Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH:
NAMA
NIM
: 20110350007
KATA PENGANTAR
Assalamualiakum Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya
menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Sholawat serta salam
kepada Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya
yang senantiasa istiqomah di jalan-Nya. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penulis
tidak akan sanggup menyelesaikan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa makalah yang berjudul
Formulasi Sediaan Tablet Domperidon jauh dari kesempurnaan. Kritik dan
saran sangat penulis harapkan guna mendapatkan hasil karya tulis ilmiah yang
lebih baik. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin
ya Robbalalamin.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Yogyakarta, 21 November 2013
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................................
BAB 1 TINJAUAN UMUM SENYAWA AKTIF DAN SEDIAN.............................................
A. Deskripsi umum senyawa aktif.......................................................................................
B. Definisi Bentuk Sediaan Terkait.....................................................................................
C. Dasar Pertimbangan dan Landasan Hukum Penggolongan Obat...................................
D. Penandaan pada wadah, leaflet atau brosur.....................................................................
E. Nomor Registrasi (dengan uraian/ penjelasan penomoran) & nomor bets.....................
BAB II URAIAN DAN ANALISIS FARMAKOLOGI............................................................
A. Nama Obat dan Sinonim.................................................................................................
B. Bentuk Senyawa Aktif.....................................................................................................
C. Mekanisme Kerja Dalam Tubuh.....................................................................................
D. Nasib Obat Dalam Tubuh................................................................................................
E. Indikasi dan Dasar Pemilihan..........................................................................................
F.
Efek Samping..................................................................................................................
J.
Toksisitas.........................................................................................................................
K. Interaksi Obat..................................................................................................................
L. Penggunaan Pada Kondisi Khusus..................................................................................
M.
Peringatan..................................................................................................................
N. Cara Penyimpanan........................................................................................................
O. Contoh sediaan yang beredar di pasaran.......................................................................
P.
Analisis Farmakologi....................................................................................................
iv
BAB 1
TINJAUAN UMUM SENYAWA AKTIF DAN SEDIAN
A. Deskripsi umum senyawa aktif
1. Pemerian
Pemerian serbuk berwarna putih atau hamper putih, praktis tidak larut dalam
air, larut dalam dimetilformida, sedikit larut dalam alcohol dan methanol
(European Pharmacopoeia 5.0).
2. Nama lain (sinonim), nama kimia, struktur kimia
a. Nama lain (sinonim)
Domperidonum, Domperidona,
b. Struktur kimia
iv
5-Chloro-1-(1-(3-(2-oxo-1-benzimidazolinyl)
propyl)-
4piperidyl)-2-benzimidazolinone (MSDS).
3. Rumus molekul & Bobot molekul
a. Rumus molekul: C22-H24-Cl-N5-O
b. Bobot Molekul: 425, 92 g/mol (MSDS)
4. Kelarutan
Tidak larut dalam air, larut dalam dimetilformida, sedikit larut dalam alcohol
dan methanol (European Pharmacopoeia 5.0).
5. pH larutan, Ph stabilitas
a. pKa 7,9 (Drugbank, 2014)
6. Titik didih atau leleh (terurai atau tidak pada suhu tersebut)
a. Titik didih: b. Titik leleh: 244 C - 248 C (European Pharmacopoeia 5.0).
7. Stabilitas
Sensitif terhadap cahaya, stabil pada suhu 25 C (MSDS)
8. Inkompatibilitas
Reaktif terhadap bahan yang bersifat mengoksidasi (MSDS).
9. Wadah dan penyimpanan
Simpan di tempat kering, tertutup rapat dan gelap, suhu 25 C dan
terlindung dari cahaya matahari (MSDS).
10. Sifat Khusus yang penting untuk formulasi
Tidak larut dalam air, larut dalam dimetilformida, sedikit larut dalam alcohol
dan methanol (European Pharmacopoeia 5.0).
B. Definisi Bentuk Sediaan Terkait
Tablet adalah sediaan padat yang mengandung bahanbahan obat dengan atau
tanpa bahan pengisi (Farmakope Indonesia IV, 1995).
C. Dasar Pertimbangan dan Landasan Hukum Penggolongan Obat
Berdasarkan
SK
Menkes
nomor
949/Menkes/Per/VI/2000
tentang
iv
Lingkaran bulat berwarna merah dengan garis tepi berwarna hitam dengan
hurup K yang menyentuh garis tepi
K
L
14
300
101
10
A
1
Sediaan tablet domperidon dibuat oleh pabrik atau industri yang telah memenuhi
persyaratan Cara Pembuatan Obat Yang Baik (CPOB).
