Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Hafidha Asni Akmalia08304241003
Liedya Kusuma Ratih
08304241023
08304241025
08304241029
Errischa Megawati
08304241035
08304241037
A. TOPIK
Misteri Kancing Baju
B. LATAR BELAKANG
Sains tidak hanya terdiri dari fakta, konsep, dan teori yang dapat
dihafalkan, tetapi juga terdiri atas kegiatan atau proses aktif menggunakan
pikiran dan sikap ilmiah dalam mempelajari gejala alam yang belum
diterangkan. Secara garis besar sains dapat didefenisikan atas tiga komponen,
yaitu (1) sikap ilmiah, (2) proses ilmiah, dan (3) produk ilmiah. Jadi
keterampilan proses atau metode ilmiah merupakan bagian studi sains,
termasuk materi bidang studi yang harus dipelajari siswa. Mengajarkan
bidang studi sains (IPA) berupa produk atau fakta, konsep dan teori saja
belum lengkap, karena baru mengajarkan salah satu komponennya.
Sedangkan komponen sikap ilmiah yang perlu ditumbuhkan antara lain
adalah tanggung jawab, keinginan hendak tahu, jujur, terbuka, obyektif,
kreatif, toleransi, kecermatan bekerja, percaya diri sendiri, konsep diri positif,
mengenal hubungan antara masyarakat dan sains, perhatian terhadap sesama
mahluk hidup, menyadari bahwa kemajuan ilmiah diperoleh dari sudut usaha
bersama, dan menginterpretasikan gejala alam dari sudut prinsip-prinsip
ilmiah. Dengan kata lain pendidikan sains juga bertujuan mengembangkan
kepribadian siswa.
Proses dapat didefenisikan sebagai perangkat keterampilan kompleks
yang digunakan ilmuwan dalam melakukan penyelidikan ilmiah. Proses atau
metode ilmiah itu merupakan konsep besar yang dapat dirinci menjadi
sejumlah komponen yang harus dikuasai apabila orang itu hendak melakukan
penelitian dan pengembangan dalam bidangnya. Sainstis mengembangkan
teori antara melalui keterampilan proses. Melalui kegiatan Misteri Kancing
Baju ini praktikan akan belajar mengenai beberapa keterampilan proses sains,
terutama bidang studi biologi.
C. RUMUSAN MASALAH
Apakah kancing baju dapat digunakan untuk mempelajari keterampilan
proses sains?
D. TUJUAN
Mampu menerapkan ketrampilan proses melalui kegiatan misteri kancing
baju
E. TINJAUAN PUSTAKA
IPA bukan hanya sekumpulan ilmu dan pengetahuan. IPA pada
Mengamati
Mengklasifikasi
Mengukur
Menggunakan alat
Mengkomunikasikan
Menafsirkan
Memprediksi
Melakukan eksperimen
3. Mengukur
4. Menggunakan alat
5. Mengkomunikasikan hasil
6. Menafsirkan
7. Memprediksi
8. Menganalisis
9. Mensintesis
10. Melakukan percobaan
Keterampilan proses sains yang digunakan di Sekolah Menengah Umum
(SMU) dan Madrasah Aliyah (MA) dalam Standar Isi antara lain :
1. Mengamati
2. Mengukur
3. Menggolongkan
4. Mengajuakn Pertanyaan
5. Menyusun Hipotesis
6. Merencanakan percobaan
7. Mengidentifikasi variabel
8. Menentukan langkah kerja
9. Melakukan eksperimen
10. Membuat dan Menafsirkan informasi/grafik
11. Menerapkan konsep
12. Menyimpulkan
13. Mengkomunikasikan baik secara verbal maupun nonverbal.
Berikut adalah jenis-jenis keterampilan proses sains yang perlu
dikuasai oleh siswa.
1. Keterampilan Mengamati (Observasi)
Keterampilan proses ini mencakup keterampilan untuk menggunakan
segenap alat indera yang kita miliki. Mengamati bukanlah sekedar melihat.
