You are on page 1of 19

Week 1

Pilih 2 SOAL NOMOR GANJIL atau 2 SOAL NOMOR GENAP untuk dijawab.
1. Apakah MSS diperlukan didalam sebuah perusahaan? Jelaskan jawaban anda.
Tujuan MSS
Sistem pendukung manajemen diharapkan mampu membantu setiap orang yang membutuhkan pengambilan
keputusan dengan lebih tepat dan akurat.
Memecahkan suatu masalah, pemecah masalah mungkin membuat banyak keputusan.
Manfaat MSS:
Keputusan untuk membangun sistem informasi yang dapat memenuhi kebutuhan
manajemen tingkat atas.
Kebutuhan untuk menciptakan pelaporan dan proses pengambilan keputusan yang memiliki arti (makna).
Untuk melengkapi sistem informasi manajemen yang tersedia adalah karena sistem ini tentunya akan lebih
mempercepat perhitungan.
Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan sistem informasi manajemen yang ada.
untuk meningkatkan kemampuan dalam pemrosesan dan penyimpanan data dan
informasi.
untuk mendukung kualitas, dan memberikan keunggulan kompetitif bagi penggunanya.
2. Sebutkan dan jelaskan teknologi yang diperlukan untuk menunjang MSS.
Teknologi sistem penunjang manajemen(Management support System):
Dss (Decision Support System)
Gss (Group Support system), Gdss (Group Dss) EIS (Executive information system)
ES (Expert System)
ANN (Artificial Neural Networks)
HSS (hybrid Support systems)
3. Jelaskan perbedaaan DSS dan Expert System.
DSS mendukung pengambilan keputusan dan pengguna manusia masih diperlukan untuk mempertimbangkan
semua faktor dalam pengambilan keputusan. Sedangkan Expert system adalah sistem yang diisi dengan
pengetahuan dan keahlian dari seorang expert/ahli dalam organisasi serta dapat melakukan pengambilan
keputusan berdasarkan probabilitas dan ketentuan tertentu
Expert System: sistem membuat keputusan rekomendasi kepada pengguna berdasarkan built-in expertise dan
knowledge, misal sistem pakar untuk menentukan diagnosis penyakit
4. Jelaskan mengenai GDSS dan EIS.
Group Decision Support Systems
Banyak keputusan umum dalam organisasi adalah dibuat oleh group, mengumpulkan satu group bersamasama dalam satu tempat dan pada waktu yang sama adalah sangat sulit dan mahal. Dan lebih lagi pertemuan
group secara tradisional akan memakan waktu lama dan menghasilkan keputusan yang mediocre (sedang).
Dalam mencoba memperbaiki kerja dari group/kelompok dengan bantuan teknologi informasi, maka tampil
beberapa nama seperti : groupware, electronic meeting systems, collaborative system dan group decision
support systems (GDSS) yang juga dikenal sebagai GSS (Group support systems)
Executive Information (Support) System
EIS (Executive Information System) dikembangkan terutama untuk objek sebagai berikut :

Menyediakan pandangan organisasional dari operasional.


Melayani kebutuhan informasi dari eksekutif dan manajer lainnya.
Menyediakan antar muka(interface) yang sangat bersahabat yang cocok dengan
gaya keputusan individual.
Menyediakan waktu dan efektif tracking dan control.
Menyediakan akses cepat untuk menghasilkan informasi mendetail dalam bentuk
text,number dan grafik.
Menyaring, Kompress dan melacak data kritikal dan informasi.
Menindentifikasi masalah.(kesempatan/oportunities)

1. Sebutkan keuntungan-keuntungan menggunakan Business Intelligence software untuk kegiatan operasional


perusahaan Pizza Anggrek.
2. Berikan 2 contoh nyata bagaimana Business Intelligence software dapat digunakan untuk analisis dalam
mendukung pengambilan keputusan.
Contoh 1:
1.
- Pizza anggrek dapat mengidentifikasi pelanggan - pelanggan yang memiliki profit terhadap pizza anggrek,
serta mengetahuin mengapa mereka loyal.
- pizza anggrek dapat mengidentifikasi alasan pelanggan berpindah ke produk kompetitor
- Dapat menentukan kombinasi produk yang paling banyak diinginkan pelanggan dan kapan waktu yang paling
digemari.
2.
- Seperti pada saat pizza anggrek memiliki menu baru yang di tawarka dengan Business Intelligence software
kita dapat mengehtahui apakah produk baru yang kita
tawarkan di sukai oleh para pelanggan dengan melihat penjualan per hari nya. Dari apa yang kita lihat itru
akan kita ketahui akan kan menu baru yang kita tawarkan
kita tambah produksi nya atau kita hilangkan karena tidak di sukai oleh pelanggan.
- Seperti yang ada pada kasus di atas pizza anggrek memiliki beberapa cabang di kota-kota besar di indonesia.
Dengan menggunakan Business Intelligence software kita dapat
memantau cabang-cabang mana yang memberikan provit terendah atau yang tertinggi. Dengan cepat kita
dapat melakuak analisi terhadap cabang-cabang yang memiliki provit terendah.
Dan dapat kita mengambil keputusan untuk meneruskan cabang tersebut atau menutup cabang tersebut.
Contoh 2:
1.
- Pizza Anggrek bisa dengan mudah memantau kinerja para pegawainya sehingga memudahkan pihak-pihak
yang terlibat dalam pengambilan keputusan untuk langkah-langkah antisipasi yang diperlukan.
- Pizza Anggrek dapat dengan mudah menyebarkan informasi pemesanan delivery pelanggan keseluruh cabang
Pizza Anggrek, sehingga seluruh data dan informasi dapat diintegrasikan sedemikian rupa serta dapat
menghasilkan pengambilan keputusan yang lengkap
- Pizza Anggrek dapat mengidentifikasikan pelanggan yang loyal
- Pizza Anggrek dapat meningkatkan efisiensi biaya dalam hal delivery pizza ke pelanggan sehingga pizza bisa
didelivery dari tempat/cabang terdekatdengan pemesanan tempat pelanggan tinggal
2.
- Seperti saat Pizza Anggrek memiliki peraturan baru jika ada pemesanan delivery harus mencapai total harga
lima ratus ribu dengan jangkauan maksimal 5km dari cabang terdekat. Dengan Business Intelligence software
kita dapat mengetahui apakah peraturan baru yang ditetapkan kepada pelanggan semakin bertambahnya
produksi atau kehilangan pelanggan.
- Saat Pizza Anggrek memiliki banyak cabang yang mayoritas dekat dengan kepadatan penduduk. Dengan
Business Intelligence software kita bisa dengan mudah menganalisa apakah dekat dengan kepadatan
penduduk bisa menjadi kunci utama bertambahnya produksi dan mengharuskan memperluas atau
menambahkan cabang
baru atau bahkan menutup cabang tersebut karena pelanggan telah mimilih yang lain.

