Professional Documents
Culture Documents
I. Tinjauan Teori
A. Defenisi AMI
nekrosis miokard akibat gangguan aliran darah ke otot jantung. Proses rusaknya
jaringan jantung akibat suplai darah yang tidak adekuat sehingga aliran darah koroner
berkurang
anatomi dan fisiologi jantung
Casus AMI
merokok
Nyeri dada yang tiba-tiba spontan dan berlangsung terus-menerus ( > 30 menit)
dan tidak bisa menghilang hanya dengan istirahat atau pemberian obat.
Nyeri dirasakan panas, ditusuk tajam dan biasanya menjalar kebahu lengan kiri.
Nyeri disertai mual muntah, nafas pendek, berkeringat dingin dan menakutkan
pasien.
pada pemeriksaan fisik, ditemukan muka pucat, takikardi dan bunyi jantung 3.
D. Diagnosis
Diagnosis AMI biasanya berdasarkan pada riwayat penyakit sekarang, EKG dan
serangkaian serum.
E. Lokasi AMI
AMI lokasi terjadinya di dinding miokard: inferior (posterior) atau lateral.
Ventrikel kiri merupakan tempat cedera yang paling sering ditemukan, namun
ventrikel kanan juga dapat mengalami infark.
F. Pemeriksaan Penunjang
G.
Enzim
CK
CK-MB
LDH
LDH1
LDH2
Onset
3-6 jam
2-4 jam
24 jam
4 jam
4 jam
Puncak
12-24 jam
12-20 jam
48-72 jam
48 jam
48 jam
Kembali ke Normal
3-5 hari
48-72 jam
7-10 hari
10 hari
10 hari
Diagnosis Banding
Angina Pektoris
Diseksi aorta
Kompresi saraf
H.
Komplikasi
I.
Aritmia
Irama nodal
Nsupraventrikular takiaritmia
Aritmia ventrikular
Gangguan konduksi
Hipotensi
Syok
Rupture miokard
Aneurisme
Bradirkardi sinus
Penatalaksanaan
Istirahat total
Diet makanan lunak/ saring serta rendah garam (bila ada gagal jantung)
Atasi nyeri
a. Morfin 2,5 5 mg iv atau petidin 25 -50 mg im, bisa diulang-ulang
b. Lain-lain: nitrat, antogonis kalsium dan beta bloker
Sedatif diazepam 3-4 x 2-5 mg per oral, pada imsomnia ditambah flurazepam
Antikougulan
a. Heparin: 20.000-40.000 U/ 24 jam iv tiap 4-6 jam atau drip
b. Diteruskan asetuakumularol atau warfarin
Streptokinase/trombolisis
memperbaiki kembali aliran pembuluh darah ke koroner.
EKG
Prognosis
Tiga faktor penting yang menentukan indeks prognosis yaitu terjadinya aritmia,
potensi serangan iskemia lebih jauh dan potensi pemburukan gangguan
hemodinamik lebih jauh.
K.
Intervensi keperawatan
Istirahat fisik: Posisi kepala lebih tinggi dengan alasan, 1) volume tidal dapat
diperbaiki, 2) drainase lobus paru lebig baik, 3) aliran balik vena (preload) ke
jantung berkurang, kurang kerja jantung
Respirasi: kaji komplikasi ke paru dan rubah posisi serta anjurkan nafas dalam
pengurangan kecemasan
Pendidikan dan
DAFTAR PUSTAKA
Bruner & Suddart, 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Vol 2,
Jakarta: EGC
Harun, S 1996. Ilmu Penyakit Dalam Jilid I; Infak Miokard Akut sJakarta: Balai
Penerbit FK UI
Haryani, Ani. 2004. Diagnosis A Guide To Planing Care. Wwwl. Us. Elseverhealth
Johnson, etc.1997. Nursing Outcome Classification. Philadelphia: Mosby
Joane C, etc. 1996. Nursing Intervention Classification. Philadelphia : Mosby
NANDA, 2001. Nursing Diagnosis : Defenition & Classification 2001-2002.
Philadelphia: North America Nursing Diagnosis Assosiation
Mansyour, A. 1999. Kapita Selekta Kedokteran Edisi ketiga Jilid 1. Jakarta: Media
Aesculapius FK UI
Salim, S. 2004. Hand Out NSC Emergency Nursing 2000. Yogyakarta: Tim NSC 00