You are on page 1of 10

BAB I

TEKNOLOGI KONVERGENSI
Menurut Borders, et.al (2006) konvergensi sebagai bidang yang memungkinkan adanya
kerjasama yang terjadi antara media cetak dan penyiaran untuk menyatukan isi multimedia
termasuk di dalamnya komputer dan internet. Digitasi dan teknologi konvergen
mengandung arti bahwa batasan dari platform media sangatlah mudah untuk dilewati. Isi
dapat lebih mudah berbagi dengan pembuat berita pada televisi, radio dan web (Erdal, et al,
2007).
Konvergensi yang menghasilkan berbagai ragam media baru dan digital merupakan
perpaduan tiga elemen sarana komunikasi yaitu jaringan komunikasi, komputer / teknologi
informasi dan isi informasi dan media digital, atau yang lebih dikenal sebagai 3Cs yakni
Comunication Networks, Computing/Information Technology, Digitized Media and
Information Content. Konvergensi harafiahnya adalah dua benda atau lebih bertemu/bersatu
di suatu titik; pemusatan pandangan mata ke suatu tempat yang amat dekat. Secara umum
konvergensi adalah penyatuan berbagai layanan dan teknologi komunikasi serta informasi
(ICTS- Information and Comunication technology and Service).
1.1 E-bussines, E-banking dan E-trading
E-bussines atau Electronic business dapat didefinisikan sebagai aktivitas yang berkaitan
secara langsung maupun tidak langsung dengan proses pertukaran barang dan/atau jasa
dengan memanfaatkan internet sebagai medium komunikasi dan transaksi, dan salah satu
aplikasi teknologi internet yang merambah dunia bisnis internal, melingkupi sistem,
pendidikan pelanggan, pengembangan produk, dan pengembangan usaha. Secara luas sebagai
proses bisnis yang bergantung pada sebuah sistem terotomasi. Menurut Steven Alter (2002),
e-bussines adalah proses pelaksanaan dan pengolahan proses bisnis yang telah melalui
penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data yang telah terkomputerisasi. Faktorfaktor yang terdapat dalam e-business yaitu pelaku e-business, alat/media/sumber daya yang
digunakan, kegiatan sasaran dan tujuan.
Secara alami, sistem keamanan e-Business lebih beresiko dibandingkan bisnis
tradisional, oleh karena itu penting untuk melindungi sistem keamanan e-Business dari
resiko-resiko yang ada. Jumlah orang yang dapat mengakses e-Business melalui internet jauh
lebih besar dibanding yang mengakses bisnis tradisional. Beberapa metode untuk melindungi
keamanan e-Business dan menjaga informasi tetap aman adalah menjaga keamanan fisik
serta penyimpanan data, transmisi data, perangkat lunak anti-virus, firewall, dan enkripsi.
Terdapat beberapa aplikasi dalam e-business yaitu

Teknologi Konvergensi Pada Agribisnis

Page 1

a. ERP (Enterprise Resource Planning)


