Professional Documents
Culture Documents
12030184011
Miftahul Nurzaini
12030184032
Rahayu Setyo K.
12030184040
Tinjauan Umum
Dala m kehidupan sehari-hari, ka m u pasti telah m e n genal caha ya, seperti caha ya
m atahari dan caha ya lam pu. Caha ya pentin g dala m kehidupan, sebab tanpa
adan y a caha ya tidak m u n gkin ada kehidupan. Jika bu mi tidak m e ndapat caha ya
dari m atahari, m aka bu mi akan gelap g ulita dan din gin sehin g ga
tidak m u n gkin ada kehidupan. Para ahli telah m eneliti caha ya untuk m e n getahui
sifat -sifat dan karakteristik caha ya. A da dua pendapat m e n genai caha ya, y aitu
caha ya dian g gap seba gai g elo m ban g dan caha ya dian g gap sebagai partikel.
Setiap pendapat ini m e m p un y ai alasan m asin g - m asing dan keduan ya telah
dibuktikan secara eksperi men. Pada pe m bahasan ini, akan dipelajari caha ya
seba gai g elo m ban g.
Kompetensi Inti
KI 1
KI 2
KI 3
Me maha mi dan
Kompetensi Dasar
1.1
dala m lingkun gan serta m e w ujudkann y a dala m pen ga malan ajaran aga ma
2.1Menunjukkan
perilaku ilmiah ( me miliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
y a n g dianutn ya
cer mat; tekun; hati- hati; bertan g g u n g ja w ab; terbuka; kritis;
kreatif;
ino vatif dan peduli lingkun gan) dala m aktivitas sehari -hari sebagai w ujud
imple mentasi sikap dala m m elakukan pen ga matan, percobaan, dan
3.11
Mendeskripsikan sifat- sifat caha ya, pe m bentukan ba yan gan, serta
berdiskusi
aplikasin ya untuk m e njelaskan pen glihatan m a nusia, dan prinsip kerja alat
4.11
optik Me mbuat laporan hasil pen yelidikan tentan g pe m bentukan
ba y an gan pada cer min, lensa dan alat optik
Indikator
1.1.1 Meng ucapkan syukur setelah m en getahui proses pe m bentukan ba y an gan
2.1.1 Menjelaskan prinsip kerja alat optik dan m e ncari perbedaann ya seba gai
pada m ata
rasa ingin tahu
3.11.1 Menjelaskan sifat- sifat caha ya
3.11.2 Menjelaskan pe m bentukan ba yan gan pada cer min dan lensa
3.11.3 Menjelaskan perbedaan cacat m ata pada m a nusia
4.11.1
Menentukan jarak fokus cer min dan lensa
4.11.2
Menentukan ju mlah ba yan gan dua cer min datar y a n g m e m bentuk sudut
Materi
A. Fenomena
Pernahkah kamu berjalan pada suatu jalan beraspal dengan udara yang sangat panas? Ketika
kamu berjalan pada suatu jalan beraspal dengan udara yang sangat panas, kamu dapat melihat seolah
olah ada genangan air yang tampak dari kejauhan. Kemudian kamu akan berpikir untuk menghampiri
air tersebut dengan berjalan lebih cepat. Namun ketika kamu telah berjalan jauh ternyata genangan air
itu
tidak
ada
dan
kamu
tidak
dapat
sinar
caha ya
oleh
Sumber: http://www.ragamcerita.com
palin g
dekat
den gan
aspal
lebih
panas,
sehing ga
kuran g
rapat
dibandin gkan den gan lapisan udara di atasn ya. Di lapisan udara y a n g kuran g
rapat ini, laju caha yan y a lebih besar sehing ga bidan g gelo m ban g di dekat aspal
ber gerak lebih cepat dan dibelokkan ke atas.
Ga m bar di atas m e m perlihatkan pen garuh dari suhu udara y a n g tidak sera ga m
pada lintasan caha ya di udara. Seba gai mana diperlihatkan oleh ga m bar, caha ya
akan cenderung membelok ke udara yang lebih dingin. Dalam kenyataannya
pembelokan ini sering terjadi bila terdapat perbedaan suhu yang relatif besar.
