You are on page 1of 20

I.

PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN DAN PROSES


SENSORIK
Kepribadian atau personality (inggris), berasa dari bahasa Yunani
kuno adalah prosopon atau persona, yang artinya adalah topeng
yang biasa dipakai artis dalam teater. Kesannya adalah yang bisa
diterima oleh lingkungan sosial.
Ketika personality menjadi istilah ilmiah pengertiannya berkembang
menjadi lebih bersifat internal, permanen, menuntun , mengarahkan,
dan mengorganisasi aktivitas manusia.

Fungsi perkembangan kepribadian


Fungsi perkembangan kepribadian adalah : Karena perkembangan
kepribadian akan membentuk karakter seseorang yang selanjutnya
akan berpengaruh pada perilaku seseorang.

Faktor yang mempengaruhi perkembangan


kepribadian
Faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian adalah :
a) faktor usia (kematangan) yaitu kepribadian seseorang akan
berkembang sesuai dengan bertambahnya usia.
b) faktor pengalaman (Psiko analisis) yaitu dari pengalamanpengalaman masa kecil kepribadian berkembang sampai pada usia
dewasa nantinya
c) faktor lingkungan (psiko behaviorisme/psikologi belajar) yaitu dari
lingkungan kita bisa belajar banyak hal yang mengakibatkan
kepribadian kita berkembang sesuai dengan apa yang diajarkan
pada kita

Teori dan Pendekatan yang berhubungan


Dengan Perkembangan Kepribadian
Teori Psikoanalisa Menurut Sigmund Freut
Struktur kepribadian dari Sigmund Freud adalah
Kesadaran (alam sadar/Conscious) Tingkat kesadaran adalah
semua yang berisi sebagian kecil kehidupan mental (fikiran,
persepsi, perasaan, dan ingatan) yang masuk ke kesadaran.
Hanya sebentar di kesadaran dan segera tertekan ke daerah
preconscious atau unconscious, karena stimulus/perangsang
atau cue- eksternal dan stimulus/perasang eksternal
Pra sadar (Preconscious) Bagian terpenting dari jiwa manusia.
Disebut ingatan siap karena menjadi jembatan antara sadar
dan taksadar. Isinya berasal dari kesadaran dan tak sadar.
Pengalaman yang tak dapat perhatian masuk ke prasadar dan
tekanan dari tak sadar masuk ke prasadar. Bila kesadaran tahu
ada isi tak sadar yang muncul dan membahayakan kesadaran ia
akan menekannya ke tak sadar kembali. Materi tak sadar yang
sudah pernah masuk ke pra sadar bisa muncul ke kesadaran
dalam bentuk simbolik seperti salah ucap, mimpi, lamunan, dan
mekanisme pertahanan diri.
Tak sadar (Unconscious) adalah bagian yang paling dalam
dari struktur kesadaran dan menurut Freud adalah merupakan
bagian yang terpenting juga dari jiwa manusia. Menurutnya
bukan merupakan abtraksi hipotetik melainkan adalah kenyataan
empiric. Ketidaksadaran adalah berisi insting, impuls, dan
drive/dorongan yang dibawa dari lahir, dan pengalamanpengalaman traumatic (biasanya pada anak-anak) yang
ditekan oleh kesadaran dan dipindah ke daerah tak sadar.
Isi/materi dari ketidaksadaran itu memiliki kecenderungan yang
kuat dan bertahan terus dalam ketidaksadaran, pengaruhnya
dalam mengatur tingkah laku sangat kuat namun tetap tidak
disadari. (contoh orang yang tiba bilang aneh itu adalah produk
dari ketidaksadaran yang selama ini tertekan dan keluar ke
kesadaran).

Dinamika Kepribadian dari Psiko Analisa

The id adalah system kepribadian yang asli, dibawa sejak


lahir. Dari Id kemudian muncul ego dan super ego. Saat
dilahirkan Id berisi semua aspek psikologik yang diturunkan seperti
insting, impuls, dan drive. Id berada dan beroperasi dalam daerah
unconscious mewakili subyektivitas yang tidak pernah disadari
sepanjang usia. Id berhubungan erat dengan proses fisik untuk
mendapatkan energi psikis yang digunakan untuk mengoperasikan
system dari struktur kepribadian lainnya.