Nomor batch sediaan adalah 14010705
14
= tahun produksi
01
0705
iv
iv
BAB II
URAIAN DAN ANALISIS FARMAKOLOGI
A. Nama Obat dan Sinonim
1) Nama Kimia
: Domperidonum, Domperidona
2) Golongan Farmol
: Antiemetik, antidispepsia
3) Golongan Kimia
: Golongan Benzimidazolinone, Antagonis dopamin
B. Bentuk Senyawa Aktif
Domperidon mempunyai aktivitas dalam bentuk utuh mengandung tidak
kurang dari 99,0% dan tidak lebih dari 101,0% dari 5-chloro-1-[1-[3-(2-oxo2,3-dihydro-1H-benzimidazol-1-yl)propyl]piperidin-4-yl]-1,3-dihydro-2Hbenzimidazol-2-one, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan (European
Pharmacopoeia 5.0).
Domperidon bersifat basa, karena untuk meningkatkan bioavailabilitas obat
serta mempercepat absorbsi obat.
C. Mekanisme Kerja Dalam Tubuh
1) Efek Farmol:
a) Antiemetik: Menghambat reseptor dopamine.
b) Antidispepsia: Mempercepat pengosongan lambung.
2) Mekanisme Kerja
Domperidon merupakan antagonis dopamin dengan sifat antiemetik mirip
dengan metoclopramide dan obat-obatan neuroleptik tertentu. Tidak
seperti obat-obatan lain, Domperidon tidak mudah menembus CSS
sehingga tidak berefek sedatif. Jarang menyebabkan efek samping ekstrapiramidal, tapi dalam jumlah kecil dapat memasuki air susu ibu (Janssen,
2013).
Efek antiemetik akibat dari penghambatan reseptor dopamine di
chemoreceptor trigger zone (CTZ) beserta stimulasi peristaltic dan
pengosongan lambung.
D. Nasib Obat Dalam Tubuh
1) Absorpsi
Domperidon diabsorbsi dengan baik, konsentrasi puncak di dalam plasma,
terjadi pada 10 dan 30 menit setelah pemberian. Bioavaibilitas
domperidone intramuscular sebesar 83% dan P.O 13 sampai 17
%.Bioavailabilitas per oral rendah akibat dari First-Pass yang terjadi di
hati.
2) Distribusi
Kadar Puncak dalam plasma terjadi setelah 90 menit sebesar 21 ng / mL
setelah dua minggu pemberian oral 30 mg per hari hampir sama dengan 18
ng / mL setelah dosis pertama. 91-93% domperidon terikat pada protein
plasma.
3) Metabolisme
Domperidone mengalami metabolisme hepatik secara cepat dan luas
melalui hidroksilasi dan N-dealkilasi. Dalam percobaan in-vitro dengan
inhibitor diagnostik mengungkapkan bahwa CYP3A4 adalah bentuk utama
dari sitokrom P-450 yang terlibat dalam N-dealkilasi dari domperidone,
sedangkan CYP3A4, CYP1A2 dan CYP2E1 terlibat dalam domperidone
hidroksilasi aromatic.
4) Ekskresi
Hasil eksresi berupa urin dan feses sebesar 31 dan 66%, masing-masing,
dari dosis oral. Proporsi obat yang diekskresikan tidak berubah atau sangat
kecil (sekitar 1% dari ekskresi urin dan 10% dari ekskresi fekal). Waktu
paruh dalam plasma (t1/2) setelah dosis oral tunggal 7-9 jam pada orang
kadar
domperidon
dalam
plasma
meningkat
dan
dapat
Pada pasien dengan insufisiensi ginjal berat (kreatinin serum> 6 mg / 100 mL,
yaitu > 0,6 mmol / L) waktu paruh domperidone meningkat 7,4-20,8 jam,
namun kadar obat dalam plasma lebih rendah dari pada subjek dengan fungsi
ginjal normal.
3) Penggunaan saat menyusui
Domperidon dalam dosis kecil dapat terdistribusi ke air susu ibu sehingga
harus waspada pada anak-anak yang masih menyusu terhadap efek
ekstrapiramidal.
4) Penggunaan saat hamil
Penelitian mengenai hubungan Domperidon dengan terjadinya efek toksik saat
kehamilan masih sangat sedikit. Namun penelitian pada tikus membuktikan
bahwa terdapat efek toksik pada kehamilan (Janssen, 2013).
M. Peringatan
1) Gangguan ginjal
2) Gangguan hati
3) Ibu hamil (Janssen, 2013)
N. Cara Penyimpanan
Disimpan pada suhu ruang 25C, tertutup rapat terlindung cahaya dan lembab.
