Professional Documents
Culture Documents
No. Dokumen
RUMAH SAKIT ANNA
Jl. Raya Pekayon No. 36
Bekasi Selatan 17147
Telp. (021) 82432211
Fax. (021) 82419079
PT /
No. Revisi
Halaman
1/1
/ 2015
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
Di tetapkan
Kepala Rumah Sakit
Januari 2015
dr. Yulika Harniza, MARS.
RS LAIN
INSTALASI
RAWAT
INAP
UGD
EVALUASI OLEH
DOKTER ICU
Diantar
INDIKASI ( - )
Dijemput
DITOLAK
MASUK ICU
PINDAH RUANG
Baik
Indikasi keluar ( + )
Status Quo / Vegetatif
Meninggal
Dijemput
TETAP DIRAWAT
/
RUJUK /
PULANG APS
KAMAR
JENAZAH
Catatan :
Diantar / dijemput s/d pintu keluar / masuk ICU
Pasien dari luar mengikuti ketentuan dari Rumah Sakit
PT /
/ 2015
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
Halaman
1/2
Di tetapkan
Kepala Rumah Sakit
Januari 2015
dr. Yulika Harniza, MARS.
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR PELAKSANAAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
IGD
Rawat Inap
IBS
IRJ
RHD
Instal Jang Diagnostik
PT /
/ 2015
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR PELAKSANAAN
UNIT TERKAIT
No. Revisi
Halaman
1/1
Di tetapkan
Kepala Rumah Sakit
Januari 2015
dr. Yulika Harniza, MARS.
Suatu prosedur memindahkan pasien dari ICU pada pasien yang
kondisinya sudah terbebas dari kegawatan.
1. Supaya proses pengobatan dan perawatan pasien yang sudah
tidak memerlukan lagi fasilitas ICU dapat dilanjutkan di
ruang rawat inap biasa.
2. Perlu diupayakan kelangsungan proses pengobatan dan
perawatan di rawat inap berkesinambungan dengan
pengobatan dan perawatan di ICU, agar dapat dicegah
berulangnya kegawatan atau deteksi dini keadaan tersebut.
Pemindahan pasien dari ICU ke rawat inap dilakukan oleh petugas
ruang dan dilakukan timbang terima di ICU.
1. Memberitahu rawat inap, bahwa akan ada pasien pindah dari
ICU dan meminta persetujuan pihak rawat inap tersebut.
2. Meminta konfirmasi rawat inap tentang waktu kesiapan untuk
menjemput pasien dari ICU.
3. Menyiapkan pasien dan kelengkapannya.
4. Pasien dijemput ke rawat inap dengan memperhatikan sarat
sarat tranportasi pasien.
5. Melakukan serah terima pasien dengan perawat rawat inap,
yang di serah terimakan adalah :
a. Kelengkapan catatan medik dan keperawatan pasien.
b. Masalah yang perlu diperhatikan dalam perawatan dan
pengobatan selanjutnya sehingga dapat dilakukan
deteksi dini apabila timbul kegawatan kembali.
c. Semua hasil pemeriksaan ( yang telah dikerjakan ) baik
yang sudah selesai maupun yang belum.
Terapi dan perawatan lanjutan sesuai dengan pengantar dari
dokter ICU.
Memberikan pesan agar menghubungi ICU kembali apabila
terdapat hal hal yang belum jelas atau atau terjadi
kegawatan ulang.
Selanjutnya perawatan terhadap pasien menjadi tanggung
jawab perawat dan dokter ruang rawat inap.
Ruang Rawat Inap
4
PT /
No. Revisi
Halaman
1/1
/ 2015
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
Di tetapkan
Kepala Rumah Sakit
Januari 2015
dr. Yulika Harniza, MARS.
PENGERTIAN
TUJUAN
Menyelamatkan kehidupan :
1. Mencegah berhentinya sirkulasi atau respirasi melalui
pengenalan dan intervensi segera.
2. Memberikan bantuan eksternal terhadap sirkulasi dan
ventilasi melalui RJP.
3. Memberikan oksigenasi kepada otak, jantung dan organ
organ vital lainnya serta mengembalikan fungsi jantung dan
ventilasi yang normal.
KEBIJAKAN
PROSEDUR PELAKSANAAN
UNIT TERKAIT
1.
2.
3.
4.
5.
TERAPI OKSIGEN
No. Dokumen
RUMAH SAKIT ANNA
Jl. Raya Pekayon No. 36
Bekasi Selatan 17147
Telp. (021) 82432211
Fax. (021) 82419079
PT /
No. Revisi
Halaman
1/2
/ 2015
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
Di tetapkan
Kepala Rumah Sakit
Januari 2015
dr. Yulika Harniza, MARS.
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR PELAKSANAAN
Persiapan alat :
1. Sentral oksigen, tabung O2, manometer set, flow meter,
humidifier.
2. Catheter nasal / kanul nasal / sungkup muka sederhana /
sungkup muka dengan kantong udara / sungkup muka dengan
parsial rebreathing.
Langkah langkah :
1. Kateter nasal / Kanul nasal :
a. Cuci tangan.
b. Memberi tahu pasien.
c. Isi tabung humufider dengan water for irigation batas
yang tertera.
6
UNIT TERKAIT
3.