Mengamati adalah menggunakan alat indera (penglihat, pembau,
pengecap, peraba, pendengar) untuk mendapatkan informasi tentang suatu
objek. Oleh karena itu mengamati tidaklah sama dengan melihat dengan
mata. Apabila mengamati hanya terbatas melihat, maka seorang tunanetra
tidak pernah melakukan pengamatan. Seorang tunanetra ataupun seorang
yang penglihatannya normal tetapi dalam kondisi yang gelap gulita
sesungguhnya juga melakukan pengamatan, mungkin dengan indera
pendengarnya, indera pembaunya, ataupun indera perabanya. Dalam
observasi tercakup beberapa kegiatan seperti menghitung, mengukur,
mengklasifikasi, maupun mencari hubungan antara ruang dan waktu.
a. Perhitungan
adalah
pembanding.
Pertama-tama
membanding-
juga
adalah
menjelaskan
hasil
percobaan
dan
sebuah
kancing
yang
paling
besar,
kemudian
Naracoba
Jumlah
Ukuran
.
1. Hafida Asni Akmalia
20
2 macam
2. Lidya Kusuma Ratih
20
3 macam
3. Ella Sofian Nova
20
3 macam
4. Riza Sativani Hayati
30
2 macam
5. Erischa Megawati
25
3 macam
6. Fransisca Veni
15
3 macam
2. Macam ukuran dan jumlah kancing baju sebenarnya.
Ukuran
: 3 macam (besar, sedang, dan kecil)
Jumlah
: 95 buah kancing baju dalam toples
Keterangan :
Terkaan jumlah kancing baju menyimpang, kepekaan mendengarkan
3.
10
c. Kancing kecil
1) Merah
: 28
2) Coklat
:4
4. Jawaban praktikan tidak ada yang semuanya tepat dengan kondisi isi
toples. Untuk penerkaan macam ukuran ada 4 dari 6 praktikan yang
menjawab benar, yaitu 3 macam. Sedangkan 2 praktikan menjawab 2
macam. Untuk penerkaan jumlah kancing sangat menyimpang jauh,
jumlah sesungguhnya adalah 95 buah kancing baju, sedangkan terkaan
hanya 15-30 kancing baju.
11
jumlah kancing
besar
sedang
kecil
Ada 2 lubang
9. Hasil pengelompokan
kecil
kecil
sedang
besar
12
coklat
biru
merah
merah
Berdasarkan lubang
Berdasarkan ukuran
Berdasarkan
Warna
Berdasarkan
warna
Berdasarkan ukuran
Berdasarkan
warna
Berdasarkan
warna
Eksperimen
10. Suara yang ditimbulkan dari penjatuhan kancing baju dengan ketinggian
30 cm adalah berbunyi tak berbunyi 4x. Bunyi 4x ini karena pantulan
kancing baju
11. Hasil perabaan kancing :
a. Kancing besar :
1) Warna kuning : bagian permukaan lebih halus dari pada bagian
belakang, bagian tengah tidak rata.
2) Coklat : bagian permukaan lebih halus, tepi tidak rata, bagian
tengah tidak rata.
3) Biru : bagian permukaan lebih halus, bagian tengah tidak rata.
b. Kancing sedang
1) Warna biru : permukaan lebih halus dari pada bagian belakang,
bagian tengah tidak rata.
c. Kancing kecil
1) Warna merah : permukaan halus, tidak rata pada bagian tengah,
pinggir meninggi.
2) Warna coklat : Permukaan halus, tidak rata pada bagian tengah,
permukaan belakang lebih rata.