10
asam
mefenamat
yang
akan
dibuat
adalah
10
mg
karena
11
sehingga sudah masuk dalam indeks terapi, dan dengan dosis 10 mg dapat untuk
mengobati dispepsia. Obat domperidon sebagai antiemetic dan dyspepsia sehingga
penggunaannya yaitu diminum 15-30 menit sebelum makan.
Kesimpulan analisis farmakologi: Bentuk zat aktif yang digunakan adalah
domperidon basa. Kekuatan sediaan tablet domperidon adalah 10 mg digunakan
sebagai antiemetic dan dispepsia. Dosis dan aturan pemakaian pada dewasa yaitu
untuk dispepsia: 3x10mg sehari, 15-30 menit sebelum makan, dan antiemetic: 3-4
x 10-20mg/hari, dengan dosis maksimal 80 mg/hari. Dosis pada anak-anak:
0,25mg/KgBB 3x sehari, 15-20 menit sebelum makan.
12
BAB III
ANALISIS PREFORMULASI, FORMULASI DAN USULAN FORMULA
A. Pendekatan formulasi (analisis pemilihan zat aktif dan eksipien)
1) Zat Aktif yang digunakan dalam pembuatan tablet kali ini adalah
domperidon basa, karena dalam kondisi asam pada lambung dapat
terionisasi sehingga absorbsi dapat meningkat dan bioavailabilitas obat juga
meningkat. Domperidon juga dipilih karena memiliki efek antiemetic dan
antidispepsia dari golongan benzimidazole yang tidak memiliki efek sedatif.
2) Dalam pembuatan tablet domperidone digunakan metode granulasi basah.
Di gunakan metode granulasi basah karena menurut hasil penelitian
Bhupenda G. Prajapati et al, penggunaan metode granulasi basah dapat
digunakan untuk meemformulasi tablet disolusi cepat.
Keuntungan metode granulasi basah:
-
13
3) Preformulasi eksipien
a) Avicel 102 (HOP, hal 132)
Deskripsi
Nama Generik
Sinonim
Nama Kimia
Formula
Empiris
Pemerian
Kelarutan
Keterangan
BP
: Microcrystalline cellulose
JP
: Microcrystalline cellulose
PhEur : Cellulosum microcristallinum
USPNF : Microcrystalline
Celex; cellulose gel; Celphere; Ceolus KG; crystalline cellulose;
E460; Emcocel; Ethispheres; Fibrocel; Pharmacel; Tabulose;
Vivapur.
Selulosa [9004-34-6]
C6H10O5
Mikrokristalin selulosa telah dimurnikan, sebagian depolymerize
selulosa yang terjadi berwarna putih, tidak berbau, tidak berasa,
kristal bubuk terdiri dari partikel berpori . Hal ini secara
komersial tersedia dalam ukuran partikel yang berbeda dan nilai
kelembaban yang memiliki perbedaan sifat dan aplikasi.
Sedikit larut dalam 5% (b/v) larutan natrium hidroksida, praktis
tidak larut dalam air, asam encer, dan pelarut yang paling organik
inkompattibilita
s
Stabilitas
14
Nama Kimia
Formula
Empiris
Pemerian
O-b-D-galactopyranosyl-(1!4)-b-D-glucopyranose
C12H22O11 BM:342.30
Serbuk putih , tidak berbau, rasa sedikit manis, stabil diudara,
tetapi mudah menyerap bau.
Kelarutan
Praktis tidak larut dalam kloroform, etanol,dan eter. Mudah (dan
pelan-pelan) larut dalam air dan lebih mudah larut dalam air
mendidih.
Inkompatibilita Inkompatibel dengan bahan yang bersifat oksidasi kuat.
s
Inkompatibel terhadap amino acids, aminophylline, amfetamines,
dan lisinopril.
Stabilitas
Laktosa dapat berubah warna dengan adanya basa amin dan Mgstearat. Stabil dengan penyimpanan di tempat kering dan tertutup
rapat.
Fungsi
dan Fungsi laktosa adalah sebagai bahan pengisi. Umumnya
konsentrasi
digunakan bersama dengan Avicel, namun apabila diformulasi
yang
sendiri maka digunakan dalam konsentrasi 40 hingga 50%.
dibutuhkan
c) Talk (HOPE, hal 767)
Deskripsi
Keterangan
Nama Generik
BP: Purified Talc
JP: Talc
PhEur: Talc
USP: Talc
Sinonim
Altalc; E553b; hydrous magnesium calcium silicate; hydrous
magnesium silicate; Imperial; Luzenac Pharma; magnesium
hydrogen metasilicate; Magsil Osmanthus; Magsil Star; powdered
talc; purified French chalk; Purtalc; soapstone; steatite; Superiore;
talcum.
