You are on page 1of 10

LAPORAN PENDAHULUAN

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA


GANGGUAN NUTRISI: KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI KURANG
DARI KEBUTUHAN TUBUH

Oleh:
JOKO TRI SUHARSONO S.Kep

PROGRAM PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2009

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tubuh memerlukan energi untuk fungsi-fungsi organ tubuh,
penyembuhan luka, mempertahankan suhu, fungsi enzim pertumbuhan, dan
pergantian sel yang rusak. Secara umum faktor yang mempengaruhi kebutuhan
nutrisi adalah faktor fisiologis untuk kebutuhan metabolisme basal, faktor
patofisiologi seperti adanya penyakit tertentu yang mengganggu pencernaan
atau meningkatkan kebutuhan nutrisi, faktor sosio ekonomi seperti adanya
kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi.
Zat Gizi (Nutrients) merupakan ikatan kimia yang diperlukan tubuh
untuk melakukan fungsinya, yaitu : energi, membangun dan memelihara
jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan. Status Gizi adalah keadaan
tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan pengunaan zat-zat gizi. Malnutrisi
sering terjadi pada pasien-pasien dengan penyakit kronis. misalnya 10 % :
pasien - pasien dengan kanker, pasien - pasien dengan penyakit paru atau
Jantung. Pasien-pasien yang masuk ke rumah sakit sudah dengan malnutrisi
sebanyak 30 - 60 % dari kasus - kasus; 10 - 25 % nya dengan malnutrisi berat.
Kebutuhan nutrisi bagi tubuh merupakan suatu kebutuhan dasar
manusia yang sangat penting. Dilihat dari kegunaannya nutrisi merupakan
sumber energi untuk segala aktivitas dalam sistem tubuh. Sumber nutrisi dalam
tubuh berasal dari dalam tubuh sendiri, seperti glikogen, yang terdapat dalam
otot dan hati ataupun protein dan lemak dalam jaringan dan sumber lain yang
berasal dari luar tubuh seperti yang sehari-hari dimakan oleh manusia.
B. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami gangguan nutrisi pada klien.
2. Menganalisis teori keseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
dengan keadaan klien.
3. Mampu menerapkan terapi pemberian nutrisi pada klien di Rumah Sakit.

TINAJAUAN TEORI
A. Pengertian
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah
keadaan dimana individu mengalami intake nutrisi yg kurang dari kebutuhan
tubuh untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
B. Etiologi
Tidak mampu dalam memasukkan, mencerna, mengabsorbsi makanan
karena faktor biologi, psikolog atau ekonomi.
C. Faktor predisposisi
Faktor pencetus dari gangguan nutrisi adalah karena berkurangnya
nafsu makan yang disebabkan disebabkan oleh:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Rasa nyeri
Anxietas
Depresi
Perubahan situasi/ lingkungan
Perbedaan makanan
Gangguan pemasukkan makanan
Waktu pemberian makanan dan pemberian obat tidak tepat

D. Patofisiologi
Sel-sel otot imatur yang terdapat pada Cell Nest
Perangsangan terus menerus oleh hormon estrogen
Metaplasia sel pada uterus
Mioma Uteri
E. Tanda dan Gejala
1. Berat badan dibawah ideal lebih dari 20%
2. Melaporkan intake makanan kurang dari kebutuhan tubuh yang dianjurkan

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.

Konjungtiva dan membran mukus pucat


Lemah otot untuk menelan dan mengunyah
Luka, inflamasi pada rongga mulut
Mudah merasa kenyang sesaat setelah mengunyah makanan
Melaporkan kurang makan
Melaporkan perubahan sensasi rasa
Tidak mampu mengunyah makanan
Miskonsepsi
Penurunan berat badan dengan intake makanan tidak adekuat
Enggan makan
Kram abdominal
Tonus otot buruk
Nyeri abdomen patologi atau bukan
Kerusakan minat terhadap makanan
Pembuluh kapiler rapuh
Diare atau steatorea
Kehilangan rambut banyak
Suara usus hiperaktif
Kurang informasi, misinformasi

F. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Darah Lengkap : Hb: turun, Albumin : turun, Lekosit : turun /
meningkat, Eritrosit : turun
2. USG : terlihat massa pada daerah uterus.
3. Vaginal Toucher : didapatkan perdarahan pervaginam, teraba massa,
konsistensi dan ukurannya.
4. Sitologi : menentukan tingkat keganasan dari sel-sel neoplasma tersebut.,
5. Rontgen : untuk mengetahui kelainan yang mungkin ada yang dapat
menghambat tindakan operasi.
6. ECG : Mendeteksi kelainan yang mungkin terjadi, yang dapat
mempengaruhi tindakan operasi.
G. Pathway
Mioma Uteri
Metaplasia sel pada uterus
Gangguan pencernaan (mual)

Anoreksia
Intake makanan tidak adekuat
Gangguan nutisi kurang dari kebutuhan tubuh
H. Pengkajian
Hal-hal yang dapat dikaji pada gangguan eliminasi (Retensio Urine):
1. Aktivitas dan istirahat
Gejala :
-

Kelemahan dan atau keletihan

Perubahan pada pola istirahat dan jam kebiasaan tidur pada malam hari,
adanya factor-faktor yang mempengaruhi tidur (nyeri, ansietas,
berkeringat malam).

