Professional Documents
Culture Documents
LAPORAN KEUANGAN
A. LAPORAN KEUANGAN DAN KETERBATASANNYA
Laporan keuangan, pada perinsipnya, merupakan salah satu bentuk
pertanggung-jawaban manajemen atas sumber deya yang dipercayakan
kepadanya. Karenannya, laporan keuangan dapat dijadikan sebagai sumber
informasi utama ole berbagai pihak untuk menilai kinerja manajemen dan
sekaligus kinerja ekonomi organisasi (perusahaan).
Untuk memenuhi fungsinya sebagai sumber informasi keuangan utama
bagi para pemakainya, maka laporan keuangan harus memiliki 4
karakteristik yaitu: (1) relevan (2) handat, (3) dapat dibandingkan dan (4)
dapat dimengerti. Kualitas tersebut merupakan persyaratan kualitatif yang
harus dipenui suatu laporan keuangan agar dapat memberikan manfaat
yang optimal bagi para pemakainya secara keseluruhan dalam mengevaluasi
dan menganalisis kinerja keuangan perusahaan untuk keperluan
pengambilan keputusan ekonomi sesuai dengan kepentingan mereka
masing-masing. Dalam melakukan evaluasi laporan keuangan ada berbagai
model dan alat analisis yang dapat digunakan, yaitu
1. Analisis laporan keuangan perbandingan (comparative financial
statement analysis);
2. Analisis laporan keuangan komposisin (common size statement
analysisi);
3. Analisis rasio keuangan (financial ratio analysis);
4. Analisis perubahan modal kerja; dan
5. Analisis sumber dan penggunaan dana.
B. KARAKTERISTIK KUALITAS LAPORAN KEUANGAN
Yang merupakan prasyarat normatif yang harus dipenuhi laporan
keuangan adalah;
1. Relevan (relevant)
artinya informasi yang terkandung didalam laporan keuangan yang
disajikan sesuai dengan kebutuhan para pengguna sehingga memberi
manfaat dalam pembuatan keputusan sesuai dengan kepentingan masingmasing. Informasi yang relevan adalah;
(a) Memiliki manfaat umpan balik
(b) Memiliki manfaat prediktif
(c) Tepat waktu
(d) Lengkap
2. Andal
Artinya informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang
menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur
serta dapat diverifikasi. Informasi disebut andal jika;
(a) Disajikan secara jujur
(b) Dapat diverifikasi
(c) Netralitas
3. Dapat dibandingkan
Artinya informasi yang terkandung dalam laporan keuangan akan lebih
bermanfaat jika dapat dibandinkan dengan laporan keuangan priode
sebelumnya ataau laporan keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya .
4. Dapat dipahami
Impormasi yang di sajikan dalam laporan keuangan dapat di pahami oleh
pengguna dan nyatkan dalam bentuk serta istila yang di sesuaikan dengan
pemahaman para pengguna.
C.UNSUR LAPORAN KEUANGAN
Unsur laporan keuangan yang umumnya terdiri atas empat unsur
(a). laporan posisi keuangan atau neraca
(b). laporan laba rugi
(c). laporan laba di tangan
(d). laporan arus kas
1. N E R A C A
Laporan posisi keuangan (statement of financial position) atau neraca
(balance sheet ) merupakan laporan keuangan yang menggambarkan posisi
keuangan suatu perusaaan (organisasi) pada suatu waktu tertentu.
PT SULBAR
NERACA
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011
2012
2012
RP
RP
AKTIVA
EKUITAS
AKTIVA LANCAR
KEWAJIBAN DAN
UTANG LANCAR
2.000.000
utang dagang
Piutang
1.500.000
utang pajak
3.500.000
utang biaya
Persediaan
Uang muka biaya
Jumlah Aktiva
lancar
AKTIVA TETAP
Tana
500.000
jatuh tempo
1.200.000
jumlaH
1.600.000
UTANG
JANGKA PANJANG
5.000.000
Mesin dan
Peralatan
5.000.000
Kredit Bank
Hutang Obligasi
jumblah utang
Nilai Buku
1.600.000
jangka panjang
5.000.000
5.000.000
Akumulasi
Penyusutan
700.000
keredit yang
7.500.000
utang lancar
Bangunan
Kendaraan
1.500.000
40.000.000
5.570.000
34.250.000
EKUITAS
6.600.000
Modal Sahan
Agio Saham
Laba Ditahan
Jumlah Ekuitas
Total Aktiva
41.750.000
dan Ekuitas
Total Kewajiban
18.000.000
4.000.000
8.150.000
30.150.000
41.750.000
2. LAPORAN LABA-RUGI
Laporan Laba-Rugi (Income Statement atau Profit and Loss Statement)
merupakan laporan yang menggambarkan kinerja basil operasi perusahaan
(organisasi) dalam suatu periode tertentu.