b. CRM (Customer Relationship management)
c. EAI (Enterprise Application Integration)
d. SCM (Supply Chain Management)
e. ECS (Enterprise Collaboration Systems)
Pengertian Internet Banking atau e-banking adalah suatu aktivitas transaksi yang
berhubungan dengan perbankan, dimana aktivitas tersebut bisa dilakukan di kantor, rumah
atau tempat-tempat lainnya dengan menggunakan jaringan internet. Tujuan dari e-banking
sendiri yaitu diharapkan dapat mencapai efisiensi dan efektifitas dengan memangkas jalur
distribusi dan pemasaran dan berbagai pembiayaan sehingga profit yang didapat dapat
meningkat. Terdapat tiga tingkatan dalam e-banking yaitu:
a. Entry atau informational
b. Intermediat atau communicative,
c. Advance atau transaction.
Menurut Budi Rahadjo (2001), terdapat beberapa sistep keamanan yang digunakan
dalam e-banking yaitu:
a. SSL 128-bit,
b. User ID dan password,
c. VPIN atau TIN (Tele Identification Number)
d. Firewall
e. Relogin dan Auto logout
Online Trading adalah suatu sistem perdagangan secara Online yaitu lewat perangkat
teknologi internet, dimana dengan sistem ini investor tidak perlu lagi datang atau repot
menelepon kantor pialang (broker), karena cukup dengan akses internet yang sekarang bisa
dengan mudah anda dapat atau online trading dapat diartikan sebagai adanya interaksi proses
order nasabah yang dilakukan melalui media elektronik baik dengan menggunakan jaringan
internet maupun wireless aplication protocol (WAP) (Tim Studi Kesiapan dan Kebutuhan
Infrastruktur Perdagangan Efek Secara Online (Online Trading), 2010). Kelebihan lain dari
Online Trading ini yaitu Leverage dan Two Ways Opportunity. Dengan leverage, investor
hanya perlu menyetor modal sebesar 4 10 % saja dari total investasi yang diperlukan, dan
Two Ways Opportunity yaitu kemungkinan bisa mendapatkan keuntungan saat nilai tukar
mata uang menguat ataupun melemah, selain itu investor juga dapat secara aktif
mengendalikan sendiri resiko investasinya menjadi seminimal mungkin. Trading dibagi
menjadi dua jenis yaitu index dan forex.
1.2 E-commerce
Menurut Laudon dkk (1998), E-Commerce adalah suatu proses membeli dan menjual
produk-produk secara elektronik oleh konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan dengan
computer sebagai perantara transaksi bisnis. Menurut Munir (2005), e-commerce merupakan
sebagai suatu proses berbisnis dengan memakai teknologi elektronik yang menghubungkan

Teknologi Konvergensi Pada Agribisnis

Page 2

antara perusahaan, konsumen dan masyarakat dalam bentuk transaksi elektronik dan
pertukaran/penjualan barang, servis, dan informasi secara elektronik. Kegiatan bisnis ecommerce mencangkup banyak hal, untuk membedakannya e-commerce dibagi menjadi
beberapa tipe, diantaranya:
a. Business-to-business (B2B); sebagai perdagangan elektronik antar perusahaan. Pasar
B2B memiliki dua komponen utama: e-frastructure dan e-market.
b. Business-to-consumer (B2C); melibatkan konsumen dalam pengumpulan informasi;
pembelian barang fisik (seperti buku atau produk konsumen) atau barang informasi
(atau barang dari bahan elektronik atau konten digital, seperti perangkat lunak, atau
e-book); dan untuk barang informasi, menerima produk-produknya melalui jaringan
elektronik. Penjualan yang dilakukan secara eceran dari perusahan langsung ke
konsumen akhir.
c. Business-to-government (B2G); sebagai perdagangan antara perusahaan dan sektor
publik atau pemerintahan, seperti produser perjanjian atau kegiatan lain yang
melibatkan pemerintah. B2C e-commerce memiliki dua syarat: pertama, sektor
publik diasumsikan sebagai pemegang kendali utama dalam menjalankan ecommerce; kedua, diasumsikan bahwa sektor publik sangat membutuhkan sistem
pengadaan yang lebih ekeftif.
d. Consumer-to-consumer (C2C); sebagai perdagangan antara individu (sektor swasta)
dengan konsumen atau dimana transaksi dilakukan dari konsumen menjual produk
secara langsung kepada konsumen lain. Terdapat tiga jenis C2C yaitu lelang
difasilitasi di portal tertentu, peer to peer sistem dan mengklasifikasikan iklan pada
situs portal.
e. Mobile commerce (m-commerce); merupakan pembelian dan penjualan barang dan
jasa melalui teknologi nirkabel yaitu, perangkat genggam seperti PDA. Terdapat
beberapa industri yang dapat dipengaruhi oleh m-commerce yaitu financial services,
telekomunikasi, layanan/ritel dan layanan informasi.
Agar sebuah perdagangan antar pembeli dan penjual dapat dilakukan, maka harus ada
satu proses tertentu. Proses transaksi E-Commerce bisa mencakup tahap-tahap sebagai
berikut (Suyanto, 2003);
a. Show, Penjual menunjukkan produk atau layanannya di situs yang dimiliki, lengkap
dengan detail spesifikasi produk dan harganya.
b. Register, Konsumen melakukan register untuk memasukkan data-data identitas,
alamat pengiriman dan informasi login.