B. Peta Konsep
CAHAYA
sebag
ai
GELOMBANG
PARTIKEL
mengala
mi
pemanfaa
tan
PEMANTULAN
PEMBIASAN
terjadi
pada
terjadi
pada
PRISMA
CERMIN DATAR
LENSA
CERMIN
LENGKUNG
terdiri
dari
terdiri
dari
CERMIN
CEKUNG
LENSA
CEKUNG
CERMIN
CEMBUNG
LENSA
CEMBUNG
ALAT OPTIK
terdiri
dari
LUP
KAMERA
MATA
MIKROSKOP
dapat
mengalami
CACAT MATA
melipu
ti
MIOPI
HIPERMETR
OPI
PRESBIOPI
TELESKO
P
C. Uraian Materi
A. CAHAYA
1. Cahaya sebagai Gelombang Elektromagnetik
Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik, sehingga dapat merambat tanpa
memerlukan medium. Oleh karena itu cahaya matahari dapat sampai ke bumi dan
8
m/s,
artinya dalam waktu sekon cahaya dapat menempuh jarak 300.000.000 m atau 300.000
km.
Setiap benda yang memancarkan cahaya disebut sumber cahaya dan setiap benda
yang tidak dapat memancarkan cahaya disebut benda gelap. Benda-benda yang termasuk
benda gelap dapat digolongkan sebagai berikut:
a. Benda tembus cahaya, yaitu benda yang dapat meneruskan cahaya yang
diterimanya. Benda tembus cahaya dapat dikelompokkan lagi menjadi benda
bening dan benda baur. Contoh benda bening adalah kaca dan air jernih,
sedangkan contoh benda baur adalah es dan air keruh.
b. Benda tak tembus cahaya, yaitu benda yang tidak dapat meneruskan cahaya yang
diterimanya. Contohnya adalah batu, tanah, kayu, dan besi.
Sebagai gelombang, cahaya mempunyai sifat-sifat gelombang di antaranya cahaya
dapat merambat. Bagaimana bentuk perambatan cahaya? Perhatikan ketika cahaya
matahari melalui lubang angin di rumahmu. Jika udara sedikit berdebu, kamu dapat
melihat bahwa cahaya merambat membentuk sebuah garis lurus. Hal serupa terjadi
ketika kamu melihat seberkas cahaya dari lubang kecil masuk ke dalam kamarmu yang
gelap. Terlihat bahwa cahaya merambat dalam arah gerak lurus.
Jika seberkas cahaya datang menemui sebuah rintangan, apa yang terjadi? Misalnya
ketika matahari bersinar cerah, tiba-tiba ada sekumpulan awan yang menghalangi
cahayanya. Kamu dapat melihat bahwa daerah di bawah awan tersebut menjadi teduh.
Suasana teduh ini disebabkan adanya bayangan dari awan. Suatu penghalang, semakin
sukar ditembus cahaya semakin gelap bayangan yang terbentuk. Kamu dapat melihat
bayangan badanmu ketika badanmu terkena sinar. Bayangan badanmu akan tampak
hitam karena badanmu sama sekali tidak dapat ditembus cahaya. Lain halnya jika
segumpal awan tipis menghalangi sinar matahari. Meskipun terjadi bayangan, bayangan
ini tidak terlalu pekat.
Berdasarkan pekat tidaknya suatu bayangan, bayangan dapat dibedakan menjadi dua
jenis:
a. Bayangan umbra, yaitu bayangan yang benar-benar gelap dengan kata lain
bayangan yang tidak mendapat cahaya sama sekali.
b. Bayangan penumbra, yaitu bayangan yang tidak terlalu gelap dengan kata lain
bayangan yang masih mendapatkan cahaya.
