You are on page 1of 14

BULETIN DIGITAL

INTERNATIONAL RELATIONS NEWS


Edisi 41
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Diterbitkan oleh :
Korps Mahasiswa Hubungan Internasional

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta


Site : komahi.umy.ac.id I e-mail : persmakomahiumy@yahoo.com

I International Relations News Buletin - 41

Buletin

Internatinal Relations News

A
F

R
I
S
I

Fokus I .4
Penenggelaman Kapal Illegal Dan Strategi Pertahanan Maritim
Indonesia: Sebuah Analisis

Fokus II ... 6
Melampaui Batas Negara Hingga ke Australia, Kapal Nelayan
Ditenggelamkan

Wawancara Utama ..8


Menenggelamkan Kapal Asing Jangan Hanya Shock Therapy

Opini Utama ..9


Kebijakan Baru Joko Widodo Menenggelamkan Kapal Asing

Kolom Komentar Mahasiswa.10

Analisa.....11
8 Fakta Kelautan Indonesia

Jurusan HI ..12
Info-info dari Jurusan

Resensi 12
Sinopsis Film All the Presidents Men

Sastra ..13
Ketika Cinta Mengabdi

K-Gallery 14

2 I International Relations News Buletin - 41

Buletin IRN Digital iniditerbitkan oleh


Divisi Pers Mahasiswa
Korps Mahasiswa Hubungan InternasionalUniversitas Muhammadiyah
Yogyakarta
Penasehat:
Dr. Nur Azizah, M.Si
Penanggung Jawab Umum:
-Rahmat Fanani Prasetya
Pimpinan Umum:
Mirah Satria Alamsyah
Pimpinan Redaksi:
Itsnaini Permata Hati
Reporter:
-Diah Sulung Syafitri
-Anif Kusuma Ningrum
-Anggita Setyowati
-Richo Bimapaksi
-Sarah Nur Ramadhani
-Nanang Khoirino
-Elitasari Apriyani
-Anang Wahid Efendi
-Zahra Ayu Novianty
-Muhammad Fathin Pangestu
-Kurniawan Dwi Sasongko
-Nada Nafisah
-Dini Ardianti
-Ammarudin Rasyid
-Dimas Waluyo Sejati
-Muhammad Rosyihan Jauhari
Editor:
-Julia Rizky
-Ajoe Lara Putra
Layout:
Muzakir Haitami

Alamat Redaksi:
Sekretariat KOMAHI UMYGedung Ki Bagus HadikusumoLt. 2 UMYRingroad Barat,
Tamantirto,Kasihan, Bantul,Yogyakarta,
55183

INTERNATINAL

Beranda Redaksi
Assalamualaikum warahamatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah,
Buletin edisi ke-41 sekaligus me-rupakan
buletin pertama yang kami ter-bitkan dalam periode kepengurusan 2014-2015 ini dapat kami hadirkan di hadapan pembaca. Sebuah perjalanan yang
cukup panjang bagi sebuah karya jurnalistik berupa buletin sejak dirintis pertam
akali dari edisi 1.Namun sebelum berbicara lebih
jauh, tentunya hal ini tidak bisa terwujud tanpa ridha dari AllahSWT yang senantiasa memberikan
kita nikmat sehat, dan nikmat ilmu sehingga kita
bisa men- jalani aktivitas kita sehari-hari.
Tak lupa juga kita mengirimkan shalawat serta
salam kepada junjungan kita nabi Muhammad
SAW.Buletin ini hadir sekaligus merangkap denganedisi Spesial MATAF, sehingga buletin ini hadir
secara online. Pada edisi kali ini kami mengangkat
tema
Penenggelaman Kapal Illegal oleh Joko Widodo
, buletin edisi 41 ini terinspirasi dari banyaknya
kebijakan baru yang di ambil oleh presiden kita
yang terhormat, dan perlu kita kaji lebih lanjut
baik dan buruk dari sikap yang beliau keluarkan.
Demikian pengantar dari Redaksi.
Wassalamualaikum warahamatullahi wabarakatuh