Teknologi Konvergensi Pada Agribisnis

Page 3

c. Order, Setelah konsumen memilih produk yang diinginkan, konsumen pun


selanjutnya melakukan order pembelian.
d. Payment (pembayaran)
e. Verification, Verifikasi data konsumen sepeti data-data pembayaran (No. rekening
atau kartu kredit).
f. Deliver, Produk yang dipesan pembeli kemudian dikirimkan oleh penjual ke
konsumen.
1.3 E-Promotion
Menurut Lamb, dkk (2001), promosi adalah komunikasi oleh pemasar yang
menginformasikan, dan mengingatkan calon pembeli mengenai sebuah produk untuk
mempengaruhi suatu pendapat atau memperoleh suatu respon. Arwiedya (2011)
mendefinisikan promosi online sebagai kegiatan promosi melalui internet seperti hal nya
world of mouth online dan social media. Jenis media yang digunakan akan berpengaruh
terhadap keputusan pembelian pada sebuah online shop. Beberapa contoh jenis media
promosi yang dapat berpengaruh terhadap pembelian yaitu:
a. Sosial media
a. Word of mouth online (komunikasi interpersonal antara dua bahkan lebih individu
seperti anggota kelompok referensi atau konsumen dan tenaga penjual.semua orang
mempunyai pengaruh atas pembelian terus menerus melalui suatu komunikasi)
Adapun indikator dari e-promotion yaitu sebagai berikut;
Ada beberapa jenis media dalam merepresentasikan E-promotion itu sendiri, beberapa

yang umum di aplikasiakan oleh perusahaan-perusahaan tertentu adalah :


a. Banner Advertising, salah satu bentuk dari bentuk promosi online yang diketahui.

Teknologi Konvergensi Pada Agribisnis

Page 4

b. SEM (Search Engine MarketingI), merupakan sebuah jenis promoi online yang
menyelipkan sebuah link kedalam keywords tertentu yang dicantumkan dalam Search
Engine.
c. Email marketing, merupakan sebuah promosi online dengan biaya yang rendah dan
tepat sasaran dalam menentukan pasar.
d. Sponsorship, biasanya menawarkan kemampuan untuk mengintegrasikan pesan dari
promosi online tersebut kedalam sebuah website
Dalam penerapanya, promosi online biasanya kurang dilirik oleh konsumen, baik
konsumen baru ataupun konsumen tetap. Untuk itu diperlukan bebrapa metode ataupun trik
dalam menggunakan promosi online.
Tawarkan sebuah diskon khusus jika pembelian dilakukan secara online.
Tawarkan sebuah free-trials.
Ciptakan sebuah point-based promotion
o Konsumen yang melakukan beberapa hal seperti : mengunjungi website,
membeli barang secara online, ataupun membalas email dari perusahaan akan
diberikan sejumlah poin. Poin-poin tersebut digunakan untuk mendapatkan
produk, jasa, ataupun diskon khusus.
Memberikan sebuah coupon dengan kode tertentu yang hanya dapat diakses secara
online melalui website perusahaan kita.
1.4 E-extension
Cyber extension terdiri dari 2 kata yaitu cyber dan extension. Cyber menurut Oxford
Dictionary berarti yang berhubungan dengan Teknologi Informasi, Internet, dan virtual reality
sedangkan kata yang kedua adalah Extension. Menurut Samanta (1993) Extension atau
penyuluhan adalah sebuah mekanisme sentral dalam proses pembangunan pertanian, baik
dari segi transfer teknologi dan pengembangan sumber daya manusia. E-Extenion adalah
sebuah metode pembelajaran dimana para kalangan intelektual (dosen, mahasiswa dan
peniliti) bergabung dalam sebuah website (search engine) untuk membantu setiap orang
menyelesaikan masalah sesusai dengan tema-tema khusus

dari E-Extension itu sendiri

(Pertanian, Bisnis, Sosial, dll).


