You are on page 1of 45

HERU SASONGKO, S.FARM.,APT.

PROFESI FARMASI DI MASYARAKAT

4/1/2013

SWOT ANALYSIS

KEKUATAN :
KECENDERUNGAN MAYORITAS WANITA
BASIC KNOWLEDGE YANG DAPAT DIANDALKAN
REGULASI YANG MENYANGKUT PROFESI FARMASI

TREND MASYARAKAT MEMBUKA APOTEK


TAWARAN PENDIDIKAN LANJUT
4/1/2013

SWOT ANALYSIS

KELEMAHAN
KEPERCAYAAN DIRI YANG RENDAH
BASIC KNOWLEDGE YANG BERKAKI DUA
DESAKAN KEBUTUHAN HIDUP

KESADARAN PROFESIONAL YANG RENDAH


EGOISME DALAM KEBERSAMAAN BERPROFESI
REGULASI YANG KONTRADIKTIF DENGAN PROFESI

4/1/2013

SWOT ANALYSIS

PELUANG
PELAYANAN ASUHAN KEFARMASIAN YANG TERUS

BERKEMBANG
LINGKUP BIDANG PELAYANAN OBAT YANG MASIH
LUAS
HARAPAN MASYARAKAT YANG TETAP TINGGI

4/1/2013

SWOT ANALYSIS

HAMBATAN
ARUS GLOBALISASI
SISTEM BIROKRASI YANG ADA
PANDANGAN SEBELAH MATA PROFESI LAIN
SEMANGAT NEGATIF ANGGOTA PROFESI

4/1/2013

ILMU, PENGETAHUAN
DAN TEKNOLOGI
MANUSIA DAN
LINGKUNGAN

ETIKA DAN
PERILAKU

ETIKA PROFESI

Etik/etika berasal dari kata ethos(Yunani)


Etika

Karakter,
Watak kesusilaan atau
Adat Istiadat atau kebiasaan.

Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tata cara hidup


yang baik, aturan hidup yang baik dan segala
kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari generasi
ke generasi
Etika menentukan tingkah laku sesuatu
golongan.

Moral

Moralitas, dari bahasa latin mos mores berarti


adat istiadat atau kebiasaan.
ETIKA

MORALITAS

Sistem Nilai (Norma)

Bagaimana manusia harus hidup baik

Adat Kebiasaan

Moral merujuk kepada cara berfikir,


bertindak dan
bagaimana mereka harus bertindak

Perilaku yang ajeg dan berulang

Perbedaan antara moral dengan etika


1. Etika menyangkut perbuatan manusia.
Etika menunjukkan cara yang tepat artinya cara yang diharapkan
serta ditentukan dalam sebuah kalangan tertentu.
Moral tidak terbatas pada cara melakukan sebuah perbuatan,
moral memberi norma tentang perbuatan itu sendiri.
Moral menyangkut masalah apakah sebuah perbuatan boleh
dilakukan atau tidak boleh dilakukan.

2. Etika hanya berlaku untuk pergaulan.


Moral selalu berlaku walaupun tidak ada orang lain.
C/..

3. Etika bersifat relatif.


Yang dianggap tidak sopan dalam sebuah kebudayaan,
dapat saja dianggap sopan dalam kebudayaan lain.
Moral bersifat absolut.
Perintah seperti jangan berbohong, jangan mencuri
merupakan prinsip moral yang tidak dapat ditawar-tawar.

Etika dan Hukum


Persamaan :
Mempunyai tujuan sosial yang sama yakni menghendaki agar manusia
melakukan perbuatan yang baik dan benar
Perbedaan :
Etika ditujukan kepada sikap batin manusia, dan sanksinya dari
kelompok masyarakat profesi itu sendiri
Hukum ditujukan pada sikap lahir manusia, membebani manusia
dengan hak dan kewajiban, bersifat memaksa, sanksinya tegas dan
konkret yang dilaksanakan melalui wewenang penguasa/pemerintah

PERBEDAAN ETIKA DAN HUKUM


ETIKA
1. Berlaku untuk lingkungan kelompok
/profesi
2. Disusun berdasarkan kesepakatan
anggota kelompok/profesi
3. Tidak seluruhnya tertulis dengan
pasal-pasal
4. Sanksi terhadap pelanggaran berupa
tuntunan dan sanksi organisasi
5. Pelanggaran diselesaikan oleh Majelis
Etka (MPEAD dan MPEA)
6. Penyelesaian pelanggaran seringkali
tidak diperlukan/disertai bukti fisik