Id

beroperasi berdasarkan prinsip kenikmatan (pleasure


principle) berusaha memperoleh kenikmatan dan menghindari rasa
sakit. Kenikmatan diproses dengan dua cara yaitu tindak refleks
(mata
berkedip
dll)
dan
proses
primer
resmi
membayangkan/mengkhayal sesuatu yang dapat mengurangi dan
menghilangkan tegangan dipakai untuk menangani stimulus
kompleks, misalnya bayi yang lapar membayangkan makanan atau
puting susu ibunya. Proses membentuk gambaran obyek yang
dapat mengurangi tegangan , disebut pemenuhan hasrat (wish
fulfillment) misalnya mimpi, lamunan, dan halusinasi psikotik.
Karena Id hanya membayangkan sesuatu dan memuaskan tapi
tidak bisa membedakan antara yang benar dan yang salah maka,
tidak tahu moral sehingga Id memunculkan ego.

Ego

berkembang dri Id agar orang mampu menangani realita,


ego beropersi melalui prinsip realita yang dikerjakan melalui
prosedur sekunder yakni berfikir realistic (menyusun rencana
dan menguji) sehingga kerjaan ego berada di kesadaran dan
sebgian kecil berada di prasadr dan tak sadar. Ego hanya
memenuhi id dengan mengatur mana yang kerjakan lebih dulu
untuk memuaskan id dengan memenuhi kebutuhan moral.

Super

ego adalah kekuatan moral dan etik dari kepribadian


yang beroperasi melalui prinsip idealistic. Lawan dari prinsip
kepuasan id dan realistic dari ego. Super ego berkembang dari

ego dan tidak mempunyai energi sendiri. Super ego tidak


mempunyai kontak dengan dunia luar sama dengan id. Kalau ego
langsung berhubungan dengan dunia luar sehingga bisa dibilang
(egois). Super ego mempunyai dua prinsip yaitu conscience dan
ego ideal. Hakekatnya merupakan elemen yang mewakili nilai-nilai
orang tua atau interpretsi orang tua mengenai standar sosial yang
diajarka kepada anak-anak melalui berbagai larangan dan perintah.
Adapun yang dilarang dianggap salah dan dihukum oleh orang tua
akan diterima anak sebagai suara hati (conscience), apapun yang
disetujui dan dipuji akan di terima menjadi standar kesempurnaan
atau ego ideal, yang menerima standar salah dan benar disebut
introyeksi.

Biasanya ketiga system itu bekerja bersama sebagai tim,


dibawah arahan ego. Baru kalau timbul konflik diantara ketiga
struktur itu, mungkin sekali muncul tingkah laku abnormal.

Dinamika Kepribadian dari Sigmund Freud


Dinamika kepribadiannya adalah

: Manusia sebagai system yang


komplek memakai energi untuk berbagai tujuan (bernafas dll).
Kegiatan psikologik juga mempergunakan energi yang disebut
energi psikik. Energi yang ditranform dari energi fisik melalui Id
beserta insting-instingnya ini sesuai dengan kaidah fisika,
bahwa energi tidak dapat hilang tetapi dapat pindah dan
berubah bentuk.

Insting

sebagai energi psikik. Insting adalah perwujudan


psikologik dari kebutuhan tubuh yang menuntut pemuasan.
Energi insting dapat dijelaskan melalui sumbernya (tubuh menuntut
keadaan yang terus-menerus seimbang), tujuan (timbul rangsangan
sampai peredaan ketegangan), obyek (segala sesuatu yang
menjembatani
antara
kebutuhan
yang
timbul
dengan
pemenuhannya),
dan
daya
dorong
yang
dimilikinya
(kekuatan/intensitas keinginan berbeda-beda setiap waktu).

Insting

ada dua yaitu insting hidup (dorongan yang menjamin


survival dan reproduksi, seperti lapar, haus dan seks). Energi yang
dipakai memenuhi disebut libido. Insting seks disini bukan hanya
berkenaan dengan kenikmatan seksual melainkan merubahnya
dalam bentuk yang lain yang menghilangkan ketegangan. Insting
mati adalah dorongan agresi (mendorong orang untuk merusak diri
sendiri dan membunuh diri

