You are on page 1of 12

LAPORAN PRAKTIKUM PENCEMARAN LINGKUNGAN

PRAKTIKUM I
UJI KUALITAS AIR

OLEH

NAMA

: WINDA ASTUTI P.

STAMBUK

: F1D1 12 008

KELOMPOK

: I (SATU)

ASISTEN PEMBIMBING

: WD. NANANG TRISNA DEWI S.Si M.Si

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2014

I. PEDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air merupakan materi esensial bagi kehidupan makhluk hidup
karena

makhluk

hidup

memerlukan

air

untuk

mempertahankan

kelangsungan hidupnya. Secara umum fungsi air dalam tubuh setiap


mikroorganisme adalah untuk melarutkan senyawa organik, menstabilkan
suhu tubuh dan melangsungkan berbagai reaksi kimia tingkat seluler.
Kualitas air adalah suatu ukuran kondisi air dilihat dari karakteristik fisik,
kimiawi, dan biologisnya. Kualitas air juga menunjukkan ukuran kondisi
air relatif terhadap kebutuhan biota air dan manusia. Kualitas air seringkali
menjadi ukuran standar terhadap kondisi kesehatan ekosistem air dan
kesehatan manusia terhadap air minum.Kualitas air merupakan subjek
yang sangat kompleks dan dicerminkan dari jenis pengukuran dan
indikator air yang digunakan. Pengukuran akan lebih akurat jika dilakukan
di tempat karena air berada dalam kondisi yang ekuilibrium dengan
lingkungannya. Pengukuran di tempat umumnya akan mendapatkan data
mendasar seperti temperatur, pH, kadar oksigen terlarut, konduktivitas,
dan sebagainya.
Bakteri E. coli merupakan organisme yang normal terdapat dalam
usus manusia sehingga keberadaannya bukan merupakan masalah. Namun,
beberapa strain tertentu dari bakteri ini dapat menimbulkan penyakit
seperti diare, muntaber, dan gangguan pencernaan lainnya. Hal ini
berkaitan dengan kemampuan strain ini dalam membentuk enterotoksin
yang berperan dalam mengeluarkan cairan dan elektrolit. Kualitas air
merupakan subjek yang sangat kompleks dan dicerminkan dari jenis
pengukuran dan indikator air yang digunakan. Pengukuran akan lebih
akurat jika dilakukan di tempat karena air berada dalam kondisi yang
ekuilibrium dengan lingkungannya. Pengukuran di tempat umumnya akan
mendapatkan data mendasar seperti temperatur, pH, kadar oksigen terlarut,
konduktivitas, dan sebagainya.
B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum Uji Kualitas Air adalah


bagaimana mengetahui dan menganalisis uji kualitas air di berbagai tempat
(air sumur, air PAM, air depot Putra Kembar dan air depot Barokah)
dengan parameter, kimia dan biologi?
C. Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum Uji Kualitas Air adalah
untuk mengetahui dan menganalisis uji kualitas air di berbagai tempat (air
sumur, air PAM, air depot Putra Kembar dan air depot Barokah) dengan
parameter, kimia dan biologi.
D. Manfaat Praktikum
Manfaat yang akan dicapai pada Praktikum Uji Kualitas Air
adalah dapat mengetahui dan menganalisis uji kualitas air di berbagai
tempat (air sumur, air PAM, air depot Putra Kembar dan air depot
Barokah) dengan parameter, kimia dan biologi.

II.

TINJAUAN PUSTAKA

Salah satu sumberdaya alam yang paling penting bagi hidup manusia adalah
sumberdaya air. Air merupakan kebutuhan pokok manusia sehari-hari, sehingga
dapat dikatakan manusia tidak dapat hidup tanpa air, oleh karena itu perlu
dipelihara kualitasnya agar tetap bermanfaat bagi hidup dan kehidupan manusia
serta makluk lainnya. Diperkirakan dari tahun ke tahun kebutuhan akan air
semakin meningkat, bukan hanya disebabkan oleh peningkatan jumlah penduduk
akan tetapi disebabkan oleh kebutuhan per kapita yang meningkat sesuai dengan
perkembangan pola hidup manusia (Naibaho, 2006).
Kebutuhan masyarakan akan air minum yang terus meningkat seiring
dengan pertumbuhan penduduk, tidak diimbangi dengan ketersediaan air bersih
yang ada. Salah satu penyebabnya adalah pencemaran air tanah yang semakin
parah hingga saat ini. Oleh karena itu, air tanah tidak lagi aman untuk dijadikan
bahan baku untuk air minum. Air minum isi ulang adalah salah satu jawaban
pemenuhan kebutuhan air minum masyarakat indonesia yang murah dan praktis.
Hal ini yang menjadi alasan mengapa masyarakat memilih air minum isi ulang
untuk dikonsumsi (Marsono, 2013).
Air merupakan materi yang sangat penting dalam kehidupan, baik tanaman,
hewan maupun manusia. Kehidupan manusia tentu tidak terlepas dari kebutuhan
akan air bersih terutama air minum. Selama ini kebutuhan akan air dipenuhi dari
berbagai sumber antara lain air tanah, air sungai, air hujan, air pegunungan dan air
laut yang diolah sedemikian rupa dan ditawarkan sebagai bahan baku air.
Kebutuhan akan air semakin lama semakin meningkat sesuai dengan keperluan
dan taraf kehidupan penduduk (Suryadi, 2008).
Proses pengolahan air pada depot air minum pada prinsipnya adalah filtrasi
(penyaringan) dan desinfeksi. Proses filtrasi dimaksudkan selain untuk
memisahkan kontaminan tersuspensi juga memisahkan campuran yang berbentuk
koloid termasuk mikroorganisme dari dalam air, sedangkan desinfeksi
dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme yang tidak tersaring pada proses