RELATIONS

NEWS

3 I International Relations News Buletin - 41

Fokus I
Penenggelaman Kapal Illegal Dan Strategi Pertahanan
Maritim Indonesia: Sebuah Analisis
Oleh : Diah Sulung Syafitri & Rasyid (Pers Mahasiswa Korps Mahasiswa Hubungan Internasional UMY)
Beberapa bulan terakhir, Indonesia menjadi sorotan dunia karena kebijakan tegasnya dalam
menenggelamkan kapal-kapal illegal yang masuk perairan Indonesia. Sejak pertama kali Doktrin Jokowi
ini diterapkan, banyak pihak yang kemudian mengkaji ulang konsep pertahanan maritim Indonesia. Ada
yang berkomentar puas, ada pula yang berkomentar pedas. Di satu sisi, kebijakan Jokowi dinilai telah
sejalan dengan komitmen Poros Maritim Dunia yang disuarakan di forum Asia-Pasific Economy
Cooperation (APEC), November 2014 lalu. Ketegasan sikap ini diyakini sebagai permulaan bagus untuk
menegakkan law enforcement dan menjadikan Indonesia disegani negara lain. Lebih jauh, tindakan tegas ini
juga akan mampu melindungi kekayaan alam Indonesia dari jarahan negara asing. Namun, di lain pihak,
tindakan penenggelaman kapal asing illegal ini disinyalir akan mengundang bibit-bibit konflik kawasan.
Malaysia dan Filipina adalah dua negara yang gencar melakukan aksi protes terhadap kebijakan Jokowi ini.
Seyogyanya, tindakan penenggelaman kapal asing illegal ini bukan hal baru bagi Indonesia.
Pedoman ini bahkan telah termaktub sejak tahun 2009 pada UU Tentang Perikanan (Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2009 Tentang Perikanan, 2009), dimana pasal 69 ayat 4 menyatakan
bahwa:
....penyidik dan/atau pengawas perikanan dapat melakukan tindakan khusus berupa pembakaran
dan/atau penenggelaman kapal perikanan yang berbendera asing berdasarkan bukti permulaan yang
cukup.
Dalam kajian Diplomasi Pertahanan, tindakan Indonesia dinilai sebagai bentuk Deterrence Effect
dari diplomasi koersif. Deterrence Effect merupakan daya tangkal terhadap pelanggaran wilayah yang
dapat merugikan dan mengancam kedaulatan negara. Setiap negara memang memiliki hak untuk
melindungi wilayah kedaulatannya masing-masing dengan cara-cara yang disepakati secara hukum. Dan
setiap negara wajib saling menghormati hukum yang berlaku di negara yang bersangkutan. Nampaknya, ini
yang menjadi pedoman Jokowi ketika menginstruksikan kebijakan penenggelaman kapal ini. Kecuali, ada
hubungan bilateral yang mengikat 2 negara terkait, sehingga ada dispensasi-dispensasi khusus terhadap
hukum yang berlaku. Contohnya, Indonesia dan Malaysia memiliki Memorandum of Understanding (MoU)
tentang perlakuan terhadap nelayan yang disepakati di Bali, 27 Januari 2012.

4 I International Relations News Buletin - 41

Masing-masing negara menyepakati tindakan pencegahan dengan detail, yang diatur pada pasal 3 poin B,
sebagai berikut:
Inspection and request to leave the area shall be conducted promptly towards all fishing boats,
except for those using illegal fishing gears, such as explosives, electrical, and chemical fishing
gears.
Notification on the inspection and request to leave the area shall be reported promptly to Focal
Points; and
Conducing an open and direct communication among the maritime law enforcement agencies of the
Parties promptly and expeditiously.