Perkembangan kepribadiannya :
1. Fase oral (2 tahun)
Prinsip kesenangan (pleasure pribciple)
Kepuasan lewat oral (mulut), dari aktivitas menyuap dan
menelan (oral incorporation) dan menggigit (oral agression). Bila
berlebihan dalam oral incorporation dewasanya menjadi
orang senang/fiksasi mengumpulkan harta benda atau
gampang ditipu, dan sebaliknya bila fase orang kurang dijalani
dengan baik dewasa akan menjadi orang yang kurang puas,
tamak dalam mengumpulkan harta, oral agerssion personality
ditandai dengan kesenangan berdebat dan sikap sarkastik
bersumber dri sikap bayi menggigit terhadap perlakuan ibu dalam
menyusui. Mulut sebagai erogen terbawa sampai dewasa
/fiksasi fase oral menjadikan kelaianan perilaku oral yang
tidak sesuai dengan tahap perkembangan (ngemut jempol
terus, merokok terus-terusan, menggigit permen karet)
Ibu sbagai sumber makanan dan obyek cinta yang utama

2. Fase anal sadistic (2-4 tahun)


Kepusan mengeluarkan faces/ kencing
Saatnya mengajarkan toilet training untuk menunda kepuasan
bebas dri tegangan anal (belajar memenuhi super ego)/tuntutan
sosial
Pada fase ini anak cenderung berkotor-kotor / fixasi fase anal
menjadikan perilaku anak ketidakteraturan, jorok, destruktif dan
semaunya sendiri

3. Fase falik (3-5 tahun)


Memperlihatkan bagian tubuh
Timbulnya Oedipus Complex yaitu kateksis obyek seksual
kepada orang tua yang berlawanan jenis serta permusuhan
terhadap orang tua sejenis. Persaingan pada ayahnya sehingga
mengakibatkan castration anxiety. Kebalikan dari Oedipus
complex adalah Electra Complex (pada perempuan). Sehingga
perempuan ingin mentranfer cinta pada ayahnya yang
mempunyai organ berharga yang juga ingin dimilikinya. Tetapi
perasaan cinta itu bercampur dengan perasaan iri penis (penis
envy) baik kepada ayah atau kepada laki-laki pada umumnya.
Fixasi fase falik
menjadikan anak perempuan mencari
pasangan seperti figure ayahnya atau seorang ayah yang tidak
ingin anak perempuannya menikah.

Fase Latent (5-11 tahun)


Pada

fase ini perkembangan seksual berhenti sampai dengan


pubertas.
Di sini anak mengembangkan kemampuan sublimasi, yakni
kepuasan libido diarahkan ke kepuasan nonseksual,
khususnya bidang intelektual, atletik dll. Disini orang tua dan
anak bekerja sama dengan orang tua untuk berusaha merepres
impul seks agar energi dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya
untuk sublimasi dan pembentukan super ego.
Identifikasi dengan cerminan perilaku misalnya : kasus seorang
perempuan yang selalu pulang ke rumah ortu saat bertengkar
dengan suami karena takut dipukuli seperti ayahnya sering
memukuli ibunya. Karena tidak menggunakan super ego dengan
baik.
Fase Genital (usia 12 sampai dewasa)

Pada fase ini mulai tumbuh tanda-tanda seksual sekunder


(suara, rambut, buah dada, dll) dan tanda-tanda seksual
primer.
Individu mempunyai kepuasan dari perangsangan dan manipulasi
tubuh sendiri dan orang lain.

Psikopatologi / perkembangan kepribadian abnormal


Adalah karena akibat dari gangguan semasa melewati tahap-tahap
psikososial . Perkembangan kepribadian dipandang sebagai sesuatu
yang komulatif sehingga gangguan pada masa aawal perkembangan
akan menjadi peristiwa traumatic yang pengaruhnya terasa sampai
dewasa.
Histeria (kelumpuhan tanpa sebab-sbab fisik), Fobia (ketakutan
yang sangat dan buka pada tempatnya), Obsesi kompulsif
(ketakutan terlalu berlebihan misalnya pada kesehatan sehingga
melakukan hal hal yang di ulang-ulang), Depreasi (perasaan
tidak mampu , tidak kompetensi, dll) Ketagihan obat karena
dilatarbelakangi oleh insting mati.