PT SULBAR
LAPORAN LABA-RUGI
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011
2012
2011
Rp
Rp
Penjualan
120.000.000 150.000.000
Harga pokok penjualan
Laba kotor
Biaya operasional
Biaya pemasaran
Biaya umum dan adminitrasi
Jumlah
biaya operasional
80.000.000 112.500.000
40.000.000 37.000.000
21.000.000 20.000.000
17.000.000 15.000.000
38.000.000 35.000.000
2.000.000 2.500.000
Pendapatan non-operasional
3.000.000
5.000.000
Biaya non-operasional
2.200.000
2.150.000
800.000
2.850.000
2.800.000 5.350.000
PT SULBAR
LAPORAN LABA-RUGI
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011
2012
2011
Rp
2.278.000
Rp
850.000
4.590.000
2.380.000
1.836.000
952.000
2.754.000
1.428.000
5.032.000
2.278.000
BAB II
ANALIS LAPORAN KEUANGAN
Analis laporan keuangan berarti melakukan kegiatan menganalisis atau
menalaah hubungan antara satu atau lebih pos-pos dalam neraca,beberapa
alat analis yang digunakan dalam mengukur kinerja keuangan dan operasi
perusahaan adalah;
1. Analisis perbandingan laporan keuangan
2. Analisis komposisi laporan keuangan
3. Analisis rasio
4. Analisis perubahan modal kerja
A.
PT SULBAR
NERACA
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011
2012
2011
Perusahaan
Rp
%
Rp
Rp
AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas dan Bank
-5%
2.000.000
2.100.000
(100.000)
Piutang
-17%
1.000.000
1.200.000
(200.000)
Persediaan
2.500.000
3.000.000
(500.000)
618.000
578.000
40.000
-17%
AKTIVA TETAP
Tanah
6.000.000
Bangunan
10.000.000 8.000.000
6.000.000
- 0%
2.000.000
25%
4.000.000
1.000.000
25%
33%
5.750.000
4.400.000
24%
1.350.000
Nilai Buku
Total akhir
31%
3.700.000
1.100.000
2.600.000
236%
Utang Pajak
1.236.000
100.000
1.136.000
1136%
Utang Biaya
1.200.000
200.000
1.000.000
500%
1.600.000
1.600.000
0%
EKUITAS
Modal Saham
18.000.000 18.000.000
Agio Sahan
4.000.000
4.000.000
0%
Laba Ditahan
5.032.000
Jumlah Ekuitas
2.278.000
0%
41.368.000
2.754.000
121%
35.478.000 5.890.000
PT SULBAR
NERACA
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011
AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas dan Bank
2.000.000
4,8% 2.100.000
Piutang
1.000.000
2,4% 1.200.000
3,4%
Persediaan
2.500.000
6,0% 3.000.000
8,5%
618.000
1,5% 578.000
1,6%
6.118.000 14.7%
5,9%
6.878.000
AKTIVA TETAP
Tanah
6.000.000
14,4%6.000.000
16.9%
Bagunan
10.000.000 24.0%8.000.000
22,5%
12,0%4.000.000
11,3%
5.750.000
13,8%4.400.000
35.250.000 84,4%
12,4%
28.600.000
80,6%
Total aktiva
99,9%
41.368.000 99,1%
35.478.000
3.700.000
8,9% 1.100.000
Utang Pajak
1.236.000
3,0% 100.000
0,3%
Utang Biaya
1.200.000
2,9% 200,000
0,6%
1.600.000
3,8% 1.600.000
7.736.000 18,5%
3,1%
4,5%
3.000.000
1.600.000
3,8% 3.200.000
5.000.000
9,0%
12,0%5.000.000
6.600.000 15,8%
EKUITAS
Modalo Saham
50,7%
18.000.000 43,1%18.000.000
Agio Saham
4.000.000
9,6% 4.000.000
Laba Ditahan
6,4%
5.032.000
Jumlah Ekuitas
24.278.000 68,4%
27.032.000 64,7%
41.368.000 99,1%
11,3%
12,1%2.278.000
BAB III
ANALISIS RASIO
A. Pendahuluan
Analisis rasio (ratio analysis) merupakan analisis laporan keuangan dengan
menggunakan rasio antar
Elemen-elemen dalam laporan keuangan.
