Professional Documents
Culture Documents
TROMBOLITIK, ANTIANEMIA
ANTIKOAGULAN
Pengertian
Antikoagulansia adalah obat yang digunakan
2)
3)
Aktivasi tromboplastin
Pembentukan trombin dari protrombin
Pembentukan fibrin dari fibrinogen.
1.Heparin
Heparin merupakan anti koagulan suntikan yang
asam karboksilat .
farmakokinetik
Absorbsi
Heparin harus diberikan secara parenteral dengan
Farmakodinamik
Heparin bekerja tidak langsung dengan terikat pada
Indikasi
Merupakan suatu mukopolisakarida yang
Kontra-indikasi
- perdarahan
- Tidak boleh diberikan selama atau setelah
Mengawasi/mengatur dosis
Seleksi penderita
Perhatikan kontraindikasi
hematom.
2. Antikoagulan oral
Antikoagulan oral terdiri dari:
Farmakokinetik
Absorbsi
Dikumarol : absorpsi lambat dan tidak sempurna.
Warfarin ;:absorpsi lebih cepat dan hampir sempurna dan dapat
diberikan secara I.M dan I.V
Dalam darah hampir seluruhnya (dikumarol dan warfarin) terikat pada
albumin plasma, dengan ikatan yang lemah dan mudah digeser oleh
obat tertentu seperti fenilbutazon dan asam mefenamat. Ditumpuk
terutama dalam paru,hati, limpa dan ginjal. Masa paruh warfarin 48
jam dan masa paruh dikumarol 10-30 jam.
Nasib
Ekskresi dalam urin terutama dalam bentuk metabolit; difenadion dan
Farmakodinamik
Beberapa faktor protein ikut dalam reaksi koagulansi
Indikasi
Penyakit dengan kecenderungan
timbulnya Tromboemboli, seperti:
- Infark miokard,
- Penyakit jantung rematik,
- Serangan iskemia selintas,
- Trombosis vena,
- Emboli paru.
Kontra-indikasi
1.penyakit-penyakit dengan kecenderungan perdarahan:
diskrasia darah, ulkus saluran cerna, keguguran,
operasi otak dan medulla spinalis, anestesi lumbal.
2.defisiensi vitamin K, serta penyakit hati dan ginjal yang
berat.
3.alkoholisme
4.pengobatan intensif dengan salisilat
5 .hipertensi berat dan tuberculosis aktif.
6.wanita hamil
7.penderita payah jantung; menjadi lebih sensitive
terhadap antikoagulan.
Efek Samping
dikumarol dan warfarin dapat menyebabkan
digunakan:
-Protamin Sulfat
Natrium Sitrat
Natrium Sitrat(Trisodium Citrat) yang digunakan berbentuk larutan
3,2 % dan 3,8%. Antikogulan ini mencegah pembekuan dengan
cara mengikat ion kalsium. Antikoagulan Natrium Sitrat tidak toksis
sehingga dapat juga digunakan untuk transfusi darah.
Banyaknya Natrium Sitrat yang Digunakan
1.Larutan Natrium Sitrat 3,2 % digunakan untuk pemeriksaan soalsoal proses pembekuan darah (Koagulasi) dan agregasi trombosit,
Volume: 1 volume antikoagulan : 9 volume darah
2. Larutan Natrium Sitrat 3,8 % digunakan pemeriksaan Laju Endap
Darah dan Eritrosit Sedimen Rate (ESR),
Volumenya : 1 volume antikoagulan : 4 volume darah
Saat ini sudah tersedia Tabung darah/tabung hampa udara
.Natrium Oxalat
FARMAKOLOGI
ANEMIA
Pengertian:
Anemia didefinisikan sebagai suatu keadaan
PENATALAKSANAAN TERAPI
Anemia Defisiensi Besi
Mengatasi penyebab pendarahan kronik
Misalnya : pada ankilostomiasis diberikan
antelmintik yang sesuai
Memberikan preparat Fe
PENATALAKSANAAN TERAPI
Anemia pada penyakit kronik/keganasan
Terapi penyakit dasarnya
Bila sudah parah dilakukan transfusi darah merah
seperlunya
Pemberian kobalt dan eritropoetin
PENATALAKSANAAN TERAPI
Anemia Pernisiosa (defisiensi Vitamin B12)
Pemberian vitamin B12 1000mg/hari selama 5-7 hari, diulang 1
kali tiap bulan
Anemia karena perdarahan
Perdarahan Akut
Mengatasi perdarahan
Mengatasi renjatan dengan transfusi darah atau pemberian
cairan perinfus
Perdarahan kronik
Mengobati sebab perdarahan
