Professional Documents
Culture Documents
EKOLOGI UMUM
PERCOBAAN III
HUBUNGAN PRODUSEN DAN KONSUMEN DALAM SIKLUS KARBON
DI PERAIRAN
NAMA
: AYU ANGGRAENI
NIM
: H411 12 007
KELOMPOK
: II (DUA) A
HARI/TANGGAL
ASISTEN
: MASRAYANI SULAEMAN
MUHAMMAD IQRAM
BAB I
PENDAHULUAN
karbon dioksida (CO2) dan Hydrilla sp sebagai produsen yang akan menghasilkan
oksigen (O2).
I.2 Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah :
1. Untuk mengetahui hubungan antara produsen dan konsumen dalam
pemanfaatan karbon dalam ekosistem perairan.
2. Mengenalkan dan melatih keterampilan mahasiswa dalam menggunakan
peralatan yang berhubungan siklus karbon.
I.3 Waktu dan Tempat Percobaan
Percobaan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 28 Maret 2013, pukul 14:00
17:00 WITA, di Laboratorium Biologi Dasar, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin, Makassar. Dan pengamatan
dilakukan di tempat gelap (Canopy) dan tempat terang (lantai 4 Fakultas MIPA).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dampak
Lingkungan
dan
Sumber
Institusi
Kementerian
Lingkungan Hidup Isa Karmisa, dari hasil penelitian JICA, badan peneliti dari
Jepang yang bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup 1991-1998,
menunjukkan adanya peningkatan jumlah penderita hipertensi akibat pencemaran
timbal (Siswono, 2005).
Hubungan antara produsen dan konsumen dalam kaitannya dengan siklus
karbon dan mutlak diperlukan dalam suatu ekosistem untuk menjaga
kestabilannya. Di lingkungan terbuka, sangat sulit untuk menentukan faktor apa
yang mempengaruhi hubungan tersebut karena terdapat banyak faktor yang
mempengaruinya. Dalam siklus karbon, atom karbon terus mengalir dari produsen
ke konsumen dalam bentuk molekul CO2 dan karbohidrat, sedangkan energi foton
matahari digunakan sebagai pemasok energi yang utama. produsen memerlukan
CO2 yang dihasilkan konsumen untuk melakukan fotosintesis. Dari kegiatan
fotosintesis tersebut, produsen dapat menyediakan karbohidrat dan oksigen yang
diperlukan oleh konsumen untuk melangsungkan kehidupannya (Anshory, 1984).
Karbon adalah elemen penting karena dapat membentuk bahan organik
yang diperlukan bagi kehidupan di bumi. Karbon melalui rute perjalanannya di
bumi mengalami suatu siklus yang disebut siklus karbon. Melalui siklus karbon
kita dapat mempelajari aliran energi di bumi karena hampir seluruh energi kimia
yang dibutuhkan untuk hidup disimpan pada bahan organik. Siklus karbon
memiliki dua bagian penting yaitu, siklus di daratan dan siklus di perairan. Siklus
karbon di perairan meninjau pergerakan karbon melalui ekosistem laut dan siklus
karbon di darat meninjau pergerakan karbon melalui ekosistem daratan.
Kandungan CO2 bebas di udara adalah sekitar 0,033%, dan cenderung mengalami
peningkatan dari hasil penggundulan hutan dan pembakaran bahan bakar fosil.
Karbon diambil dari gas CO2 oleh tumbuhan utk fotosintesis. CO2 juga dihasilkan
oleh tumbuhan dan hewan sebagai hasil pernafasan. Daur karbon melibatkan dua
proses yang bersaingan, fotosintesis dan pernafasan. Fotosintesis : CO 2+ H2O
menghasilkan C6H12O6 + O2. Energi dari karbohidrat digunakan untuk pernafasan.
Pernafasan : C6H12O6 + O2 menghasilkan CO2+ H2O + energi. Walau energi hasil
fotosintesis berlebih, jika pengembalian dalam bentuk CO 2 terlalu cepat dapat
menyebabkan kerusakan bumi (Salmin, 2005).
Agar dapat lebih memahami tentang siklus karbon di dalam ekosistem,
akan dimulai dari karbon dioksida (CO2) yang ada di udara atau larut di dalam air.
CO2 dibentuk menjadi senyawa tertentu melalui proses fotosintesis. Senyawa ini
bergabung dengan berbagai cara membentuk materi organisme. Selama proses
fotosintesis berjalan, energi dijalinkan ke dalam senyawa organik. Senyawa
organik yang dihasilkan oleh produsen dapat diteruskan kepada konsumen. Waktu
produsen atau konsumen menggunakan energi dari senyawa-senyawa organik,
CO2 dapat dilepas kembali baik ke udara maupun ke dalam air, bergantung pada
lingkungan hidup organisme. Tetapi selama masih ada energi yang dapat
dipergunakan, senyawa-senyawa organik akan tetap ada. Baik produsen maupun
terlarut dan biota laut hayati dan non-hayati), dan sedimen (termasuk bahan bakar
fosil). Pergerakan tahuan karbon, pertukaran karbon antar reservoir, terjadi karena
proses-proses kimia, fisika, geologi, dan biologi yang bermacam-macam. Lautan
mengadung kolam aktif karbon terbesar dekat permukaan Bumi, namun demikian
laut dalam bagian dari kolam ini mengalami pertukaran yang lambat dengan
atmosfer (Lim, 1998).