Week 2
Pengambilan keputusan untuk menu pizza baru
1. Fase intelegensi
Pada fase ini dilakukan monitoring dan analisis pada setiap menu pizza yang ada untuk mengetahui apakah
tingkat penjualannya konsisten, apakah harga yang ditawarkan sesuai, apakah rasa pizzanya tidak disukai,
apakah bentuknya kurang menarik perhatian pelanggan.
2. Fase desain
Setelah diketahui dimana letak permasalahannya, maka dilakukan perancangan berdasarkan permasalahan
yang telah ditemukan tersebut. Misalnya terdapat masalah pada rasa pizza, maka dibuatlah rancangan jenis
pizza baru dengan bahan-bahan yang berbeda didalamnya.
3. Fase pilihan
Fase ini akan dilakukan pemilihan terhadap rancangan jenis pizza baru yang sudah dilakukan di fase
sebelumnya. Pemilihan ini didasarkan pada hasil yang didapatkan dari fase intelegensi untuk didapatkan jenis
pizza baru yang sesuai.
4. Fase implementasi
Pada fase ini dilakukan implementasi pada pizza yang sudah dipilih pada fase sebelumnya. Untuk
pengimplementasian ini, Pizza Anggrek bisa mengimplementasikannya pada salah satu cabang untuk diketahui
reaksi dari pelanggan. Jika banyak pelanggan yang membelinya maka pizza baru tersebut dapat dicoba untuk
diimplementasikan ke cabang-cabang lainnya.
Contoh lain:
1. Fase intelegensi : fase dimana suatu realitas diuji dan masalah diidentifikasi dan didefinisikan.
2. Fase desain : fase perancangan dimana model yang menggambarkan realita dibangun.
3. Fase pilihan :fase dimana terdapat solusi dari model yang diusulkan
4. Fase implementasi : fase dimana solusi diusulkan yang masuk akal dilanjutkan dengan implementasi
Contoh dari pengambilan keputusan yang dilakukan Pizza Anggrek adalah tahap intelegensi mereka
menemukan masalah bahwa banyak pembeli yang menumpuk di beberapa toko penjualan Setelah itu Pizza
Anggrek membuat gambaran omset toko yang hilang karena tidak dapat terlanyani dengan baik. Setelah
kemudian dari desain tersebut akan terdapat beberapa solusi yang keluar seperti membuka cabang baru pada
area yang sama, mendesain ruangan se efektif mungkin sehingga dapat menampung pelanggan dan
memperbanyak jumlah pegawai seperti koki ,pelayan. Kemudian dari solusi yang ada akan di pilih mana solusi
yang paling efektif untuk dilakukan sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan

1. Trial and Error


--> Pendekatan ini berdasarkan pelajaran dari pengalaman kesulitan/kelemahan.
Contoh : Pizza anggrek mencoba berinovasi mengeluarkan sebuah menu baru untuk kedai nya.
Pertama ia hanya mencoba pada sebuah cabangnya yang menurut mereka memiliki banyak pelanggan. Namun
dalam beberapa waktu, penjualan yang di targetkan tidk sesuai. Maka ia menarik menu tersebut dan tidak
memasarkan menu itu di cabang yang lainnya.
Pizza anggrek dapat mencoba membuat paket-paket penjualan sebagai bentuk promo. menentukan menumenu varian pizza mana saja yang cocok digabungkan dengan minuman dengan varian apa dan dengan pasta
atau kudapan apa. Kemudia setelah dipasarkan bisa dilihat paket mana yang paling disukai oleh pelanggan,
dan paket mana yang tidak. kemudian pizza anggrek bisa mencoba lagi mencocokkan varian pizza, pasta dan
minuman yang berbeda untuk paket baru, dan seterusnya.
2. Simulasi: melakukan simulasi dengan sebuah tool
Contoh Pada kasus penjualan, melihat impact yang ada jika dimasukkan variable jam kerja menjadi 24 jam,
apakah akan berdampak signifikan terhadap margin yang didapat perusahaan ataupun merubah variable
kenaikan gaji terhadap biaya produksi secara keseluruhan.
3. Optimasi: Melakukan teknik optimasi (misal mngurangi cost namun profit tetap)
Contoh :Pizza anggrek akan menutup salah satu cabangnya yang menurut mereka memiliki pendapatan
terendah. Setelah di lakukan perengkingan mereka memiliki 2 cabang yang pendapatannya sama rendahnya.
Lalu mereka mencari kendala apa saja yang di hadapi kedua cabang tersebuh. Dan menimbang nimbang
cabang mana yang masih dapat di perbaiki kendalanya. Dan akhir untuk memtuskan cabang yang akan di
tutup.
4. Heuristik: digunakan dalam priode tertentu, melibatkan expert/trial & error
- Berhubungan dengan aturan-aturan keputusan yang mengacu bagaimana sebuah masalah dapat diselesaikan
Contoh misalnya untuk menentukan araea delivery order dengan minimum order yang dilakukan oleh
konsumen. Dengan mengetahui jarak dan kesulitan jangkuan ke area konsumen, bisa ditentukan apakah
masih visible untuk memberikan layanan delivery order untuk area yang bersangkutan. Varible jarak, tingkat
kepadatan penduduk (macet atau tidak) ,berapa waktu yang diperlukan untuk sampai ke area tersebut.