E-Extension tidak seperti search engine lainya ataupun website berbasis informasi.
Namun, merupakan sebuah tempat dimana semua yang terlibat dapat menciptakan sebuah
landasan baru dengan basis informasi yang secara keseluruhan mencakup semuanya. Karena
E-Extension dapat diakses oleh siapa saja seperti, pelajar, guru, dosen, peneliti, pengusaha,
professor ataupun masyarakat umum, E-Extension diharapkan dapat menyelesaikan masalah
dalam kehidupan nyata secara dinamis. Menurut Leeuwis (2004) menyatakan bahwa pesan

Teknologi Konvergensi Pada Agribisnis

Page 5

dan teknologi (inovasi) pertanian yang dipromosikan oleh agen penyuluhan sering tidak
sesuai dan tidak mencukupi.
Keuntungan dalam menggunakan cyber extension ini dapat mengurangi biaya dan waktu
yang diperlukan untuk penyelenggaraan penyuluhan. Selain itu menurut menteri pertanian
suswono dalam Tempo bahwa cyber extention dapat menyediakan materi penyuluhan guna
membantu penyuluh, petani dan pelaku usaha dalam mengatasi keterbatasan informasi
pertanian.
Adapun keuntungan e-extension secara umum yaitu sebagai berikut:
Ahli sesuai bidang masing masing yang dapat dipercaya
Jawaban yang diberikan berlandaskan penilitian dan kajian ilmiah
Terpercaya, dilakukanya uji lapangan pada setiap data yang dipapparkan
Jawaban yang diberikan bersifat dinamis, relevan dan tepat pada waktunya
Solusi yang diberikan dapat memecahkan masalah-masalah yang kompleks sekalipun
1.5 E-information
E-Information adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi dari sumber internal dan
eksternal untuk memfasilitasi pengambilan keputusan yang lebih baik. Menurut Undangundang Republik Indonesia Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Pasal 1
Informasi elektronPik adalah satu atau sekumpulan data elektronik, termasuk tetapi tidak
terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto, Electronic Data Interchange
(EDI), surat elektronik (electronic mail), telegram, teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf,
tanda, angka, kode akses, simbol, atau perforasi yang telah diolah yang memiliki arti atau
dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya. Dalam Undang-Undang Informasi
dan Transaksi Elektronik Pasal 4 menyebutkan bahwa Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Elektronik dilaksanakan dengan tujuan untuk:
a. Mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai bagian dari masyarakat informasi dunia;
b. Mengembangkan perdagangan dan perekonomian nasional dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat; meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik;
c. Membuka kesempatan seluas-luasnya kepada setiap orang untuk memajukan pemikiran
dan kemampuan di bidang penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi seoptimal
mungkin dan bertanggung jawab;
d. Memberikan rasa aman, keadilan, dan kepastian hukum bagi pengguna dan
penyelenggara teknologi informasi.
1.6 E-learning
E-Learning terdiri dari huruf e yang merupakan singkatan dari elektronic dan kata
learning yang artinya pembelajaran. Dengan demikian e-learning bisa diartikan sebagai
pembelajaran dengan memanfaatkan bantuan perangkat elektronik, khususnya perangkat
komputer. Fokus paling penting dalam e-learning adalah proses belajarnya (learning) itu
sendiri, dan bukan pada e (electronic), karena electronik hanyalah sebagai alat bantu saja.

Teknologi Konvergensi Pada Agribisnis

Page 6

Pelaksanaan e-learning menggunakan bantuan audio, video, dan perangkat komputer atau
kombinasi dari ketiganya. Matthew Comerchero dalam E-Learning Concepts and Techniques
(Bloomsburg, 2006) mendefinisikan E-learning adalah sarana pendidikan yang mencakup
motivasi diri sendiri, komunikasi, efisiensi, dan teknologi.
Menurut Hadiana dan Djaelani (2003), e-learning dibagi menjadi dua tipe yaitu
synchronous dan asynchronous. Synchronous berarti pada waktu yang sama, synchronous
training adalah tipe pelatihan dimana proses pembelajaran terjadi pada saat yang sama ketika
pengajar sedang mengajar dan murid sedang belajar. Tipe e-learning ini lebih banyak
digunakan pada seminar atau konferensi serta di perkuliahan. Sedangkan Asynchronous
berarti tidak pada waktu yang bersamaan. Tipe ini dapat dilakukan pada waktu yang
berbeda dengan pengajar.

