Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut badan kesehatan dunia ( World Health Oganization ) setiap tahun
jumlah penderita kanker 6.25 juta orang. Di Indonesia diperkirakan terdapat 100
penderita kanker diantara 100.000 penduduk per tahun. Dengan jumlah penduduk
220 juta jiwa terdapat sekitar 11.000 anak yang menderita kanker per tahun. Di
Jakarta dan sekitarnya dengan jumlah penduduk 12 juta jiwa, diperkirakan
terdapat 650 anak yang menderita kanker per tahun.
Angka harapan hidup penderita kanker tulang mencapai 60% jika belum
terjadi penyebaran ke paru-paru. Sekitar 75% penderita bertahan hidup sampai 5
tahun setelah penyakitnya terdiagnosis. Sayangnya penderita kanker tulang kerap
datang dalam keadaan sudah lanjut sehingga penanganannya menjadi lebih sulit.
Jika tidak segera ditangani maka tumor dapat menyebar ke organ lain, sementara
penyembuhannya sangat menyakitkan karena terkadang memerlukan pembedahan
radikal diikuti kemotherapy.
Oleh karena itu, kami menyusun makalah mengenai Asuhan Keperawatan
dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal Akibat Karsinoma Tulang/Gangguan
Metabolik Osteosarcoma, agar tenaga kesehatan dapat memahami bagaimana
merawat pasien dengan Osteosarcoma. Dan diharapkan makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana konsep dasar penyakit dan konsep dasar asuhan keperawatan
pada pasien dengan osteosarcoma?
1.3 Tujuan
Memahami konsep dasar penyakit dan konsep dasar asuhan keperawatan
pada pasien dengan osteosarcoma.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian Osteosarkoma
Sarkoma osteogenik ( Osteosarkoma ) merupakan neoplasma tulang
primer yang sangat ganas. Tumor ini tumbuh dibagian metafisis tulang tempat
yang paling sering terserang tumor ini adalah bagian ujung tulang panjang,
terutama lutut. (Price. 1998: 1213)
Sarkoma Osteogenik (osteosarkoma) merupakan tumor tulang primer
maligna yang paling sering dan berakibat fatal. Tumor ini menyebabkan
metastasis awal pada paru dan lebih sering menyerang kelompok usia 15 25
tahun ( pada usia pertumbuhan ) (Smeltzer Suzanne, 2001; 2347)
Osteosarkoma (sarkoma osteogenik) adalah suatu neoplasma ganas di
daerah metafise tulang panjang pada anak-anak namun juga dapat diderita
pada usia tua (60 tahun) akibat timbulnya osteosarkoma sekunder yang
berasal dari pagets disease (De Jong, 2013; Kawiyana, 2009; Patterson,
2008).
Jadi, Osteosarcoma merupakan tumor tulang yang sangat ganas,
perkembangannya berasal dari sel osteoblastik dan menyebabkan metastasis
awal pada paru,, tumor ini paling sering menyerang bagian ujung tulang
panjang terutama lutut pada anak-anak, dewasa dan lebih tinggi pada orang
diatas 60 tahun.
2.2 Etiologi Osteosarkoma
Menurut (American Cancer Society, 2014), peyebab osteosarcoma belum
jelas tetapi beberapa faktor resiko terjadinya osteosarcoma yaitu :
Umur: Risiko tertinggi pada remaja dan dewasa muda, tetapi juga lebih
tinggi pada orang di atas 60.
Tinggi: Anak-anak dengan osteosarkoma biasanya lebih tinggi dari usia
mereka.
Metapisis tulang
Tumor menginvasi jaringan lunak
merangsang histamin
Respon osteolitik osteoblastik
simpatis
Destruksi tulang local
usus
saraf
pristaltik
distensi
takut gerak
Gg.