2. Pemantulan Cahaya
yang
2.1
dan
garis
normal
antara sinar
disebut
sudut
antara sinar
pantul. Hukum ini disebut dengan hukum pemantulan yang secara lengkap dapat
dituliskan sebagai berikut:
1. Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak pada satu bidang datar
2. Sudut datang sama dengan sudut pantul
Meskipun hampir semua benda bersifat memantulkan cahaya, tetapi hanya beberapa saja
yang dapat memantulkan cahaya secara sempurna. Permukaan benda yang memantulkan
cahaya mempengaruhi karakteristik pemantulan. Pada Gambar 2.2 terlihat cahaya yang
mengenai permukaan bening dan rata akan dipantulkan secara teratur oleh permukaan
tersebut. Pada pemantulan teratur ini kamu mungkin dapat melihat bayangan benda
pada pemantul. Contoh pemantulan jenis ini adalah pemantulan pada cermin. Pada
permukaan yang tidak rata, cahaya akan dipantulkan secara tidak teratur. Perhatikan
Gambar 2.3! Pantulan jenis ini disebut dengan pemantulan baur. Sinar-sinar cahaya
yang datang sejajar akan dipantulkan oleh permukaan menjadi tidak sejajar.
Agar seseorang dapat melihat seluruh tubuhnya maka cermin yang digunakan haruslah
separuh dari tingginya. Hal ini dapat dilihat pada gambar berikut :
Pada gambar, agar wanita dapat melihat ujung kakinya maka dia membutuhkan separuh
jarak antara mata ke ujung kakinya. Sama dengan itu pada saat dia ingin melihat ujung
kepalanya maka dia membutuhkan separuh jarak antara mata ke kepalanya. Jiak semuanya
dijumlahkan maka akan diperoleh bahwa panjang cermin yang dibutuhkan adalah separuh
tinggi tubuhnya.
tan i=tan r
AC CD
=
BC BC
AC =CD
Hal ini menunjukkan bahwa jarak antara AC ke CD adalah sama sehingga jarak CD adalah
separuh jarak AD. Hal ini berlaku juga dari mata ke kepala.
Bagaimana jumlah bayangan yang dibentuk oleh dua cermin datar? Jika terdapat dua
buah cermin datar yang membentuk sudut , maka banyaknya bayangan yang dibentuk
dirumuskan oleh persamaan sebagai berikut:
Keterangan:
n=
360
Langkah kerja :
1. Letakkan dua buah cermin datar secara berdampingan dan lekatkan keduanya dengan
plester perekat. Tandai cermin dengan R dan L seserti gambar
2. Letakkan cermin-cermin itu berdiri pada selembar kertas
3. Dengan menggunakan busur derajat, buat kedua cermin itu sampai membentuk sudut 72 0
4. Letakkan penghapus di depan cermin R
5. Hitunglah bayangan penghapus yang kamu lihat pada cermin R dan L
6. Dengan letak penghapus yang sama, hitunglah jumlah bayangan pada saat kamu membuka
cermin pelan-pelan sampai 900 dan 1200
7. Buatlah sebuah tabel data untuk mencatat jumlah bayangan yang dapat kamu lihat di
cermin R dan L pada posisi 720 , 900 dan 1200
Data pengamatan :
Sudut antar
dua cermin
720
900
1200
Jumlah bayangan
R
L
Analisis : ................................................................................................................................
......................................................................................................................................
Kesimpulan :
.................................................................................................................................................
.....................................................................................................................
1. Dari gambar 2.6(a) terlihat bahwa jika benda diletakkan di luar pusat
kelengkungan cermin, bayangan yang dibentuk akan bersifat nyata, terbalik, diperkecil
dan terletak di antara pusat kelengkungan cermin (M) dan titik fokus (F).
2. Jika benda diletakkan di antara titik pusat kelengkungan cermin (M) dan titik fokus
cermin (F) bayangan yang dibentuk akan bersifat nyata, terbalik, diperbesar dan
terletak di depan titik pusat kelengkungan cermin.. Pembentukan bayangannya
seperti pada gambar 2.6(b)
3. Jika benda diletakkan tepat pada titik focus akan membentuk bayangan maya di tak
terhingga. Pembentukan bayangannya ditunjukkan pada gambar 2.6(c).
4. Jika benda diletakkan di antara titik fokus dan cermin, bayangan yang terbentuk
bersifat maya, tegak dan diperbesar. Letak bayangan di belakang cermin.