HUKUM
1. Berlaku untuk umum
2. Disusun oleh badan pemerintah
3. Tercantum secara rinci di dalam kitab
UU dengan pasal-pasal, termasuk sanksi
terhadap pelanggaran
4. Sanksi terhadap pelanggaran berupa
tuntutan, baik perdata maupun pidana
5. Pelanggaran diselesaikan melalui
pengadilan atau sanksi administrasi
6. Penyelesaian pelanggaran
memerlukan bukti fisik

Norma

diartikan sebagai kaidah atau pedoman


untuk melakukan sesuatu.

Tujuan Etika dan Norma


Etika
Norma
Khusus

Norma
Norma
Umum

Norma
Sopan Santun
Norma Hukum

Norma Moral

1. Mengarahkan perkembangan masyarakat menuju

suasana yang harmonis, tertib, teratur, damai dan


sejahtera.
2.
Mengajak orang bersikap kritis dan rasional dalam
mengambil keputusan secara otonom

Macam-macam Norma
Dibagi 2 yaitu :
1. Norma khusus adalah aturan yang berlaku
dalam bidang kegiatan tertentu atau khusus, ex:
aturan olahraga, aturan kuliah,dll

2. Norma umum adalah aturan yang bersifat umum


dan universal.
Norma sopan santun,
Norma hukum
Norma moral.
17

Lanjutan pengertian norma ..

Norma sopan santun

mengatur pola perilaku dan sikap

lahiriah manusia. Misal: mengatur perilaku pergaulan, bertamu,

minum,makan, berpakaian, dll.


Norma hukum merupakan norma biasanya dikodifikasikan dalam
bentuk aturan tertulis sebagai pegangan bagi masyarakat untuk
berperilaku yang baik maupun sebagai pedoman untuk
menjatuhkan hukuman bagi pelanggarnya.
Misal: UUD 1945, PP, Ttap MPR, Keppres, KUHP, dll

18

Lanjutan pengertian norma ..

Norma moral adalah


norma yang bersumber dari hati nurani (conscience),

menjadi tolak ukur yang dipakai oleh masyarakt


dalam menentukan baik buruknya tindakan manusia
sebagai anggota masyarat atau sebagai orang
dengan jabatan atau profesi tertentu.

19

Kesimpulannya adalah
1. Etika
2. Moral
3. Norma.
4. Hukum.....

Pekerjaan
Kefarmasian

Std Profesi

Std
Kompetensi

Etika
Profesi

Kode Etik

ETIKA PROFESI

ETIKA PROFESI
Profesi adalah: pekerjaan yang dilakukan sebagai nafkah hidup

dengan mengandalkan keahlian dan keterampilan yang


tinggi dan dengan melibatkan komitmen pribadi (moral)
yang mendalam

Profesional adalah: Orang yang melakukan.

profesi

Profesi:
Dituntut ketekunan, keuletan, disiplin, komitmen dan
irama kerja yang pasti, karena pekerjaan ini
melibatkan secara langsung pihak-pihak lain.

Orang yang profesional mempunyai disiplin kerja yang tinggi,


yang muncul dari dalam dirinya sendiri, tidak karena orang
lain. Disiplin, ketekunan, dan keseriusan adalah perwujudan
dari komitmen atas pekerjaannya.
Orang yang profesional adalah juga orang yang memiliki
integritas pribadi yang tinggi dan mendalam. Ia tahu menjaga
nama baiknya, komitmen moralnya, tuntutan profesi serta nilai
dan cita-cita yang diperjuangkan oleh profesinya.

CIRI-CIRI PROFESI

1. Adanya keahlian dan keterampilan khusus


2. Adanya komitmen moral yang tinggi diatur dalam aturan
khusus disebut dengan KODE ETIK.
3. Orang yang profesional, hidup dari profesinya profesinya
membentuk identitas dari orang tsb.
4. Pengabdian kepada masyarakat
5. Ada izin khusus untuk menjalankan profesi tersebut
6. Para profesional biasanya menjadi anggota dari suatu
organisasi profesi. mis: IDI (dokter), PGRI, dsb.

