Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Judul Percobaan
a. Ekstraksi Pelarut
B. Tujuan Praktikum
a. Mengenal suatu metode pemisahan kimia.
b. Mengetahui kadar asam stearat di dalam suatu larutan.
II. METODE
A. Ekstraksi Pelarut
1. Alat dan Bahan
Alat:
Bahan:
a. Pro pipet
a.Larutan Sabun 20 ml
b. Pipet tetes
b. Petroleum Eter
c. Pipet ukur
c. NaCl 5 ml
d. Buret
d. Phenolptalein (PP)
e. Gelas ukur
e. Aquades 10 ml
f. Corong
f. Alkohol 20 ml
g. Erlenmeyer
g. NaOH 0,01 N
h. Corong pemisah
2. Cara Kerja
Dalam percobaan ekstraksi pelarut, cara kerja dibagi menjadi tiga
tahap, yaitu:
a. Tahap 1
Larutan sabun sebanyak 20 ml dimasukkan ke dalam corong
pemisah. Petroleum eter sebanyak 10 ml dicampurkan ke dalam
corong pemisah. Kemudian, larutan yang ada di dalam corong pemisah
dikocok sambil sesekali penutup corong dibuka untuk membuang gas.
Larutan juga dilihat apakah muncul busa atau emulsi. Jika muncul
busa atau emulsi, NaCl jenuh sebanyak 5 ml dimasukkan ke dalam
corong pisah dan dikocok selama kurang lebih 10 menit. Jika tidak
muncul busa atau emulsi, corong pisah langsung dikocok kurang lebih
10 menit. Setelah itu, larutan didiamkan hingga terbentuk dua lapisan.
Lapisan yang berada di atas adalah lapisan petroleum eter dan lapisan
yang berada di bawah adalah larutan sabun. Lapisan petroleum eter
dipisahkan
ke
dalam
erlenmeyer.
Sementara,
lapisan
sabun
x 100%
A. Hasil
Berdasarkan percobaan kelompok, maka diperoleh hasil dalam tiga
tabel sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil Ekstraksi Pelarut
N
o
1
Ket.
Titrasi
PE
Titrasi
Alkohol
Vol.Pengenceran
Sabun
Vol.PE
Berat
Vol.
Sabun
Alkohol
Vol.NaOH
400 ml
30 ml
500 mg
20 ml
3,5 ml
400 ml
30 ml
500 mg
20 ml
24,2 ml
Perubahan
Sebelum
Sesudah
Warna
Putih keruh
Merah muda
Volume
30 ml
33,5 ml
Perubahan
Sebelum
Sesudah
Warna
bening
Merah muda
Volume
20 ml
24,2 ml
B. Pembahasan
Ekstraksi adalah pemisahan satu atau beberapa bahan dari suatu
padatan atau cairan dengan menggunakan bantuan pelarut. Pemisahan
terjadi atas dasar kemampuan larut yang berbeda dari komponenkomponen dalam campuran. suatu proses ekstraksi biasanya melibatkan
tahap-tahap, yaitu pencampuran bahan ekstraksi dengan pelarut dan
% Asam
Stearat
26,55%
275,37
%
ekstraksi
dengan
memanfaatkan
pelarut
pengekstraksi.
Menurut Siswani (2006), berdasarkan fase yang terlibat, ekstraksi
dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
a. Ekstraksi cair-cair
Ekstraksi cair-cair banyak digunakan dalam industri pengilangan
minyak bumi.
b. Ekstraksi padat-cair
Ekstraksi padat-cair banyak digunakan pada pengambilan suatu zat
dari padatan, misalnya pengambilan minyak dari biji-biji hasil
pertanian, ataupun dari akar dan daun tanaman. Pada proses ini,
bahan padat dikontakkan dengan cairan sehingga akan diperoleh
ekstrak. Selanjutnya, ekstrak dipisahkan dari pelarutnya dengan
distilasi.
Tiga metode dasar pada ekstraksi cair-cair adalah ekstraksi bertahap
(batch), ekstraksi kontinyu, dan ekstraksi counter current.(Khopkar.1990).
a. Ekstraksi bertahap merupakan cara yang paling sederhana. Caranya
cukup dengan menambahkan pelarut pengekstraksi yang tidak
bercampur dengan pelarut semula kemudian dilakukan pengocokan
sehingga terjadi kesetimbangan konsentrasi zat yang akan
diekstraksi pada kedua lapisan, setelah ini tercapai lapisan
didiamkan dan dipisahkan. Kesempurnaan ekstraksi tergantung
pada banyaknya ekstraksi yang dilakukan. Hasil yang baik
diperoleh dengan jumlah ekstraksi yang relatif besar dengan
jumlah pelarut yang kecil.
b.
C17H35COONa +
H2O.
Berdasarkan perhitungan, maka diperoleh kadar asam stearat dalam
petroleum eter adalah 26,55% sedangkan kadar asam stearat dalam alkohol
adalah 275,37%. Hal ini sesuai dengan teori like dissolves like, yaitu asam
stearat yang bersifat polar akan mudah terikat dalam alkohol yang juga
bersifat polar sehingga kadar asam stearat akan lebih besar dalam alkohol
dibandingkan dalam petroleum eter.
Pada titrasi petroleum eter terjadi perubahan warna dari putih keruh
menjadi merah muda. Volume sebelum titrasi adalah 30 ml sedangkan
volume setelah titrasi adalah 3,5 ml. Pada titrasi alkohol terjadi perubahan
warna dari bening menjadi merah muda. Volume sebelum titrasi adalah 20
ml sedangkan volume setelah titrasi adalah 24,2 ml.
IV. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Hart, H., Craine, L.E., Dan Hart, D.J.2003.Kimia Organik: Suatu Kuliah Singkat.
Erlangga, Jakarta.
Irawan, T.A.B.2010.Peningkatan Mutu Minyak Nilam Dengan Ekstraksi Dan
Destilasi Pada Berbagai Komposisi Larutan.Tesis.Magister Teknik Kimia.
Universitas Diponegoro Semarang, Semarang.
Keenan, C.W., Kleinfelter, D.C., Wood, J.H.1990.Ilmu Kimia Untuk Universitas.
Erlangga, Jakarta.
Khopkar, S.M.1990.Konsep Dasar Kimia Analitik. Penerbit Universitas
Indonesia, Jakarta.
Oil
Dengan
Metode
Ekstraksi
Menggunakan
Pelarut
N-
Pemisahan.Universitas
Gadjah
Mada
Press,
Yogyakarta.
Lampiran
Volume PE
x 100%
Berat Sabun
= 26,55%
Volume Alkohol
x 100%
Berat Sabun
= 275,37 %