12. Dari hasl peletakan kancing baju paling besar secara berjejer
(berdampingan) dan bersinggungan di atas garis yang ada di buku
13
14
i) Menyimpulkan hasil
e. Hasil Eksperimen
Waktu kancing mencapai
Ulangan
Ke-
I
II
III
Rata-rata Kecepatan
Kecil
1,4
1,3
1,6
Kecepatan (cm/s)
Kancing
Kancing
kecil
5,357
5,769
4,687
5,271
Besar
1,281
9,036
8,928
6,415
Besar
1,03
0,83
0,84
V kecil
V besar
ulangan 1
ulangan 2
ulangan 3
rata- rata
waktu
kancing
mencapai
dasar
dilakukan
dengan
15
kecepatan
pada
kancing
yang
berukuran
kecil
16
jarak
dengan
waktu.
Dengan
demikian
kecepatan
melakukan
keterampilan
proses
sains,
siswa
menggunakan
pembuktian,
pembutan
grafik,
pengukuran,
penaksiran,
17
18
mempunyai jumlah paling sedikit. Hasil yang kami peroleh yaitu. Kancing
paling banyak jumlahnya adalah kancing berukuran besar. Kancing paling
sedikit jumlahnya adalah kancing berukuran sedang. Selanjutnya praktikan
mengambil kancing yang berukuran paling besar kemudian menjatuhkan di
atas meja dari ketinggian 30 cm sehingga menimbulkan suara tentu. Suara
yang terdengar oleh praktilan adalah bunyi tak sebanyak 4 kali. Dalam
kegiatan ini praktikan dilatih untuk peka terhadap suara atau bunyi yang di
timbulkan oleh suatu benda, yang mana diketahui mendengar termasuk ke
dalam keterampilan observasi. Kegiatan selanjutnya kami melakukan
perabaan terhadap kancing dan merasakan struktur permukaan yang ada pada
kancing. Dari kegiatan meraba tersebut praktikan dapat mengetahui bahwa
permukaan ke empat kancing berbeda. Sehingga dengan melatih indera
peraba merupakan salah satu hal untuk menunjang proses observasi terhadap
suatu objek. Keterampilan proses sains yang dapat dipelajari praktikan dalam
serangkaian kegiatan observasi ini adalah keterampilan observasi dengan
perhitungan, pengukuran, dan klasifikasi.
Langkah selanjutnya dalam praktikum ini adalah membuat grafik
balok jumlah masing- masing kancing baju dan setiap ukuran. Pembuatan
grafik
balok
ini
menunjukan
bahwa
praktikan
telah
melakukan
19
kancing baju yang diperlukan untuk menutup garis. Jadi, praktikan berhasil
membuktikan bahwa pengukuran dengan kancing sama dengan hasil
pengukuran yang dikonversikan dalam satuan cm. Hal ini menunjukkan
kegiatan pengukuran yang merupakan salah satu dari keterampilan proses
observasi dan juga keterampilan proses penaksiran.
Kegiatn terakhir yang kami lakukan adalah merancang kegiatan
eksperimen dengan kancing baju yang telah disediakan serta melakukan
eksperimen tersebut. Eksperimen yang kami pilih adalah mengetahui
hubungan antara ukuran kancing baju dengan kecepatan jatuh kancing dalam
air. Percobaan ini kami pilih atas dasar hipotesis kami yaitu kancing yang
berukuran lebih besar akan jatuh terlebih dahulu dibandingkan kancing yang
lebih kecil karena semakin besar ukuran benda maka massanya semakin besar
apabila dihubungkan dengan rumus gaya (F= m.g ) maka benda yang
memiliki massa lebih besar akan memiliki gaya yang lebih besar pula.
Hipotesis ini kemudian kami uji dengan eksperimen berupa menjatuhkan dua
kancing dengan ukuran berbeda dari ketinggian yang sama yaitu 15 cm di
atas permukaan air. Kegiatan ini dilakukan untuk melihat seberapa lama
kedua kancing mencapai dasar toples yang berisi air. Pengukuran lamanya
waktu kancing mencapai dasar dilakukan dengan menggunakan stop watch,
stop watch dinyalakan tepat pada saat kancing mulai dijatuhkan dari
ketinggin 15 cm di atas permukaan air. Kemudian stop watch dimatikan tepat
saat kancing menyentuh dasar toples yang berisi air. Untuk mengamati hal
tersebut kami membutuhkan dua pengamat untuk mengamati masing- masing
kancing hal ini dilakukan agar didapatkan waktu perhitungan yang tepat.