Week 3
DSS are generally built to solve a specific problem and include their own database(s)
Contoh: pengambilan keputusan apakah promosi paket pembelian menu tertentu dapat diteruskan atau tidak
berdasarkan perbandingan target dengan hasil revenue yang diperoleh.
BI applications focus on reporting and identifying problems by scanning data stored in data warehouses
Contoh: laporan penjualan menu-menu di tiap cabang pada periode waktu tertentu.
Dashboard untuk mengetahui penjulalan per masing-masing area atau outlet per periode yang telah
ditentukan,
Business analytics implies the use of models and data to improve an organization's performance and/or
competitive posture
Contoh: Analytics program that builds quantitative processes for a business to arrive at optimal decisions and
to perform business knowledge discovery. Frequently involves: data mining, process mining, statistical
analysis, predictive analytics, predictive modeling, business process modeling, complex event processing and
prescriptive analytics.
Web analytics implies using business analytics on real-time Web information to assist in decision making;
often related to e-Commerce
Contoh:
pizza anggrek dapat menganalisa data berapa banyak (i) pengunjung yg mengunjungi web pizza anggrek dan
(ii) pengunjung yg mengunjungi web pizza anggrek dan melakukan pemesanan via web .
Predictive analytics describes the business analytics method of forecasting problems and opportunities rather
than simply reporting them as they occur
Contoh:
Model yang dapat digunakan untuk forecasting untuk suatu jenis barang dengan melihat historical data
penjualan sebelumnya, dengan adanya model ini, maka business akan dapat menentukan berapa banyak
produksi suatu barang akan dihasilkan berdasarkan dari data penjualan sebelumnya

Jelaskan dan berikan 1 contoh untuk masing-masing komponen DSS berikut:


2. Model management subsystem
Jawab :
Merupakan paket software yang memasukkan model keuangan, statistic, ilmu manajemen atau model
kuantitatif lainnya yang memberikan kapabilitas analitik dan manajemen software yang tepat. Software ini
disebut dengan sistem manajemen bisnis model (MBMS). Elemen-elemen dari subsistem manajemen model
adalah: basis model, sistem manajemen basis model, bahasa pemodelan, direktori model, serta eksekusi
model, integrasi, dan prosessor perintah.
Contohnya :
Model Matematika : Model-model matematika menggunakan notasi-notasi dan persamaan matematis untuk
mempresentasikan sistem. Software yang dapat dipakai yaitu Perangkat Lunak GDSS (Group Decision Support
System).
4. User interface subsystem.
Jawab :
Pengguna beristeraksi dengan DSS menggunakan subsistem ini. Susistem antarmuka pengguna dapat terdiri
dari GUI, natural language processor, dan interaksi dengan subsistem manajemen model.User dapat
berkomunikasi dan memberikan perintah pada DSS melalui subsistem ini. Ini berarti menyediakan antarmuka.
Contohnya :
Pelaporan yang ingin dilihat oleh tingkat manager dalam manajemen perusahaan tersebut akan tampil dalam
aplikasi Dashboard yang interaktif dan dapat dikustomisasi sesuai keinginan user/ pengguna aplikasi.

Week 4
Berdasarkan kasus pizza Anggrek, pilihlah 2 topik dibawah ini serta berilah 1 contoh untuk masing-masing:
1. What-If analysis
2. Sensitivity analysis
3. Goal seeking analysis
1. What-If analysis
Manajemen pizza anggrek ingin berinovasi terhadap menu yang paling banyak diminati oleh pelanggan yaitu
dengan cara menaikkan harga dan memperbanyak varian dari menu tersebut. Dan dapat dilihat apakah inovasi
tersebut berhasil atau tidak dan manajemen pizza anggrek harus siap dengan segala resikonya.
Pizza Anggrek membuat inovasi dengan merombak interior restoran, dan membuat analisa apakah jumlah
konsumen bertambah atau tidak
Penentuan kenaikan harga pizza dengan adanya kenaikan harga bahan bakar, apakah dengan menaikkan
harga sebesar 10% sudah bisa mengcover semua biaya opersional dan margin sudah sesuai yang diharapkan.
2. Sensitivity Analysis
Perubahan harga pizza secara bertahap dimana keuntungan tetap dapat tercapai.
3. Goal seeking analysis
Manajemen PIzza Anggrek meningkatkan customer statisfaction dengan adanya pelayanan yang lebih baik
dengan menambahkan ipad di setiap mejanya untuk memesan sehingga tidak perlu menanyakan menu atau
memanggil pelayannya dan dengan menambahkan aplikasi game agar customer saat menunggu tidak bosan.
Untuk meningkatkan loyalitas konsumen terhadapa pizza angrek, maka management memutuskan untuk
membuat kartu member, dimana ada benefit tambahan pagi para membernya. misalnya diskon, dengan
adanya program ini diharapkan meningkatkan jumlah konsumen anggrek pizza.
Management pizza anggrek ingin semua karyawannya disiplin kerja selama 8 jam. Maka management
mengharuskan karyawannya absen sidik jari pada saat datang dan pulang. Sistem secara otomatis akan
mengirimkan notifikasi jika ada karyawan yang tidak absen atau kerja < 8jam kepada management

Berdasarkan kasus pizza Anggrek, berilah contoh:


1. Variabel Keputusan, yaitu variabel yang berada di bawah kontrol pemegang keputusan
yang nilainya ditentukan oleh si pemegang keputusan, contohnya adalah nilai anggaran,
waktu proses layanan Dine in, delivery, dan take away, jumlah variasi menu
2. Variabel diluar kontrol, yaitu variabel yang berada di luar kontrol pemegang keputusan
namun mempengaruhi keluaran dari model, contohnya adalah tingkat inflasi, strategi
pesaing, pertumbuhan teknologi,dsb.
3. Variabel Hasil, yang merupakan keluaran dari model yang ditentukan oleh variabel
keputusan dan variabel di luar kontrol, contohnya adalah nilai keuntungan, nilai return
on INVESTMENT , kapasitas produksi, harga produk, dsb
4. Analisis Statis: Menggunakan satu fokus tunggal dalam suatu keadaan dan segala sesuatu terjadi dalam
interval tunggal.
Contoh :
- Keputusan pembelian atau pembuatan sendiri ingredients suatu menu
- Pendapatan triwulan / tahunan
- Keputusan investasi
5. Analisis Dinamis
- Skenario yang mengalami perubahan sepanjang waktu. Misalnya proyeksi rugi laba 5 tahun yang dipenagruhi
oleh input biaya, harga dan kuantitas yang berubah dari tahun ke tahun.
- Model dinamis ditentukan oleh fungsi waktu
- Representasi ratarata setiap periode
- Ratarata perubahan
- Analisis perbandingan

