Professional Documents
Culture Documents
A. Definisi
Kolestasis atau obstruksi biliaris adalah gangguan aliran empedu dari hati ke usus
halus yang dapat terjadi pada saluran intra hepatik atau ekstra hepatik. Kolestasis ekstra
hepatik dapat disebabkan oleh kelainan kongenital (atresia) atau obstruksi mekanik
seperti batu atau tumor.
Ikterus kolestasis terjadi karena adanya bendungan dalam saluran empedu
sehingga empedu dan bilirubin terkonyugasi tidak dapat dialirkan kedalam usus halus.
Akibatnya adalah peningkatan bilirubin terkonyugasi dalam serum dan bilirubin dalam
urin, tetapi tidak didapatkan urobilinogen dalam tinja dan urin.
Kolestasis intrahepatal terjadi gangguan ekskresi bilirubin yang terjadi di dalam
mikrosom hati dengan duktus empedu, sedangkan kolestasis ekstrahepatal terjadi karena
obstruksi di duktus empedu yang lebih besar, seperti duktus koleidokus.
Pada obstruksi traktus biliaris, bilirubin terkonyugasi dan empedu tidak dapat
dialirkan ke usus halus. Ada 4 kategori obstruksi bilier :
Obstruksi setempat dimana hanya satu atau beberapa cabang saluran empedu intra
hepatik yang tersumbat.
Tumor pankreas terdiri dari tumor eksokrin dan tumor endokrin. Tumor endokrin
B. Epidemiologi
Di Amerika Serikat dilaporkan angka kejadian kanker pankreas meningkat sejak
tahun 1930. Insiden lebih banyak pada laki-laki dibanding wanita yaitu 1,3 : 1, serta lebih
banyak pada orang kulit hitam ( 14,8 per 100.000 dibandingkan dengan angka kejadian
pada populasi umum 8,8 per 100.000 ). Penyakit ini jarang ditemui pada usia < 45 tahun
dan angka kejadiannya meningkat dengan pertambahan umur diatas 45 tahun. Angka
kematiannya cukup tinggi yang berhubungan erat dengan dijumpainya sebagian kasus
pada tahap lanjut.
C. Faktor Resiko
Faktor resiko terbanyak yang dijumpai adalah :8
Terjadi abnormalitas gen tripsinogen dan mutasi dari gen multiple tumor supresor-1
gene ( BRCA2 dan CDKN2A)
Merokok
Terjadi delesi homozigot gen untuk karsinogen yang menghasilkan enzim Gluthatione
S- Transferase T1 ( GSTT1)
Diabetes Melitus
Riwayat Keluarga
D. Patogenesis
Terjadinya kanker pankreas bila ditinjau dari segi molekuler terjadi kombinasi
kelainan pada mutasi gen yaitu :
1. Aktivasi dari gen-gen onkogenik ( mutasi K-ras )
alkali posfatase. SGOT dan SGPT meninggi bila telah terjadi kerusakan parenkhim hepar
yang telah lanjut.
Pada penyakit kolestatik ini akan terjadi abnormalitas dari lipid dalam darah,
mekanisme terjadinya hiperlipidemia berbeda denhan mekanisme pasien lainnya dimana
terdapat kelainan pada partikel-partikel lipoprotein. Suatu studi yang dilakukan
mendapatkan peningkatan total plasma kolesterol pada 50 % pasien kolestatik berkisar
antara 120-1775 mg/dl. Pada tahap awal akan terjadi peningkatan VLDL, LDL dan HDL
semua ini berhubungan dengan meningkatnya apolipoprotein A-1,A-2 , B dan C II
sedangkan pada tahap lanjut akan terjadi peningkatan kadar LDL dan penurunan kadar
HDL ini juga berhubungan dengan penurunan kadar apolipoprotein A-1, A-2 serta
peningkatan kadar apolipoprotein b dan C-II.
Bisa juga ditemukan kenaikan serum lipase dan amilase. Pada pemeriksaan
duodenografi tampak dinding medial duodenum berbentuk dinding gergaji yang
merupakan gambaran karsinoma kaput pankreas. Cara pemeriksaan yang lebih baik yaitu
ERCP (endoscopic retrograde choleangio pancreatografy) bila mana kontras dapat
melewati sumbatan
Dapat juga dilakukan dekompresi dengan cara menghisap cairan empedu yaitu
memasang Perkutaneus Transhepatik Drainase ( PTD ) sedangkan dengan radioterapi dan
kemoterapi tidak memperlihatkan perbaikan hidup walaupun pernah dicoba dengan 5Fluorouracil, Gemcitabine tapi tetap tidak memberikan hasil yang memuaskan
H. Prognosis
Prognosis pada karsinoma kaput pankreas adalah jelek karena umumnya keluhan
pasien dirasakan pada fase lanjut dan sudah berkomplikasi. Angka kelangsungan hidup
5 tahun setelah dilakukan pancreaticoduodenestomy adalah 10-25 % dengan penyebaran
ke KGB terdekat dan 25-30 % tanpa adanya penjalaran ke KGB.