Professional Documents
Culture Documents
Plant Posisi dengan Metode Ziegler-Nichols & CoohenCoon menggunakan Matlab dan Arduino
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah
Sistem Kendali Digital
Diploma III Program Studi Teknik Elektronika
Jurusan Teknik Elektro
Oleh :
Hilman Sulaeman
131311048
POLBAN
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2015
POLBAN
ABSTRAK
Kata Kunci : Sistem Kendali Posisi, PID Kontrol, Ziegler-Nicholes I dan II,
Coohen-Coon, Script Programming, Matlab, Arduino dan Stand
Alone Arduino.
POLBAN
ABSTRACT
Along with the development of science and technology, today's automatic control
system has a very important role. The role of the automatic control system is the most
prominent in a variety of human purposes or nation that has advanced civilization. Concrete
examples we can see the elevator control in buildings.
For it with the position control system is applied in a variety of automatic control,
can be simulated with the control system design Plant Position wit PID Controller. Using
the method of Ziegler-Nicholes I and II, Coohen-Coon, as well as the use of script
programming in Matlab and Arduino. The end result of this simulation can be designed
with a Stand Alone Arduino.
Key Words : Position Control System, PID Controller, Ziegler-Nicholes I dan II,
POLBAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang memiliki
segala sumber ilmu dan pengetahuan. Tak lupa shalawat serta salam penulis
curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, karena berkat kasih dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir Praktikum Sistem
Kendali dengan judul Perancangan dan Realisasi Sistem Kendali Digital pada
Plant Posisi dengan Metode Ziegler-Nichols & Coohen-Coon menggunakan
Matlab dan Arduino.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang telah
memberikan
mahasiswa
khususnya
dan
masyarakat
luas
umumnya.
Penulis
Penulis
Sistem Kendal Digital pada Plant Posisi
[iii]
POLBAN
DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................... i
ABSTRACS ...................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iv-v
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. vi-vii
DAFTAR TABLES ........................................................................................ viii
BAB-I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ...............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................2
1.3 Tujuan ..........................................................................................................2
BAB-II LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Secara Keseluruhan ..........................................................................3
2.1.1. Power Supply .....................................................................................3
2.1.2. Set Point .............................................................................................3
2.1.3. Power Amplifier .................................................................................4
2.1.4. Modul PID ..........................................................................................4
2.1.5. Modul Kendali Posisi .........................................................................5
2.1.6. Multimeter ..........................................................................................5
2.1.7. Matlab ................................................................................................6
2.1.8. Arduino ..............................................................................................6
Sistem Kendal Digital pada Plant Posisi
[iv]
POLBAN
POLBAN
DAFTAR GAMBAR
POLBAN
POLBAN
DAFTAR TABLE
POLBAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam era modern ini pembangunan gedung berlantai tingkat kian
bertambah, yang menyebabkan transportasi vertikal diantara lantai gedung-gedung
tersebut semakin dibutuhkan. Elevator (lift) merupakan salah satu dari alat
transportasi vertikal yang banyak digunakan saat ini, hal ini disebabkan perjalanan
antar lantai dengan menggunakan elevator didalam gedung lebih menghemat waktu
dan tenaga dibandingkan dengan menggunakan tangga [1]. Sistem pembangunan
otomatis menjadi faktor pendorong dalam perkembangan pembuatan lift hingga
sekarang yang menggunakan motor AC dengan kontrol PLC. Lift merupakan
seperangkat alat angkut transportasi vetikal yang mempunyai gerakan periodik dan
digunakan untuk mengangkut (manaikkan/menurunkan) orang atau barang secara
vertikal melalui suatu guide rail vertical (jalur rel vertikal) dengan menggunakan
seperangkat alat mekanik baik disertai alat otomatis ataupun manual [2] dan dengan
sebuah controller. Kontroller berfungsi untuk memastikan bahwa setiap proses
terjadi dengan baik. PID (Proportional-Integral-Derivative controller) merupakan
kontroller untuk menentukan presisi suatu sistem instrumentasi dengan
karakteristik adanya umpan balik pada sistem tersebut [3]. Pengontrol PID adalah
pengontrol konvensional yang banyak dipakai dalam dunia industri. Pemilihan
kontroller bergantung pada sistem instrumentasi yang digunakan. Untuk
mendapatkan kontroller yang diingin dapat disimulasikan dengan menggunakan
aplikasi MATLAB [4].