1.
2.
Instalasi Farmasi.
Sijangmed.
PT /
No. Revisi
Halaman
1/1
/ 2015
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
Di tetapkan
Kepala Rumah Sakit
Januari 2015
dr. Yulika Harniza, MARS.
PENGERTIAN
TUJUAN
Diagnostik :
1. Menilai data dasar saturasi oksigen yang merupakan bagian
pengakajian oksigenasi.
2. Deteksi dini terhadap perubahan saturasi yang sering berubah
terutama pada keadaan kritis.
3. Mengevaluasi respon pasien terhadap aktivitas oksigenasi
pasien seperti suction, reposisi, merubah konsentrasi O2.
KEBIJAKAN
PROSEDUR PELAKSANAAN
1.
2.
3.
UNIT TERKAIT
1.
2.
ASISTENSI INTUBASI
No. Dokumen
RUMAH SAKIT ANNA
Jl. Raya Pekayon No. 36
Bekasi Selatan 17147
Telp. (021) 82432211
Fax. (021) 82419079
PT /
No. Revisi
Halaman
1/2
/ 2015
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
Di tetapkan
Kepala Rumah Sakit
Januari 2015
dr. Yulika Harniza, MARS.
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR PELAKSANAAN
Persiapan alat :
1. Laringoscope dengan bilah yang sesuai.
2. Magills untuk membantu memasukkan pipa.
3. Maudrin ( bila ada kesulitan saat memasukkan tube )
4. OTT / NTT sesuai dengan kebutuhan pasien
5. Xylocain jelly
6. Sarung tangan
7. Obat obatan untuk persiapan intubasi antara lain :
Sedasi : midazolam, propofol, pentotal
Muscle relaxan : Succinyl cholin, rocuronium,
atracurium, vecuronium.
Xylocain spray / semprot.
Pressure cuff / spuit cuff.
Guedell / mayo.
Stetoscope.
Suction catheter untuk menghisap sekresi.
Emergency trolly yang berisi obat obat emergency.
Air viva, face mask untuk oxigenasi.
Plester / pita untuk fiksasi.
Suction dinding / sentral / manual.
Cara Kerja :
Cuci tangan.
Jelaskan prosedur pada pasien.
Cek suction sentral dan atur tekanan antara
100 200 mmHg atau suction manual dan sambungkan
selang catheter steril.
Nilai kesadaran pasien, bila sadar diberitahu.
Bersihkan jalan nafas dengan cara suctioning.
9
1. Instalasi Farmasi
2. Sijangmed
10
EXTUBASI
No. Dokumen
RUMAH SAKIT ANNA
Jl. Raya Pekayon No. 36
Bekasi Selatan 17147
Telp. (021) 82432211
Fax. (021) 82419079
PT /
/ 2015
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
Halaman
1/2
Di tetapkan
Kepala Rumah Sakit
Januari 2015
dr. Yulika Harniza, MARS.
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
Memenuhi kebutuhan
penyembuhan.
pengobatan
dan
membantu
proses
PROSEDUR PELAKSANAAN
Persiapan alat :
1. Laringoscope
2. Peralatan suction yang lengkap
3. Spuit cuff.
4. Pinset, spirometer
5. Alat alat untuk memberikan pelembaban dan oksigen.
misal = O2 + NRM
O2 + binasal
Peralatan lengkap untuk intubasi
Cara kerja :
1.
Pertama ukur nadi, tensi, suhu dan
pernafasan, kesadaran.
2.
Ukur TV pasien
11
3.
4.
Periksa AGD
Bila ada instruksi dokter ( misal
dexametason )
5.
6.
1. Instalasi farmasi
2. Laboratorium
12
PT /
/ 2015
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
Halaman
1/2
Di tetapkan
Kepala Rumah Sakit
Januari 2015
dr. Yulika Harniza, MARS.
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
Memenuhi kebutuhan
penyembuhan.
pengobatan
dan
PROSEDUR PELAKSANAAN
Persiapan alat :
1. Spirometri untuk mengukur tidal volume
2. Humidifier untuk O2 dan udara.
3. Slang inspirasi
4. Kantong plastik untuk penampung.
5. Konektor untuk ke tube.
membantu
proses
13
Cara kerja :
1. Beritahu pasien tentang tindakan apa yang akan di lakukan.
2. Ukur tidal volume.
3. Observasi tanda vital pasien : T, N, P, S
4. Alat alat di cek apakah sudah siap dipakai.
5. Sekresi atau sumbatan lainya dibersihkan
6. Setelah pemasangan selesai pasien di observasi kembali.
Hal hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan weaning
pada T Piece dinding :
1.
Penyakit utama sudah teratasi.
2.
Pasien merasa kuat ( tidak lemah ) jalan
napas bebas dari sumbatan, apabila pasien dengan trachestomi
dalam keadaan baik.
3.
Suhu badan normal apabila suhu badan
mengalami kenaikan maka kebutuhan O2 akan meningkat.
4.
Pasien dapat batuk yang efektif untuk
mengeluarkan sekresi.
5.
Frekwensi napas kurang dari 30 kali per
menit.
6.
Tidak ada gejala hypoxia / kebingungan
7.
Test fungsi paru normal, tidal volume
mencukupi.
8.