Psiko terapinya memakai


Asosiasi bebas (melihat masalah sekarang ada kaitannya dengan
masa lalu, Materi tak sadar berpengaruh penting terhadap
tingkah laku, dan materi tak sadar bisa terbawa ke kesadaran
dengan mendorong ekspresi bebas setiap kali mereka muncul ke
dalam pikiran).
Analisis mimpi (dari mimpi adalah ungkapan-ungkapan tak sadar)
Freudian slip (salah ucap, salah dengar, salah membaca dan
meletakkan benda)
Interpreatasi (mengenalkan kepada klien makna yang tidak
disadrinya dari fikiran, perasaan dan keinginan
Transference (pengungkapan isi ketidak sadaran yang tersimpan
sejak anak-anak dengan memakai terapis sebagai medianya
Working
throught
(terus
menerus
menginterpretasi,
mengidentifikasi maslah klien, mengulang resintesinya, dan
tranferensi, pada seluruh aspek pengalaman jiwa.

Psikosomatis
Psikosomatik adalah gejala gangguan fisik yang kausa utamanya
kejiwaan, mental psikologi (psikis). Dalam pemeriksaan laborat
tidak ditemukan bukti nyata. Hal ini bermula dari rasa tertekan
yang menyebabkan gangguan fisik tersebut.

Untuk menjadi normal


Pengasuhan anak (perhatian terhadap pertumbuhan anak sampai
usia balita, Hindari frustasi, jangan ada konflik pada mas kecil
agar terhindar dari patologi psikis, lakukan toilet training secara
lembut, lakukan penanaman moral secara bijak, lakukan
pengenalan peran secara tepat, agar kepribadian anak
berkembng sempurna.
Bila kita menghadapi pasien, perlakukan dan arahkan
pasien menjadi perilaku normal kembali dengan dasar
mengetahui latar belakang kehidupannya dan perkembangan
kepribadian yang pernah dialaminya.

Kepribadian Dengan Pendekatan Teori


Belajar
Disini menekankan pada teori behaviourisme dengan tanda-tanda
sebagai berikut :
Bahwa perilaku manusia merupakan rangkaian dari stimulus
respon (SR)
Rangkaian perilaku manusia yang terkecil adalah refleks
Rangkaian perilaku tersebut bisa dilatih melalui habit kebiasaankebiasaan.

Teori belajar sering disebut juga psikologi obyektif yang dapat


dibuktikan dan diteliti ulang.

Dalam teori belajar kepribadian berkembang atas dasar


stimulus respon sejak mereka lahir (=bayi). Makin besar ia
memperoleh banyak rangsangan dan pengalaman dari
lingkungannya. (mendengar, meliahat dll)

Dalam teori belajar respon dibedakan dalam 2 bentuk yaitu :

Respon operan yaitu respon yang dikondisikan oleh adanya reinforcement/penguat (mencakup tingkah laku yang melibatkan
gerakan motorik dan respon verbal (lisan)
Respon respondent adalah respon yang dibangkitkan oleh stimulus
tertentu tanpa adanya latihan-latihan. Respon respon yang
melibatkan aktifitas otomatis, antara lain tingkah laku emosional atau
refleks.

Kepribadian Dengan Pendekatan Teori


Humanistik
TEORI ABRAHAM MASLOW
Teori Abraham

Maslow mengikuti psikologi humanistic dengan ciriciri sebagai berikut :

Holistik
dinamik,
bahwa
organisme
akan
mengalami
pertumbuhan secara menyeluruh dalam kajian ini pertumbuhan
tidak dapat dipandang secara sektoral, tetapi menyeluruh. Manusia
dipandang sebagai suatu system yang hanya ditinjau dalam satu
fungsi. Hal ini mendasari teori motivasi
Bahwa manusia merealisasikan semua potensinya. Ia
dipandanag secara optimistic. Ini penting untuk menanamkan
prinsip-prinsip psikoterapi yang menemukan pada person centered
pendekatan yang mengarah pada kesimbangan mental.
Bahwa manusia mempunyai pembawaan yang positif.

Dengan

pendekatan tersebut penyebab ab normalitas bukan


komplek terdesak yang tidak disadari tetapi semata-mata karena
lingkungann tidak
bisa memberi wahana yang baik dalam
menopang keseimbangan individu. Disini semua adalah Manusia
mempunyai potensi yang kreataif. Sehingga kita harus bisa
mendukung untuk mewujudkannya.