Adanya MoU ini memang sangat bertentangan terhadap kepentingan


Indonesia yang telah termaktub pada Undang-Undang Tentang Perikanan
Tahun 2009 tadi. Menurut UU tersebut, Indonesia diharuskan bersikap tegas.
Namun menurut MoU, Indonesia dipaksa untuk bersikap halus. Sementara,
opsi untuk mengubah isi perjanjian bilateral adalah opsi yang paling harus
dihindari, karena akan berdampak buruk terhadap hubungan bilateral 2
negara.
Pada akhirnya, menaikkan isu ini ke permukaan, adalah cara aman
yang bisa dilakukan untuk tetap melindungi kedaulatan Indonesia. Penenggelaman kapal asing era Jokowi
ini lebih ditujukan kepada para pelaku pelanggaran untuk memberi efek psikologis, dengan cara menebar
rasa takut melalui penenggelaman dan pembakaran kapal. Ini lah yang dimaksud dengan Deterrence
Effect, sebagai efek laten dari strategi diplomasi pertahanan maritim Indonesia.
Menurut Lebow, dalam bukunya berjudul Deterrence, Deterrence Effect dapat diartikan
sebagai upaya untuk mempengaruhi penilaian pihak lain tentang kepentingannya yang dalam penerapannya
dimungkinkan untuk menggunakan strategi-strategi bersifat provokatif sesuai dengan kondisi yang ada.
Maka, berdasarkan penjelasan tersebut, cara ini dipandang akan lebih aman bagi pemerintah Indonesia,
dibandingkan harus berhadapan langsung merubah perjanjian bilateral yang telah disepakati- dengan
pemerintah negara bersangkutan, dimana akan sangat merugikan bagi keberlangsungan hubungan diplomasi
dua negara bersangkutan.

5 I International Relations News Buletin - 41

Fokus II
Melampaui Batas Negara Hingga ke
Australia,
Kapal Nelayan Ditenggelamkan

kedua tersebut telah tertangkap sebelumnya, kapal


mereka pun disita dan dimusnahkan, lalu didenda
sebesar $ 25.000 atau sekitar 253 juta Rupiah. Kapal
ketiga juga ditangkap diperairan Australia Barat
didaerah yang sama.
Mr. Peter Venslovas selaku General Manager
Operations dari AFMA mengatakan program tersebut
sukses dalam mengurangi aktivitas penangkapan ikan
secara illegal di perairan utara Australia.
Pada artikel berita yang diunggah oleh

IRN, Yogyakarta -

Kasus penenggelaman kapal

sudah sering terjadi sebelum Indonesia memberikan


tindak tegas kepada para pelaku illegal fishing di
perairan Indonesia pada akhir tahun 2014 ini. Bahkan
Indonesia yang menjadi sasaran penenggelaman
kapal tersebut.

news.metrotvnews.com,

pihak

Australia

selama

sembilan tahun terakhir ini (2005-2014) setidaknya


telah menenggelamkan sekitar 2.500 kapal yang
dianggap melanggar perbatasan Indonesia-Australia.
Proses penenggelamannya adalah dengan menembak
kapal hingga tenggelam dengan menyelamatkan

Pada tahun 2012 contohnya, tiga kapal awak kapal terlebih dahulu ke atas kapal milik
nelayan milik Warga Negara Indonesia (WNI) otoritas keamanan Australia.
ditangkap karena berlayar di perairan Australia.

Penenggelaman tersebut mengundang

kejadian tersebut terjadi pada bulan Maret dan April.


Semua

perhatian dari masyarakat Indonesia.

awak kapal ditahan oleh pihak yang

bertanggung

jawab

dibawah

otoritas

AFMA

(Australian Fisheries Management Authorities).


Berdasarkan artikel yang dimuat di website
resmi AFMA, kapal pertama ditemukan di Teluk

Ferdi Tanoni, selaku ketua Yayasan Peduli


Timor

Barat

(YPTB)

mengatakan

bahwa

penenggelaman kapal tersebut tidak sebanding


dengan

tiga

kapal

nelayan

Vietnam

ditenggelamkan oleh TNI AL di akhir tahun 2014.