Nama Kimia
Talc
Formula Empiris Mg6(Si2O5)4(OH)4.
Pemerian
sangat halus, putih keabu-abuan putih, tidak berbau, tidak teraba,
bermanis-manis, bubuk kristal. Hal ini melekat mudah pada kulit
dan lembut untuk disentuh dan bebas dari butiran.
Kelarutan
Praktis tidak larut dalam pelarut asam dan alkali, pelarut organik
dan air.
Inkompattibilita
s
Inkompatible dengan senyawa amonium kuartener
Stabilitas
dan Talk merupakan bahan yang stabil dan dapat disterilkan dengan
Kondisi
pemanasan pada 160 C selama tidak kurang dari 1 jam . Hal ini
15
Penyimpanan
Fungsi
dan
konsentrasi yang
dibutuhkan
Konsentrasi (%)
90-99
1-10
5-30
Keterangan
BP: Maize starch
Sinonim
Nama Kimia
Formula
Empiris
Pemerian
Potato starch
Pea Starch
Rice Starch
Potato Starch
Tapioca Starch
Rice Starch
Wheat Starch
Wheat Starch
JP: Corn Starch
USP-NF: Corn Starch
Potato Starch
Potato Starch
Rice Starch
Tapioca Starch
Wheat Starch
Wheat Starch
Amido; amidon; amilo; amylum; C*PharmGel; Eurylon; fecule;
Hylon; maydis amylum; Melojel; Meritena; oryzae amylum;
Pearl; Perfectamyl; pisi amylum; Pure-Dent; Purity 21; Purity
826; solani amylum; tritici amylum; Uni-Pure.
Starch
glycollate
17
Sinonim
Nama Kimia
Formula
Empiris
Pemerian
Kelarutan
Inkompatibilita
s
Stabilitas
Zat aktif
x mg
X%
2. Formula Pustaka
R/ Domperidon
10 mg
Zat aktif
SSG
15 mg
Disintegran
Starch (paste)
18 mg
Disintegran, Pengikat
Bobot
tablet: 300 mg qs
Lactose
Metode: Granulasi basah
Mg stearate
3 mg
Talc
6 mg
Pengisi
Lubrikan
Glidant
18
10 mg
Zat aktif
10%
Disintegran, Pengikat
Avicel 102
20%
Bobot tablet: 100 mg
Lactose
qs
Metode:
Granulasi basah
Disintegran
Pengisi
Mg stearate
1%
Lubrikan
Talc
6%
Glidant
19
b) Formula Alternatif
R/ Domperidon
10 mg
Zat aktif
SSG
5%
Disintegran
Starch (paste)
6%
Lactose
qs
Pengisi
Mg stearate
1%
Lubrikan
Talc
6%
Glidant
20
BAB IV
PEMBUATAN DAN EVALUASI FARMASETIK SEDIAAN AKHIR
A. Metode Pembuatan Sediaan
Akan dibuat sediaan tablet domperidon dengan kekuatan 10 mg, dan bobot
100 mg pertablet. Dalam 1 batch akan dibuat 5000 tablet, dengan metode
granulasi basah karena metode ini memiliki sangat cocok untuk domperidon yang
memiliki sifat alir yang buruk, sehingga untuk memperbaiki sifat alir yang buruk
dipilih metode granulasi basah.