Hasil pemeriksaan analisa gas darah
normal
9.
Pasien dapat bernapas secara spontan.
UNIT TERKAIT
1. Instalasi farmasi
2. Sijangmed
14
PT /
/ 2015
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
Halaman
1/2
Di tetapkan
Kepala Rumah Sakit
Januari 2015
dr. Yulika Harniza, MARS.
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Persiapan :
Persiapan alat :
a. Personalia : 1 orang perawat.
b. Perlengkapan :
o Cuff inflator ( portex )
o Selang konektor ( dipakai untuk monitoring
tekanan cuff secara kontinyu )
2. Cara kerja :
Pengisian balon ETT :
a. Cuci tangan
b. Suctioning pasien dan suruh pasien untuk batuk
c. Sambungkan katup pilot balon dengan alat cuff inflator,
kempeskan cuff dengan menekan tombol merah sampai
mencapai nilai nol.
d. Untuk pengisian balon ETT, pompakan alat cuff inflator
dengan memijat balon karret inflator sampai mencapai
angka dibawah tanda merah ( 30 mmHg ) kemudian
turun sedikit sampai pada angka normal ( tekanan
normal 15 25 mmHg )
Monitoring tekanan balon ETT ( Cuff ) secara terus menerus:
a. Cuci tangan.
b. Sambungkan katup pilot balon dari pipa tracheostomy
15
1. Sijangmed
2. Bagian anestesi.
16
SPIROMETRI INTENSIF
No. Dokumen
RUMAH SAKIT ANNA
Jl. Raya Pekayon No. 36
Bekasi Selatan 17147
Telp. (021) 82432211
Fax. (021) 82419079
PT /
No. Revisi
Halaman
1/1
/ 2015
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
Di tetapkan
Kepala Rumah Sakit
Januari 2015
dr. Yulika Harniza, MARS.
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Cuci tangan
2. Beri tahu pasien
3. Persiapkan pasien dan beri posisi yang nyaman ( lebih
diutamakan posisi duduk atau semi fowler )
4. Instruksikan pasien untuk meletakkan selang spirometri di
mulut dan tarik nafas dalam selama 3 detik.
5. Instruksikan pasien untuk expansi secara lambat dan bernapas
secara normal kembali.
6. Instruksikan pasien untuk nafas dalam kembali dan usahakan
agar kekuatan inspirasi bertambah 100 ml 250 ml tiap kali
nafas dalam.
7. Setelah volume maximum tercapai instruksikan pasien untuk
latihan napas dalam 10 kali. Anjurkan pasien untuk latihan ini
minimal 3x /hari.
8. Bereskan peralatan dan dokumentasikan tindakan.
UNIT TERKAIT
1. Instalasi farmasi
2. Poli paru
17
PT /
No. Revisi
Halaman
1/1
/ 2015
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
Di tetapkan
Kepala Rumah Sakit
Januari 2015
dr. Yulika Harniza, MARS.
PENGERTIAN
TUJUAN
Mengevaluasi
kekuatan
otot
otot
pernafasan pasien.
2.
3.
PROSEDUR PELAKSANAAN
Persiapan alat :
Spirometer portable ( respirometer portable )
Langkah langkah :
1. Cuci tangan
2. Sambungkan konektor ke jalan napas pasien.
3. Hubungkan spirometer portable ke jalan napas pasien.
4. Anjurkan pasien untuk napas dalam sebisa mungkin, dan 0
kan spirometer dan suruh pasien untuk mengeluarkan napas.
5. Untuk menempatkan jarum pada titik 0 tekan tombol yang
berwarna putih.
6. Untuk mengunci hasil pengukuran yang di dapat, tekan
tombol merah.
7. Untuk mengembalikan jarum pengukuran setelah penguncina
( menekan tombol merah ) tekan tombol hijau sehingga
spirometer dapat untuk mengukur kembali.
UNIT TERKAIT
Instalasi farmasi.
18
FISIOTERAPI DADA
No. Dokumen
RUMAH SAKIT ANNA
Jl. Raya Pekayon No. 36
Bekasi Selatan 17147
Telp. (021) 82432211
Fax. (021) 82419079
PT /
No. Revisi
Halaman
1/2
/ 2015
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
Di tetapkan
Kepala Rumah Sakit
Januari 2015
dr. Yulika Harniza, MARS.
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR PELAKSANAAN
Cara kerja :
1. Cuci tangan.
2. Beritahu pasien.
3. Jika pasien sadar anjurkan pasien untuk latihan napas dalam
dengan cara memegang perut pasien dengan kedua tangan
kemudian tarik napas dalam lewat hidung, tahan, kemudian
keluarkan lewat mulut. Lakukan tindakan tersebut minimal 10
kali, jika pasien masih mampu lakukan lagi dalam 1 periode
( 10 x ).
4. Auskultasi seluruh lapang paru.
5. Posisikan pasien tidur dengan miring kiri atau kanan.
6. Tempatkan handuk diatas dada pasien.
19
1.
2.
20
INHALASI
No. Dokumen
RUMAH SAKIT ANNA
Jl. Raya Pekayon No. 36
Bekasi Selatan 17147
Telp. (021) 82432211
Fax. (021) 82419079
PT /
/ 2015
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
Halaman
1/2
Di tetapkan
Kepala Rumah Sakit
Januari 2015
dr. Yulika Harniza, MARS.
