Professional Documents
Culture Documents
Dosen :
Prof.Ir. Mochamad Teguh, MSCE, PhD
Asisten Dosen :
Atika Ulfah Jamal
Latar
Belakang
Penggunaan beton dan bahan-bahan vulkanik sebagai pembentuknya,
seperti abu pozolanik, telah dimulai sejak zaman dahulu yakni zaman
Yunani , Romawi, dan mungkin juga sebelum itu.
Awal abad ke 19, penggunaan beton bertulang dilakukan lebih intensif.
Pada tahun 1801, F.Coignet menulis tentang prinsip-prinsip konstruksi
struktur beton
Tahun 1906, Turner untuk pertama kalinya mengembangkan flat slab
tanpa balok.
Pada tahun 1938, Teori kekuatan batas mulai dikembangkan di Rusia
Latar
Belakang
Perkembangan beton yang disertai riset eksperimental dan teoritis,
anggapan
1.
2.
3.
kenyataan
anggapan
Lekatan:
2.
Gesekan:
p [kN/m]
3.
Geseran:
Selimut beton
Selimut
Beton:
-
melindungi
baja
tulangan
dari
bahaya
korosi
-
menjamin
ikatan
yang
baik
antara
baja
tulangan
dan
beton
-
melindungi
baja
tulangan
jika
terjadi
kebakaran
Tepi luar
BETON
Beton merupakan bahan campuran antara
semen, agregat halus dan agregat kasar, serta
air dengan adanya bahan penambah ataupun
tidak yang setelah mengeras membentuk massa
yang padat serta tidak larut dalam air.
Kelebihan
Beton
Harga
relatif
murah
karena
menggunakan
bahan
bahan
dasar
yang
dengan
baja
tulangan
(yang
kuat
tariknya
tinggi)
mampu
dibuat
utk
struktur
berat.
menjadi murah
Kekurangan
Beton
Bahan
dasar
penyusun
beton
(agregat)
bermacam-macam
sesuai
lokasi
Agregat
Agregat adalah butiran mineral alami
yang berfungsi sebagai bahan pengisi
campuran beton. Agregat menempati
sebanyak 70% dari volume beton
Agregat dapat dibedakan berdasarkan
ukuran butirannya (Kasar dan halus),
asalnya (Alami dan buatan), Berat
jenis (ringan, normal dan berat),
gradasi dll
Agregat Halus : mampu menenbus ayakan
dengan lubang 4.8 mm
Agregat Kasar : Tertinggal di lubang 4.8 mm
tetapi lolos ayakan 40 mm
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN,
Semen
Portland
Semen Portland dibuat dari
serbuk halus mineral kristalin
yang komposisi utamanya
adalah kalsium dan alumunium
silikat.
Penambahan air pada mineral
ini akan menghasilkan suatu
pasta yang jika mengering akan
mengeras dan mempunyai
kekuatan yang tinggi
Komposisi
Semen
:
" Trikalsium
silikat
(C3S)
" Dikalsium
Silikat
(C2S)
" Trikalsium
aluminat
(C3A)
" Tetrakalsium
aluminoferrat
(C4AF)
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN,
C2S
C3A
C4AF
Sedang
Lambat
Cepat
Lambat
Kekuatan awal
Tinggi
Rendah
Sedang
Rendah
Kekuatan akhir
Tinggi
Tinggi
Rendah
Rendah
Sedang
Rendah
Tinggi
Rendah
Baik
Baik
Jelek
Baik
Laju hidrasi
Air
Fungsi
Air
pada
pembuatan
beton
Bereaksi
dengan
semen
portland
Menjadi
bahan
pelumas
antara
butir-
butir
agregat,
agar
dapat
Beton yang digunakan untuk kontruksi biasanya memiliki nilai FAS 0,45 0,65.
Karena nilai FAS sangat berpengaruh pada kekuatan beton yang dihasilkan ,
maka nilai FAS harus di kontrol secara ketat.
Air yang berlebihan akan menimbulkan banyaknya gelembung air setelah
proses hidrasi selesai
Air yang kurang menyebabkan tidak seluruh proses hidrasi selesai
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN,
Bahan
Tambah
Bahan-bahan yang ditambahkan ke dalam campuran beton
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN,
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN,
kekuatan tekan,
b.
Kekuatan tarik,
c.
Kekuatan geser,
d.
2.
rangkak
b.
susut
Kekuatan (strength)
Kekuatan
beton
meliputi
:
a. kekuatan
tekan,
b. kekuatan
tarik
c. kekuatan
geser.
