Professional Documents
Culture Documents
BARITO KUALA
I. LATAR BELAKANG
Hingga saat ini telah dikenal kurang lebih 1.000.000 spesies hewan, tetapi
masih banyak yang akan menyusul. Beberapa terdapat jumlah yang sangat besar
sekali dan beberapa dalam jumlah sedang, dan bebrapa lagi dalam jumlah sedikit atau
jarang (Jasin,1987). Menurut Jumar (2000) dari sekian banyak spesies hewan yang
ada dipermukaan bumi ternyata ¾ bagian adalah insekta. Dari jumlah tersebut lebih
semua permukaan bumi dihuni insekta, kecuali puncak pegunungan tertinggi dan
daerah kutub yang ekstrem. Di Antartika dan puncak Himalaya masih dijumpai
beberapa jenis insekta. Insekta adalah makhluk yang berdarah dingin. Bila suhu
lingkungan turun, suhu tubuh mereka juga menurun, dan proses fisiologik mereka
menjadi lamban. Beberapa insekta dapat hidup pada suhu yang sangat rendah dan
beberapa lagi mampu hidup pada suhu yang tinggi. Insekta tahan terhadap suhu
rendah sebab di dalam jaringan tubuhnya tersimapn etilen glikol (Jumar, 2000).
adalah tempat hidup atau tempat untuk tumbuh organisme tersebut, atau tempat
ditemukannya organisme itu. Habitat dapat berbeda mengenai luas atau ragamnya,
dapat pula sebuah hutan untuk jenis hewan tertentu atau seluruh perairan atau hanya
seluas usus untuk jenis hewan yang ada di usus suatu organisme.
dengan pendapat Jumar (2000), yang menyatakan bahwa insekta berperan dalam
juga berperan dalam mengendalikan gulma yang merugikan. Tetapi di lain pihak,
insekta juga menjadi hama bagi tanaman. Hal tersebut menjadi kendala
Penelitian tentang insekta sudah banyak dilakukan, antara lain yang dilakukan
oleh Masniah (1999) menemukan 12 spesies insekta nocturnal yang terdiri dari 4 ordo
dan 1 famili pada perkebunan jeruk di Desa Sungai Tandipah Kecamatan Sungai
tabuk kabupaten Banjar. Penelitian lain juga dilakukan oleh Rahmadaniati (2009), dia
insekta permukan tanah dibawah pohon pisang. Penelitian ini juga dilakukan oleh
Rismaniar (2009), dia menemukan jenis-jenis insekta terbang di kawasan perkebunan
18 jenis insekta terbang. Adanya perbedaan jumlah yang ditemukan dalam setiap
daerah yang diteliti menunjukkan bahwa insekta memiliki habitat yang luas dan
berbeda pada setiap habitat yang berbeda. Hal ini sesuai dengan pendapat Anonim
kecuali di lautan.
lingkungan alam rawa gambut yang luas yang terletak di sepanjang Sungai Barito
merupakan salah satu kawasan sentra produksi jeruk madang dan hortikultura lainnya
berbasis padi yang didalamnya terdapat tanaman jeruk dan lahan sawah, sehingga
oleh penulis, terlihat bahwa pertumbuhan pohon jeruk di tempat tersebut cukup subur
sehingga sering dilakukan pembukaan lahan baru yang akan berakibat pada hewan-
hewan yang ada di daerah tersebut karena keberadaan habitatnya akan mengalami
keberadaannya cukup banyak karena peran dari insekta sebagai proses penyerbukan.
Adapun dikatakan warga sekitar bahwa insekta-insekta tersebut sebagai hama
penelitian tentang Insekta pada kebun jeruk di kawasan agropolitan belum pernah
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti Jenis dan
(1) Jenis-jenis insekta apa saja yang terdapat pada pohon jeruk di kawasan
(2) Berapa jumlah populasi tiap-tiap jenis Insekta pada pohon jeruk di kawasan
Agar penelitian ini sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka
(1) Semua jenis insekta tidak terbang yang terdapat pada pohon jeruk. Penentuan
pohon jeruk dengan sampel terpilih, yaitu pohon jeruk yang subur seluas 1 hektar
dan pohon jeruk yang tidak subur seluas 1 hektar pada perkebunan jeruk di
(2) Jenis insekta yang ditangkap langsung dengan menggunakan lem insekta.