B. Perhitungan dan Penimbangan
Fase
dalam
93%
Fase luar
7%
Total
bobot
tablet
Bahan
Fungsi
Kons %
Berat yang
akan
ditimbang/tab
let(mg
Domperidon
Starch pasta
Zat aktif
Pengikat
10%
10%
10 mg
10 mg
Berat yang
akan
ditimbang
1000 tablet
(gram)
50 gr
50 gr
Avicel PH
102
Laktosa
talk
Magnesium
stearate
Disentegran
20%
20 mg
100 gr
Pengisi
glidant
Lubrikan/
pelicin
qs
6%
1%
53 mg
1 mg
6 mg
265 gr
5 gr
30 gr
100
500
21
1. Perhitungan
Diketahui:
-
Dosis domperidon 10 mg
Bobot tablet 100 mg
Jumlah tablet yang akan dibuat 5000 tablet
Fase dalam 93% dari bobot tablet
Fase luar 7% dari bobot tablet
Maka bahan yang akan ditimbang dalam pembuatan 5000 tablet Domperidon
10 mg adalah:
1. Fase dalam
93
100
FD 93% =
x 100 mg
= 93 mg/tab x 5000
Domperidon
= 10 mg/tab x 5000
10
Starch (paste) 10% bobot tablet= 100
=465 g/batch
= 50 g/batch
g/batch
Avicel 102 20% bobot tablet=
20
100
x 100 mg = 20 mg/tab x
5000=100g/batch
Lactose
+
Total fase dalam
=93 mg/tab
=465 g/batch
2. Fase Luar
22
Mg stearate
1
1% 93
x 93 mg = 1 mg/tab
=5
6
6% 93
x 93 mg = 6 mg/tab
= 30
g/batch
Talc
g/batch
a. Pemisalan (1) : Granul FD yang diperoleh adalah 450 g dengan kadar air
2%,
maka untuk kadar air 0% bobot granulnya adalah = 98% x 450 g = 441
g
jumlah tablet yang diperoleh
=(441/465)x5000
tablet
= 4741,9 tablet
Fase luar yang ditambahkan adalah
Talk 6%
= 6/93 x 450 g
= 30 g
Mg Stearat1%
= 1/93 x 450 g
= 4,8 g
Bobot tablet yang diperoleh = 450 g +30 g + 4 g
4742 tablet
= 0,10207 g = 102,07 mg/tablet
b. Pemisalan (2) : Granul FD yang diperoleh adalah 450 g dengan tidak
memperhitungkan kadar air,
jumlah tablet yang diperoleh
450/465
x5000
tablet
=4838,7 tablet
Fase luar yang ditambahkan adalah
Talk 6%
= 6/93 x 450 g
= 30 g
Mg Stearat1%
= 1/93 x 450 g
= 4,8 g
Bobot tablet yang diperoleh = 450 g +30 g + 4 g
4839 tablet
= 0,10019 g = 100,19 mg/tablet
2. Penimbangan
Nama Bahan
Konsentrasi
Jumlah per
Jumlah per
23
Domperidon
Starch
Avicel 102
Lactose
Talk
Mg stearate
10
10 %
20%
q.s
1%
6%
tablet
10 mg
10 mg
20 mg
53 mg
1 mg
6 mg
batch
50 gr
50 gr
100 gr
265 gr
5 gr
30 gr
Keterangan:
-Bobot tablet
: 100 mg
-Jumlah tablet dalam 1 Batch: 5000 tablet
C. Prosedur Pembuatan Sediaan
Prosedur pembuatan 5000 tablet domperidon 10 mg dilakukan dalam beberapa
tahapan, yaitu:
1) Penimbangan
Diayak dan ditimbang seksama masing-masing bahan fase dalam dan fase
luar sesuai dengan perhitungan.
2) Penyiapan starch pasta
a) Menambahkan air dingin dan mengaduk hingga homogen
b) Menambahkan air panas bersuhu <80oc dan dipanaskan diatas penangas
dengan pengadukan konstan sampai mengembang menjadi transparan.
3) Granulasi Basah
a) Masukkan domperidon, sebagian lactose, Avicel 102 ke dalam kantong
plastic.
b) Gojok plastic untuk mendapatkan campuran yang homogen.
c) Masukkan sedikit laktosa ke dalam mortir.
d) Masukkan starch pasta ke dalam mortar yang berisi laktosa dan aduk
hingga homogen.
24
25
1) Sifat aliran
Tujuan penetapan: Menjamin keseragaman pengisi ke dalam cetakan
bobot/tablet.
Ada beberapa cara uji yang dapat digunakan sebagai pengukur aliran. Dua
metode yang paling umum dipakai yaitu:
a) Metode sudut baring/sudut istirahat
=arc tan H/R
b) Metode kecepatan aliran Hopper
Kecepatan aliran dipakai sebagai metode untuk menetapkan kemampuan
mengalir.
Dihitung jumlah granul yang mengalir dalam satuan waktu (granul/detik).
1. Timbang beker glass kosong (Wo)
2. Set skala nol
3. Masukkan serbuk/granul ke corong
4. Catat waktu aliran (T)
5. Timbang beker glass berisi serbuk/ granul(Wt)
6. Hitung aliran serbuk/granul
Tablet yang akan menggunakan metode kempa langsung harus memili sifat
Aliran=(Wt-Wo)/T
alir yang baik (Teknologi Sediaan Farmasi, 2013).
2) Homogenitas campuran
26
Homogenitas campuran yang akan dibuat menjadi tablet harus baik, karena
akan berpengaruh terhadap keseragaman zat aktif atau dosis.
3) Kadar air (kandungan Lembab)
Adalah jumlah massa (air) yang hilang selama proses pemanasan (70 oC).