PENGERTIAN
TUJUAN
1.
2.
3.
KEBIJAKAN
PROSEDUR PELAKSANAAN
Persiapan :
1.
Persiapan alat :
a. Hansel mask ( masker inhalasi )
b. Oksigen sentral / tabung
c. Flow meter yang berisi air
d. Obat bronkodilator ( misal : ventolin, bisolvon, solution,
alupent )
e. Aqua for injection
2.
Persiapan pasien :
a. Jelaskan tujuan dan langkah prosedur kepada pasien /
keluarga.
b. Posisikan pasien semi fowler.
Langkah langkah :
1. Cuci tangan
2. Tempatkan obat bronkodilator pada reservoar masker ( pada
obat tertentu memerlukan pengenceran dengan aqua for
injection )
3. Sambungkan selang oksigen ke flow meter, alirkan oksigen
6 8 lt/menit.
4. Cek adanya penguapan obat, bila ada letakkan masker
menutupi mulut dan hidung pasien.
5. Instruksikan pasien untuk nafas dalam dalam, lambat sambil
menghirup partikel uap obat sampai obat habis.
6. Observasikan pengembangan dada pasien, lakukan auskultasi.
7. Setelah obat habis, lepaskan masker dan anjurkan pasien
untuk membatukkan sekret yang ada atau dilakukan
21
1. Instalasi laboratorium
2. Instalasi farmasi
22
BRONCHIAL WASHING
No. Dokumen
RUMAH SAKIT ANNA
Jl. Raya Pekayon No. 36
Bekasi Selatan 17147
Telp. (021) 82432211
Fax. (021) 82419079
PT /
No. Revisi
Halaman
1/2
/ 2015
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
Di tetapkan
Kepala Rumah Sakit
Januari 2015
dr. Yulika Harniza, MARS.
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR PELAKSANAAN
Persiapan alat :
1.
Peralatan oksigenasi self inflating bag.
2.
Spuit cuff
3.
Cairan NaCL 0,9 %
4.
Peralatan suction yang lengkap
5.
Pinset, bengkok
6.
Ember yang berisi larutan salvon untuk
tempat suction kateter bekas.
7.
Handuk untuk alas dada.
Cara kerja :
1. Sebelum melakukan bronchial washing harus observasi dulu :
saturasi, nadi, pernafasan, tekanan darah, monitoring EKG.
2. Berikan oksigenasi dengan konsentasi tinggi melalui air viva.
3. Tuangkan NaCL 0,9 % ke dalam mangkok / wadah yang steril
secukupnya lalu hisap dengan spuit 10 cc.
4. Semprotkan cairan NaCL 0,9 % yang ada dalam spuit
kedalam bronchus melalui ETT / TT sebanyak 5 cc dan pada
waktu memasukkan cairan, posisi pasien disebut flower /
ditinggikan.
5. Lakukan secepatnya pemompaan dengan air viva beberapa
kali supaya cairan menyebar pada bagian bagian bronchus.
6. Buat posisi drainage ( bila pasien memungkinan ) kemudian
lakukan penghisapan secepatnya.
7. Berikan kembali oksigen dengan konsentrasi tinggi melalui
23
air viva.
Perasat ini boleh diulang sampai sekresi benar benar sudah
bersih / banyak berkurang.
9. Pada penghisapan terakhir kita kempeskan isi cuff, lamanya
pemasangan cuff sesuai dengan diisi kembali secukupnya.
10. Setelah perasat ini selesai cuff diisi kembali secukupnya.
11. Kalau ada ukur volume dengan menggunakan wright
spirometer.
12. Alat alat dirapikan kembali.
8.
Instalasi farmasi.
24
SUCTIONING
No. Dokumen
RUMAH SAKIT ANNA
Jl. Raya Pekayon No. 36
Bekasi Selatan 17147
Telp. (021) 82432211
Fax. (021) 82419079
PT /
No. Revisi
Halaman
1/2
/ 2015
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
Di tetapkan
Kepala Rumah Sakit
Januari 2015
dr. Yulika Harniza, MARS.
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR PELAKSANAAN
Persiapan alat :
1. Peralatan oksigenasi : air viva, oksigen + selang.
2. Peralatan suction yang lengkap : suction dinding, selang
suction, tubing / kateter suction steril yang sesuai dengan
usia dan nomor.
3. Sarung tangan steril atau pinset steril.
4. Ember yang berisi larutan savlon untuk tempat suction kath
bekas.
5. Handuk untuk alas dada.
Cara kerja :
1. Cuci tangan.
2. Jelaskan prosedur pada pasien.
3. Observasi saturasi, nadi, pernapasan, tekanan darah, dan
irama EKG.
4. Berikan oksigen dengan konsentrasi tinggi melalui air viva
atau ventilador.
5. Atur tekanan pada suction, bayi = 60 100 mmHg, Dewasa
= 120 200 mmHg.
6. Gunakan sarung tangan atau pinset steril.
7. Pilih kateter suction yang sesuai dengan umur pasien dan
ukur ETT / TT ( 1/3 diameter ERR / TT ).
8. Sambungkan kateter suctioning pada selang suction.
9. Lakukan ventilasi dengan air viva 3 x, dengan oksigen
12 15 lt / menit.