(3) Jenis insekta yang tertangkap akan ditelusuri sampai tingkat marga (genus) dan
(1) Jenis-jenis insekta yang terdapat pada pohon jeruk di kawasan Agropolitan
(2) Jumlah populasi tiap-tiap jenis Insekta yang terdapat pada pohon jeruk di
Karang Indah tentang Jenis dan Jumlah Populasi Insekta pada pohon jeruk
V. TINJAUAN PUSTAKA
V.1 Insekta
Hingga saat ini telah dikenal kurang lebih 1.000.000 spesies hewan, tetapi
masih banyak yang akan menyusul. Beberapa terdapat jumlah yang sangat besar
sekali dan beberapa dalam jumlah sedang, dan beberapa lagi dalam jumlah sedikit
dominan di muka bumi sekarang ini. Dalam jumlah mereka melebihi semua hewan
menurut Jumar (2000) dari sekian banyak spesies hewan yang ada dipermukaan bumi
ternyata ¾ bagian adalah insekta. Dari jumlah tersebut lebih dari 750.000 spesies
telah berhasil diketahui dan diberi nama. Menurut Jasin (1987), ciri-ciri khusus
insekta yaitu tubuhnya terdiri atas caput, thorax dan abdomen. Pada caput terdapat
antena, mata dan mulut dengan bagian-bagiannya. Thorax terdiri atas tiga pasang kaki
yang beruas-ruas dan dua atau sepasang sayap. Abdomen terdiri atas kurang lebih 11
buku dengan beberapa bagian terminal, misalnya genital. Sedangkan menurut
Winarno (1992), semua insekta badannya terdiri dari 3 bagian, yaitu caput (kepala),
thorax (dada) dan abdomen (perut), semua kakinya terletak pada bagian dada.
kerusakan pada tanaman yang dibudidayakan oleh manusia. Hal ini dapat dimengerti
selebihnya adalah pemakan insekta lain (entomofagus), binatang lain atau sisa-sisa
tanaman dan binatang. Insekta tertarik pada tanaman, baik untuk makan atau sebagai
tempat tinggal. Bagian-bagian tanaman yang dimanfaatkan oleh insekta seperti daun,
tangkai, ranting maupun batang, juga nektar, bunga dan cairan tanaman. Beberapa
cukup besar bagi kehidupan manusia. Sebagai contoh adanya beberapa insekta seperti
(Apis mellifera) yang menghasilkan madu. Beberapa insekta lain juga menghasilkan
lilin tawon, sutera (dihasilkan oleh ulat sutera), zat-zat pewarna (dihasilkan oleh
predator dan parasit beberapa jenis hama tanaman, dan sangat bermanfaat dalam
Polulasi merupakan suatu kelompok kolektif makhluk yang sama jenis (atau
mendiami suatu ruang khusus atau tempat tertentu, yang memiliki berbagai
suatu kelompok individu dari jenis yang sama, yang menempati suatu daerah tertentu
didefinisikan sebagai himpunan dari individu-individu dari jenis tertentu pada suatu
tempat dan waktu yang tertentu. Pengertian tersebut jelas ditujukan untuk jenis yang
Sedangkan yang walaupun paling baik digambarkan secara statistik, unik sebagai
Menurut Jumar (2000), Insekta termasuk dalam salah satu kelas dalam filum
Merupakan Insekta tanpa sayap primitif. Sub kelas ini memiliki ordo yaitu:
1. Ordo Protura
Insekta yang termasuk ordo protura ini berukuran kecil (0,6 – 1,5 mm) tidak ada
Insekta ini tidak bersayap, tubuh memanjang dengan tiga buah embelan (satu
pasang sersi dan sebuah filamin kaudal) seperti ekor pada abdomen. Contoh:
Meinertellidae
3. Ordo Collembola
Berukuran kecil (5 mm) berwarna putih atau berwarna yang lain, antena
terdiri atas 4 ruas yang menjadi satu, mulut penggigit, tanpa sayap,
4. Ordo Diplura
5. Ordo Microcoryphia
atau tidak ada pada abdomen, tidak ada appendage kecuali cerci dan alat
genital, meliputi:
1. Ordo Odonata
Insekta dengan tubuh panjang dan ramping, sayap memanjang dan bervena
banyak serta membraneus. Sayap depan dan belakang hampir sama dalam bentuk
Insekta ini berukuran kecil sampai sedang. Bentuk tubuh memanjang dan lunak.