Yang
mempengaruhi
kuat
tekan
beton
adalah
faktor air semen (fas),
semakin
kecil
fassemakin
tinggi
kuat
tekan
beton.
Kekuatan
beton
semakain
meningkat
dengan
bertambahnya
umur.
Ketahanan
Ketahanan
beton
terhadap
pengaruh
yang
merusak
oleh
kondisi
sekitarnya
hingga
beton
tidak
mengalami
kerusakan
(
menimbulkan
penurunan
kekuatan
tekan)
adalah
dimaksudkan
sebagai
durability
of
concrete.
Umumnya
kerusakan
pada
beton
di
daerah-daerah
tropis
disebabkan
oleh
pengaruh
asam,
pengaruh
sulfat
dan
abrasi.
Kondisi yang dapat mengurangi daya tahan beton dapat disebabkan
faktor dari luar dan daridalam beton itu sendiri.
A. Faktor luar antara lain:
a. cuaca,
b. suhu yang ekstrem,
c. erosi,
d. kembang dan susut akibat basah atau kering yang silih berganti
dan pengaruh bahankimia.
B. Faktor dari dalam yaitu reaksi agregat dengan senyawa alkali
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN,
Kekuatan Tekan
Kuat tekan beton adalah besarnya beban per satuan luas, yang
P kgf
=
A cm 2
P kgf A cm2
15
cm
15
cm
15 cm
15 cm
30 cm
Referensi
tabel
:
SNI
DT
91-
0008
2007
Tata
Cara
Perhitungan
Harga
Satuan
Pekerjaan
Beton,
oleh
Dept
Pekerjaan
Umum.
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN,
Kekuatan Tarik
Kuat
tarik
beton
berkisar
seperdelapan
belas
kuat
desak
pasa
waktu
umurnya
masih
muda,dan
berkisar
sepersepuluh
sesudahnya.
Biasanya
tidak
diperitungakan
di
dalam
perencanaan
bangunan
beton.
Kuat
tarik
merupakan
bagian
penting
di
dalam
menahan
retak-retak
akibat
perubahan
kadar
air
dan
suhu.
Pengujian
yang
dilakukan
adalah
seperti
pembelahan
silinder-
silinder
oleh
suatu
desakan
ke
arah
diameternya.
Apabila
kuat
tarik
terlampaui
,
benda
uji
akan
terbelah
menjadi
dua
bagian
dari
ujung
ke
ujung
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN,
Kekuatan Tarik
2 P
ft =
LD
0,57 fc '
Kekuatan Geser
Di
dalam
praktek,
geser
dalam
beton
selalu
di
ikuti
oleh
desak
dan
tarik
elemen
lenturan,
dan
bahkan
di
dalam
pengujian
tidak
mungkin
menghilangkan
elemen
lentur.
Regangan
Regangan dedefinisikan sebagai rasio antara per-pendekan batang
relatif terhadap panjang batang asli L
=
L
P kgf
fc
fc
0.5fc
Ec
c = 0,003
Modulus Elasitisitas
Ec =
fc
fc
0.5fc
Ec
c1
0,5. f c
c1
E c = 4700
c
f c
BAJA
TULANGAN
Bentuk:
-
batang
(polos,
deform,
dia.:
6
-
32
mm)
-
anyaman
(utk
tlg
plat,
ddg.,
str.cangkang)
Polos
Deform
ftk
f0,2k
Tegangan s
ftk
fyk
Tegangan s
ES
uk
Regangan s
ES
0,2 %
uk
Regangan s
Baja Tulangan
Diagram
tegangan
regangan
baja
tulangan
untuk
perancangan
penampang
beton
bertulang
disederhanakan
menjadi
sbb.
ft
fy
Tegangan s
Es =
ES = 200 000 MPa
o =
y
uk
fy
y
fo
fy
Regangan s
PBI 1971
SK SNI T-15-1991-03
SNI 03-2847-2002
SNI 03-2847-2002
Mengacu pada ACI 318 M -99 dan ACI 318-02
Methode)
terpusat pada keadaan pembebanan yang melampaui beban
kerja pada saat struktur terancam keruntuhan, yang mulai
dikenal luas sejak 1983.
beban yang diperhitungkan adalah service loads ( beban kerja ),
sedangkan penampang komponen struktur direncanakan atau dianalisa
bedasarkan pada nilai tegangan tekan lentur ijin yang umumnya ditentukan
bernilai 0,45 fc, dimana pola distribusi tegangan tekan linier atau berbanding
lurus dengan jarak terhadap garis netral.
