Professional Documents
Culture Documents
PELAYANAN
KOMITE KESELAMATAN
PASIEN
RS.AIRLANGGA
RS. AIRLANGGA
JL.AIRLANGGA 50C
JELAKOMBO JOMBANG
DAFTAR ISI
Halaman Judul.................................................................................................. i
Daftar Isi...........................................................................................................ii
BAB I. Pendahuluan.........................................................................................1
1.1. Latar Belakang...........................................................................................1
1.2. Tujuan Pedoman........................................................................................2
1.3. Ruang Lingkup Pelayanan.........................................................................3
1.4. Batasan Operasional..................................................................................4
1.5. Landasan Hukum.......................................................................................6
BAB II. Standar Ketenagaan............................................................................8
2.1. Kualifikasi Sumber Daya Manusia............................................................8
2.2. Distribusi Ketenagaan................................................................................8
2.3. Pengaturan Jaga.........................................................................................9
BAB III. Standar Fasilitas................................................................................10
3.1. Denah Ruang.............................................................................................10
3.2. Standar Fasilitas.........................................................................................10
BAB IV. Tata Laksana Pelayanan.....................................................................11
4.1. Pengembangan Program Keselamatan Pasien...........................................11
4.2. Penyusunan Kebijakan Dan Prosedur Terkait Dengan Program
Keselamatan Pasien...................................................................................17
4.3. Motivasi, Edukasi, Konsultasi, Monitoring Dan Evaluasi Terapan
Program Keselamatan Pasien Rumah Sakit...............................................17
4.4. Pendidikan Dan Pelatihan Internal Rumah Sakit Terkait Keselamatan
Pasien.........................................................................................................18
4.5. Pencatatan, Pelaporan Insiden, Analisa Insiden, Mengembangkan
Solusi Untuk Pembelajaran.......................................................................18
4.5.1. Pencatatan Dan Pelaporan Insiden Internal RS......................................18
4.5.2. Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien Ke Tim KKPRS Nasional ..
20
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG.
Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk juga untuk rumah
sakit. Ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan (safety) di rumah
sakit yaitu : keselamatan pasien (patient safety), keselamatan pekerja atau
petugas kesehatan, keselamatan bangunan dan peralatan di rumah sakit yang
bisa berdampak terhadap keselamatan pasien dan petugas, keselamatan
lingkungan (green productivity) yang berdampak terhadap pencemaran
lingkungan dan keselamatan bisnis rumah sakit yang terkait dengan
kelangsungan hidup rumah sakit. Ke lima aspek keselamatan tersebut
sangatlah penting untuk dilaksanakan di setiap rumah sakit. Namun harus
diakui kegiatan institusi rumah sakit dapat berjalan apabila ada pasien.
Karena
itu
keselamatan
pasien
merupakan
prioritas
utama
untuk
dilaksanakan, dan hal tersebut terkait dengan isu mutu dan citra rumah sakit.
Harus
diakui,
pelayanan
kesehatan
pada
dasarnya
adalah
untuk
mutu
pelayanan
RS
Baptis
Batu
terutama
didalam
ii.
Memastikan
melaksanakan
seluruh
staf
pelayanan
di
yang
Instalasi
dijiwai
memahami
oleh
dan
budaya
Keselamatan Pasien.
ii.
iii.
ii.
iii.
b. Cedera/injury
Kerusakan jaringan yang diakibatkan agent/keadaan
c. Penderitaan/suffering
Pengalaman/gejala yang tidak menyenangkan termasuk nyeri, malaise,
mual, muntah, depresi, agitasi dan ketakutan
d. Cacad/disability
12. Pelaporan
insiden
keselamatan
pasien
suatu
sistem
untuk
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
2.1.KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA.
Kualifikasi Komite Keselamatan Pasien RS adalah :
Tabel pola ketenagaan KKPRS RS. AIRLANGGA
NAMA JABATAN
PENDIDIKAN
Ketua KKPRS
Dokter
spesialis/umum
Sekertaris KKPRS
D3
Anggota KKPRS
Champion Keselamatan
Pasien tingkat unit
(Manajer Madya)
SERTIFIKASI
D3
JUMLAH
KEBUTUHAN
1
1
9
Sesuai dengan
jumlah unit
2.2.DISTRIBUSI KETENAGAAN.
Komite Keselamatan Pasien RS. AIRLANGGA terdiri dari 1 Ketua, 1
sekertaris, 9 anggota, dan Champion Keselamatan Pasien tingkat unit yang
adalah manajer madya atau Kepala Unit masing-masing.
Ketua KKPRS adalah seorang dokter umum/spesialis, yang memiliki
minat pada Budaya Keselamatan Pasien dan mempunyai kemampuan untuk
memimpin, mengkoordinir, dan administrative.