Pembentukan bayangannya ditunjukkan pada gambar 2.6(d).
Maka diperoleh
a+c=2i
Dengan menganggap sudut b, c, dan i sangat kecil (yaitu sinar-sinarnya paraksial dan
karena jarak OB sangat kecil dibandingkan jarak OQ, QC, dan OP maka dapat dituliskan
pendekatan
a tan a=
AB h
BP p
c tan c=
AB h
BQ q
i tani=
AB h
BC r
Maka
a+ c=2i
h h
h
+ =2
p q
r
Diperoleh rumus umum
1 1 2
+ =
p q r
dengan
2 f . Rumus
1 1di 1atas juga dapat ditulis:
+ =
s s' f
(s ' )
dengan
'
jarak benda terhadap cermin (s) atau perbandingan tinggi bayangan ( h terhadap
||||
'
'
s
h
tinggi benda (h). Perbesaran dapat dirumuskan
M = = sebagai berikut:
s'
nyata)
3. Pembiasan
Cahaya
- jika
bayangan
berada
belakang
cermin
Pembiasan adalah
perubahan
arah
sinardi cahaya
(atau
jenis gelombang lain) ketika
(bayangan maya)
melewati dua medium transparan yang kerapatannya berbeda, misalnya air dan udara.
r, f
+ cermin cekung
Pembiasan merupakan salah satu fenomena penting yang paling mendasar untuk
menjelaskan kejadian-kejadian yang terjadi pada lensa dan prisma. Prinsip jalannya sinar dari
satu medium ke medium lain pada pembiasan sama dengan pemantulan. Hukum pembiasan
atau yang dikenal sebagai Hukum Snellius dapat dituliskan sebagai berikut:
a. Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang datar dan
ketiganya berpotongan di satu titik.
b. Sinar datang dari medium kurang rapat menuju medium lebih rapat dibiaskan
mendekati garis normal. Sebaliknya sinar datang dari medium lebih rapat menuju
medium kurang rapat dibiaskan menjauhi garis normal. Sinar datang tegak lurus
bidang batas diteruskan atau tidak mengalami pembiasan.
Contoh pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari-hari antara lain peristiwa fatamorgana
dan dasar kolam renang tampak dangkal jika dilihat dari samping. Laju cahaya di dalam
medium misalnya kaca, air atau udara ditentukan oleh indeks bias n, yang didefinisikan
sebagai perbandingan laju cahaya dalam ruang hampa c terhahadap laju tersebut dalam
medium v.
n=
c
v
Berbeda dengan cermin, lensa dapat meneruskan cahaya dari kedua sisinya. Oleh karena
itu lensa memiliki 2 buah titik pusat. Bagaimana pembentukan bayangan pada lensa
cekung? Sebelum membahas tentang pembentukan bayangan pada lensa cekung, terlebih
dahulu harus diketahui sinar-sinar istimewa pada lensa cekung. Adapun sinar-sinar istimewa
pada lensa cekung adalah sebagai berikut:
1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan seolaholah berasal dari titik fokus
2. Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus lensa pertama akan dibiaskan sejajar
sumbu utama
3. Sinar yang datang melewati pusat optik lensa tidak dibiaskan
Dengan menggunakan ketiga sinar istimewa pada lensa cekung di atas dapat digambarkan
pembentukan bayangan untuk berbagai posisi benda sebagai berikut:
F2 maka akan
diperoleh bayangan yang bersifat maya, tegak, diperkecil, dan letak bayangannya di
depan lensa.
Gambar 3.2 Diagram sinar dengan jarak benda lebih besar dari 2
dan
F2
F2
F2
dan
F2
dan
F2
bayangan yang bersifat maya, tegak, diperkecil, dan letak bayangannya di depan
lensa.
F2
F1
2 F1
dan
F2
dan
F2
dan
2 F2
F2
F1 .
F2
dan
F2
F2
hingga.