Nutrisi<kebutuhan
mobilisasi tertanggu
fatique,kelelahan
Benjolan
Perubahan peran
Sel sel ujung tidak dapat nutrisi
Gg.
psikologi
Luka Terbuka
Nyeri Infeksi
Gg. Rasa nyaman nyeri
Terpapar mikroorganisme
Infeksi
Mengelurkan cairan terus menerus
Perluasan infeksi
Gejala dan tanda biasanya dapat terjadi seminggu atau sebulan sebelum
pasien didiagnosa osteosarcoma. Dibawah ini tanda gejala menurut
Bruner&Suddarth (2001):
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Nyeri
Pembengkakan
Keterbatasan gerak
Kehilangan berat badan
Masa tulang dapat teraba
Nyeri tekan dan tak bisa digerakan
Peningkatan suhu kulit di atas masa
merupakan
peneriksaam
needle
pemeriksaan
ultramikroskopis,
jaringan,
dan
histologis
mengurangi
mengurangi
dan
pemeriksaan
kesalah
pengembilan
kecenderungan
perbedaan
1) Pembedahan
Sasaran penatalaksanaan adalah mengahncurkan atau mengangkat
tumor. Ini dapat dilakukan dengan eksisi bedah. Eksisi tumor
melalui tindakan operasi dapat dilakukan dengan beberepa teknik:
a) Intralesional dan intrakapsular
b) Eksisi marginal. Eksisi marginal adalah pengeluaran tumor
diluar dari kapsulya. Teknik ini terutama dilakukan pada
tumor jinak atau ganas jenis low rade malignancy.
c) Eksisi luas. Pada eksisi luas, tumor dikeluarkan secara utuh
disertai dengan jaringan sekitar tumor yang berupa pseudokapsul atau jaringan yang bereaksi diluar tumor. Tindakan
eksisi luas dilakukan pada tumor ganas dan biasnaya
dikombinasi dengan pemebrian kemoterapi atau radioterapi
pada pra/pasca operasi.
d) Operasi radikal . operasi radikal dilakukan seperti pada eksisi
luas dan ditambah dengan pengeluaran seluruh tulang serta
sendi dan jaringan sebagai satu bagian utuh. Cara ini
biasanya berupa amputasi angota gerak diatasnya dan disertai
pengeluaran sendi di atasnya.
2) Kemoterapi
Kemoterapi merupakan penatalaksanaan tabahan pada tumor
ganas
atilang
dan
dipergunakana
jaringan
adalah
lunak.
Obat-obatan
metotreksat,
siklofosfamid,vinkristin,siaplatinum
yang
adriasmin,
pemberian
kemoterapi
nyeri
dan
ketidaknyamanann
klien
sebanyak
penatalaksanaan
awal
sebelum
dilakukan
operasi.
Radio
BAB III
PEMBAHASAN KASUS
Ny. Ferdiawati berusia 35 tahun, seorang ibu rumah tangga yang baru berhenti
bekerja sebagai sekretaris perusahaan satu bulan yang lalu. Dua minggu terakhir
NY. Ferdiawati mengeluh nyeri pada tulang humerus kanan. Tulang humerus
kanan tersebut telah mengalami pembesaran sejak 4 bulan yang lalu. Pertumbuhan
benjolan tersebut mulai dirasakan sebesar kelereng dan sekarang sudah berukuran
diameter 10 cm. kemarin Ny. Ferdiawati dating ke berobat ke rumah sakit dan
didiagnosa mengalami osteosarcoma oleh dokter.
1. Lengkapi data yang harus dikumpulkan baik melalui anamnesha maupun
pemeriksaan fisik yang mendukung terjadinya keganasan tulang pada Ny.
Fediawati?
Pengkajian
a. Identitas klien
Nama
Jenis kelamin
Alamat
Pekerjaan
Agama
No. RM
Tgl. Masuk
: Ny.F
: 35 tahun
:: Ibu rumah tangga
:::-
b. Riwayat kesehatan
1) Riwayat kesehatan dahulu
Untuk tumor metastatik biasanya klien menderita tumor primer
diorgan lain sebelumnya misalnya sperti tumor payudara, prostate,
paru dan ginjal.