Hirarchi Kebutuhan Maslow


Menurut Maslow, kebutuhan manusia itu berjenjang, mengikuti
hirarkhi sebagai berikut :
o Pertama, kebutuhan fisiologik : makan , minum, tidur,
seksual, dsb
o Kedua, kebutuhan akan rasa aman, safety needs, bertemen,
berorganisasi, dlsb
o Ketiga, kebutuhan kemasyarakatan, rasa sayang,
sayang (perkawinan), dlsb

kasih

o Keempat, kebutuhan akan harga diri (dihormati, dijunjung


tinggi, pangkat-derajatnya)
o Keempat, kebutuhan akan aktualisasi diri (puas dalam
usahanya, menemukan pribadi jati diri) baik dalam
pekerjaan maupun pribadi.
o
Perwujudan diri sendiri /
Aktualisasi diri
Harga diri
Kasih saying
Keamanan
Kebutuhan faallah
(makan, minum, dan sex )

o Hirarkhi kebutuhan maslow : pada umumnya manusia


memerlukan pemenuhan terlebih dulu kebutuhan yang lebih
rendah dalam hirarkhi ini baru yang lebih tinggi.

Jadi perlakukan pasien dengan penuh perhatian dan


melihat apa kebutuhannya yang harus dipenuhi dari
kebutuhan dasarnya sehingga pasien merasa nyaman
di dekat perawatnya

Teori

perkembangan kognitif

Teori Perkembangan Kognitif, dikembangkan oleh Jean Piaget,


seorang psikolog Swiss yang hidup tahun 1896-1980. Teorinya
memberikan banyak konsep utama dalam lapangan psikologi
perkembangan dan berpengaruh terhadap perkembangan konsep
kecerdasan, yang bagi Piaget, berarti kemampuan untuk secara lebih
tepat merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam
representasi konsep yang berdasar pada kenyataan. Teori ini
membahas munculnya dan diperolehnya schemataskema tentang
bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya dalam
tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara
baru dalam merepresentasikan informasi secara mental. Terdiri dari :
konstruktivisme, yang berarti yang menggambarkan perkembangan
kognitif sebagai pemunculan pengetahuan dan kemampuan bawaan),
teori ini berpendapat bahwa kita membangun kemampuan kognitif
kita melalui tindakan yang termotivasi dengan sendirinya terhadap
lingkungan.
Untuk pengembangan teori ini, Piaget memperoleh Erasmus Prize. Piaget
membagi skema yang digunakan anak untuk memahami dunianya melalui
empat periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin canggih
seiring pertambahan usia:

Periode sensorimotor (usia 02 tahun)


Periode praoperasional (usia 27 tahun)
Periode operasional konkrit (usia 711 tahun)

Periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa)


Periode sensorimotor

Menurut Piaget, bayi lahir dengan sejumlah refleks bawaan selain juga
dorongan untuk mengeksplorasi dunianya. Skema awalnya dibentuk
melalui diferensiasi refleks bawaan tersebut. Periode sensorimotor
adalah periode pertama dari empat periode. Piaget berpendapat bahwa
tahapan ini menandai perkembangan kemampuan dan pemahaman spatial
penting dalam enam sub-tahapan:
1. Sub-tahapan skema refleks, muncul saat lahir sampai usia enam
minggu dan berhubungan terutama dengan refleks.
2. Sub-tahapan fase reaksi sirkular primer, dari usia enam minggu
sampai empat bulan dan berhubungan terutama dengan munculnya
kebiasaan-kebiasaan.
3. Sub-tahapan fase reaksi sirkular sekunder, muncul antara usia empat
sampai sembilan bulan dan berhubungan terutama dengan
koordinasi antara penglihatan dan pemaknaan.
4. Sub-tahapan koordinasi reaksi sirkular sekunder, muncul dari usia
sembilan sampai duabelas bulan, saat berkembangnya kemampuan
untuk melihat objek sebagai sesuatu yang permanen walau
kelihatannya berbeda kalau dilihat dari sudut berbeda (permanensi
objek).
5. Sub-tahapan fase reaksi sirkular tersier, muncul dalam usia dua
belas sampai delapan belas bulan dan berhubungan terutama
dengan penemuan cara-cara baru untuk mencapai tujuan.
6. Sub-tahapan awal representasi simbolik, berhubungan terutama
dengan tahapan awal kreativitas.
Tahapan praoperasional
Tahapan ini merupakan tahapan kedua dari empat tahapan. Dengan
mengamati urutan permainan, Piaget bisa menunjukkan bahwa setelah
akhir usia dua tahun jenis yang secara kualitatif baru dari fungsi psikologis
muncul. Pemikiran (Pra)Operasi dalam teori Piaget adalah prosedur
melakukan tindakan secara mental terhadap objek-objek. Ciri dari tahapan
ini adalah operasi mental yang jarang dan secara logika tidak memadai.
Dalam tahapan ini, anak belajar menggunakan dan merepresentasikan
objek dengan gambaran dan kata-kata. Pemikirannya masih bersifat
egosentris: anak kesulitan untuk melihat dari sudut pandang orang lain.
Anak dapat mengklasifikasikan objek menggunakan satu ciri, seperti
mengumpulkan semua benda merah walau bentuknya berbeda-beda atau
mengumpulkan semua benda bulat walau warnanya berbeda-beda.