F2
F2
F2
F2
Pada lensa juga berlaku persamaan-persamaan seperti pada cermin yaitu sebagai berikut:
Konvensi tanda untuk pembiasan: Keterangan:
s
-
'
1+ jika
1 1
f = jarak
sisifocus
datang (objek nyata)
+ = objek berada di permukaan
s s' f
s = jarak benda terhadap
jika objek berada di sisi tranmisi (objek maya)
cermin
||||
M=
r, f
3.10! Hubungan
D=
i1
B. ALAT OPTIK
Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali alat-alat optic yang memanfaatkan peristiwa
pembiasan dan pemantulan cahaya, seperti kaca pembesar, kamera, mikroskop, dan
teleskop. Alat optik adalah alat yang cara kerjanya memanfaatkan peristiwa pembiasan dan
pemantulan cahaya. Di dalam alat optik kamu pasti menemukan cermin dan atau lensa.
1. Mata
Mata merupakan indra penglihatan yang sangat penting. Kita dapat melihat dunia
yang indah ini dengan mata. Mata termasuk alat optik karena di dalamnya terdapat lensa
mata yang digunakan untuk menerima cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang
kita lihat. Dalam hal ini, mata dapat melihat suatu benda jika ada cahaya dan benda
tersebut dapat memantulkan cahaya. Secara garis besar mata kita terdiri atas lensa
mata, retina, otot, dan saraf. Bagian paling luar adalah lensa mata yang digunakan untuk
membentuk bayangan di retina. Sebagai sebuah lensa, ketebalan mata akan
berpengaruh pada titik fokus. Jika mata melihat benda jauh, mata kita akan melebar
sehingga lensa mata menjadi menipis dan jarak fokusnya menjadi kecil. Hal ini
dimaksudkan supaya bayangan benda tersebut jatuh tepat di retina.
Kemampuan mata untuk melebar atau mengkerut dibantu otot-otot mata. Melebar
dan mengerutnya mata kita akan mengakibatkan lensa mata menjadi menebal atau
menipis. Kemampuan lensa mata untuk menipis atau menebal sesuai dengan jarak
benda yang dilihat disebut daya akomodasi. Daya akomodasi menyebabkan mata
memiliki titik dekat (punctum proximum) dan titik jauh (punctum remotum). Titik
dekat mata adalah titik terdekat yang dapat dilihat jelas oleh mata dengan berakomodasi
maksimum. Titik jauh adalah titik terjauh yang dapat dilihat jelas oleh mata dengan tanpa
berakomodasi.
Kornea adalah bagian luar mata yang berfungsi menerima dan meneruskan cahaya.
Lensa mata terbuat dari bahan bening dan kenyal yang berfungsi untuk membentuk
bayangan benda. Iris merupakan selaput yang membentuk suatu celah lingkaran,
berfungsi memberi warna pada mata. Celah lingkaran yang dibentuk iris disebut pupil.
Retina adalah tempat jatuhnya bayangan yang dibentuk oleh lensa mata. Lensa mata
berupa lensa cembung. Benda yang dilihat terletak di depan 2F sehingga bayangan yang
terbentuk nyata, terbalik, diperkecil dan berada di antara F dan 2F di belakang lensa
seperti ditunjukkan pada Gambar 4.2
Di dalam retina terdapat saraf. Saraf mata ini sangat sensitif terhadap cahaya. Otak akan
menerima informasi tentang benda yang kita
lihat, informasi ini dikirimkan oleh retina
melalui saraf-saraf mata. Informasi bendabenda yang kita lihat akan dikirimkan ke otak
dan otak akan mengolahnya sehingga kita
dapat
Gambar 4.2 Bayangan yang ditangkap
retina bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil
melihat
benda
sesuai
dengan
Ada orang yang tidak dapat melihat benda yang jauh atau dekat. Orang yang mengalami
gangguan seperti ini dikatakan orang tersebut memiliki cacat mata. Berikut adalah jenisjenis cacat mata pada manusia.
a. Rabun Dekat (Hipermetropi)
Rabun dekat atau hipermetropi terjadi jika mata tidak dapat melihat benda-benda
yang jaraknya dekat. Hal ini dikarenakan fokus lensa mata mempunyai jarak yang
terlalu panjang. Akibatnya bayangan akan jatuh di belakang retina. Untuk membantu
penderita rabun dekat, lensa mata perlu dibantu dengan kacamata yang memiliki
lensa cembung agar bayangan yang dibentuk oleh lensa mata jatuh tepat pada
retina.