Kandungan lembab diukur dengan pemanasan (gravimetric) menggunakan alat
seperti Moisture Balance. Tujuan:
a. Mengontrol kandungan lembab granul sehingga dapat mengantisipasi
masalah yang terjadi selama proses pengempaan tablet, terutama
kandungan lembab menjadi factor penyebab.
b. Mengontrol K.L granul berikatan dengan pertumbuhan mikroba, jika
granul tidak langsung langsung di kempa mnjadi tablet.
Prosedur:
c. Timbang granul sebanyak 5 g diatas nampan logam (alumunium)
d. Nyalakan alat, cek suhu pada 70oC
e. Penetapan kandungan lembab dapat diatur skalanya pada alat(% hilang
atau g hilang)
f. Penetapan dihentikan setelah dicapai angka constant.
(Teknologi Sediaan Farmasi, 2013)
4) Kadar mampat
Kadar pemampatan dan berat jenis dapat untuk menilai aliran.
VoV 500
%T=
Vo
Ket: %T= Kadar pemampatan
Vo = volume sebelum mampat
V500= Volume setelah mampat 500x
%T<20 atau V<20 mlgranul memiliki aliran yang baik
(Teknologi Sediaan Farmasi, 2013)
5) Distribusi ukuran partikel (granulometri)
Granulometri adalah analisis ukuran dan repartisi granul (penyebaran ukuranukuran granul). Tujuan granulometri adalah untuk melihat keseragaman dari
ukuran granul. Diharapkan ukuran granul tidak terlalu berbeda. Granulometri
berhubungan dengan sifat aliran granul. Jika ukuran granul berdekatan aliran
27
getaran.
Hitung persentasi granul yang tertahan pada tiap-tiap pengayak
(Teknologi Sediaan Farmasi, 2013).
6) Bobot Jenis
Kerapatan granul dapat mempengaruhi kompresibilitas, porositas tablet,
kelarutan, dan sifat-sifat lainnya (Terj.Lachman ed. 2 hal.682).
a) BJ Sejati
BJ diukur dengan piknometer gas Beckmann. Ada 2 metode untuk
menentukan kerapatan granul, keduanya menggunakan piknometer. Yang
pertama mengguankan air raksa sebagai cairan pengisi sela.Yang kedua
memakai pelarut yang bertekanan permukaan rendah (misal, benzene) dan
tidak melarutkan granul.Ketepatan metode ini tergantung pada kemampuan
cairan pengisi sela memasuki pori-pori granul. Ketepatan diukur dari volumr
cairan pengisi sela yang dipindahkan oleh sejumlah tertentu granul dalam
b)
piknometer.
BJ ruah granul (BJ nyata)
ditimbang seksama 100 gram serbuk/granul
dimasukkan ke dalam gelas ukur
Diamati volume dan hitung BJ ruahan (BJ= bobot/ volume)
Berat Jenis Nyata Setelah Pemampatan (BJ Nyata)
ditimbang seksama 100 gram serbuk/granul
dimasukkan ke dalam gelas ukur
Dimampatkan granul dengan alat volumeter dengan 500 kali pemampatan
28
sebanyak 500x).
Masukkan 100 g granul ke dalam gelas takar. Mampatkan 500x dengan
alat volumeter.
Lihat volume setelah pemampat
d) Bilangan Hauser
BJ nyata setelah pemampatan=bobot/volume setelah
Perbandingan Antara BJ mampat dengan BJ nyata. Makin meningkat
pemampat
kemampuan untuk kempa (BJ rendah), makin kurang daya mengalirnya.
Makin berkursng kemampuan untuk dikempa (BJ tinggi), makin besar daya
mengalirnya (Teknologi Sediaan Farmasi, 2013).
E. Uji Mutu Farmasetik Sediaan Akhir
1) Evaluasi Fisik
a) Keseragaman Bobot
Tujuan uji ini adalah untuk mengetahui keseragaman bobot dari tablet
yang kita buat. Prosedur: Keseragaman bobot: 20 tablet ditimbang
satupersatu, hitung rata-rata tiap tablet. Tidak boleh lebih dari 2 tablet
yang menyimpang terhadap rata-rata lebih dari kolom A, dan tidak boleh
29
ada satupun tablet yang menyimpang terhadap rata-rata lebih dari kolom
B.
* Hasil dapat diterima apabila tidak terdapat lebih dari 2 tablet yang
memiliki bobot menyimpang lebih dari 10% bobot rata-rata dan tidak
boleh ada 1 tablet yang menyimpang lebih dari 20% dari bobot rataratanya (Depkes RI, 1979).