10. Masukkan kateter dalam keadaan terbuka, jika ada reflek
25
1. Instalasi farmasi
2. Laboratorium
3. Sijangmed
26
PT /
No. Revisi
Halaman
1/2
/ 2015
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
Di tetapkan
Kepala Rumah Sakit
Januari 2015
dr. Yulika Harniza, MARS.
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR PELAKSANAAN
Persiapan :
1. Persiapan etiket :
a. Nama pasien
b. Tanggal dan jam pengambilan
c. Pemakaian O2 pada waktu pengambilan AGD
2. Persiapan alat :
a. Spuit ukuran 2 cc ( untuk dewasa ), jarum ukuran
23 G
b. Karet atau jenis lainnya
c. Desinfektan : kapas alkohol 70 % steril
d. Heparin
Cara kerja :
1. Cuci tangan
2. Spuit terlebih dahulu dibasahi dengan heparin, kemudian
heparin dikeluarkan dari spuit.
3. Lakukan Allen test
4. Tentukan tempat penusukan / pengambilan darah arteri
5. Desinfektan daerah tusukan dengan alkohol 70 % steril
6. Darah arteri yang diambil cukup - 1 cc
7. Kemudian
setelah
cukup,
jarum
langsung
di
cabut,
27
1.
2.
Instalasi laboratorium
Instalasi Farmasi
28
PT /
/ 2015
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
Halaman
1/2
Di tetapkan
Kepala Rumah Sakit
Januari 2015
dr. Yulika Harniza, MARS.
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
Pemenuhan kebutuhan
penyembuhan.
pengobatan
dan
membantu
PROSEDUR PELAKSANAAN
proses
2. Cara kerja :
a. Cuci tangan dan persiapkan alat.
b. Instruksikan pasien untuk meletakkan tangan dan pilih
vena yang baik untuk ditusuk.
c. Letakkan torniquet diatas tempat penusukkan.
d. Lihat dan palpasi vena dan bersihkan daerah tersebut
dengan alkohol 70 % kemudian keringkan.
29
Cara kerja :
Klem kateter urine 1 jam
Cuci tangan dan persiapan alat
Gunakan sarung tangan
Bersihkan ujung kateter dengan alkohol 70 % atau
betadine
e. Aspirasi urine sebanyak 10 cc dengan spuit steril untuk
bahan kultur
f. Alat alat dibereskan dan tangan
a.
b.
c.
d.
UNIT TERKAIT
Cara Kerja :
a. Cuci tangan, alat disiapkan
b. Bersihkan kulit disekitar tusukan dan daerah tusukan
dengan alkohol 70 % tidak dengan betadine
c. Tarik kateter dengan forceps steril, hindari ujung kateter
mengenai kulit.
d. Kateter bagian distal ( ujung ) dipotong sepanjang 5 cm
dengan gunting steril dan dimasukkan ke dalam spuit
dan dikirim ke mikrobiologi.
1.
2.
Instalasi laboratorium
Instalasi Farmasi
31
CHALLENGE TEST
No. Dokumen
RUMAH SAKIT ANNA
Jl. Raya Pekayon No. 36
Bekasi Selatan 17147
Telp. (021) 82432211
Fax. (021) 82419079
PT /
/ 2015
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
Halaman
1/2
Di tetapkan
Kepala Rumah Sakit
Januari 2015
dr. Yulika Harniza, MARS.
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR PELAKSANAAN
UNIT TERKAIT
1.
Persiapan alat : cairan koloid /
kristaloid
2.
Cara kerja :
a. Memberikan cairan melalui infus selama 10 menit
b. Bila : CVP < 8 cm H2O guyur cairan ( RL ) 200 cc
c. Bila : CVP 8 14 cm H2O guyur cairan ( RL )100 cc
d. Bila : CVP > 14 cm H2O guyur cairan ( RL ) 50 cc
3.
Hal hal yang harus diperhatikan :
a. Bila CVP naik 0 2 cm H2O coba guyur sebanyak
jumlah semula
b. Bila CVP naik 2 5 cm H2O guyur dosis
c. Bila CVP naik 5 cm H2O tidak perlu
Instalasi Farmasi
32
KOREKSI ALBUMIN
No. Dokumen
RUMAH SAKIT ANNA
Jl. Raya Pekayon No. 36
Bekasi Selatan 17147
Telp. (021) 82432211
Fax. (021) 82419079
PT /
/ 2015
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
Halaman
1/1
Di tetapkan
Kepala Rumah Sakit
Januari 2015
dr. Yulika Harniza, MARS.
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR PELAKSANAAN
proses
1.
Persiapan
a. Pasien dipasang infus
b. Cairan albumin
c. Jarum udara
2.
Cara kerja
a. Cuci tangan kemudian beritahu pasien
b. Cek kondisi dan tanggal kadaluarsa albumin
c. Cairan albumin dipasang dan dihubungkan ke infus set
d. Pasang jarum udara pada tutup botol albumin
e. Atur tetesan infus, kecepatan infus max 2 cc/mnt atau
4 jam/btl.
f. Monitor pasien adanya reaksi alergi pada albumin
g. Rapihkan peralatan dan dokumentasikan tindakan.
3.