sebelumnya. Kebanyakan Usaha air minum isi ulang masih berskala kecil yang
kadang-kadang dari segi pengetahuan dan sarana-prasarana masih kurang jika
dibandingkan dengan standar kesehatan sehingga dapat mempengaruhi kualitas air
yang dihasilkan. Dengan demikian kualitasnya masih perlu diuji untuk
pengamanan kualitas airnya (Marsono, 2013).
Berdasarkan Permenkes RI No. 416/Menkes/per/IX/1990 yang biasanya
dituangkan dalam bentuk pernyataan atau angka yang menunjukkan persyaratan
persyaratan yang harus dipenuhi agar air tersebut tidak menimbulkan gangguan
kesehatan, penyakit, gangguan teknis, serta gangguan dalam segi estetika.
Peraturan ini dibuat dengan maksud bahwa air yang memenuhi syarat kesehatan
mempunyai peranan penting dalam rangka pemeliharaan, perlindungan serta
mempertinggi derajat kesehatan masyarakat (Polimengo, 2012).
Berdasarkan data statistik 1995 (SUPAS 1995), prosentasi banyaknya rumah
tangga dan sumber air minum yang digunakan diberbagai daerah di Indonesia
sangat bervariasi tergantung dari kondisi geografisnya. Secara nasional yakni
untuk penggunaan air ledeng (PAM) 16,08%, air tanah dengan memakai pompa
11.61%, air sumur gali 49,92%, mata air (sumber air) 13,92%.Dari data tersebut
dapat dilihat bahwa penggunaan air minum terbanyak adalah berasal dari air
sumur gali yaitu sebesar 49,92% (Polimengo, 2012).

III. METODE PRAKTIKUM

A Waktu dan Tempat


Praktikum uji kualitas airdilaksanakan pada hari Senin-Selasa, tanggal
27- 28 Oktober 2014, pada pukul 13.00 sampai selesai. Bertempat di
Lingkungan Kampus dan di Rumah Warga.
B Alat dan Bahan
1. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum uji kualitas airdapat dilihat pada
tabel 1.
Tabel 1. Alat-alat yang digunakan pada praktikum uji kualitas air.
No
Nama Alat
Kegunaan
1. Botol gelap
Untuk menyimpan sampel
Sebagai tempat untuk mencampur dan
2. Watermultiparameter
Untuk mengukur pH, DO, BOD,
COD, dan salinitas
3. Alat tulis menulis
Untuk menulis hasil pengamatan
4. Botol putih
Untuk menyimpan sampel
5. Mikroskop
Untuk mengamati mikroorganisme
yang terdapat pada sampel air
6. Kaca objek
Sebagai tempat bahan pengamatan
7. Kaca penutup
Untuk menutup objek pengamatan
2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum uji kualitas airdapat
dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Bahan-bahan yang digunakan praktikum uji kualitas air
No
Nama Bahan
Fungsi
1. Sampel air isi ulang
Sebagai sampel pengamatan
2. Sampel air sumur
Sebagai sampel pengamatan
3. Sampel air PDAM
Sebagai sampel pengamatan
4. Lugol
Untuk mengawetkan sampel
5. Kertas label
Untuk memberi tanda pada sampel
pengamatan
C Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum uji kualitas air yaitu:


1
2

Menentukan lokasi perairan yang digunakan sebagai sampel pengamatan


Mengunjungi lokasi yang telah ditentukan yaitu depot air minum putra

3
4

kembar, depot air minum barokah, air sumur, dan air PDAM.
Mengambil sampel air paada tempat tersebut
Mengukur parameter fisika, kimia, dan biologi pada sampel pengamtan

5
6

tersebut.
Mengamati dibawah mikroskop
Menulis hasil pengamatan dan mengambil hasil dokumentasi

IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada praktikum uji kualitas air dapat dilihat pada
Tabel 3 dan 4.
1. Parameter Kimia
Tabel 3. Hasil pengamatan praktikum uji kualitas air.
No
.