2. Sirkulasi
Gejala : palpitasi
Kebiasaan : perubahan pada Tekanan Darah
3. Eliminasi
Gejala:
-

Perubahan pada pola defekasi (darah pada feses, nyeri pada saat
defekasi)

Perubahan eliminasi urinarius

Tanda:
-

Perubahan pada bising usus, distensi abdomen

4. Makanan atau cairan


Gejala :
-

Kebiasaan diet buruk (rendah serat, tinggi lemak, aditif, bahan


pengawet)

Anoreksia, mual atau muntah

Intoleransi makanan

Perubahan

pada

berat

badan,

penurunan

berat

badan

hebat,

berkurangnya massa otot.


Tanda :
-

Perubahan pada kelembaban/turgor kulit

5. Nyeri / kenyamanan
Tanda:
-

Nyeri abdomen bagian bawah.

Nyeri panggul.

Gejala:
-

Gelisah, perilaku berhati-hati.

6. Psikososial
Tanda:
-

Peningkatan ketegangan, ansietas.

Wajah tampak gelisah.

Gejala:
-

Malu, martabat hilang, kekhawatiran.

Mengekspresikan masalah tentang adanya perubahan.

Ketakutan akan konsekuensi tidak spesifik.

7. Pengetahuan
Tanda:
-

Pasien meminta adanya informasi.

Menyatakan masalah / indicator non verbal.

Gejala:
-

Tidak akurat mengikuti instruksi.

Terjadinya komplikasi.
Kurang berpartisipasi dalam pengobatan.

I. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri b.d proses penyakit.
2. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d kurang
masukan makanan per oral.
3. Ketakutan b.d perubahan pada status kesehatan

J. Rencana Asuhan Keperawatan


No
1

Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Ketidakseimbangan
Status nutrisi

Intervensi
Manajemen
gangguan

nutrisi:

makan

kebutuhan
kurang

kurang
tubuh

dari1. Intake nutrisi


b.d2. Intake

masukan

makanan per oral.

makanan

Rasionalisasi
pola1. Pencegahan dan penanganan
pembatasan diet yang berat dan

dan1. Monitor intake dan output cairan

aktivitas berlebih atau makan

cairan

dalam jumlah banyak dalam

3. Adanya

peningkatan

Berat badan

satu
2. Monitor intake cairan per oral

berat badan yang berarti


Status

nutrisi:

mencahar

2. Mengukur keefektifan nutrisi


3. Dukung anggota keluarga untuk

5. Tidak terjadi penurunan

dan

makanan dan cairan

4. Tidak ada tanda-tanda


malnutrisi

waktu

membawa

makanan

dan cairan

kesukaan3. Mendukung

pasien di rumah

keluarga

agar

kooperatif dalam meningkatkan

intake

asupan nutrisi pada klien

makanan dan cairan


1. Masukan makanan perManajemen nutrisi
oral

1. Kaji adanya alergi makanan

2. Asupan cairan per oral 2. Anjurkan


3. Intake cairan

meningkatkan

4. Mampu

vitamin C

pasien
protein

1. Mengetahui alergi makanan


2. Bantuan atau pemberian asupan
untuk
diet makanan
dan
3. Dapat meningkatkan energi
4. Untuk
mengidentifikasi

mengidentifikasi

3. Berikan substansi gula

kebutuhan nutrisi

4. Yakinkan diet yang dimakan yang diharapkan


5. Dapat
meningkatkan
nafsu
mengandung tinggi serat untuk
makan klien
mencegah konstipasi
6. Dapat
mengidentifikasi
5. Ketahui
makanan
kesukaan
gangguan pola makan pada klien
pasien
7. Menigkatkan pengetahuan pasien
6. Tentukan
untuk

indikasi/perkembangan dari hasil

kemampuan
memenuhi

pasien agar lebih kooperatif

kebutuhan
8. Meminimalkan anoreksia, dan

nutrisi
7. Berikan informasi yang tepat
tentang kebutuhan nutrisi dan
bagaimana memenuhinya
8.

Anjurkan sedikit makan tapi


sering

mengurangi iritasi gaster

DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddart, 2002, Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8 Vol. 2 Jakarta,
EGC.
Doenges E. Marilynn, Moorhouse Frances Mary, Geisster C Alice. 1999. Rencana
Asuhan
Keperawatan:
Pedoman
untuk
perencanaan
dan
pendokumentasian perawatan pasien Edisi 3. Jakarta: EGC.
Hidayat, A. Aziz & Musrifatul, 2005, Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar
Manusia, Jakarta, EGC.
Johnson, Maas Moorlazad. 2000. Nursing Outcome Classification (NOC).
MOSBY; America.
McCloskey, Bulechek. 1996. Nursin Intervention Classification (NIC). MOSBY;
America.
Nanda. 2005. Nursing Diagnoses ;Definitions and Classification 2005 -2006.
Nanda International : Philadelphia, USA.
Price & Wilson, 2005, Patofisiologi: Konsep Klinik Proses-proses Penyakit, edisi
4, Jakarta, EGC.
Tarwoto, 2004, Kebutuhan Dasar Manusia, Jakarta, Salemba Medika.
Wilkinson, Judith, 2000, Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi
NOC & NIC Edisi 7, Jakarta, EGC.

You might also like