Tahapan operasional konkrit


Tahapan ini adalah tahapan ketiga dari empat tahapan. Muncul antara usia
enam sampai duabelas tahun dan mempunyai ciri berupa penggunaan
logika yang memadai. Proses-proses penting selama tahapan ini adalah:
Pengurutankemampuan untuk mengurutan objek menurut ukuran,
bentuk, atau ciri lainnya. Contohnya, bila diberi benda berbeda ukuran,
mereka dapat mengurutkannya dari benda yang paling besar ke yang
paling kecil.
Klasifikasikemampuan untuk memberi nama dan mengidentifikasi
serangkaian benda menurut tampilannya, ukurannya, atau karakteristik
lain, termasuk gagasan bahwa serangkaian benda-benda dapat
menyertakan benda lainnya ke dalam rangkaian tersebut. Anak tidak lagi
memiliki keterbatasan logika berupa animisme (anggapan bahwa semua
benda hidup dan berperasaan)
Decenteringanak mulai mempertimbangkan beberapa aspek dari suatu
permasalahan untuk bisa memecahkannya. Sebagai contoh anak tidak
akan lagi menganggap cangkir lebar tapi pendek lebih sedikit isinya
dibanding cangkir kecil yang tinggi.
Reversibilityanak mulai memahami bahwa jumlah atau benda-benda
dapat diubah, kemudian kembali ke keadaan awal. Untuk itu, anak dapat
dengan cepat menentukan bahwa 4+4 sama dengan 8, 8-4 akan sama
dengan 4, jumlah sebelumnya.
Konservasimemahami bahwa kuantitas, panjang, atau jumlah bendabenda adalah tidak berhubungan dengan pengaturan atau tampilan dari
objek atau benda-benda tersebut. Sebagai contoh, bila anak diberi cangkir
yang seukuran dan isinya sama banyak, mereka akan tahu bila air
dituangkan ke gelas lain yang ukurannya berbeda, air di gelas itu akan
tetap sama banyak dengan isi cangkir lain.
Penghilangan sifat Egosentrismekemampuan untuk melihat sesuatu
dari sudut pandang orang lain (bahkan saat orang tersebut berpikir dengan
cara yang salah). Sebagai contoh, tunjukkan komik yang memperlihatkan
Siti menyimpan boneka di dalam kotak, lalu meninggalkan ruangan,
kemudian Ujang memindahkan boneka itu ke dalam laci, setelah itu baru
Siti kembali ke ruangan. Anak dalam tahap operasi konkrit akan
mengatakan bahwa Siti akan tetap menganggap boneka itu ada di dalam

kotak walau anak itu tahu bahwa boneka itu sudah dipindahkan ke dalam
laci oleh Ujang.
Tahapan operasional formal
Tahap operasional formal adalah periode terakhir perkembangan kognitif
dalam teori Piaget. Tahap ini mulai dialami anak dalam usia sebelas tahun
(saat pubertas) dan terus berlanjut sampai dewasa. Karakteristik tahap ini
adalah diperolehnya kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menalar
secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia. Dalam
tahapan ini, seseorang dapat memahami hal-hal seperti cinta, bukti logis,
dan nilai. Ia tidak melihat segala sesuatu hanya dalam bentuk hitam dan
putih, namun ada "gradasi abu-abu" di antaranya. Dilihat dari faktor
biologis, tahapan ini muncul saat pubertas (saat terjadi berbagai perubahan
besar lainnya), menandai masuknya ke dunia dewasa secara fisiologis,
kognitif, penalaran moral, perkembangan psikoseksual, dan perkembangan
sosial. Beberapa orang tidak sepenuhnya mencapai perkembangan
sampai tahap ini, sehingga ia tidak mempunyai keterampilan berpikir
sebagai seorang dewasa dan tetap menggunakan penalaran dari tahap
operasional konkrit.