Hal hal yang harus diperhatikan
Perhitungan kebutuhan albumin :
( D A ) ( BW x 40 ) x 2 =
x gr alb
100
D : Desired Albumin Level ( Level albumin yang diinginkan )
A : Actual Albumin Level ( Level albumin yang ada )
UNIT TERKAIT
33
KOREKSI KALIUM
No. Dokumen
RUMAH SAKIT ANNA
Jl. Raya Pekayon No. 36
Bekasi Selatan 17147
Telp. (021) 82432211
Fax. (021) 82419079
PT /
/ 2015
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
Halaman
1/1
Di tetapkan
Kepala Rumah Sakit
Januari 2015
dr. Yulika Harniza, MARS.
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
1.
Memenuhi kebutuhan pengobatan
dan membantu proses penyembuhan
2.
Ada Instruksi medis tentang
pemberian therapy.
PROSEDUR PELAKSANAAN
1.
Hitung kekurangan kalium
dengan rumus = Delta K x BB x
2.
Encerkan KCl dalam D5%
( Pengenceran disesuaikan ) atau jika memakai syringe pump
tidak perlu diencerkan.
3.
Biarkan KCl dalam cairan
D5% drip / dalam syringe pump.
4.
Sambungkan selang infus /
perfusor yang berisi KCl pada CVC atau vena besar, hindari
pemberian pada vena kecil.
5.
Atur kecepatan pemberian
max 20 mEq kcl/jam, pemberian konstan.
6.
Apabila defisit > 30 mEq
KCl, berikan dalam cairan 150 cc D5 % selama 2 jam.
7.
Monitor nadi, tekanan darah
dan cek adanya phlebitis / terbakarnya vena.
8.
Labeling KCl pada infus set /
perfusor.
9.
Dokumentasikan pemberian
dan rapihkan peralatan.
UNIT TERKAIT
1.
2.
Instalasi farmasi
Instalasi Laboratorium
34
PT /
/ 2015
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
Halaman
1/2
Di tetapkan
Kepala Rumah Sakit
Januari 2015
dr. Yulika Harniza, MARS.
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR PELAKSANAAN
8.
Sambungkan selang syringe ke
jalur intra vena.
9.
Tentukan kecepatan pemberian
obat / cairan dengan menekan tombol angka sesuai nilai yang
diinginkan, kemudian tekan tombol START / STOP,
kemudian tekan tombol C sampai tampak nilai 00,0 di layar.
Tekan tombol angka untuk menentukan volume yang akan
diberikan kemudian tekan tombol START / STOP.
10.
Untuk mematikan alat tekan
tombol ON / OFF.
11.
Fungsi fungsi spesial :
CC
Sijangmed
PEMANTAUAN TEKANAN INVASIF
No. Dokumen
PT /
/ 2015
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
Halaman
1/2
Di tetapkan
Kepala Rumah Sakit
Januari 2015
dr. Yulika Harniza, MARS.
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR PELAKSANAAN
Tranduser
Holter tranduser
37
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
Monitor tekanan
Diafragma dome
Flush device
Pressure bag
Cairan Nacl 0,9 %
Cairan anti septik
Kapas alkohol
Sarung tangan steril
Kassa steril
Benang, jarum
Administration set
Manometer line
Three Way Stop Cock
Kateter angiocath
Xylocain 2 %
Heparin
Spuit 2,5 cc, 1 cc
Salep anti septik
Gunting
Plester
Spalk
Duk steril
Bengkok
Langkah langkah :
1.
Kerjakan dengan cara aseptis.
2.
Lakukan desinfeksi di daerah
pemasangan dengan cairan antiseptik.
3.
Pasang duk steril
4.
Anesthesi dengan xylocain 2 %
5.
Masukkan dalam arteri secara
perkutan, kemudian jarum di tarik biasanya, keteter terletak 4
6 cm dalam arteri.
6.
Hubungkan kateter arteri dengan
sistem tranduser.
7.
Fiksasi kateter kemudian di tutup
dengan kassa yang diberi salep anti septik.
Hal hal yang perlu diperhatikan :
1.
Pantau tekanan arteri setiap jam
atau setiap ada perubahan.
2.
Ganti sistem tranduser setiap 24
jam
3.
Kalibrasi setiap 4 jam atau setiap
ada perubahan posisi.
4.
Observasi adanya komplikasi.
Komplikasi :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
UNIT TERKAIT
Thrombosis
Kehilangan darah
Emboli udara
Infeksi sistemik
Spasme arteri
Hematom
Instalasi farmasi.
38
PEREKAMAN EKG
No. Dokumen
RUMAH SAKIT ANNA
Jl. Raya Pekayon No. 36
Bekasi Selatan 17147
Telp. (021) 82432211
Fax. (021) 82419079
PT /
No. Revisi
Halaman
1/2
/ 2015
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
Di tetapkan
Kepala Rumah Sakit
Januari 2015
dr. Yulika Harniza, MARS.
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
Pemenuhan kebutuhan
penyembuhan.
PROSEDUR PELAKSANAAN
Persiapan penderita :
pengobatan
dan
membantu
proses
39
Mesin EKG.
Kertas Grafik
Kertas
Cara kerja :
1.
Cuci tangan
2.
Siapkan
peralatan
dan
lingkungan, jaga privasi pasien.