Carpentari, kapal tersebut sedang menggunakan


pukat untuk menangkap ikan hiu. Sedangkan kapal
kedua juga ditemukan sedang berusaha menangkap
ikan hiu dan ikan-ikan lainnya di dalam Australian
Fishing Zone di barat laut Australia Barat. Kapal

6 I International Relations News Buletin - 41

yg

Beliau juga menyampaikan melalui siaran pers yang diterima Media Indonesia, pada Rabu
(10/12/2014) bahwa banyak nelayan-nelayan Indonesia yang ditahan dan menjalani hukuman di Australia
atas tuduhan pelanggaran batas.
Kalaupun mereka memasuki wilayah perairan Australia, mestinya aparat keamanan mengembalikan
mereka ke Indonesia. Mereka nelayan-nelayan kecil, bukan beroperasi dengan kapal-kapal raksasa mencuri
ikan ujarnya. Memang, nelayan-nelayan tersebut menangkap ikan untuk memenuhi kebutuhan mereka
sehari-hari.
Mahasiswa Pasca Sarjana Ilmu Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,
Muhammad Fauzan Al Ammari pun turut memberikan komentar terhadap kasus tersebut.
Ditemui pada Minggu (04/01/2015), Beliau beranggapan bahwa pemberlakuan aturan tersebut dapat
memberikan efek dimana nelayan yang sudah pernah ditangkap akan berusaha menjauhi wilayah perbatasan
agar tidak kembali melanggar.
Tapi dibalik kasus ini hal yang perlu kita soroti ialah kondisi kapal nelayan di Asia Tenggara yang
termasuk bersistem kapal tradisional yang mengandalkan alam untuk menentukan arah. Ujarnya. Menurut
beliau, program modernisasi kapal nelayan mestinya diberlakukan. Tujuannya yaitu untuk mempermudah
kapal dan mempergunakan fasilitas navigasi nelayan Indonesia sehingga dapat mempermudah nelayan
Indonesia agar tidak melanggar perbatasan wilayah.
Dibandingkan dengan menghancurkan kapal nelayan Indonesia, ada baiknya Australia
memasangkan teknologi navigasi dan peringatan dini jika kapal nelayan melanggar batas, sehingga mereka
akan berbalik arah. Tambahnya.