Sekertaris KKPRS adalah seorang karyawan dengan pendidikan minimal
D3, yang memiliki minat pada Budaya Keselamatan pasien dan terutama
memiliki kemampuan kesekertariatan.
Anggota KKPRS adalah karyawan tetap yang dipilih mewakili disiplin
ilmu yang ada dalam pelayanan kesehatan, yaitu keperawatan (rawat jalan,
IGD, rawat inap, ICU, Kamar Operasi), Farmasi, dan disiplin ilmu lain yang
dirasa perlu.
Champion Keselamatan Pasien tingkat unit adalah Kepala Unit yang telah
ditunjuk di RS RS. AIRLANGGA, yang menjadi promotor pelaksanaan
Budaya Keselamatan Pasien tingkat unit masing-masing.
2.3.PENGATURAN JAGA.
Komite KKPRS terdiri dari 1 ketua, 1 sekertaris, 9 anggota, yang berdinas
pukul 8.00-16.00 setiap hari senin-jumat, dan dapat dihubungi sewaktu-waktu
bila diperlukan.
BAB III
STANDAR FASILITAS
3.1.DENAH RUANG.
(Ada pada lampiran)
3.2.STANDAR FASILITAS.
Sarana yang di perlukan adalah :
1. Ruang sekretariat
2. Kursi
3. Lemari penyimpanan berkas
4. Telepon
5. Whiteboard
6. Alat tulis
10
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
Pelayanan Komite Keselamatan Pasien RS AIRLANGGA meliputi:
Pengembangan Program Keselamatan Pasien.
Menyusun kebijakan dan prosedur terkait dengan Program Keselamatan
Pasien RS.
Menjalankan
peran
untuk
melakukan
motivasi,
edukasi,
konsultasi,
KESADARAN
AKAN
NILAI
KESELAMATAN
11
menggunakan
survei
penilaian
12
manfaat
bagi
mereka
dengan
menjalankan
gerakan
Keselamatan Pasien
Tumbuhkan sikap kesatria yang menghargai pelaporan insiden
3. INTEGRASIKAN AKTIVITAS PENGELOLAAN RISIKO
Kembangkan sistem dan proses pengelolaan risiko, serta lakukan
identifikasi dan asesmen hal yang potensial bermasalah.
Langkah penerapan:
A. Tingkat Rumah Sakit :
Telaah kembali input dan proses yang ada dalam manajemen risiko
klinis dan non klinis, serta pastikan hal tersebut mencakup dan
terintegrasi dengan Keselamatan Pasien dan staf.
Kembangkan
indikator-indikator
kinerja
mutu
dan
Insiden
yang
berkaitan
dengan
Keselamatan
Pasien
guna
13
staf
anda
agar
dengan
mudah
dapat
melaporkan
14
PENGALAMAN
TENTANG
15
IMPLEMENTASI
SISTEM
risiko
untuk
setiap
perubahan
yang
16
tentang
17
dampak
klinis/konsekuensi/severity,
tabel
penilaian
18
Grading biru
maksimal 1 minggu
Grading hijau
maksimal 2 minggu
Grading kuning
Investigasi
komprehensif/analisis
akar
masalah/RCA oleh tim RCA yang terdiri dari tim KKPRS dan staff lain
yang diperlukan, waktu maksimal 45 hari
Grading merah
Investigasi
komprehensif/analisis
akar
masalah/RCA oleh tim RCA yang terdiri dari tim KKPRS dan staff lain
yang diperlukan, waktu maksimal 45 hari
6. Setelah selesai melakukan investigasi sederhana, laporan hasil
Investigasi, Solusi, Tindaklanjut, dan Evaluasi (laporan ISTE)
dilaporkan kepada KKPRS.
7. KKPRS akan menganalisis kembali hasil ISTE untuk menentukan
apakah perlu dilakukan investigasi lanjutan dan melakukan regarding
apabila diperlukan.
8. Untuk grading kuning dan merah, dibentuk tim RCA yang terdiri dari
tim KKPRS dan staff lain yang diperlukan, maksimal 45 hari.
9. Setelah melakukan RCA, tim RCA akan membuat laporan dan
rekomendasi
untuk
perbaikan
serta
pembelajaran
berupa
19
yang
terjadi
pada
pasien
dilaporkan
oleh
KKPRS
20
BAB V
LOGISTIK
NO
RINCIAN
KEGIATAN
SASARAN
CARA
MELAKSANAKAN
KEGIATAN
Inhouse training
KP
Mendata training
dan workshop
Keselamatan
Pasien dalam 1
tahun.
Memberangkatan
anggota KP untuk
menghadiri
training dan
workshop KP
secara terjadwal
Koordinasi intern
KKPRS minimal
1 kali perbulan.