Antena kecil, memiliki 2-3 ekol (sersi) yang panjang. Sayap depan lebar,
belakang biasanya kecil bulat dan kadang-kadang tidak ada. Contoh: Hexagenia
bilineata
3. Ordo Orthoptera
Insekta ini disebut juga belalang dan memiliki sayap dua pasang, sayap depan
4. Ordo Isoptera
Insekta ini berukuran kecil, bertubuh lunak dan biasanya berwarna coklat pucat.
Antena pendek dan berbentuk seperti benang (filiform) atau seperti rangkaian
5. Ordo Thysanoptera
Insekta ini memiliki sayap barumbai dengan rambut yang panjang. Sayap ada
atau tidak ada, apabila bersayap jumlahnya dua pasang, sangat panjang dan
6. Ordo Homoptera
Insekta ini ada yang bersayap dan ada yang tidak bersayap. Jika bersayap
jumlahnya dua pasang. Sayap depan lebih besar dan panjang daripada sayap
mandibula penusuk dan maxilla: prostomuim besar. sayap muka tebal dan
mempunyai zat tanduk pada dasar, sedang sayap belakang adalah berupa
membran, terlipat di bawah sayap muka. Hidup di daerah darat dan air,
makanannya adalah sari buah atau cairan tubuh hewan lainnya. Contoh:
8. Ordo Neuroptera
Tubuhnya ada yang kecil dan ada yang besar, alat mulut tipe menggigit,
9. Ordo Lepidoptera
berubah menjadi suatu bentuk bulatan seperti halter. Beberapa jenis tidak
Ukuran tubuh bermacam-macam, ada yang kecil ada yang besar; alat
mulut tipe penggigit. Sayap muka (elytra) adalah tebal dan tanpa
Larva serupa ulat atau tidak berkaki. Pupa umumnya terdapat dalam coccon,
Ukuran tubuh sedang dan badannya lemah, alat mulutnya tipe penggigit,
Tubuh kecil dan panjang, pinggir rata dan lunak, alat mulut tipe penggigit,
kaki muka pada tarsi melebar dan berisi alat duri. Yang jantan bersayap
di bawah batu, di lapangan. Makan sisa makhluk hidup yang telah lapuk.
Tubuh kecil, panjang 6 mm. Tubuh pipih tak bersayap, kepalanya agak lebar,
teredusir atau tidak ada. Thorax pendek, metamorfose sederhana. Ecto parasit
pada burung dan beberapa mamlia, makan beberapa bagian tertentu dari bulu,
Tubuhnya kecil, panjang 6 mm, tutup pipih tidak bersayap, kepalanya kecil,
mulutnya termodifikasi untuk melukai dan menghisap darah. Alat itu bisa
tersimpan di dalam kepala bila dipakai. Mata teredusir atau tidak ada, antena
Beberapa bertubuh kecil, beberapa bertubuh besar, antena dan kakinya panjang.
rudimenter; antena dan kaki panjang, bersayap membran 4 buah, larva carnivora
dan hidup di air. Yang dewasa menempel pada daun-daun tanaman. Contoh:
Limnophilus spec.
Tubuh sebelah lateral pipih dan segar, tak bersayap; alat mulut tipe penggerek
dan penghisap, antena pendek, mata sederhana atau tidak ada. Kaki panjang
Larva kecil dan tidak berkaki, makan sisa-sisa zat organik dan bermetamorfosis
dibedakan menjadi :
3. Insekta air, yaitu Insekta yang sebagian besar hidupnya di air, kecuali air
laut.
Menurut Jumar (2000), secara garis besar peranan insekta dalam kehidupan
manusia ada dua, yakni menguntungkan dan merugikan. Peranan Insekta yang
5) Pemakan gulma
ditanami oleh berbagai macam tanaman. Dalam keadaan demikian, kebun dibedakan
dari hutan dilihat dari jenis dan kepadatan tumbuhannya. Apabila digarap oleh
manusia, kebun dapat berarti lahan yang sengaja ditanami berbagai macam
kebun botani atau pemenuhan kebutuhan sehari-hari yang biasanya disebut taman.