Laporan praktikum Sistem Kendali Kontinu ini menggunakan algoritma PID
untuk mengontrol sebuah plant kendali posisi. Metoda mendesain kontrol PID yang
digunakan dalam praktikum ini ialah metoda Ziegler Nichols 1 dan 2. Dengan
mendapatkan nilai Kp, Ki, dan Kd, maka didapatkan pula desain dari metoda ZN-1
dan ZN-2. Desain kontroller dapat dilakukan dengan men-tunning secara manual
untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan sesuai dengan plant yang akan di
kontrol.
Sistem Kendal Digital pada Plant Posisi
[1]
POLBAN
1.3 Tujuan
POLBAN
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
POLBAN
2.
3.
POLBAN
suatu
alat
yang
dapat
2.1.6. Multimeter
Sebelum merangkai cek terlebih dahulu
alat yang digunakan dengan multimeter seperti
power supply, set point(reference variable
generator), power amplifier, dan motor
generator, dengan mengukur tegangannya
apakah sudah sesuai atau belum.
POLBAN
2.1.7. Matlab
Matlab adalah salah satu software
yang digunakan untuk mendesain sistem
kendali yang akan kita bangun. Dengan
menggunakan
script
programming
pada
MATLAB.
2.2
PID Controller
PID (dari singkatan bahasa ProportionalIntegralDerivative controller)
POLBAN
POLBAN
Pengontrol
proposional
memiliki
parameter,
pita
proposional
1
100%
menunjukkan grafik hubungan antara PB, keluaran pengontrol dan kesalahan yang
merupakan masukan pengontrol. Ketika konstanta proporsional bertambah
semakin tinggi, pita proporsional menunjukkan penurunan yang semakin kecil,
sehingga lingkup kerja yang dikuatkan akan semakin sempit.
POLBAN
Gambar I.11 Proportional band dari pengontrol proporsional tergantung pada penguatan.
2.2.2
Pengontrol Integral
integral
memiliki
karaktiristik seperti
halnya
sebuah
POLBAN
Gambar I.12 Kurva Sinyal Kesalahan E(T) Terhadap T Pada Pembangkit Kesalahan Nol
2.2.3
Pengontrol Derivative
POLBAN
POLBAN
2.3
kelebihan dibandingkan dengan metoda klasik. Salah satu kelebihan tersebut adalah
tidak ditekankannya penurunan model matematik komponen yang akan diatur
(plant). Perhitungan parameter-parameter pengontrol Proportional, Integral, dan
Diferential PID hanya dilakukan untuk menentukan ultimate gain Ku dan ultimate
periode Tu dari respon step sebuah plant. Penalaan parameter kontroller PID selalu
didasari atas tinjauan terhadap karakteristik yang diatur (plant). Metoda ini
didasarkan pada reaksi plant yang dikenai seuatu perubahan.
2.3.1
Metode ke-1 didasarkan pada respon plant terhadap masukan tangga dalam
kalang terbuka. Plant yang tidak mempunyai integrator, menghasilkan kurva
tanggapan terhadap masukan tangga seperti kurva huruf S pada Gambar 2. Kurva
tanggapan plant digunakan untuk mencari waktu tunda L dan konstanta waktu T.
Pengendali
Kp
Ti
Td
1/a
PI
0,9 /a
3L
PID
1,2 /a
2L
L/2
POLBAN
2.3.2
Kp
Ti
Td
Ku/2
PI
2Ku /5
4Tu / 5
PID
3Ku /
Tu / 2
3Tu/25
POLBAN
2.4
Cara Men-Tunning
metoda tuning PID controller untuk menentukan nilai proportional gain Kp,
integral time Ti, dan derivative time Td berdasarkan karakteristik respon transient
dari sebuah plant atau sistem. Metoda ini akan memberikan nilai overshoot sebesar
25% pada step response, seperti gambar di bawah.
