Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sindroma Cushing adalah penyakit metabolic yang disebabkan oleh
peningkatan glukokortiroid yang kronis. Sindroma ini pertama kali
dideskripsikan oleh Harvey W. Cushing padatahun 1932, biasanya disebabkan
oleh sekresi kortikotropin atau kortisol oleh tumor pituitary atau tumor adrenal
atau ektopik (Orth 1995).
Kelainan ini dapat bersifat endogen, akibat dari peningkatan sekresi
kortisol atau adreno kortikotropin (ACTH) maupun bersifat eksogen, akibat
dari pemberian glukokortikoid atau ACTH jangka lama. Sindroma cushing
yang bersifat endogen dibedakan tergantung ACTH dan tidak tergantung
ACTH. Pada sindroma cushing yang tergantung ACTH biasanya disebabkan
oleh hipersekresi kelenjar pituitary atau ACTH ektopik, sedangpada yang
tidaktergantung ACTH disebabkan oleh hipersekresi kortisol otonom oleh
tumor adrenal baik jinak maupun ganas (Stren 1994, Williams 1998).
Insiden dari sindroma cushing kurang lebih 2-4 kasus baru tiap 1 juta
penduduk per tahun. Sindroma cushing yang disebabkan oleh tumor pituitary
kurang lebih 80 % dari keseluruhan kasus. Sedangkan yang disebabkan oleh
tumor kelenjar adrenal kurang lebih 15%
Lindholm 2001).
Pada kehamilan terjadi peningkatan serum kortisol akibat dari
peningkatan produksi kortisol dan peningkatan kadar kortisol yang terikat
globulin. Dalam suatu penelitian terhadap 15 wanita dengan kehamilan
normal, rata-rata kadarkortisol bebas pada trimester III kehamilan adalah 350
nmol/jam atau berkisar 188-696 nmol/jam (Wallace 1996).
1.2. RumusanMasalah
Adapun rumusan masalah dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Cushing?
7. Untuk mengetahui komplikasi dari penyakit Sindrom Cushing ?
8. Untuk mengetahui pengobatan dari penyakit Sindrom Cushing ?
9. Untuk mengetahui asuhan keperawatan dari penyakit Sindrom Cushing ?
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1. Definisi
Berkurangnya massaotot
Obesitas dan distribusi lemak yang abnormal
Stimulasi glikolisis dan gluconeogenesis hepatic
Aktivitas kortikoid mineral
Penurunan jumlah limfosit, khususnya limfosit T
Keadaan emosi yang bervariasi dan perubahan kemampuan mineral
Perubahan komponen darah
Penurunan produksi hormone androgen yang mengakibatkan efek virilasi
pada wanita
2.5. Patofiisiologi
Patofisiologi
Sindrom
cushing
dapat
disebabkan
oleh
beberapa
cushing
terutama
terjadi
sebagai
akibat
dari
sekresi
:peningkatan
kadar
kortisol,
aldosterone,
natrium,
1. Insufisiensi adrenal
2. Infeksi
3. Ulkus peptikum
4. Hipertensi
5. Osteoporosis
6. Fraktur
7. Gagal jantung
8. Psikosis
9. Diabetes insipidus
10. Diabetes mellitus
11. Arteriosclerosis
2.8. Penatalaksanaan
1. Medikasi
Ada dua kelompok obat yang dapat dipakai, yaitu obat yang bias
mencegah produksi kortisol (Mitotane) dan antahonis serotonin yang bias
mencegah keluarnya ACTH (Cyproheptadine)
2. Tindakan
Prosedur bedah dapat dilaksanakan, misalnya adenektomi hipofisis atau
hipofisektomi, adenektomi adrenal, dan adrenal ektomiunitarel atau
bilateral. Terapi
radiasi
pada
hipofisis
dapat
dilakukan
apabila
Cushings Syndrome
1. Pengkajian
Data subjektif
1. Perubahan proporsi tubuh, berat badan, distribusi bulu tubuh, rambut
kepala rontok atau menipis, pigmentasi kulit, memar, ekimosis, dan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
cirri-ciri seksualitas.
9. Pengetahuan tentang proses penyakitnya dan uji pengobatan.
Data objektif :
1. Adanya moon face, buffalo hump, obesitas trunkus, lengan dan kaki
kurus, hiperpigmentasi, striae, memar, ekimosis, dan luka yang belum
sembuh.
2. Neurogis = ketepatan emosi dengan situasi, konsentrasi dan ingatan.
3. Kardiovaskular = tekanan darah, berat badan, nadi, adanya edema, dan
distensi vena jugularis
4. Nutrisi = asupan makanan dan cairan.
5. Musculoskeletal = masa akut, kekuatan dan kemampuan berdiri dan
duduk.
6. Eliminasi = haluaran urin dan adanya glukosuria.
7. Seksualitas = cirri-ciri seksualitas sekunder, jerawat, distribusi bulu
tubuh dan rambut kepala.
Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan yang mungkin muncul dalam pasien akut sebelum
tahapan pengobatan spesifik diberikan :
1. Intoleran aktifitas yang berhubungan dengan kelemahan otot,
metabolisme karbohidrat abnormal, dan ketidakseimbangan elektrolit.
2. Gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan perubahan
fungsitubuh seksualitas dan porposi tubuh.
3. Ketidakefektifan koping yang berhubungan dengan tidak mampu
member respon fisiologis yang normal terhadap stressor, tidak ada
pengetahuan tentang strategi koping, dan emosi yang labil.
4. Kelebihan volume cairan yang berhubungan dengan retensi netrium
dan air yang normal.
5. Resiko tinggi infeksi yang berhubungan dengan menurunnya kegiatan
imun dan respon terhadap inflamasi.
6. Resiko tinggi trauma (jatuh) yang berhubungan dengan kelemahan otot
dan perubahan tulang.
7. Perubahan nutrisi (lebih dari kebutuhan tubuh) yang berhubungan
dengan napsu makan meningkat (kortisol yang berlebihan membuat
napsu makan meningkat) dan perubahan metabolisme tubuh.
8. Nyeri yang berhubungan dengan demineralisasi tulang dengan akibat
kompresi fraktur.
Intervensi Keperawatan
1. Memberi perawatan fisik.
a. Urangi stressor yang dapat dikendalikan dan dapat dicegah.
Usahakan konstinuitas keperawatan
Jelaskan semua prosedur sebelum dilaksanakan dengan
jelas
Sediakan waktu dengan pasien
Dengarkan dengan baik.
Membuat pasien merasa
privasi.
Tingkatkan relaksasi
b. Pantau kemampuan kopinh fisiologis.
Pantau tanda vital setiap 2-4 jam.
Pertahankan stabilitas tekanan darah dan nadi.
c. Kendalikan kelebihan cairan.
Jadwalkan distribusi jumlah cairan yang diperbolehkan
dan PH.
d. Hindari infeksi dan pasien jatuh.
Pantau temperature setiap 4 jam
Kaji mulut, paru, dan kulit terhadap infeksi tanda infeksi
Kegiatan
perlu
diselingi
istirahat.
Apabila
kadar
glukosa,
atau berkurang.
5. Mempertahankan temperature yang nomal.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
1. Penyakit Chusing didefinisikan sebagai bentuk spesifik tumor hipofisis
yang berhubungan sekresi ACTH hipofisis berlebihan.
2. Penyebab sindrom cushing yang sering ditemukan adalah hyperplasia
kelenjar adrenal dan stimulasi kelenjar hipofise oleh hipotalamus.
3. Pathogenesis dari sindrom cushing dimulai dari Stimulus kelenjar hipofise
oleh hipotalamus menyebabkan sekresi kortikotropin yang berlebihan yang
menyebabkan peningkatan kadar kortisol plasma.
4. Tanda dan gejalanya adalah kenaikan berat badan, hirsutisme, amenore,
kelemahan dan fatigue, ekimosis, petekie, dan straelividae, edema,
hipertensi, emosi yang fluktuatif dan kulit yang rapuh.
5. Patofisiologi Sindrom cushing dapat disebabkan
oleh
beberapa
10
3.2 Saran
Diharapkan perawat mampu memberikan asuhan keperawatan yang tepat dan
benar sehingga klien dengan penyakit sindrome cushing agar ditangani dan
diberikan perawatan yang tepat. Perawat juga diharuskan bekerja secara
profesional sehingga meningkatkan pelayanan untuk membantu kilen dengan
penyakit sindrome cushing.
DAFTAR PUSTAKA
Baradero, Mary dkk. 2009. Klien Gangguan Endokrin. Jakarta : Buku
Kedokteran EGC
Airlangga University Press. 2006. Endokrin - Metabolik Kapita Selekta
Endokrinologi. Surabaya : Airlangga University Press
Greenspan, Francis S dan Baxter, John D. 2002. Endokrinologi Dasar &
Klinik. Jakarta :Buku Kedokteran EGC
Hartono, Andri. 2012. Medikal Bedah Endokrin. Tanggerang Selatan
:Binarupa Aksara Publisher.
11