Parameter
Kimia

1.
2.
3.
4.
5.
6.

pH
Suhu
TDS
Salinitas
ORP
DO

Depot air
minum Putra
Kembar
7,88
30,720C
91
0,08
85,4
0%

Depot air
minum
Barokah
8,20
30,890C
96
0,09
96,8
0%

Air
sumur

Air
PDAM

8,08
30,890C
94
0,09
99,4
0%

8,01
30,930C
91
0,09
104,1
0%

2. Parameter Fisika
Tabel 4. Hasil pengamatan praktikum uji kualitas air.
No Parameter
Depok air
Depok aiar
Air
.
Fisika
minum Putra
minum
sumur
Kembar
Barokah
1.
Kekeruhan
Jernih
Jernih
Jernih
2.
Bau
Tidak berbau Tidak berbau
Tidak
berbau
3.
Rasa
4.
Warna
Bening
Bening
Bening

Air
PDAM
Jernih
Berbau
kapur
Bening

3. Parameter Biologi
Parameter biologi pada hasil pengamatan keempat sampel tidak
ditemukan mikroorganisme.

B. Pembahasan
Air merupakan materi esensial bagi kehidupan makhluk hidup karena
makhluk hidup memerlukan air untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya. Secara umum fungsi air dalam tubuh setiap mikroorganisme adalah

untuk melarutkan senyawa organik, menstabilkan suhu tubuh dan


melangsungkan berbagai reaksi kimia tingkat seluler.
Kualitas air adalah suatu ukuran kondisi air dilihat dari karakteristik
fisik, kimiawi, dan biologisnya. Kualitas air juga menunjukkan ukuran
kondisi air relatif terhadap kebutuhan biota air dan manusia. Kualitas air
seringkali menjadi ukuran standar terhadap kondisi kesehatan ekosistem air
dan kesehatan manusia terhadap air minum. Kualitas air merupakan subjek
yang sangat kompleks dan dicerminkan dari jenis pengukuran dan indikator
air yang digunakan. Pengukuran akan lebih akurat jika dilakukan di tempat
karena air berada dalam kondisi yang ekuilibrium dengan lingkungannya.
Pengukuran di tempat umumnya akan mendapatkan data mendasar seperti
temperatur, pH, kadar oksigen terlarut, konduktivitas, dan sebagainya.
Praktikum ini terdiri atas tiga parameter yaitu parameter fisika, kimia
dan biologi. Parameter kimia terdiri dari enam aspek yaitu pH, suhu, TDS,
salinitas, ORP, dan DO. Derajat keasaman atau pH adalah suatu besaran yang
menunjukkan kadar sifat asam atau basa dari suatu larutan. Derajat keasaman
mempengaruhi suasana air dan kehidupan alami didalamnya, misalnya
kehidupan biologi dan mikrobiologi. Suhu air sangat berpengaruh terhadap
keberlangsungan proses biologi dan kimia dalam sistem aquatik. Salinitas
adalah tingkat keasinan atau kadar garam terlarut dalam air. Air minum yang
normal memiliki 100 sampai 400 ORP yang berarti tidak ada potensi
pengurangan oksidasi. TDS (Total Dissolve Solid) yaitu ukuran zat terlarut
(baik itu zat organik maupun anorganik, mis : garam, dll) yang terdapat pada
sebuah larutan. Sesuai regulasi dari Enviromental Protection Agency (EPA)
USA, menyarankan bahwa kadar maksimal kontaminan pada air minum
adalah sebesar 500mg/liter (500 ppm). Kini banyak sumber-sumber air yang
mendekati ambang batas ini. Saat angka penunjukan TDS mencapai
1000mg/L maka sangat dianjurkan untuk tidak dikonsumsi manusia. DO
merupakan salah satu parameter penting dalam analisis kualitas air. Nilai DO
yang biasanya diukur dalam bentuk konsentrasi ini menunjukan jumlah
oksigen (O2) yang tersedia dalam suatu badan air. Semakin besar nilai DO
pada air, mengindikasikan air tersebut memiliki kualitas yang bagus.