Week 5
Berdasarkan kasus pizza Anggrek, berilah contoh:
1. Variabel Keputusan, yaitu variabel yang berada di bawah kontrol pemegang keputusan
yang nilainya ditentukan oleh si pemegang keputusan, contohnya adalah nilai anggaran,
waktu proses layanan Dine in, delivery, dan take away, jumlah variasi menu
2. Variabel diluar kontrol, yaitu variabel yang berada di luar kontrol pemegang keputusan
namun mempengaruhi keluaran dari model, contohnya adalah tingkat inflasi, strategi
pesaing, pertumbuhan teknologi,dsb.
3. Variabel Hasil, yang merupakan keluaran dari model yang ditentukan oleh variabel
keputusan dan variabel di luar kontrol, contohnya adalah nilai keuntungan, nilai return
on INVESTMENT , kapasitas produksi, harga produk, dsb
4. Analisis Statis: Menggunakan satu fokus tunggal dalam suatu keadaan dan segala sesuatu terjadi dalam
interval tunggal.
Contoh :
- Keputusan pembelian atau pembuatan sendiri ingredients suatu menu
- Pendapatan triwulan / tahunan
- Keputusan investasi
5. Analisis Dinamis
- Skenario yang mengalami perubahan sepanjang waktu. Misalnya proyeksi rugi laba 5 tahun yang dipenagruhi
oleh input biaya, harga dan kuantitas yang berubah dari tahun ke tahun.
- Model dinamis ditentukan oleh fungsi waktu
- Representasi ratarata setiap periode
- Ratarata perubahan
- Analisis perbandingan

Berikut summary bahan diskusi soal pilihan.


Mayoritas sudah berhasil menjawab dengan baik dan benar.
1. Divisive clustering
Merupakan clustering dengan pendekatan hirarki, yang berarti prosses clustering dimulai dengan keseluruhan
'pattern' berada pada sebuah kelompok, kemudian melakukan 'splitting' atau pemotongan sampai tersusun
kelompok-kelompok yang hanya beranggotakan satu buah 'pattern' atau sampai suatu 'stopping criterion'
terpenuhi. (Adi. 2007)
2. Agglomerative clustering
Agglomerative Clustering adalah suatu metode hierarchical clustering yang bersifat bottom-up yaitu
menggabungkan n buah klaster menjadi satu klaster tunggal. Metode ini dimulai dengan meletakkan setiap
objek data sebagai sebuah klaster tersendiri (atomic cluster) dan selanjutnya menggabungkan klaster-klaster
tersebut menjadi klaster yang lebih besar dan lebih besar lagi sampai akhirnya semua objek data menyatu
dalam sebuah klaster tunggal
3. Holdout method
Metode ini suatu data di bagi menjadi 2 kelompok data independen, yaitu data pelatihan dan data pengujian,
secara acak. Secara khusus dua pertiga dari data dialokasikan dalam kelompok data pelatihan, dan sepertiga
sisanya ke dalam kelompok data pengujian. Data pelatihan digunakan untuk memperoleh model, dan
akurasinya di estimasi menggunakan data pengujian. Estimasinya bersifat pesimis karena hanya sebagian dari
data awal yang digunakan untuk memperoleh model.
4. K-fold cross validation
Setiap record digunakan tepat satu kali untuk training dan satu kali untuk testing. Metode k-fold crossvalidation mensegmentasi data ke dalam k partisi berukuran sama. Selama proses, salah satu dari partisi
dipilih untuk testing, sedangkan sisanya digunakan untuk training. Prosedur ini diulangi k kali sedemikian
sehingga setiap partisi digunakan untuk testing tepat satu kali. Total error ditentukan dengan menjumlahkan
error untuk semua k proses tersebut.

Week 6
1. In this definition by Inmon (1993), the data is:
a. Subject-oriented as the warehouse is organized around the major subjects of the enterprise (such as
customers, products, and sales) rather than the major application areas (such as customer invoicing, STOCK
control, and product sales). This is reflected in the need to store decision-support data rather than
application-oriented data.
b. Integrated because of the coming together of source data from different enterprise-wide applications
systems. The source data is often inconsistent using, for example, different formats. The integrated data
source must be made consistent to present a unified view of the data to the users.
c. Time-variant because data in the warehouse is only accurate and valid at some point in time or over some
time interval. The time-variance of the data warehouse is also shown in the extended time that the data is
held, the implicit or explicit association of time with all data, and the fact that the data represents a series of
snapshots.
d. Non-volatile as the data is not updated in real time but is refreshed from operational systems on a regular
basis. New data is always added as a supplement to the database, rather than a replacement. The database
continually absorbs this new data, incrementally integrating it with the previous data.
2. Comparison of OLTP systems and data warehousing systems.
OLTP systems
Holds current data
Stores detailed data
Data is dynamic
Repetitive processing
High level of transaction throughput
Predictable pattern of usage
Transaction-driven
Application-oriented
Supports day-to-day decisions
Serves large number of
clerical/operational users
Data warehousing systems
Holds historical data
Stores detailed, lightly, and highly summarized data
Data is largely static
Ad hoc, unstructured, and heuristic processing
Medium to low level of transaction throughput
Unpredictable pattern of usage
Analysis driven
Subject-oriented
Supports strategic decisions
Serves relatively low number of managerial users
3.
Operational Data Source -> Data Warehouse -> End-user access tools
Terdiri dari beberapa Operational Data Source.
Didalam Data Warehouse terdiri dari:
a. Metadata
b. Detailed data -> Lightly summarized data -> Highly summarized data
End-user tools terdiri dari:
a. Reporting, query tools, EIS
b. OLAP tools
c. Data mining tools
4.
a. Extract: mengekstrak data dari operational data source (ODS)
b. Transform: mentransformasi data yang sama (yang berasal dari operational data source yang berbeda)
menjadi format yang seragam. Misal: ODS 1 format cm, ODS 2 format mm, ODS 3 format inchi -> maka
semua diseragamkam dengan format yang sama menjadi cm.

