You are on page 1of 8

KURETASE

Pengertian
tindakan bedah periodontal dengan menyingkiran jaringan lunak terinflamasi yang berada
lateral dari dinding saku maupun apikal dari epitel penyatu, dimana perlekatan jaringan ikat
disingkirkan sampai ke krista tulang alveolar.
Tujuan
Tujuan kuretase (Nabers & Stalkers, 1990)
1. Membersihkan jaringan granulasi
2. Membersihkan jaringan inflamasi
3. Mengurangi kedalaman poket
4. Mengambil papilla interdental yg rusak
Dasar Pemikiran
Prosedur kuretase merupakan tindakan penyingkiran jaringan granulasi yang terinflamasi
kronis yang berada pada dinding poket periodontal. Jaringan granulasi pada poket ini dilapisi
oleh epitel. Adanya epitel yang melpisi jaringan granulasi yang terinflamasi yang
menghambat perlekatan serat-serat gingiva dan ligamen periodontal yang baru ke permukaan
sementum, sehingga dibutuhkan tindakan untuk membersihkan jaringan lunak/epitel pada
bagian dalam dinding poket dari jaringan granulasi tersebut agar merangsang aktivitas
pagositosis untuk meresorbsi toksin dan jaringan nekrotik sehingga dapat menyembuhkan
jaringan dan keradangan.
Apabila pada pembersihan yang sempurna epitel yang melapisi jaringan granulasi ini telah
bersih, maka tidak perlu dilakukan kuretase. Prinsipnya adalah tidak perlu melakukan
kuretase apabila hanya bertujuan menghilangkan jaringan granulasi saja epitel yang melapisi
jaringan granulasi inilah yang merupakan kunci dibutuhkannya kuretase. Sebab jaringan
granulasi ini pada akhirnya akan diresorpsi oleh sistem pertahanan tubuh, dan apabila tidak
ada epitel yang menghalangi maka akan tercapai perlekatan antara serabut gingiva dengan
ligamen periodontal.
Indikasi

Suprabony pocket dengan dinding yang edematous

Infrabony pocket dengan kedalaman ringan sampai sedang , dimana akan mudah
dijangkau oleh mata maupun alat

Kontraindikasi

Dinding poket fibrotic

Poket yang dalam

Keterlibatan percabangan akar

Daerah sulit dijangkau /aksesibilitas kurang memadai

Problem usia dan masalah sistemik.

Prosedur dan Teknik


Prosedur Kuretase
Menurut Nabers dan Stalkers, tujuan dari kuretase adalah membersihkan jaringan
granulasi, membersihkan jaringan inflamasi, mengurangi kedalaman poket, dan mengambil
papila interdental yang rusak. Kuretase merupakan kelanjutan dari scalling dan root planing
dimana akan terbentuk blood clot pada luka baru sehingga akan terjadi epitelisasi dan
perlekatan kembali sulkus periodontal.
Tata laksana kuretase dimulai dari indikasi yang tepat. Adapun indikasi kuretase
antara lain:

Poket periodontal dangkal hingga moderate (3-5mm)

Oedematus ,inflamasi non fibrotik

Kontur gingiva relatif baik


Setelah indikasi kuretase sesuai, maka tahapan selanjutnya antara lain :
a) Scalling dan root planing (pada kunjugan I)
b) Anastesi lokal
c) Memasukkan kuret sejajar sumbu gigi sampai dasar poket, sisi tajam
menghadap epitel sulkular

gambar 1. Kurettase Subgingiva. A,Eliminasi dinding poket. B,Eliminasi junctional


ephitelium. C, Dinding poket keseluruhan yang telah dikuret

d) Melakukan pengerokan (kuret) beberapa kali


e) Irigasi dengan saline
f) Tekan daerah operasi 3-5 menit
g) Suturing (bila diperlukan)
h) Aplikasi periodontal dressing

Gambar 2. Aplikasi periodontal dressing setelah kuretase

i) Kontrol 1 minggu kemudian

Teknik lain dari kuretase adalah Excisional New Attachment Procedure (ENAP), yaitu : 3
1. Asepsis dan isolasi
2. Anestesi (blok/infiltrasi)
3. Diukur kedalaman poket dengan poket probe
4. Dilakukan insisi di bagian dalam dari dinding poket (internal bevel incision) dari margin
gingival menuju dasar poket
5. Dilakukan eksisi dan permukaan akar dilakukan (planning)
6. Dilakukan irigasi dengan larutan saline atau H2O2 3%
7. Bila gingival di bagian bukal dan lingual bisa ketemu dilakukan penjahitan, bila tidak kontur
dari tulang dibentuk (rekonturing) dengan menggunakan bur intan hingga gingival di
bagian bukal dan lingual dapat bertemu dan dijahit.
8. Luka ditutup dengan periodontal pek. Periodontal pek dilepas setelah 1 minggu dan
dianjurkan untuk melakukan oral fisioterapi dengan baik.