Pekerjaan Kefarmasian membutuhkan tingkat keahlian dan


kewenenangan yang didasari oleh suatu standar komptnsi, etika

masyarakat.

Etika profesional farmasi tidak hanya


mendorong/meningkatkan kinerja bagi tenaga farmasi,
tetapi juga akan

memberikan peningkatkan kontribusi fungsional


/peranan farmasi bagi masyarakat.

Ruang lingkup pelayanan kefarmasian meliputi

Tanggung jawab, kewenangan dan hak.

A. Bidang Apotek / Apotek Rumah Sakit


B. Bidang Toko Obat
C. Bidang Pedagang Besar Farmasi
D. Bidang puskesmas
E. Bidang Industri
F. Bidang Instalasi Perbekalan Farmasi

1.
2.

Memberikan arahan bagi suatu pekerjaan


profesi
Menjamin mutu moralitas profesi di mata
masyarakat

Tuntutan bagi anggota profesi:


1. Keharusan menjalankan profesinya secara
bertanggung jawab
2. Keharusan untuk tidak melanggar hak-hak
orang lain

1.

2.

3.

4.
5.

Merupakan produk etika terapan yang


dihasilkan
berdasarkan
konsep-konsep
pemikiran etis atas suatu profesi tertentu
Merupakan hasil self regulation dari profesi itu
sendiri yang mewujudkan nilai-nilai moral yang
dianggap hakiki dan pada prinsipnya tidak
pernah dipaksakan dari luar.
Dijiwai nilai-nilai dan cita hidup dalam
kalangan profesi itu sendiri maka tidak efektif
apabila
keberadaannya
ditentukan
dari
pemerintah/instansi atasan
Bertujuan mencegah terjadinya perilaku yang
tidak etis
Dapat
berubah
dan
diubah
sesuai
perkembangan iptek

Kode etik harus disosialisasikan :


1. Sebagai sarana kontrol sosial
2. Mencegah campur tangan yang dilakukan
oleh pihak luar yang bukan kalangan
profesi
3. Mengembangkan petunjuk baku dari
kehendak manusia yang lebih tinggi
berdasarkan moral.

1.

2.
3.
4.
5.
6.

Melindungi anggota organisasi untuk menghadapi


persaingan pekerjaan profesi yang tidak jujur dan untuk
mengembangkan tugas profesi sesuai dengan kepentingan
masyarakat.
Menjalin hubungan bagi anggota profesi satu sama lain
dan menjaga nama baik profesi
Merangsang pengembangan profesi kualifikasi
pendidikan yang memadai
Mencerminkan hubungan antara pekerjaan profesi dengan
pelayanan masyarakat dan kesejahteraan sosial
Mengurangi kesalahpahaman dan konflik baik dari antar
anggota maupun dengan masyarakat umum
Membentuk ikatan yang kuat bagi seuma anggota dan
melindungi profesi
terhadap pemberlakuan norma
hukum yang bersifat imperatif sebelum disesuaikan
dengan saluran norma moral profesi.

Nilai norma dari sumpah/janji seorang asisten


apoteker mengandung 4 substansi:
1.

2.

Sebagai ahli madya farmasi, akan melaksanakan


tugas saya sebaik-baiknya, menurut undang
undang yang berlaku, dengan penuh tanggung
jawab dan kesungguhan.
Sebagai ahli madya farmasi, dalam melaksanakan
tugas atas dasar kemanusiaan, tidak akan
membeda-bedakan
pangkat,
kedudukan,
keturunan, golongan, bangsa dan agama.

3. Bahwa saya, sebagai ahli madya farmasi, dalam


melaksanakan tugas, akan membina kerja sama,
keutuhan dan kesetiakawanan, dengan teman sejawat.
4. Sebagai ahli madya farmasi, tidak akan menceritakan
kepada siapapun, segala rahasia yang berhubungan
dengan tugas saya, kecuali jika diminta oleh
pengadilan, untuk keperluan kesaksian.