c. Load: melakukan load data ke dalam data warehouse

Misal terdapat Multidimensional Database berbentuk cube berikut:


Dimensi 1 Produk: Pizza A, Pizza B dan Pizza C
Dimensi 2 Cabang: Cabang 1, Cabang 2, Cabang 3
Dimensi 3 Periode: Q1 2011, Q2 2011, Q3 2011, Q4 2011
1. Slicing
Contoh 1:
Dimensi 1 Produk: Pizza A
Dimensi 2 Cabang: Cabang 1, Cabang 2, Cabang 3
Dimensi 3 Periode: Q1 2011, Q2 2011, Q3 2011, Q4 2011
Contoh 2:
Dimensi 1 Produk: Pizza A, Pizza B dan Pizza C
Dimensi 2 Cabang: Cabang 1
Dimensi 3 Periode: Q1 2011, Q2 2011, Q3 2011, Q4 2011
2. Dicing
Dimensi 1 Produk: Pizza A, Pizza B
Dimensi 2 Cabang: Cabang 1, Cabang 2
Dimensi 3 Periode: Q1 2011, Q2 2011, Q3 2011
3. Roll-up:
Dimensi Periode yang terdiri dari Q1, Q2, Q3, Q4 dijadikan satu menjadi tahun 2011
4. Drill-down
Dimensi Periode yang terdiri dari Q1 dipecah menjadi Januari, Februari, Maret, Q2 dipecah menjadi April, Mei,
Juni, dst
5. Pivoting: mengubah orientasi dimensi

Week 7
1. Balanced scorecard (BSC)
Sebuah pengukuran kinerja dan manajemen metodologi yang membantu menerjemahkan keuangan,
pelanggan, proses internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan tujuan dan sasaran organisasi ke dalam satu
set inisiatif yang ditindak lanjuti.
Di BSC, istilah "keseimbangan" muncul karena set gabungan dari langkah-langkah yang seharusnya mencakup
indikator yaitu:
Finansial dan nonfinansial
Memimpin dan lagging
Internal and external
Quantitative and qualitative
Jangka pendek dan jangka panjang
2. Six Sigma Sebuah metodologi manajemen kinerja yang bertujuan untuk mengurangi jumlah cacat dalam
proses bisnis sebagai mendekati nol cacat per sejuta kesempatan (DPMO). Cara Sukses di Six Sigma
Six Sigma terintegrasi dengan strategi bisnis
Six Sigma mendukung tujuan bisnis
Eksekutif kunci terlibat dalam proses
Pemilihan proyek didasarkan pada potensi nilai
Ada massa kritis proyek dan sumber daya
Proyek-in-proses secara aktif dikelola
Keterampilan kepemimpinan tim ditekankan
Hasil yang ketat dilacak
BSC + Six Sigma = Success
3. Performance dashboards
Tampilan visual yang digunakan untuk memantau kinerja operasional
4. Performance scorecards
Tampilan visual yang digunakan untuk memetakan kemajuan terhadap tujuan dan sasaran strategis dan taktis
(langkah-langkah yang telah ditentukan)

1. Strategize
Para eksekutif menentukan penggerak utama dari nilai bisnis dan bagaimana cara mengukurnya. Contoh dari
penggerak utama tersebut yaitu kepuasan pelanggan yang tinggi atau kualitas produk yang sangat baik.
Sedangkan contoh dari ukuran-ukuran untuk penggerak ini, atau biasa disebut key performance indicator (KPI)
yaitu indeks kepuasan pelanggan atau jumlah kerusakan per 1000 produk.
2. Plan
Grup-grup di dalam organisasi mengembangkan rencana untuk menindaklanjuti strategi bisnis dan
mengalokasikan sumber-sumber daya. Perencanaan ini memungkinkan terciptanya inisiatif, proyek, dan
proses-proses yang baru, atau perbaikan terhadap inisiatif, proyek, dan proses-proses yang telah ada.
3. Monitor/Analyze
Elemen yang paling penting di dalam BPM adalah sebuah tool yang memungkinkan pengguna untuk memonitor
dan menganalisis performa pada waktu yang tepat dan secara tepat melakukan tindakan yang dapat
meningkatkan performa perusahaan, yaitu performance dashboard. BPM yang juga merupakan performance
dashboard berfungsi untuk membuat laporan dan analisis informasi, infrastruktur untuk mengumpulkan dan
mengintegrasikan data dari bermacam-macam sumber, sistem penyimpanan data, seperti data warehouse dan
data mart, dan alat untuk melakukan monitor dan manajemen. Kesimpulannya adalah performance dashboard
sebagai tool dari BPM dan komponen-komponennya memungkinkan pengguna bisnis untuk mengakses dan
menganalisis informasi dan mengetahui perkembangan dan mengoptimalkan performa mereka ke arah
pencapaian tujuan strategis.
4. Act/Adjust
Proses ini adalah yang terpenting di dalam BPM. Proses ini merupakan komponen pelaksanaan strategi.
Performance dashboard merupakan tool yang memiliki peranan penting di dalam proses act/adjust karena tool
ini mengirimkan pesan kepada pengguna terhadap masalah yang potensial, serta menyediakan pengguna
informasi detil dan petunjuk untuk membantu mereka membuat keputusan yang cepat dan berkualitas.
1. Strategize
Contoh strategi dalam Kasus Pizza anggrek adalah bagaimana meningkatkan jumlah penjualan dan
mengurangi jumlah keluhan pelanggan
2. Plan
Pelaksanaan menggumpulkan data penjualan dan melakukan beberapa campaign atau promosi, dan membuat
menu-menu baru, serta melakukan record tingkat kepuasan pelanggan saat pelanggan tersebut meninggalkan
outlet
3. Monitor / Analyze
Dari data penjualan, promo yang yang dilakukan serta data kepuasan pelanggan diolah menjadi
datawarehouse, dimana pada datawarehouse tersebut bisa terlihat keefektifan promo terhadap peningkatan
penjulan pizaa, dan memonitor tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan dari Pizza Anggrek. Apakah
pelayanan menjadi menurun dengan adanya promo ini atau semakin meningkat.
4. Act/Adjust
Dari hasil report yang didapatkan, Pizza anggrek bisa membuat summary faktor-faktor apa saja yang bisa
meningkatkan penjualan, dan bagaimana proses ini bisa berdampak pada pelayanan kepada konsumen. Jika
pelayana menjadi tidak bagus, maka harus diambil direview ulang, bagaimana pada pelayanan tetap bagus
meskipun ada event-event tertentu. Selain itu hasil dari promo tersebut juga dapat dianalisa apakah proses
promosi merupakan cara efektif untuk menaikkan penjualan, kalaupun tidak, maka harus segara dicari cara
lain supaya penjualan tetap naik.

