Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
JOKO TRI SUHARSONO S.Kep
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tubuh memerlukan energi untuk fungsi-fungsi organ tubuh,
penyembuhan luka, mempertahankan suhu, fungsi enzim pertumbuhan, dan
pergantian sel yang rusak. Secara umum faktor yang mempengaruhi kebutuhan
nutrisi adalah faktor fisiologis untuk kebutuhan metabolisme basal, faktor
patofisiologi seperti adanya penyakit tertentu yang mengganggu pencernaan
atau meningkatkan kebutuhan nutrisi, faktor sosio ekonomi seperti adanya
kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi.
Zat Gizi (Nutrients) merupakan ikatan kimia yang diperlukan tubuh
untuk melakukan fungsinya, yaitu : energi, membangun dan memelihara
jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan. Status Gizi adalah keadaan
tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan pengunaan zat-zat gizi. Malnutrisi
sering terjadi pada pasien-pasien dengan penyakit kronis. misalnya 10 % :
pasien - pasien dengan kanker, pasien - pasien dengan penyakit paru atau
Jantung. Pasien-pasien yang masuk ke rumah sakit sudah dengan malnutrisi
sebanyak 30 - 60 % dari kasus - kasus; 10 - 25 % nya dengan malnutrisi berat.
Kebutuhan nutrisi bagi tubuh merupakan suatu kebutuhan dasar
manusia yang sangat penting. Dilihat dari kegunaannya nutrisi merupakan
sumber energi untuk segala aktivitas dalam sistem tubuh. Sumber nutrisi dalam
tubuh berasal dari dalam tubuh sendiri, seperti glikogen, yang terdapat dalam
otot dan hati ataupun protein dan lemak dalam jaringan dan sumber lain yang
berasal dari luar tubuh seperti yang sehari-hari dimakan oleh manusia.
B. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami gangguan nutrisi pada klien.
2. Menganalisis teori keseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
dengan keadaan klien.
3. Mampu menerapkan terapi pemberian nutrisi pada klien di Rumah Sakit.
TINAJAUAN TEORI
A. Pengertian
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah
keadaan dimana individu mengalami intake nutrisi yg kurang dari kebutuhan
tubuh untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
B. Etiologi
Tidak mampu dalam memasukkan, mencerna, mengabsorbsi makanan
karena faktor biologi, psikolog atau ekonomi.
C. Faktor predisposisi
Faktor pencetus dari gangguan nutrisi adalah karena berkurangnya
nafsu makan yang disebabkan disebabkan oleh:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Rasa nyeri
Anxietas
Depresi
Perubahan situasi/ lingkungan
Perbedaan makanan
Gangguan pemasukkan makanan
Waktu pemberian makanan dan pemberian obat tidak tepat
D. Patofisiologi
Sel-sel otot imatur yang terdapat pada Cell Nest
Perangsangan terus menerus oleh hormon estrogen
Metaplasia sel pada uterus
Mioma Uteri
E. Tanda dan Gejala
1. Berat badan dibawah ideal lebih dari 20%
2. Melaporkan intake makanan kurang dari kebutuhan tubuh yang dianjurkan
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Darah Lengkap : Hb: turun, Albumin : turun, Lekosit : turun /
meningkat, Eritrosit : turun
2. USG : terlihat massa pada daerah uterus.
3. Vaginal Toucher : didapatkan perdarahan pervaginam, teraba massa,
konsistensi dan ukurannya.
4. Sitologi : menentukan tingkat keganasan dari sel-sel neoplasma tersebut.,
5. Rontgen : untuk mengetahui kelainan yang mungkin ada yang dapat
menghambat tindakan operasi.
6. ECG : Mendeteksi kelainan yang mungkin terjadi, yang dapat
mempengaruhi tindakan operasi.
G. Pathway
Mioma Uteri
Metaplasia sel pada uterus
Gangguan pencernaan (mual)
Anoreksia
Intake makanan tidak adekuat
Gangguan nutisi kurang dari kebutuhan tubuh
H. Pengkajian
Hal-hal yang dapat dikaji pada gangguan eliminasi (Retensio Urine):
1. Aktivitas dan istirahat
Gejala :
-
Perubahan pada pola istirahat dan jam kebiasaan tidur pada malam hari,
adanya factor-faktor yang mempengaruhi tidur (nyeri, ansietas,
berkeringat malam).
2. Sirkulasi
Gejala : palpitasi
Kebiasaan : perubahan pada Tekanan Darah
3. Eliminasi
Gejala:
-
Perubahan pada pola defekasi (darah pada feses, nyeri pada saat
defekasi)
Tanda:
-
Intoleransi makanan
Perubahan
pada
berat
badan,
penurunan
berat
badan
hebat,
5. Nyeri / kenyamanan
Tanda:
-
Nyeri panggul.
Gejala:
-
6. Psikososial
Tanda:
-
Gejala:
-
7. Pengetahuan
Tanda:
-
Gejala:
-
Terjadinya komplikasi.
Kurang berpartisipasi dalam pengobatan.
I. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri b.d proses penyakit.
2. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d kurang
masukan makanan per oral.
3. Ketakutan b.d perubahan pada status kesehatan
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Ketidakseimbangan
Status nutrisi
Intervensi
Manajemen
gangguan
nutrisi:
makan
kebutuhan
kurang
kurang
tubuh
masukan
makanan
Rasionalisasi
pola1. Pencegahan dan penanganan
pembatasan diet yang berat dan
cairan
3. Adanya
peningkatan
Berat badan
satu
2. Monitor intake cairan per oral
nutrisi:
mencahar
dan
waktu
membawa
makanan
dan cairan
kesukaan3. Mendukung
pasien di rumah
keluarga
agar
intake
meningkatkan
4. Mampu
vitamin C
pasien
protein
mengidentifikasi
kebutuhan nutrisi
kemampuan
memenuhi
kebutuhan
8. Meminimalkan anoreksia, dan
nutrisi
7. Berikan informasi yang tepat
tentang kebutuhan nutrisi dan
bagaimana memenuhinya
8.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddart, 2002, Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8 Vol. 2 Jakarta,
EGC.
Doenges E. Marilynn, Moorhouse Frances Mary, Geisster C Alice. 1999. Rencana
Asuhan
Keperawatan:
Pedoman
untuk
perencanaan
dan
pendokumentasian perawatan pasien Edisi 3. Jakarta: EGC.
Hidayat, A. Aziz & Musrifatul, 2005, Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar
Manusia, Jakarta, EGC.
Johnson, Maas Moorlazad. 2000. Nursing Outcome Classification (NOC).
MOSBY; America.
McCloskey, Bulechek. 1996. Nursin Intervention Classification (NIC). MOSBY;
America.
Nanda. 2005. Nursing Diagnoses ;Definitions and Classification 2005 -2006.
Nanda International : Philadelphia, USA.
Price & Wilson, 2005, Patofisiologi: Konsep Klinik Proses-proses Penyakit, edisi
4, Jakarta, EGC.
Tarwoto, 2004, Kebutuhan Dasar Manusia, Jakarta, Salemba Medika.
Wilkinson, Judith, 2000, Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi
NOC & NIC Edisi 7, Jakarta, EGC.