Professional Documents
Culture Documents
a.
b.
c.
d.
Mekanisme infeksi terdiri dari 4 tahap, yaitu adhesi (menempel), kolonisasi (berbiak),
penetrasi (masuk ke tubuh), dan invasi (menyebar ke seluruh tubuh sambil berbiak). Pada
proses kolonisasi, awalnya terjadi adhesi atau penempelan. Penempelan itu terjadi dengan
menggunakan 2 faktor, sebuah reseptor dan ligan. Receptor sejauh ini ditetapkan berupa
karbohidrat atau residu peptida yang spesifik pada permukaan sel eukariot. Bakteri ligan yang
biasanya disebut dengan adhesin merupakan komponen makromolekul pada permukaan sel
bakteri yang berinteraksi dengan reseptor sel pejamu. Mekanisme penempelan terbagi 2,
yaitu adhesi non-spesifik dan spesifik. Adhesi non-spesifik bersifat reversibel, sedangkan
yang spesifik bersifat ireversibel. Interaksi yang terjadi pada adhesi non-spesifik adalah
interaksi hidrofobik, elektrostatis, atom dan molekul yang dihasilkan dari getaran berfluktuasi
dipol yang mempunyai frekuensi sama, Brownian movement, pengambilan dan penangkapan
oleh polimer biofilm yang berinteraksi dengan bakteri glycocalyx. Adhesi yang spesifik
berupa pembentukan yang permanen dengan banyak ikatan kunci yang spesifik antara
molekul komplemen pada setiap permukaan sel. Ada beberapa hal yang menghambat adhesi,
antara lain adhesin atau reseptor yang terisolasi, adhesin atau reseptor analog, enzim atau
bahan kimia tertentu yang menghancurkan adhesin atau reseptor, dan antibodi yang spesifik.
Setelah melakukan adhesi, bakteri-bakteri tersebut kolonisasi yang berupa perbiakan.
Setelah itu mekanisme berikutnya adalah penetrasi dan invasi. Invasi pada pejamu
oleh patogen dapat dibantu oleh produksi substansi ekstraseluler bakteri yang bertindak
melawan pejamu dengan mematahkan pertahanan tubuh pertama dan yang kedua. Substansi
tersebut disebut invasin. Banyak invasin merupakan protein (enzim) yang dapat bertindak
untuk merusak sel pejamu dan/atau memiliki efek pada pertumbuhan dan penyebaran
patogen. Kerusakan pada sel pejamu yang merupakan hasil aktivitas invasi adalah bagian dari
patologi infeksi. Pada proses invasi ini, ada beberapa jenis enzim bakteri yang mempengaruhi
matriks jaringan sehingga meningkatkan penyebaran patogen. Antara lain :
Hyaluronidase, enzim ini menyerang substansi bawah jaringan ikat dengan
mendepolimerisasi asam hyaluronic. Hal ini dihasilkan oleh streptococci. staphylococci, and
clostridia.
Collagenase, dihasilkan oleh Clostridium histolyticum dan Clostridium perfringens. Enzim
ini memutuskan kolagen yang memudahkan gas gangren karena organisme ini.
Neuraminidase, dihasilkan oleh patogen intestinal seperti Vibrio cholerae dan Shigella
dysenteriae. Enzim ini mendegradasi asam neuraminic (juga disebut asam sialic), sebuah
cairan interseluler dari sel epitel dari mukosa usus.
Streptokinase dan staphylokinase, diproduksi oleh streptococci dan staphylococci. Enzim
kinase ini mengubah inaktif plasminogen menjadi plasmin yang mencerna fibrin dan
mencegah pembekuan darah.
Sumber Pustaka
Dorland, W.A. Newman. 2002. Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta: EGC.
Vinay Kumar, Ramzi S. Cotran, Stanley L. Robbins. 2007. Buku Ajar Patologi Robbins.
Volume 1. Jakarta: EGC.
Colonization and Invasion by Bacterial Pathogens. 2009 [online]. available at :
http://www.textbookofbacteriology.net/colonization.html diunduh tanggal 7 April 2009.