Jika perlu, diulang dengan 10 tablet dan tidak boleh ada satupun tablet
yang menyimpang terhadap rata-rata lebih dari kolom A dan B. (Depkes
RI, 1979).
b) Kekerasan Tablet
Tujuan: menjamin ketahanan tablet terhadap gaya mekanik pada proses:
pengemasan, penghantaran (shipping). Kekerasan yang cukup dari suatu
tablet merupakan salah satu persyaratan penting dari suatu tablet. Faktorfaktor yang mempengaruh kekerasan tablet adalah tekanan kompresi dan
sifat bahan yang dikempa. Kekerasan ini yang dipakai sebagai ukuran dari
tekanan pengempaan. Semakin besar tekanan yang diberikan saat
pengempaan akan meningkatkan kekerasan tablet. Pada umumnya tablet
dikatakan baik, apabila mempunyai kekerasan antara 4-8 kg (Parrott,
1970).
Prosedur:
- 20 tablet diambil secara acak
- Ukur kekerasan masing-masing tablet
- Catat skala yang terukur
- Kekerasan tablet adalah harga rata-rata ke-20 tablet
- Variasi kekerasan dilihat dari harga SD
30
Tablet yang baik : diameter < 3 kali tablet dan > 4/3 tebal tablet
d) Uji Disolusi
Uji ini digunakan untuk menentukan kesesuaian dengan persyaratan
disolusi yang tertera dalam masing-masing monografi untuk sediaan
tablet dan kapsul, kecuali pada etiket dinyatakan bahwa tablet harus
dikunyah. Persyaratan disolusi tidak berlaku untuk kapsul gelatin lunak
kecuali bila dinyatakan dalam masing-masing monografi. (DepKes RI,
1995).
Prosedur:
900 mL medium dissolusi di isi pada tabung denga suhu 37oC
Dimasukkan tablet pada masing-masing tabung
Dijalankan alat uji disolusi metode paddle dengan kecepatan
31
tertinggal di kasa.
f) Friabilitas
Data friabilitas digunakan untuk mengukur ketahanan permukaan tablet
terhadap gesekan yang dialaminya sewaktu pengemasan dan pengiriman.
Friabilitas diukur dengan friabilator (gambar terlampir). Prinsipnya adalah
menetapkan bobot yang hilang dari sejumlah tablet selama diputar dalam
32
lebih
dari
%.
Hal yang harus diperhatikan dalam pengujian friabilitas adalah jika dalam
proses pengukuran friabilitas ada tablet yang pecah atau terbelah, maka tablet
tersebut tidak diikutsertakan dalam perhitungan. Jika hasil pengukuran
meragukan (bobot yang hilang terlalu besar), maka pengujian harus diulang
sebanyak dua kali. Selanjutnya tentukan nilai rata-rata dari ketiga uji yang
telah dilakukan (USP & NF).
Prosedur:
20 tablet dibersihkan dengan menggunakan sikat halus dan ditimbang.
Tablet dimasukkan dalam Friabilator dan diputar sebanyak 100 putaran.
Tablet dibersihkan lagi dan ditimbang.
Dihitung friabilitas tablet
g) Friksibilitas
Adalah parameter untuk menguji ketahanan tablet jika tablet mengalami
gesekan antar sesama tablet.
Tujuan penetapan untuk mengukur ketahanan permukaan tablet terhadap
gesekan yang dialaminya sewaktu pengemasan dan pengiriman.
Prosedur:
20 tablet diambil secara acak
Tablet dibersihkan dari debu kemudian ditimbang (Wo)
33
34
BAB V
WADAH DAN INFORMASI OBAT
Kemasan primer (Label), Kemasan Sekunder (Wadah) dan Brosur.
Nama Obat
Uraian Kerja Farmol
: Yunperidon Tablet
: Domperidone merupakan antagonis dopamine
35
10-20 mg 3 kali sehari 15-30 menit sebelum makan dan 10-20 mg pada malam
hari tergantung respon klinik. Lama pengobatan tidak boleh lebih dari 2
minggu.
Cara Pakai
Peringatan
Hati-hati pemakaian pada penderita dengan gangguan fungsi hati dan ginjal.
Penandaan
: Obat Keras
Penandaan
:
yp
PT. YUNDA PHARMACEUTICALS
LOMBOK TIMUR-INDONESIA
Alamat Pabrik
36
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2005, European Pharmacopoeis 5th, volume 5,0., The Councilof Europe,
1473.
Anonim, 2003, Tabelet Secara Umum, Teknologi Sediaan Farmasi.
B.R. Parmar., 2009, Formulation and Evaluation of Domperidone Fast Dissolving
Tablets, International Journal of PharmTech Research, USA.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1979, Farmakope Indonesia, edisi 3.,
Departemen Kesehatan Direktorat Pengawasan Obat dan Makanan,
Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia ,1995, Farmakope Indonesia, edisi 4.,
Departemen Kesehatan Direktorat Pengawasan Obat dan Makanan,
Jakarta.
http://www.drugbank.ca/drugs/DB01184. Diakses pada 5 november 2014.