3.
Jelaskan prosedur pada
pasien
4.
Instruksikan pasien tidur
refleks ( tangan, tungkai tidak bersentuhan )
5.
Instruksikan pasien tidak
menyentuh tepi tempat tidur.
6.
Pasang flat dan elektroda
pada dada pasien dengan ketentuan :
a.
Kabel
merah
( R ) : Pasang di tangan kanan ( RA )
b.
Kabel kuning
( K ) : Pasang di tangan kiri ( LA )
c.
Kabel
hijau
( F ) : Pasang di tungkai kiri ( RL ), kabel dapat
dipasang lain bila ada petunjuk khusus dari alat EKG
yang di pakai.
d.
Kabel hitam ( G
) : Pasang ditungkai kanan (Grounding)
e.
V1 : Ruang
Intercostal IV garis sternal kanan.
f.
V2 : Ruang
Intercostal IV garis sternal kiri.
g.
V3 : Di tengah
antara V2 dan V4
h.
V4 : Ruang
Intercostal V garis mid clavcula.
i.
V5 : Setinggi
V4 garis axila depan kiri.
j.
V6 : Setinggi
V4 garis axila tengah kiri.
k.
V7 : Setinggi
V4 axila belakang kiri.
l.
V8 : Setinggi
V4 garis spacula kiri
m.
V9 : Setinggi
V4 garis columna vertebra kiri.
n.
V3R : Sama
seperti V3 tapi sebelah kanan.
40
7.
Mesin di ON kan : untuk
pemanasan
8.
Mulai kalibrasi.
9.
Pilih lead selector diputar pada
hantaran : I, II, III, Arf, Avf, VI sampai V6 min direkam 3 4
QRS kompleks.
10.
Setelah selesai kalibrasi kembali.
11.
Lepaskan kabel dan electrode
dari tubuh pasien bersihkan tubuh pasien dari jeli / air.
12.
Jika perlu : voltage diperkecil
atau diperbesar ( beri tanda sebelum dan sesudahnya dengan
kalibrasi )
13.
Beri :
a.
Nama
lead masing masing.
b.
Nama
pasien
c.
Tanggal
dan jam pembuatan.
d.
Nama
pembuat perekaman.
14. Rapihkan peralatan dan dokumentasikan tindakan.
UNIT TERKAIT
1.
2.
Instalasi farmasi
Sijangmed.
KOREKSI Na BIKARBONAT
No. Dokumen
RUMAH SAKIT ANNA
Jl. Raya Pekayon No. 36
Bekasi Selatan 17147
PT /
/ 2015
No. Revisi
Halaman
1/1
41
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
Di tetapkan
Kepala Rumah Sakit
Januari 2015
dr. Yulika Harniza, MARS.
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR PELAKSANAAN
UNIT TERKAIT
1. Instalasi farmasi.
2. Laboratorium.
PEMBERIAN DOPAMIN
No. Dokumen
RUMAH SAKIT ANNA
Jl. Raya Pekayon No. 36
PT /
/ 2015
No. Revisi
Halaman
1/1
42
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
Di tetapkan
Kepala Rumah Sakit
Januari 2015
dr. Yulika Harniza, MARS.
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR PELAKSANAAN
UNIT TERKAIT
1. Instalasi Farmasi.
2. Sijangmed
43
PEMBERIAN DOBUTAMIN
No. Dokumen
RUMAH SAKIT ANNA
Jl. Raya Pekayon No. 36
Bekasi Selatan 17147
Telp. (021) 82432211
Fax. (021) 82419079
PT /
No. Revisi
Halaman
1/1
/ 2015
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
Di tetapkan
Kepala Rumah Sakit
Januari 2015
dr. Yulika Harniza, MARS.
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR PELAKSANAAN
TTD
UNIT TERKAIT
TT
1. Instalasi Farmasi.
44
2. Sijangmed
45
PEMBERIAN ADRENALIN
No. Dokumen
RUMAH SAKIT ANNA
Jl. Raya Pekayon No. 36
Bekasi Selatan 17147
Telp. (021) 82432211
Fax. (021) 82419079
PT /
No. Revisi
Halaman
1/1
/ 2015
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
Di tetapkan
Kepala Rumah Sakit
Januari 2015
dr. Yulika Harniza, MARS.
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR PELAKSANAAN
TTD
TT
46
UNIT TERKAIT
1. Instalasi Farmasi.
2. Sijangmed
47
UJI AIR
No. Dokumen
RUMAH SAKIT ANNA
Jl. Raya Pekayon No. 36
Bekasi Selatan 17147
Telp. (021) 82432211
Fax. (021) 82419079
PT /
No. Revisi
Halaman
1/1
/ 2015
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
Di tetapkan
Kepala Rumah Sakit
Januari 2015
dr. Yulika Harniza, MARS.
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR PELAKSANAAN
Persiapan :
1. NGT
2. Spuit 50 cc
3. Air putih ( Dextrose 5 % )
4. Lap Makan
Langkah langkah :
1. Cek posisi NGT
2. Aspirasi isi lambung
3. Berikan pada :
a.
Jam I
30
ml air putih ( Dextrose 5 % )
b.
Jam II
30
ml air putih ( Dextrose 5 % )
c.