POLBAN
POLBAN
Sebaliknya, jika Kp-nya terlalu besar, osilasinya akan tidak stabil dan membesar,
seperti gambar di bawah
Jika dengan metoda ini tidak diperoleh osilasi yang konsisten, maka metoda
ini tidak dapat dilakukan. Dari metode ini akan diperoleh nilai critical gain Kcr dan
periode kritis Pcr, lihat gambar 6 dan tabel 2. Berdasarkan nilai ini, kita dapat
menentukan nilai parameter Kp, Ti, dan Td berdasarkan rumus di bawah :
POLBAN
POLBAN
BAB III
METODELOGI PENYELESAIAN
Modul Sistem Kendali Posisi merupakan sebuah sistem yang terdiri atas
motor servo. Prinsip kerja dari modul ini adalah input didapatkan secara manual
dari potensiometer yang terdapat pada motor driver, atau didapatkan dari setpoint.
Tegangan input akan menggerakkan motor servo. sensor posisi yang terdapat pada
modul ini akan mengeluarkan output 1V setiap perubahan 1cm.
Catu Daya
15 Volt
Aktuator
Motor Servo
Sensor
Posisi Maksimum
5 cm
Posisi Minimum
-5cm
POLBAN
+-
Set Point
Plant
Output
Feedback
POLBAN
POLBAN
11. Koneksikan Arduino dengan Plant dan sabungkan port A0 pada output
setpoint dan A5 pada output sistem kendali posisi.
POLBAN
16. Jika sudah didapat nilai Kp, Ti, dan Td, dengan waktu nyata selanjutnya
gunakan PID Controller pada rangkaian. Dan lakukan Tunning manual
Mengamati dan mencatat hasil dari desain ZN tipe 1.
POLBAN
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
2.5
1.5
0.5
100
200
300
400
500
600
700
800
700
800
2.5
X: 632
Y: 1.842
X: 304.8
Y: 1.322
1.5
0.5
X: 33.4
Y: 0.0001916
0
X: 41
Y: 0.002547
100
200
300
400
500
600
X2
41
304.8
Kp
Ti
Td
Ki
Kd
8.2
263.8
38.60488
16.4
4.1
2.353956
158.28
POLBAN
-1
500
1000
1500
2000
2500
3000
Kp
Ti
Td
8.2
263.8
79
16
Ki
2.35395
6
Kd
158.28
3500
4000
POLBAN
4.2
5
X: 21
Y: 4.885
X: 11.8
Y: 4.882
4.9
4.8
4.7
4.6
4.5
4.4
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
Pcr
9.2
Kp
58.8
Ti
4.6
Td
1.15
Ki
12.78261
Kd
67.62
14
12
10
-2
-4
100
200
300
400
500
600
700
Pcr
9.2
Kp
Ti
Td
Ki
4.6
1.15
12.78261
81
Tabel II.9 Hasil Manual Tuning
Kd
67.62
800
900
1000
POLBAN
4.3
-1
500
1000
1500
2000
2500
3000
4.4
Menggunakan Script-MATLAB
Karena keluaran Arduino hanya 0-5V kemudian set 2,5 V x 4 pada SET
POINT sehingga keluaran menjadi -10V sampai 10V.
clf
Ts = 0.01 ;
pinMode(a,6,'output')
pinMode(a,13,'output')
digitalWrite(a,13,1);
x=0;
analogWrite(a,6,128);
start=digitalRead(a,10);
while (start==1)
x=x+1;
SP =
analogRead(a,0)*(0.0049);
PV = analogRead(a,5);
PV = PV*0.0049;
Kp = 87;
Ki = 0;
Kd = 0;
error_sebelum = 0;
errorI_sebelumnya = 0;
error = SP - PV;
errorI_sekarang = ((error +
error_sebelum)/2)*Ts;
errorI = (errorI_sekarang)
+ (errorI_sebelumnya);
y1 = 0;
y2 = 0;
t =0;
Sistem Kendal Digital pada Plant Posisi
[26]
3500
POLBAN
end
outPID=(outPID+10)/4;
outP =
outI =
outD =
outPID
outD;
outPID = round(outPID*51);
analogWrite(a,6,outPID);
pause (0)
Kp * error;
Ki * errorI;
Kd * errorD;
= outP + outI +
y1 = [y1,SP];
y2 = [y2,PV];
t = [t,x];
plot(t,y1,t,y2);
axis ([0 3000 0 5]);
grid
drawnow;
error_sebelum=error;
errorI_sebelumnya=errorI;
start=digitalRead(a,10);
end
analogWrite(a,6,128);
if outPID > 10
outPID = 10;
else
outPID = outPID;
end
if outPID < -10
outPID = -10;
else
outPID = outPID;
5
4.5
3.5
2.5
1.5
0.5
500
1000
1500
2000
2500
T
263.8
Kp
87
Ti
16.4
Td
4.1
Ki
16
Kd
41
3000
POLBAN
4.5
Ukur Set-Point atur menjadi 2.5 V dan atur juga pada modul PID dengan
menset nilai Kp = 4 Ti dan Td = 0 pada posisi saklar OFF. Kemudian ukur
keluaran pada modul PID sehingga menjadi 10 V. Nilai keluaran 10 V
tersebut berasal dari hasil pengalian tegangan Set-Point dengan modul PID.