Aspek-aspek tersebut berkaitan dengan kinerja keuangan dan operasi perusahaan,
yaitu:
a. Aspek likuiditas
b. Aspek Solvabilitas
c. Aspek Profitabilitas, dan
d. Aspek Aktivitas
Ada 4 kategori rasio yang dapat digunakan oleh para analis atau pemakai laporan
keuangan sebagai indikator untuk mengukur aspek-aspek tersebut di atas, yaitu:
a. Rasio Likuiditas
b. Rasio Leverage
c. Rasio Profitabilitas
d. Rasio Aktivitas.
B. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adala rasio yang digunakan sebagai indicator untuk megukur
kemampuan perushaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Ada beberapa rasio keuangan yang dapat digunakan dalam megukur tingkat
likuiditas perushaan, yaitu :
(1)current ratio
(2) acid test ratio (quick ratio) dan
(3) cash ratio
1.current ratio
Current ratio (cr), atau rasio lancar, adalah rasio perbandingan antara harta
(aktiva) lancer degan hutang lancer.
Current
100%
2.
100%
3. cash ratio
Kas dan setara Kas + Surat Berharga
x100%
Cash Ratio=
Jumlah hutang/ancar
C. Rasio Leverage
Rasio Leverage (Leverage Ratio), yang biasa disebut rasio solvabilitas
(solvability ratio) atau rasio pemanfaatan hutang (debt utilization ratio), adalah
x100%
Debt Ratio=
Total Aktiva
2. Rasio hutang terhadap ekuitas
Rasio Hutang terhadap Ekuitas (Debt to Equity Ratio=DER) adalah rasio
keuangan yang digunakan untuk megukur kemampuan ekuitas menutupi
seluruh kewajiban perusahaan. Rasio ini sekaligus menunjukkan struktur
Ekuitas perusaan.
Total Hutang
Debt to Equity Ratio=
Total Ekuitas
x100%
x100
GMR=
Perjualan Bersih
2. NetOperating Margin Ratio
Net Operating Margin Ratio (NOMR) atau disebut juga Operating Profit
Margin Ratio (OPMR) atau Net Profit Margin Ratio (NPMR) dihitung
dengan pormula:
Laba Bersih Operasi
NOMR=
x100
Penjualan Bersih
3. Net Profit Margin Ratio
Net Profit Margin Ratio (NPMR) dihitung dengan pormula:
Laba Bersih Setela Pajak
x100
NPMR=
Penempatan Bersih
4. Return On Total Assets
Return On Total Assets (ROTA) atau Retum On Assets (ROA), yang lebih
dikenal dengan Retum On Investment (ROI) atau Rentabilitas Ekonomi
(RE).
x100
Total Aktiva
5. Return On Equity
Return On Equity (ROE) adalah rasio keuangan yang menunjukkan
kemanpuan perusahaan merai laba bersih diukur dari ekuitasnya. Dalam
modul ini digunakan formula:
x100
ROE=
Jumlah Ekuitas
E. Rasio Aktivitas
Rasio Aktivitas merupakan indikator efektifitas atau intensitas
perusahaan dalam mengelola sumber daya (dalam hal ini aktiva) untuk
menghasilkan pendapatan (penjualan). Rasio mengambarkan apakah
investasi perusahaan pada aktiva lancer dan aktiva jangka panjang terlalu
kecil atau terlalu besar. Ada 5 rasio yang umum digunakan dalam mengukur
aspek aktivitas perusahaan, yaitu:
1. Rata-rata Umur Piutang;
2. Perputaran Piutang;
3. Perputaran Persediaan;
4. Perputaran Aktiva Tetap;
5. Perputaran Aktiva.
1. Rata-rata Umur Piutang
Saldo Piutang Dagang
Umur Piutang=
Rata-rata Penjualan Kredit/hari
Rata-rata penjualan kredit per hari dihitung dengan formula:
Jumlah Penjualan Kredit per tahun
360 hari
bdengan rasio lain. Rasio keuangan akan lebih bermanfaat jika dibandingkan, apaka
dengan rasio standar industri (jika ada)atau rasio dengan periode yang lain
perusahaan bersangkutan. Keterbatasan analisis rasio antara lain dapat
dikemukakan berikut ini:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.