2) Riwayat kesehatan sekarang
Dua minggu terakhir Ny. Ferdiawati mengeluh nyeri pada tulang
lengan atas sebelah kanan, Ny. F mengatakan tulang pada lengan
atasnya tersebut telah mengalami pembesaran sejak 4 bulan yang lalu.
Awalnya terdapat benjolan yang dirasakan sebesar kelereng namun
seiring berjalannya waktu semakin membesar.
3) Riwayat kesehatan keluarga
Etiologi
Penyebab (radiasi,
DS:
Pasien
nyeri
mengeluh
pada
tulang
herediter, virus
onkogenik)
humerus kanan
Mulai
membesar
Kerusakan gen
DO:
Pasien
terlihat
meringis kesakitan
Terdapat massa pada
tulang
humerus
Osteosarkoma
Lesi pada jaringan
Masalah
Nyeri
kanan
dengan
diameter 10 cm
DS:
Osteosarkoma
Pasien
nyeri
tulang
humerus kanan
mobilitas
fisik
mengeluh
pada
Kerusakan
DO:
Terdapat massa pada
tulang
humerus
kanan
dengan
Mobilitas fisik
terganggu
diameter 10 cm
DS:
Osteosarkoma
Pasien
nyeri
tulang
humerus kanan
DO:
Terdapat massa pada
Tumbuh sampai ke
tulang
humerus
jaringan lunak di
kanan
dengan
diameter 10 cm
intergritas
mengeluh
pada
Kerusakan
DS:
Resiko infeksi
Pertumbuhan tulang
DO:
Adanya massa pada
tulang
humerus
kanan
dengan
diameter 10 cm
yang abnormal
Kerusakan jaringan
lunak / fraktur terbuka
Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan rasa nyaman: nyeri akut berhubungan dengan proses
patologik atau pembedahan (amputasi).
b. Kerusakan mobilitas fisik yang berhubungan dengan kerusakan
musculoskeletal, nyeri, dan amputasi.
nyeri
Selidiki
karakteristik nyeri
Ubah posisi menjadi semi Mencegah pergeseran tulang dan penekanan
fowler
pada daerah yang luka
Berikan bantalan / sokongan Peningkatan vena return,
menurunkan
dengan
tindakan
penurunan
pasien
imobilisasi tersebut
Anjurkan
klien
tentang
melakukan Memberikan
kesempatan
perhatian,
energi,
untuk
memusatkan
meningkatkan
perasaan,
mempertahankan
mencegah
mobilitas
kontraktur/atropi
sendi,
dan
otot,
emningkatkan
mengontrol
situasi,
klien
dalam
meningktakan
penurunan
BB,
karena
menentukan
program
Intervensi
Rasional
adanya perubahan Menunjukan informasi tentang sirkulasi
warna kulit
kulit
Pertahankan tempat tidur kering Untuk menurunkan tekanan pada area
dan rapih/bebas kerutan
lanjut
Ubah posisi setiap 30 menit Untuk mengurangi tekanan konstan
sekali
pada
area
yang
sama
dan
mengindikasikan
klien
untuk
telah
terjadinya
infeksi
tidak Meminimalkan terjadinya kontaminasi
kontaminasi
dan
adanya
lelukosit
yang
meningkat
mengindikasikan
telah
terjadinya
infeksi
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
American
Cancer
Society.
2014.
Osteosarcoma
Overview.
Dalam
http://www.cancer.org/acs/groups/cid/documents/webcontent/003069-pdf.pdf.
Diakses 23 April 2015
De Jong. 2013. Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC. Jakarta.
Erwin,
Dian
Wienarni.
2007.
Referat
Osteosarkoma.
Dalam
Pemeriksaan