Week 8
1. Strategize
Para eksekutif menentukan penggerak utama dari nilai bisnis dan bagaimana cara mengukurnya. Contoh dari
penggerak utama tersebut yaitu kepuasan pelanggan yang tinggi atau kualitas produk yang sangat baik.
Sedangkan contoh dari ukuran-ukuran untuk penggerak ini, atau biasa disebut key performance indicator (KPI)
yaitu indeks kepuasan pelanggan atau jumlah kerusakan per 1000 produk.
2. Plan
Grup-grup di dalam organisasi mengembangkan rencana untuk menindaklanjuti strategi bisnis dan
mengalokasikan sumber-sumber daya. Perencanaan ini memungkinkan terciptanya inisiatif, proyek, dan
proses-proses yang baru, atau perbaikan terhadap inisiatif, proyek, dan proses-proses yang telah ada.
3. Monitor/Analyze
Elemen yang paling penting di dalam BPM adalah sebuah tool yang memungkinkan pengguna untuk memonitor
dan menganalisis performa pada waktu yang tepat dan secara tepat melakukan tindakan yang dapat
meningkatkan performa perusahaan, yaitu performance dashboard. BPM yang juga merupakan performance
dashboard berfungsi untuk membuat laporan dan analisis informasi, infrastruktur untuk mengumpulkan dan
mengintegrasikan data dari bermacam-macam sumber, sistem penyimpanan data, seperti data warehouse dan
data mart, dan alat untuk melakukan monitor dan manajemen. Kesimpulannya adalah performance dashboard
sebagai tool dari BPM dan komponen-komponennya memungkinkan pengguna bisnis untuk mengakses dan
menganalisis informasi dan mengetahui perkembangan dan mengoptimalkan performa mereka ke arah
pencapaian tujuan strategis.
4. Act/Adjust
Proses ini adalah yang terpenting di dalam BPM. Proses ini merupakan komponen pelaksanaan strategi.
Performance dashboard merupakan tool yang memiliki peranan penting di dalam proses act/adjust karena tool
ini mengirimkan pesan kepada pengguna terhadap masalah yang potensial, serta menyediakan pengguna
informasi detil dan petunjuk untuk membantu mereka membuat keputusan yang cepat dan berkualitas.
1. Strategize
Contoh strategi dalam Kasus Pizza anggrek adalah bagaimana meningkatkan jumlah penjualan dan
mengurangi jumlah keluhan pelanggan
2. Plan
Pelaksanaan menggumpulkan data penjualan dan melakukan beberapa campaign atau promosi, dan membuat
menu-menu baru, serta melakukan record tingkat kepuasan pelanggan saat pelanggan tersebut meninggalkan
outlet
3. Monitor / Analyze
Dari data penjualan, promo yang yang dilakukan serta data kepuasan pelanggan diolah menjadi
datawarehouse, dimana pada datawarehouse tersebut bisa terlihat keefektifan promo terhadap peningkatan
penjulan pizaa, dan memonitor tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan dari Pizza Anggrek. Apakah
pelayanan menjadi menurun dengan adanya promo ini atau semakin meningkat.
4. Act/Adjust
Dari hasil report yang didapatkan, Pizza anggrek bisa membuat summary faktor-faktor apa saja yang bisa
meningkatkan penjualan, dan bagaimana proses ini bisa berdampak pada pelayanan kepada konsumen. Jika
pelayana menjadi tidak bagus, maka harus diambil direview ulang, bagaimana pada pelayanan tetap bagus
meskipun ada event-event tertentu. Selain itu hasil dari promo tersebut juga dapat dianalisa apakah proses
promosi merupakan cara efektif untuk menaikkan penjualan, kalaupun tidak, maka harus segara dicari cara
lain supaya penjualan tetap naik.

1. Kerangka Kerja Waktu/Tempat.


Waktu. Message (pesan) dapat dikirim pada waktu tertentu dan diterima hamper bersamaan. Komunikasi
seperti ini disebut dengan synchronous. Contohnya adalah: telepone, televisi, dan pertemuan tatap muka.
Komunikasi asynchronous adalah komunikasi dimana penerima mendapatkan pesan pada waktu yang berbeda
dibandingkan saat message itu dikirimkan. Tempat. Pengirim dan penerima, bisa dalam ruang yang sama,
berbeda ruang tetapi dalam lokasi yang sama, atau pada lokasi yang berbeda.
Komunikasi dibagi dalam 4 sel:
Waktu sama/tempat sama.
Waktu sama/tempat berbeda.
Waktu berbeda/tempat sama.
Waktu berbeda/tempat berbeda
2.
Step 1: Prepare an Agenda
Step 2: collect information
Step 3: recipe information
Step 4: prioritize options
Step 5: review prioritized options
Step 6: create An action plan
Step 7: distibute session transcripts
3. Software GDSS.
Di bawah ini adalah paket software terpadu yang tersedia untuk GDSS dan digunakan utamanya dalam
lingkungan ruang pengambilan keputusan:
1. GroupSystem (dari Ventana Corp.).
2. VisionQuest (dari Collaborative Technologies Corp.).
3. TeamFocus. Dipasarkan oleh IBM di awal 1960-an, merupakan versi awal GroupSystem. 4. SAMM. Produk
dari Universitas Minnesota
4. Hardware.
1. PC tunggal.
2. PC dan keypad (papan kunci untuk pemungutan suara). 3. Ruang keputusan.
4. GDSS terdistribusi