Sistem
Pembebanan
Setiap suatu struktur bangunan pasti akan
berfungsi menahan beban (load) tertentu
disamping harus menahan beratnya sendiri.
Setiap elemen struktur mulai dari plat lantai,
balok, kolom maupun fondasi dimaksudkan untuk
menahan semua beban yang mengkin terjadi.
Dengan demikian setiap elemen struktur tersebut
akan mempunyai kekuatan (resistance) tertentu
sesuai dengan beban yang harus disukung
Walaupun intensitas beban telah ditentukan, tetapi
pada prakteknya intensitas beban riil akan
bervariasi, dengan demikan akan terdapat
koef.variasi.
Beban
(Load)
Beban yang harus ditahan oleh struktur bangunan pada umumnya
terdiri atas
1) beban tetap yang pada umumnya berupa beban gravitasi. Beban tetap
masih dapat dibagi menjadi :
a.
Beban mati yaitu berat sendiri struktur dan beban apa saja yang
menempel pada struktur pada waktu yang lama, misalnya
plafond, ducting AC dll
b.
Beban hidup atau beban berguna misalnya berat orang/perabot
yang ada diatas lantai
2) beban sementara yaitu beban yang bekerja pada struktur untuk durasi
yang relatif singkat, misalnya beban angin, beban gempa
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN,
Resistance
pada resistance, adanya variasi ukuran, kekuatan bahan, letak tulangan
dsb nya, akan membuat resistance elemen akan bervariasi dan
mempunyai koef. Variasi.
Yang menjadi persoalan adalah dimana sebaiknya letak sebaran variasi
beban relatif terhadap sebaran resistance elemen struktur
f
Q (Load)
f
R (Resistance)
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN,
Sangat
baik
Q (Load)
Q>R
R (Resistance)
Tidak
baik
Q (Load)
R (Resistance)
f
Q>R
Q (Load)
Standar
minimal
R (Resistance)
.m
SF = R Q > 0
Mengingat beban Q dan resistance R dua-duanya bersifat randaom variabel, maka Factor of Safety (SF) juga versifat randon variabel.
Di dalam persoalan praktis, angka aman atau factor of safety (SF) diturunkan dari suatu logika bahwa intensitas beban ada kalanya bertambah besar
(naik), tetapi resistance berkemungkinan menurun. Hal tersebut akan
menuju pada partial safety coefficient R dan Q, sehingga,
R .R > Q .Q
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN,
.R > .Q
Yangmana faktor reduksi kekuatan nilainya < 1 dan faktor beban
nilainya > 1. Nilai faktor reduksi kekuatan tersebut akan berbeda-beda
untuk peristiwa lentur, geser maupun torsi.
Kuat Perlu,
mis.: Mu = 1,2 MD + 1,6 ML
Faktor Beban
Gaya Internal,
mis.: MD, ML, MW, ME
<
=
Beban: D, L, W, E
SNI T-15-1991-03
SNI 03-xxxx-2002
0,80
0,80
Aksial tarik
0,80
0,80
0,80
0,80
Aksial desak
0,70 atau 0,65 0,70 atau 0,65
Faktor
reduksi
kekuatan
Aksial
desak
dengan
lentur a.l. untuk memperhitungkan
0,70 atauadanya
0,65 0,70 atau 0,65
kemungkinan:
Geser
0,60
0,75
- kesalahan hitung (pemodelan/penyederhanaan perilaku bahan dan
Torsiperilaku str.beton bertulang; pembulatan angka2), 0,60
0,75
0,70
Tumpuan
pada beton
- kekurangan
mutu (bearing)
bahan,
0,65
- kekurangan dimensi,
- ketelitian pelaksanaan (mis. letak baja tulangan).
.R D .DL + L .LL
U D .DL + L .LL
Kondisi ultimit
SK SNI T-15-1991-03
Beban Mati
SNI 03-xxxx-2002
U = 1,4 D
U = 1,2 D + 1,6 L
Beban Angin
Beban Gempa
U = 1,05 (D + LR + E)
U = 0,9 (D + E)
Tekanan Tanah
Temperatur
Beban Dinamik
Diperhitungkan pd L: Fak.Kejut x L
Diperhitungkan pd L: Fak.Kejut x L
Beban Fluida
Ditambahkan: 1,2 F
Tumbukan P
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN,
Ditambahkan: 1,2 P
DESAIN PELAT DAN BALOK BETON
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA