Professional Documents
Culture Documents
RESUME BUKU
Judul : Komunikasi Pembangunan Pengenalan Teori dan Penerapannya
Pengarang : Drs. Zulkarimein Nasution
Penerbit : Rajawali Pers
Dosen Pengampu : Drs. A.Eko Setyanto,M.Si.
Oleh :
Tendi Pambudi
D0213096
BAB 1
Pendahuluan
Sejak penghujung 60-an, dikalangan ilmu komunikasi telah berkembang suatu
spesialisasi mengenai penerapan teori dan konsep komunikasi secara khusus untuk
keperluan pelaksanaan program pembangunan. Pengkhususan itu kemudian dikenal
dengan sebutan komunikasi pembangunan. Pada mulanya langkah konkrit pemgkhususan
itu di prakarsain oleh kalangan jurnalis mereka menggunakan istilah Jurnalisme
Pembangunan..
Menurut
Quebral
(1986),
tiga
konseptual,
yakni
jurnalisme
yang menjadi pegangan bagi negara-negara yang baru merdeka tersebut, yang pada
pokoknya mempuyai kesamaan pula : bertujuan untuk secepatnya mengejar ketinggalan
dari negara maju, melalui pembangunan ekonomi yang mengikuti jejak negara-negara
maju tersebut. Negara Negara baru merdeka kebanyakan tidak begitu cermat dalam
mempertimbangkan perbedaan latar belakang sosio cultural mereka dengan Negara
Negara maju yang akan dituruti langkahnya itu. Dalam prakteknya kemudian modernisasi
amat terbentuk westernisasi dalam arti Negara baru itu harus mengikuti atau menyalin
model dari Barat.
Paradigma awal pembangunan
Ketika memulai pembangunan pada masa pasca perang dunia II, yang segera
tampak sebagai inti masalah ketika itu dalam pandangan para ahli ekonomi adalah
perbedaan yang mecolok dalam tingkat pendapatan masyarakat di negara maju dengan
negara miskin. Itulah sebabnya mengapa perhatian para perencana pembangunan saat itu
terpusat pada keinginan untuk meningkatkan pendapatan per kapita negara-negara baru.
Ketika itu diasumsikan jika pendapatan perkapita berhasil ditingkatkan masyarakat akan
dengan sendirinya pindah dari tahap less developed ke tahap development
Teori ekonomi pada masa itu mengaitkan pertumbuhan pendapatan kotor nasional
(GNP) dengan empat faktor penting, yaitu :
1. Akumulasi modal
2.
3. Kemajuan teknologi
4. Pertambahan penduduk.
Teori pembangunan yang menekankan peningkatan pendapatan perkapita ini juga
mempunyai asumsi, bahwa kalau sudah terjadi peningkatan pada suatu sector, selanjutnya
akan terjadi apa yang disebut sebagai efek menetes kebawah
Konsep Pembangunan dan Distribusi Sosial Hasilnya
Pengalaman pembangunan di tahuyn 60-an ternyata tidak seperti yang diharapkan
semula. Memang benar pendapatan perkapita meningkat. Tetapi kenyataannya tidak
seperti yang diharapkan oleh Negara Negara baru yang memimpikan jalan pintas untuk
maju karena masalah terus berdatangan, terutama kemiskinan.
Paradigma Baru Pembangunan
Ditinjau dari tekanan historis mengenai hubungan Negara maju dan Negara
berkembangan. menjadi masalah utama pada awal baru pembangunan yang sebenarnya
bukan terletak pada kuantitas pertumbuhan ekonomi(seperti yang diukur dengan
persentase tingkat pertumbuhan pertahun), ataupun pada kualitas pertumbuhan social,
melainkan pada kualitas dari proses pencapaian pertumbuhan itu sendiri.
Teori Depedensi
Secara garis besar yang dimaksud dengan depedensi adalah, suatu keadaan
dimana keputusan-keputusan utama yang memperngaruhi kemajuan ekonomi di negara
berkembang seperti keputusan mengenai harga komoditi, pola investasi, hubungan
moneter, dibuat oleh individu atau institusi di luar negara yang bersangkutan.
Teori Depedensi dan keterbelakangan dapat pengaruh besar ditengah tengah
Negara yang sedang berkembang.
Another Development atau Pembangunan yang Lain
Hal ini muncul untuk menyempurnakan konsep konsep yang ada selama ini.
Another Development sungguh berbeda dengan paradigm sebelumnya. Tidak ada jalur
tunggal yang universal dalam melaksanakan pembangunan.
Starategi Baru Pembangunan
Pandangan Streeten tentang strategi baru bagi masa depan pembagunan merupakan
ringkasan dari pemikiran-pemikiran koleganya, yakni penegasan mengenai :
a) Pendekatan kebutuhan dasar mayoritas kaum miskin melalui peningkatan
pelayanan sosial
b) Penekanan pada distribusi pertumbuhan sebagai indikator pembangunan
c) Pertanian sebagai sector prioritas ekonomi dan pemberian kredit, informasi,
inputs, dan infrastruktur pasar bagi kaum miskin.
d) Teknologi padat karya dan tepat guna lainnya
e) Penekanan pada aspek sosial dan politik sekaligus ekonomi dari pembangunan.
BAB 3
Sebenarnya, Apakah Pembangunan itu?
Kesulitan dalan mendefinisikan pembangunan, terutama bukan kerena orang tidak paham
persis tentang apa yang dimaksud dengan pembangunan, tapi justru karena begitu
banyaknya aspek dengan pembangunan, tapi justru karena bagitu banyaknya aspek dan
masalah yang diketahui termasuk kedalam apa yang disebut pembangunan, sehingga
hampir tidak mungkin untuk menyatukan semuanya menjadi suatu bentuk rumusan
sederhana sebagai suatu definisi yang komplit. Inilah dia pembangunan itu
Dalam pengertian sehari-hari yang sederhana, dapatlah disebutkan bahwa pembangunan
merupakan usaha yang dilakukan oleh suatu masyarakat untuk menigkatkan taraf hidup
mereka.
Pengertian Modernisasi
Proses modernisasi telah menunjukan suatu kecenderungan yang melekat
(inheren) dalam latar (setting) historis yang berbeda, kea rah alinasi tenaga kerja,
atomisasi
masyarakat,
birokrasi
penguasa,
dan
homogenisasi
kebudayaan.
Kecenderungan ini secara mendasar berakar pada sifat modernisasi yang mengundang
peningkatan level dominasi dan manipulasi atas alam dan masyarakat.
BAB 4
Komunikasi dan Pembangunan
Hedebro (1979) mengidentifikasi tiga aspek komunikasi dan pembangunan yang
berkaitan dengan tingkat analisanya :
1. Pendekatan yang berfokus pada pembangunan suatu bangsa, dan bagaimana
media massa dapat menyumbang dalam upaya tersebut.
2. Pendekatan yang juga dimaksudkan untuk memahami peranan media massa
dalam pembangunan nasional, namun jauh lebih spesifik.
seperti
Council,