c. Presbiopi
Cacat mata presbiopi ini banyak dialami oleh orang-orang lanjut usia. Oleh karena itu
presbiopi sering disebut juga mata tua. Penderita cacat mata ini tidak dapat melihat
benda-benda yang jaraknya jauh atau dekat. Hal ini dikarenakan menurunnya daya
akomodasi lensa mata. Untuk membantu penderita cacat mata ini, digunakan kacamata
yang mempunyai lensa ganda yaitu lensa cembung dan lensa cekung. Lensa cekung
berfungsi untuk melihat benda-benda jauh dan lensa cembung berfungsi untuk melihat
benda-benda dekat. Biasanya, lensa cembung terletak di bagian bawah dan lensa cekung
di bagian atas.
Cacat mata dapat diakibatkan bawaan (genetik) atau karena kebiasaan. Oleh karena
itu, jagalah matamu sejak dini, hindari kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik, seperti
membaca terlalu dekat atau terlalu jauh dan membaca di tempat yang terlalu gelap atau
terlalu terang
Kekuatan lensa merupakan kemampuan lensa untuk memfokuskan sinar-sinar, makin
kuat lensa memfokuskan sinar akan makin besar kekuatan lensanya. Kekuatan lensa
dilambangkan dengan P (power) yang dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan:
P = kekuatan lensa (dioptri)
f = jarak fokus (meter)
1
P= f
2.
Kamera merupakan salah satu alat optik yang besar manfaatnya karena dapat
mengabadikan kejadian-kejadian penting dan bersejarah. Kamera terdiri atas tiga bagian
utama, yaitu lensa, diafragma, dan film. Cara kerja kamera adalah sebagai berikut.
Benda yang akan diambil gambarnya diletakkan di depan kamera. Cahaya yang berasal
dari objek tersebut akan diterima oleh lensa cembung dan akan dibiaskan sehingga
membentuk bayangan nyata di film. Kedudukan lensa terhadap film dapat diubah-ubah.
Hal ini dimaksudkan agar bayangan yang terbentuk jatuh tepat di atas film. Pada film,
terdapat zat kimia yang peka terhadap cahaya. Cahaya gelap dan cahaya terang masingmasing akan meninggalkan jejak yang berbeda pada kamera. Dari film, gambar tersebut
dapat dicuci dan dicetak.
Jika diperhatikan, prinsip kerja antara kamera dan mata kita adalah sama. Mata kita
menangkap bayangannya di retina yang akan diolah oleh otak melalui saraf, sedangkan
pada kamera, bayangan yang ditangkap lensa dibentuk pada film. Telah kamu ketahui
bahwa bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung bersifat nyata dan terbalik. Bayangan
yang dibentuk pada film kamera bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil.
B. Lup
Lup adalah alat optik yang menggunakan lensa cembung untuk melihat benda-benda
kecil. Agar benda terlihat, maka benda diletakkan di antara titik pusat (O) dan titik fokus
(F) sehingga terbentuk bayangan yang bersifat maya, tegak, dan diperbesar. Saat
bayangan terbentuk di titik dekat mata, maka mata berakomodasi maksimum.
Perbesaran bayangan pada lup ketika mata berakomodasi maksimum dirumuskan
sebagai berikut:
M = perbesaran bayangan
M=
Sn
+1
f
M=
Sn
f
C. Mikroskop
f = jarak
fokus lup
(cm)melihat benda-benda kecil yang
Para peneliti biasanyamenggunakan
mikroskop
untuk
tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop terdiri atas dua buah lensa
cembung yang berfungsi untuk memperbesar bayangan benda. Lensa ini dinamakan
lensa objektif dan lensa okuler. Lensa objektif adalah lensa yang diletakkan dekat
dengan objek yang akan diamati, sedangkan lensa okuler adalah lensa yang diletakkan
dekat mata. Jarak fokus lensa objektif lebih kecil dari jarak fokus lensa okuler (
f ob
f ob
<
dan 2
f ob .
Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif bersifat nyata, terbalik dan diperbesar.
Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif akan menjadi benda bagi lensa okuler. Bila
diamati dengan mata berakomodasi, maka benda (bayangan dari lensa objektif)
diletakkan di antara titik pusat lensa okuler (
Sedangkan jika diamati dengan mata tanpa berakomodasi, maka benda (bayangan dari
lensa objektif) diletakkan di titik fokus lensa okuler (
lensa okuler bersifat maya, tegak, dan diperbesar. Bayangan akhir yang dibentuk adalah
maya, terbalik dan diperbesar. Bayangan ini dapat dilihat mata pengamat. Bayangan ini
telah mengalami perbesaran beberapa kali lipat sehingga benda yang sangat kecil akan
tampak besar.
D. Teleskop (Teropong)
Teropong merupakan alat optik yang digunakan sebagai alat untuk melihat benda
yang letaknya jauh. Teropong dibedakan menjadi dua yaitu teropong bias (tersusun atas
beberapa lensa) dan teropong pantul (tersusun atas beberapa cermin dan lensa).
Teropong bias antara lain teropong bintang (astronomi), teropong bumi, dan teropong
panggung (teropong Galileo). Teropong bintang digunakan untuk mengamati benda-benda
langit.
Cara kerja teropong bintang mirip dengan cara kerja mikroskop. Teropong ini terdiri
atas dua buah lensa cembung yaitu lensa objektif dan lensa okuler. Lensa objektif
digunakan untuk menangkap cahaya dari benda-benda yang jauh. Karena jaraknya jauh,
benda dapat dianggap diletakkan di luar 2F. Dengan demikian bayangan yang
dibentuknya adalah nyata, terbalik, dan diperkecil. Bayangan dari lensa objektif ini
menjadi benda bagi lensa okuler. Oleh lensa okuler, bayangan ini dibiaskan lagi sehingga
membentuk bayangan yang maya, tegak, dan diperbesar dan dapat dilihat dengan mata.
Dengan demikian benda-benda langit yang jaraknya jauh akan tampak dekat dan jelas jika
dilihat menggunakan teropong bintang. Bayangan yang dihasilkan teropong bintang
adalah terbalik.
Lab Mini
LAB MINI
PENAMPAKAN UANG LOGAM
Rangkuman
satu
bidang
datar
dan
ketiganya
rapat
menuju
medium
kurang
rapat
mengalami pembiasan.
Alat optik adalah alat
yang
cara
kerjanya
cahaya.
Mata termasuk
terdapat
lensa
alat
optik
mata
karena
yang
di
dalamnya
digunakan
untuk
menggunakan
prinsip
Penilaian
Penilaian Pengetahuan
No.
1.
Tujuan
Siswa dapat
Ranah
C3
3.
Jawaban
menentukan
banyaknya
bayangan pada
adalah .
yang membentuk
A.
B.
C.
D.
sudut
2.
Soal
Sebuah benda terletak di
Siswa dapat
C3
12 buah
11 buah
10 buah
9 buah
menentukan
perbesaran
bayangan yang
Perbesaran
dihasilkan cermin
dihasilkan adalah
cekung
A.
B.
C.
D.
Siswa dapat
C3
3,0
2,0
1,5
0,5
bayangan
yang
kali
kali
kali
kali
menentukan letak
bayangan pada
lensa cembung
24
24
48
48
cm
cm
cm
cm
di
di
di
di
depan lensa
belakang lensa
depan lensa
belakang lensa
4.
Siswa dapat
C3
menentukan
jarak bayangan
pada lensa
cekung
5.
Siswa dapat
C3
60
60
12
12
cm
cm
cm
cm
di
di
di
di
depan lensa
belakang lensa
depan lensa
belakang lensa
menentukan
kekuatan lesa
orang
adalah ... .
A. 0,67 D
B. 1,5 D
C. 0,75 D
D. 1,75 D
tersebut
6.
Siswa dapat
C3
Seorang
penderita
miopi
menentukan
memakai
kacamata
dengan
penderita miopi
titik
jauh
penderita
miopi
7.