Week 9
1. Socialization dan Externalization
- Socialization merupakan proses berbagi/konversi knowledge, berbagi visi dan berbagi model mental antar
anggota perusahaan (connect people to people) untuk menciptakan knowledge yang baru, dalam hal ini terjadi
transfer dari tacit knowledge ke tacit knowledge. (Contoh; Mentoring, diskusi, dll)
- Externalisation merupakan pengartikulasian/konversi tacit knowledge menjadi explicit knowledge melalui
proses dialog dan refleksi. Dengan kata lain, Menerima dan membagikan knowledge yang dimiliki seorang
individu kepada orang lain agar menjadi explicit. (Contoh; Penulisan buku, jurnal, dll)
Socialization adalah tahap dimana pengetahuan berpindah dari satu individu ke individu lainnya dalam bentuk
tacit knowledge. Socialization muncul dari aktivitas :berbagi dan meciptakan pengetahuan tacit melalui
pengalaman langsung" (Nonaka dan Takeuchi(1995)
Contoh : chat ROOMS , rapat antar bagian, membuat milis/grup chat, dan berbagai aktivitas informal lainnya.
Externalization adalah Transformasi knpwledge dari bentuk tacit ke bentuk explicit. Dengan Externalization,
pengetahuan tacit yang ada dalam diri individu dikeluarkan dan diformulasikan ke dalam media lain yang dapat
dengan mudah dipelajari oleh individu lain (Nonaka dan Takeuchi(1995)
Contoh : benchmarking, observasi ataupun dengan interview
2. Internalization dan Combination
Internalisation merupakan proses pembelajaran dan akuisisi knowledge yang dilakukan oleh semua anggota
perusahaan terhadap explicit knowledge yang disebarkan ke seluruh perusahaan melalui pengalaman sendiri
sehingga menjadi tacit knowledge anggota perusahaan.
Combination merupakan proses konversi dari explicit knowledge menjadi explicit knowledge yang baru
sistemisasi dan pengaplikasian explicit knowledge dan informasi
Internalisation merupakan proses pembelajaran dan akuisisi knowledge yang dilakukan oleh semua anggota
perusahaan terhadap explicit knowledge yang disebarkan ke seluruh perusahaan melalui pengalaman sendiri
sehingga menjadi tacit knowledge anggota perusahaan.
Contoh: Para koki Pizza Anggrek membuat pizza berdasarkan tutorial yang sudah dibuat oleh koki senior
Combination merupakan proses konversi dari explicit knowledge menjadi explicit knowledge yang baru
sistemisasi dan pengaplikasian explicit knowledge dan informasi
Contoh: Para koki Pizza Anggrek memodifikasi resep pizza yang sudah ada menjadi pizza jenis baru.
Proses kombinasi (combination), yaitu memanfaatkan explicit knowledge yang ada untuk kita implementasikan
menjadi explicit knowledge lain.
Contoh : tim Rnd dari pizza anggrek mulia melakukan serangkain tes dengan berbagai parameter seperti lama
pemanggangan, bahan baku adonan, pembuatan adonan, desain alat yang dibutuhkan, dan pengujian cita rasa
dari pizza yang dibuat oleh pizza master.data dari hasil pengujian tersebut di analisa, di cari kekurangannya
dan kemudian di coba lagi sampai ditemukan rasa dan pemrosesan yang pas.
Internalisasi konversi pengetahuan eksplisit menjadi pengetahuan tacit.
Contoh : pengetahuan yang sudah tercipta pada pizza anggrek kemudian didistribusikan ke seluruh chef
perusahaan, sehingga dapat menjadi pengetahuan tacit yang dimiliki oleh setiap chef.
Nomor 3 dan 4:
Sumber: http://apintalisayon.wordpress.com/2008/12/03/d7-supply-driven-versus-demand-driven-kmknowledge-management/
Supply-driven KM
-Hubungan antara tujuan perusahaan dan KM tidak jelas dan tidak disebutkan.
-Inisiatif KM dimulai dengan solusi atau tool.
-Pertanyaan "Apa yang kita ketahui?" yang menggerakkan inisiatif KM.
-Inisiatif KM berkaitan dengan knowledge supply dan menggunakan KM tools ; bertanya kepada knowledge
users mengenai kebutuhannya atau meminta feedback dari konsumen internal/external.
-Inisiatif KM adalah top-down atau digerakkan oleh external consultant atau berorientasi pada teknologi,
dengan partisipasi dan masukan yang sedikit dari user oriented.
-Tujuannya adalah "to SHARE knowledge atau to codify knowledge namun pertanyaan what for? dan
why? tidak dijawab.
-KM metrics tidak terkait atau terkait dengan tidak langsung dengan tujuan perusahaan.
Demand-driven KM:
-Penyetaraan antara tujuan KM dan tujuan perusahaan disebutkan dengan jelas.
-Inisiatif KM dimulai dari permasalahan atau kebutuhan.
-Pertanyaan "apa yang perlu kita ketahui?" sebagai penggerak inisiatif KM.
-KM dimulai dengan knowledge needs/gaps analysis, survei mengenai kebutuhan knowledge tentang
users/stakeholders atau feedback dari konsumen internal dan/atau external customers.

-Tujuannya untuk meningkatkan kinerja, untuk membuat hasil yang diinginkan atau meningkatkan value
creation.
-KM metrics terhubung secara langsung dengan tujuan perusahaan.