Memberikan preparat Fe
RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt
PENATALAKSANAAN TERAPI
Anemia Hemolitik
Disesuaikan dengan penyababnya
Jika disebabkan karena toksis imunologik, maka
diberikan obat sitostatik seperti klorambusil dan
siklofosfamid
PENATALAKSANAAN TERAPI
Anemia aplastik
Transfusi darah
Atasi komplikasi dengan antibiotik (mencegah infeksi)
Pemberian kortikosteroid pada perdarahan akibat
trombositopenia
Androgen, seperti fluoks, mesteron, testosterone
Efek samping : virilisasi, retensi air dan garam, perubahan hati,
amenoroe
Imunosupresif, seperti : siklosporin, globulin antitimosit
Transplantasi sumsum tulang
ANTITROMBOSIT
ANTITROMBOSIT
Obat yang menghambat agregasi trombosit
SULFINPIRAZON:
Mekanisme Kerja: Memperpanjang waktu hidup trombosit
(yang diperpendek secara patologis)
Indikasi:
Pada prevensi sekunder infark miokard akut , kematian
mendadak menurun dan mengurangi kekambuhan
Tidak efektif infark miokard akut penderita angina tak stabil
Efek Samping:
- Gangguan GIT, ruam kulit, diskrasia darah, nefritis
intertisial akut, kolik ginjal, gagal ginjal akut
Interaksi :
Warfarin efek meningkat bersama Sulfinpirazon
Dosis:
Prevensi sekunder setelah infark miokard akut 800 mg/hari
DIPIRIDAMOL
Mekanisme Kerja:
Memperkuat kerja penghambatan agregasi yang dimiliki adenosin &
prostaglandin E, disamping itu menghambat fosfodiesterase trombosit
pembebasan mediator
trombosit ditekan
Menghambat ambilan dan metabolisme adenosin oleh eritrosit dan sel
Efek Samping:
- Sakit kepala
-Pusing
- Sinkop
- Gangguan TGI
Farmakokinetik:
Bioavailabilitas bervariasi
90% berikatan dengan Protein Plasma
Mengalami siklus enetro hepatik
t1/2 : 1- 12 jam
Dosis:
- Profiklaksis Jangka Panjang Katup Jantung buatan : 400 mg/ hari
bersama Warfarin
- Mencegah aktivasi trombosit selama operasi by pass : 400 mg
dimulai 2 hari sebelum operasi
Dekstran
Sebagai profilaksis untuk pasien dengan kecenderungan
TIKLOPIDIN
Mekanisme Kerja:
Diduga perubahan pada membran trombosit
Hasil Penelitian:
Mengurangi kambuhnya
- Stroke
- Infark miokard
- Kematian pasien yang baru menderita Stroke karena tromboemboli
Efek Samping:
- Gangguan TGI
- Leukopenia
- Komplikasi Perdarahan
- Agranulositosis
- Urtikaria
- Ikterus kolestatik
- Ruam kulit
- LDL & VLDL kolesterol meningkat
- Gangguan Fungsi Hati
TROMBOLITIK:
Kerja Melarutkan Trombus yang sudah terbentuk
Digunakan pada saat trombus sudah terbentuk. Obat ini bekerja
STREPTOKINASE:
Mekanisme Kerja:
Mengaktifasi plasminogen dengan cara tidak langsung yaitu:
Dengan bergabung terlebih dulu dengan plasminogen untuk
membentuk kompleks aktivator
mengkatalisis
perubahan plasminogen bebas menjadi plasmin.
Umumnya Pasein memiliki antibodi terhadap Streptokinase
akibat terinfeksi Streptokokus
Dosis : 1 juta IU tidak efektif
tidak digunakan.
UROKINASE:
Diisolasi dari Urin Manusia
Langsung mengaktifkan Plasminogen
Indikasi:
- Emboli Paru,
- Tromboemboli Vena
- Tromboemboli Arteri
Urokinase + Heparin
insidens Perdarahan 45 %
Heparin
insiden Perdarahan 27 %
KI:
- Usia >> 50 thn
- Sejarah penyakit kardiopulmonal
Kinetik:
Infus, iv, bersihan cepat oleh hati, t1/2 20 menit,
Ekskresi: Empedu dan Urin
Antidot:
Keracunan Urokinase /
perdarahan akibat pemberian
trombolitik perlu diberikan obat antifibrinolitik:
- Asam aminokaproat
- Aprotinin
- Asam Traneksamat dapat melawan aksi trombolitik (namun
keamanan pemberian obat ini secara bersamaan belum
didapatkan).
