Professional Documents
Culture Documents
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Depresi
a. Pengertian Umum
Depresi adalah suatu gangguan perasaan dengan komponen
psikologik, misalnya rasa sedih, susah, rasa tak berguna, gagal, kehilangan,
tak ada harapan, putus asa, penyesalan yang patologis dan komponen
somatik, misalnya : anorexia, konstipasi, kulit lembab (rasa dingin), tekanan
darah dan nadi menurun sedikit (Maramis, 2005).
Adapun jenis -jenis depresi meliputi :
1. Menurut gejalanya :
a) Depresi neurotik
Depresi neurotik biasanya terjadi setelah mengalami peristiwa
yang menyedihkan tetapi yang jauh lebih berat daripada biasanya.
Penderitanya
seringkali
dipenuhi
trauma
emosional
yang
depresi
endogenous,
gejalanya
terjadi
tanpa
penyebab-penyebab
ini
(depresi
primer).
Depresi
merupakan
salah
satu
jenis
gangguan
jiwa
yang
prevalensinya cukup banyak. WHO mencatat saat ini (2006) terdapat 121
juta orang mengalami depresi, sebanyak 5,8% pria dan 9,5% wanita di dunia
pernah mengalami episode depresif dalam hidup mereka. Diperkirakan,
pada tahun 2020, depresi akan menempati peringkat kedua setelah penyakit
jantung, yang umum dialami masyarakat di dunia (Andra, 2007).
c. Etiologi
Dilihat dari etiologi dasarnya, secara umum untuk depresi belum
diketahui secara pasti. Akan tetapi berdasarkan faktor penyebab dapat dibagi
menjadi faktor biologis, faktor genetika dan faktor psikososial. Perbedaan
tersebut hanyalah suatu pengelompokan saja, karena dimungkinkan bahwa
ketiga bagian tersebut berinteraksi satu sama lainnya (Tomb, 2003).
Menurut (Szklo, 2002) penyebab suatu kondisi depresi meliputi:
1. Faktor organobiologis
Karena ketidakseimbangan neurotransmiter di otak terutama
serotonin.
2. Faktor psikoedukasi
Karena tekanan beban psikis, dampak pembelajaran perilaku
terhadap suatu situasi sosial.
3. Faktor sosio-lingkungan
Misalnya karena kehilangan pasangan hidup, kehilangan pekerjaan,
paska bencana, dampak situasi kehidupan sehari-hari lainnya.
Menurut teori psikoanalisis (Freud) mendalilkan bahwa pasien
depresi menderita kehilangan objek cinta yang ambivalen, baik nyata atau
imajinasi, mereka bereaksi dengan kemarahan yang tidak disadari dan
kemudian diarahkan kepada diri sendiri, dan ini menyebabkan penurunan
harga diri dan depresi (Tomb, 2003). Teori kognitif mendalilkan suatu trias
kognitif pada persepsi yang terdistorsi, yaitu (1) interprestasi negatif
seseorang tentang pengalaman hidupnya; (2) menyebabkan penurunan nilai
dirinya; (3) sehingga menyebabkan depresi (Sadock dan Sadock, 2007).
(ACTH). Akhirnya
pesan
ini
juga
10
11
atau
keseimbangan
dan
penyesuaian
lingkungannya.
5) Gangguan dalam pengasuhan oleh keluarga, misalnya :
a) Kematian orang tua
b) Orang tua sakit berat atau cacat
c) Hubungan antara anggota keluarga tidak harmonis
d) Orang tua sakit jiwa
diri
terhadap
12
13
Definisi
Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) adalah kurikulum yang
seperti namanya didasari oleh kompetensi. Kompetensi berdasarkan Konsil
Kedokteran Indonesia (2006) adalah pengetahuan, keterampilan dan nilainilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak
secara terus-menerus dan konsisten.
Problem Based Learning adalah metode belajar yang menggunakan
masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan
pengetahuan baru (Suradjiono, 2004).
KBK Problem Based Learning merupakan salah satu model
pembelajaran inovatif yang memberikan kondisi belajar aktif kepada
mahasiswa. Mahasiswa dilibatkan untuk memecahkan suatu masalah
melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga mahasiswa dapat mempelajari
pengetahuan yang berhubungan dengan masalah sekaligus memiliki
ketrampilan untuk memecahkan masalah (Zulharman, 2007).
b. Ciri-ciri
Ciri-ciri pembelajaran dengan metode KBK Problem Based Learning
diantaranya sebagai berikut :
14
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
saja.
Pembelajarannya kolaboratif, komunikatif, dan kooperatif.
(Amir, 2009)
c. Tujuan
Tujuan pembelajaran dengan metode KBK Problem Based Learning
diantaranya sebagai berikut :
1) Menjadi lebih ingat dan meningkat pemahamannya atas materi ajar.
2) Meningkatkan fokus pada pengetahuan yang relevan.
3) Mendorong untuk berpikir.
4) Membangun kerja tim, kepemimpinan, dan ketrampilan sosial.
5) Membangun kacakapan belajar (life-long learning skills).
6) Memotivasi pelajar.
(Amir, 2009)
d. Tahapan PBL
Dalam PBL ada beberapa tahap, yang disebut seven jump, yaitu :
1). Mengklarifikasi istilah dan konsep yang belum jelas
2). Merumuskan masalah
3). Menganalisa masalah
4). Menata gagasan dan secara sistematis menganalisisnya dengan dalam
5). Memformulasikan tujuan pembelajaran
6). Mencari informasi tambahan dari sumber yang lain (di luar diskusi
kelompok)
7). Mensintesa (menggabungkan) dan menguji informasi baru, dan
membuat laporan untuk dosen/kelas
(Amir, 2009)
15
16
keluarganya
2.1.2.
2.1.3.
2.1.4.
2.2.3.
Merangkum
dari
interpretasi
anamnesis,
17
2.4.1.
kesehatan
primer
dengan
pendekatan
kedokteran keluarga
2.5. Area Pengelolaan Informasi
2.5.1.
Menggunakan
teknologi
informasi
dan
informasi
2.5.3.
2.6.2.
2.6.3.
Etika,
Moral,
Medikolegal
dan
18
2.7.2.
professional
2.7.4.
Melakukan
praktik
kedokteran
dalam
kedokteran
2.7.6.
kedokteran
(Buku panduan Konsil Kedokteran Indonesia, 2006)
Kompetensi di atas meliputi kompetensi afektif, kognitif, dan
psikomotor. Adapun pengertian masing-masing, adalah sebagai
berikut:
1. Afektif : kompetensi yang berhubungan dengan sikap, perilaku,
sopan santun.
Contoh : sikap saat wawancara dengan pasien, sikap dengan
teman sejawat, atau dengan lain profesi.
2. Kognitif : kompetensi yang berhubungan dengan kecerdasan otak
untuk memahami persoalan.
Contoh : memahami efek samping obat yang diberikan kepada
pasinnya, pemahaman tentang gejala-gejala penyakit.
3. Psikomotor : kompetensi yang berhubungan dengan aktifitas fisik
yang berhubungan dengan mental.
Contoh : pengambilan darah pasien, memasang infus.
3. Sistem Pembelajaran Non-KBK (Konvensional)
a. Definisi
Metode konvensional merupakan pembelajaran yang sifatnya searah
yaitu dari dosen ke mahasiswa. Berupa kuliah atau ceramah yang
memusatkan perhatian mahasiswa sepenuhnya kepada dosen sehingga yang
19
konsep
ilmiah,
mempelajari
bagaimana
memiliki
belajar
yang
keterampilan
efektif,
team
berorientasi
work,
pada
target
yang
tercapai
akan
terus-menerus
ditingkatkan,
20
Metode KBK
Berfokus pada mahasiswa
Mahasiswa menjelaskan (two
way learning).
way learning)
Mahasiswa bertanya.
Dosen bertanya.
Dosen menjelaskan seluruh materi. Dosen merangkum materi
berdasarkan hasil
Key process is teaching
Dosen hanya menyiapkan materi.
diskusi/pemikiran mahasiswa.
Key process is learning.
Dosen tidak hanya menyiapkan
materi, tetapi juga harus
menguasai metode penyampaian
21
habit rendah)
rendah).
Mahasiswa hanya menghafal
tinggi).
Mahasiswa dapat dengan mudah
perkuliahan.
(sumber: Magister Management UI, 2006)
3. Kerangka Berpikir
22
KBK
4. Hipotesis
Terdapat perbedaan tingkat depresi yang bermakna antara mahasiswa
kedokteran dengan sistem pembelajaran KBK dan non-KBK, dimana sistem
KBK lebih depresi daripada yang non-KBK.