7 I International Relations News Buletin - 41

Wawancara Utama
MENENGGELAMKAN KAPAL ASING JANGAN HANYA SHOCK THERAPY
Presiden Jokowi telah menginstruksikan kepada Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan
(Menkopolhukam) untuk mengeksekusi penenggelaman tiga kapal asing asal Vietnam yang mencuri ikan di perairan
Natuna, Kepulauan Riau. Kebijakan Presiden Joko Widodo untuk menenggelamkan kapal tangkap nelayan asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia tak lagi bisa diprotes karena hal ini adalah merupakan bagian dari bentuk peneguhan
kedaulatan Indonesia. Berikut petikan wawancara eksklusif dengan Sugeng Riyanto, S.IP, M.Si., dosen Hubungan
Internasional mengenai kebijakan tersebut.
Bagaimana pendapat Bapak mengenai kebijakan Jokowi menenggelamkan kapal-kapal ilegal dari negara asing
yang masuk ke perairan Indonesia?
Menurut saya ada tiga point mengenai kebijakan tersebut, yaitu:
Jika kebijakan tersebut dipahami sebagai kebijakan luar negeri maka tindakan atau apapun yang berasal dari luar,
dasarnya adalah kepentingan nasional.
Sebuah kebijakan selalu didasarkan pada pertimbangan untung rugi. Apakah kebijakan itu berbenturan atau tidak
dengan tata kelola perikanan. Kalau kemudian dipahami sebagai sebuah shock therapy yang juga harus
dipahami negara kita adalah kemampuan setelah menggertaknya, karena gertakan tersebut tentu saja akan
menimbulkan reaksi, yaitu reaksi dari luar. Karena ketika Indonesia, katakanlah, menenggelamkan kapal-kapal
dari China, Thailand, Vietnam dan lain lain, saya pikir berita itu akan sampai terdengar ke pemerintah negara
tersebut.
Kalau itu memang merupakan sebuah kebijakan yang serius, maka tentu saja akan ada continuity dari kebijkan itu.
Itu bukan sekedar shock therapy tetapi memang merupakan kegiatan yang well plan yang benar betul-betul
terencana dan terukur. Permasalahannya apa? Kepentingannya apa? Tindakannya apa? Lalu evaluasinya seperti
apa?, mestinya itu merupakan suatu tindakan yang terukur. Dan jika itu terukur, saya pikir itu tidak masalah,
toh isu potensi kekayaan laut Indonesia memang sudah terkenal di mata dunia.
Dilihat dari segi politik luar negeri, apakah kebijakan tersebut akan memperburuk hubungan antar negara?
Secara sekilas tentu saja akan berdampak, tetapi kalau kemudian rezim atau pemerintahan Jokowi bisa menempatkan
itu dalam kerangka aturan yang berlaku, saya pikir tidak juga. Hanya memang kapal-kapal yang ditenggelamkan
belum begitu signifikan. Sebagai langkah awal saya pikir itu bagus, karena jika kita diam saja, kita akan diejek oleh
negara lain.
Apakah kebijakan tersebut juga akan menimbulkan efek jera bagi kapal-kapal asing yang ditenggelamkan?
Seperti yang sudah saya katakan, jika itu hanya berupa shock therapy, itu tidak akan berguna. Namun jika itu
terencana dengan baik dan ada continuitasnya maka saya rasa itu akan berguna. Tetapi seberapa besar kita bisa
memanfaatkannya, tanpa kemudian memojokkan atau menyanjung salah satu pihak, apa yang telah di kemukakan
oleh Ibu Menteri Susi Pudjiastuti itukan kita sangat terpukau karena ikan-ikan itu berasal dari Indonesia dan hanya
ada di perairan Indonesia, tetapi dicuri oleh negara asing dan kemudian setelah di negara lain, ikan tersebut diberi
label dari negara tertentu padahal itu berasal dari Indonesia.

8 I International Relations News Buletin - 41

Kebijakan
menenggelamkan

Opini Utama

kapal ini
merupakan bentuk
ketegasan Presiden

KEBIJAKAN BARU JOKO WIDODO MENENGGELAMKAN KAPAL ASING

Joko Widodo

Menurut Dr. Ali Muhammad, Ph.D, kebijakan

sebagai upaya

Presiden

menyelamatkan

baru

Indonesia,

Joko

Widodo

merupakan kebijakan baru yang belum pernah


dilakukan oleh Presiden Indonesia sebelumnya.
Kebijakan

menenggelamkan

kapal

ini

merupakan bentuk ketegasan Presiden Joko


Widodo sebagai upaya menyelamatkan sumber
daya laut dari penjarahan ikan beribu-ribu ton
oleh nelayan asing.
Kebijakan

ini

fokus

kepada

penenggelaman kapalnya saja, bukan orang atau


nelayannya. Orang atau nelayannya diberikan peringatan saja. Kebijakan ini pastinya
melalui proses yang sangat panjang. Menurut Dr. Ali Muhammad, Ph.D, ini
merupakan gebrakan yang sangat bagus oleh pemerintah Presiden Joko Widodo
sebagai bentuk upaya dari perlindungan laut Indonesia. Tapi kita masih belum tau,
apakah ada persekongkolan antara pihak keamanan dan penjarah nantinya. Semoga
kebijakan ini bermanfaat untuk Indonesia terutama untuk kesejahteraan nelayan
Indonesia sendiri.