Menurut Lim (1998) Karbon diambil dari atmosfer dengan berbagai cara :
1. Ketika matahari bersinar, tumbuhan melakukan fotosintesis untuk mengubah
karbon dioksida menjadi karbohidrat, dan melepaskan oksigen ke atmosfer. Proses
ini akan lebih banyak menyerap karbon pada hutan dengan tumbuhan yang baru
saja tumbuh atau hutan yang sedang mengalami pertumbuhan yang cepat. Pada
permukaan laut ke arah kutub, air laut menjadi lebih dingin dan CO 2 akan lebih
mudah larut. Selanjutnya CO2 yang larut tersebut akan terbawa oleh
sirkulasitermohalin yang membawa massa air di permukaan yang lebih berat ke
kedalaman laut atau interior laut.
2. Di laut bagian atas (upper ocean), pada daerah dengan produktivitas yang
tinggi, organisme membentuk jaringan yang mengandung karbon, beberapa
organisme juga membentuk cangkang karbonat dan bagian-bagian tubuh lainnya
yang keras. Proses ini akan menyebabkan aliran karbon ke bawah. Pelapukan
batuan silikat. Tidak seperti dua proses sebelumnya, proses ini tidak
memindahkan karbon ke dalam reservoir yang siap untuk kembali ke atmosfer.
Pelapukan batuan karbonat tidak memiliki efek netto terhadap CO2 atmosferik
karena ion bikarbonat yang terbentuk terbawa ke laut dimana selanjutnya dipakai
untuk membuat karbonat laut dengan reaksi yang sebaliknya (reverse reaction).
BAB III
METODE PERCOBAAN
III.1 Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah botol selai 8 buah dan
gunting/silet.
III.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah karet gelang sebanyakbanyaknya, plastik bening, Hydrilla sp, air bersih 3 liter dan sampel kecebong.
III.3 Cara Kerja
Cara kerja dari percobaan ini adalah :
1. Disiapkan 2 seri percobaan A dan B yang masing-masing terdiri atas 4 botol
perlakuan. Berilah label pada setiap perlakuan dengan simbol A1,A2,A3 dan
A4 serta B1,B2,B3 dan B4.
2. Setiap botol diisi dengan air secukupnya.
3. Ditambahkan 2-5 tetes Methylen Blue kedalam setiap botol perlakuan dan
setelah itu dikocok.
4. Dimasukkan sampel kecebong ke dalam botol perlakuan A1 dan B1,kecebong
dan Hydrilla sp dalam botol A2 dan B2, Hydrilla sp ke dalam botol A3 dan B3
serta A4 dan B4 sebagai control (tanpa perlakuan).
5. Semua botol ditutup rapat-rapat dengan plastik bening, jangan sampai bocor
dan jangan sampai ada gelembung.
DAFTAR PUSTAKA
Amir, A., 1981. Biologi umum. Gramedia, Jakarta.
Anshory, I., 1984. Biologi umum. Ganesa Exact, Bandung.
Lim, D., 1998. Microbiology Second Edition. McGraw Hill Companies, New
York.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil
a. Tabel pengamatan percobaan I kelompok A (terang) dan B (gelap)
Perlakuan
A1, B1
A2, B2
A3, B3
A4, B4
Keterangan :
I
+++
+++
+++
+++
A (terang)
II
++
++
III
--++
I
+++
+++
+++
+++
B (gelap)
II
+
++
--
III
-----
A1, B1 = Kecebong
A2, B2 = Hydrilla sp
A3, B3 = Hydrilla sp + Kecebong
A4, B4 = Kontrol
b. Tabel pengamatan percobaan I kelompok B (terang) dan A (gelap)
Perlakuan
A1, B1
A2, B2
A3, B3
A4, B4
I
-----
B (terang)
II
-------
III
---------
I
--++
A (gelap)
II
----+
III
--------
IV.2 Pembahasan
Dalam percobaan ini bahan yang digunakan adalah methylen blue yang
berfungsi sebagai indikator untuk mendeteksi ada tidaknya kadar O2 dalam air.
Alat digunakan untuk menutup air di dalam botol sampel yaitu karet gelang dan
plastik bening, dan pada saat menutup botol usahakan dengan hati-hati agar tidak
ada gelembung udara didalam botol yang akan menyebabkan oksigen masuk.
