overlapping
Keterangan:
v
= Kecepatan (km/jam)
O = Overlap (meter)
N = Jumlah Lintasan
E = job Efisiensi
Q untuk setiap lapis
Q1 = Q . T (m3 / jam)
T = Tebal lapis tanah yang dipadatkan (meter)
Jika kecepatan nyata tidak dapat diukur, kecepatan rata rata dapat
mengacu pada pedoman berikut ini :
Sheep foot roller dengan penggerak sendiri 5 mile per jam ( mph)
(mph).
Sheep foot roller ditarik oleh wheel tractor 5 10 mph atau kurang
lebih dari 7.5 15 km/jam.
20
Sheep foot roller ditarik oleh crawler tractor 3 -4 mph atau 4.5 - 6
km/jam.
Pneumatic roller ditarik 3 5 mph atau 4.5 7.5 km/jam.
memampatkansuatu
lapisan
macadam
setebal
10cm
: W = 1800 mm
L =
10 cm = 100 mm.
S =
P =
11 km/jam
4
Perkiraan produksi :
CM3/jam
W x Lx S
P
1.8 x 11 x 100
4
21
10 meter
20.3
1210
= 0.33 meter
6
Jika overlap kurang dari 0.3 meter maka harus ditambah lajurnya
atau diganti alatnya dengan yang mempunyai lebar rodanya lebih
lebar daripada lebar roda alat awal
2.5 K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA )
1) Pengertian K3
K3 merupakan singkatan dari Keselamatan dan Kesehatan
Kerja. K3 merupakan hal yang wajib diterapkan diseluruh lingkungan
kerja, baik perkantoran, rumah sakit, pabrik, sekolah-sekolah,
perguruan tinggi, maupun militer.
2) Dasar Hukum K3
Dasar Hukum K3 yang utama adalah Pasal 5, 20 dan 27 ayat
(2) UUD 1945 kemudian diteruskan dengan UU no 1 Tahun 1970,
undang undang ini membahas tentang KESELAMATAN KERJA. Dari
undang-undang tersebut diteruskan dengan Permen, PP, SE,
undang-undang daerah dan lain sebagainya.Pengertian Kegiatan K3
adalah kegiatan yang bertujuan untuk menjamin agar para pekerja
dapat melaksanakan pekerjaannya dalam kondisi sehat baik fisik,
mental dan sosial sehingga dapat terhindar dari resiko kecelakaan
dan penyakit akibat kerja
22
3) Tujuan K3
Tujuan utama k3 adalah mencegah, mengurangi bahkan
menghilangkan resiko kecelakaan kerja (zero accident). Maksud
utama dibutuhkannya k3 adalah untuk mencegah terjadinya
cacat/kematian pada tenaga kerja, mencegah kerusakan tempat
dan peralatan kerja, mencegah pencemaran lingkungan dan
masyarakat disekitar tempat kerja, dan norma kesehatan kerja
diharapkan menjadi instrumen yg menciptakam dan memelihara
derajat kesehatan kerja
"Occupational Health and Safety is the promotion and
maintenance of the highest degree of physical, mental and social
well-being of all occupation; the prevention among workers of
departures from health caused by their working conditions; the
protection of workers in their employment from risk resulting from
factors adverse to health; the placing and maintenance of the
worker in an occupational environment adapted to his physiological
and psychological equipment and to summarize the adaptation of
work to man and each man to his job"
4) Bila dicermati definisi K3 di atas maka definisi tersebut dapat
dipilah-pilah dalam beberapa kalimat yang menunjukkan bahwa K3
adalah :
a. Promosi dan memelihara deraja tertinggi semua pekerja baik
secara fisik, mental, dan kesejahteraan sosial di semua jenis
pekerjaan.
b. Untuk mencegah penurunan kesehatan kesehatan pekerja yang
disebabkan oleh kondisi pekerjaan mereka.
c. Melindungi pekerja pada setiap pekerjaan dari risiko yang timbul
dari faktor-faktor yang dapat mengganggu kesehatan.
d. Penempatan dan memelihara pekerja di lingkungan kerja yang
sesuai dengan kondisi fisologis dan psikologis pekerja dan untuk
menciptakan kesesuaian antara pekerjaan dengan pekerja dan
23
yang kering,
Terjadi gangguan lalu lintas kendaraan,
Terjadi gangguan lalu lintas penduduk sekitar,
Kecelakaan akibat tanah bagian pinggir jalan tidak stabil,
Terluka akibat pengoperasian mesin pemadat (grader) tidak benar,
Terluka oleh alat kerja akibat jarak antar pekerja terlalu dekat.
Antisipasi pencegahan terhadap bahaya yang ditimbulkan akibat
terampil
danberpengalaman
dan
pengoperasian
alat
24
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Alat Berat atau Heavy Equipment, adalah alat bantu yang di gunakan oleh manusia
untuk mengerjakan pekerjaan yang berat / susah untuk di kerjakan dengan tenaga manusia /
membantu manusia dalam mengerjakan pekerjaan yang berat seperti
pekerjaan
pembangunan suatu struktur bangunan baik gedung, jalan,jembatan, irigasi dan pelabuhan
udara .Roller adalah alat berat yang berfungsi untuk memadatkan tanah,memadatkan lapis
atas, lapis perkerasan dan biasa disebut juga sebagai mesin penggilas. Produktivitas Roller
tergantung pada lintasan kondisi jalan, kecepatan alat, atau efesiensi alat. Pemadatan sangat
penting dilaksanakan sebelum proyek konstruksi dilaksanakan. Yang harus diperhatikan
dalam proses pemadatan antara lain: Gradasi material, Kadar air tanah,Usaha pemadatan.
Roller terdiri dari beberapa bagian dengan masing-masing fungsinya Jenis peralatan
pemadatan antara lain: tamping roller,Three wheel roller,Tandem Roller, smootroller,
25
pneumatic tired roller, vibrating roller, pelat vibrator manual, Meshgrid roller ,Sheepfoot
roller,Portable roller dan trench roller.Pemadatan untuk setiap lapis tanah dengan ketebalan
15-30 cm.Produksi pemadatan dinyatakan dengan compacted cubic yard per jam (ccy/jam).
3.2 Saran
Penggunaan alat berat yang kurang tepat dengan kondisi dan situasi lapangan
pekerjaan akan berpengaruh berupa kerugian antara lain rendahnya produksi, tidak
tercapainya jadwal/target yang telah ditentukan,kerugian biaya repair yang tidak semestinya.
Oleh karena itu sebelum menentukan type dan jumlah peralatan dan attachmetnya, sebaiknya
kita fahami lebih dahulu fungsi dan aplikasinya. Hal-hal yang mengenai produktivitas roller
sebaiknya diperhatikan dan dilaksanakan sebagaimana mestinya agar pembangunan
konstruksi bisa lebih cepat dari waktu yang telah ditargetkan sehingga investor akan
mendapatkan balik modal lebih cepat. Selain itu penggunaan alat bantu dalam melakukan
pekerjaan juga sangat disarankan seperti penggunaan roller conveyor yang bias mengurangi
biaya operasi.K3 (Kesehatan dan Keamanan Kerja) Hal ini harus diperhatikan karena
menyangkut keselamatan seseorang reputasi perusahaan yang berhubungan dengan investor.
DAFTAR PUSTAKA