You are on page 1of 2

PROPOFOL (2,6 diisopropyphenol)

Merupakan derivat fenol yang banyak digunakan sebagai anestesia intravena dan lebih
dikenal dengan nama dagang diprivan. Pertama kali digunakan dalam praktek anestesi
pada tahun 1977 sebagai obat induksi. Propofol digunakan untuk induksi dan
pemeliharaan dalam anestesi umum, pada pasien dewasa dan dan pasien anak-anak usia
lebih dari 3 tahun. Mengandung lecitin, glycerol dan minyak soybean, sedangkan
pertumbuhan kuman dihambat oleh adanya asam etilendiamintetraasetat atau sulfat, hal
tersebut sangat tergantung pada pabrik pembuat obatnya. Obat ini dikemas dalam cairan
emulsi lemak berwarna putih susu bersifat isotonik dengan kepekatan 1 % (1 ml = 10
mg).(6)

Mekanisme kerjanya sampai saat ini masih kurang diketahui ,tapi diperkirakan efek
primernya berlangsung di reseptor GABA A (Gamma Amino Butired Acid).
Digunakan secara intravena dan bersifat lipofilik dimana 98% terikat protein plasma,
eliminasi dari obat ini terjadi di hepar menjadi suatu metabolit tidak aktif, waktu paruh
propofol diperkirakan berkisar antara 2 24 jam. Namun dalam kenyataanya di klinis
jauh lebih pendek karena propofol didistribusikan secara cepat ke jaringan tepi. Dosis
induksi cepat menyebabkan sedasi ( rata rata 30 45 detik ) dan kecepatan untuk pulih
juga relatif singkat. Satu ampul 20 ml mengandung propofol 10mg/ml. Popofol bersifat
hipnotik murni tanpa disertai efek analgetik ataupun relaksasi otot.(6)

Pada sistem saraf pusat


Dosis induksi menyebabkan pasien tidak sadar, dimana dalam dosis yang kecil dapat
menimbulkan efek sedasi, tanpa disetai efek analgetik, pada pemberian dosis induksi (2
mg /kgBB) pemulihan kesadaran berlangsung cepat.
Pada sistem kardiovaskular
Dapat menyebakan depresi pada jantung dan pembuluh darah dimana tekanan dapat turun
sekali disertai dengan peningkatan denyut nadi, pengaruh terhadap frekuensi jantung juga

sangat minim.
Sistem pernafasan
Dapat menurunkan frekuensi pernafasan dan volume tidal, dalam beberapa kasus dapat
menyebabkan henti nafas kebanyakan muncul pada pemberian diprivan.
Dosis

dan

a)
b)

Induksi
Sedasi

:
:

2,0

25

to

penggunaan:
sampai

75

2.5

g/kg/min

mg/kg

dengan

I.V

IV.
infus

c) Dosis pemeliharaan pada anastesi umum : 100 - 150 g/kg/min IV (titrate to effect).
d) Turunkan dosis pada orang tua atau gangguan hemodinamik atau apabila digabung
penggunaanya

dengan

obat

anastesi

yang

lain.

e) Dapat dilarutkan dengan Dextrosa 5 % untuk mendapatkan konsentrasi yang minimal


0,2%
f) Profofol mendukung perkembangan bakteri, sehingga harus berada dalam lingkungan
yang steril dan hindari profofol dalam kondisi sudah terbuka lebih dari 6 jam untuk
mencegah

kontaminasi

dari

Efek

bakteri
Samping

Dapat menyebabkan nyeri selama pemberian pada 50% sampai 75%. Nyeri ini bisa
muncul akibat iritasi pembuluh darah vena, nyeri pada pemberian propofol dapat
dihilangkan dengan menggunakan lidocain (0,5 mg/kg) dan jika mungkin dapat diberikan
1 sampai 2 menit dengan pemasangan torniquet pada bagian proksimal tempat suntikan,
berikan secara I.V melaui vena yang besar. Gejala mual dan muntah juga sering sekali
ditemui pada pasien setelah operasi menggunakan propofol. Propofol merupakan emulsi
lemak sehingga pemberiannya harus hati hati pada pasien dengan gangguan
metabolisme lemak seperti hiperlipidemia dan pankreatitis.(6)

You might also like