Informasi

umum

mengenai

tahapan-

tahapan
Keempat tahapan ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Walau tahapan-tahapan itu bisa dicapai dalam usia bervariasi tetapi


urutannya selalu sama. Tidak ada ada tahapan yang diloncati dan
tidak ada urutan yang mundur.
Universal (tidak terkait budaya)
Bisa digeneralisasi: representasi dan logika dari operasi yang ada
dalam diri seseorang berlaku juga pada semua konsep dan isi
pengetahuan
Tahapan-tahapan tersebut berupa keseluruhan yang terorganisasi
secara logis
Urutan tahapan bersifat hirarkis (setiap tahapan mencakup elemenelemen dari tahapan sebelumnya, tapi lebih terdiferensiasi dan
terintegrasi)
Tahapan merepresentasikan perbedaan secara kualitatif dalam
model berpikir, bukan hanya perbedaan kuantitatif

Proses perkembangan
Seorang individu dalam hidupnya selalu berinteraksi dengan lingkungan.
Dengan berinteraksi tersebut, seseorang akan memperoleh skema. Skema
berupa kategori pengetahuan yang membantu dalam menginterpretasi dan
memahami dunia. Skema juga menggambarkan tindakan baik secara
mental maupun fisik yang terlibat dalam memahami atau mengetahui
sesuatu. Sehingga dalam pandangan Piaget, skema mencakup baik
kategori pengetahuan maupun proses perolehan pengetahuan tersebut.
Seiring dengan pengalamannya mengeksplorasi lingkungan, informasi
yang baru didapatnya digunakan untuk memodifikasi, menambah, atau
mengganti skema yang sebelumnya ada. Sebagai contoh, seorang anak
mungkin memiliki skema tentang sejenis binatang, misalnya dengan
burung. Bila pengalaman awal anak berkaitan dengan burung kenari, anak
kemungkinan beranggapan bahwa semua burung adalah kecil, berwarna
kuning, dan mencicit. Suatu saat, mungkin anak melihat seekor burung
unta. Anak akan perlu memodifikasi skema yang ia miliki sebelumnya
tentang burung untuk memasukkan jenis burung yang baru ini.
Asimilasi adalah proses menambahkan informasi baru ke dalam
skema yang sudah ada. Proses ini bersifat subjektif, karena
seseorang akan cenderung memodifikasi pengalaman atau informasi
yang diperolehnya agar bisa masuk ke dalam skema yang sudah ada
sebelumnya. Dalam contoh di atas, melihat burung kenari dan
memberinya label "burung" adalah contoh mengasimilasi binatang itu
pada skema burung si anak.
Akomodasi adalah bentuk penyesuaian lain yang melibatkan
pengubahan atau penggantian skema akibat adanya informasi baru
yang tidak sesuai dengan skema yang sudah ada. Dalam proses ini
dapat pula terjadi pemunculan skema yang baru sama sekali. Dalam
contoh di atas, melihat burung unta dan mengubah skemanya
tentang burung sebelum memberinya label "burung" adalah contoh
mengakomodasi binatang itu pada skema burung si anak.
Melalui kedua proses penyesuaian tersebut, sistem kognisi seseorang
berubah dan berkembang sehingga bisa meningkat dari satu tahap ke
tahap di atasnya. Proses penyesuaian tersebut dilakukan seorang individu
karena ia ingin mencapai keadaan equilibrium, yaitu berupa keadaan
seimbang antara struktur kognisinya dengan pengalamannya di
lingkungan. Seseorang akan selalu berupaya agar keadaan seimbang

tersebut selalu tercapai dengan menggunakan kedua proses penyesuaian


di atas.
Dengan demikian, kognisi seseorang berkembang bukan karena menerima
pengetahuan dari luar secara pasif tapi orang tersebut secara aktif
mengkonstruksi pengetahuannya.