Penegertian yang lain tentang kebun ialah mengarah pada usaha produksi berorientasi
bisnis dan kegiatannya dipelajari dalam bidang perkebunan (estate management) serta
budidaya tanaman. Kebun pada pengertian ini dapat mencakup lahan dan luasan
sangat bervariasi, mulai dari beberapa meter persegi hingga ribuan hektar contohnya
seperti perkebunan kopi, kina, cengkeh, dan lada (Anonim,2008). Salah satu
perkebunan adalah perkebunan jeruk yang ada di kawasan Agropolitan Desa Karang
Pada kawasan Agropolitan ini terdapat tanaman jeruk siam yang ditanam
bersama padi. Menurut Sugito (1997), menyatakan bahwa jeruk siam mempunyai ciri
khas: Kulit buahnya tipis (sekitar 2 mm), permukaannya halus, licin mengilap, dan
Untuk pertumbuhan yang baik, jeruk siam memerlukan syarat tumbuh tertentu
meliputi ketinggian tempat, jenis tanah, pH, dan iklim meliputi suhu, kelembapan,
curah hujan dan lain-lain. Ketinggian tempat berpengaruh jelas dengan rasa. Jeruk
sebaiknya ditanam pada ketinggian kurang lebih 700 m dpl. Penanaman lebih dari
900 m dpl menyebabkan rasa jeruk sedikit masam. Selain itu jeruk siam
membutuhkan pH tanah antara 5-7,5 dengan curah hujan optimal 1500 mm/tahun.
Disamping itu, jeruk siam memerlukan banyak sinar matahari sekitar 50-60% dengan
faktor yaitu faktor dalam (yang dimiliki oleh insekta itu sendiri) dan faktor luar
lain:
1) Kemampuan berkembangbiak
Lebih banyak jumlah telur yang dihasilkan oleh insekta, maka lebih tinggi
kemampuan berkembangbiaknya.
2) Perbandingan kelamin
Perbandingan kelamin itu pada umumnya adalah 1:1 akan tetapi karena
menjadi 2:1
4) Siklus hidup
Pada umumnya siklus hidup insekta tidak terlalu lama, antara satu sampai
beberapa minggu.
5) Umur imago
Insekta umumnya memiliki umur imago yang pendek. Ada beberapa hari, akan
V.6.2 Faktor luar atau lingkungan terdiri atas fisik, makanan dan hayati
Pada umumnya kisaran suhu yang efektif untk aktivitas insekta adalah suhu
minimum 15oC, suhu optimum 25oC dan maksimum 45oC. Hal ini sesuai dengan
berkisar antara 29oC – 32oC yang akan mendukung bagi penetasan telur jenis
2) Kelembapan/ hujan
Kelembapan yang dimaksud adalah kelembapan tanah, udara dan tempat hidup
biasanya lebih tahan terhadap suhu ekstrik yakni apabila keadaan sangat tinggi
3) Cahaya
timbul jenis insekta yang aktif pada pagi, siang, sore atau malam hari. Cahaya
matahari dapat mempengaruhi aktivitas dan distribusi lokalnya. Insekta ada yang
bersifat diurnal, yakni aktif pada siang hari mengunjungi bunga, meletakkan telur
atau makan pada bagian tanaman dan lain-lain. Selain itu, jika insekta aktif pada
insekta yang tertarik oleh suatu warna seperti warna hijau dan kuning.
yang kecil dan mudah terbang terbawa oleh angin. Angin mempengaruhi
penyebaran insekta dari suatu tempat ke tempat lain. Selain itu angin juga
penguapan dan penyebaran udara. Contohnya apid dapat terbang terbawa oleh
Kabupaten Barito Kuala dengan ibu kotanya Marabahan terletak paling barat
dari Propinsi Kalimantan Selatan dengan posisi geografis berada pada 2°29’50” -
3°30’18” Lintang Selatan dan 114°20’50” - 114°50’18” Bujur Timur. Luas wilayah
Kabupaten Barito Kuala adalah 2.996,96 KM² atau sebesar 7,99 persen dari luas
dengan ketinggian 0,2 sampai dengan 3 meter dari permukaan laut. (Anonim, 2010).
salah satu kawasan objek wisata yang bersifat perkebunan campuran karena
didalamnya terdapat lahan jeruk dan lahan sawah. Berdasarkan hasil survey
terpilih, yaitu pohon jeruk yang subur dan pohon jeruk yang tidak subur pada
Barito Kuala.
adalah 6 bulan, yaitu pada bulan Februari 2010 sampai dengan bulan Juli 2010
agropolitan.