Kami melakukan 3 pengulangan untuk masing- masing kancing. Setelah
kegiatan dilakukan kemudian hasil pengamatan dicatat dalam table
pengamatan. Dari data yang diperoleh kami mencari kecepatan jatuhnya
kancing sampai mencapai dasar toples yang berisi air. Pada percobaan
pertama kancing yang berukuran besar memili kecepatan Kemudian dari
perhitungan tersbut kami menghitung rata- rata kecepatan masing- masing
kancing. Untuk kancing yang berukuran besar memerlukan waktu 1,03 detik
untuk mencapai dasar toples. Ulangan yang kedua memerlukan waktu 0,83
20
detik, ulangan ketiga 0,84 detik untuk mencapai dasar toples. Jadi untuk
menghitung kecepatan maka digunakan rumus V= S/t. Dimana V adalah
kecepatan (cm/s), S adalah ketinggian (cm), dan t adalah waktu (sekon).
Untuk mengukur kecepatan diperoleh dengan membagi jarak dengan waktu.
Dengan demikian kecepatan berbanding terbalik dengan waktu. Semakin
sedikit waktu yang diperlukan berarti semakin cepat kancing baju tersebut
mencapai dasar toples. Dari hasil eksperimen menunjukkan bahwa kancing
baju yang berukuran besar memiliki kecepatan yang lebih tinggi
dibandingkan kancing yang berukuran kecil.
Berdasarkan kegiatan eksperimen tersebut, kami belajar beberapa
keterampilan proses sains diantaranya adalah keterampilan merumuskan
masalah, menentukan hipotesis, keterampilan mengamati, dalam hal ini
keterampilan mengamati jatuhnya kancing baju sampai mencapai dasar
toples, keterampilan mengukur yaitu mengukur waktu yang diperlukan untuk
tiap
kancing
sampi
meramalkan/memprediksi
mencapai
dasar
toples,
keterampilan
21
kegiatan
eksperimen,
mengkomunikasikan
hasil,
dan
melakukan
penyimpulan.
I. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan diatas maka dapat disimpulkan bahwa
dari kegiatan misteri kancing baju, praktikan dapat mengembangkan
keterampilan proses sains sebagai berikut :
a. Keterampilan memprediksi (menaksir) yaitu dengan kegiatan menerka
jumlah kancing yang terdapat dalam toples beserta ukurannya
b. Keterampilan mengamati (observasi) yang meliputi keterampilan
pengukuran, klasifikasi, dan penghitungan dengan mengamati kancing
baju yang ada di toples.
c. Keterampilan mengorganisasikan dan mengkomunikasikan data yaitu
dengan membuat grafik dan tabel mengenai jumlah kancing baju dari
tiap-tiap ukuran
d. Keterampilan melakukan eksperimen yang di dalamnya meiputi
keterampilan proses merumuskan masalah, menentukan hipotesis,
merancang kegiatan eksperimen,
melakukan penyimpulan.