Alat lain yang juga digunakan yaitu pulpen dan kertas label yang akan ditempel
pada
masing-masing
botol
untuk
mengenali
sampel-sampel
sehingga
Pada hari ke 2 berwarna biru dan pada hari ketiga berubah menjadi bening
kebiruan. Setelah di pndahkan ke tempat gelap, pada hari pertama airnya masih
berwarna bening kebiruan, pada hari kedua air berwarna bening dan pada hari
ketiga air berwarna bening sekali. Sedangkan pada botol A2 yang berisi kecebong
dan tanaman Hydrilla sp yang disimpan di tempat terang pada hari pertama air
berwarna biru sekali dan pada hari kedua berwarna bening kebiruan dimana
kecebong yang berada didalamnya telah mati dan pada hari ketiga berubah
menjadi bening namun sedikit keruh.
Setelah dipindahkan ke tempat gelap, pada hari pertama air masih bening,
pada hari kedua dan ketiga air berubah menjadi bening sekali (masih sedikit
keruh). Pada botol A3 yang berisi tanaman Hydrilla sp pada tempat terang, di hari
pertama air berwarna biru sekali, pada hari kedua air berwarna bening kebiruan,
dan pada hari ketiga air berwarna bening dan agak keruh. Setelah dipindahkan ke
tempat gelap, pada hari pertama dan kedua air masih bening dan pada hari ketiga
air menjadi bening sekali. Pada botol A4 yang hanya berisi air (kontrol) pada
tempat terang pada hari pertama air berwarna biru sekali, pada hari kedua dan
ketiga air berubah warna menjadi biru. Setelah dipindahkan ke tempat gelap, pada
hari pertama
air masih berwarna biru, pada hari kedua air berwarna bening
kecebong dan tanaman Hydrilla sp, pada hari pertama air berwarna biru sekali,
hari kedua berwarna bening kebiruan dimana kecebong yang berada di dalamnya
telah mati dan pada hari ketiga air brubah menjadi bening.
Setelah dipindahkan ke tempat terang, pada hari pertama air masih
berwarna bening, pada hari kedua dan ketiga berubah menjadi bening sekali
namun agak keruh. Pada botol B3 yang disimpan di temapt gelap yang berisi
tanaman Hydrilla sp pada hari pertama berwarna biru sekali, pada hari kedua
berwarna biru dan pada hari ketiga menjadi bening. Setelah dipindahkan ke
tempat terang, pada hari pertama dan kedua air masih berwarna bening, pada hari
ketiga air berubah warna menjadi bening sekali. Sedangkan pada botol B4 yang
disimpan di tempat gelap yang hanya berisi air (kontrol) pada hari pertama air
berwarna biru sekali, pada hari kedua menjadi bening dan pada hari ketiga beubah
menjadi bening sekali. Setelah dipindahkan ke tempat terang, pada hari pertama
sampai hari ketiga air berwarna bening sekali.
Berdasarkan hasil pengamatan yag dilakukan,diperoleh hasil bahwa pada
boto A2 dan B2 yang paling cepat mengalami perubahan warna menjadi bening.
Hal ini disebabkan karena dalam botol A2 dan B2 terdapat tanaman Hydrilla sp
yang berperan sebagai konsumen dan kecebong yang berperan sebagai produsen
sehingga tejadi siklus karbon secara terus-menerus yang menyebabkan
berkurangnya kadar oksigen dalam air sehingga methylen blue yang berperan
sebagai indikator kadar oksigen cepat hilang. Botol A4 dan B4 yang paling lama
mengalami penguragan kadar oksigen dikarenakan tidak terdapat produsen dan
konsumen di dalamnya. Mulut botol yang ditutup plastik secara rapat-rapat
menyebabkan tidak adanya oksigen yang masuk ke dalam botol sehingga
perubahan warna biru pada air cukup lama dibanding botol yang lain.
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil pada praktikum ini adalah :
1. Hubungan produsen dan konsumen saling bergantung satu sama lain, jika
salah satu tidak dapat melakukan proses dengan baik maka proses lainnya
tidak akan bisa berjalan. Dimana produsen berperan sebagai penyedia oksigen
dan karbohidrat bagi konsumen dan konsumen berperan sebagai penyedia CO 2
untuk produsen yang digunakan dalam proses fotosintesis. Dalam melakukan
proses fotosintesis mutlak diperlukan bantuan cahaya matahari.Sinar matahari,
CO2, O2 dan karbohidrat sangat diperlukan untuk menjaga kestabilan antara
hubungan produsen dan konsumen.
2. Dalam percobaan ini keterampilam mahasiswa dalam menggunakan peralatan
sudah cukup baik serta pengamatan yang dilakukan sangat baik.
V.2 Saran
Saran saya yaitu sebaiknya dalam melakukan pengamatan didampingi oleh
asisten agar tidak terjadi keraguan dalam hasil pengamatan yang dilakukan.