Sebaliknya jika nilai DO rendah, dapat diketahui bahwa air tersebut telah
tercemar.
Pengamatan yang dilakukan pada praktikum ini dilakukan 3 parameter
yaitu parameter kimia, fisika dan biologi. Pengamatan pada parameter kimia
di depot air minum putra kembar pH nya 7,88. Suhu 30,72 , TDS 91,
salinitas 0,08, ORP 85,4 dan dissolved oxigen (DO) 0

. Pengamatan

parameter kimia di depot air minum barokah pH nya 8,20. Suhu 30,89 ,
TDS 96, salinitas 0,09, ORP 96,8 dan dissolved oxigen (DO) 0

Pengamatan pada air sumur pH nya 8,08. Suhu 30,89 , TDS 94, salinitas
0,09, ORP 99,4 dan dissolved oxigen (DO) 0

. Pengamaan pada air PDAM

pH nya 8,01. Suhu 30,93 , TDS 91, salinitas 0,09, ORP 104,1 dan
dissolved oxigen (DO) 0 .
Pengamatan pada parameter fisika yang diamati adalah kekeruhan,
bau, rasa, warnanya. Pengamatan pada parameter fisika di depot air minum
putra kembarkekeruhannya jernih, baunya tidak mempunyai bau, tidak
memiliki rasa, warnanya bening bgitupula dengan jenis air yang telah diambil
sebagai bahan pengamatan. Akan tetapi, pada jenis air PDAM berbau kapur.
Pengamatan pada parameter biologi hasil pengamatannya tidak ditemukannya
adanya mikroorganisme, dengan tidak adanya mikroorganisme yang terdapat
pada air tersebut maka, air dapat dikonsumsi dengan layak dan tidak
diragukan akan adanya mikroorganisme yang dapat merugikan yang
mengkonsumsinya.

V. PENUTUP
A Simpulan
Simpulan pada praktikum uji kualitas air adalah sebagai berikut :
1 Untuk mengetahui kualitas air dapat digunakan tiga parameter yaitu
parameter fisika, kimia dan biologi. Parameter kimia untuk depot air
minum kembar putra diperoleh nilai pH sebesar 7,88, dengan suhu
30,720C, nilai TDS sebesar 91, nilai salinitas sebesar 0,08, nilai ORP
sebesar 85,4, dan nilai DO sebesar 0 %. Untuk depot air minum barokah
diperoleh nilai pH sebesar 8,20, dengan suhu 30,890C, nilai TDS sebesar
96, nilai salinitas sebesar 0,09, nilai ORP sebesar 96,8, dan nilai DO
sebesar 0 %. Untuk air sumur diperoleh nilai pH sebesar 8,02, dengan
suhu 30,890C, nilai TDS sebesar 94, nilai salinitas sebesar 0,09, nilai
ORP sebesar 99,4, dan nilai DO sebesar 0 %. Untuk air PDAM diperoleh
nilai pH sebesar 8,01, dengan suhu 30,930C, nilai TDS sebesar 91, nilai
salinitas sebesar 0,09, nilai ORP sebesar 104,1, dan nilai DO sebesar 0
2

%.
Pengukuran parameter fisika ditinjau dari empat aspek yaitu kekeruhan,
warna, bau dan rasa. Untuk depot air minum kembar putra airnya jernih,
warnanya bening, tidak berbau dan tidak memiliki rasa. Untuk depot air
minum barokah airnya jernih, warnanya bening, tidak berbau dan tidak
memiliki rasa. Untuk air sumur airnya jernih, warnanya bening, tidak
berbau dan tidak memiliki rasa. Untuk air PDAM airnya jernih,

warnanya bening, berbau kapur dan tidak memiliki rasa.


Pengukuran parameter biologi tidak terdapat organisme yang dapat
merugikan pemakainya atau yang mengkonsumsinya.

B Saran
Saran yang dapat diajukan pada praktikum ini yaitu kepada praktikan
untuk lebih serius lagi dalam melakukan praktikum agar tujuan praktikum
dapat tercapai dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Marsono, D., 2013, Uji Kualitas Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Sukolilo
Surabaya Ditinjau dari Perilaku dan Pemeliharaan Alat, J. Teknik Pomits,
2 (2) : 1
Marsono, D., B., 2012, Uji Kualitas Air Minum Isi Ulang di Kecamatan
Sukodono, Sidoarjo Ditinjau dari Perilaku dan Pemeliharaan Alat, J.
Teknik Pomits, 2 (2) : 1
Naibaho, B., 2006, Analisis Kualitas Fisik dan Kimia Air di Daerah Medan
Sekitarnya.
Polimengo, Y., 2012, Uji Kandungan Bakteriologi pada Air Sumur Gali Ditinjau
dari Kontruksi Sumur di Desa Sukamakmur Kecamatan Patilanggio
Kabupaten Pohuwo, J. KesehatanMasyarakat.
Suryadi, H., 2008, Pemeriksaan Bakteriologis Air Minum Isi Ulang Di Beberapa
Depo Air Minum Isi Ulang Di Daerah Lenteng Agung Dan Srengseng
Sawah Jakarta Selatan, J. IlmuKehutanan, 5 (2) : 1

You might also like