[Dihimpun oleh Richo dan Dini - Staf Divisi Pers Mahasiswa, Korps Mahasiswa
Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta]

9 I International Relations News Buletin - 41

sumber daya laut

Kolom Komentar Mahasiswa

Menurutku dalam kasus itu,


aku memang belum tahu dasar
hukumnya ada apa tidak dan

seperti apa. Tapi, in certain


degree aku setuju banget.
Konsiderasinya
adalah
Indonesia
sudah
lama
membutuhkan seseorang yg
berani melakukan uncommon
things gitu. Lagian, pencurian
kekayaan laut sudah terlalu
parah di indonesia. Bahkan,
dengan
cara
penanganan
sesuai konstitusi aja nggak
berhasil. Nah, menurutku
sudah saatnya melakukan

extreme deterence effects for


that. Dengan kebijakan itu
menunjukkan kalau Indonesia
nggak mau terima - terima aja
kekayaan laut dirampas. Ini
menunjukkan bahwa kita juga
menunjukkan aksi yang dalam
satu
langkah
dapat
mengancam
sekaligus
memberi sanksi untuk para
pelaku kejahatan maritim di
Indonesia
itu.
(Arlita
Widyastuti -HI 2011 )

ada tata
caranya yaitu
dengan
mengeluarkan
awak kapal dan

Semua itu ada aturannya, tidak


main
meledakkan
dan
menenggelamkan kapal yang

melakukan ilegal fishing. Ya


memang ada tata caranya yaitu
dengan mengeluarkan awak
kapal dan juga memproses para
awak kapal tersebut sesuai
dengan hukum yang berlaku.
Tetapi saya sangat tidak setuju
dengan cara yang meledakkan
dan menenggelamkan kapal
itu. Mungkin masih ada cara
lain yang lebih menguntungkan
dan juga lebih bermanfaat bagi
Indonesia. Karena apa, dengan

Tindakan
peledakan
kapal
merupakan
hak
Indonesia
karena kapal yg melakukan
ilegal fishing sudah memasuki
kawasan laut dari NKRI. dengan
cara meledakkan kapal, akan
membuat jera para nelayan yang
akan melakukan hal tersebut.
Tetapi ini dapat memicu konflik
dengan negara lain karena
banyak kapal asing yang
melanggar aturan tersebut dan
tentunya akan mengganggu

jalannya
Hubungan
Internasional antara Indonesia
dengan negara tersebut. Untuk
mencegah
konflik,
saya
menyarankan untuk adanya
sosialisasi tentang kebijakan
meledakkan
dan
menenggelamkan kapal ini.
Tetapi menurut saya dengan
mengeluarkan
awak
kapal
terlebih dahulu dan juga
memberikan hukuman sesuai
hukum yang berlaku untuk

meledakkan
dan
menenggelamkan
kapal
kemungkinan akan terjadi
konflik dengan negara asing yg
kapalnya di ledakkan. Mereka
bisa saja menuntut kepada
Indonesia. Dan tentu saja akan
berakibat
buruk
kepada
jalannya
hubungan
internasional kedua negara
tersebut. (Widya Astuti - HI
2013)

juga memproses
para awak kapal
tersebut sesuai
dengan hukum
yang berlaku

awak kapal tersebut


sudah
termasuk
cukup tegas dan
merupakan hak dari
pemerintah
Indonesia.

10 I International Relations News Buletin - 41

Muhammad Fikri Effendi


(HI 2014)

Analisa
8 Fakta Kelautan Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan kekayaan laut yang luar biasa. Dengan
luas lautan mencapai 70% dari seluruh luas negara Indonesia. Sebesar 14% spesies terumbu
karang dunia ditemukan di Indonesia. Diperkirakan lebih dari 2500 jenis ikan dan 500 jenis
karang hidup di lautan Indonesia. Namun, ada fakta fakta unik lain tentang kelautan
Indonesia, berikut 8 fakta unik yang berhasil dihimpun redaksi IR News:
Lautan Indonesia dihuni oleh 28.000 spesies flora, 350 spesies fauna, dan 110.000 spesies
mikroba.
Lautan Indonesia memiliki potensi energi kelautan yang lebih tinggi daripada Laut Merah
Indonesia memiliki kesepakatan batas laut dengan India, Thailand, Malaysia, Singapura,
Filipina, Australia dan Papua Nugini.
Perairan timur dan tengah Indonesia masuk dalam Segitiga Terumbu Karang Amazon Of
The Seas
Hanya 6,83 % dari 85.707 km terumbu karang Indonesia berpredikat sangat baik.
Dari 87 jenis mamalia laut, sebanyak 32 jenis mamalia laut dari kelompok paus, lumba
lumba, dan dugong bisa ditemukan di Indonesia.
Laut Indonesia merupakan tempat bagi 6 dari 7 jenis penyu laut dunia.
Dari 596 jenis hiu dan pari dunia, 157 jenis diantaranya dapat ditemui di Indonesia.
Termasuk Hiu Paus dan Pari Manta
Oseanik.
(Khoir)