Itu bertujuan untuk menggantikan tegangan yang diberikan oleh Arduino
yang terbatas sebesar 5 V sehingga dilakukan pengalian tegangan dengan
tujuan memberi tegangan yang sesuai dengan plan yaitu -10 - 10 V.
float errorsebelum = 0;
<LiquidCrystal.h>
float errorIsebelum = 0;
LiquidCrystal lcd(12,
int outPID;
11, 5, 4, 3, 2);
void setup () {
lcd.begin(16, 2);
int Output = 6;
pinMode (6,OUTPUT);
float Ts = 0.01;
float Kp = 87;
void loop () {
float Ti = 0;
lcd.setCursor(0,0);
float Td = 0;
lcd.print("SP=");
lcd.setCursor(6,0);
lcd.print(Setpoint1);
float Setpoint,
lcd.setCursor(11,0);
Feedback, Setpoint1,
lcd.print("mm");
Feedback1;
lcd.setCursor(0,1);
float error;
lcd.print("PV=");
lcd.setCursor(6,1);
float errorI,
lcd.print(Feedback1);
errorIsekarang,
lcd.setCursor(11,1);
errorIsekarang1,
lcd.print("mm");
errorIsekarang2;
float outP, outI, outD,
Setpoint = analogRead
outPIDsebelum;
(A0);
POLBAN
Setpoint1 =
//outPID =
Setpoint*0.0049*10;
outPIDsebelum;
Feedback = analogRead
if(outPID>=10)
(A1);
Feedback1 =
outPIDsebelum=10;
Feedback*0.0049*10;
error = Setpoint1 -
else if(outPID<=-10)
Feedback1;
errorIsekarang =
outPIDsebelum=-10;
error+errorsebelum;
errorIsekarang1 =
errorIsekarang/2;
else
errorIsekarang2 =
errorIsekarang1*Ts;
outPIDsebelum=outPIDsebe
errorI = errorIsekarang2
lum;
}
+ errorIsebelum;
errorD1 = error -
float
errorsebelum;
outPIDsebelum1=(outPIDse
errorD = errorD1/Ts;
belum+10);
outPID=outPIDsebelum1/4;
outP = Kp*error;
outI = Ki*errorI;
outPID=outPIDsebelum*51;
outD = Kd*errorD;
analogWrite(6,outPID);
errorsebelum=error;
errorIsebelum=errorI;
outD;
}
POLBAN
POLBAN
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan
antara lain :
1. Pada metoda desain ZN-Tipe 1, dengan menaikkan nilai Kp, Td, dan Kd
maka dapat menurunkan overshoot dan mengurangi risetime. Terlihat
pada gambar hasil desain yang di tunning secara manual.
2. Metoda desain ZN-Tipe 2 berbanding terbalik dengan ZN-Tipe 1. Untuk
menghasilkan desain kendali yang baik maka pada ZN-Tipe 2 harus
menurunkan nilai Kp, Ti, dan Kd.
3. Dengan menggunakan script programming dapat membantu dalam
proses mendesain kendali.
4. Serta untuk merealisasikan kendali dapat di aplikasikan pada Stand
Alone Arduino.
5. Dan untuk dapat mendesain kendali baik dibutuhkan ketelitian dan
kesabaran serta insting seorang engineer.
5.2
Saran
Beberapa saran dari penulis untuk praktikum sistem kendali yaitu :
1. Setiap modul yang digunakan dirawat dan dijaga kondisinya agar ketika
praktikum dapat berjalan dengan lancar.
2. Setiap mahasiswa mempunyai handbook praktikum agar hasil
praktikum dapat tersusun rapih.
POLBAN
DAFTAR PUSTAKA