Perbedaan Kurettase dengan Excisional New Attachments Procedure


a. Kurettase
Kuretase dilakukan dengan cara instrument diinsesikan ke dalam daerah
sulkus yang terdapat jaringan fibrotik dan bagian inner lining dari dinding poket dan
dibawa keluar atau ke daerah koronal biasanya dengan gerakan horisontal. Kuret
kemudian diletakkan kembali pada daerah junctional epitelium untuk mengikisnya.
Pada kuretase gigngival, jaringan yang melekat anatara dasar poket dan alveolar crest
dihilangkan dengan gerakan menyendok dari kuret ke permukaan gigi. Berikut
gambarannya :

b. Excisional New Attachments Procedure


Excisional New Attachments Procedure merupakan tindakan kuretase yang
dikembangkan oleh US Naval Dental Cops. Tindakan ini merupakan turunan dari
prosedur kuretase yang dilakukan dengan pisau bedah. Berikut beberapa prosedur dari
ENAP :
1. Diawali dengan tindakan anestesi. Kemudian diikuti dengan pembuatan insisi
bevel internal dari tepi free gingiva ke arah titik dibawah dari dasar poket.
Kemudan insisi dibawa ke arah sisi fasial dan lingual.
2. Jaringan yang telah dibedah dibuang menggunakanKuret, dan dilanjutkan dengan
tindakan Root planing pada seluruh permukaan sementum yang terekspos
3. Kemudian dilakukan suturing dan pengaplikasian periodontal dressing.

Instrumentasi
Kuret
Kuret dibedakan atas dua
tipe: kuret universal dan kuret
khusus

(area-specific/Gracey

curette). Ciri khas kuret adalah:


bentuk

penampang

melintang

seperti

sendok,

ujungnya

membulat/tumpul (gambar 1). Sisi


pemotongnya adalah ganda pada kuret universal dan tunggal pada kuret khusus. Ukurannya
lebih halus dibandingkan dengan skeler sabit. Oleh sebab itu alat ini mudah dimasukkan dan
diadaptasikan pada saku yang dalam tanpa menimbulkan cedera pada jaringan. Kuret yang
dipasarkan ada yang bermata pisau tunggal (pada salah satu ujung gagang saja), tetapi ada
juga yang bermata pisau ganda (mata pisau pada masing- masing ujung gagang).
Kuret dapat digunakan untuk scalling supra dan subgingiva, root planing, dan
menghilangkan jaringan lunak pada dinding dalam poket. Karakteristik dadar dari kuret,
bentuk bladenya menyerupai sendok dan pertemuan antara blade memiliki ujung yang
membulat. Kuret lebih tipis sehingga dapat dengan mudah dimasukkan kedalam sulkus
gingiva. Dengan bentukan seperti itu kuret dapat meminimalkan adanya trauma jaringan
sulkular dan lebih mudah diadaptasikan pada permukaan gigi.

Gambar 1. Ciri khas kuret: penampang melintang seperti sendok; ujung tumpul.

Perbedaan antara kuret universal dengan kuret khusus/Gracey adalah:

Kuret universal dapat digunakan pada semua daerah dan sisi/permukaan, sedangkan
kuret khusus hanya pada daerah dan sisi tertentu;

Sisi pemotong pada kuret universal ganda, sedangkan pada kuret khusus tunggal;

Kuret universal melengkung kearah atas saja, sedangkan kuret khusus melengkung
kearah atas dan kesamping;

Permukaan mata pisau kuret universal tegaklurus terhadap leher alat, sedangkan mata
pisau kuret khusus membentuk sudut 60 derajat terhadap leher alat.

Gambar 2. Dua tipe kuret. (A) Kuret universal, (B) Kuret Gracey. Kiri: Angulasi mata
pisau dilihat dari arah ujung mata pisau ; Kanan: Mata pisau kuret universal
lurus, sedangkan kuret Gracey melengkung dengan bagian yang tajam pada
sisi yang konveks.

Satu set kuret Gracey terdiri dari 14 alat bila alatnya bermata pisau tunggal, atau 7 alat bila
alatnya bermata pisau ganda. Satu set kuret Gracey bermata ganda terdiri dari Gracey no. 1 2 dan no. 3 - 4 untuk gigi anterior, Gracey no. 5 6 untuk gigi anterior dan premolar, Gracey

no. 7 - 8 dan no. 9 - 10 untuk permukaan vestibular dan oral gigi posterior, Gracey no. 11 - 12
untuk untuk permukaan mesial gigi posterior, dan Gracey no. 13 - 14 untuk permukaan distal
gigi posterior. Namun bagi pemakai yang telah terampil, setiap alat dapat saja diadaptasikan
untuk digunakan pada berbagai permukaan gigi dengan jalan mengubah posisi tangannya
atau posisi pasien.

Sumber :
1. CarranzaFAJr.Gingivalcurettage,in:CarranzaFAJr&NewmanMG(eds),Clinic
Periodontology,8thedition,Philadelphia,WBSaundersCo.,1996,p:451465.
2. Newman et al, 2012.Carranzas : Clinical Periodontology 11thEdition.St. Louis: Elsevier
Saunders.

You might also like