Koordinasi
KKPRS dengan
Manajer Madya 1
kali perbulan
(melalui raker)
Koordinasi ketua
KKPRS dengan
direksi 1 kali
perbulan (bisa
melalui rapat
koordinasi RS)
Pembentukan
kualifikasi
anggota
KKPRSBB
melalui
training
eksternal
maupun
inhouse
training.
Jumlah training
Keselamatan
Pasien
yang
dihadiri
oleh
anggota
KKPRSBB dan
manajer madya.
Coaching,
counseling
and
modeling
kepada
manajer
madya
Kegiatan
pertemuan rutin
dan koordinasi
intern
KKPRS,terhadap
manajer madya.
Koordinasi
rutin dengan
Direktur
RSBB.
Kegiatan
pertemuan rutin
dengan Direktur
dan
disertai
tindak lanjut.
Kegiatan
terkait
Pelaporan
Insiden
Pelaporan
dan Mengadakan form
laporan insiden.
pemberian
Tabulasi insiden
penghargaan
perbulan.
bagi
penulis
insiden
SUBTOTAL
21
STRATEGI
JADWAL
PELAKSANAAN
KEGIATAN
Januari 2013
Jan-Des 2013
ANGGARAN
Rp.25.000.000,-
Jan-Des 2013
Jan-Des 2013
Jan-Des 2013
Form Laporan:
Rp.250.000,Penghargaan
penulis:
Rp. 1.500.000,Rp.26.750.000,-
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
22
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
INDIKATOR
Kepatuhan cuci
tangan
Kepatuhan
pemakaian APD
Kejadian tertusuk
benda tajam dan
STANDAR NUMERATOR
Kepatuhan cuci
90% tangan/moment
DENUMERATOR
Kegiatan yang diaudit
Pemakaian APD
90% sesuai paparan
Kegiatan yang diaudit
Kejadian tertusuk jarum atau paparan
0
cairan tubuh/bulan
23
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
INDIKATOR
Ketepatan Identitas
Terpasang gelang
identitas pasien
rawat inap
STANDAR NUMERATOR
100%
100%
Pelaksanaan SBAR
3
4
5
Ketepatan
penyampaian hasil
pemeriksaan
penunjang
100%
Ketepatan
pemberian obat
100%
Ketepatan transfusi
100%
Pelaksanaan time
out, sign in, sign out
100%
Pemberian tanda
pada pasien operasi
100%
7
8
Ketepatan
Identitas sesuai
tindakan dan
kegiatan
Terpasang
gelang identitas
pasien
yang
tepat
pada
pasien
rawat
inap
Pelaporan
kondisi
pasien
sesuai
dengan
standar
komunikasi
SBAR
Ketepatan
penyampaian
hasil
pemeriksaan
penunjang
Ketepatan
pemberian obat
sesuai 6 benar
Ketepatan
transfuse sesuai
pasien,dan
produk darah
Pelaksanaan
time out,
sign
in, sign out pada
operasi
Pemberian
tanda
operasi
pada
pasien
24
DENUMERATOR
Kegiatan yang diaudit
Kegiatan yang
Diaudit
9 Pasien Jatuh
0%
operasi
yang
memerlukan
penanda
Tidak ada kejadian pasien jatuh
1. Ketepatan Identitas: target 100%. Label identitas tidak tepat apabila :tidak
terpasang, salah pasang, salah penulisan nama, salah penulisan gelar
(Tn/Ny/An), salah jenis kelamin, salah alamat.
2. Terpasang gelang identitas pasien rawat inap: target 100% pasien yang
masuk ke rawat inap terpasang gelang identitas pasien.
3. Pelaksanaan SBAR: target 100% konsul ke dokter via telpon
menggunakan metode SBAR.
4. Ketepatan penyampaian hasil penunjang: target 100%. Yang dimaksud
tidak tepat apabila: salah ketik hasil, mengetik terbalik dengan hasil lain,
hasil tidak terketik, salah identitas.
5. Ketepatan pemberian obat: target 100%. Yang dimaksud tidak tepat
apabila: salah obat, salah jumlah, salah jenis, kurang/kelebihan dosis, salah
rute pemberian, salah identitas pada etiket, salah pasien.
6. Ketepatan transfuse: target 100%. Yang dimaksud tidak tepat apabila:
salah identitas pada permintaan, salah tulis jenis produk darah, salah
pasien.
7. Pelaksanaan time out, sign in, sign out: target 100% pada seluruh operasi
yang dilakukan.
8. Pemberian tanda pada sisi pasien operasi: target 100% pada operasi yang
terkait organ tubuh ganda.
25
BAB IX
PENUTUP
26