22
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. BBM III : Keterampilan Proses Sains. Diambil dari
www.google.com pada tanggal 1 November 2011 pukul 21.30 WIB
Penyelenggara Setifikasi Guru Rayon 24. 2010. Pembelajaran Sains Menurut
Kurikulum 2006 (Bahan PLPG UNM). Diambil dari www.google.com pada
tanggal 1 November 2011 pukul 21.30 WIB
Semiawan, Conny dkk. 1992. Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta :
Gramedia Widiasarana Indonesia
Sidharta, Arief. 2011. Model Pembelajaran Asam Basa Berbasis Inkuiri
Laboratorium Sebagai Wahana Pendidikan Sains Siswa SMP. Diambil dari
www.google.com pada tanggal 1 November 2011 pukul 21.30 WIB
Wahono, Widodo. 2011. Peta Konsep Keterampilan Proses Sains. Diambil dari
www.google.com pada tanggal 1 November 2011 pukul 21.30 WIB
Wibowo, Yuni, dkk. 2011. Petunjuk Praktikum Pendidikan Sains. Yogyakarta :
Universitas Negeri Yogyakarta.
23
LAMPIRAN
Hasil Eksperimen
Hubungan Ukuran Kancing Baju dengan Kecepatan Jatuhnya ke Dalam Air
A. Judul
Hubungan ukuran kancing baju terhadap kecepatan jatuhnya kancing baju
dalam air.
B. Rumusan Masalah :
1) Apakah ukuran kancing baju berpengaruh terhadap kecepatan jatuhnya
kancing baju ke dalam air ?
2) Ukuran kancing baju yang mana yang memiliki kecepatan jatuh ke air
tertinggi ?
C. Hipotesis :
1) Ukuran kancing baju berpengaruh terhadap kecepatan jatuhnya kancing
baju ke dalam air
2) Ukuran kancing baju yang paling besar yang memiliki kecepatan jatuh
ke air tertinggi
D. Variabel
1) Variabel bebas :
ukuran kancing (besar dan kecil)
2) Variabel kontrol :
ketinggian jatuhnya kancing, praktikan yang menjatuhkan kancing,
waktu penjatuhan kancing
3) Variabel tergayut :
Kecepatan jatuhnya kancing
E. Rancangan Eksperimen
1) Alat dan bahan
a) Kancing (2 macam ukuran)
b) Toples
c) Air
d) Penggaris
2) Langkah kerja
a) Menyiapkan semua alat dan bahan
b) Mengisi toples dengan air setinggi 7,5 cm
c) Menentukan jarak dijatuhkan kancing dengan tinggi 15 cm di atas
permukaan air.
d) Menjatuhkan 2 buah kancing secara bersama
24
e)
f)
g)
h)
i)
Besar
1,03
0,83
0,84
Kecepatan (cm/s)
Kancing
Kancing
kecil
5,357
5,769
4,687
5,271
Besar
1,281
9,036
8,928
6,415
V kecil
V besar
ulangan 1
ulangan 2
ulangan 3
rata- rata
detik, ulangan ketiga 0,84 detik untuk mencapai dasar toples. Jadi untuk
menghitung kecepatan maka digunakan rumus V= S/t. Dimana V adalah
kecepatan (cm/s), S adalah ketinggian (cm), dan t adalah waktu (sekon).
Sehingga kecepatan untuk masing-masing ulangan yaitu 1,281 cm/s, 9,036
cm/s, 8,928 cm/s. dan kecepatan rata-rata diperoleh dengan cara membagi
ketinggian dengan rata-rata waktu yaitu sebesar 6,415 cm/s. Pengukuran
kecepatan pada kancing yang berukuran kecil menggunakan rumus yang
sama seperti pada kancing yang berukuran besar yaitu V= S/t. Dari data
yang telah diperoleh maka diketahui kecepatan masing-masing untuk
kancing kecil dari ulangan pertama hingga ketiga adalah 5,357 cm/s, 5,769
cm/s, 4,687. Dan untuk kecepatan rata-rata diperoleh dengan membagi
jarak (ketinggian) dengan waktu rata-rata yaitu sebesar 5,271 cm/s.
Perbedaan kecepatan dari kedua pengamatan tersebut menunjukkan bahwa
kancing baju yang berukuran besar akan lebih cepat mencapai dasar toples
dibandingakan denagn kancing baju yang berukuran lebih kecil, artinya
26
keterampilan menghitung
yaitu
27