Janssen, 2013, Motilitium, CCDS, Pdf.
Lachman, L., Liebermann, H.A., and Kaning, J.L., 1994. Teori dan praktek
industry, diterjemahkan oleh Siti Suyatmi, edisi 3, Universitas Indonesia,
Jakarta, 760-779.
Material Safety Data Sheet, Domperidon MSDS, Chemicals and Laboratory
Equipment, Science Lab.com.
MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi Edisi 10 20010/2011. www.mims.com
Parrot, E. (1970). Pharmaceutical Technology Fundamental Pharmaceutics.
Burgess Publishing Company. United States of America.
Prajapati, B. G. dan D. V. Patel., 2010, Formulation And Optimization Of
Domperidone Fast Dissolving Tablet By Wet Granulation Techniques
Using Factorial Design, S.K.Patel College of Pharmaceutical Education
and Research Ganpat University, India.
Rhoihana, D. (2008). Perbandingan Availibilitas In Vitro Tablet Metronidazol
Produk Generik dan Produk Dagang. Universitas Muhammadiyah
Surakarta, Surakarta.
Rowe, R. C. , Paul, J.S., and Sian, C.O., 2006, Handbook of Pharmaceutical
Exipients , 5Th ed., Pharmaceutical Press, United Kingdom.
Siregar, 2008
USP, 2007, This Unique E-Book of The US Pharmacopoeia 30-NF25 is Made
Especially for Arabswell,USP 30-NF25, Amerika.
37
LAMPIRAN
DESAIN KOTAK/BOX:
BROSUR:
Yunperidon Tablet
Komposisi
:
Tiap tablet mengandung Domperidon 10 mg
Indikasi
: Untuk mengobati mual-muntah dan
dyspepsia
Cara Kerja : Domperidone merupakan antagonis dopamine
perifer yang selektif di reseptor D2. Obat ini bekerja
di Chemoreceptor Trigger Zone dan di lambung.
Domperidone meningkatkan aktifitas spontan
lambung dan mengantagonis penghambatan
pengosongan lambung oleh dopamine. Obat ini
meningkatkan proses pengosongan lambung.
Domperidon di metabolism melalui hepar. 91-93%
domperidon terikat pada protein plasma. Hasil
eksresi berupa urin dan feses sebesar 31 dan 66%.
Waktu paruh dalam plasma (t1/2) setelah dosis oral
tunggal 7-9 jam.
Kontaindikasi
: Pengunaan domperidon tidak dianjurkan
pada penderita perdarahan GI, prolaktin-releasinghipofisis-tumor
(Prolactinoma),Obstruksi
atau
perforasi, hipersensitivitas terhadap domperidon.
38
Efek Samping
: Reaksi efek samping jarang terjadi, mulut
Kering, somnolence, sakit kepala, galactorhoea, diare.
Dosis
:
Dosis dan frekuensi pemberian di sesuaikan dengan berat
dan lamanya gangguan:
- Mual dan muntah
Dewasa (termasuk lanjut usia): 10-20 mg setiap 4-8
jam.
Anak-anak: 0,2-0,4 mg/kg/BB/hari setiap 4-8 jam
- Untuk pengobatan dyspepsia funsional:
10-20 mg 3 kali sehari 15-30 menit sebelum makan dan
10-20 mg pada malam hari tergantung respon klinik.
Lama pengobatan tidak boleh lebih dari 2 minggu.
sehari.
Cara Pakai
: Diminum 15-30 menit sebelum
makan
Peringatan
:
- Obat ini tidak dianjurkan pada wanita hamil dan
menyusui
- Hati-hati pemakaian pada penderita dengan gangguan
fungsi hati dan ginjal.
Penandaan
: Obat Keras
Penandaan
:
- Harus dengan resep dokter
Batas Kadaluarsa : April 2020
Bentuk Sediaan
: Tablet
Volume
: 100mg
Wadah dan Kemasan
: Blister @ 10 tablet
Cara Simpan
: Sediaan oral: Tablet harus di simpan pada
suhu ruang 20C-25C, terlindung cahaya
dan lembab. Simpan dalam kardus sampai
pada waktu ingin digunakan.
Nomor bets
: 14010705
Nomor Registrasi : DKL 14300010110 A1
Diproduksi oleh: PT. YUNDA PHARMACEUTICAL
y
LOMBOK TIMUR-INDONESIA
39
40