BAB II
KESIMPULAN
Konvergensi adalah penyatuan berbagai layanan dan teknologi komunikasi serta
informasi. Konvergensi yang menghasilkan berbagai ragam media baru dan digital
merupakan perpaduan tiga elemen sarana komunikasi yaitu jaringan komunikasi, komputer /
teknologi informasi dan isi informasi dan media digital, atau yang lebih dikenal sebagai 3Cs
yakni Comunication Networks, Computing/Information Technology, Digitized Media and
Information Content. Teknologi konvergensi terdiri dari E-business, E-banking, E-trading, Epromotion, E-extension, E-Information dan E-Learning.

Teknologi Konvergensi Pada Agribisnis

Page 7

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2012. Pengertian Online Trading. http://trading.narotama.ac.id/. (diakses pada 20
November 2014)
Arrianto Mukti,1997: Internet dan Era Globalisasi: Prospek dan Masalah di Masa Depan
Kompetisi Mahasiswa Berprestasi Universitas Indonesia, Universitas Indonesia, Depok
Bloomsburg. 2006. E-Learning Concepts and Techniques. E Book. Institute for Interactive
Technologies, Bloomsburg University of Pennsylvania, USA
Borders, Lawson Gracia. 2006. Media Organizations and Convergence: Case Studies of
Media Convergence Pioneers. Mahwah, New Jersey, London: Lawrence Erlbaum
Associates, Publishers
Erdal, John Ivar. 2007. Researching Media Convergence and Crossmedia News Production
Mapping the Field: Nordicom Review 28 (2007) 2, pp. 5161 Researcher, Department
of Media and Communication, University of Oslo,
Hadiana, A, Djaelani, E, Perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia, Pusat Penelitian
informatika LIPI Bandung, http://www.informatika.lipi.go.id (diakses tanggal 20
November 2014)
Lamb, dkk 2001, Pemasaran Buku 1, Salemba Empat, Yogyakarta

Teknologi Konvergensi Pada Agribisnis

Page 8

Laudon, Kenneth C, dkk, 2007, Sistem Informasi Manajemen Edisi 10 Buku 2, Salemba
Empat, Jakarta
Mochamad Ridzky Arwiedya.(2011). Analisis Pengaruh Harga, Jenis Media, Promosi, Resiko
Kinerja, dan Keragaman Produk Terhadap Keputusan Pembelian Via Internet Pada
Toko Online.Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang
Munawar, Kholil. 2009. E-commerce. http://staff.uns.ac.id.
Munir Fuady. 2005. Pengantar hukum bisnis, PT Citra Aditya Bakti, Bandung
Prakoso, S., B. 2014. Analisis Pengaruh E-Promotion, Brand Image, Dan Kualitas Produk
Terhadap Minat Beli Buck Store Semarang. Skripsi. Fakultas Ekonomika Dan Bisnis.
Universitas Diponegoro
Rahardjo, Budi. (2001). Aspek Teknologi Dan Keamanan Dalam Internet Banking. Pusat
Penelitian Antar Universitas bidang Mikroelektronika ITB
Rosalina. 2011. Pemerintah Luncurkan Cyber Extension untuk Penyuluh Pertanian.
www.Tempo.co (diakses tanggal 21 November 2014)
Samanta R.K. (1993). Extension Strategy for Agricultural Development in 21st Century.
Mittal Publications Delhi.
Shanthakumari S., K. Priyadarsini. 2013. A study on E-Promotional strategies for e
marketing. International Journal of scientific research and management (IJSRM). 426434
Steven Alter. 2002. Information Systems: Foundation of E-Business (4th Edition). London:
Prentice Hall
Suyanto M, 2003, Strategi Periklanan pada e-Commerce Perusahaan Top Dunia, Andi,
Yogyakarta.
Tim Studi Kesiapan dan Kebutuhan Infrastruktur Perdagangan Efek Secara Online (Online
Trading). 2010. Laporan Hasil Studi Kesiapan Dan Kebutuhan Infrastruktur
Perdagangan Efek Secara Online (Online Trading). Biro Transaksi Dan Lembaga Efek
BAPEPAM-LK

Teknologi Konvergensi Pada Agribisnis

Page 9

Leeuwis C. 2004. Communication for Rural Innovation. Rethinking Agricultural Extension.


Third Edition . Blacwell Publishing Ltd
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi
Elektronik. http://www.kemenag.go.id/ (diakses pada 20 November 2014)

Teknologi Konvergensi Pada Agribisnis

Page 10

You might also like