Asam aminokaproat: Penghambat yang bersaing dengan
aktivator plasminogen dan penghambat plasmin.
HEMOSTATIK
HEMOSTATIK
Pembagian
ASTRINGEN
Bekerja lokal dengan mengendapkan protein darah sehingga
perdarahan dapat dihentikan.
Dinamakan styptic, antara lain feri klorida, nitras argenti, asam
tenat
Untuk menghentikan perdarahan kapiler
KOAGULAN
2. Hemostatik Sistemik
Memberikan transfusi darah, sering dapat menghentikan perdarahan
dengan segera. Terjadi karena penderita mendapatkan semua faktor
pembekuan darah yang terdapat dalam transfusi.
Faktor Antihemofilik (Faktor VIII) dan Cryoprecipitated
antihemophilic factor
Kedua zat ini bermanfaat untuk mencegah atau mengatasi
perdarahan pada penderita hemofilia A (defisiensi faktor VIII yang
sifatnya heriditer) dan pada penderita yang darahnya mengandung
inhibitor faktor VIII.
Cryoprecipitated antihemophilic factor didapat dari plasma donor
tunggal dan kaya akan faktor VIII, fibrinogen dan protein plasma lain.
Efek samping
Reaksi hipersensitivitas , Hepatitis virus, anemia hemolitik,
hiperfibrinogenemia, menggigil dan demam.
Posologi
Kadar faktor antihemofilik 20-30% dari normal yang diberikan IV
biasanya diperlukan untuk mengatasi perdarahan pada penderita
hemofilia.
KOMPLEKS FAKTOR IX
Efek Samping
Trombosis
Demam
Menggigil
Sakit kepala
Flushing
Reaksi hipersensitivitas berat
Posologi
Kebutuhan tergantung keadaan penderita.
Lakukan pemeriksaan pembekuan sebelum dan selama pengobatan
untuk menentukan dosis.
DESMOPRESIN
Merupakan vasopresin sintetik , dapat meningkatkan kadar
faktor VIII dan vWf untuk sementara. Peningkatan kadar faktor
pembekuan tersebut paling besar terjadi 1-2 jam dan menetap sampai
dengan 6 jam.
Efek samping :
Sakit kepala, mual, flushing, sakit & pembengkakkan di tempat suntikan
FIBRINOGEN INSANI
Sedian ini hanya digunakan bila dapat ditentukan kadar fibrinogen
dalam darah penderita, dan daya pembekuan sebenarnya.
VITAMIN K
Sebagai Hemostatik, vitamin K memerlukan waktu untuk dapat menimbulkan
efek, sebab vitamin K harus merangsang pembentukan
faktor-faktor pembekuan darah lebih dahulu.
ASAM AMINOKAPROAT
Penghambat bersaing dari aktivator plasminogen dan penghambat plasmin.
Plasmin berperan menghancurkan fibrinogen, fibrin dan faktor pembekuan
darah lain.
Farmakokinetik :
Absorpsi baik per oral dan dapat diberikan IV. Ekskresi cepat melalui urin,
sebagian besar dalam bentuk asal. Kadar puncak 2 jam , dosis tunggal.
Indikasi :
Mengatasi hematuria yang berasal dari kandung kemih, prostat atau
uretra.
Efek samping :
Pruritus, eritema, ruam kulit, hipotensi dispepsia, mual, diare,
inhibisi
eyakulasi, eritema konyungtiva, dan hidung tersumbat. yang paling
Berbahaya trombosis umum.
Teratogenisitas :
Tidak didapatkan abnormalitas yang bermakna, meskipun asam
aminokaproat sebaiknya tidak digunakan selama kehamilan
trimester
pertama dan kedua, kecuali memang benar-benar diperlukan.
Posologi :
Dosis dewasa dimulai dengan 5-6 g per oral atau infus IV secara
lambat,
lalu 1 g tiap jam atau 6 g tiap 6 jam bila fungsi ginjal normal.
ASAM TRANEKSAMAT
TUGAS
Rangkumlah dan bedakalah setiap senyawa