11 I International Relations News Buletin - 41

Jurusan HI
Tempat : AR fachrudin a
lt 5

Info-info dari Jurusan HI

5 januari2015 :Prayudisium

Tanggal 8 januari 2015

Kuliahumumbekerjasamadengan KEMENLU RI

Pembicara :Dubesdr.Darmansyahdjumala,MA.
(bppk KEMENLU)

AIFIS(Americaindonesia for Indonesia student)

Tema :Perbandingandemokrasi Indonesia danRusia


Pembicara :Bpk. Faishol adib ,MA

Tema : PLN RI dibawah JOKOWI-JK

Pukul :12-3

Tempat : AR fachrudin a lt 5

Tempat : AR fachrudin a lt 5

Pembicara : Drs. Heri syarifudin,MA.


(kepala P2PK)

11 januari 2015 :Pelaksanaan AMT terakhir

Tema: Asia pasifikdanAfrika

12 januari 2015 :Yudisium

Pukul : 8-12

(Anang& Dimas)

Sinopsis Film All the Presidents Men


R
E
S
E
N
S
I

Film ini menceritakan tentang hebatnya dua orang wartawan The


Washington Post (Bob Woodward
dan
Carl
Bernstein)
yang
melakukan investigasi terhadap
kasus pencurian dana untuk kampanye Partai Demokrat yang melibatkan Presiden Richard Nixon.
Semua ini diawali dari peristiwa
pencurian yang tampak sangat
biasa yang terjadi di kantor Partai
Demokrat di Washington. Banyak
berita yang hangat dan tajam yang
dipasang di halaman muka koran
terbesar di Amerika Serikat. Dan
ternyata wartawan The Washington Post lah yang mampu menyingkap semua skandal yang terjadi itu. Berkat kegigihan dan kerja
keras mereka sampai mereka sangat sulit untuk mencari waktu
istirahat semua itu terbayarkankan
sudah dengan hasil yang sangat
memuaskan. Film ini di awali
dengan setting di Gedung Komite

Parta Demokrat, di mana lima


orang tertangkap basah ketika
mencoba membolak-balik arsip
milik partai oposisi Nixon. Dari
tempat sembunyi inilah, reportase
investigasi dimulai. Woodward dan
Bernstein mulai mencatat detail
demi detail hal dan peristiwa seputar peristiwa skandal pencurian
tersebut. Kebenaran yang sengaja
ditutup-tutupi Nixon menjadi semangat untuk kedua jurnalis tersebut untuk mengungkap kasus tersebut. Semua itu tidak mudah
mereka lakukan. Karena tidak mudah untuk membuat narasumber
agar mau buka mulut dan
mengakui keterlibatan dalam skandal tersebut. Bahkan mereka harus
menelpon semua orang yang diperkirakan terlibat, lalu mencari
data pada kartu perpustakaan,
serta mencari dokumen dan catatan penting yang bisa dijadikan
barang bukti. Namun, pada akhirn-

12 I International Relations News Buletin - 41

ya semua kerja keras merka itu


terbayarkan dengan keputusan
Presiden Richard Nixon untuk
mundur dari jabatannya sebagai
presiden. Begitulah kehebatan
seorang wartawan bahkan sampai
petinggi negara pun bisa mereka
takhlukkan.