Jam III 30
ml air putih ( Dextrose 5 % )
d.
Jam IV 30
ml air putih ( Dextrose 5 % )
4.
- Klem NGT, tunggu 1 jam
aspirasi, bila jumlah residu
> 60 ml, tunda enteral, jika
Jumlah residu < 60 ml coba enteral 25 ml / jam selama 4 jam.
- Klem NGT, tunggu 1 jam aspirasi, bila = cairan aspirasi
> 50 ml, stop enteral. Jika cairan aspirasi < 50 ml, teruskan
enteral.
5.
Tingkatkan enteral sesuai
kebutuhan.
UNIT TERKAIT
1. Instalasi gizi
2. Instalasi farmasi.
48
PT /
No. Revisi
Halaman
1/3
/ 2015
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
Di tetapkan
Kepala Rumah Sakit
Januari 2015
dr. Yulika Harniza, MARS.
PENGERTIAN
TUJUAN
tonus
pembuluh
KEBIJAKAN
PROSEDUR PELAKSANAAN
Persiapan
Daerah pemasangan :
1.
2.
3.
4.
Vena jugularis
Vena subklavia
Vena femoralis
Vena antekubital / brakhialis
Persiapan alat
49
Untuk pemasangan :
1.
Kateter ukuran sesuai daerah
pemasangan.
2.
Cairan Nacl 0,9 %
3.
Infus set
4.
Xylocain 2 %
5.
Spuit 2,5 cc, 20 cc
6.
Cairan antiseptik
7.
Kapas alkohol
8.
Kassa steril
9.
Duk steril
10.
Gunting
11.
Standar cairan
12.
CVP monometer
13.
Three way stopcock
14.
Masker, sarung tangan
15.
Benang steril dan jarum
16.
Bila
memakai
sistem
tranduser siapkan : monitor, tranduser, manometer line,
pressure bag
17.
Bengkok
Untuk pencabutan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Gunting
Pinset anatomi
Pinset chirrugi
Kassa steril
Kassa alkohol
Plester
Sarung tangan steril
Bak instrumen
Bengkok
2.
Isi manometer dengan cairan
Nacl 0,9 % sambil membuka three way stopcock ke pasien
dibuka.
3.
Nilai CVP diambil pada
keadaan cairan dalam manometer stabil, sambil
memperhatikan fluktuasi cairan manometer.
4.
Undulasi fluktuasi cairan
dalam manometer dipengaruhi irama penafasan.
5.
Perubahan nilai CVP harus
di interprestasikan sesuai dengan gambaran klinis pasien.
6.
Kalibrasi setiap 4 jam atau
setiap perubahan posisi pasien.
Hal hal yang harus diperhatikan :
1.
hemathoraks
2.
3.
4.
5.
6.
7.
UNIT TERKAIT
1.
2.
Pneumothoraks
Dysritmia
Infeksi
Emboli udara
Thrombophlebitis
Tamponade pericard
Lesi saraf
Instalasi farmasi
Instalasi radiologi
51
PT /
No. Revisi
Halaman
1/1
/ 2015
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
Di tetapkan
Kepala Rumah Sakit
Januari 2015
dr. Yulika Harniza, MARS.
PENGERTIAN
TUJUAN
1.
Sarana komunikasi bagi
semua staf di IRI
2.
Legal proteksi bagi rumah
sakit
3.
Media pembelajaran bagi
staf dan peserta didik di IRI
4.
Dasar pemberi asuhan dan
pendidikan bagi pasien dan keluarga.
5.
Salah satu data kendali mutu
dan penelitian.
6.
Sebagai dasar perhitungan
biaya.
KEBIJAKAN
PROSEDUR PELAKSANAAN
1.
Identitas
a.
No. Dok.
Med : di isi rekam medik pasien ( No. RM )
b.
Tanggal :
di isi tanggal saat instruksi harian dibuat.
c.
Nama :
di isi nama pasien.
d.
Umur :
di isi umur pasien dalam tahun / bulan atau hari.
e.
Diagnos
a : di isi diagnosa medis saat masuk dan selama di IRI.
f.
Hari ke :
di isi hari keberapa pasien di rawat di IRI dihitung mulai
pasien masuk IRI.
g.
Dr.
ICU : di isi dokter yang merawat dan bertanggung jawab
di IRI.
3.
Intake
a.
Enternal :
di isi jenis makanan, jumlah dan cara pemberian / 24 jam
b.
Volume :
di isi volume enteral ( cc ) dalam 24 jam
c.
Kalori :
di isi total kalori dari karbohidrat dan lemak yang
terkandung dalam diit enteral.
d.
Protein :
di isi jumlah protein yang terkandung dalam diit enteral.
e.
Parentera
l : di isi jenis, jumlah dan cara pemberian nutrisi
parenteral dalam 24 jam.
f.
Volume :
di isi volume parenteral ( cc ) dalam 24 jam.
g.
Kalori :
di isi total kalori dari karbohidrat dan lemak yang
terkandung dalam nutrisi parenteral.
h.
Protein :
di isi jumlah gram protein yang terkandung dalam nutrisi
parenteral.
4.
5.
Obat
a.
Enteral /
53
Jam : jelas
9.
6
5
4
3
2
1
UNIT TERKAIT
54
55