II. Skema kepribadian manusia


Skema kepribadian manusia tersusun sebagai berikut :
Vitalitas atau daya hidup jasmaniah ( tahan terhadp penyakit)
dan vitalitas psikis (perasaan cepat lelah dll)
Temperamen adalah konstitusi psikis atau aku psikis. Yang
terdapat elemen-elemen yang tidak dapat dirubah. Campuran
humores atau cairn yang terdiri dari 4 unsur yaitu : a) darah
merah, b) lender putih, c) empedu hitam, dan d) empedu kuning.
Karakter adalah aku psikis yang mengekspresikan diri dalam
bentuk tingkah laku dan keseluruhan dari aku manusia. (bisa
dididik) karena terjadi dari bakat pembawaan dan pengaruh
lingkungan.
Bakat adalah mencakup segala faktor yang ada pada individu
sejak awal pertmaa dari kehidupannya yang kemudian
menunbuhkan perkembangan keahlian.
Pembagian tipe manusia berdasarkan temperamen oleh
Galenus (terdiri dari 4 tipe)yang berdasarkan zat-zat yang ada
dalam tubuh yaitu : (sifat-sifat psikis dan fisiologis)
Sanguinikus Populer / Ekstrovert, Membicara, optimis (sifat
dominant darah/sanguis) Sifatnya gembira dan suka berubah,
(bila ada batu dia kan melewatinya dengan bernyanyi)
Flegmatikus yang damai/rilek (sifat yang dominant lendir/flegma)
sikapnya tenang tidak suka bergerak. (dia akan mencari jalan
keluar memutar dan menghindari batu)

Kholerikus/ yang kuat (sifat yang dominant empedu kuning)


sifatnya hebat dan lekas marah dan mudah tersinggung hatinya.
(Menendang batu tersebut dengan hati marah dan dongkol)
Melankholikus yang sempurna / terorganisasi yang dominan
adalah empedu hitam (melanchole) sifatnya pesimistis dan suka
bersedih hati. (Dia akan meratpi kemalangannya dng duduk
diatas batu)

Hal ini tidak mudah untuk dibuktikan karena berhubungan


dengan ilmu kedokteran (misalnya pemeriksaan darah dsb).

Oleh Empedocles (malihat zat-zat yang ada dia alam yaitu : air,
tanah, api, dan udara) yang mempengaruhi kepribadian manusia
misalnya :
Bila yang dominan tanah, sifatnya kering ia mudah terbakar ( keras
hati, optimis, daya juangnya besar dll)
Bila yang dominant air, sifatnya basah, kurang daya juangnya,
melempem (pesimis, mudah kecewa, muram dll)
Bila yang dominant api, sifatnya panas, ia berapi-api, mudah
berubah, rebut tetapi ramah dan nampak hidup (nafsu)
Bila yang dominant udara, Sifatnya dingin (acuh, kalem tetapi setia)
Oleh HGipocrates (menghubungkan zat-zat yang ada di alam
yaitu : air, tanah, api, dan udara dan zat-zat yang ada dalam
tubuh) yang mempengaruhi kepribadian manusia misalnya :
Sifat yang didominasi oleh empedu (chole) juga mempunyai sifat-sifat
kering (tanah)
Sifat orang didominasi melanchole (empedu hitam) juga mempunyai
sifat-sifat basah (air)
Sifat orang yang didominasi sanguis jug amempunyai sifat-sifat panas
(api)
Sifat orang yang didominasi flegma (lender) juga mempunyai sifatsifat udara (dingin)
TIPE-TIPE CRIMINAL YANG DIPENGARUHI OLEH
TEMPERAMENNYA

Kelompok yang bersifat primer (sangat impulsive, reaksinya cepat,


dan amat peka terhadap penghinaan-penghinaan
Tipe yang mempunyai kecederungan-kecenderungan egoistis yang
hebat
Tipe yang sentimental dan memiliki kecenderungan-kecenderungan
altruistis (membunuh keluarganya)
Tipe nervous sering bertingkah laku histeris (merasa dikejar-kejar)
sehingga minum racun
Tipe Humoris (sentimental, serius dan penuh pengampunan)

III.

AGAR DIPERCAYA ORANG LAIN :

Waspai zona (jarak) : orang yang belum dikenal jaraknya 2 mt,


orang dikenal jaraknya 1,25 mt, untuk keluarga dan orang-orang
yang anda cintai jaraknya 30-6- cm, selanjutnya paling dekat
adalah jarak intim.
Lakukan jabat tangan dengan tepat
Kenali namanya dengan tepat
Jangan terlalu banyak berbicara
Tersenyumlah dengan mata anda

IV. Daftar Pustaka


1. Katini Kartono, Teori kepribadian, Mandar Maju,
Bandung, 2005
2. Alwisol, Psikologi Kepribadian Edisi Revisi, Universitas
Muhammadiyah, Malang, 2004

MATA AJAR
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
By.
SRIATMININGSIH SISDIAH, S.Psi.

You might also like