A.
1)

2)

3)

4)

Kewajiban terhadap Profesi


Seorang Asisten Apoteker harus menjunjung tinggi
serta memelihara martabat, kehormatan profesi,
menjaga integritas dan kejujuran serta dapat
dipercaya.
Seorang Asisten Apoteker berkewajiban untuk
meningkatkan keahlian dan pengetahuan sesuai
dengan perkembangan teknologi.
Serorang Asisten Apoteker senantiasa harus
melakukan pekerjaan profesinya sesuai dengan
standar operasional prosedur, standar profesi yang
berlaku dank ode etik profesi.
Serorang Asisten Apoteker senantiasa harus
menjaga profesionalisme dalam memenuhi
panggilan tugas dan kewajiban profesi.

B. Kewajiban Ahli Farmasi terhadap teman sejawat


1)
Seorang Ahli Farmasi Indonesia memandang
teman sejawat sebagaimana dirinya dalam
memberikan penghargaan
2)
Seorang Ahli Farmasi Indonesia senantiasa
menghindari perbuatan yang merugikan teman
sejawat secara material maupun moral
3)
Seorang Ahli Farmasi Indonesia senantiasa
meningkatkan kerjasama dan memupuk keutuhan
martabat jabatan kefarmasiaqn,mempertebal rasa
saling percaya didalam menunaikan tugas

C. Kewajiban terhadap Pasien/pemakai Jasa


1)
Seorang Asisten Apoteker harus bertanggung
jawab dan menjaga kemampuannya dalam
memberikan pelayanan kepada pasien/pemakai
jasa secara professional
2)
Seorang Asisten Apoteker harus menjaga rahasia
kedokteran dan rahasia kefarmasian, serta hanya
memberikan kepada pihak yang berhak
3)
Seorang Asisten Apoteker harus
berkonsultasi/merujuk kepada teman sejawat
atau teman sejawat profesi lain untuk
mendapatkan hasil yang akurat atau baik.

D. Kewajiban Terhadap Masyarakat


1)
Seorang ahli Farmasi harus mampu sebagi suri teladan ditengahtengah masyarakat
2)
Seorang ahli Farmasi Indonesia dalam pengabdian profesinya
memberikan semaksimal mungkin pengetahuan dan keterampilan
yang dimiliki
3)
Seorang ahli Farmasi Indonesia harus selalu aktif mengikuti
perkembangan peraturan perundang-undangan dibidang kesehatan
khususnya dibidang kesehatan khususnya dibidang Farmasi
4)
Seorang ahli Farmasi Indonesia harus selalu melibatkan diri dalam
usaha usaha pembangunan nasional khususnya dibidang
kesehatan
5)
Seorang ahli Farmasi harus mampu sebagai pusat informasi sesuai
bidang profesinya kepada masyarakat dalam pelayanan kesehatan
6)
Seorang ahli Farmasi Indonesia harus menghindarkan diri dari
usaha- usaha yang mementingkan diri sendiri serta bertentangan
dengan jabatan Farmasian.

E. Kewajiban Ahli Farmasi Indonesia terhadap Profesi


Kesehatan Lainnya
1)

2)

Seorang Ahli Farmasi Indonesia senantiasa harus


menjalin kerjasama yang baik, saling percaya,
menghargai dan menghormati terhadap profesi
kesehatan lainnya
Seorang Ahli Farmasi Indonesia harus mampu
menghindarkan diri terhadap perbuatan perbuatan
yang dapat merugikan,menghilangkan kepercayaan,
penghargaan masyarakat
terhadap profesi
kesehatan lainnya

1. Kewajiban terhadap Profesi


2. Kewajiban Ahli Farmasi terhadap teman sejawat

3. Kewajiban terhadap Pasien/pemakai Jasa


4. Kewajiban Terhadap Masyarakat
5. Kewajiban Ahli Farmasi Indonesia thd
Profesi Kesehatan Lainnya

Dalam melaksanakan tugas profesinya AA bekerja berdasarkan standart


profesi dan kode etik profesi yang telah ditentukan.
Standar profesi dan kode etik digunakan sebagai pedoman bagi seluruh
TTK dalam melaksankan tugas profesinya.
TTK yang professional adalah tenaga kesehatan yang kompeten,
memiliki dasar ilmu pengetahuan sesuai dengan profesinya, memiliki
kemauan untuk trampil melakukan profesinya dan memiliki sikap yang
menampilkan profesinya

Pekerjaan
Kefarmasian

Std Profesi

Std
Kompetensi

Etika
Profesi

Kode Etik

You might also like