SASTRA

Cinta

mengabdi

kepada kesakitan.
Kesakitan tunduk

Ketika Cinta Mengabdi


Cinta

mengabdi

kepada

kepada ketulusan.
Ketulusan adalah

menakutkan?

pihak kepada mereka yang buta

kunci

membuka

keramaian.

akan kebahagiaan. Kebahagiaan

jalan

Ketulusan

Kesunyian menempelkan rohnya

adalah omong kosong belaka.

kebahagiaan.

adalah kunci membuka jalan ke-

pada jasad kasar. Kebisingan tak

Senyuman terlihat munafik men-

bahagiaan.

terdengar lagi. Kata-kata mutiara

ampakan diri. Kunci ketulusan

Kini, sebuah pertanyaan

tak diindahkan. Seolah dunia tak

enggan menepi.

besar terucapkan oleh lisan yang

tampak akan keperawanannya.

terkunci. Mengapa Tuhan harus

Kicauan burung menggema tak

berkuasa atas segala kebahagi-

menjadikan

jelas.

kacau

aan. Itu tidak benar! Cinta hanya-

menyapa. Hingga rumput tak

lah babu dari majikan luka batin.

bahagia menari lembut.

Tak berani membuka celah atas

kesakitan.
kepada

makhluk

Kesakitan
ketulusan.

Ditengah

tunduk

manusia

sebagai

berperasaan?

Cinta

membuat mereka yang mengagungkannya harus tersakiti, terlu-

Angin

terasa

Cinta

yang

diyakini

Tibalah diwaktu mentari

ketegasan kerinduan yang me-

tenggelam di kaki langit. Senja

nyiksa. Cinta menutup mata atas

melambai

Kegelapan

derita manusia yang sedang me-

Tuhan yang berotoritas atas

membalut tiap sisi dan sendi ke-

nangis. Cinta tak berani me-

kalbu. Cinta membuat mereka

hidupan.

lagi

mandang sorot mata yang lelah

tersakiti akan keinginannnya tak

tersenyum. Ia terisak di balik te-

dari jiwa roboh. Cinta hanyalah

tersampaikan. Siapakah yang

balnya dinding iblis. Kesuciannya

kekasih pengecut.

perlu

dirampas oleh jahatnya kemunafi-

ka, hingga trauma.


Sesungguhnya

tangguh

disalahkan?

hanya

Sungguh

menyalahkan

Tuhan

yang Maha Agung. Ada rahasia

sedih.
Rembulan

tak

kan.

Itulah fenomena ketika


cinta

mengabdi

kepada

Perih di hati menggetar-

kesakitan. Tak berani berucap

kan tubuh yang tertidur lelap.

walau menyorot tiap jendela-

sejenak,

Langkah tak berkekuatan lagi.

jendela kehidupan anak manusia.

mungkinkah lebih baik tidak

Mata berbicara dengan bahasa

Membiarkan manusia tetap di-

bernurani? Guna tidak menikmati

kesedihan.

me-

penjarai oleh derita berkepanjan-

trauma atas derita cinta. Jika

nanggung

emosi

gan. Apalah arti mengagungkan

Tuhan tidak sudi menengok ham-

melankolis.

apa di balik kesakitan itu?


Terpikirkan

Penyesalan
beban

baNya meneteskan benih kesu-

Langit ikut merasakan

cian. Lalu kenapa sakit itu dibiar-

kegelapan jiwa. Filosofi kegela-

kan menjelma sebagai raksasa

pan tampak benar. Langit ber-

cinta yang justru menjadi pecundang atas nurani yang terbebani?


bagi mahasiswa HI yang ingin
mengirimkan tulisannya, silahkan
kirim ke e-mail kami :
komahi@umy.ac.id

13 I International Relations News Buletin - 41

K - G A L L E RY

Mandarin Day - Rabu, 17 Desember 2014

Seminar Menulis Skripsi 1 - Selasa, 31 Desember 2014

International Relations Forum Discussion - Kamis, 8 Januari 2015

14 I International Relations News Buletin - 41

You might also like