Siswa dapat
C3
cm
cm
cm
cm
menentukan
cm
jarak benda
bayangannya
terhadap lensa
cembung
8.
100
200
250
300
Siswa dapat
dan
A.
B.
C.
D.
C3
perbesaran
2
kali,
maka
40 cm
35 cm
22,5 cm
10 cm
menentukan
jarak bayangan
berjari-jari
bayangannya adalah .
A.
B.
C.
D.
30
-10 cm
10 cm
-15
15 cm
cm.
Jarak
A
9.
Siswa dapat
C4
melukis
bayangan pada
cermin datar
10.
Siswa dapat
melukis jalannya
sinar istimewa
C4
pada lensa
cembung
D
11.
Siswa dapat
menyimpulkan
suatu data hasil
percobaan
C5
Dalam
sebuah
percobaan
menentukan jarak fokus suatu
lensa cembung diperoleh data
sebagai berikut:
s (cm)
20
25
30
35
40
Berdasarkan
kesimpulan
peroleh?
12.
Siswa dapat
membuat grafik
hubungan antara
1/s dengan 1/
'
dari data
percobaan
C6
s'
Jarak
benda
terhadap lensa
berbanding
terbalik dengan
jarak bayangan
terhadap lensa.
jarak
f(cm) Apabila
bendanya kecil,
15,38 maka
jarak
15,23
bayangannya
15,87
besar,
begitu
15,56
15,38 sebaliknya,
sehingga akan
atas, diperoleh nilai
fokus
kamu jarak
yang konstan.
(cm)
65
39
33
28
25
tabel
di
apa
yang
Berdasarkan
data
hasil
percobaan pada nomor 1,
buatlah
grafik
hubungan
antara 1/s dengan 1/ s
jelaskan
tersebut!
mengenai
'
1/
dan
grafik
1/
Grafik tersebut
menunjukkan
hubungan
antara
1/s
dengan 1/ s
'
,
dimana
kemiringan
grafik
menunjukkan
besarnya jarak
fokus
dari
lensa cembung
tersebut.
No
1
2
3
4
5
6
7
Penilaian
2
Penilaian Keterampilan
Rubrik penilaian
Aspek yang dinilai
Mengecek
keberfungsian alat
Mengkalibrasi alat
Merangkai alat
Tidak mengecek
keberfungsian alat
sebelum melakukan
praktikum
Mengecek
keberfungsian
sebagian alat
sebelum melakukan
praktikum
Mengecek
keberfungsian semua
alat sebelum
melakukan praktikum
Tidak melakukan
kalibrasi sebelum
praktikum
Tidak
mengkalibrasi
ulang alat yang
digunakan saat
melakukan
percobaan
berikutnya
Pengkalibrasian alat
dilakukan setiap akan
dilakukan
pengambilan data
Rangkaian alat
sebagian benar dan
sebagian salah
Melakukan
Pengamatan
Menganalisis data
Membuat
kesimpulan
Pengamatan
cermat, tetapi
terdapat prosedur
yang kerja yang
salah
Pengamatan cermat
dan prosedur kerja
yang tepat
Data yang
diperoleh antara 5
sampai 8 data dan
sesuai dengan
perhitungan
Hasil analisa
sedikit mengarah
pada teori
Hasil analisa
mengarah pada teori
dan mampu
menjelaskan
fenomena fisis
Kesimpulan tidak
benar/tidak sesuai
tujuan
Sebagian
kesimpulan tidak
sesuai dengan
tujuan terkait hasil
analisa yang kurang
tepat
Pengamatan tidak
cermat saat
pengambilan data
Kesimpulan
benar/sesuai dengan
tujuan
100
PENILAIAN SIKAP
No.
A.
1.
Aspek Pengamatan
Aspek Sikap Jujur
Tidak mencontek saat mengerjakan
tugas
Tidak melakukan plagiat
(mengambil/menyalin karya orang lain
2.
3.
4.
Skor
1
B.
5.
6.
7.
8.
9.
C.
10.
11.
12.
D.
13.
14.
15.
E.
16.
17.
18.
Baik (B)
Cukup (C)
Kurang (D)
Daftar Pustaka