1. Knowledge management diperlukan bagi perusahaan Pizza Anggrek karena perusahaan tersebut harus
dapat menangkap tacit knowledge yang ada di masing-masing karyawan atau kebiasaan yang bagus yang
dapat mendukung kemajuan perusahaan tersebut. Selain itu dengan pengorganisasian pengetahuan yang ada,
maka pengetahuan tersebut dapat dibagikan kepada anggota karyawan yang lain, sehingga dalam setiap
pengambilan keputusan dapat melihat dengan kasus yang pernah ada, tentunya hal ini akan dapat
mengefisienkan cara pengambilan keputusan. Dengan banyaknya cabang yang ada, maka KM akan sangat
membatu dalam pendistribusian informasi yang terdapat dalam perusahaan tersebut.
2. Data marupakan suatu informasi yang belum mempunyai makna, data ini bisa berupa angka-angka
penjualan, data biaya operasional dll. Data ini perlu diolah menjadi sebuah informasi sehingga bisa dibaca dan
dimengerti dan memberikan makna bagi perusahaan tersebut, dengan menggunakan system tertentu sehingga
dari data ini dapat membantu bisnis dalam mengambil keputusan. Informasi yang sudah diolah tadi dapat
dijadikan sebagai acuan dalam mengembangkan bisnis yang lebih baik, misalnya data penjualan Pizza
perbulan, dari data penjulan tersebut bisa digunakan sebagai acuan kapan pada periode saja akan terjadi
lonjakan penjualan pizza, sehingga pada periode tersebut bisa disediakan bahan baku yang lebih banyak.
Contoh Pada Pizza Anggrek
- Data : Penjualan Pizza dan jenis minuman yang dibeli pada saat membeli pizza tersebut pada masing-masing
area
- Informasi : Setelah data diolah maka akan memberikan informasi kombinasi pizza dan jenis minuman yang
dibeli oleh kebanyakan konsumen.
- Knowledge : Dari data informasi diatas maka management akan bisa mebuat atau mengembangkan jenis
pizza yang disukai olh konsumen. Misalnya Pizza jenis tuna paling banyak dibeli konsumen, maka variasi jenis
pizza tuna harus lebih banyak sehingga konsumen bisa ada pilihan menu lain dari pizza tuna.
3. Explicit Knowledge
Pengetahuan yang sudah terdokumentasi, tertulis dan tertuang. Contoh dalam pizza anggrek adalah SOP
mengenai dalam menangani komplaint konsumen, Prosedur dalam pembuatan Pizza,
4. Tacit Knowledge
Pengetahuan yang tidak terdokumentasi dan biasanya ada didalam diri tiap-tiap individu dan sulit untuk
diungkapkan dan dijelaskan secara lengkap.
Contoh nya adalah Kemampuan dalam meramu minuman tertentu akan bisa memberikan rasa yang berbedabeda.

Week 10
1. Teknologi RFID
Radio Frequency Identification (RFID) adalah teknologi komunikasi wireless yang memungkinkan user untuk
mengident ifikasi objek tag atau orang secara unik. Secara singkat, RFID medeteksi dan mengidentifikasi tag
objek kemudian mentransmisi datanya. Ini membutuhkan transponder (tag), receiver atau pemer iksa (reader)
dan antena yang diletakkan disetiap akhir sistem. Reader biasanya dihubungkan ke computer host atau
perangkat lain yang memerlukan intelegensia untuk memproses tag data lebih lanjut dan pengambilan
tindakan.
Contoh penerapannya adalah, Pizza Anggrek mengeluarkan kartu member dimana sudah dapat menggunakan
barcode dan teknologi RFID dan menggunakan sistem point reward. Jika ada customer yg ingin melakukan
pembayaran, customer tersebut dapat menerima point sesuai dengan jumlah nominal transaksi tertentu, dan
dapat ditukarkan dengan menu makanan tertentu.
2. Online Social Networking
Social Networking atau yang biasa dikenal dengan jejaring sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk
dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang dijalin dengan satu atau lebih tipe
relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dll.
Analisis jaringan jejaring sosial memandang hubungan sosial sebagai simpul dan ikatan. Simpul adalah aktor
individu di dalam jaringan, sedangkan ikatan adalah hubungan antar aktor tersebut. Bisa terdapat banyak jenis
ikatan antar simpul. Penelitian dalam berbagai bidang akademik telah menunjukkan bahwa jaringan jejaring
sosial beroperasi pada banyak tingkatan, mulai dari keluarga hingga negara, dan memegang peranan penting
dalam menentukan cara memecahkan masalah, menjalankan organisasi, serta derajat keberhasilan seorang
individu dalam mencapai tujuannya.
Dalam bentuk yang paling sederhana, suatu jaringan jejaring sosial adalah peta semua ikatan yang relevan
antar simpul yang dikaji. Jaringan tersebut dapat pula digunakan untuk menentukan modal sosial aktor
individu. Konsep ini sering digambarkan dalam diagram jaringan sosial yang mewujudkan simpul sebagai titik
dan ikatan sebagai garis penghubungnya.
Beberapa contoh situs web jejaring sosial yang populer:
Untuk RFID bisa diterapkan untuk member, inventory, karyawan.
Yang perlu diperhatikan bahwa RFID mempunyai keterbatasan range jangkauan seperti yang sudah saya bahas
tadi di perkuliahan on site hari ini.

Jelaskan kaitan tren teknologi berikut dengan MSS:


1. Reality Mining
Jawab :
Reality Mining menghasilkan data utama streaming matang untuk analisis lebih lanjut melalui teknologi BI
yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan, sumber data besar lain yang muncul bersama dengan
teknologi untuk memahami data.
2. Web 2.0
Jawab :
Web 2.0 merupakan layanan dalam bidang internet yang menyediakan konten di internet dengan situs jejaring
sosial yang memungkinkan penggunanya bisa berhubungan dan berkomunikasi dengan berbagai pengguna
lainnya diseluruh dunia
3. Virtual Communities
Jawab :
Virtual Communities merupakan sesuatu kelompok di mana interaksi berlangsung melalui jaringan komputer,
terutama internet terhubung melalui komunitas fisik paralel yang khas, seperti lingkungan, klub, atau asosiasi,
tetapi orang-orang tidak bertemu muka dengan muka. Sebaliknya, mereka bertemu secara online. Sebuah
komunitas virtual adalah jaringan sosial yang diselenggarakan diseluruh kepentingan bersama, ide, tugas, atau
tujuan, anggota berinteraksi sepanjang waktu, lokasi geografis, dan batas-batas organisasi untuk
mengembangkan hubungan pribadi.
4. Cloud Computing and BI

Jawab :
Cloud Computing and BI Cloud computing merupakan gaya komputasi di mana sumber daya secara dinamis
terukur dan sering divirtualisasi melalui internet. Pengguna tidak perlu memiliki pengetahuan, pengetahuan,
atau kontrol atas infrastruktur teknologi cloud yang didukungnya

You might also like