Populasi yang diamati dalam penelitian ini adalah semua jenis insekta tidak
Mandastana Kabupaten Barito Kuala. Penentuan pohon jeruk dengan sampel terpilih
pada 2 lokasi penelitian, yaitu pada lokasi I merupakan lahan yang subur sebanyak 5
blok dan pada lokasi II merupakan lahan yang tidak subur sebanyak 4 blok yang
ditumbuhi insekta. Pada setiap blok kebun jeruk terdiri atas 10 balur kemudian
ditetapkan 3 balur dimana setiap balur diambil 3 pohon jeruk. Sehingga jumlah titik
kawasan yang tidak subur. Pengambilan sampel dilakukan pengulangan sebanyak 2X.
6) Kertas label, digunakan untuk memberi tanda pada spesies insekta yang
didapatkan.
14) Kertas milimeter blok, digunakan sebagai alas dalam pendokumentasian sampel
insekta terbang.
Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1) Menentukan pohon jeruk dengan sampel terpilih pada 2 lokasi penelitian, yaitu
pada lokasi I merupakan lahan yang subur sebanyak 5 blok dan pada lokasi II
merupakan lahan yang tidak subur sebanyak 4 blok yang ditumbuhi insekta. Pada
setiap blok kebun jeruk terdiri atas 10 balur kemudian ditetapkan 3 balur dimana
setiap balur diambil 3 pohon jeruk. Sehingga jumlah titik keseluruhan adalah 3
pohon jeruk X 3 balur X 5 blok = 45 titik sampel untuk kawasan yang subur dan 3
pohon jeruk X 3 balur X 4 blok = 36 titik sampel untuk kawasan yang tidak
2) Mengambil semua jenis insekta yang ada di pohon jeruk dengan menggunakan
jebakan insekta, yaitu dengan memakai lem insekta yang di tempatkan pada
batang atau dahan pohon jeruk (Praswoto,2000). Peletakkan lem dilakukan
sebanyak 2X yaitu pagi hari pada pukul 06.00 WITA dan dilanjutkan pada pagi
label.
- Posisi kepala
Posisi kepala pada insekta berdasarkan letak arah alat-mulut dapat dibedakan
menjadi:
Coccinella arcuta
a. Jumlah ruas antena yang terdiri dari scape (ruas dasar), pedisel,
dan flagella.
tanah
kumbang sedar
rumah
10. Stilate: pada ujung ruas terakhir terdapat struktur seperti jari
penyelinap
- Mata terdiri dari mata majemuk (mata faset) dan mata tunggal (osellus)
5.2 Toraks, merupakan bagian kedua dari tubuh insekta yang dihubungkan
- Protoraks : pronotom
- Mesotoraks terdiri dari ada atau tidak adanya sayap depan, Tekstur,
- Metatoraks terdiri dari ada atau tidak adanya sayap belakang, Tekstur,
- Koksa merupakan ruas pertama atau bagian yang melekat langsung pada
thoraks
ruas terakhir terdapat pretarsus yang terdiri dari sepasang kuku tarsus ya
yang disebut arolium. Pada beberapa insekta, dibawah setiap kuku tarsus
ditandai dengan femur dan tibia yang lebih panjang dari bagian
insekta
5.4 Abdomen pada insekta tersususn atas 11-12 ruas yang dihubungkan oleh
bagian seperti selaput (membran). Jumlah ruas tiap spesies tidak sama. Ruas
pada insekta terdiri dari tergum (bagian atas), dan sternum (bagian bawah),
sedangkan pleuron (bagian tengah) tidak tampak dan pada tergum ruas ke 11
Data penelitian yang diperoleh di analisis secara deskriptif dan statistik, dengan
Sugito, J.1997. Peluang Usaha Dan Pembudidayaan Jeruk Siam. Penebar Swadaya,
Jakarta
Lampiran 1.
PETA BARITO KUALA
Toraks
- Protoraks : pronotom
- Mesotoraks
Sayap depan:
• Ada/tidak
• Tekstur
• Panjang
• Bentuk
• rangka sayap
- Metatoraks
Sayap belakang:
• Ada/tidak
• Tekstur
• Panjang
• Bentuk
• rangka sayap
- Alat tambahan
Tungkai
- Koksa
- Trokhanter
- Femur
- Tibia
- Tarsus:
• ∑ ruas
• Kuku
• Arolium
- Bentuk
- ALat tambahan
Abdomen
- ∑ ruas
- Bentuk
- Circus
- Alat tambahan
- Panjang tubuh
Kunci determinasi
Pustaka halaman:
- Klasifikasi
Filum : Arthropoda
Classis :
Ordo :
Sub Ordo:
Familia :
Genus :
Spesies :
(Penamaan Spesies menurut: )
Keterangan:
Gambar hasil pengamatan
Gambar literatur